• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Wisata Kabupaten Wonogiri 1.Potensi Wisata Alam

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN WONOGIRI

C. Potensi Wisata Kabupaten Wonogiri 1.Potensi Wisata Alam

a. Pantai Nampu

Pantai Nampu, adalah salah satu pantai yang berada di kawasan Kabupaten Wonogiri. Pantai nampu, seperti pantai-pantai sepanjang wilayah Gunungkidul memiliki karakteristik pasir putih dan terdapat bebatuan (karang) di ujung garis pantainya. Pantai Nampu yang terletak di Kecamatan Paranggupito ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, dengan hamparan pasir yang relatif masih bersih, sehingga cukup menarik untuk dikunjungi. Pengunjung dapat melihat pemandangan dengan leluasa melalui bukit yang berada di sebelah barat pantai, bahkan ketika pertama memasuki wilayah pantai ini, pengunjung langsung dapat melihat hamparan pantai, karena lokasi parkir kendaraan berada di atas pantai.

b. Pantai Sembukan

Pantai Sembukan adalah sebuah pantai di Desa Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Pantai ini merupakan salah satu tujuan wisata di Wonogiri. Obyek Wisata ritual Sembukan merupakan salah satu obyek wisata ritual di Kabupaten Wonogiri yang mempunyai beberapa sarana ibadah antara lain masjid, paseban dan sanggar. Menurut mitos, obyek wisata ritual pantai Sembukan ini merupakan pintu gerbang ke-13 kerajaan Ratu Kidul. Gerbang ini digunakan untuk lewat Kanjeng Ratu Kidul saat

commit to user

menghadiri pertemuan dengan Raja-raja Kasunanan Surakarta (Paku Buwono).

c. Goa Ngantap

Gua Ngantap adalah salah satu gua yang terdapat di kelurahan Bayemharjo, kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gua ini adalah salah satu gua tujuan wisatawan di Kabupaten Wonogiri selain gua Platar. Formasi stalagtit dan stalagmit terdapat di dalam gua ini.

d. Cagar Alam Danalaya

Cagar Alam Danalaya terletak di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Obyek wisata cagar alam ini merupakan hutan jati. Kayu jati di hutan ini khusus diperuntukkan untuk membangun istana raja Surakarta. Apabila Raja Surakarta membutuhkan kayu jati untuk membangun atau memperbaiki kraton, maka diambilah kayu dari hutan jati Danalaya ini. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan yang mempunyai latar belakang minat khusus atau pecinta alam.

e. Girimanik

Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dengan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat tiga buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo, Tinjo Moyo, serta Condromoyo. Air Terjun Manik Moyo mempunyi ketinggian 70 meter sedangkan Air Terjun Tinjo Moyo mempunyai ketinggian 30 meter. Tidak jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi. Daerah wisata ini berlokasi di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri yang berjarak dari pusat kota sekitar 40 km.

f. Sendang Siwani

Sendang Siwani yang terletak di Desa Singodutan, Kec. Selogiri merupakan petilasan Raden Mas Said (KGPAA Mangkunagara I) saat melakukan gerilya melawan VOC serta pihak Mataram yang saat itu berada di pihak VOC. Konon di sendang ('sendang' dalam bahasa Jawa berarti kolam atau danau

commit to user

kecil) inilah Raden Mas Said mendapatkan petunjuk dari Yang Mahakuasa mengenai strategi untuk meraih kemenangan dalam perang melawan penjajah. Dalam perkembangan waktu, berkembang mitos atas tempat ini yang menyatakan bahwa orang yang melakukan tirakat/meditasi di tempat ini akan terkabul permohonannya. Sampai sekarang tempat ini menjadi salah satu.tujuan.wisata.ritual.di.Kabupaten.Wonogiri.(http://catatansikipli.wordpre ss.com/2010/12/26/sendang-siwani-wonogiri/,16 Juni 2011)

g. Kahyangan

Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau. Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jum'at Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar. 2. Potensi Wisata Budaya

Wisata Budaya di Kabupaten Wonogiri masih sangatlah kental dan masih sangat di lestarikan penduduk diantaranya :

a. UpacaraRitual Susuk Wangon

Upacara Susuk Wangan, upacara adat tradisional “Susuk Wangan” di desa Setren, kecamatan Slogohimo, kabupaten Wonogiri, dilakukan setiap tahun yaitu pada hari Sabtu Kliwon bulan Besar ( tahun Jawa ). Bila dicermati dan direfleksikan secara mendalam („tandhesing batin‟ – Bahasa Jawa), kegiatan tersebut betul-betul merupakan integrasi acara kebangkitan budaya, sosial, ritual-spiritual, pembangunan semangat pemberdayaan kebersamaan kegotong-royongan masyarakat yang luar biasa. Cerita ini sudah sejak zaman

commit to user

nenk moyang, sebuah desa yang didekat gunung yaitu desa Setren, konon ada sebuah adat istiadat yang sangat langka berupa acara adt tradisional bernama “Susuk Wangan” (bahasa Jawa). “Susuk Wangan” pada zaman dahulu kegiatannya dilakukan dengan cara beberapa orang membawa panggang ayam kampung dan tumpeng yang dibawa ke sumber air, serta disajikan dan mohon doa restu kepada Allah Yang Maha Kuasa. Hal itu dimaksudkan agar air yang digunakan warga masyarakat desa Setren menjadi sangat berarti dan bermanfaat serta berhikmag besar bagi segenap warga masyarakat semuanya. Oleh karena itu, warga masyarakat dam para pengunjung berdoa bersama didekat sumber air tersebut. Demikianlah pelaksanaan acara adat “Susuk Wangan” di zaman dahulu, tidak hanya ditujukan kepada sumber air bersih (air minum), tetapi juga diarahkan pada sumber air yang bermanfaat untuk mengaliri sawah-sawah. Oleh karena itu, para pemilik sawah juga membawa panggang ayam kampung dan tumpeng ke sumber air tersebut diatas. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan kegiatan festival gledekan, yang merupakan alat transportasi masyarakat untuk membawa sayuran dan hasil hutan lainnya. (http://gladhenbasajawa.blogspot.com/2011/02/upacara-susuk-wangan.html, 16 Juni 2011).

b. Jamasan Massal

Jamasan pusaka Mangkunegaran di adakan pada bulan muharam atau sura. Jamsan massal ini yang dilakukan setiap bulan sura yang dimana pada jamsan ini akan di adakan arak- arakan yang membawa pusaka Mangkunegara seperti, Keris, Tombak dan hal yang memang pantas untuk dijamas atau dicuci agar tetap selalu keramat dan sakti.

c. Ruwatan Massal

Ruwatan massal juga menjadi tradisi di Kabupaten Wonogiri. Ruwatan adalah membersihkan anak dan membuang sial pada anak dengan memotong ujung rambut. Ritual ini dimulai dengan pagelaran Wyang Kulit, anak yang akan diruwat wajib melihat pertunjukan Wayang ini, anak tersebut akan di balut kain mori adan akan disiram dengan air bunga setaman dan ujung rambut akan dibuang. Kemudian ujung rambut tersebut akan dilarung di

commit to user

Waduk. Anak yang boleh di ruat antara lain Kodono- kedini, sendang apit pancuran, ugel- ugel lawang.

d. Upacara Larung Ageng

Upacara Larung Ageng di Pntai Sembukan ini mempunyai maksut dan tujuan menghaturkan sesaji kepada Mahluk Goib Laut Selatan agar Tuhan memberikan keselamatan dan kesejahteraan kepada warga Wonogiri. Upacara ini tidak hanya berfungsi menolak bala atau menangkis marabahaya penyakit menular melainkan sering digunakan untuk permohonan, misal terjadi musim kering dan agar hujan turun, (Sumber : Wawancara dengan Eko Sunarno, Kepala seksi pengembangan dan penyuluhan, 7 April 2010).

e. Museum Wayang Indonesia

Museum wayang yang berada di Lingkungan Wuryantoro Lor, Kelurahan Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri tampak semakin kumuh. Museum itu dulunya padepokan seni dan rumah Prawirowihardjo, paman mantan Presiden RI, Soeharto.Pagar menuju museum yang diresmikan tahun 2004 oleh Presiden Megawati itu terkesan kumuh lantaran cat sudah lama.tidak.diganti..(http://idid.facebook.com/note.php?note_id=12704686401 6064,.16 Juni 2010).

3. Wisata Kuliner di Kabupaten Wonogiri

Di Wonogiri, Dulu terkenal dengan “tiwul” tapi sekarang sudah jarang dijumpai “Ngaso angkringan”,Beberapa jenis makanan khas tersedia di Wonogiri. Kacang Mede adalah makanan yang berasal dari biji buah jambu mede (jambu mete) yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri.

Emping adalah makanan yang berasal dari biji buah melinjo. Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan.

Cabuk adalah makanan yang berasal dari biji wijen yang dicampur dengan bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang. Juga ada makanan dari singkong yang disebut “Pindang”, ini berasal dari tepung singkong yang dimasak dengan Daging Kambing, yang terkenal di sebelah Barat Lapangan Kecamatan Ngadirojo.

commit to user

Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di dekat Pasar Kota Wonogiri. Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam Wonogiri yang memiliki citarasa khas, makanya di Jakarta banyak sekali tukang bakso atau mie ayam dari Wonogiri, namun sayang kalau membeli di Jakarta rasanya jauh tidak enak. Mie Ayam yang terkenal adalah Mie Ayam Pak Sabar, Mie Ayam Pak Brewok, Mie Ayam dan Bakso Mas Bentoel. Bakso yang terkenal Bakso Gajah Mungkur dan Bakso Titoti.

Selain itu pada malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan bermacam-macam jenis makanan, yang terkenal antara lain seperti Gudeg & Nasi Liwet Bu SAMAN GI (depan toko Baru), Mie Rebus Jawa Pak BAGONG (terminal lama), Cap Cay depan Gereja GKI. Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota Surakarta. Di pusat Kota Wonogiri, terdapat beberapa toko yang menyediakan makanan khas, salah satu di antaranya adalah Toko Sari Roso. Selain itu, oleh-oleh khas Wonogiri juga bisa diperoleh-oleh di kios-kios yang banyak terdapat di pasar Wonogiri, salah satu yang cukup banyak dikunjungi pembeli adalah kios Bu.Darmo..(http://wahyudwi.wordpress.com/2009/02/10/makanan.khas/#more -102, 16 Juni 2011).

4. Wisata Buatan

Di Wonogiri Selain obyek Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Kuliner, dan ada beberapa Wisata Buatan diantaranya :

a. Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Untuk

commit to user

membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi Bedhol Deso ke Sitiung, wilayah Provinsi Lampung. Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing..(.http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Gajah_Mungkur, 16 Juni 2010).

b. Museum Karst Dunia

Keberadaan museum karst di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri dinilai merupakan museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di Indonesia saat ini telah ada tiga museum karst, namun di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia. Dua museum lain yang ada di Indonesia, isinya bermaterikan kondisi lokal. Selain itu, keberadaan museum diharapkan mampu menjawab tiga fungsi, yakni fungsi edukasi atau pendidikan, wisata atau ekonomi dan lindung. Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Lingkungan Geologi Badan Geolkogi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Danaryanto, Kepala Bakorwil II Jateng Amat Antono dan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, R Sukhiyar, Rabu (2/6) di Museum Karst, Gebangharjo, Pracimantoro, Wonogiri.. (http://wcc.web.id/informasi/pariwisata/5-museum-karst-terbesar-dan-terunik-di-indonesia.html,16 Juni 2011)

commit to user BAB III

PENENTUAN PAKET WISATA ONE DAY TOUR

Dokumen terkait