• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITAN

4.3 Potensi Sumber Daya Perikanan

Kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Lombok Timur didominasi oleh sampan dengan motor tempel (outbroad engine boat) sekitar 3.138 unit (Lampiran 2), kemudian diikuti dengan perahu tanpa motor (canoe) sebayak 479 unit, dan kapal motor (inboard engine boat) 345 unit (Tabel 4.2). Berdasarkan hasil observasi di lapangan, beberapa nelayan lokal yang menjadi responden menggunakan sampan dengan ukuran 7x1,5x0,5 m dan beberapa menggunakan sampan dengan ukuran 8x1,5x0,5 m. Motor tempel yang digunakan berkekuatan 2-4 horse power (PK) dengan wilayah penangkapan di perairan 2–4 mil dari air surut terendah atau di sekitar wilayah perairan pantai.

Tabel 4.1 Kecamatan, desa pesisir, dan jumlah nelayan tahun 2006-2010

No Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Nelayan Per Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 1 Jerowaru - Jerowaru 851 851 854 854 854 - Pemongkong 2.264 2.264 2.284 2.284 2.284 - Sukaraja 175 175 179 179 179 - Batu Nampar 871 871 876 876 876 Jumlah 4.161 4.161 4.193 4.193 4.193

2 Keruak - Tanjung Luar 5.253 5.253 5.278 5.278 5.278

- Pijot 757 757 759 759 759

Jumlah 6.010 6.010 6.037 6.037 6.037

3 Sakra Timur - Surabaya 265 265 266 266 266

- Gelanggang 340 340 342 342 342

Jumlah 605 605 608 608 608

4 Labuhan Haji - Penede Gandor 245 245 249 249 249

- Labuhan Haji 985 985 989 989 989 - Suryawangi 175 175 176 176 176 - Ijobalit 95 95 95 95 95 - Korleko 90 90 90 90 90 Jumlah 1.590 1.590 1.599 1.599 1.599 5 Pringgabaya - Kerumut 155 155 155 155 155 - Pohgading 60 60 60 60 60 - Batuyang 95 95 - - - - Pringgabaya 227 324 330 330 330 - Labuhan Lombok 1.680 1.777 1.877 1.877 1.877 Jumlah 2.217 2.411 2.422 2.422 2.422

6 Sambelia - Labu Pandan 317 317 323 323 323

- Sugian 739 739 620 620 620

- Belanting 375 375 379 379 379

- Obel-obel 235 235 300 300 300

Jumlah 1.666 1.666 1.622 1.622 1.622 Total Jumlah 16.249 16.411 16.481 16.481 16.481

25

Jenis alat tangkap yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan di wilayah perairan Kabupaten Lombok Timur bervasiasi seperti alat tangkap seperti payang, purse seine, jaring insang H, jaring insang Ttp, jaring lingkar apung, jaring klitik, bagan tancap, bagan sampan, pancing rawai, pancing biasa, pancing tonda, pancing ulur, pukat pantai dan bubu (Tabel 4.3).

Hasil observasi di lapangan, nelayan lokal yang melakukan kegiatan penangkapan di wilayah perairan pantai banyak yang menggunakan alat tangkap dari jenis pancing dan bagan sampan. Kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan lokal dengan alat tangkap pancing dan bagan sampan yang melakukan kegiatan penangkapan di wilayah perairan pantai biasanya one day trip, yakni nelayan hanya melakukan satu kali penangkapan setiap hari. Jika kegiatan penangkapan dilakukan pagi hari, maka hasil tangkapan didaratkan pada sore hari. Begitu sebaliknya, jika kegiatan penangkapan dilakukan malam hari, hasil Tabel 4.3 Jumlah perahu tangkap di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan tempat

pendaratan tahun 2012

No Pelabuhan Jukung atau Perahu Motor Kapal Jumlah

Pendaratan Perahu Sampan Tempel Motor Total

1 Tanjung Luar 10 965 179 1.154 2 Labuhan Haji 62 237 2 301 3 Labuhan Lombok 77 121 110 308 4 Batu Nampar 103 1.540 12 1.655 5 Sugian 212 203 39 454 6 Sakra Timur 15 72 3 90 Jumlah 479 3.138 345 3.962

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur 2012

Tabel 4.2 Jumlah alat tangkap yang dipergunakan di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan tipe dan tempat pendaratan tahun 2012

No Alat Tangkap Tj. Luar Lab. Haji Lb. Lombok Bt. Nampar Sugian Sakra Jumlah Timur 1 Payang 366 - 13 19 - - 398 2 Purse Seine 37 - 15 - - - 52 3 Jaring Insang H 52 56 68 - 90 24 290 4 Jaring Insang Ttp 226 75 88 152 27 54 622 5 Jaring Lkr.Apung 12 - - - 8 - 20 6 Jaring Klitik 280 84 128 425 52 34 1.003 7 Bagan Tancap 33 - - 40 - - 73 8 Bagan Sampan - - 25 - 7 - 32 9 Pancing Rawai 588 90 178 149 30 20 1.055 10 Pancing Biasa 409 215 92 205 334 175 1.430 11 Pancing Tonda 397 111 199 122 130 43 1.002 12 Pancing Ulur 245 103 172 85 52 31 688 13 Pukat Pantai 6 - 6 - - - 12 14 B u b u 79 12 - 22 17 15 145 Jumlah 2.730 746 984 1.219 747 396 6.822

26

tangkapan didaratkan pagi hari. Nelayan lokal Kabupaten Lombok Timur bekerja sebagai pemilik kapal sekaligus anak buah kapal (ABK).

Kegiatan pemanfaatan sumber daya perikanan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur antara lain perikanan tangkap; budidaya ikan laut; budidaya ikan air payau; dan budidaya ikan air tawar, dengan potensi sumber daya perikanan dari berbagai jenis ikan laut; ikan air tawar; mangrove; terumbu karang; dan lamun. Potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Lombok Timur menyebar di Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Keruak, Kecamatan Pringgabaya, dan Kecamatan Sambelia (DKP Kabupaten Lombok Timur 2010).

Bila dibandingkan antara jumlah produksi dengan jumlah keseluruhan alat tangkap yang beroperasi di wilayah perairan Kabupaten Lombok Timur dari tahun 2002-2011 (Tabel 4.4), menujukkan produksi sumber daya perikanan laut pada tahun 2003 dan 2004 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2002. Kemudian produksi mengalami peningkatan pada tahun 2005 sampai mencapai produksi tertinggi pada tahun 2008 sebesar 15.074,80 ton. Pada tahun 2009 hingga 2011 mengalami penurunan produksi kembali.

Salah satu pemicu fluktuasi jumlah produksi adalah adanya kenaikan jumlah alat tangkap setiap tahun (Tabel 4.4). Terlihat pada tahun 2002 dan 2003 tidak ada penambahan jumlah alat tangkap tetapi produksi menurun, sehingga nelayan cenderung untuk menurunkan jumlah alat tangkap yang ada pada tahun 2004. Pada tahun 2005, jumlah alat tangkap meningkat hingga pada tahun 2008. Pada tahun 2009, 2010, dan 2011 terlihat bahwa jumlah alat tangkap terus meningkat yang diikuti dengan penurunan hasil produksi perikanan laut. Keadaan ini, diduga bahwa kegiatan penangkapan di Kabupaten Lombok Timur telah melampaui titik maxsimum sustainable yield (MSY). Dugaan ini didasarkan pada makin bertambah upaya dalam penangkapan menyebabkan produksi sumber daya perikanan penurun (Fauzi 2010). Selain itu, keadaan ini juga dipicu dari makin maraknya penangkapan ikan dengan bom dan potas di wilayah perairan pantai Kabupaten Lombok Timur (Syaifullah 2009).

Potensi wilayah kegiatan budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur seluas 6.842,31 ha. Kegiatan budidaya perikanan laut yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur meliputi mutiara, ikan kerapu, udang lobster, rumput laut, Tabel 4.4 Produksi perikanan laut dan jumlah alat tangkap di Kabupaten Lombok

Timur tahun 2003-2007

Tahun Produksi (ton) Jumlah Alat Tangkap (unit)

2002 13.168,70 5.331 2003 12.769,00 5.331 2004 12.563,30 5.207 2005 12.591,60 5.313 2006 12.691,50 5.395 2007 14.761,30 5.987 2008 15.074,80 6.304 2009 13.942,00 6.087 2010 13.384,80 6.090 2011 13.095,30 6.718

27

teripang, dan kerang-kerangan. Jenis sumber daya laut ini sesuai dengan kondisi perairan Kabupaten Lombok Timur yang berkarang dan landai. Potensi wilayah pengembangan budidaya laut meliputi Kecamatan Jerowaru 3.420,00 ha; Kecamatan Keruak 452,00 ha; Kecamatan Labuhan Haji 157,00 ha; Kecamatan Pringgabaya 754,13 ha; dan Kecamatan Sambelia 2.059,18 ha (Tabel 4.5).

Tabel 4.5 memperlihatkan pemanfaatan wilayah budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur masih sangat kurang. Pemanfaatan wilayah untuk budidaya mutiara sebesar 52,58%; budidaya rumput laut sebesar 11,63%; lobster sebesar 2,35%; dan ikan kerapu sebesar 1,28%. Sedangkan wilayah untuk jenis teripang dan kerang- kerangan masih belum termanfaatkan. Berdasarkan hasil observasi, budidaya mutiara ini menjadi peluang bisnis, karena memiliki nilai jual yang tinggi dan sudah memiliki pasar international. Budidaya rumput laut, udang loster, dan ikan kerapu ini banyak dilakukan oleh nelayan yang berada di wilayah Teluk Ekas dan sudah memiliki pasar tersendiri terutama budidaya rumput laut, telah memiliki pabrik yang siap menampung hasil produksinya.

Potensi wilayah untuk kegiatan budidaya air payau (tambak) di Kabupaten Lombok Timur seluas 3.500,00 ha dengan potensi produksi 24.500,00 ton/tahun. Pemanfaatan wilayah budidaya air payau ini baru mencapai 269,50 ha (7,70%) dari potensi wilayah yang ada. Produksi budidaya air payau di Kabupaten Lombok Timur tahun 2011, meliputi udang windu sebesar 384,80 ton; udang vaname sebanyak 2.181,40 ton; dan ikan bandeng sebanyak 15 ton (BKPM 2013).

Potensi wilayah budidaya air payau di Kabupaten Lombok Timur terbesar di wilayah Kecamatan Sambelia yakni 1.441,50 ha (Tabel 4.6). Keadaan ini ditunjang dengan kondisi alam dari perairan di Kecamatan Sambelia yang memiliki arus yang lebih tenang bila dibandingkan dengan wilayah perairan di kecamatan yang lain,

Tabel 4.5 Potensi wilayah budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur Budidaya Laut

Luas Potensi Pemanfaatan Budidaya Laut

Peluang Pengembangan Budidaya Laut Wilayah Produksi

(ha) (ton/tahun) (ha) (%) (ha) (%)

Mutiara 3.433,65 6,71 1.805,50 52,58 1.628,15 47,42 Ikan Kerapu 509,40 41.261,40 6,50 1,28 502,90 98,72 Udang Lobster 525,76 21.027,20 12,37 2,35 513,39 97,65 Rumput Laut 2.000,00 588.250,00 232,58 11,63 1.767,42 88,37 Teripang 194,00 115,80 0,00 0,00 194,00 100,00 Kerang-Kerangan 174,00 224,38 0,00 0,00 174,00 100,00 Sumber: Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, 2010

Tabel 4.6 Penyebaran wilayah potensi budidaya air payau

Kecamatan Luas Area (ha)

Jerowaru 1.408,50 Keruak 50,00 Sakra Timur 150,00 Labuhan Haji 75,00 Pinggabaya 375,00 Sambelia 1.441,50 Jumlah 3.500,00

28

seperti di Kecamatan Jerowaru kondisi perairan lebih kepada teluk yang terlindungi, karena wilayah perairan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Sedangkan pada wilayah perairan di Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Keruak, Kecamatan Sakra Timur, dan Kecamatan Labuhan Haji lebih diutamakan sebagai wilayah penangkapan dan penyeberangan dari pada wilayah budidaya.

Potensi wilayah budidaya ikan air tawar di Kabupaten Lombok Timur hampir menyebar di seluruh Kecamatan. Budidaya ikan air tawar ini meliputi budidaya kolam, minapadi, dan karamba (Tabel 4.7). Tabel 4.7 memperlihatkan pemanfaatan wilayah budidaya air tawar masih 23,83% dari total luas wilayah potensi yang ada, dengan pemanfaatan wilayah untuk kolam 16,38%; minapadi 7,45%; dan karamba 0,002% dari luas potensi wilayah yang ada.

Jenis ikan yang dibudidayakan di kolam antara lain ikan mas 3,10 ton; ikan nilai 52,91 ton; ikan patin 0,50 ton; ikan gurami 2,40 ton; ikan bawal 0,40 ton; dan ikan lele 61,50 ton. Budidaya minapadi meliputi ikan mas 2,50 ton; dan ikan nilai 4,16 ton. Budidaya karamba meliputi ikan mas 3,10 ton; dan ikan nila 52,91 ton (BKPM 2013).

Potensi sumber daya perikanan lainnya yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur adalah ekosistem bakau (mangrove), terumbu karang (coral reef), dan lamun (seagress). Luas ekosistem mangrove mencapai 1.589,82 ha yang tersebar di beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Timur, seperti Kecamatan Jerowaru 364,81 ha; Kecamatan Keruak 40,00 ha; dan Kecamatan Sambelia 1.185,00 ha (DKP Kabupaten Lombok Timur 2010).

Potensi terumbu karang merata hampir di seluruh perairan laut di Kabupaten Lombok Timur yang berada pada kedalaman 8,0–34,0 meter dengan perkiraan luas mencapai 321,04 km2. Kondisi ekosistem terumbu karang pada beberapa lokasi cukup memperihatinkan seperti pada perairan Labuhan Lombok, Sambelia, Labuhan Haji, dan Pemokong yang disebabkan oleh kegiatan pemanfaatan sumber daya perikanan yang tidak ramah lingkungan seperti penggalian terumbu karang untuk bahan kapur, dan penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan potas. Walupun demikian, di beberapa lokasi seperti di Gili Sulat, Gili Lawang, Pantai Surga, Tanjung Ringgit, Sarewe, dan Teluk Sunut kondisi terumbu karang relatif masih baik (DKP Kabupaten Lombok Timur 2010).

Ekosistem lamun di wilayah perairan Kabupaten Lombok Timur termasuk kaya akan jenis, yakni hampir 11 jenis dari 12 jenis lamun yang ada di perairan Indonesia, dengan wilayah penyebaran di perairan Serewe, Teluk Ekas, Pijot, Gili Petagan, Gili Sulut, dan Gili Lawang (DKP Kabupaten Lombok Timur 2010).

Tabel 4.7 Potensi budidaya ikan air tawar

Budidaya Ikan Luas Potensi Pemanfaatan

Air Tawar Wilayah (ha) (ha) (%)

Kolam 1.771,35 805,57 16,38

Minapadi 3.138,00 366,25 7,45

Karamba 8,85 0,08 0,002

Jumlah 4.918,20 1.171,90 23,83

5. ANALISIS KELEMBAGAAN AWIG-AWIG PENGELOLAAN

Dokumen terkait