• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAKET WISATA “One Day Tour” DI KABUPATEN WONOGIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAKET WISATA “One Day Tour” DI KABUPATEN WONOGIRI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PAKET WISATA “One Day Tour” DI KABUPATEN WONOGIRI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memeperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh

MAAJID MUBDI H

C 9407072

PROGRAM DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

Tangan di atas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (penerima peminta)

(H. Riwayat Addaru Quthni)

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang budi pekertinya paling baik.

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Dengan setulus hati penulis persembahkan

Tugas Akhir ini untuk :

1. Ibu ku MUZAROAH tercinta yang selalu

memberikan do‟a dan kasih sayang yang

tiada akhir.

2. Bapak ku HARYONO tercinta yang telah

memberikan dukungan, semangat, dan

do‟a yang luar biasa.

3. Adikku TAFRI QOTUS SOLEKHA

tersayang yang senantiasa memberi

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan tanpa halangan serta hambatan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program DIII Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik.

Selama proses penelitian yang melelahkan hingga pengolahan data, penulis telah melibatkan banyak pihak yang sangat membantu sehingga terselesaikannya penelitian ini, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini.

2. Ibu Dra. Isnaini Wijaya Wardani.MPd., selaku ketua Program DIII Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberi petunjuk dan saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya penulisan Tugas Akhir ini. 3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku pembimbing pertama. Terima kasih atas

kesediaan waktu, ketelitian, semangat, bimbingan, dan dukungan bagi penulis

untuk memberikan yang terbaik sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 4. Bapak Drs. Supariadi, M.Hum, selaku pembimbing kedua atas waktu dan

saran untuk memberikan bimbingan penulisan tugas akhir.

5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Usaha Perjalanan Wisata yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi serta pengalaman yang berarti selama kuliah.

6. Mbak Ifa, selaku bagian tata usaha DIII usaha perjalanan wisata yang telah membantu penulis dalam pembuatan surat ijin yang berhubungan dengan penyelesaian tugas akhir.

(7)

commit to user

vii

8. Teman-teman Kos (Wahyu, Agus, Nanda, Bowo, Kaesya, Adit, Novan, Didit, Riska, Heru, Aldi) yang telah banyak memberi kenangan manis, tawa, motivasi, dan masukan di dalam menjalani studi.

9. Teman-teman DIII Usaha Perjalanan Wisata 2007, terima kasih atas kebersamaannya selama ini, dukungan dan semangat kalian sangat berarti bagi penulis.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2010

(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Maajid Mubdi H. C9407072. 2011. Paket Wisata ” one dat tour ” di

Kabupaten Wonogiri. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang paket wisata ” one day tour ” di Kabupaten Wonogiri, penelitian ini merumuskan (1) Bagaimana cara penentuan obyek wisata sebagai produk paket wisata (2) Bagaimana penentuan alternatif paket wisata ” one day tour ” di Wonogiri (3) Bagaimana penentuan harga paket wisata. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara penentuan obyek wisata sebagai produk paket wisata, untuk mengetahui penentuan alternatif paket wisata ” one day tour ” di Wonogiri, untuk mengetahui penentuan harga paket wisata.

Penulisan Tugas Akhir ini disajikan secara deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran informasi yang berhubungan dengan wisata di Kabupaten Wonogiri. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, study dokumen, wawancara, dan study pustaka.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur sangat berpotensi untuk dijadikan obyek wisata dan dapat dikembangkan menjadi paket wisata ” one day tour ” di Kabupaten Wonogiri. Paket Wisata ” one day tour ” di Kabupaten Wonogiri ini di tujukan pada semua masyarakat umum dan pelajar. Pertimbangan- pertimbangan pemilihan obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur tersebut meliputi lokasi yang sejalur atau searah, kondisi jalan yang cukup bagus, jarak, dan waktu tempuh obyek juga cukup dekat.

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Kajian Pustaka ... 4

F. Metode Penelitian ... 11

1. Lokasi Penelitian ... 11

2. Waktu Penelitian... 11

3. Tehnik Pengumpulan Data ... 11

4. Tehnik Analisis Data ... 12

I. Sistematika Penelitian ... 13

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN WONOGIRI A. Sejarah Kabupaten Wonogiri ... 14

B. Kondisi Geografi dan Demografi Kabupaten Wonogiri ... 18

1. Geografi ... 18

(10)

commit to user

x

C. Potensi Wisata Wonogiri ... 24

1. Potensi Wisata Alam ... 24

2. Potensi Wisata Budaya ... 26

3. Potenai Wisata Kuliner ... 28

4. Potensi Wisata Buatan ... 29

BAB III PENENTUAN PAKET WISATA ONE DAY TOUR KABUPATEN WONOGIRI A. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kab. Wonogiri ... 31

B. Pertimbangan- pertimbangan Geografi Obyek Wisata Sebagai Penentu Paket Wisata di Kabupaten Wonogiri………… 37 C. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Lihat Dari Analisis SWOT Dalam Paket Wisata ” one day tour ” di Kabupaten Wonogiri ... 40

D. Paket Wisata ” one day tour ” di Kab. Wonogiri ... 44

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 48

B. Saran... 49

DAFTAR PUSTAKA... 50

DAFTAR WEBSIDE... 50

(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Wonogiri... 20

Tabel 2 Daftar Hotel di kawasan Kabupaten Wonogiri... 33

Tabel 3 Daftar Rumah makan di Kabupaten Wonogiri………... 35

(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan keindahan alamnya dan beraneka ragam budaya yang bisa memberikan devisa. Karena sector pariwisata diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu dan sebagai sumber pendapatan terpenting sehingga pemerintah mengupayakan pengembangan dan perbaikan di sekrot pariwisata dari waktu ke waktu. Dengan tujuan untuk melestarikan obyek wisata yang ada serta meningkatkan mutu pariwisata agar menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menikmati obyek wisata yang disajikan. Pengembangan tersebut ditujukan terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain kelestarian budaya dan lingkungan alam, aspek peningkatan pendapatan daerahataupun aspek pelayanan terhadap wisatawan. Selain itu pemerintah juga gencar melakukan promosi baik secara langsung ataupun tidak langsung. Agar pariwisata di Indonesia semakin maju dan banyak dikunjungi wisatawan, maka pemerintah harus lebih giat lagi menggali potensi wisata yang dapat di manfaatkan sebagai paket wisata untuk di promosikan ke masyarakat luas.

Kabupaten Wonogiri, memiliki banyak sekali potensi wisata yang dapat dimanfaatkan sebagai peket wisata “one day tour” dengan semaksimal mungkin.

Daya tarik Wonogiri sebagai daerah yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, seperti : penelitian lingkungan, benda-benda bersejarah, buku-buku sejarah alam, dan sebagainya. Pembangunan pariwisata bertujuan pula untuk mengenalakan keindahan alam, budaya dan adat istiadad yang luhur dan beraneka ragam kepada bangsa lain.

Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111 0 18' dengan batas-batas sebagai berikut, Sebelah Utara : berbatas dengan

(13)

commit to user

Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur), Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timir) dan Samudra Indonesia, Sebelah Barat : berbatas dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten.

Kabupaten Wonogiri berpotensi sebagai daerah tujuan wisata, hal ini terbukti dari dari banyak sekali memiliki aset- aset wisata beragam dan ragam budaya yang tidak kalah menarik dari wilayah- wilayah lain. Kabupaten Wonogiri kaya akan potensi obyek wisata alam, mulai dari panorama alam pantai yang sangat indah, kawasan hutan lindung yang sejuk dan menyegarkan, pemandangan indah Waduk Serba Guna Gajahmungkur Wonogiri, hingga goa-goa kawasan karst yang membentang luas di wilayah Wonogiri bagian barat hingga selatan. Beberapa obyek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan, antara lain Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Pantai Sembukan,

Arena Papan Luncur Olahraga Gantole, Wisata Spiritual Kahyangan, Sendang Siwani, Obyek Wisata Setren Girimanik, Pantai Nampu, Pantai Sembukan, Goa

Putri Kencono, Goa Maria, Goa Sodong, Goa Tembus, Museum Wayang Indonesia, Museum Karst Dunia, dan masih banyak lagi obyek- onyek wisata yang sangat berpotensi di Kabupaten Wonogiri.

Potensi wisata sebagaimana disebut di atas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan pengembangan obyek wisata yang kiranya tepat untuk Kabupaten Wonogiri, sesuai dengan selera pengunjung. Kegiatan bidang wisata pada hakekatnya merupakan kegiatan ekonomi produktif, sehingga produk yang akan dijajakan harus merupakan komoditas yang laku dan digemari pembeli, agar wisatawan memilih kunjungan lebih lama di Kabupaten Wonogiri. Faktor-faktor penunjang program pariwisata yang sangat penting yaitu sarana dan prasarana yang tersedia ditempat tujuan wisata, misalnya : Penginapan, hiburan, restouran, transportasi.

(14)

commit to user

Wisatawan lebih memilih untuk mengunjungi kota Yogyakarta yang memiliki beraneka ragam obyek wisata. Namun kali ini Wonogiri sudah memiliki obyek wisata alam yang sangat menarik wisatawan.

Dipilih Kabupaten Wonogiri untuk dijadikan bahan tugas akhir, karena penulis ingin memperkenalkan keindahan alamnya yang ada di Kabupaten Wonogiri kepada wisatawan lokal maupun asing. Sasaran wisatawan yang dituju adalah masyarakat kota, karena di kota tidak terdapat keindahan alam, seperti yang ada di Kabupaten Wonogiri.

Seiring dengan meningkatnya wisatawan, baik wisatawan domestic atau wisatawan manca Negara yang mengunjungi Indonesia. Dengan berbekal pengalaman, keinginan dan motivasi untuk membuat paket wisata sekaligus ingin melakukan penelitian mengenai penyusunan Paket Wisata “ One Day Tour” di Kabupaten Wonogiri.

B. Rumusan Masalah

Perumusan maslah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanankan

penelitian sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan arah dalam hubungannya dengan judul yang dipilih :

1. Bagaimana dasar penentuan obyek wisata sebagai produk paket wisata? 2. Bagaimana penentuan alternatif paket wisata “ one day tour “ di Wonogiri? 3. Bagaimana penentuan harga paket wisata?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yang hendak dicapai dari hasil penelitiannya, serta dapt untuk memberi kegunaan, baik bagi peneliti maupun maupun kepentingan ilmiah,. Adapun tujuan yang ingi dicapai adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dasar penentuan obyek wisata sebagai produk paket wisata. 2. Untuk mengetahui penentuan alternatif paket wisata “ one day tour “ di

Wonogiri

(15)

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Nilai suatu penelitian ditentukan oleh manfaat yang diperoleh dari penelitian tersebut. Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan adalah.:

1. Menambah Wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam paket wisata one day tour.

2. Bagi kalangan akademis dapat dijadikan referensi tambahan dalam melakukan penelitian sejenis atau yang berkaitan dimasa mendatang dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata. 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah pengetahuan Program

DIII Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakata tentang potensi wisata one day tour di Kabupaten Wonogiri

E. Kajian Pustaka

Penelitian ini didasarkan pada fenomenal yang ada dalam dunia pariwisata di Kabupaten Wonogiri, dimana masing-masing daerah memiliki potensi wisata yang berbeda-beda untuk menarik wisatawan. Sehingga banyak obyek wisata yang bermunculan yang mempunyai daya tarik dan ciri khas tersendiri sehingga dapat menarik wisatawan. Salah satu cara mengembangkan obyek-obyek wisata agar dapat bersaing dalam dunia pariwisata adalah bagaimana menarik wisatawan maka para promosi dan pemasaran yaitu dengan membuat program paket wisata.

Menurut undang- undang kepariwisataan No.10 2009 tentang kepariwisataan, keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.

(16)

commit to user

yang telah tercantum didalam acara tersebut. Harga paket wisata akan lebih murah dibanding dengan tour yang direncanakan secara khusus atas permintaan. Package tour biasanya mempunyai masa berlaku tertentu pula(R.S.Damardjati, 1995 : 77).

Dalam buku Nyoman S Pendit “Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana” (1986 : 36) yang berkaitan dengan jenis- jenis wisata dapat dibedakan seperi berikut :

a. Paket Wisata Bulan Madu

Paket wisata ini hanya khusus untuk para pengantin baru. Paket ini biasanya mengunjungi obyek wisata yang bernuansa alam.

b. Paket wisata pedesaan

Paket wisata ini itujukan pada masyarakat kota untuk dapat menikmati keindahan alam pedesaan. Disini mereka belajar membajak sawah, memanen padi, dan belajar hidup di pedesaan dengan peralatan yang seadanya.

c. Paket wisata pendidikan

Paket wisata ini ditujukan kepada para pelajar, dengan tujuan obyek wisata

tempat- tempat yang ada hubungannya dengan pendidikan. Misalnya, museum, keraton, dan tempat-tempat bersejarah laiannya yang terdapat di kota tujuan.

d. Paket wisata keluarga

Paket wisata ini terdiri dari satu keluarga yang mengunjungi kota tertentu dalam kurun waktu tertentu.

e. Paket wisata alam

Paket wisata ini khusus mengunjungi obyek wisata alam yang terdapat di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

f. Paket wisata religi

Paket wisata khusus mengunjungi obyek- obyek wisata religi yang terdapat di kota tujuan wisata.

g. Paket wisata olahraga

(17)

commit to user

Dalam sebuah penentuan obyek sebagai produk paket wisata terdapat Analisis 4P adalah analisa obyek wisata yang menjelaskan tentang product, price, place, and promotion. Dalam pemasaran produk paket wisata di Wonogiri melalui pendekatan 4P. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237 )

1. Produk ( Product )

Produk ( Product ) adalah sesuatu yang di tawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk ini dapat berwujud (tangible), tidak berwujud (intangible), dan kombinasi dari keduanya, didalamnya juga termasuk pelayanan (service). ( Oka A Yoeti, 2003 : 237).

Produk yang ditawarkan dalam hal ini adalah paket wisata one day tour dan jasa pelayanan terhadap wisatawan yang membelinya. Produk tersebut di kemas dengan menggunakan strategi :

a. Strategi Produk Pertumbuhan

Produk yang di tawarkan harus lebih baik kualitasnya dan harganya lebih

murah dibandingkan dengan produk yang sama yang ditawarkan oleh pesaing/ biro perjalanan lain. Strategi yang digunakan dalam pengembangan kualitas

produk yang lebih baik yaitu dengan memberikan fasilitas- fasilitas wisata yang lebih bonafit kepada pembelinya seperti Sarana transportasi yang digunakan dari Solo ke Wonogiri menggunakan Bus ber-AC, Pemberian snack selama perjalanan menuju Wonogiri, Obyek wisata yang dikunjungi merupakan obyek wisata pilihan di Wonogiri, Paket yang dibeli sudah termasuk biaya asuransi sehingga pembeli/ wisatawan akan merasa lebih nyaman selama melakukan kunjungan wisata.

(18)

commit to user

kalangan.Melihat segmen yang dibidik adalah dari semua kalangan, maka diharapkan dengan diterapkannya strategi produk ini dapat meningkatkan penjualan paket wisata pendidikan di Kabupaten Wonogiri yang selama ini belum banyak diminati.

b. Strategi Produk Kompetitif

Produk yang ditawarkan harus berbeda dengan produk pesaing/ biro perjalanan lainnya dan memiliki kelebihan dengan memberikan nilai tambahan. Sehingga dengan demikian konsumen tahu bahwa produk yang ditawarkan akan memberikan manfaat lebih dibandingkan produk yang ditawarkan pesaing/ biro perjalanan lain. Adapun kelebihan kelebihan produk yang ditawarkan pihak penyusun paket agar mampu bersaing dengan produk pesaing antara lain Produk yang ditawarkan ini dapat melayani Paket Wisata “one day tour” di Kabupaten Wonogiri, sedangkan biro perjalanan lain hanya dapat menjual paket wisata ke Yogyakarta maupun ke Solo saja. Produk paket wisata ini dilengkapi dengan fasilitas dokumentasi selama perjalanan dan di setiap

kunjungan ke obyek wisata. Selama ini belum ada Biro Perjalanan Wisata yang member fasilitas documentasi selama kunjungan. Produk paket wisata ini memberikan Door Price bagi peserta yang mengikuti game yang di pandu oleh Tour Leader selama perjalanan maupun berada di obyek wisata. Acara ini bertujuan untuk memeriahkan suasana tour dalam perjalanan, sehingga rasa kebersamaan antara peserta semakin erat. Oleh sebab itu tampilan produk yang berbeda dari yang lain diperlukan untuk menarik minat pembeli agar memilih produk yang ditawarkan tersebut.

(19)

commit to user 2. Harga ( Price )

Harga adalah harga yang dijadikan dasar penawaran konsumen yang ditetapkan sedemikian rupa dan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing produk yang sama, sehingga menarik bagi konsumen yang akan membelinya. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237). Penetepan harga paket wisata one day tour selalu berorientasi pada segmen pasar yang akan dibidik. Dalam hal ini segmen pasar yang akan dibidik adalah dari semua kalangan. Oleh sebab itu, harga paket wisata yang disusun sangat variatif sehingga pembeli dapat memilih paket yang diinginkannya. Harga paket yang ditawarkan ada yang tergolong mahal, sedang dan murah sesuai dengan fasilitas yang diberikan selama melakukan perjalanan wisata.

Harga paket wisata yang berfariasi ini bertujuan agar konsumen/ wisatawan

yang akan berkunjung ke Wonogiri dapat memilih sendiri jenis paket wisata yang akan berkunjung ke Wonogiri dapat memilih sendiri jenis paket wisata yang

ditawarkan sesuai dengan kebutuhan. Dalam pengembangan harga paket wisatanya, produk yang ditawarkan ini mempunyai tarif khusus yang berlaku bagi calon pembelinya dengan criteria sebagai berikut :

a. Bagi golongan pelajar dengan jumlah rombongan minimal 40 orang mendapat potongan harga sebesar 5% dari masing- masing jenis paket Ekonomi Class. Pemberlakuan harga ini karena pihak penyusun paket wisata bekerja sama dengan pemerintah Wonogiri dan pengusaha yang juga memberlakukan tariff khusus terutama untuk hotel dan home stay kepada golongan pelajar untuk kepentingan pendidikan.

b. Untuk paket wisata dengan jumlah rombongan lebih dari 20 orang, dan semua adalah pelajar masing- masing peserta akan mendapatkan Cindera mata berupa T-Shirt.

(20)

commit to user

Strategi penetapan harga paket yang ditawarkan ini, diharapkan mampu menarik perhatian calon pembeli untuk memilih produk ini. Hal ini karena produk yang ditawarkan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan produk yang ditawarakan oleh biro perjalanan yang lain dan tidak memberikan tariff khusus.

3. Tempat ( Place )

Tempat adalah tempat dimana konsumen dapat mencari informasi, memperoleh penjelasan atau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. ( Oka A Yoeti, 2003 : 237). Tempat yang digunakan untuk menawarkan produk Wista one day tour antara lain di Dinas Pariwisata se Karisidenan Surakarta, Sekolah- sekolah dan biro- biro perjalanan lainnya yang ada di Surakarta.

Pemilihan tempat- tempat tersebut dalam memasarkan dan menawarkan produk paket wisata tersebut dalam memasarkan dan menawarkan produk paket

wisata one day tour yang sudah disusun merupakan pilihan yang tepat. Hal ini karena tempat- yempat tersebut merupakan tempat yang strategis sebagai

perantara untuk mendapatkan konsumen baru. Di Surakarta sendiri masih banyak yang belum tahu tentang paket wisata di Wonogiri. Dengan alas an tersebut, pemilihan tempat pemasaran produk di biro perjalanan Surakarta dirasa efektif untuk menjaring wisatawan untuk berkunjung ke Wonogiri. Kerja sama yang dilakuan oleh pihak penyusunan paket dengan biro perjalanan wisata di kabupaten Wonogiri merupakan strategi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai situasi dan kondisi sebelum melakukan kunjungan ke Wonogiri, dengan kerja sama yang dijalani ini diharapkan dapat memperlancar proses pemasaran produk paket wisata Wonogiri sehingga dapat memberikan keuntungan masing- masing pihak.

4. Promosi ( Promotion )

(21)

commit to user

tidak lain adalah bagaimana menginformasikan produk paket wisata kabupaten Wonogiri pada waktu dan media yang tepat, sehingga data diketahui, dikenal, atau dibandingkan dengan produk paket wisata lain. Dengan demikian calaon pembeli/ wisatwan akan mengetahui kualitas produk, harga yang ditawarkan, benefi produk yang ditawarkan serta bentuk- bentuk pelayanan yang diberikan.

Jenis- jenis tour menurut M.Kesrul dalam bukunya berjudul Penyelenggaraan Opereasi Perjalanan Wisata halaman 38 menyebutkan :

1. Paket Tour dengan harga tertentu yang direncanankan dan diselenggarakan oleh TA/ TO atas resiko tanggung jawab sendiri. Harga sudah termasuk akomodasi, transportasi, obyek wisata, dan lain- lain.

2. Independent Tour. Tour disusun atas permintaan tamu ( tidak memiliki time schedule ), pelaksanaan anytime, dan harga dihitung berdasarkan komponen yang disepakati.

3. Optional Tour. Tour tambahan yang tidak tercantum dalam acara perjalanan.

Tpur yang diselenggarakan/ direncanakan disela- sela acara paket tour tertentu. Peserta tidak harus mengikuti perjalanan tersebut.

4. Escorted Tour. Tour yang direncanakan dan diselenggarakan oleh TA/ TO dengan mengelompokan peserta tour kedalam satu grup yang dipimpin seorang conductor ( tour leader/ guide ) selama perjalanan tour berlangsung. 5. Study Tour. Tour yang disusun dan diselenggarakan untuk tujuan survey/

riset bagi mahasiswa atau pelajar ketempat- tempat tertentu ( budaya, obyek wisata, dan lain- lain ).

6. Reguler Tour. Tour yang direncanakan/ diselenggarakan dengan waktu/ harga yang telah ditentukan untuk berbagai tujuan domestic, inbound, ataupun outbond.

Komponen Paket Wisata. 1. Harga paket

Rincian komponen perhitungan harga paket didasarkan pada : a. Biaya Transportasi

(22)

commit to user d. Pemandu Wisata

e. Biaya Parkir f. Biaya ODTW

g. Biaya Pajak Jalan Raya

h. Biaya Tak Terduga/ Biaya Lain- Lain i. Keuntungan

j. Biaya Pajak

2. Penyusunan paket wisata selalu disertai dengan Itenerary, karena merupakan suatu jadwal dan daftar dengan keterangan lengkap tentang penyelenggaraan perjalanan. Itenerary adalah sebuah dokumen yang memuat acara perjalanan, sejak keberangkatan, di tempat tujuan, hingga kembali ketempat asal. Keterangan- keterangan yang disebutkan dalam dokumen tersebut antara lain waktu penyelenggaraan, tempat obyek kunjungan, dan tempat makan. ( M.Kesrul,S.E.,M.B.A.,2003;41 )

G. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan factor penting didalam suatu penelitia. Disamping untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian juga untuk mempermudah pengembangan data guna kelancaran penyusunan tugas akhir. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data diperinci sebagai berikut :

1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di :

a. Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri.

b. Obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011. 3. Tehnik Pengumpulan Data

(23)

commit to user a. Observasi

Dalam melakukan penelitian ini diadakan observasi secara langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap unit observasi yang diteliti di obyek wisata. Separti observasi sangat membantu dalam proses pengumpulan data, (Moh. Pabundu Tika 1996 : 68). Observasi dilakukan untuk mengetahui daya tarik pada obyek wisata.

b. Wawancara

Dalam hal ini metode wawancara yang dilakukan yaitu dengan menanyakan pertanyaan secara langsung kepada narasumber atau pihak- pihak yang terkait yaitu petugas dan pengelola setempat, yang bertujuan mendapatkan informasi yang jelas. Narasumber diantaranya :

1. Suyut selaku bagian Pariwisata Disbudparpora 2. Aris Tri Budoyo Kabid Dinas Pariwisata 3. Estyneng UPTD di Waduk Gajah Mungkur

4. Wahyu Erniasih Seksi Kesejarahan dan Budaya c. Metode Studi Pustaka

Tahnik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan membaca, mengkaji serta mempelajari buku- buku, data- data dan bahan- bahan yang berkaitan dengan bidang kepariwisataa.

Studi pustaka dilakukan melalui referensi perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Laboratorium Tour, Perpustakaan kantor pariwisata Wonogiri, Promosi dan investasi.

4. Tehnik Analisis Data

(24)

commit to user

G. Sistematika Penulisan Laporan

Untuk mempermudah pemahaman mengenai isi pembahasan laporan ini maka sistematika penulisan dibuat sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II. Gambaran umum pariwisata Kabupaten Wonogiri, membahas mengenai gambaran umum pariwisata Kabupaten Wonogiri, meliputi alam, sejarah, dan rekreasi.

BAB III. Penentuan Paket Wisata “one day tour” Kabupaten Wonogiri membahas menegenai potensi obyek dan daya tarik wisata, pertimbangan- pertimbangan geografi obyek wisata sebagai penentu paket wisata, analisis SWOT obyek, dan paket wisata “one day tour” di Kabupaten Wonogiri

(25)

commit to user BAB II

GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN WONOGIRI

A. Sejarah Kabupaten Wonogiri

Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan

hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa wana

(alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/ pegunungan). Nama ini sangat tepat menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.

Pemerintahan di Kabupaten Wonogiri awal mulanya merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. Raden Mas Said lahir di Kartasuro pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung, atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8 April 1725. Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya. Memasuki usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang oleh Belanda ke Tanah Kaap (Ceylon) atau Srilanka. Hal itu karena ulah keji berupa fitnah dari Kanjeng Ratu dan Patih Danurejo. Akibatnya, Raden Mas Said mengalami masa kecil yang jauh dari selayaknya seorang bangsawan Keraton. Raden Mas Said menghabiskan masa kecil bersama anak-anak para abdi dalem lainnya, sehingga mengerti betul bagaimana kehidupan kawula alit. Hikmah dibalik itulah yang menempa Raden Mas Said menjadi seorang yang mempunyai sifat peduli terhadap sesama dan kebersamaan yang tinggi karena kedekatan beliau dengan abdi dalem yang merupakan rakyat kecil biasa.

Pada suatu saat terjadi peristiwa yang membuat Raden Mas Said resah, karena di Keraton terjadi ketidakadilan yang dilakukan oleh Raja (Paku Buwono II) yang menempatkan Raden Mas Said hanya sebagai Gandhek Anom (Manteri Anom) atau sejajar dengan Abdi Dalem Manteri. Padahal sesuai dengan derajat dan kedudukan, Raden Mas Said seharusnya menjadi Pangeran Sentana.

(26)

commit to user

Melihat hal ini, Raden Mas Said ingin mengadukan ketidakadilan kepada sang Raja, akan tetapi pada saat di Keraton oleh sang Patih Kartasura ditanggapi dingin. Dengan tidak berkata apa-apa sang Patih memberikan sekantong emas kepada Raden Mas Said. Perilaku sang Patih ini membuat Raden Mas Said malu dan sangat marah, karena beliau ingin menuntut keadilan bukan untuk mengemis.

Raden Mas Said bersama pamannya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya

yang mengalami nasib yang sama, mengadakan perundingan untuk membicarakan ketidakadilan yang menimpa mereka. Akhirnya Raden Mas Said memutuskan

untuk keluar dari keraton dan mengadakan perlawanan terhadap Raja.

Raden Mas Said bersama pengikutnya mulai mengembara mencari suatu daerah yang aman untuk kembali menyusun kekuatan. Raden Mas Said bersama para pengikutnya tiba disuatu daerah dan mulai menggelar pertemuan-pertemuan untuk menghimpun kembali kekuatan dan mendirikan sebuah pemerintahan biarpun masih sangat sederhana. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabiulawal (Mulud) tahun Jumakir windu Sengoro, dengan candra sengkala Angrasa Retu Ngoyag Jagad atau tahun 1666 dalam kalender Jawa. Dan dalam perhitungan kalender Masehi bertepatan dengan hari Rabu Kliwon tanggal 19 Mei 1741 M.

Daerah yang dituju Raden Mas Said waktu itu adalah Dusun Nglaroh (wilayah Kecamatan Selogiri), dan disana Raden Mas Said menggunakan sebuah batu untuk menyusun strategi melawan ketidakadilan. Batu ini dikemudian hari dikenal sebagai Watu Gilang yang merupakan tempat awal mula perjuangan Raden Mas Said dalam melawan ketidakadilan dan segala bentuk penjajahan. Bersama dengan pengikut setianya, dibentuklah pasukan inti kemudian berkembang menjadi perwira-perwira perang yang mumpuni dengan sebutan Punggowo Baku

Kawandoso Joyo. Dukungan dari rakyat Nglaroh kepada perjuangan Raden Mas Said juga sangat tinggi yang disesepuhi oleh Kyai Wiradiwangsa yang diangkat sebagai Patih. Dari situlah awal mula suatu bentuk pemerintahan yang nantinya menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri.

(27)

commit to user

“Kawulo Gusti” atau “Pamoring Kawulo Gusti” sebagai pengikat tali batin antara pemimpin dengan rakyatnya, luluh dalam kata dan perbuatan, maju dalam derap yang serasi bagaikan keluarga besar yang sulit dicerai-beraikan musuh. Ikrar tersebut berbunyi “Tiji tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”. Ini adalah konsep kebersamaan antara pimpinan dan rakyat yang dipimpin maupun sesama rakyat.

Raden Mas Said juga menciptakan suatu konsep manajemen pemerintahan yang dikenal sebagai Tri Darma yaitu :

1. Mulat Sarira Hangrasa Wani, artinya berani mati dalam pertempuran karena

dalam pertempuran hanya ada dua pilihan hidup atau mati. Berani bertindak menghadapi cobaan dan tantangan meski dalam kenyataan berat untuk dilaksanakan. Sebaliknya, disaat menerima anugerah baik berupa harta benda atau anugerah lain, harus diterima dengan cara yang wajar. Hangrasa Wani, mau berbagi bahagia dengan orang lain.

2. Rumangsa Melu Handarbeni, artinya merasa ikut memiliki daerahnya,

tertanam dalam sanubari yang terdalam, sehingga pada akhirnya pada akhirnya akan menimbulkan perasaan rela berjuang dan bekerja untuk daerahnya. Merawat dan melestarikan kekayaan yang terkandung didalamnya.

3. Wajib Melu Hangrungkebi, artinya dengan merasa ikut memiliki timbul

kesadaran untuk berjuang hingga titik darah penghabisan untuk tanah kelahirannya.

Kegigihan Raden Mas Said dalam memerangi musuh-musuhnya sudah tidak diragukan lagi, bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan gentar melawan musuh. Raden Mas Said merupakan panglima perang yang mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali pertempuran dengan tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah Raden Mas Said mendapat julukan “Pangeran Sambernyawa” karena dianggap sebagai penebar maut (Penyambar Nyawa) bagi siapa saja musuhnya pada setiap pertempuran.

(28)

commit to user

Madiun dan Rembang bahkan sampai daerah Yogyakarta. Pada akhirnya atas bujukan Sunan Paku Buwono III, Raden Mas Said bersedia diajak ke meja perundingan guna mengakhiri pertempuran.

Dalam perundingan yang melibatkan Sunan Paku Buwono III, Sultan Hamengkubuwono I dan pihak Kompeni Belanda, disepakati bahwa Raden Mas Said mendapat daerah kekuasaan dan diangkat sebagai Adipati Miji atau mandiri

bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro I. Penetapan wilayah kekuasaan Raden Mas Said terjadi pada tanggal 17 Maret 1757

melalui sebuah perjanjian di daerah Salatiga. Kedudukannya sebagai Adipati Miji sejajar dengan kedudukan Sunan Paku Buwono III dan Sultan Hamengkubuwono I dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah Keduwang (daerah Wonogiri bagian timur), Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar), Sembuyan (daerah sekitar Wuryantoro dan Baturetno), Matesih, dan Gunung Kidul.

KGPAA Mangkunegoro I membagi wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi 5 (lima) daerah yang masing-masing memiliki ciri khas atau karakteristik yang digunakan sebagai metode dalam menyusun strategi kepemimpinan, yaitu :

1. Daerah Nglaroh (wilayah Wonogiri bagian utara, sekarang masuk wilayah kecamatan Selogiri). Sifat rakyat daerah ini adalah Bandol Ngrompol yang berarti kuat dari segi rohani dan jasmani, memiliki sifat bergerombol atau berkumpul. Karakteritik ini sangat positif dalam kaitannya untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Rakyat di daerah Nglaroh juga bersifat pemberani, suka berkelahi, membuat keributan akan tetapi jika bisa memanfaatkan potensi rakyat Nglaroh bisa menjadi kekuatan dasar yang kuat untuk perjuangan. 2. Daerah Sembuyan (wilayah Wonogiri bagian selatan sekarang Baturetno dan

Wuryantoro), mempunyai karakter sebagai Kutuk Kalung Kendho yang berarti

bersifat penurut, mudah diperintah pimpinan atau mempunyai sifat paternalistik.

(29)

commit to user

mempunyai kemiripan seperti sifat kera yang suka hidup bergerombol, sulit diatur, mudah tersinggung dan kurang memperhatikan tata krama sopan santun. Jika didekati mereka kadang kurang mau menghargai orang lain, tetapi jika dijauhi mereka akan sakit hati. Istilahnya gampang-gampang susah. 4. Daerah Keduwang (wilayah Wonogiri bagian timur) masyarakatnya

mempunyai karakter sebagai Lemah Bang Gineblegan. Sifat ini bagai tanah

liat yang bisa padat dan dapat dibentuk jika ditepuk-tepuk. Masyarakat daerah ini suka berfoya-foya, boros dan sulit untuk melaksanakan perintah. Akan

tetapi bagi seorang pemimpin yang tahu dan paham karakter sifat dan karakteristik mereka, ibarat mampu menepuk-nepuk layaknya sifat tanah liat, maka mereka akan mudah diarahkan ke hal yang bermanfaat.

5. Daerah Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar) mempunyai karakter seperti Asu Galak Ora Nyathek. Karakteristik masyarakat disini diibaratkan anjing buas yang suka menggonggong akan tetapi tidak suka menggigit. Sepintas dilihat dari tutur kata dan bahasanya, masyarakat Honggobayan memang kasar dan keras menampakkan sifat sombong dan congkak serta tinggi hati, dan yang terkesan adalah sifat kasar menakutkan. Akan tetapi mereka sebenarnya baik hati, perintah pimpinan akan dikerjakan dengan penuh tanggungjawab. Dengan memahami karakter daerah-daerah tersebut, Raden Mas Said menerapkan cara yang berbeda dalam memerintah dan mengendalikan rakyat diwilayah kekuasaannya, menggali potensi yang maksimal demi kemajuan dalam membangun wilayah tersebut. Raden Mas Said memerintah selama kurang lebih 40 tahun dan wafat pada tanggal 28 Desember 1795. ( http://wonogiri-wonogiri.blogspot.com/2009/03/sejarah-kabupaten-wonogiri.html, 2 Mei 2011 ).

B. Kondisi Geografi dan Demografi di Kabupaten Wonogiri

1. Geografi

a. Letak Geografis

(30)

commit to user

Wonogiri berada di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Wonosari di provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Wonogiri Kota. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan

populasi 1,5 juta jiwa. secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111 0 18'. (BPS, 2010).

b. Kondisi Geografi

Secara geografis, Wonogiri terdiri dari daerah gunung dan pantai. Wilayah pegunungan memanjang dari sisi selatan sampai sisi timur. Disamping itu disisi selatan juga memiliki pantai di samudera Indonesia (BPS). Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda. Di Wonogiri hampir sebagian besar tanahnya tidak terlalu subur untuk pertanian, berbatuan dan kering membuat penduduknya lebih banyak merantau. (BPS, 2010).

2. Demografis

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Wonogiri berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 oleh BPS, penduduk Wonogiri sebanyak 928.687 atau dalam kurun waktu 10 tahun terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata - 0,93 %. Sementara Pusat Informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja sebanyak 28, Bina Keluarga Balita sebanyak 52.077, Bina Keluarga Remaja sebanyak 21.876, dan Bina Keluarga Lansia sebanyak 29.659. Dengan demikian peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri Swbagai berikut :

Di tinjau dari agama yang dipeluk oleh masyarakat Kabupaten Wonogiri,

(31)

commit to user a. Pemerintahan

Saat ini Kabupaten Wonogiri dipimpin oleh Bupati Dhanar Rahmanto dan Wakil Bupati Yuli Handoko yang memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah untuk masa jabatan 2010-2015. Dalam jalannya roda pemerintahan, bertumpu pada semboyan Wonogiri SUKSES yang merupakan singkatan dari Stabilitas, Undang- undang, Koordinasi, Sasaran, Evaluasi, dan Semangat Juang.

Secara administrative Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 25 Kecamatan dan jumlah Desa/ Kelurahan 294 Desa. Berikut pembagian administrative di

Kabupaten Wonogiri.

Tabel 1 : Pembagian Wilayah Administratif Kabupaten Wonogiri

No Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah

(32)

commit to user

(33)

commit to user b. Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting yang menunjang kemajuan pembangunan suatu wilayah. Hal ini di karenakan pendidikan memiliki posisi setrategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh wilayah meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Kesadaran masyarakat untuk memperbaiki taraf hidup dan setatus sosial melalui jenjang

pendidikan mendapat dukungan dari pemerintah, terbukti dengan bertambahnya murid sekolah dari tingkat taman kanak- kanak hingga jenjang pendidikan tinggi.

Selain itu pemerintah maupun pihak swasta menanggapi anomi masyrakat untuk belajar dengan positif dengan cara mendirikan sekolah dari berbagai tingkatan dan juga sekolah- sekolah kejuaraan.

Untuk tingkat sekolah dasar dikabupaten Wonogiri pada tahun 2006 terdapat 816 sekolah dasar. Jumlah siswa yang mengikuti proses pendidikan pada tahun 2006 sejumlah 93.680 siswa dan dengan jumlah guru 5.761. Sementara itu untuk sekolah yang dikelola oleh non P dan K ad 42 Madrasah Ibtidaiyah dengan jumlah guru 378 dan jumlah siswa 3.595. Pada tingkat menengah pertama, jumlah SMP yang terdapat di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2006 adalah sejumlah 73 sekolah negeri, 42 sekolah sekolah swasta, dan 20 sekolah Tsanawiyah. Jumlah siswa SMP ini adalah 44.870 siswa. Jumlah guru pada SMP negeri, Swasta, dan Tsanawiyah pada tahun 2006 adalah 3.412 siswa. Pada jenjang SMA berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2006, di Kabupaten Wonogiri terdapat 12 SMA negeri, 9 SMA swasta, dan 3 SMK negeri, 31 SMK swasta, serta 9 Madrasah Aliah. Total jumlah siswa SMA, SMK, dan MA adalah sebanyak 24.841 siswa. Jumlah guru dari keseluruhan SMA, SMK, dan MA adalah sebanyak 1.642 orang. ( Sumber :Daftar Sekolah se Kabupaten Wonogiri, Dinas Pendidikan Wonogiri, 2010 )

c. Perekonomian

(34)

commit to user

nasional. Industri jamu juga terdapat pada level industri kecil, di mana banyak perajin jamu yang memasarkan di pasaran lokal. Banyak pula perajin jamu yang merantau ke luar daerah, lalu eksis di kota-kota besar di Indonesia. Di samping jamu, Kabupaten Wonogiri juga memiliki industri makanan bakso. Sebagaimana perajin jamu, mereka juga banyak yang merantau ke luar daerah, lalu mendapatkan hasil yang memuaskan. Industri transportasi di Kabupaten Wonogiri

juga turut memberikan sumbangan. Beberapa perusahaan transportasi bus AKAP (antar kota antar provinsi) banyak terdapat dan dimiliki oleh pengusaha lokal.

Rata-rata mereka melayani rute ke arah Jakarta, beberapa kota di pulau Sumatera dan kota Denpasar. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonogiri, 5 Mei 2011 )

d. Pariwisata

Di Kabupaten Wonogiri terdapat banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Baik wisata spiritual, petualangan, wisata alam dan lain sebagainya. Di antaranya obyek wisata Waduk Gajah Mungkur, wisata gantole. Terdapat sebuah situs bersejarah bernama "Kahyangan" di dusun Dlepih, Tirtomoyo, yang jaraknya kurang lebih 47 km dari ibu kota kabupaten Wonogiri. Dari Kota Wonogiri, pengunjung bisa naik bus dari terminal bus giriwono dan naik minibus dari dekat ponten (dekat Kantor Badan Pertanahan), jurusan Tirtomoyo. Dari Tirtomoyo, bisa naik angdes jurusan Kahyangan atau Sukarjo. Sampai sekarang belum ada angdes yang bisa masuk sampai Kahyangan, sehingga harus dilanjutkan jalan kaki sekitar 1 Km. Pengunjung berkendaraan bisa langsung sampai ke tempat parkir Kahyangan. Desa Taman, di mana Kahyangan berada, dulunya merupakan sentra batik tulis, yang produknya banyak disetorkan ke Solo, untuk diproses lanjut. Banyak warga desa yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan batik, baik sebagai pembatik, pembuat patron, pemasok kain mori. Akan tetapi,

(35)

commit to user

Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya takhayul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau. Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jumat Kliwon, biasanya

banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang

warga sekitar. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonogiri, 5 Mei 2011)

C. Potensi Wisata Kabupaten Wonogiri

1. Potensi Wisata Alam a. Pantai Nampu

Pantai Nampu, adalah salah satu pantai yang berada di kawasan Kabupaten Wonogiri. Pantai nampu, seperti pantai-pantai sepanjang wilayah Gunungkidul memiliki karakteristik pasir putih dan terdapat bebatuan (karang) di ujung garis pantainya. Pantai Nampu yang terletak di Kecamatan Paranggupito ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, dengan hamparan pasir yang relatif masih bersih, sehingga cukup menarik untuk dikunjungi. Pengunjung dapat melihat pemandangan dengan leluasa melalui bukit yang berada di sebelah barat pantai, bahkan ketika pertama memasuki wilayah pantai ini, pengunjung langsung dapat melihat hamparan pantai, karena lokasi parkir kendaraan berada di atas pantai.

b. Pantai Sembukan

Pantai Sembukan adalah sebuah pantai di Desa Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Pantai ini merupakan salah satu tujuan

(36)

commit to user

menghadiri pertemuan dengan Raja-raja Kasunanan Surakarta (Paku Buwono).

c. Goa Ngantap

Gua Ngantap adalah salah satu gua yang terdapat di kelurahan Bayemharjo, kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Gua ini adalah salah satu gua tujuan wisatawan di

Kabupaten Wonogiri selain gua Platar. Formasi stalagtit dan stalagmit terdapat di dalam gua ini.

d. Cagar Alam Danalaya

Cagar Alam Danalaya terletak di kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Obyek wisata cagar alam ini merupakan hutan jati. Kayu jati di hutan ini khusus diperuntukkan untuk membangun istana raja Surakarta. Apabila Raja Surakarta membutuhkan kayu jati untuk membangun atau memperbaiki kraton, maka diambilah kayu dari hutan jati Danalaya ini. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan yang mempunyai latar belakang minat khusus atau pecinta alam.

e. Girimanik

Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dengan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat tiga buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo, Tinjo Moyo, serta Condromoyo. Air Terjun Manik Moyo mempunyi ketinggian 70 meter sedangkan Air Terjun Tinjo Moyo mempunyai ketinggian 30 meter. Tidak jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi. Daerah wisata ini berlokasi di Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri yang berjarak dari pusat kota sekitar 40 km.

f. Sendang Siwani

Sendang Siwani yang terletak di Desa Singodutan, Kec. Selogiri merupakan

(37)

commit to user

kecil) inilah Raden Mas Said mendapatkan petunjuk dari Yang Mahakuasa mengenai strategi untuk meraih kemenangan dalam perang melawan penjajah. Dalam perkembangan waktu, berkembang mitos atas tempat ini yang menyatakan bahwa orang yang melakukan tirakat/meditasi di tempat ini akan terkabul permohonannya. Sampai sekarang tempat ini menjadi salah satu.tujuan.wisata.ritual.di.Kabupaten.Wonogiri.(http://catatansikipli.wordpre

ss.com/2010/12/26/sendang-siwani-wonogiri/,16 Juni 2011) g. Kahyangan

Sesampai di Kahyangan, pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Konon, tempat itu sebagai tempat bersemedinya Danang Suto Wijoyo, atau yang dikenal dengan Panembahan Senopati, raja pertama kerajaan Mataram Islam. Selain itu, terdapat pula air terjun, dan puncak Kahyangan yang konon merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemuai Kanjeng Ratu Kidul, sehingga bagi yang percaya tahyul, dilarang memakai baju yang berwarna hijau. Tempat itu sangat ramai di malam menjelang pergantian tahun Jawa (bulan Suro). Banyak pendatang dari luar daerah, terutama dari daerah Yogyakarta, untuk bertirakatan di sana. Di hari-hari biasa, terutama malam Jum'at Kliwon, biasanya banyak dikunjungi orang-orang dari luar daerah, yang mengadakan syukuran atas keberhasilan yang telah dicapai di tempat perantaunnya, dengan mengundang warga sekitar. 2. Potensi Wisata Budaya

Wisata Budaya di Kabupaten Wonogiri masih sangatlah kental dan masih sangat di lestarikan penduduk diantaranya :

a. UpacaraRitual Susuk Wangon

Upacara Susuk Wangan, upacara adat tradisional “Susuk Wangan” di desa Setren, kecamatan Slogohimo, kabupaten Wonogiri, dilakukan setiap tahun

(38)

commit to user

nenk moyang, sebuah desa yang didekat gunung yaitu desa Setren, konon ada sebuah adat istiadat yang sangat langka berupa acara adt tradisional bernama “Susuk Wangan” (bahasa Jawa). “Susuk Wangan” pada zaman dahulu kegiatannya dilakukan dengan cara beberapa orang membawa panggang ayam kampung dan tumpeng yang dibawa ke sumber air, serta disajikan dan mohon doa restu kepada Allah Yang Maha Kuasa. Hal itu dimaksudkan agar

air yang digunakan warga masyarakat desa Setren menjadi sangat berarti dan bermanfaat serta berhikmag besar bagi segenap warga masyarakat semuanya.

Oleh karena itu, warga masyarakat dam para pengunjung berdoa bersama didekat sumber air tersebut. Demikianlah pelaksanaan acara adat “Susuk Wangan” di zaman dahulu, tidak hanya ditujukan kepada sumber air bersih (air minum), tetapi juga diarahkan pada sumber air yang bermanfaat untuk mengaliri sawah-sawah. Oleh karena itu, para pemilik sawah juga membawa panggang ayam kampung dan tumpeng ke sumber air tersebut diatas. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan kegiatan festival gledekan, yang merupakan alat transportasi masyarakat untuk membawa sayuran dan hasil hutan lainnya. (http://gladhenbasajawa.blogspot.com/2011/02/upacara-susuk-wangan.html, 16 Juni 2011).

b. Jamasan Massal

Jamasan pusaka Mangkunegaran di adakan pada bulan muharam atau sura. Jamsan massal ini yang dilakukan setiap bulan sura yang dimana pada jamsan ini akan di adakan arak- arakan yang membawa pusaka Mangkunegara seperti, Keris, Tombak dan hal yang memang pantas untuk dijamas atau dicuci agar tetap selalu keramat dan sakti.

c. Ruwatan Massal

Ruwatan massal juga menjadi tradisi di Kabupaten Wonogiri. Ruwatan

(39)

commit to user

Waduk. Anak yang boleh di ruat antara lain Kodono- kedini, sendang apit pancuran, ugel- ugel lawang.

d. Upacara Larung Ageng

Upacara Larung Ageng di Pntai Sembukan ini mempunyai maksut dan tujuan menghaturkan sesaji kepada Mahluk Goib Laut Selatan agar Tuhan memberikan keselamatan dan kesejahteraan kepada warga Wonogiri. Upacara

ini tidak hanya berfungsi menolak bala atau menangkis marabahaya penyakit menular melainkan sering digunakan untuk permohonan, misal terjadi musim

kering dan agar hujan turun, (Sumber : Wawancara dengan Eko Sunarno, Kepala seksi pengembangan dan penyuluhan, 7 April 2010).

e. Museum Wayang Indonesia

Museum wayang yang berada di Lingkungan Wuryantoro Lor, Kelurahan

Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri tampak semakin kumuh. Museum itu dulunya padepokan seni dan rumah Prawirowihardjo, paman mantan Presiden RI, Soeharto.Pagar menuju museum yang diresmikan tahun 2004 oleh Presiden Megawati itu terkesan kumuh lantaran cat sudah lama.tidak.diganti..(http://idid.facebook.com/note.php?note_id=12704686401 6064,.16 Juni 2010).

3. Wisata Kuliner di Kabupaten Wonogiri

Di Wonogiri, Dulu terkenal dengan “tiwul” tapi sekarang sudah jarang dijumpai “Ngaso angkringan”,Beberapa jenis makanan khas tersedia di Wonogiri. Kacang Mede adalah makanan yang berasal dari biji buah jambu mede (jambu mete) yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri.

Emping adalah makanan yang berasal dari biji buah melinjo. Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan.

(40)

commit to user

Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di dekat Pasar Kota Wonogiri. Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam Wonogiri yang memiliki citarasa khas, makanya di Jakarta banyak sekali tukang bakso atau mie ayam dari Wonogiri, namun sayang kalau membeli di Jakarta rasanya jauh tidak enak. Mie Ayam yang terkenal adalah Mie Ayam Pak Sabar, Mie Ayam Pak Brewok, Mie Ayam dan Bakso Mas Bentoel. Bakso

yang terkenal Bakso Gajah Mungkur dan Bakso Titoti.

Selain itu pada malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang

tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan bermacam-macam jenis makanan, yang terkenal antara lain seperti Gudeg & Nasi Liwet Bu SAMAN GI (depan toko Baru), Mie Rebus Jawa Pak BAGONG (terminal lama), Cap Cay depan Gereja GKI. Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota Surakarta. Di pusat Kota Wonogiri, terdapat beberapa toko yang menyediakan makanan khas, salah satu di antaranya adalah Toko Sari Roso. Selain itu, oleh-oleh khas Wonogiri juga bisa diperoleh-oleh di kios-kios yang banyak terdapat di pasar Wonogiri, salah satu yang cukup banyak dikunjungi pembeli adalah kios

Bu.Darmo..(http://wahyudwi.wordpress.com/2009/02/10/makanan.khas/#more -102, 16 Juni 2011).

4. Wisata Buatan

Di Wonogiri Selain obyek Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Kuliner, dan ada beberapa Wisata Buatan diantaranya :

a. Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi

(41)

commit to user

membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi Bedhol Deso ke Sitiung, wilayah Provinsi Lampung. Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai

tempat memancing..(.http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Gajah_Mungkur, 16 Juni 2010).

b. Museum Karst Dunia

(42)

commit to user BAB III

PENENTUAN PAKET WISATA ONE DAY TOUR

KABUPATEN WONOGIRI

A. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Wonogiri

Dalam pengelolaan dan pengembangan suatu obyek wisata dibutuhkan metode atau analisis data agar dalam pelasaksanaan program yang direncanakan dapat

tercapai dan tepat pada sasaran yang diinginkan. Kemudian dalam melakukan penelitian ini analisis dengan melakukan suatu metode pengembangan obyek wisata dengan pendekatan 4A ( Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas dan Aktifitas ).

Hal tersebut dilakukan agar dalam merumuskan kajian permasalahan dapat mengetahui secara pasti dan lengkap mengenai atraksi wisata yang ada, sarana dan prasarana yangdimiliki obyek tersebut, akses yang bias dipakai untuk menuju obyek dan aktifitas yang dilakukan oleh warga setempat dalam menyajikan jasa wisata bagi wisatawan. ( Pariwisata Indonesia, Dr. James J. Spillane, S. J,1994:63). Adapun hasil dari analisa berdasarkan metode 4A sebagai berikut :

1. Atraksi

Atraksi Wisata merupakan factor pendukung yang sangat berpengaruh dalam menganalisis suatu obyek wisata agar pengunjung tertarik untuk berkunjung ke obyek tersebut.berikut atraksi wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur :

a. Pantai Nampu

Pantai Nampu merupakan pantai yang bertebing, berpasir putih ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, dengan hamparan pasir yang relatif masih bersih dan terdapat bebatuan (karang) di ujung garis pantainya. Pantai nampu juga terkenal dengan wisata sepiritualnya yang masih digunakan untuk bertapa oleh wisatawan yang datang ke Pantai

Nampu.

(43)

commit to user b. Museum Wayang Kulit

Museum wayang kulit yang menyajikan koleksi wayang kulit dari berbagai daerah ini tidak hanya melihat wayang, tetapi juga memperlihatkan cara pembuatan wayang kulit. Di museum ini juga menyajikan pentas drama wayang orang, jadi bukan hanya pentas wayang kulit saja yang dipertunjukan.

c. Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur merupakan perairan danau buatan ini dibuat

dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Di area Waduk Gajah Mungkur juga terdapat taman bermain anak- anak dan tempat pemancingan.

2. Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan factor penting dalam menganalisis suatu obyek wisata agar obyek wista tersebut dapat dijangkau oleh wisatawan baik dari segi sarana transportasi darat atau udara serta fasilitas yang ada selama perjalanan menuju obyek. Adapun uraian yang diberikan mengenai segi aksesibilitas sebagai berikut :

a. Kondisi Jalan

Kondisi jalan untuk menuju Pantai Namu sudah cukup bagus, tetapi masih ada beberapa jalan yang rusak dan bergelombang. Medan yang harus dilalui untuk menuju Pantai Nampu juga sangat tejal dan agak sempit akan tetapi masih bisa untuk dilalui Bus Pariwisata dan mobil pribadi. Kondisi jalan untuk menuju Museum Wayang sudah bagus terletak di jalan utama Wuryantoro- Wonogiri- Solo, begitu pula dengan Waduk Gajah Mungkur, karena akses yang dilalui searah dengan Pantai Nampu dan Museum Wayang Kulit.

b. Transportasi

(44)

commit to user

dari jalan raya utama, dan harus naik bus lagi dengan rute Giri Tontro- Praci. Dari Giri Tontro untuk menuju ke Paranggupito letak Pantai Nampu sudah tidak ada Kendaraan Umum.

c. Papan Penunjuk

Untuk sarana lengkap berupa papan penunjuk arah menuju ketiga obyek tersebut sudah terpasang di pinggir jalan menuju setiap obyek dan terbuat dari

plat besi dan papan kayu yang terpajang disisi jalan, sehingga apabila wisatawan berkunjung ke obyek ini tidak perlu kawatir akan papan penunjuk

yang ada untuk mengakses ke obyek karena dari segi ini sudah cukup memadahi.

3. Amenitas

Amenitas merupakan salah satu factor penting dalam analisis obyek wisata karena factor ini dinilai mempunyai kaitannya yang sangat erat dengan fasilitas- fasilitas yang ada di obyek wisata. Sedangkan amenitas yang berada di Pantai nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur dapat dianalisis dengan kriteria- kriteria fasilitas yang ada di obyek sebagai berikut :

a. Akomodasi

Dalam hal ini Wonogiri memiliki banyak penginapan yang juga memiliki fasilitas kamar mandi, pendingin ruangan, tv, maupun ruangan rapat dan ada beberapa penginapan hotel melati di kawasan Kota Wonogiri dan sekitarnya, antara lain :

Tabel 2 : Daftar Hotel di kawasan Kabupaten Wonogiri

No. Nama Hotel Kelas Jml Kamar

Jml Tempat

Tempat Alamat/Tlp

1. Ade Ayem M3 19 27

Jl. Raya Wonogiri – Wuryantoro Telp. (0273) 323154

2. Asri M1 10 1024 Jl. Raya Baturetno No.32 Telp (0273) - 461032

(45)

commit to user

Telp (0273) - 321190

4. Giri Loka M2 30 78 Jl. Raya Giriwono No.63 Telp. (0273) 321325

5. Sendang asri M3 39 46

Jl. Raya Wonogiri – Wuryantoro Telp. (0273) 322474

6. Wisma Giri M2 18 45

Jl. Murti Pranoto No.4 Wonogiri Telp. (0273) 321038

7. Agung M1 8 8 Jl. Brigjen Katamso No.3

Wonoiri Telp. …….

8. Gir asri M1 20 24 Jl. Raya Wonogiri – Wuryantoro Telp. ……..

9. Griya Wisata M1 12 12 Jl. Brigjen Katamso No.21 Wonoiri Telp.(0273)-323403

10. Larasati M1 18 18

Ds. Kedung Areng Sendang Wonogiri Telp.(0273)-323151

11. Sari Mulyo M1 10 10

Jl. Raya Wonogiri – Wuryantoro Telp. (0273) 323445

12. Sari murni M1 12 12

Jl.Letjen SupraptoNo.32 Wonogiri Telp (0273)-321466

13. Sidodadi M1 20 20

Ds. Kedung Areng Sendang Wonogiri Telp.(0273)-325415

14. Suko asih M1 13 13

(46)

commit to user

Dari tabel tersebut di atas dapat di lihat bahwa kabupaten Wonogiri memiliki banyak sekali fasilitas Hotel yang bisa di nikmati pengunjung yang akan melakukan perjalanan wisata ke Kabupaten Wonogiri. Pengunjung dapat memilih penginapan yang sesuai dengan kemampuan masing- masing.

b. Rumah Makan atau Warung

Untuk fasilitas berupa rumah makan dan juga bisa digunakan sebagai tempat istirahat yang menyediakan berbagai macam masakan yang berada di Kabupaten Wonogiri sangat banyak, diantaranya adalah :

Tabel 3 : Daftar Rumah makan di Kabupaten Wonogiri

No Nama dan alamat Rumah makan Meja/ kursi Jenis Masakan

(47)

commit to user

Bakso Raksasa, Jl. R. Mas Said, Wonogori. Nama pemilik : Bp. Bandi

Rumah makan “ Pak Glinding ” Cakaran, Wonogiri.

“ Soto ayam “ Kerdukepik, Wonogiri

Nama Pemilik : Bp. Wartono

Rumah makan “Masakan Jawa” terdapat Rumah makan yang bias dinikmati pengunjung dengan menyediakan

berbagai masakan dari mulai aneka maskan jawa, ayam panggang, soto ayam, nila bakar dan lain sebagainya.

4. Aktifitas

(48)

commit to user a. Pantai Nampu

Pantai Nampu merupakan pantai berpasir putih ini memiliki garis pantai yang cukup panjang, maka dari itu Pantai Nampu sangat cocok digunakan untuk berenang dan ombaknya pun tidak terlalu besar dengan hamparan pasir yang relatif masih bersih dan terdapat bebatuan (karang) di ujung garis pantainya. Di pingiran pantai juga terdapan pedang pecel pincuk dan Es

kelapa muda yang bisa dinikmati sembari melihat keindahan Pantai Nampu. b. Museum Wayang Kulit

Museum wayang kulit Terdapat koleksi wayang kulit dari berbagai daerah ini tidak hanya melihat wayang yang bisa di nikmati pengunjung, tetapi juga memperlihatkan cara pembuatan wayang kulit. Di museum ini juga menyajikan pentas drama wayang orang, jadi bukan hanya pentas Wayang Kulit saja yang di pertunjukan. Wisatawan juga mendapat kan ilmu pengetahuan tentang wayang kulit, jenis wayang, dan nama tokoh pewayangan seperti Pandawa Lima, Wayang Krucil, Wayang Golek, dan Wayang Suket. c. Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur merupakan perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Pengunjung dapat menikmati keindahan Waduk dan menikmati hasil tangkapan nelayan setempat yaitu rumah makan Pak Grlinding dengan menyajikan nila bakar yang dijual di area Waduk Gajah Mungkur yang. Selain itu pengunjung juga bisa menikmati permainan seperti banana boot, jetsky, dan menunggang Gajah.

B. Pertimbangan- pertimbangan Geografi Obyek Wisata Sebagai

Penentu Paket Wisata di Kabupaten Wonogiri

(49)

commit to user 1. Lokasi

Lokasi obyek wisata Pantai Nampu, Museum Wayang Kulit, dan Waduk Gajah Mungkur yang sejalur atau searah yang dijadikan pertimbangan utama untuk membuat paket wisata “ one day tour “ di Kabupaten Wonogiri.

2. Kondisi Jalan

Dengan kondisi jalan sudah cukup bagus, tetapi masih ada beberapa jalan yang rusak dan bergelombang untuk menuju Pantai Nampu. Medan yang

harus dilalui untuk menuju Pantai Nampu juga sangat tejal dan agak sempit akan tetapi masih bisa untuk dilalui Bus Pariwisata dan mobil pribadi. Kondisi jalan untuk menuju Museum Wayang sudah bagus terletak di jalan utama Wuryantoro- Wonogiri- Solo, begitu pula dengan Waduk Gajah Mungkur, karena akses yang dilalui searah dengan Pantai Nampu dan Museum Wayang Kulit.

3. Jarak dan Waktu Tempuh

Jarak dan Waktu tempuh dari obyek yang satu ke obyek yang lain di Kabupaten Wonogiri tidak terlalu jauh dan mudah untuk di jangkau menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak Pantai Nampu ke Museum Wayng Kulit kurang lebih 45 km dan dapat ditempuh selama satu setengah jam perjalanan. Jarak Museum Wayang Kulit ke Waduk Gajah Mungkur cukup dekat, hanya berjarak 8 km dan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai di Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan jarak dari Waduk Gajah Mungkur ke Kota Solo kurang lebih 35 km dan membutugkan waktu 1 jam perjalanan untuk menempuhnya.

Berikut adalah daftar tabel obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi yang berada di Kabupaten Wonogiri :

Tabel 4 : Daftar Obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi

No Nama Obyek Lokasi Waktu Tempuh dari Pusat Kota Wonogiri

1. Waduk Gajah Mungkur

(50)

commit to user

Terletak di Pusat Kota Wonogiri

Waktu Tempuh ± 15 menit dari pusat km dari pusat kota Wonogiri.

waktu tempuh ± 2 jam, berjarak 60 km dari Wonogiri,.

Waktu tampuh ± 2 jam dari pusat kota Wonogiri.

Waktu tempuh ± 2 jam dari pusat kota Wonogiri.5 menit dari Pantai Nampu

Waktu tempuh ± 2 jam dari pusat kota Wonogiri.5 menit dari Pantai Pring

(51)

commit to user

Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota Wonogiri.

Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota Wonogiri.

Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota Wonogiri.

Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota

Wonogiri.

Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota

Wonogiri.

Waktu tempuh ± 1 jam dari pusat kota Wonogiri.

Waktu tempuh ± 30 menit, Jarak dari pusat kota sekitar 15 km.

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak pusat kota ke obyek tidak terlalu jauh untuk di tempuh dari pusat kota wonogiri, akan tetapi untuk obyek yang berada di Kecamtan Paranggupito cukup lumayan jauh karena dari masing- masing obyek membutuhkan waktu tempuh selama kurang lebih 2 jam perjalanan dari pusat kota Wonogiri atau berjarak kurang lebih 60 km dari pusat kota. (http://www.pariwisata.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&id=266, 19 Juli 2011 )

C. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Dilihat Dari Analisis SWOT

Dalam Paket Wisata “ one day tour “ di Kabupaten Wonogiri

Gambar

Tabel 4   Daftar Obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi.......................  38
Tabel 2 : Daftar Hotel di kawasan Kabupaten Wonogiri
Tabel 3 : Daftar Rumah makan di Kabupaten Wonogiri
Tabel 4 : Daftar Obyek Wisata berdasarkan Hubungan Geografi

Referensi

Dokumen terkait

Different with Randu Sari, Kuwang always make to stock their product, they also already has a brand, “Merapi Craft”. The payment process did cash to the

SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap sehingga merugikan keuangan daerah akan dikenakan sanksi pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda

Selain itu, dalam meningkatkan kompetensi Guru dilakukan pelatihan secara intensif dengan menggunakaan modul praktik Arduino yang dirancang untuk mempermudah dalam

Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberi kemampuan pada mahasiswa tentang konsep konsep Analisis Numerik yang meliputi; Pendahuluan, Akar Persamaan tak Linear, Akar

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA

4 Tahun 1950 (tentang Dasar- Dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah) diundangkan, madrasah dan pesantren sebagai pendidikan Islam tidak dimasukan sama sekali ke dalam

kinerja guru terbaik dengan menerapkan Metode MCDM (Multy Criteria Decision.. Making) dapat membantu pembuat keputusan atau pimpinan dalam menentukan. pilihan perilaku

jika menggunakan POP3 server maka apabila kita hendak membaca email maka email pada server di download sehingga email hanya akan ada pada mesin yang mendownload email