• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

1. Untuk pemberi gadai (rahin) sebaiknya perjanjian praktik gadai tersebut harus dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis sebagai penguat atas suatu peristiwa yang mungkin timbul dikemudian hari.

2. Untuk penerima gadai (murtahin) agar lebih cerdas dalam melakukan sebuah transaksi seperti hal gadai tersebut, penerima gadai sebaiknya memberikan jangka waktu atas pinjaman yang diberikan.

3. Untuk penerima gadai (murtahin) dalam melakukan praktik gadai sepeda motor harus memerhatikan rukun dan syarat sahnya gadai dalam Islam. Penerima gadai tidak boleh mengambil keuntungan dengan cara memotong pencairan uang gadai karena itu akan merugikan dan memberatkan pihak pemberi gadai karena akan melunasi utang melebihi yang dipinjamnya.

71

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalah (Hukum Perdata Islam), Yogyakarta: UII Press, 2000.

Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.

Abu Azam Al Hadi, Fikih Muamalah Kontemporer, Depok: Rajawali Pers, 2017.

Andri Soemitra, Hukum Ekonomi Syariah dan Fikih Muamalah, Jakarta Timur: Prenamedia Group, 2019.

Abdu Somad, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Rahn dengan Calo di Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat”, Skripsi, Fakultas Syariah UIN Mataram, 2019.

Aryani Witasari, Junaidi Abdullah, “Tabarru‟ Sebagai Akad yang Melekat pada Asuransi Syariah”, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, Vol.2, Nomor 1, Juni 2014, hlm. 125.

Burhan Ashshofa, Merode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007.

Djam‟an Satori, Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:

CV Alfabeta, 2014.

Emzir, Analisis Data: Metedologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Fathurrahman Djamil, Hukum Islam: Sejarah, Teori, dan Konsep, Jakarta:

Sinar Geafika, 2013.

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Rajawali pers, 2011.

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta:

Bumi Aksara, 2017.

Indris, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, Jakarta:

Pranamedia Group, 2015.

Irma Devita, Kiat-Kiat Cerdas, Mudah, dan Bijak Memahami Masalah Akad Syariah, Bandung: Kaifah PT Mizan Pustaka, 2011.

72

Jaih Mubarok, dkk, Ekonomi Syariah Bagi Perguruan Tinggi Hukum Starata 1, Jakarta: Departemen dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, 2021.

Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Ibnu Hajar Asqhalani, Bulughulmaram, Hadis No. 901.

Kementerian Agama RI, Al-Qur,an dan Terjemahannya, Solo: Tiga Serangkai, 2015.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).

Muhamad Yazid, Hukum Ekonomi Islam (Fiqh Muamalah), Surabaya:

UINSA Press, 2014.

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2012.

Nasution S, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: PT.

Tarsito, 2003.

Nanik Siskawati, “Tinjauan Hukum Ekonomi Islam Terhadap Praktik Gadai Kendaraan Bermotor dalam Masa Sewa Beli (Srudi di Desa Pengadang Kec. Praya Tengah Kab. Lombok Tengah)”, Skripsi, Fakultas Syariah UIN Mataram, 2020.

Sohari Sahrani, Ru‟fah Abdullah, Fikih Muamalah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Sugiono, Metode Penelitian Hukum, Bandung,: Alfabeta, 2012.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012.

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 12, Bandung: PT Alma‟arif, 1987.

Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2007.

Sri Wahyuningsih, “Peran Tokoh Agama dalam Memberikan Pemahaman kepada Masyarakat Tentang Praktik Pemanfaatan Barang Jaminan Gadai Sawah di Desa Ungga Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah”, Skripsi, Fakultas Syariah UIN Mataram, 2020.

73

Suharmini Arikunto, Prosedur Penelitian, Yogyakarta: Rineka Cipta, 2010.

Sumitro dan Ronny Hanitiyo, Metedologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Balai Aksara dan Saadiyah, 1990.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Bima Aksara, 1989.

Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Zaenudin Mansyur, Kontrak Bisnis Syariah dalam Tataran Konsep dan Implementasi, Lombok: Pustaka Lombok, 2020.

Prendi Gunatim, Wawancara, Tiwugalih, 27 Maret 2022.

Muhamad Saleh, Wawancara, 27 Maret 2022.

Observasi Lapangan, Tiwugalih, 21 April 2022.

Dokumentasi, Profil Kelurahan Tiwugalih Tahun 2020, dikutif tanggal 20 April 2022.

Wawancara:

Bayu (Pemberi Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 2 Juli 2022.

Fikri (Pemberi Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 3 Juli 2022.

Ilham (Pemberi Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 3 Juli 2022.

Hairul (Pemberi Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 4 Juli 2022.

Mawar (Pemberi Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 4 Juli 2022.

Rajis (Pemberi Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 5 Juli 2022.

Frendi (Penerima Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 5 Juli 2022.

Saleh (Penerima Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 5 Juli 2022.

Muslim (Penerima Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 5 Juli 2022.

Selamat (Penerima Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 5 Juli 2022.

Syafar (Penerima Gadai), Wawancara, Tiwugalih, 5 Juli 2022.

74

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Dokumentasi Wawancara

“Wawancara dengan bapak Frendi (penerima gadai), Tiwugalih, 5 Juli 2022”

“Wawancara dengan bapak Bayu (pemberi gadai), Tiwugalih, 2 Juli 2022”

75

“Wawancara dengan bapak Saleh (penerima gadai), Tiwugalih, 5 Juli 2022”

“Wawancara dengan bapak Fikri (pemberi gadai), Tiwugalih, 3 Juli 2022”

76

“Wawancara dengan bapak Selamat (penerima gadai), Tiwugalih, 5 Juli 2022”

“Wawancara dengan bapak Mawar (pemberi gadai), Tiwugalih, 5 Juli 2022”

77

“Wawancara dengan bapak Muslim (penerima gadai), Tiwugalih, 5 Juli 2022”

“Wawancara dengan bapak Hairul (pemberi gadai), Tiwugalih, 4 Juli 2022”

78

“Wawancara dengan bapak Syafar (penerima gadai), Tiwugalih, 5 Juli 2022”

“Wawancara dengan bapak Bayu (pemberi gadai), Tiwugalih, 3 Juli 2022”

79 Lampiran 2: Surat Izin Penelitian

80

81 Lampiran 3: Surat Keterangan Plagiasi

84

Lampiran 5: Draf Wawancara Dengan Pemberi & Penerima Gadai Lampiran Draf Wawancara Dengan

Pemberi & Penerima Gadai A. Wawacara dengan Pemberi Gadai

Nama : Bayu Ismaya

Alamat : Ling. Brangsak

Umur : 30

Pendidikan Akhir : -

Pekerjaan : Buruh

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Tidak ada perjanjian secara tertulis, kita melakukan secara lisan, dan kita saling percaya satu sama lain untuk melakukan gadai, karena saya selaku penggadai telah mengenal orang tempat saya menggadaikan sepeda motor saya.

2. Bagaimana mekanisme melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Caranya adalah pertama ketika saya mau menggadaikan motor, saya mendatangi langsung, rumah Frendi dan menjelaskan maksud kedatangan saya untuk meminta pinjaman uang dengan menjaminkan sepeda motor saya. Saya membawa motor yang akan saya gadaikan tersebut kerumah Frendi, selanjutnya adalah tahap negosiasi dimana saya menjelaskan uang yang saya butuhkan kemudian bapak Frendi mentaksir harga sepeda motor saya sesuai dengan yang saya pinjamkan sampai terjadi kesepakatan, selanjutnya penyerahan barang gadai saya berika langsung ketika pihak penerima gadai membayar uang yang saya butuhkan, tetapi saat pencairan uang itu penerima gadai mengurangi 10 % dari harga kesepakatan sebagai keuntungannya dan yang terakhir

85

adalah tahap pelunasan hutang: ketika waktu pelunasan utang tiba saya tidak bisa melunasi utang saya karena belum ada uang, tetapi dikasih keringanan tambahan waktu oleh penerima gadai ketika waktunya tiba saya juga belum bisa bayar utang sehingga barang jaminan tersebut dijual oleh penerima gadai kemudian sisa uang penjualan diberikan ke saya.

3. Apa alasan anda melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Saya gadaikan sepeda motor saya karena sedang membutuhkan uang untuk biaya kehidupan saya sehari-hari, biaya sekolah anak. Keseharian saya bekerja sebagai buruh dan belum mendapatkan gaji sehingga tidak dapat mencukupi segala kebutuhan keluarga.

4. Berapa jumlah nominal kisaran gadai yang dilakukan?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya sebesar Rp. 5.000.000 5. Apakah barang itu diserahkan langsung ketika udah sepakat?

Jawaban: Iya, ketika udah terjadi kesepakatan saya langsung menyerahkan sepeda motor saya dan pihak penerima gadai menyerahkan uang pinjaman itu.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: Sesuai kesepakatan yang dilakukan apabila kerusakan tersebut disebabkan karena kelalaian penerima gadai maka yang harus bertanggungjawab adalah pihak penerima gadai sedangkan apabila buka disebabkan karena kelalaian penerima gadai maka yang bertanggungjawab adalah saya.

Nama : Fikri

Alamat : Brangsak

Umur : 28

Pendidikan Akhir : -

Pekerjaan : Asisten Tukang Bangunan

86

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Tidak pernah ada perjanjian secara tertulis selama saya melakukan gadai dengan masyarakat sekitar. Kita hanya saling percaya satu sama lain terlebih lagi kita sama-sama saling mengenal.

2. Bagaimana cara anda menawarkan gadai sepeda motor?

Jawaban: Saya langsung datang ke rumah penerima gadai serta membawa motor yang akan saya gadaikan sehingga bisa melihat kondisinya. Ketika saya sampai di sana saya menjelaskan maksud kedatangan untuk meminta injaman yang saya butuhkan dan dari penerima gadai memeriksa motor yang saya gadaikan.

3. Apa alasan anda melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya dengan keadaan yang terpaksa karena harus memenuhi kebutuhan keluarga saya, sehingga saya sangat membutuhkan uang pinjaman dengan menggadaikan motor.

4. Berapa jumlah nominal kisaran gadai yang dilakukan?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya sebesar Rp. 1.000.000 5. Apakah barang itu diserahkan langsung ketika udah sepakat?

Jawaban: Iya saya langsung menyerahkan motor saya ke pihak penerima gadai.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Nama : Ilham Hairi

Alamat : Kampung Brangsak

Umur : 30

Pendidikan Akhir : -

87

Pekerjaan : -

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Perjanjian lisan, kalau udah sepakat kedua belah pihak tidak ada lagi perjanjian tertulis yang kita lakukan.

2. Bagaimana mekanisme terjadinya praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: dalam melakukan praktik gadai kita melalui beberapa tahapan yang pertama penawaran: saya pergi ke rumah syafar untuk menawarkan motor yang ingin saya gadaikan itu.

Selanjutnya proses negosiasi sampai terjadi kesepakatan setelah itu saya menyerahkan sepeda motor dan uang diberika ke saya tetapi uang itu dipotong oleh penerima gadai sebagai keuntungannya dan yang terakhir tahap pelunasan utang.

3. Apa alasan anda melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: pada saat itu saya membutuhkan uang pinjaman karena untuk membayar utang juga yang sudah beberapa bulan mengalami tunggakan, jadi saya terpaksa menggadaikan sepeda motor saya.

4. Berapa jumlah nominal kisaran gadai yang dilakukan?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya sebesar Rp.1.500.000 5. Apakah barang itu diserahkan langsung ketika udah sepakat?

Jawaban: Iya saya menyerahkan langsung sepeda motor saya ke pihak penerima gadai.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: berdasarkan kesepakatan jika barang jaminan itu rusak disebabkan oleh kelalaian pihak penerima gadai maka pihak penerima gadai yang harus bertanggungjawab atas kerusakan barang jaminan tersebut.

88

Nama : Hairul Adnan

Alamat : Kampung Brangsak

Umur : 33

Pendidikan Akhir : -

Pekerjaan : Buruh

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Kita menggunakan perjanjian secara lisan karena udah biasa melakukan dengan masyarakat sekitar.

2. Bagaimana cara anda menawarkan gadai sepeda motor?

Jawaban: ketika mau menggadaikan sepeda motor saya datang langsung keruma penerima penerima gadai untuk menawarkan sepeda motor yang akan di gadaikan. Kemudian melakukan proses negosiasi hingga mendapatkan harga yang cocok.

3. Apa alasan melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya karena untuh memenuhi kebutuhan keluarga, dan pada saat itu juga saya membutuhkan uang untuk biaya pendidikan anak saya, untuk membeli perlengkapan sekolah dll.

4. Berapa jumlah nominal kisaran gadai yang dilakukan?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya sebesar Rp. 2.000.000 5. Apakah barang itu diserahkan langsung ketika udah sepakat?

Jawaban: Barang itu kita serahkan langsung kepada penerima gadai dan dari pihak penerima gadai memberika sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

89

Jawaban: Jika barang jaminan rusak disebabkan karena kelalaian dari pihak penerima gadai maka dia yang harus ganti rugi.

Nama : Mawardi

Alamat : KMP. Brangsak

Umur : 30

Pendidikan Akhir : SD

Pekerjaan : Tukang Bangunan

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Kita memilih gadai sepeda motor kepada masyarakat Kelurahan Tiwugalih karena biar cepat, tidak membutuhkan proses panjang hanya cukup dengan kata sepakat perjanjian secara lisan dan saling percaya satu sama lain.

2. Bagaimana cara anda menawarkan gadai sepeda motor?

Jawaban: Ketika saya ingin menggadaikan sepeda motor saya langsung menemui bapak Selamat untuk menawarkan motor saya.

3. Apa alasan melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Saya bekerja sebagai tukang bangunan, saya terpaksa menggadaikan motor saya satu-satunya karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan anak yang membayar sekolah dan membeli kebutuhan sekolah.

4. Berapa jumlah nominal kisaran gadai yang dilakukan?

Jawaban: Saya menggadaikan motor saya sebesar Rp.1.000.000 5. Apakah barang itu diserahkan langsung ketika udah sepakat?

Jawaban: Iya saya menyerahkan langsung sepeda motor saya 6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut

rusak?

90

Jawaban: yang bertanggungjawab jika barang rusak dari pihak penerima gadai, jika kerusakan disebabkan olehnya.

B. Wawancara dengan Penerima Gadai

Nama : Lalu Frendi Gunatim

Alamat : KP. Brangsak

Umur : 46

Pendidikan Akhir : SMP

Pekerjaan : Tukang Bangunan

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: Bentuk perjanjian yang kami lakukan adalah perjanjian secara lisa, kita saling mempercayai satu sama lain.

2. Bagaimana awal proses terjadinya praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: pihak pemberi gadai datang langsung kerumah saya untuk menawarkan sepeda motor yang akan digadaikan.

3. Apa alasan anda mau menerima gadai sepeda motor?

Jawaban: untuk menolong sesama yang membutuhkan, karena saya bisa memanfaatkan barang jaminan itu untuk pergi kerja dll, untuk memperoleh keutungan karena ada tambahan uang gadai dengan cara memotongnya.

4. Berapa batas waktu pelunasan utang?

Jawaban: Batas waktu pelunasannya 2-3 bulan tetapi terkadang pihak pemberi gadai telat melunasi utangnya bahkan tidak mampu melunas sehinga barang jaminan itu saya jual untuk melunasi utangnya.

5. Apa konsekuensi bila utang tidak dilunasi sesuai dengan waktu yang disepakati?

91

Jawaban: saya memberikan peringatan untuk segera melunasi utangnnya, tetapi ketika tidak juga melunasi utangnya dengan berbagai alasan maka barang jaminan itu saya jual untuk melunasi utangnya.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: sesuai dengan kesepakatan apabila kerusakan disebabkan karena kelalaian saya maka saya yang bertanggungjawab dan jika kerusakan disebabkan buka karena kelalaian saya melaikan karena memang udah sewajarnya rusak diakibatkan udah tua maka yang bertanggungjawab adalah pihak pemberi gadai.

Nama : Muhamad Saleh

Alamat : KP. Brangsak

Umur : 32

Pendidikan Akhir : -

Pekerjaan : Badan Keamanan Kelurahan (BKK)

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: bentuk perjanjian yang kita lakukan adalah perjanjian secara lisa cukup dengan kata sepakat karena saling mempercayai satu sama lain.

2. Bagaimana awal proses terjadinya praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: karena saya membutuhkan sepeda motor untuk dipakai kerja dll maka saya menawarkan ke tetangga atau masyarakat sekita siapa yang mau menggadaikan motornya suapaya digadaikan ke saya.

3. Apa alasan anda mau menerima gadai sepeda motor?

92

Jawaban: karena saya membutuhkan sepeda motor untuk bepergian kemanan-mana seperti pergi kerja, anter orang tua ke pasar dll. Untuk mendapatkan keuntungan.

4. Berapa batas waktu pelunasan utang?

Jawaban: batas waktu pelunasan adalah 2-6 bulan

5. Apa konsekuensi bila utang tidak dilunasi sesuai dengan waktu yang disepakati?

Jawaban: sesuai kebiasaan jika tidak bisa dilunasi tepat waktu dan kita yang menerima gadai membutuhkan uang maka barang gadai itu dijual atau di gadaikan lagi ke orang lain.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: sesuai kebiasaan jika barang jaminan rusak diakibatkan karena karena kellaian saya maka saya yang bertanggungjawab dan apabila kerusakan disebabkan krena barang jaminan udah tau maka pihak pemberi gadai yang bertanggungjawab.

Nama : Muslim

Alamat : Brangsak

Umur : 50

Pendidikan Akhir : -

Pekerjaan : Buruh

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: bentuk perjanjianya adalah perjanjian secara lisan.

2. Bagaimana awal proses terjadinya praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: waktu itu dari pihak pemberi gadai datang langsung menawarkan motor untuk digadaikan.

93

3. Apa alasan anda mau menerima gadai sepeda motor?

Jawaban: untuk tolong menolong dan mendapatkan keuntungan.

4. Berapa batas waktu pelunasan utang?

Jawaban: tidak ada batas waktu tetapi, terkadang cepat 1-2 bulan dan terkadang pelunasan utang berlarut-larus sampai hampir satu tahun.

5. Apa konsekuensi bila utang tidak dilunasi sesuai dengan waktu yang disepakati?

Jawaban: tidak ada kosekuensi.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: sesuai kebiasaan jika barang jaminan rusak diakibatkan karena karena kellaian saya maka saya yang bertanggungjawab dan apabila kerusakan disebabkan krena barang jaminan udah tau maka pihak pemberi gadai yang bertanggungjawab.

Nama : Syafar

Alamat : Brangsak

Umur : 46

Pendidikan Akhir : SD

Pekerjaan : Buruh

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: bentuk perjanjian yang kita lakukan adalah perjanjian secara lisan.

2. Bagaimana awal proses terjadinya praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: waktu itu pihak penerima gadai menawarkan sepeda motornya untuk digadaikan.

94

3. Apa alasan anda mau menerima gadai sepeda motor?

Jawaban: saya menerima gadai karena kasihan dan bermaaksud saling tolong menolong masyarakat yang lagi membutuhkan.

4. Berapa batas waktu pelunasan utang?

Jawaban: batasa waktunya adalah 1-2 bula tapi terkadang lebih karena berbagai alasan dari pihak pemberi gadai.

5. Apa konsekuensi bila utang tidak dilunasi sesuai dengan waktu yang disepakati?

Jawaban: jika tidak bisa melunasi utangnya tepat waktu maka barang jaminan itu dijual atau digadaikan kembali ke orang lain.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: yang bertanggungjawab pihak penerima gadai jika barang itu rusak akibat kelalaian saya.

Nama : Selamat Riadi

Alamat : Brangsak

Umur : 39

Pendidikan Akhir : SMA

Pekerjaan : Pengawas Gudang

No. HP : -

Pertanyaan:

1. Bagaimana bentuk perjanjian yang anda gunakan ketika melakukan praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: perjanjian lisan, cukup kepercayaan kedua belah pihak.

2. Bagaimana awal proses terjadinya praktik gadai sepeda motor?

Jawaban: waktu itu Mawar datang langsung membawa motornya untuk digadaikan ke saya.

3. Apa alasan anda mau menerima gadai sepeda motor?

95

Jawaban: karena rasa kasihan tolong menolong sesama dan mendapatkan keuntungan.

4. Berapa batas waktu pelunasan utang?

Jawaban: batas waktu 1-2 bula.

5. Apa konsekuensi bila utang tidak dilunasi sesuai dengan waktu yang disepakati?

Jawaban: jika tidak bisa melunasi utangnya tepat waktu maka akan dikasih peringatan supaya mau melunasi utangnya.

6. Siapa yang bertanggung jawab ketika barang gadaian tersebut rusak?

Jawaban: sesuai kesepakatan jika kerusakan disebabkan karena kelalaian saya maka saya yang bertanggungjawab tetapi kalau bukan karena kelalaian saya maka pihak pemberi gadai yang akan bertanggungjawab.

Dokumen terkait