• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Demograf i

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara. Secara geograf is Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada Posisi 03 001’12”- 03040’48” Lintang Utara dan 98 0 45’00”- 990 18’36” Bujur Timur, dengan ketinggian berkisar antara 0 -500 meter di atas permukaan laut.

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki areal seluas 1.900,22 km 2 yang terdiri dari 17 kecamatan dan 243 desa/kelurahan. Dari 17 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai, 5 Ke camatan diatranya yaitu Kecamatan Pantai Cermin, Kecamtan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Bandar Khalif ah merupakan kecmatan- kecamatan yang berada di pesisir pantai. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki panjang garis pantai ± 95 km. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan Kabupaten Batu bara dan Kabupaten Simalungun, serta sebelah barat dengan Kabupaten Deli Serdang.

Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai tiga pulau kecil, salah satunya adalah Pulau Berhala yang terletak di Selat Malaka. Pulau berhala tersebut merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia yang terletak pada koordinat 03O 46’ 38” LU dan 99O 30’ 03” BT. Pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Tanjung Beringin dengan luas lebih kurang 40,351 ha dan merupakan pulau kecil terluar yang berjarak sekitar 35,1 mil dari Pelabuhan Belawan Medan dan dari TPI Bagan Kuala Tanjung Beringin berjarak sekitar 25 mil.

Nama Pulau Berhala digunakan oleh lima pulau di Asia. Indonesia memiliki dua pulau Berhala yaitu Pulau Berhala di Selat Malak a yang merupakan Titik Dasar (TD) 184 yang dipakai untuk merekonstruksi garis batas landas kontinen antara Indonesia dan Malaysia sejak tahun

1973. Pulau Berhala yang kedua terletak di kawasan kepulauan Lingga Singkep, Provinsi Jambi.

Pulau Berhala merupakan gugusan pulau yang terdiri atas 3 pulau yaitu pulau Sokong Nenek yang berada di sebelah timur (menyatu dengan pulau Berhala saat air surut dan terpisah pada saat air pasang) dan Pulau Sokong Siembah yang berada disebelah barat pulau. Luas Pulau Sokong Nenek sekitar 0,645 ha dan Pulau Sokong Siembah sekitar 0,765 ha.

Pulau Berhala memiliki topograf i bergunung dengan hutan lebat dan pantai yang putih bersih. Pada awal dan akhir tahun, pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan penyu untuk bertelur. Pulau Berhala (Berhala Island) cukup unik, dilihat dari namanya saja sudah memberikan kesan tersendiri. Kondisi pulau sangat alami dan belum memiliki penduduk. Saat ini pulau dijaga oleh Marinir Indonesia.

Disebut Pulau Berhala karena dulunya memang diberhalakan hingga saat ini disarankan bagi yang ingin mengunjungi Pulau Berhala jangan memiliki pikiran negatif serta berbuat atau berucap yang tidak sopan maupun sembarangan merusak alam.

Menurut penduduk setempat penamaan Pulau Berhala erat kaitannya dengan sejarah masa lalu. Pada zaman dahulu Pulau Berhala dijadikan tempat pemujaan oleh beberapa warga negara Malaysia keturunan China untuk berdoa dan memohon rejeki, karena di pulau tersebut banyak terdapat batu-batu besar yang mereka anggap keramat.

Mudahnya mereka ke pulau Berhala karena letaknya sangat dekat dan pulau tersebut tidak dijaga serta tidak berpenduduk.

Di atas Pulau Berhala terdapat sebuah mercusuar tua dimana kita dapat melihat sekeliling pulau dari ketinggian. Beberapa keunikan yang dimiliki oleh pulau Berhala adalah:

1. Memiliki anak pulau yang dapat diseberangi dengan berjalan kaki pada saat air surut (Pulau Sokong Nenek),

2. Memiliki terumbu karang yang sangat indah dan air yang sangat jernih sehingga dapat menjadi atraksi air,

3. Memiliki mercusuar di atas bukitnya, dengan jumlah lebih kurang 700 anak tangga untuk mencapainya,

4. Merupakan tempat penyu bertelur setiap malam,

5. Memiliki keanekaragaman ikan laut dengan ukuran dari yang kecil sampai besar sehingga disenangi oleh para pemancing,

6. Menggunakan energi panas matahari sebagai pembangkit listriknya, dan

7. Letak geograf is yang jauh dari pemukiman menjadikan Pulau Berhala ini tempat yang cocok bagi wisatawan yang mencari suasana yang berbeda dengan kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk.

b. Kependudukan

Kepadatan penduduk Kabupa ten Serdang Bedagai pada tahun 2012 adalah sebesar 318jiwa/km² (Tabel 8). Kepadatan penduduk terbesar adalah di Kecamatan Perbaungan yaitu sebesar 910 jiwa/km², disusul kecamatan Teluk Mengkudu 624 jiwa/km², Sei Bamban 602 jiwa/km².

Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan Kotarih 103 jiwa/km², dan Kecamatan Bintang Bayu 112 jiwa/Km².

c. Pendidikan

Salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pendidikan masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai a dalah dengan menyediakan sarana f isik pendidikan dan jumlah guru yang memadai.

Pada tahun 2012 terdapat 459 Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah murid 78.603 orang dan jumlah guru 4.109 orang.

Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdapat 83 sekolah, 22.302 orang murid dan 1.798 orang guru. Sementara itu untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) terdapat 38 sekolah, jumlah murid dan

guru masing-masing 11.005 orang dan 943orang. Pada tahun yang sama, SLTA Kejuruan terdapat 29 sekolah, 696 guru dan 8.079 siswa.

Selain itu, di Kabupaten Serdang Bedagai juga terdapat sekolah agama yang setara dengan sekolah umum seperti Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.

Table 8. Kepadatan Jumlah Penduduk Tahun 2012

No Kecamatan

sumber : Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka Tahun 2013

Table 9. Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Serdang Bedagai Angka Partisipasi

sumber : Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka Tahun 2013

d. Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan inf ormasi dan menaf sirkan pesan. Persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk- petunjuk inderawi dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu . Pengetahuan seseorang mengenai sesuatu merupakan salah satu aspek yang menentukan persepsi dan sikap seseo rang terhadap sesuatu. Dalam penyusunan rencana zonasi pengelolaan ini, pengetahuan masyarakat terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan Pulau Berhala sangatlah penting. Berdasarkan h asil angket kuesioner dan wawancara yang disebarkan kepada masyarakat pada bulan Maret 2021, persepsi masyarakat yang diukur adalah pengetahuan tentang pengelolaan pesisir dan laut, dukungan dan partisipasi dalam pengelolaan, pengetahuan peraturan, pengetahuan terhadap pengelolaan pesisir dan laut

1. Persepsi masyarakat tentang pengetahuan terhadap pengelolaan pesisir dan laut dibedakan menjadi pengetahuan terhadap status kawasan, tujuan pengelolaan, kondisi pengelolaan, kendala pengelolaan, dan solusi pengelolaan . Pada Gambar 11 ddapat dilihat bahwa 73,4% responden mengetahui tentang status kawasan TWP Pulau Berhala, sedangkan 26,6% tidak mengetahuinya, ini menunjukkan sebagian besar masyarakat telah mengetahui stutus TWP Pulau Berhala.

Tujuan pengelolaan diketahui oleh 68,3% responden dan 31,7%

lainnya tidak mengetahuinya. Tujuan pengelolaan TWP Pulau Berhala menurut responden untuk melestarikan sumberdaya alam 62,3%, pariwisata 30,6% dan lainya (membantu ekonomi, menjaga pertahanan negara) 7,1%. Untuk kondisi pengelolaan TWP Pulau

Pers enta se Pers enta se

berhala 66,1% responden menyatakan bagus, 23,7% cukup bagus dan 10,2% kurang bagus (Gambar 12)

80 73.4 70

60 50 40 30 20 10 0

26.6

68.3

31.7

Peng etahua n sta tus T WP Tujuan Penegelolaa n TWP Pula u Berhala Pula u Berhala

Ta hu Tidak T ahu

Gambar 11. Graf ik Persentase Pengetahuan Status dan Tujuan Pengelolaan TWP Pulau Berhala

Kondi si Pengelolaan TWP Pulau Berhala

70 66.1 60

50 40

30 23.7 20

10 10.2

0

Ba gus Cukup B agus Kurang Bag us

Gambar 12. Graf ik Persentase Kondisi Pengelolaan TWP Pulau Berhala

Secara umum kendala dalam pengelolaan TWP Pulau berhala menurut penilaian responden adalah ketidakjelasan kewenangan 48,4%, harga yang mahal 23,9%, perijinan 20,2%, dan modal

menyelesaikan kendala tersebut seperti kerjasama antara pemerintah dan masyarakat 40,7%, bantuan kepada masyarakat 37,5%, keseimbangan antara kegiatan wisata dengan perikanan 12,9%, program pelestarian terumbu karang 8,9%.

2. Persepsi terhadap dukungan dan partisipasi dalam pengelolaan Hasil responden (Gambar 13) menunjukkan bahwa dukungan masyarakat terhadap status kawasan taman wisata perairan 58,3%

sangat mendukung, 31% mendukung, 10,4% cukup mendukung dan 0,3% kurang mendukung. Ini menunjukkan bahwa 99,7%

responden mendukung terhadap status kawasan TWP Pulau Berhala. Adapun bentuk partisipasi responden dalam pengelolaan dapat dilihat dari keikutsertaan responden di masyarakat dalam mengikuti Organisasi Kemasyarakatan (ormas), sebanyak 71,8%

responden ikut dalam keanggotaan ormas seperti Kelompok Nelayan 66,8%, Koperasi 17,7%, lainnya (PKK, Karang taruna, dll) 15,5%. Dari 71,8% responden yang ikut kedalam oraganisasi, 70,2% aktif dalam mengambil keputusan.

70

58.3 60

50 40 30 20 10 0

31

10.4

0.3

Sa ng at M endukung Cukup Kurang

Mendukung M endukung M endukung

Gambar 13 Graf ik Persentase Dukungan TWP Pulau Berhala

Dokumen terkait