Prinsip-prinsip:
• Kebun mencapai produktivitas optimal.
• Mutu produk memenuhi persyaratan-persyaratan industri.
• Pengendalian hama terpadu diterapkan.
• Penggunaan pestisida-pestisida yang sangat berbahaya dikurangi.
• Anggota kelompok:
- Memperbaiki dan memelihara mutu tanah di perkebunan mereka,
- Menggunakan input-input pertanian (saprodi) secara bertanggung jawab dan efektif, - Menggunakan air secara efisien.
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
Bahan Penanaman dan persemaian
G.B.34
Varietas yang sesuai digunakan untuk penanaman baru (termasuk
pembibitan).
Kelompok menyediakan bahan penanaman untuk para anggota kelompok, atau mengidentifikasi penyedia lokal yang dapat
menyediakan bahan tersebut. G+M
Pemilihan varietas-varietas yang sesuai hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
- Hasil yang diharapkan
- Ketahanan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan
- Saprodi yang diperlukan - Mutu produk
- Adaptasi terhadap kondisi-kondisi lokal, geografis, ekologis dan agronomis Daftar pemasok lokal tersedia dan terkini.
Dalam hal tidak terdapat penyedia lokal yang menyediakan varietas yang tepat, hendaknya diambil langkah-langkah untuk membuat persemaian di lokasi.
G.B.35
Bahan tanam diperoleh dari sebuah tempat persemaian yang bebas dari tanda-tanda serangan hama dan penyakit yang kasat mata.
G+M
Tersedia justifikasi ketika tanaman-tanaman mempunyai tanda-tanda kerusakan akibat hama dan penyakit yang kasat mata.
G.B.36
Terdapat langkah-langkah untuk memperbaiki kesehatan tanaman di lokasi persemaian. Catatan-catatan disimpan dan memperlihatkan asal substrat dan pemberian pestisida (termasuk sterilisasi).
G+M
Langkah-langkah ini bisa termasuk pemantauan dan pengendalian hama dan penyakit, dan kerusakan pada sistem akar.
Catatan-catatan yang dimaksud setidaknya termasuk:
- tanggal pemberian, - merek produk, dan
- kuantitas atau volume yang diberikan (per hektar, petak, tanaman, dsb.).
Anggota kelompok yang buta huruf cukup
menyebutkan nama dan memperlihatkan label produk yang digunakan, dan menyebutkan periode atau waktu pemberian dan kuantitas yang diberikan.
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
G.B.37
Untuk seluruh bahan tanam,catatan-catatan atau sertifikat-sertifikat disimpan, yang menyatakan varietas, nomor induk, dan nama penyalur
bahan. G+M
Hal ini berlaku untuk semua bahan penanaman yang diperoleh setelah
bergabung dengan program sertifikasi UTZ.
Untuk anggota kelompok yang buta huruf cukup menyebutkan nama varietas dan nama penyalur bahan dan/atau bungkus bahan dengan informasi bahan penanaman.
G.B.38
Penggunaan tanaman transgenik sebagai bahan tanam tanaman (termasuk pada petak percobaan) dikomunikasikan dengan UTZ dan
pembeli. G
Modifikasi genetik khusus hendaknya didokumentasikan. Pengakuan tertulis komunikasi dengan UTZ dan pembeli wajib
disediakan untuk auditor ekternal.
Hal tersebut hanya berlaku untuk
produk-produk UTZ.
Pemeliharaan Kebun
G.B.39
Penanaman-penanaman baru mengikuti pola-pola tanaman yang sesuai untuk memastikan sistem tanam yang baik.
M
Suatu pola tanam yang sesuai hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Persyaratan-persyaratan varietas - Kondisi-kondisi geografis, ekologis, agronomis
- Diversifikasi dan tumpang sari - Kepadatan penanaman
G.B.40
Pemangkasan dan pembersihan tunas serta bagian tanaman yang terinfeksi dilakukan secara teratur untuk mendapatkan struktur dan kesehatan pohon yang optimal.
M
Alat-alat disucihamakan saat terdapat risiko penularan penyakit.
G.B.41
Gulma dikendalikan untuk mengoptimalkan nutrisi dan daya
serap air dari tanaman tersebut M
Prioritas diberikan untuk strategi pengendalian gulma non-kimia.
G.B.42
Pemangkasan berat, sambung samping/pucuk, dan/atau penanaman kembali dilakukan untuk kebun yang produksinya rendah atau yang tidak produktif, untuk mendorong hasil yang optimal. pendapatan lain digalakkan dan dipraktikkan dalam upaya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan/atau iklim.
G+M
Diversifikasi hendaknya
mempertimbangkan tumpang sari, pembuatan kebun-kebun rumahan dengan tanaman bergizi tinggi, atau jenis
diversifikasi lain.
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
G.B.44
Erosi tanah dicegah dengan menggunakan teknik konservasi tanah. Tanah ditutupi ketika membuka dan/atau menanam kembali lahan (misal menggunakan penutup tanaman, jerami, dsb.)
M
Api tidak boleh digunakan untuk menghilangkan vegetasi ketika mempersiapkan lahan.
G.B.45
Kesuburan tanah dan status nutrisi
tanaman dipantau setiap tahun. G+M
Pemantauan dapat mengacu pada peta-peta tanah, analisa tanah dan/atau daun, atau gejala-gejala fisik defisiensi nutrisi.
G.B.46
Diambilnya tindakan-tindakan untuk memperbaiki kesuburan tanah sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman, termasuk penggantian nutrisi yang hilang akibat panen.
Setiap pupuk yang digunakan (organik dan anorganik) digunakan secara efisien untuk memaksimalkan penyerapan.
M
Tindakan-tindakan untuk memperbaiki kesuburan tanah termasuk:
- Penanaman spesies-spesies yang dapat memperbaiki unsur nitrogen tanah - Praktik-praktik agroforestry - Pembuatan kompos
- Penggunaan pupuk anorganik
Langkah-langkah untuk memperbaiki pH tanah yang rendah dilaksanakan manakala perlu.
Jika pH tanah rendah, pupuk yang berbasis nitrogen pengasam dihindari atau
digunakan dengan kombinasi kapur dolomit.
Penggunaan pupuk yang efisien
mempertimbangkan dosis yang dianjurkan, periode atau waktu dan interval pemberian, dan pelepasan unsur-unsur.
G.B.47
Pupuk organik dan produk
turunannya hendaknya tersedia dan diutamakan penggunaannya pada tingkat kebun, dan dilengkapi dengan pupuk anorganik yang digunakan jika nutrisi masih kurang.
M
Risiko perpindahan penyakit tanaman lewat bahan-bahan organik dan turunannya hendaknya dipertimbangkan.
G.B.48
Kotoran manusia, lumpur, dan air limbah tidak digunakan untuk produksi dan/ atau kegiatan pengolahan.
G+M
G.B.49
Kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk ditempatkan minimal 25 meter dari badan air. Kotoran ini dijadikan kompos jika diperlukan untuk meminimalkan risiko.
M
Kondisi penempatan dan penyimpanan kotoran hewan mencegah dampak-dampak bagi lingkungan, perpindahan penyakit, dan pencemaran logam berat.
Pengendalian hama dan penyakit
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
G.B.50
Langkah-langkah Pengendalian Hama Terpadu (Integrated Pest Management/IPM) dilaksanakan dan didokumentasikan.
G+M
Langkah-langkah Pengendalian Hama Terpadu (IPM) diterapkan sesuai dengan urutan petunjuk-petunjuk berikut ini:
1. Pencegahan dengan cara menerapkan praktik-praktik pertanian yang baik 2. Pemantauan hama dan penyakit (misalnya perangkap serangga)
3. Jumlah perlakuan tidak melebihi ambang batas toleransi
4. Penggunaan alternatif non-kimia seperti praktik-praktik budidaya lokal dan secara mekanis dan/atau dengan pengendalian biologis (misalnya dengan pemangsa alami) 5. Penggunaan pestisida alami (misalnya ekstrak daun nimba)
6. Cari pestisida kimia yang memiliki kadar toksisitas terendah bagi manusia, flora dan fauna
7. Penggunaan pestisida kimia lainnya hanya sebagai pilihan terakhir
8. Strategi rotasi untuk menghindari kondisi dimana hama menjadi resisten terhadap pestisida (misalnya menggunakan pestisida kimia sepadan lainnya secara bergiliran) 9. Penggunaan herbisida hendaknya dilakukan secara selektif
G.B.51
Pestisida yang masuk dalam Daftar Pestisida Terlarang tidak boleh digunakan di tahap produksi manapun, atau disimpan untuk penggunaan pada tanaman sertifikasi.
Pestisida dalam Daftar Pestisida yang Dipantau hanya boleh digunakan apabila:
- segala langkah-langkah IPM telah diterapkan,
- alternatif pestisida yang tidak terlalu berbahaya tidak tersedia, dan - rekomendasi khusus telah
diterapkan untuk memitigasi atau mengurangi segala risiko terkait bahaya atas penggunaan produk tersebut.
G+M
Sebuah sistem telah dijalankan untuk mengawasi penggunaan pestisida yang tercantum dalam Daftar Pestisida dalam Pantauan.
G.B.52
Pestisida digunakan atau disimpan untuk digunakan pada tanaman setifikasi hanya jika secara resmi terdaftar dan diizinkan untuk digunakan pada tanaman di negara lokasi kebun tersebut berada.
G+M
Pestisidia dapat juga digunakan dan disimpan jika ada izin dari lembaga penelitian agronomi nasional atau badan nasional untuk tanaman tersebut.
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
Catatan penggunaan pestisida dan pupuk
G.B.53
Daftar lengkap dan terbaru pestisida yang boleh digunakan dan disimpan tersedia untuk para anggota
kelompok.
G
Daftar pestisida tersebut meliputi:
- nama merek dan kandungan aktif, - perlengkapan pelindung khusus dan pelatihan yang diperlukan untuk menggunakan produk tersebut, - jeda waktu pra-panen, dan
- jadwal kembali ke lahan yang telah diberi pestisida.
Apabila daftar pestisida yang dimiliki termasuk dalam Daftar Pestisida dalam Pantauan, daftar tersebut hendaknya mengikutsertakan:
- keterangan gambar yang memberi peringatan kepada para anggota kelompok perihal risiko-risiko yang terkandung dalam produk-produk tersebut, dan
- informasi tambahan yang menyarankan penggunaan secara tepat.
G.B.54
Semua penggunaan pestisida dan pupuk anorganik dicatat.
G+M
Pencatatan setidaknya mencantumkan:
- nama merek produk,
- tanggal digunakannya pestisida, dan - kuantitas yang digunakan.
IMS memfasilitasi pemberkasan untuk anggota kelompok manakala diperlukan (mis. memberikan kalender tanggal penggunaan).
Untuk anggota kelompok yang buta huruf cukup menyebutkan nama produk yang digunakan dan/atau memperlihatkan label produk, dan mengetahui periode atau waktu dan kuantitas yang diberikan.
Metode dan perlengkapan penggunaan pestisida dan pupuk
G.B.55
Hanya orang-orang yang terlatih secara memadai yang boleh menangani dan menggunakan pestisida berbahaya.
G+M
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
G.B.56
Pestisida dan pupuk cair disiapkan, dicampur dan digunakan sesuai dengan petunjuk label dan Lembar Data Keamanan Bahan, dengan mempertimbangkan dosis, periode atau waktu, dan jeda waktu pemberian.
G+M
Lembar Data Keamanan Bahan dapat diperoleh dari lembaga-lembaga pemerintahan atau penyalur-penyalur.
Sebagai tambahan, nasihat teknis yang disampaikan oleh lembaga penelitian agronomi nasional atau badan nasional untuk tanaman tersebut dapat diikuti.
Nasihat tambahan ini didokumentasikan.
G.B.57
Kelebihan campuran pestisida dan pupuk cair atau limbah pencucian tangki dibuang dengan cara yang meminimalkan dampak negatif pada manusia dan lingkungan hidup.
G+M
Kelebihan campuran diberikan pada bagian-bagian tanaman yang terlewatkan atau pada lahan untuk penanaman namun masih belum akan ditanami, jauh dari badan air (mematuhi jarak-jarak yang ditentukan dalam G.D.107).
G.B.58
Waktu yang direkomendasikan perihal masuk kembali ke lahan setelah pemberian pestisida
hendaknya perhatikan dan dipatuhi.
G+M
Tersedia tanda-tanda peringatan di kebun, atau tindakan-tindakan lain untuk
memastikan waktu masuk kembali setelah pemberian pestisida ditaati.
G.B.59
Jeda waktu pra-panen yang direkomendasikan untuk seluruh pestisida yang digunakan diperhatikan dan dipatuhi.
G+M
Terdapat suatu tata cara untuk memastikan bahwa rekomendasi jeda waktu pra-panen ditaati.
G.B.60
Seluruh perlengkapan yang digunakan untuk pemberian pupuk dan pestisida dijaga dalam kondisi yang baik untuk memastikan
perlengkapan-perlengkapan tersebut berfungsi dengan baik.
G+M
Perlengkapan diperiksa untuk memperbaiki fungsinya setidaknya satu tahun sekali, dan kalibrasi dilakukan jika perlu, oleh orang terlatih (internal atau eksternal).
Penggunaan selang diatur untuk
penyemprotan yang efisien. Pemeriksaan dan kalibrasi perlengkapan
didokumentasikan.
Wadah pestisida kosong dan pestisida usang
G.B.61
Wadah-wadah pestisida kosong dibilas 3 kali dengan air. Air bilasan dibuang secara tepat, atau dimasukkan kembali dalam tangki penyemprot untuk digunakan lain kali sebagai campuran semprot, dan wadah-wadah kosong hendaknya dibolongi.
G+M
Wadah-wadah pestisida kosong tidak boleh digunakan untuk kegunaan apapun,
termasuk untuk makanan, air, pakan ternak, atau penyimpanan bahan bakar.
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
G.B.62
Wadah-wadah pestisida kosong dan pestisida yang telah kedaluwarsa ditangani dengan sistem
pengumpulan, pengembalian, dan/atau pembuangan (diatur oleh pemerintah atau pemasok). Wadah-wadah ini disimpan, diberi label, dan ditangani secara memadai dan aman sampai wadah-wadah ini
dikumpulkan.
G+M
Jika tidak terdapat sistem pengumpulan, pengembalian, atau pembuangan, atau sistem tersebut tidak bisa diakses:
- wadah-wadah pestisida kosong harus dibuang dengan cara yang meminimalkan paparan pada manusia, lingkungan hidup, dan produk makanan;
- Pestisida-pestisida yang kedaluwarsa disimpan atau dibuang secara aman dengan cara yang meminimalkan paparan pada manusia, lingkungan hidup, dan produk-produk makanan.
Penyimpanan, penanganan, dan pelarutan pestisida dan pupuk
G.B.63
Pestisida dan pupuk anorganik disimpan:
- sesuai dengan petunjuk pada label, - dalam wadah atau kemasan asli, - dengan indikasi jenis tanaman yang sesuai dengan penggunaanya, - terhindar dari kemungkinan tumpah (mis. cairan ditempatkan di rak bawah atau disimpan terpisah), - diamankan ditempat yang tidak bisa diakses anak anak (mis. dikunci), dan - jauh dari produk yang dipanen, alat-alat, materi kemasan, dan produk-produk makanan.
G+M
Pada saat menangani, melarutkan, dan menyimpan, potensi bahaya untuk manusia, produk makanan, lingkungan hidup, dan badan air harus dihindari.
Pupuk disimpan berjauhan dari pestisida.
Area penyimpanan hanya bisa akses oleh orang yang bertanggung jawab dan terlatih.
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
G.B.64
Fasilitas untuk penanganan, pelarutan dan penyimpanan pupuk anorganik dan pestisida harus : - bersih dan kering,
- cukup ventilasi dan cahaya, - secara struktur aman, dan
- dilengkapi dengan bahan anti serap.
Sebagai tambahan, pusat
penyimpanan dan fasilitas pelarutan juga harus mempunyai:
- lantai yang kedap suara dan anti rembes,
- rak-rak yang bersifat anti-serap dan bermateri tahan api,
- sebuah sistem untuk menampung tumpahan,
- tanda peringatan yang jelas dan permanen ada di dekat pintu masuk, - peringatan keselamatan yang kelihatan, lambang-lambang peringatan, gejala keracunan, dan informasi pertolongan pertama untuk setiap produk yang disimpan, - tata cara keadaan darurat yang jelas, dan
- area untuk membersihkan mata.
G+M
Fasilitas diberi pembatas dan mampu menampung 110% dari seluruh volume cair yang disimpan.
Materi non-serap bisa berupa kantong plastik, kaca, atau logam.
Prosedur keadaan darurat termasuk:
- cara untuk menangani tumpahan (mis.
tanah atau bubuk gergaji), dan
- petunjuk penanganan kecelakaan dan nomor telepon penting atau kontak radio.
G.B.65
Pupuk anorganik dan pestisida diangkut secara hati-hati untuk mencegah tumpah.
G+M
Irigasi
G.B.66
Air irigasi digunakan secara efisien.
G+M
Penggunaan air yang efisien memperhatikan kebutuhan air, waktu, dan informasi curah hujan (ramalan dan catatan cuaca).
G.B.67
Mutu air irigasi dianalisis Tindakan-tindakan diambil untuk
menindaklanjuti temuan-temuan negatif suatu analisis.
G
Air selokan yang tidak diolah tidak digunakan untuk irigasi. Air selokan yang diolah hanya boleh digunakan jika mutu air memenuhi panduan keselamatan WHO tentang air limbah dan tinja dalam pertanian dan perikanan.
(Versi Bahasa Inggris dapat diakses di : http://www.who.int/water_sanitation_healt h/wastewater/gsuww/en/)
G.B.68
Air irigasi diambil dari
sumber-sumber berkelanjutan. G+M
Sumber air yang berkelanjutan misalnya air tampungan hujan atau air daur ulang/diolah.
G.B.69
Penerapan praktik-praktik untuk
beradaptasi dengan kelangkaan air, G+M
PK # Poin kontrol
Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
Penjelasan untuk Kepatuhan
Panen dan pascapanen
G.B.70
Produk dipanen pada waktu yang tepat dan menggunakan metode terbaik untuk mengoptimalkan mutu dan kesehatan tanaman.
M
G.B.71
Perlengkapan yang digunakan untuk kendali mutu (mis. pengukur suhu pendingin dan kelembapan) dijaga dalam kondisi baik untuk
memastikan perlengkapan tersebut berfungsi dengan baik
G
Perlengkapan dikalibrasi setidaknya setahun sekali, oleh orang yang terlatih (internal atau eksternal) dan didokumentasikan.
G.B.72
Fasilitas dan perlengkapan bersih dan terawat untuk mencegah pencemaran.
G+M
Fasiitas meliputi area penyimpanan,
penanganan dan pengolahan seperti gudang dan titik-titik pengumpulan.
Perlengkapan setidaknya termasuk wadah panen, karung angkut, kendaran yang digunakan untuk mengangkut hasil panen, peralatan, dan mesin-mesin.
Langkah-langkah untuk mencegah pencemaran termasuk misalnya:
- Ventilasi yang memadai - Pembersihan secara berkala
- Pengendalian hama (mis. perangkap)
G.B.73
Staf dalam kelompok dan anggota kelompok diberitahu tentang praktik-praktik yang bersangkutan dengan mereka.
G+M
Praktik-praktik yang baik termasuk:
- Penyimpanan produk di area yang bersih dan sudah ditentukan (mis. tidak langsung di atas tanah dan tidak menempel dinding) - Menentukan area khusus untuk merokok, makan, atau kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan kontaminasi pada produk.
- Memastikan bahwa bahan-bahan pembersih, minyak pelumas, serta bahan-bahan lainnya yang mungkin bersentuhan dengan produk masuk kategori aman untuk makanan.
G.B.74
Produk dikemas dalam kantong-kantong bersih yang cukup kuat serta dijahit atau disegel dengan benar Kantong-kantong terbuat dari bahan tidak beracun dan tidak mengandung bahan-bahan berminyak.
G
Terdapat spesifikasi bahan kantong.
G.B.75
Berdasarkan pengkajian risiko, terdapat mekanisme untuk
mematuhi Tingkat Residu Maksimum (Maximum Residue Levels /MRLs) dari negara tujuan jika negara tujuan diketahui.
G
Mekanisme ini termasuk:
- tata cara sampling untuk menentukan tingkat residu pada produk
- Tindakan-tindakan yang diambil dalam kasus MRLs terlampaui
- Komunikasi ke pembeli jika MRLs terlampaui.