• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagian besar kegiatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Dharmasraya bergerak di sektor pertanian, baik itu pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan dan perkebunan terutama perkebunan karet dan sawit. Lingkup kegiatan ekonomi lainnya yaitu industri rumah tangga yang tersebar hampir di setiap nagari yang ada. Jenis industri ini merupakan industri kecil (makan) seperti industri tahu dan tempe.

Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dharmasraya. Sektor ini juga sebagai sektor yang terbesar menyerap tenaga kerja terutama bidang perkebunan, diikuti bidang lain seperti tanaman pangan dan hortikultura. Perkebunan yang berkembang cukup pesat adalah perkebunan kelapa sawit, karet dan coklat.

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

a. Pertanian Tanaman Pangan

Sektor pertanian tanaman pangan yang dominan di Kabupaten Dharmasraya adalah tanaman padi. Luas sawah yang ada di KabupatenDharmasraya saat ini yaitu 9.265 ha, sedangkan luas sawah tahun 2006 yaitu7.869 ha. Dilihat berdasarkan produksi padi dari tahun 2006 – 2010 menunjukkan pertambahan yang sangat berarti yaitu sebesar 52,44%. Produktivitas padi diKabupaten Dharmasraya pada 5 tahun terakhir (2006 – 2010) mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 produktifitas padi sebesar 5,46 ton/ha, sedangkan pada tahun 2006 hanya 3,83 ton/ha.

Secara umum jenis pengairan sawah di Kabupaten Dharmasraya adalah irigasi teknis. Sedangkan sumber pengairan lainnya yaitu irigasi PU, irigasi ½ teknis, irigasi sederhana dan sawah tadah hujan. Meningkatnya produksi padi tidak terlepas dari adanya jaringan irigasi sebagai sumber pengairan sawah masyarakat. Untuk lebih jelasnya luas sawah, produksi dan jenis sawah dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan tabel 4.9.

Tabel 4.8

Produksi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 – 2010

No Tahun Luas Sawah (HA) Produksi Padi

(TON) Produktivitas (TON/HA) 1 2006 7869 30120 3.83 2 2007 8559 34050.9 3.98 3 2008 9015 43401 4.81 4 2009 9165 48221 5.26 5 2010 9265 50614 5.46 % Peningkatan 20.78% 52.44% 42.72%

Tabel 4.9

Luas Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 – 2010

Jenis Pengairan Luas Sawah (Ha) % Pertambahan

2006 2007 2008 2009 2010 Irigasi Teknis 3753 4247 5626 5776 5876 56.57% Irigasi 1/2 Teknis 610 814 814 814 814 33.44% Irigasi Sederhana 253 308 469 469 469 85.38% Irigasi Desa/Non PU 485 542 1300 1300 1300 168.04% Tadah Hujan, Dll 2768 2648 806 806 806 -70.88% TOTAL (Ha) 7869 8559 9015 9165 9265 17.74%

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura, Tahun 2010

Peningkatan produksi padi di Kabupaten Dharmasraya, baru pada tahun 2008 – 2010 Kabupaten Dharmasraya mencapai surplus padi. Untuk lebih jelasnya hasil analisis surplus padi di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Surplus Padi di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 – 2010

Variabel Satuan Indikator

2006 2007 2008 2009 2010*

Jumlah penduduk Jiwa 170,440 175,573 180,915 186,354 187,752 Konsumsi beras Kg/Kapita/Tahun 144 144 144 144 144

Produksi gabah Kg 30,120,000.00 34,050,900.00 43,401,000.00 48,221,000.00 50,614,000.00 Produksi beras Rendemen Kg 63% 18,975,600.00 21,452,067.00 27,342,630.00 30,379,230.00 31,886,820.00

Total konsumsi Kg/Tahun 24,543,360.00 25,282,512.00 26,051,760.00 26,834,976.00 27,036,238.32

Surplus Kg (5,567,760.00) (3,830,445.00) 1,290,870.00 3,544,254.00 4,850,581.68

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Tahun 2010 dan Hasil Analisa b. Tanaman Holtikultura

Tanaman hortikultura yang cukup dominan di Kabupaten Dharmasraya yaitu jagung, kedelai, dan buah-buahan seperti duku, durian, salak dan manggis. Dilihat dari perkembangan selama tahun 2005 – 2009 produksi maupun luas dari komoditi hortikultura yang dominan di Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan.

Selama tahun 2009 produksi buah-buahan yang cukup terkenal di Kabupaten Dharmasraya yakni durian sebanyak 3.958 ton dan duku sebanyak

6663 ton, 872,10 ton. Untuk lebih jelasnya produksi pertanian di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11

Produksi Tanaman Hortikultura di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009

NO KOMODITI LUAS/PRODUKSI 2005 2009 Pertambahan %

1 Jagung Luas (Ha) 667 869 202 30%

Produksi (Ton) 2514 4235 1721 68%

2 Kedelei Luas (Ha) 68 85 17 25%

Produksi (Ton) 74 115 41 55%

3 Duku Luas (Ha) 625 643 18 2.88%

Produksi (Ton) 5600 6663 1063 18.98%

4 Durian Luas (Ha) 210 290 80 38.10%

Produksi (Ton) 2281 3958 1677 73.52%

5 Jeruk Luas (Ha) 775 855 80 10.32%

Produksi (Ton) 3331 3755 424 12.73%

6 Manggis Luas (Ha) 102 143 41 40.20%

Produksi (Ton) 151 501 350 231.79%

7 Salak Luas (Ha) 2 30 28 1400.00%

Produksi (Ton) 2 113 111 5550.00%

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura, Tahun 2010

Potensi Peternakan

Jenis peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Dharmasraya adalah ternak besar (sapi dan kerbau), ternak kecil (kambing), dan unggas (ayam dan itik). Diantara jenis ternak besar yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya tahun 2009, yang banyak populasinya adalah sapi potong yaitu 32.555 ekor, sedangkan kerbau hanya 6.257 ekor. Populasi kambing tahun 2005 – 2009 mengalami peningkatan, begitu juga dengan unggas terutama ayam pedaging. Untuk lebih jelasnya produksi ternak di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.12

Tabel 4.12

Produksi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009

Potensi Perikanan

Perikanan yang banyak diusahakan masyarakat Kabupaten Dharmasraya adalah perikanan budidaya melalui budidaya kolam, budidaya sawah dan budidaya keramba. Dilihat dari produksi, produksi ikan terbesar di Kabupaten Dharmasraya adalah ikan budidaya kolam. Dilihat dari produksi ikan budidaya kolam dari tahun 2005 – 2009 mengalami peningkatan, begitu juga produksi ikan bididaya sawah dan budidaya keramba/sungai. Saat ini telah ada beberapa kelompok petani ikan di Kabupaten Dharmasraya. Tahun 2005 jumlah kelompok tani ikan sebanyak 36 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 687 orang, sedangkan pada tahun 2009 meningkat menjadi 108 kelompok dengan jumlah anggota 1.205 orang. Untuk lebih jelasnya produksi ikan dan kelompok tani nelayan di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.13.

2005 2006 2007 2008 2009

1 Ternak Sapi Potong

- Jumlah Populasi (Ekor) 25,792 26,577 27,646 27874 32555

- Jumlah Pemotongan Pertahun (Ekor) 937 1199 1438 604 1577

- Produksi Daging Pertahun (Kg) 195196 232326 287600 120800 315400

2 Ternak Kerbau

- Jumlah Populasi (Ekor) 7874 8201 8449 8547 6257

- Jumlah Pemotongan Pertahun (Ekor) 581 645 352 283 28

- Produksi Daging Pertahun (Kg) 35774 64444 88000 69750 8400

3 Ternak Kambing

- Jumlah Populasi (Ekor) 8,422 11,428 12,094 8730 11247

- Jumlah Pemotongan Pertahun (Ekor) 284 490 950 547 172

- Produksi Daging Pertahun (Kg) 4502 5592 9500 5470 1720

4 Unggas

- Populasi Ayam Buras 195,441 147,294 119,567 93293 91719

- Populasi Ayam Pedaging/Ayam Ras 156429 140,819 94,211 96200 309500

- Populasi Itik 10,429 10,485 12,818 13293 14093

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Dharmasraya Tahun 2010

Tabel 4.13

Produksi Komoditi Perikanan

di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009

Potensi Perkebunan

Pada sektor perkebunan terdapat 3 komoditas utama yang menjadi unggulan di Kabupaten Dharmasraya, yaitu kelapa sawit, karet, dan kakao. Kelapa sawit dikelola oleh perusahaan besar (inti) dan perkebunan rakyat pola PIR, serta swadaya murni masyarakat. Perkebunan karet dikelola oleh masyarakat yang dibangun melalui P3RSB dan TCSDP, sedangkan kakao banyak diusahakan oleh masyarakat dengan pola pekarangan. Salah satu potensi yang belum tergali dari sektor perkebunan adalah pembentukan pertanian multi-kultur yang dapat menopang ekonomi masyarakat apabila komoditi utamanya mengalami penurunan harga. Pola pertanian multi-kultur yang dapat dikembangkan salah satunya adalah

2005 2006 2007 2008 2009

1 Budidaya 1. Kolam

- Luas (Ha) 193 194 218 233 375 - Jumlah Produksi (Ton) 786 788 765 786 1,142 - Produksi Benih (Ekor) 3,855,500 7,993,700 8,120,000 2,000,000 4,044,000 - Jumlah Petani 1,467 926 1,005 1,005 1,717 2. Sawah

- Luas (Ha) 144.90 144.90 144.90 230,2 24.20 - Jumlah Produksi (Ton) 155 155 156 240.8 215 - Jumlah Petani 1,129 1,093 1,093 1,049 300 3. Keramba/Sungai

- Luas (Ha) 51.62 51.62 51.62 52 288 - Jumlah Produksi (Ton) 16.75 16.70 16.70 18,2 198 2 Perairan Umum

1. Sungai

- Luas (Ha) 126 126 126 126 126 - Jumlah Produksi (Ton) 499.15 500.13 485.30 522 645,12 2. Telaga

- Luas (Ha) 13 13 13 15 274 - Jumlah Produksi (Ton) 11.49 11.50 9.26 13,2 12,26 3. Lain-lain

- Luas (Ha) 105.06 105.06 105.06 110,10 1,296 - Jumlah Produksi (Ton) 7.04 7.04 0.60 1 11,74 3 Kelompok Tani - Nelayan

- Kelompok 36 33 62 108 108 - Anggota 687 500 709 1,205 1,205 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Dharmasraya Tahun 2010

intergrasi perkebunan dengan ternak besar (sapi, kerbau, dan domba), dengan memanfaatkan pakan hijau di bawah tanaman perkebunan (kelapa sawit dan karet). Pola lainnya yang juga dapat dikembangkan adalah integrasi perkebunan dengan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan tahan naungan, yang telah dikembangkan oleh masyarakat saat ini adalah nilam.

Produksi komoditi perkebunan setiap tahunnya cenderung meningkat terutama kelapa sawit, karet, coklat dan pinang. Keadaan ini didorong oleh investasi swasta dan semakin tingginya minat masyarakat terhadap pengembangan komoditas ini. Untuk perkebunan sawit dan karet terdiri dari perkebunan swasta nasional dan perkebunan rakyat. Komoditi perkebunan umumnya merupakan komoditi ekspor, sehingga peningkatan produksi mengakibatkan peningkatan ekspor. Dari 7 jenis tanaman perkebunan rakyat yang tercatat, komoditi mengalami peningkatan produksi yang cukup tinggi kelapa sawit, dan karet. Untuk lebih jelasnya produksi komoditi perkebunan di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14

Potensi Komuditi Perkebunan di Kabupaten Dharmasraya

2005 2006 2007 2008 2009

1 PBSN a Kelapa Sawit

- Total Luas (Ha) - - 35,100.00 35,100.00 39800.54 4,700.54 11.81 - Luas TM (Ha) - - 35,100.00 351,000.00 38,800.54 3,700.54 9.54 - Produksi (Ton) - - 763,654.00 733,485.00 799,450.13 35,796.13 4.48 - Produktivitas (Ton/Ha) - - 21.76 20.90 20.09 (1.67) (8.31)

b Karet

- Total Luas (Ha) 56,752.36 56,752.36 2,639.00 2,639.00 2729.58 (54,022.78) (1,979.16) - Luas TM (Ha) - - 1,876.00 1,876.00 1,876.00 - - - Luas TR (Ha) - - 763.00 763.00 763 - - - Produksi (Ton) 989,372.09 997,079.26 654.70 2,316.80 2,729.58 (986,642.51) (36,146.31) - Produktivitas (Ton/Ha) 17.43 17.57 0.35 0.88 1.00 (16.43) (1,643.31) 2 Perkebunan Rakyat 1. Kelapa Sawit

- Total Luas (Ha) 25,840.00 27,116.62 28,347.00 28,445.00 28,539.50 2,699.50 9.46 - Luas TBM (Ha) 3,178.00 3,591.00 3,839.00 3,437.00 3,430.50 252.50 7.36 - Luas TM (Ha) 22,622.62 23,525.62 24,508.00 25,008.00 25,109.00 2,486.38 9.90 - Produksi (Ton) 347,359.95 361,223.06 420,634.00 404,252.00 434,951.93 87,591.98 20.14 - Produktivitas (Ton/Ha) 15.35 15.35 17.16 16.16 17.32 1.97 11.36 - Jumlah Petani (KK) 9,456.00 9,499.00 10,205.00 10,303.00 14,549.00 5,093.00 35.01 2. Karet

- Total Luas (Ha) 35,264.00 37,464.00 37,654 38079 38101.5 2,837.50 7.45 - Luas TBM (Ha) 9,016.00 8,633.00 7,986 7,411 7467.5 (1,548.50) (20.74) - Luas TM (Ha) 21,346.00 25,848.00 27,403 28,403 28453 7,107.00 24.98 - Luas TR (Ha) 4,902.00 2,983.00 2,265 2,265 2181 (2,721.00) (124.76) - Produksi (Ton) 29,372.25 28,170.07 29,383 30,530 33054.53 3,682.28 11.14 - Produktivitas (Ton/Ha) 1.38 1.09 1.07 1.07 1.16 (0.21) (18.45) - Jumlah Petani (KK) 14,198.00 14,301.00 25,475 25,900 25860 11,662.00 45.10 3. Kelapa

- Total Luas (Ha) 972 972 972 972 967 (5.00) (0.52) - Luas TBM (Ha) 140 145 95 95 91 (49.00) (53.85) - Luas TM (Ha) 788 790 840 840 844 56.00 6.64 - Luas TR (Ha) 44 37 37 37 32 (12.00) (37.50) - Produksi (Ton) 1289.08 1357.73 1110.71 963 814.91 (474.17) (58.19) - Produktivitas (Ton/Ha) 1.64 1.72 1.32 1.15 0.97 (0.67) (69.43) - Jumlah Petani (KK) 5030 5030 5,030.00 5,030.00 4,980.00 (50.00) (1.00) 4. Cengkeh

- Total Luas (Ha) 27.00 27.00 27 27 22 (5.00) (22.73)

- Luas TM (Ha) 10.00 10.00 10 10 7 (3.00) (42.86) - Luas TR (Ha) 17.00 17.00 17 17 13 (4.00) (30.77) - Produksi (Ton) 2.16 2.02 1.50 1.59 1646 1,643.84 99.87 - Produktivitas (Ton/Ha) 0.22 0.20 0.15 0.16 235.14 234.93 99.91 - Jumlah Petani (KK) 97.00 97.00 99 99 83 (14.00) (16.87) 5. Kopi

- Total Luas (Ha) 456.50 467.00 467 467 467 10.50 2.25 - Luas TBM (Ha) 109.50 109.50 19.5 19.5 18.5 (91.00) (491.89) - Luas TM (Ha) 342.00 342.00 432 432 433 91.00 21.02 - Luas TR (Ha) 5.00 15.50 15.5 15.5 15.5 10.50 67.74 - Produksi (Ton) 260.60 272.99 235 301.7 469.89 209.29 44.54 - Produktivitas (Ton/Ha) 0.76 0.80 0.54 0.70 1.09 0.32 29.78 - Jumlah Petani (KK) 826 826 826 826 826 - - 6. Kakao

- Total Luas (Ha) 49.00 303.00 826.75 1202 1,395.35 1,346.35 96.49 - Luas TBM (Ha) 15.50 254.00 460.75 836 776.08 760.58 98.00 - Luas TM (Ha) 33.50 49.00 366 366 619.27 585.77 94.59 - Produksi (Ton) 38.19 42.72 277 329 2,122.14 2,083.95 98.20 - Produktivitas (Ton/Ha) 1.14 0.87 0.76 0.90 3.43 2.29 66.73 - Jumlah Petani (KK) 116 1,212 3,115 3,865 4,995 4,879.00 97.68 7. Pinang

- Total Luas (Ha) 30.50 30.50 33 33 37 6.50 17.57 - Luas TBM (Ha) 20.00 20.00 22.5 20 22.5 2.50 11.11 - Luas TM (Ha) 10.50 10.50 10.5 13 14.5 4.00 27.59 - Produksi (Ton) 7.02 7.05 7.51 - 9.16 2.14 23.36 - Produktivitas (Ton/Ha) 0.67 0.67 0.72 - 0.63 (0.04) (5.83) - Jumlah Petani (KK) 51 51 61 61 69 18.00 26.09 Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010

Pertambahan %

Potensi Kehutanan

Dari jumlah luas Dharmasraya, 40,32% adalah lahan hutan yang terdiri dari lahan hutan suaka alam wisata seluas 8,27% dari total luas lahan hutan di KabupatenDharmasraya, hutan lindung seluas 6,08%, hutan produksi terbatas seluas 37,92%, hutan produksi tetap seluas 20,28%, hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 10,81% dan areal hutan lainnya seluas 16,64%. Dilihat berdasarkan data tahun 2005 – 2009 banyak terjadi perubahan guna lahan hutanterutama hutan produksi tetap dan areal hutan lainnya. Melihat kondisi hutan di Kabupaten Dharmasraya hal ini perlu menjadi perhatian untuk pengelolaannya terutama untuk mempertahankan keanekaragaman sumberdaya hayati dan kelestarian lingkungan. Untuk lebih jelasnya luas kawasan hutan di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15

Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009

No Jenis Hutan 2005 2009 Perubahan

(ha) % Perubahan Ha % Ha % 1 Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW/TNKS) 5.696 4,29 9.875 8,27 4.179 42,32 2 Hutan Lindung 6.923 5,22 7.256 6,08 333 4,59 3 Hutan Produksi Terbatas 45.226 34,07 45.266 37,92 40 0,09 4 Hutan Produksi tetap 33.298 25,09 24.215 20,28 (9.083) (37,51) 5 Hutan Produksi yang dapat dikonversi 12.907 9,72 12.907 10,81 - - 6 Areal Hutan Lainnya 28.686 21,61 19.867,90 16,64 (8.818,10) (44,38) Jumlah 132.836 100 119.386,90 100 (13.349,10) (11,18) Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun, 2005-2009

Potensi Pariwisata

Informasi tentang objek wisata yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya masih sangat trbatas. Berdasarkan sejarahnya, bahwa Kabupaten Dharmasraya merupakan tempat peninggalan kerajaan melayu yang diprakasai oleh Adwayarman hingga diteruskan oleh Adytiawarman, sebagai salah penerus pemerintahan Kerajaan Melayu. Di bawah kepemimpinan Adytiawarman, kerajaan melayu berganti nama menjadi Kerajaan Swarnabhumi.

Dari beberapa peninggalan yang ada sebagai salah satu bukti pemerintahannya pada masa itu sehingga membuat situs atau candi dimasa perjalanannya. Saat ini situs atau candi tersebut masih ada di beberapa lokasi dan telah mengalami perbaikan dari Lembaga Cagar Budaya untuk dikembalikan ke bentuk aslinya, sehingga dapat dijadikan moment penting dan menarik sebagai salah satu potensi pengembangan pariwisata sejarah. Selain objek wisata sejarah di Kabupaten Dharmasraya juga terdapat objek wisata alam.

Secara umum objek wisata yang ada di Kabupaten Dharmasraya masih belum dikelola dengan baik. Saat ini terdapat 3 (tiga) objek wisata yang merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten Dharmasraya yaitu Candi Pulau sawah, Candi Padang Roco dan Bendungan Batu Bakawik. Sampai saat ini belum ada data tentang jumlah kunjungan ke objek-objek wisata yang ada Karen apada umumnya objek wisata yang ada masih dikelola oleh masyarakat. Untuk lebih jelasnya penyebaran objek wisata dan rekreasi di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16

Jenis Objek Wisata dan Rekreasi di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010

No Kecamatan Nama Objek Wisata Jenis Objek Wisata

Jarak dari Ibukota Kabupaten

(Km)

Keterangan

1 Sungai Rumbai Rumbai Plaza Belanja dan Rekreasi 2 Koto Besar Bendungan Batang Hari Wisata Alam

Rumah Kerajaan Koto Besar

Wisata Sejarah 45 Km 3 Koto Baru Telaga Baranang Siang Wisata Alam 40 Km 4 Koto Salak Pulau Cinta Wisata Alam 50 Km 5 Padang Laweh Rumah Kerajaan Padang

Laweh

Wisata Sejarah 6 Sitiung Bumi Perkemahan Siguntur Wisata Alam

Rumah Kerajaan Siguntur Wisata Sejarah 14 Km

Candi Pulau Sawah Wisata Sejarah 12 Km Objek Wisata Unggulan Candi Padang Roco Wisata Sejarah 15 Km Objek

Wisata Unggulan Candi Awang Maombiek Wisata Sejarah

Batik Tanah Liat Belanja dan Rekreasi

Salah Pondo Belanja dan

Rekreasi Selaju Sampan di Pulai Wisata Bahari

7 Timpeh Gua Timpeh Wisata Alam

8 Pulau Punjung Timbulun Indah Wisata Alam 01 Km Bendungan Batang Mimpi Wisata Alam 05 Km

Bendungan Batu Bakawik Wisata Alam 08 Km Objek Wisata Unggulan Air Panas Sungai Belit Wisata Alam

Gua Cigak Kampung Surau Wisata Alam Rumah Kerajaan Sungai

Dareh

Wisata Sejarah 03 Km Candi Rambahan Wisata Sejarah

Prabu Plaza Belanja dan Rekreasi Sumber : Dinas Persenibudpora, Tahun 2010

Potensi Industri

Industri kecil dan rumah tangga yang formal di Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2005 berjumlah 73 unit, yang bergerak dalam usaha industri pertanian,

industri logam, mesin dan kimia dan industri aneka. Investasi secara keseluruhan tahun 2008 mencapai Rp.1.502.000.000,-, sementara pada tahun 2005 hanya sebesar Rp.789.307.000,-, sehingga terjadi peningkatan sebesar Rp.753.050.000,-. Penyerapan tenaga kerja di bidang ini lebih banyak pada anggota keluarga dan masyarakat terdekatnya. Pembinaan industri kecil dan menengah serta peningkatan investasi terutama pada industri hasil pertanian dan kehutanan dan industri logam, mesin dan kimia yang menyerap tenaga kerja lebih banyak perlu menjadi perhatian yang lebih serius.

Jenis usaha industri yang ada di Kabupaten Dharmasraya yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah, dengan volume usaha dan asset yang selalu meningkat tipa tahunnya. Sementara terdapat 5 (lima) industri rumah tangga yang sedang di kembangkan di Kabupaten Dharmasraya. Berikut ini dapart dilihat jumlah usaha dan industri kecil yang sedang dikembangkan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009.

Tabel 4.17

Jumlah Usaha di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2007 – 2009 No Keterangan 2007 2008 2009 Peningkatan (%) 1 USAHA MIKRO 249 261 285 14% 2 USAHA KECIL 122 145 160 31% 3 USAHA MENENGAH 430 453 481 12% 4 JUMLAH KARYAWAN 916 930 945 3% 5 VOLUME USAHA 142,569,435,000 153,300,468 161,168,914,000 13% 6 VOLUME USAHA 10,242,131,000 11,675,928,000 16,237,819,000 59% 7 ASSET 35,642,358,750 38,325,117,000 39,992,228,500 12%

Dokumen terkait