• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PERILAKU INTI Untuk sertifikasi kelompok dan multikelompok. Versi 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN PERILAKU INTI Untuk sertifikasi kelompok dan multikelompok. Versi 1.1"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEDOMAN PERILAKU INTI

Untuk sertifikasi kelompok dan multi- kelompok

Versi 1.1

(2)

Salinan dan terjemahan dokumen ini tersedia dalam format elektronik di Situs web UTZ:

www.utz.org

Silakan kirim komentar dan saran Anda ke:

certification@utz.org

Atau lewat pos ke:

UTZ

Standard and Certification Department De Ruyterkade 6 bg

1013 AA Amsterdam The Netherlands

© UTZ 2015

Tidak ada bagian dari publikasi ini yang boleh direproduksi ulang, disimpan dalam sistem yang dapat diakses kembali, atau dikirimkan dalam bentuk atau cara apapun, baik elektronik, mekanis, fotokopi, rekaman, atau apa saja tanpa menyebutkan sumbernya dengan lengkap.

(3)

Daftar Isi:

Pendahuluan ... 4

Apa itu Pedoman Perilaku? ... 4

Mengapa perlu versi terbaru? ... 4

Perubahan-Perubahan Besar dalam Pedoman Perilaku versi 2014 ... 5

Kapan harus mematuhi Pedoman Perilaku versi 1.1 ... 5

Cakupan ... 6

Kepatuhan terhadap perundangan nasional dan kesepakatan-kesepakatan perundingan bersama ... 6

Panduan penggunaan Pedoman Perilaku UTZ versi 1.1 ... 7

Struktur ... 7

Peningkatan berkelanjutan ... 7

Dokumen-dokumen lain yang relevan ... 9

Singkatan ... 10

Definisi ... 10

Poin Kontrol ... 134

Blok A - Manajemen ... 14

Blok B - Praktik-Praktik Pertanian ... 27

Blok C - Kondisi Kerja ... 36

Blok D - Lingkungan Hidup ... 44

(4)

Pendahuluan

Apa itu Pedoman Perilaku?

UTZ adalah sebuah program dan label bagi pertanian berkelanjutan.

Pedoman Perilaku mengatur persyaratan-persyaratan yang menjadi inti dari program UTZ, yang mencakup metode-metode pertanian dan kondisi kerja yang lebih baik serta kepedulian bagi perlindungan alam dan untuk generasi mendatang. Sehingga upaya ini berkontribusi bagi para petani dalam menghasilkan tanaman yang lebih baik serta pendapatan yang lebih baik, yang kemudian meningkatkan ketangguhan sosial dan ekonomi mereka, dan pada saat yang bersamaan melindungi sumber daya alam bumi ini untuk masa depan.

Pedoman Perilaku ini dikembangkan lewat kolaborasi erat di antara berbagai macam pemangku kepentingan, termasuk konsultasi publik yang menjangkau masyarakat luas. Pedoman Perilaku ini juga didasarkan pada konvensi-konvensi

1

Organisasi Buruh Internasional (International Labor Organizational/ILO) dan Konvensi- Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa

2

. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Pedoman Perilaku merupakan serangkaian kriteria yang diakui secara internasional untuk pertanian yang berkelanjutan, yang mencerminkan kesepakatan-kesepakatan, penelitian, dan keahlian terbaru. Pengembangan dan proses revisi Pedoman Perilaku ini sejalan dengan persyaratan-persyaratan asosiasi standar keberlanjutan global, yaitu ISEAL Alliance.

Jika para anggota kelompok produsen melaksanakan persyaratan-persyaratan Pedoman Perilaku, dan diaudit oleh Lembaga Sertifikasi yang diakui, yang menghasilkan sertifikasi, maka mereka dapat menjual produk-produk mereka sebagai produk bersertifikasi UTZ dan kelompok tersebut dapat mencatat penjualan mereka ke dalam sistem keterlacakan UTZ. Bagi para pembeli, hal tersebut memberi jaminan utuh terhadap produksi yang berkelanjutan.

Mengapa perlu versi terbaru?

Revisi Pedoman Perilaku memberikan kesempatan untuk menyempurnakan standar berdasarkan pengalaman yang telah diraih selama ini, pembelajaran yang dipetik, serta masukan yang didapatkan selama pelaksanaan Pedoman Perilaku versi sebelumnya. Selain itu, sebagai anggota ISEAL alliance, UTZ berkomitmen untuk merevisi Pedoman Perilaku setiap lima tahun sekali, dengan mempertimbangkan pengalaman sebelumnya, serta umpan balik yang diterima selama dilakukannya konsultasi dengan para pemangku kepentingan.

Persiapan-persiapan untuk proses konsultasi dimulai di awal tahun 2012, dan konsultasi pertama secara resmi dibuka di bulan Juni 2012. Proses ini juga melibatkan survei-survei umpan balik publik secara online, dan lokakarya- lokakarya serta pertemuan-pertemuan para pemangku kepentingan–terutama di negara-negara produsen–

dimana dikumpulkannya masukan dari perwakilan-perwakilan dari industri dan pemerintah, dewan-dewan komoditas nasional, lembaga-lembaga penelitian, para konsultan, Lembaga-Lembaga Sertifikasi, LSM, para produsen, dan perwakilan-perwakilan kelompok produsen.

Sebagai hasil dari proses revisi ini, Pedoman Perilaku versi 1.0 berhasil diterbitkan di bulan Juni 2014.

1C001 (Konvensi tentang Jam Kerja) C029 (Konvensi tentang Kerja Paksa), C087 (Konvensi tentang Kebebasan Berserikat), C095 (Konvensi tentang Perlindungan Upah), C098 (Konvensi tentang Hak untuk Berorganisasi dan Berunding Bersama), C100 (Konvensi tentang Kesetaraan Remunerasi), C105 (Konvensi tentang Penghapusan Kerja Paksa), C110 (Konvensi tentang Perkebunan), C111 (Konvensi tentang Diskriminasi), C138 (Konvensi tentang Usia Minimum), C143 (Konvensi tentang Pekerja Migran), C155 (Konvensi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja), C182 (Konvensi tentang Bentuk-Bentuk Terburuk Pekerja Anak), C184 (Konvensi tentang Keselamatan dan Kesehatan dalam bidang Pertanian) dan R193 (Rekomendasi Promosi Kerjasama).

(5)

Setelah diterbitkan, Pedoman Perilaku versi 1.0 diuji di lapangan untuk mengkaji pelaksanaannya dan kelayakannya untuk diaudit, serta untuk mengumpulkan umpan balik yang dipakai untuk menyempurnakan versi ini. Umpan balik yang terkumpul mulai dari bulan Juni 2014 hingga April 2015 berasal dari proyek pilot/percobaan yang dilaksanakan di beberapa negara kunci, berbagai pelatihan dan lokakarya, serta catatan yang dihimpun dari pengalaman-pengalaman para anggota yang menerapkan Pedoman Perilaku dalam periode tersebut.

Dari upaya tersebut, dikembangkanlah Pedoman Perilaku versi 1.1.

Pengkajian Pedoman Perilaku berikutnya direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2019.

Perubahan-Perubahan Besar dalam Pedoman Perilaku versi 2014

Pedoman Perilaku versi 2014 untuk sertifikasi kelompok terbentuk dari Pedoman Inti yang berlaku untuk semua komoditas UTZ, serta Modul-Modul yang berisi persyaratan-persyaratan khusus untuk masing-masing komoditas tersebut.

Karena sebagian besar persyaratan sebelum kegiatan-kegiatan pengolahan pascapanen berlaku sama untuk semua produk, maka persyaratan-persyaratan ini dimasukkan dalam Pedoman Inti. Modul-Modul yang spesifik

komoditas tertentu bertujuan untuk memastikan bahwa persyaratan-persyaratan penting yang berkaitan dengan produksi dan pengolahan komoditas-komoditas tertentu terpenuhi, dan memberi keleluasaan untuk memadukan komoditas-komoditas baru ke dalam program UTZ.

Pedoman Inti harus selalu diterapkan bersama dengan Modul komoditas spesifik.

Kapan harus mematuhi Pedoman Perilaku versi 1.1

Pedoman inti dan Modul-Modul spesifik komoditas tertentu menggantikan serangkaian Pedoman Perilaku UTZ untuk komoditas spesifik (Pedoman khusus komoditas spesifik ini juga dinamakan “Pedoman sebelumnya”):

untuk Kopi (versi 1.2 November 2010), untuk Teh (versi 1.0 Juli 2009), untuk Kakao (versi 1.0 April 2009), dan untuk Rooibos (versi 1.0 Februari 2011). Semua persyaratan yang sebelumnya dimasukkan dalam Pedoman Pabrik untuk Teh sekarang dimasukkan ke dalam Pedoman Inti dan Modul Teh, dan persyaratan terdahulu yang tercantum dalam Pedoman Perilaku untuk Pengolahan Rooibos sekarang dimasukkan dalam Pedoman Inti dan Modul Rooibos.

Sertifikasi dengan menggunakan Pedoman Perilaku versi 1.0 atau 1.1 dapat dilakukan mulai 1 Juni 2014 dan seterusnya.

Mulai 1 Juli 2015, para kelompok dapat diaudit dengan Pedoman Perilaku versi 1.0 atau versi 1.1.

Mulai 1 Januari 2016, para kelompok hanya dapat diaudit dengan Pedoman Perilaku versi 1.1.

Kelompok-kelompok dan para anggota kelompok yang sudah tersertifikasi di bawah Pedoman Perilaku sebelumnya dapat diaudit menggunakan sertifikasi tahun yang sama seperti sertifikat mereka sebelumnya, ketika diaudit dengan Pedoman Perilaku versi 1.0 atau 1.1. Contohnya: sebuah kelompok atau anggota kelompok diaudit pada tahun 2014 menggunakan Pedoman Perilaku sebelumnya untuk Tahun 3 dapat diaudit pada tahun 2015 dengan menggunakan Pedoman Inti Tahun ke 3 dan Modul yang berkaitan (versi 1.0 atau 1.1).

Kelompok-kelompok dan para anggota kelompok yang tersertifikasi di bawah Tahun 4 dari Pedoman Perilaku sebelumnya (termasuk kelompok-kelompok dan para anggota kelompok yang telah ada dalam program UTZ untuk empat tahun atau lebih) bisa diaudit terhadap Pedoman untuk Tahun ke 3 pada waktu audit pertama dengan menggunakan Pedoman Perilaku Inti dan Modul yang berkaitan (versi 1.0 atau 1.1).

Kelompok-kelompok dan para anggota kelompok yang telah tersertifikasi di bawah Pedoman Perilaku versi 1.0

wajib diaudit terhadap tahun sertifikasi berikutnya pada audit tahun selanjutnya dengan menggunakan Pedoman

(6)

Perilaku versi 1.0 atau 1.1. Sebagai contoh: sebuah kelompok yang diaudit pada tahun 2014 terhadap Pedoman Perilaku versi 1.0 Tahun ke 3 dapat di audit di tahun 2015 hanya terhadap Pedoman Perilaku versi 1.0 atau 1.1 Tahun ke 4.

Kelompok-kelompok dapat diaudit menggunakan Pedoman Perilaku UTZ untuk komoditas spesifik versi 1.2 November 2010 untuk kopi, 1.0 Juli 2009 untuk teh, 1.0 April 2009 untuk kakao, dan 1.0 Febuari 2011 untuk Rooibos hanya sampai 30 Juni 2015. Sertifikat-sertifikat yang dikeluarkan sebagai hasil audit setelah tanggal tersebut, dan diaudit dengan salah satu versi yang disebutkan di atas tidak akan diterima lagi.

Sertifikat-sertifikat yang diterbitkan sebagai hasil audit yang dilakukan setelah 1 Januari 2016 terhadap Pedoman Perilaku 1.0 tidak akan diterima.

Cakupan

Persyaratan-persyaratan dalam Pedoman Perilaku versi 2014 untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok berlaku untuk seluruh kelompok produsen pertanian dan anggota mereka yang memproduksi dan menjual komoditasnya sebagai komoditas UTZ. Sertifikasi harus dilakukan oleh sebuah Lembaga Sertifikasi yang disetujui oleh UTZ (lihat Protokol Sertifikasi UTZ

3

). Sebuah daftar Lembaga-Lembaga Sertifikasi yang disetujui dapat ditemukan pada website UTZ

4

.

Poin-poin kontrol dalam Pedoman Perilaku versi 2014 untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok meliputi persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh administrasi kelompok (Sistem Manajemen Internal/Internal

Management System (IMS)), staf kelompok, anggota kelompok, dan/atau anggota kelompok yang merupakan

pekerja.

Kecuali telah disebutkan sebelumnya, poin-poin kontrol di blok A dan B hanya berlaku untuk tanaman yang telah diaudit dan tersertifikasi. Poin-poin kontrol dalam blok C dan D berlaku untuk keseluruhan kebun (juga termasuk rumah tangga) anggota kelompok, dan untuk seluruh kegiatan yang dilakukan oleh kelompok.

Kepatuhan terhadap perundangan nasional dan kesepakatan-kesepakatan perundingan bersama

UTZ berupaya agar anggota-anggotanya menjadi tokoh–tokoh panutan untuk perbaikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di wilayah kerja mereka. Dalam hal ini, kelompok-kelompok dan para anggota kelompok wajib mematuhi perundangan, peraturan-peraturan nasional dan daerah (perda), serta perjanjian-perjanjian sektoral atau kesepakatan-kesepakatan perundingan bersama (collective bargaining agreements – cba).

Mungkin terdapat kesenjangan antara apa yang disyaratkan dalam sebuah poin kontrol dan apa yang disyaratkan di bawah perundangan nasional atau peraturan daerah, ataupun cba. Apabila perundangan atau peraturan nasional atau cba yang berlaku lebih membatasi atau lebih ketat daripada sebuah poin kontrol di Pedoman Perilaku UTZ, maka yang digunakan adalah perundangan atau peraturan-peraturan nasional atau cba (kecuali jika peraturan tersebut sudah ketinggalan zaman). Apabila perundangan atau peraturan nasional atau cba yang berlaku lebih longgar daripada sebuah poin kontrol pada Pedoman Perilaku UTZ, maka poin kontrol tersebut yang digunakan (kecuali jika poin kontrol tersebut dengan jelas mengizinkan digunakannya perundangan atau peraturan-peraturan nasional atau cba sebagai aturan yang berlaku). Perlu diberikan perhatian khusus terhadap definisi “Pekerjaan Ringan” di setiap negara untuk menjamin kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan didalam G.C.92– Pekerja Anak.

(7)

Panduan penggunaan Pedoman Perilaku UTZ versi 1.1

Struktur

Pedoman Inti untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok dibagi ke dalam empat blok, yang mewakili empat pilar pertanian yang berkelanjutan:

- Blok A. Manajemen

- Blok B. Praktik-Praktik Pertanian - Blok C. Kondisi Kerja

- Blok D. Lingkungan Hidup

Setiap blok dipayungi oleh prinsip-prinsip utama “Theory of Change”

5

atau Teori Perubahan UTZ, dan setiap bagian dibagi menjadi beberapa subjek (warna oranye) dan sub-subjek (warna kuning). Setiap (sub-)subjek mencakup serangkaian poin kontrol.

Setiap poin kontrol berisi delapan kolom dengan informasi yang relevan untuk pelaksanaan dan pengkajian kepatuhannya :

CP # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

- CP #: Menunjukkan blok dan jumlah poin kontrol.

- Poin Kontrol: Menyajikan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.

- Berlaku untuk: Menunjukkan poin kontrol tersebut berlaku untuk siapa, dan siapa yang harus diaudit untuk memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi (G: kelompok; M: anggota kelompok).

- Tahun 1, 2, 3, dan 4: Menunjukkan tahun kepatuhan dengan poin kontrol yang harus dipenuhi.

- Penjelasan untuk Kepatuhan : Menyajikan penjelasan lebih lanjut perihal pelaksanaan dan pengjakian kepatuhan. Kepatuhan terhadap penjelasan yang tertera dalam kolom ini bersifat wajib.

Peningkatan berkelanjutan

Proses penyempurnaan Pedoman Perilaku selama empat tahun mencerminkan filosofi utama UTZ untuk menggalakkan ‘peningkatan berkelanjutan ’ usaha-usaha pertanian.

Dalam program UTZ, kelompok-kelompok dan para anggota kelompok wajib mematuhi sejumlah poin kontrol wajib agar bisa mendapatkan sertifikasi. Dalam waktu empat tahun penyempurnaan UTZ secara terus-menerus, jumlah poin-poin kontrol wajib bertambah, untuk mendorong kelompok-kelompok dan para anggota kelompok agar memperbaiki praktik-praktik mereka. Bahkan setelah empat tahun dalam program UTZ, kelompok tersebut dan para anggotanya meneruskan siklus peningkatan berkelanjutan dengan cara memperbarui pengkajian risiko mereka, serta melaksanakan suatu rencana manajemen kelompok dengan tindakan-tindakan yang perlu untuk menindaklanjuti risiko-risiko yang teridentifikasi.

Pedoman Perilaku terdiri dari dua jenis poin kontrol:

5

(8)

1. Poin kontrol Wajib (berwarna hijau) 2. Poin kontrol Tambahan (tidak berwarna)

Selain poin-poin kontrol wajib, kelompok harus mematuhi sejumlah poin kontrol tambahan yang jumlahnya telah ditetapkan, per tahun sertifikasi.

Tabel 1 menampilkan jumlah poin kontrol wajib dan tambahan yang tertera dalam Pedoman Perilaku untuk sertifikasi kelompok dan multi-kelompok, per tahun sertifikasi.

Tabel 2 menampilkan jumlah poin kontrol (wajib dan tambahan) yang harus dipatuhi oleh kelompok per tahun sertifikasi.

Tabel 1 Jumlah poin kontrol (wajib dan tambahan) yang harus dipatuhi (sertifikasi kelompok)

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Blok A

22 28 31 33

11 5 2 0

Blok B

13 29 36 39

29 13 6 3

Blok C

19 24 29 29

11 6 1 1

Blok D

4 6 8 10

9 7 5 3

Jumlah total poin kontrol wajib per tahun

58 87 104 111

Jumlah total poin kontrol tambahan per tahun

60 31 14 7

Tabel 2 Jumlah poin kontrol (wajib dan tambahan ) yang harus dipatuhi (sertifikasi kelompok)

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Jumlah poin kontrol tambahan yang harus dipatuhi 6 3 3 1

Total poin kontrol yang harus dipatuhi setiap tahun 64 90 107 112

Kelompok bebas untuk memilih poin-poin kontrol tambahan mana yang akan dipatuhi, selama jumlah yang disyaratkan untuk sertifikasi terpenuhi. Sebagai persiapan untuk audit berikutnya, disarankan agar kelompok memilih poin-poin tambahan yang akan menjadi poin-poin wajib dalam sertifikasi tahun berikutnya.

Beberapa poin kontrol bisa jadi tidak berlaku untuk kelompok. Sebelum menerapkan Pedoman Perilaku versi 1.0 atau 1.1, kelompok hendaknya menelaah mana poin kontrol yang tepat berlaku dalam situasi mereka. Sebagai contoh, apabila para anggota kelompok tidak melakukan irigasi lahan karena mereka bergantung sepenuhnya pada air hujan, poin-poin kontrol yang mengacu pada irigasi menjadi tidak berlaku. Apabila kelompok tidak mengerjakan kegiatan-kegiatan pengolahan, seluruh poin kontrol yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pengolahan menjadi tidak berlaku. Pada kasus-kasus demikian, kelompok wajib menjelaskan mengapa poin-poin kontrol tersebut tidak berlaku bagi mereka. Auditor eksternal kemudian akan memverifikasi apakah poin-poin kontrol tersebut memang benar tidak berlaku.

Apabila sebuah poin kontrol tambahan ternyata tidak berlaku, maka hal tersebut hendaknya dijelaskan demikian

(9)

harus dipatuhi (mis. kelompok hanya boleh memilih poin kontrol tambahan yang memang berlaku bagi mereka), dan poin kontrol yang tidak berlaku tidak dapat dihitung atau dikurangi dari jumlah poin kontrol yang wajib mereka patuhi.

Apabila sebuah poin kontrol wajib ternyata tidak berlaku bagi kelompok, maka hal tersebut hendaknya dijelaskan pada kolom komentar di Lembaran Daftar Periksa ketika dilakukannya pengkajian mandiri dan pada saat audit, serta pada bagian penghitungan jumlah kepatuhan di bagian akhir Lembaran Daftar Periksa.

Dokumen-dokumen lain yang relevan

Dokumen-dokumen tambahan tersedia di situs web UTZ

6

untuk memberikan panduan dalam memahami dan melaksanakan Pedoman Perilaku versi 1.0 atau 1.1. Dokumen-dokumen tersebut meliputi:

- Protokol Sertifikasi :Menjelaskan prosedur-prosedur agar dapat berstatus UTZ. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur-prosedur untuk menentukan hubungan antara Lembaga Sertifikasi dan UTZ.

- Panduan Pelaksanaan: memberi penjelasan tambahan tentang cara mematuhi poin-poin kontrol spesifik. Dokumen ini mengikuti format Pedoman Perilaku, yang menjelaskan poin-poin kontrol manakah yang dimaksud dalam setiap komentar/penselasan. Dokumen Panduan Pelaksanaan diperbaharui secara berkala.

- Panduan Sistem Manajemen Internal: merupakan sebuah panduan berisi cara untuk membangun dan memenuhi sasaran-sasaran Sistem Manajemen Internal.

- Dokumen panduan Pengkajian Risiko: menjelaskan bagaimana sebuah pengkajian risiko bisa dilakukan serta menyajikan contoh-contoh potensi risiko dan cara risiko tersebut dievaluasi dan ditindaklanjuti.

- Daftar Periksa Pedoman Inti/Modul: merupakan rangkuman daftar seluruh poin kontrol dan pertanyaan yang dimasukkan untuk tujuan-tujuan pemantauan dan evaluasi, dengan sebuah kolom tambahan untuk menambahkan komentar. Dokumen-dokumen ini dapat digunakan oleh kelompok ketika mereka melaksanakan pengkajian mandiri. Daftar-daftar periksa tersebut dapat juga digunakan oleh para auditor dari Lembaga-Lembaga Sertifikasi yang melakukan audit-audit eksternal.

- Daftar Pestisida yang Dilarang: menampilkan daftar seluruh pestisida yang dilarang pemakaiannya dan tidak dapat digunakan pada tanaman-tanaman bersertifikasi UTZ. Dokumen ini juga berisi Daftar Pestisida dalam Pantauan yang mencakup seluruh pestisida yang tidak dilarang, namun pemakaiannya wajib diawasi secara ketat dan hanya dapat dipakai apabila tidak ada alternatif lain yang tersedia.

Versi Bahasa Inggris dari seluruh dokumen sertifikasi (termasuk Pedoman Perilaku) dan dokumen-dokumen lain yang diterbitkan oleh UTZ merupakan versi resmi. Apabila terdapat keraguan mengenai interpretasi dokumen-dokumen versi terjemahan, silakan mengacu pada versi Bahasa Inggris.

6www.utz.org

(10)

Singkatan

Berikut ini adalah daftar singkatan yang digunakan dalam dokumen ini:

GIP Good Inside Portal

GPS

Global Positioning System/Sistem Navigasi Posisi Melalui data Satelit

HIV/AIDS

Human Immunodeficiency Virus Infection (infeksi virus penyebab defisiensi kekebalan

tuhuh)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (sindrom defisiensi kekebalan tubuh dapatan) ILO

International Labor Organization / Organisasi Buruh Internasional

IMS

Internal Management System / Sistem Manajemen Internal (sebelumnya dikenal

sebagai Sistem Kontrol Internal)

IPM/PHT

Integrated Pest Management / Pengendalian Hama Terpadu

MRL

Maximum Residue Levels / Tingkat Residu Maksimum

NGO

Non-Governmental Organization / Organisasi Non-Pemerintahan

PPE/PPD

Personal Protective Equipment / Perlengkapan Perlindungan Diri

WHO

World Health Organization / Badan Kesehatan Dunia

Definisi

(Child labor liaison) Pendamping Pekerja Anak

Seorang anggota masyarakat, yang ditunjuk oleh staf IMS untuk memimpin segala aksi

pencegahan, pemantauan, dan pemulihan atau remediasi (bila memungkinkan) atas kasus-kasus pekerja anak di masyarakat, serta menyusun dokumentasi dan laporan perihal kasus-kasus tersebut kepada staf IMS. Mediator tersebut dapat diangkat dari kalangan staf IMS, namun bisa juga berasal dari kalangan masyarakat (mis. Seorang guru atau perwakilan dari suatu komunitas religi). Peran ini dapat dijalankan oleh satu orang, namun bisa juga oleh suatu komite.

Air yang aman untuk diminum

Air yang karena mutunya, dapat diminum oleh manusia tanpa risiko bahaya langsung ataupun jangka panjang.

Anggota Kelompok Seorang produsen tersertifikasi yang merupakan bagian suatu kelompok. Produsen ini dapat berupa pekerja kebun (misalnya petani penggarap), dan tidak selalu si pemilik kebun.

Areal Produksi Areal yang digunakan untuk produksi tanaman tersertifikasi.

Audit Eksternal Audit yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi untuk mengkaji kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku UTZ.

Badan Air Segala akumulasi air (alami ataupun buatan) yang signifikan, termasuk, mis.: danau, laguna, kolam, waduk, lahan basah, sungai, mata air, dan kanal.

Bahan Aktif Zat atau unsur kimia dari suatu produk pestisida yang dapat membunuh, mengusir, menarik, mengurangi atau mengendalikan suatu hama (kebalikan dari “unsur inert” (bersifat non-reaktif) seperti air, pelarut, pengemulsi, surfaktan, tanah liat, dan properlan).

Deforestasi Pengalihan fungsi lahan berhutan menjadi non-hutan yang disebabkan oleh campur tangan manusia.

Degradasi Gangguan signifikan, baik langsung maupun tidak terhadap ekosistem alam yang diakibatkan oleh kegiatan manusia, seperti pembuatan kebun dan pengambilan produk hutan untuk konstruksi, energi, pangan dan maksud-maksud lainnya. Degradasi meliputi penurunan kepadatan, struktur, komposisi spesies, atau produktivitas tanaman penutup dari ekosistem

(11)

Hutan Lahan yang membentang lebih dari 0.5 hektar dengan pohon-pohon setinggi lebih dari 5 meter dan tutupan kanopi lebih dari 10 persen, atau pohon-pohon mampu mencapai ambang batas di kawasan pertumbuhan alami mereka. Kawasan ini tidak termasuk lahan yang sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian atau perkotaan.

Hutan Alami Sebuah hutan yang belum pernah ditanami, yang mana didalamnya terdiri dari pohon-pohon asli.

Hutan Primer Sebuah hutan yang belum pernah ditebang atau dipotong and telah berkembang mengikuti tempaan alam dan di bawah proses-proses alami, berapapun usianya.

Hutan sekunder Hutan yang telah mengalami pembalakan dan kembali pulih secara alami atau buatan. Hutan sekunder juga termasuk hutan yang mengalami degradasi, yaitu terjadinya penurunan kepadatan, struktur, komposisi spesies, atau produktivitas tanaman penutup yang diharapkan dari hutan sejenis ini, karena kegiatan-kegiatan manusia.

Interval Pra-panen Jeda waktu antara pemberian pestisida terakhir dan panen yang diizinkan dari tanaman yang diberi pestisida tersebut atau panen yang diizinkan di dalam kawasan yang diberi pestisida tersebut.

Kawasan Lindung Suatu ruang geografis yang dirumuskan secara jelas, diakui, diperuntukakn, dan dikelola, melalui hukum atau cara-cara lain yang efektif, untuk mencapai pelestarian alam jangka panjang dengan dukungan-dukungan ekosistem dan nilai-nilai budaya. Contohnya termasuk taman nasional, hutan belantara, kawasan konservasi masyarakat, dan cagar-cagar alam.

Kebun Semua lahan dan fasilitas yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan produksi dan pengolahan pertanian, yang dipayungi oleh manajemen yang sama dan prosedur operasional yang sama.

Kelompok Suatu kelompok produsen teroganisir yang merupakan bagian IMS yang sama dan tersertifikasi di bawah pilihan “sertifikasi Kelompok” atau “sertifikasi Multi-Kelompok” seperti dijabarkan dalam Protokol Sertifikasi UTZ. Kelompok produsen terorganisir ini dapat dikelola dalam sebuah perkumpulan atau koperasi atau dikelola oleh seorang aktor rantai pasokan (seperti seorang eksportir) atau entitas lainnya.

Kesepakatan

perundingan bersama

Sebuah kesepakatan tertulis tentang syarat-syarat dan ketentuan kerja antara:

a) pemberi kerja, kelompok pemberi kerja, atau organisasi pemberi kerja, dan

b) sebuah organisasi perwakilan pekerja atau para wakil pekerja yang dipilih sebagaimana mestinya dan diberi kewenangan oleh para pekerja sesuai dengan undang-undang dan peraturan nasional.

Keterlacakan Jaminan bahwa produk-produk berkelanjutan bersertifikasi berasal dari sebuah sumber

bersertifikasi dan/atau mendukung produksi yang berkelanjutan melalui sistem identifikasi yang tercatat.

Koridor Biologis Kawasan yang dirumuskan secara geografis yang memberikan keterikatan antar berbagai lanskap, ekosistem dan habitat (alami atau dimodifikasi), dan memastikan terpeliharanya keragaman hayati dan proses-proses ekologis dan evolusi.

Materi Penanaman Benih, bibit, bahan pengembangbiakkan, dan bahan vegetatif lainnya yang digunakan untuk membentuk, mengganti, atau merehabilitasi lahan tanaman sertifikasi UTZ, atau untuk memproduksi bahan penanaman yang lebih banyak.

Pekerja Seseorang yang melakukan perkerjaan di sebuah perkebunan untuk kelompok atau anggota kelompok. Istilah ini termasuk segala bentuk pekerja seperti perkerja tetap, sementara, buruh migran, pekerja transit, keluarga, dan pekerja yang mengerjakan bagian perkerjaan tertentu.

Pekerja Anggota Kelompok

Pekerja pertanian yang melakukan kerja untuk seorang anggota kelompok.

(12)

Pekerja Sementara Seorang pekerja dengan kontrak atau periode kerja kurang dari 12 bulan.

Pekerja Tetap Seorang pekerja dengan kontrak 12 bulan atau lebih.

Pengawasan Internal Pengawasan terhadap kelompok yang diakukan oleh seorang (atau sekelompok orang) yang ditunjuk oleh IMS untuk mengkaji kepatuhan anggota kelompok terhadap persyaratan- persyaratan Pedoman Perilaku UTZ yang berlaku.

Pengendalian Hama Terpadu (IPM)

Suatu pendekatan ekosistem pada produksi and perlindungan tanaman yang

mengkombinasikan berbagai strategi dan praktik yang berbeda untuk menumbuhkan tanaman panenan yang sehat dan meminimalkan penggunaan pestisida.

Pengkajian Risiko Suatu proses indentifikasi dan evaluasi bahaya. Bahaya bisa diidentifikasi dalam suatu

lingkungan eksternal (mis. tren ekonomi, kejadian-kejadian klimatologi, persaingan) dan dalam lingkungan internal (mis. orang, proses, infrastruktur). Ketika bahaya-bahaya ini menggangu tujuan-tujuan, - atau bisa terprediksi ke arah itu – bahaya-bahaya tersebut menjadi risiko.

Pengolahan Perubahan produk-produk ke dalam produk jadi atau belum jadi, termasuk perubahan produk primer (mentah) di tingkat kebun.

Pestisida Insektisida, fungisida, herbisida, desinfektan, dan zat lain apapun atau campuran zat-zat untuk mencegah, menghancurkan, atau pengendalikan hama atau penyakit apapun, termasuk spesies- spesies tanaman yang tidak diinginkan atau hewan-hewan yang menyebabkan bahaya atau menganggu produksi, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, atau pemasaran makanan atau komoditas-komoditas pangan. Istilah ini mencakup zat-zat yang digunakan sebagai regulator pertumbuhan, penggundul hutan, pengering, atau bahan untuk penjarang buah atau mencegah buah jatuh sebelum waktunya, dan zat-zat yang digunakan untuk tanaman baik sebelum ataupun sesudah panen untuk melindungi komoditas dari kerusakan selama penyimpanan dan pengangkutan.

Pestisida Usang Pestisida-pestisida yang tidak lagi dapat digunakan, misalnya karena, pestisida tersebut sudah rusak, kedaluwarsa, atau tidak diizinkan lagi pemakaiannya.

Petani Penggarap Petani penyewa yang mengerjakan lahan seorang pemilik tanah dengan cara bagi hasil produksi atau bagi hasil penjualan produksi.

Praktik-Praktik Pertanian yang Baik

Praktik-praktik yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial dalam proses-proses pertanian di lapangan dan juga pascaproduksi, serta untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang aman dan bermutu.

Premi UTZ Sejumlah uang tambahan yang dibayarkan di atas harga untuk suatu produk konvensional yang sama (non-sertifikasi/non-verifikasi) karena produk ini diproduksi secara berkelanjutan dan memenuhi persyaratan-persyaratan standar UTZ. Premi UTZ disetujui bersama antara kelompok atau produsen bersertifikasi Pedoman Perilaku UTZ dan pembeli pertama, dan didaftarkan dalam Good Inside Portal UTZ.

Premium Anggota Kelompok

Bagian dari premi UTZ yang diterima oleh suatu kelompok yang diteruskan kepada anggota kelompok perorangan, dalam bentuk uang dan/atau manfaat lain. Premium anggota kelompok tidak termasuk pengeluaran dalam manajemen kelompok (seperti penggunaan premi untuk biaya audit dan tujuan-tujuan administratif lainnya), ataupun untuk layanan-layanan atau produk-produk yang diberikan kepada seluruh kelompok/masyarakat (seperti fasilitas dan pelatihan).

Produksi Operasi-operasi yang dilakukan untuk memasok produk-produk pertanian yang dihasilkan dari kebun tempat berlangsungnya operasi-operasi tersebut. Produksi terdiri dari operasi-operasi penanaman, pameliharaan tanaman, dan pemanenan.

(13)

Produktivitas Rasio output (hasil) terhadap input (saprodi) pertanian. Produktivitas mengukur seberapa efisien input-input tersebut – seperti lahan, tenaga kerja, pupuk, pestisida, permesinan, dan air – digunakan untuk proses produksi.

Produsen Orang atau organisasi yang mewakili perkebunan dan memiliki tanggung jawab atas produk yang dijual oleh kebun tersebut.

Pupuk Bahan organik maupun anorganik yang berasal dari sumber alami maupun buatan (selain bahan- bahan kapur dolomit) yang ditaburkan ke tanah untuk menyediakan satu atau lebih nutrisi tanaman yang penting bagi pertumbuhannya.

- Pupuk Anorganik Bahan baku pupuk dimana karbon bukanlah senyawa penting dalam pembentukan struktur kimianya. Pupuk yang nutrisi-nutrisinya dikatakan berbentuk garam-garam anorganik merupakan pupuk yang dibuat dari proses-proses industri secara ekstraksi dan/atau fisik dan/atau secara kimia. Contoh pupuk anorganik misalnya amonium nitrat, amonium sulfat dan potasium klorida.

- Pupuk Organik Produk yang dihasilkan dari pengolahan zat-zat hewani atau hayati yang mengandung nutrisi- nutrisi tanaman yang memadai, sehingga bernilai sebagai pupuk. Contoh pupuk organik misalnya kompos, kotoran hewan, gambut, dan lumpur biogas.

Sistem Manajemen Internal (IMS)

Sebuah sistem manajemen mutu terdokumentasi dengan maksud untuk memastikan bahwa kelompok dan anggota kelompok mematuhi persyaratan-persyaratan Pedoman Perilaku UTZ yang berlaku.

Spesies terancam atau langka

Spesies flora dan fauna yang terindikasi sebagai terancam atau langka dalam undang-undang nasional atau sistem klasifikasi dan/atau dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN (IUCN Red List of Threatened Species), maupun juga segala spesies yang termasuk dalam Konvensi Internasional tentang Perdagangan Spesies Langka Flora dan Fauna Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/CITES).

Staf Kelompok Para pekerja yang melakukan kerja untuk kelompok bersertifikasi UTZ. Staf kelompok termasuk staf IMS dan para pekerja di lokasi-lokasi pusat produksi, pengolahan, dan pemeliharaan.

Sub-kontraktor Sebuah organisasi atau perorangan yang dikontrak oleh sebuah kelompok, anggota kelompok, atau produsen untuk melakukan satu atau lebih pekerjaan khusus yang dicakup dalam Pedoman Perilaku UTZ, contohnya penyemprotan, pengolahan, pemanenan, pengangkutan, ataupun penjagaan terhadap fasilitas pengolahan dan lokasi-lokasi lain.

Tingkat Residu Maksimum (MRL)

Sebuah batas resmi untuk jumlah maksimum sisa kimiawi yang diijinkan pada makanan. MRL bertindak sebagai sebuah indikator atas penggunaan pestisida yang benar.

Tumpangsari Sistem penanaman di mana dua atu lebih tanaman ditanam pada saat yang sama dalam satu petak. Tumpangsari bisa digunakan untuk meningkatkan hasil, memperbaiki kesuburan tanah, dan menekan kerusakan akibat hama dan penyakit.

Upah Minimum Upah-upah yang telah disesuaikan dengan inflasi.

Waktu Masuk Kembali (Re-Entry)

Jeda waktu antara ketika melakukan penyemprotan pada suatu areal , dan waktu aman untuk masuk kembali ke areal tersebut, tanpa perlengkapan pelindung.

Poin Kontrol

(14)

BLOK A - MANAJEMEN

Prinsip-prinsip:

• Kebun memiliki kelayakan ekonomi dan tangguh.

• Kebun memberikan keuntungan jangka panjang.

• Kebun efisien dan mencapai produktivitas optimal.

• Kelompok melaksanakan manajemen risiko.

• Kelompok dikelola dengan baik dan menyediakan layanan-layanan yang baik dan dapat diandalkan kepada para anggotanya.

• Anggota kelompok mampu menghasilkan pendapatan hidup yang layak bagi mereka sendiri dan keluarga mereka.

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

Identifikasi kawasan produksi

G.A.1

Terdapat sebuah peta tinjauan umum kawasan produksi yang terkini.

G

Peta ini meliputi:

- kawasan-kawasan tanam yang terdiri dari lahan yang baru ditanami dan persemaian, - kawasan-kawasan lindung,

- badan-badan air,

- pemukiman penduduk, dan

- sebuah koordinat GPS yang menunjukkan lokasi administrasi IMS (jika koordinat ini tidak mewakili sebuah lokasi dalam kawasan produksi, sebuah koordinat yang mewakili perkiraan letak pusat kawasan produksi dapat disertakan)

G.A.2

Total areal tanaman bersertifikat telah ditentukan.

G

Kawasan ini ditentukan dengan menggunakan sebuah metode yang

terpercaya, misalnya berdasarkan:

- Pemetaan GPS

- Surat-surat kepemilikan tanah - Jumlah dan kepadatan pohon

G.A.3

Tanaman dibudidayakan di atas lahan yang diklasifikasi sebagai lahan pertanian dan/atau diperbolehkan untuk pertanian.

G+M

Terdapat pengetahuan tentang klasifikasi peruntukkan tanah lokal dan perencanaan pembukaan lahan pertanian baru.

Penyimpanan catatan

G.A.4

Semua catatan dan dokumen yang berhubungan dengan sertifikasi UTZ tersedia untuk diakses dan disimpan minimum tiga tahun sejak saat catatan dan dokumen tersebut dikumpulkan, kecuali disyaratkan secara hukum untuk waktu yang lebih lama.

G

(15)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

Sistem Manajemen Internal (Internal Management System/IMS) Para Penanggungjawab

G.A.5

Data umum yang akurat dan terkini tentang seluruh staf dalam kelompok tersimpan dengan baik.

G

Untuk staf tetap dalam suatu kelompok, data ini berisi setidaknya:

- nama lengkap, - jenis kelamin,

- tanggal lahir atau umur,

- tanggal masuk kerja dan jangka waktu kontrak, dan

- upah.

Untuk staf tidak tetap dalam suatu kelompok, data tersebut setidaknya berisi:

- nama lengkap, - jenis kelamin,

- tanggal lahir atau umur, - jumlah hari kerja, dan - upah.

G.A.6

Kelompok mempunyai bagan yang menunjukkan setiap orang dalam IMS dan peran mereka masing-masing, dan meliputi semua penanggungjawab yang ditunjuk dalam poin kontrol G.A.7.

G

(16)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.7

Para penanggung jawab atau sebuah komite ditunjuk untuk:

Blok A) Manajemen

Blok B) Praktik-Praktik Pertanian Blok C) Kondisi-Kondisi kerja Blok D) Lingkungan Hidup

Para penanggung jawab atau sebuah komite selayaknya memiliki

kompetensi, memiliki pengetahuan tentang topik-topik tersebut diatas, dan dapat dijangkau baik oleh anggota

maupun staf kelompok.

G

Para penanggung jawab atau sebuah komite bertanggung jawab atas topik-topik berikut.

Orang per orang atau komite dapat bertanggung jawab atas beberapa topik.

Blok A) Manajemen - Manajemen IMS

- Keterlacakan, identifikasi dan pemisahan produk selama produksi dan pengolahan - Pelatihan-pelatihan

- Penanganan berbagai pertanyaan, gagasan, keluhan, sanksi, dan banding

- Kesetaraan hak-hak dan kesempatan bagi perempuan

Blok B) Pertanian

- Pemilihan dan pelaksanaan praktik-praktik pertanian yang baik, termasuk praktik-praktik panen dan pascapanen

- Keamanan pangan dan mutu produk.

Blok C) Kondisi Kerja - Hak-hak pekerja - Pekerja anak

- praktik-praktik aman dan sehat termasuk waktu kembali ke kebun (setelah penyemprotan pestisida), dan penggunaan mesin-mesin serta pestisida

- Prosedur pertolongan pertama dan keadaan darurat

Blok D) Lingkungan Hidup

- Pengelolaan limbah dan perlindungan bagi lingkungan hidup

Kompetensi ditunjukkan lewat kualifikasi- kualifikasi resmi, dan/atau sertifikat kursus- kursus pelatihan yang diikuti, dan/atau pengalaman yang terbukti.

Manajemen paham tentang persyaratan- persyaratan UTZ, proses sertifikasi, dan perkembangannya.

(17)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

Identifikasi anggota dan kesepakatan

G.A.8

Daftar anggota kelompok disimpan dan diperbarui.

G

Untuk setiap anggota kelompok, daftar

anggota tahun pertama berisi:

- nama, jenis kelamin, lokasi (misal:

komunitas), dan nomor telepon - nama, jenis kelamin, lokasi (misal:

komunitas), dan nomor telepon pengelola lahan (apabila lahan tidak dikelola oleh anggota kelompok, misal: petani

penggarap/petani kontrak) - kartu/identitas unik anggota,

- Identitas kebun dari pemerintah (jika ada), - produksi (panen tahun sebelumnya dan

perkiraan panen tahun ini), - status UTZ dan tahun pertama sertifikasi

UTZ,

- jumlah pekerja permanen (sepanjang tahun) yang mengerjakan lahan - tanggal audit internal, dan

- partisipasi dalam program-program sertifikasi lain, jika ada.

Mulai Tahun kedua dan seterusnya, daftar

anggota ditambah hal-hal berikut:

- total areal kebun, - jumlah lahan kebun dan total luas

permukaan lahan tanaman bersertifikat, dan

- total volume yang diserahkan ke kelompok setiap tahunnya sejak disertifikasi.

(18)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.9

Adanya sebuah kesepakatan yang ditandatangani antara kelompok dan setiap anggota kelompok, yang menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Setiap anggota kelompok paham akan kesepakatan tersebut. Dokumen-dokumen kesepakatan disimpan pada satu tempat dan sebuah salinan dokumen kesepakatan diberikan kepada masing- masing anggota kelompok.

Petani penggarap memiliki

kesepakatan, baik lisan maupun tertulis disertai saksi, dengan pemilik lahan yang sah. Kesepakatan tersebut setidaknya mencakup hak dan kewajiban masing-masing, misalnya frekuensi pembayaran.

G

Kesepakatan dengan para anggota

kelompok mencakup setidaknya:

- kewajiban anggota kelompok untuk mematuhi Pedoman Perilaku Inti, - kewajiban anggota kelompok untuk menerima audit internal dan audit eksternal serta sanksi-sanksi,

- jaminan dari anggota kelompok bahwa setiap produk yang dijual sebagai produk bersertifikat dihasilkan hanya dari kebun bersertifikat ,

- hak anggota kelompok untuk meminta dan menerima sebuah salinan dokumen- dokumen dan catatan-catatan , dan - hak masing-masing pihak untuk membatalkan kesepakatan.

IMS menetapkan sebuah prosedur untuk menangani kasus-kasus dimana anggota kelompok gagal memenuhi kewajiban- kewajiban yang tertera dalam kesepakatan.

Kegagalan-kegagalan dalam memenuhi kewajiban dilaporkan kepada auditor eksternal.

G.A.10

Estimasi hasil panen anggota kelompok dilakukan dengan sebuah metodologi yang terpercaya. Estimasi tersebut didokumentasikan dan diperbarui setiap tahunnya.

G

Suatu metodologi terpercaya hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut:

- Panen tahun sebelumnya - Kepadatan/jumlah pohon - Usia tanaman

- Penggunaan Saprodi (Sarana produksi pertanian seperti benih, pupuk, alat pertanian)

- Berbagai hama dan penyakit - Varietas tumbuhan

- Mutu tanah - Lokasi geografis

- Iklim

(19)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

Prosedur pengawasan internal dan pengkajian mandiri

G.A.11

Terdapat sebuah sistem pengawasan internal yang secara formal memeriksa kepatuhan seluruh anggota kelompok terhadap seluruh persyaratan- persyaratan pedoman perilaku yang relevan. Hasil-hasil pengawasan internal didokumentasikan dalam sebuah laporan.

G

Pengawasan internal dilaksanakan:

- terhadap semua anggota kelompok sebelum audit eksternal pertama kelompok, dan - untuk para pendaftar baru sebelum mereka dipertemukan dengan manager atau komite persetujuan dan sanksi.

Pengawasan internal dilakukan setiap tahun.

Laporan pengawasan internal meliputi:

- nomor identitas anggota kelompok, lokasi- lokasi produksi, produksi (panen tahun

sebelumnya dan perkiraan panen tahun ini), dan tandatangan atau cap sidik jari anggota kelompok,

- tanggal pengawasan, - nama pengawas,

- verifikasi masalah-masalah penting yang berhubungan dengan budidaya tanaman, seperti adanya perkerja anak, adopsi praktik-praktik untuk meningkatkan panen, dsb.,

- identifikasi ketidakpatuhan dan tindakan korektif yang dilakukan,

- tahun sertifikasi, dan - status sertifikasi.

Jika saran diberikan pada waktu audit internal dilakukan, saran-saran tersebut dicatat dalam laporan pengawasan internal. Terdapat

pemisahan yang jelas antara proses pengawasan internal dan saran yang diberikan selama pengawasan internal, sehingga keduanya tidak saling bertentangan dengan tujuan masing- masing kegiatan.

G.A.12

Sebuah pengkajian mandiri dilakukan untuk mengevaluasi kepatuhan kelompok dan seluruh sub-kontraktor terhadap Pedoman Perilaku.Laporan pengkajian mandiri tersedia dan dapat

diakses oleh auditor eksternal. G

Pengkajian mandiri dilakukan setiap tahun terhadap segala poin kontrol yang berlaku dan Modul yang spesifik produk, dengan menggunakan Pedoman Perilaku dan Daftar Periksa Modul UTZ. IMS bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan seluruh sub-kontraktor.

(20)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.13

Pernyataan konflik kepentingan ditandatangani oleh seluruh staf IMS.

G

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa: - Staf IMS tidak dapat mengawasi atau menyetujui anggota kelompok yang berpotensi menimbulkan konflik

kepentingan dengan staf IMS, dan-

kewajiban untuk menginformasikan kepada kelompok tentang anggota kelompok yang memiliki konflik kepentingan dengan staf IMS.

G.A.14

Terdapat sistem persetujuan dan pemberian sanksi untuk memastikan kepatuhan masing-masing anggota kelompok.

G

Sistem ini mencakup:

- seorang manajer atau komite persetujuan dan sanksi,

- sebuah mekanisme untuk menindaklanjuti kemajuan anggota kelompok dan langkah- langkah korektif, dan

- sebuah keputusan tentang status sertifikasi masing-masing anggota kelompok yang didokumentasikan, ditandatangani, dan dimasukkan dalam laporan akhir pengawasan internal.

G.A.15

Anggota kelompok memiliki hak untuk mengajukan banding terhadap setiap keputusan yang dibuat oleh manajer atau komite persetujuan dan sanksi.

G+M

Manajemen risiko dan perencanaan manajemen

G.A.16

Sebuah pengkajian risiko dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin muncul dalam produksi dan pengolahan yang berhubungan dengan:

Blok A) Manajemen

Blok B) Praktik-praktik pertanian Blok C) Kondisi kerja

Blok D) Lingkungan hidup

G

Pengkajian risiko ditinjau ulang dan diperbaharui setiap tahunnya. Pengkajian risiko ini berpedoman pada panduan pengkajian risiko UTZ.

G.A.17

Sebuah perencanaan manajemen kelompok berjangka tiga-tahun disiapkan, dan di dalamnya mencakup tindakan-tindakan untuk

menindaklanjuti semua masalah yang relevan yang ditemukan dalam pengkajian risiko. Segala tindakan

dilakukan dan didokumentasikan. G

Rencana manajemen kelompok dipantau dan diperbarui setiap tahun.

(21)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

Pelatihan dan peningkatan kesadaran

G.A.18

Pelatihan disediakan untuk staf kelompok tentang semua topik yang menjadi tanggungjawab mereka (daftar G.A.7) di area-area berikut:Blok A) ManajemenBlok B) praktik-praktik pertanianBlok C) Kondisi kerjaBlok D) Lingkungan hidupPelatihan staf kelompok dilakukan oleh orang/pihak yang kompeten.Catatan-catatan pelatihan dari setiap pelatihan disimpan dengan baik dan pelatihan-pelatihan ditindaklanjuti dengan sebuah verifikasi bahwa orang-orang yang dilatih telah paham dan menerapkan materi pelatihan.

G

Pelatihan-pelatihan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan staf kelompok secara memadai. Pelatihan diadakan setidaknya setahun sekali. Setiap catatan pelatihan menunjukkan: - tanggal, - topik, - ringkasan, - durasi, dan- nama (para) pelatih. Daftar hadir mencantumkan tanda tangan/cap sidik jari dan jenis kelamin peserta.

(22)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.19

Pelatihan diberikan kepada anggota kelompok dan kepada seluruh penggarap lahan tentang semua topik yang relevan untuk mereka di area-area berikut:

Blok A) Manajemen

Blok B) Praktik-praktik pertanian Blok C) Kondisi kerja

Blok D) Lingkungan hidup

Pelatihan-pelatihan dilakukan oleh orang/pihak yang kompeten dan meliputi tes atau pengecekan untuk memastikan bahwa isi pelatihan telah dipahami. Catatan-catatan dari setiap pelatihan disimpan dengan baik.

G

Pelatihan-pelatihan diberikan dalam jumlah dan durasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok. Pelatihan- pelatihan dibawakan dengan jelas dan dapat dipahami anggota kelompok.

Setidaknya dua topik dibahas per tahun dalam satu pelatihan. Pada akhir tahun keempat, seluruh topik berikut ini sudah dibawakan oleh pelatih internal ataupun eksternal:

Blok A) Manajemen - Keterlacakan

Blok B) Praktik-praktik Pertanian

- Pengelolaan dan produktivitas kebun yang baik.

- Teknik-teknik pendekatan dan penerapan

Pengendalian Hama Terpadu.

- Diversifikasi tanaman - Penanganan secara aman dan

penggunaan persitisida yang diizinkan, termasuk interval pada masa pra-panen dan waktu kembali ke kebun setelah pemberian pestisida

- praktik-praktik panen dan pascapanen - mutu produk dan keamanan pangan - Keterampilan penyimpanan catatan Blok C) Kondisi Kerja

- Kesehatan dan keselamatan kerja Blok D) Lingkungan Hidup

- Perlindungan badan-badan air - Perlindungan flora dan fauna - Perubahan iklim

- Pengelolaan limbah

Kompetensi pelatih bisa ditunjukkan dengan kualifikasi resmi, dan/atau sertifikat dari kursus-kursus atau pelatihan yang telah diikuti, dan/atau pengalaman yang telah terbukti.

Setiap berkas pelatihan menunjukkan tanggal, topik, ringkasan, durasi, dan nama pelatih.

Daftar kehadirian meliputi tanda tangan/cap sidik jari dan jenis kelamin peserta.

(23)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.20

Kegiatan-kegiatan peningkatan kesadaran dilakukan dan

didokumentasikan untuk anggota kelompok dan para staf dalam kelompok, serta keluarga-keluarga mereka, untuk menjelaskan kepada mereka tentang:

Blok C) Kondisi Kerja

G

Setidaknya dua topik dibahas pertahunnya.

Pada akhir tahun keempat semua topik- topik berikut sudah dibawakan oleh para pelatih internal dan eksternal:

Blok C) Kondisi Kerja - Hak-hak pekerja

- Pekerja anak-anak, termasuk pekerjaan- pekerjaan yang berbahaya dan

perdagangan manusia - Pentingnya pendidikan

- Hak dan kesempatan yang sama untuk perempuan

- Pelecehan seksual, keberagaman dan diskriminasi

- Kesehatan dan keselamatan termasuk HIV/AIDS, waktu masuk kembali ke kebun setelah penyemprotan pestisida dan higienitas

- Gizi keluarga dan hal-hal lain yang

meningkatkan kesehatan umum - Topik-topik relevan lainnya

G.A.21

Diambilnya langkah-langkah nyata untuk memastikan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk ikut terlibat dalam berbagai sesi pelatihan dan peningkatan kesadaran.

G

Para perempuan ikut terlibat dalam melakukan langkah-langkah

mengidentifikasi dan membuat prioritas.

Langkah-langkah ini termasuk:- Komunikasi yang jelas kepada para perempuan tentang sesi-sesi tersebut- Melakukan sesi pelatihan pada waktu- waktu dimana para perempuan bisa hadir.- Mengembangkan program-program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan para perempuan.

Keterlacakan

G.A.22

Terdapat dokumentasi arus produk dari unit-unit produksi bersertifikat sampai titik-titik pengumpulan (mis. Pusat- pusat penyimpanan), dan sepanjang seluruh tahap pengolahan and penanganan yang dilakukan oleh kelompok.

G+M

G.A.23

Produk bersertifikasi UTZ, termasuk stok bawaan dari sertifikasi tahun- tahun sebelumnya secara visual diidentifikasi sebagaimana adanya dan setiap waktu secara ketat dipisahkan dari produk-produk non-sertifikasi UTZ

G+M

Stok bawaan adalah stok fisik yang tetap menjadi produk bersertifikasi UTZ yang dibeli oleh kelompok pada tahun sertifikat sebelumnya, dikurangi volume produk tersebut yang dijual oleh kelompok pada tahun tersebut.

(24)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.24

Catatan-catatan dan faktur-faktur tagihan disimpan untuk memastikan keterlacakan.

G

Catatan-catatan ini termasuk:

- pembelian-pembelian produk bersertifikasi UTZ dari masing-masing anggota kelompok,

- penjualan-penjualan produk bersertifikasi UTZ,

- penjualan-penjualan produk sertifikasi atau verifikasi lain,

- penjualan-penjualan produk konvensional (non-sertifikasi atau verifikasi), dan - setiap stok sisa produk bersertifikasi UTZ dari tahun-tahun sebelumnya atau produk sertifikasi atau verifikasi lain dan produk konvensional (non-sertifikasi atau verifikasi).

Tagihan-tagihan pembelian dan bukti pembayaran menunjukkan status

bersertifikasi UTZ dari anggota kelompok..

G.A.25

Seluruh pengumuman penjualan dan pengiriman produk bersertifikasi UTZ, termasuk premium (produk premi UTZ), dicatat dalam Good Inside Portal (GIP).Catatan-catatan menenai segala pengumuman penjualan disimpan dengan ID transaksi dalam GIP.

G

Produk hanya bisa dijual sebagai produk bersertifikasi UTZ begitu kelompok telah memiliki sertifikat Pedoman Perilaku yang valid.

Premium dan Transparansi

G.A.26

Terdapat prosedur "Penggunaan Premi UTZ" dan hal ini dikomunikasikan kepada anggota kelompok. Premi UTZ memberi manfaat yang jelas kepada anggota kelompok dalam bentuk uang dan/atau barang.

G

Prosedur dan pencatatan "Penggunaan Premi UTZ" termasuk:

- pengeluaran manajemen kelompok (misalnya biaya audit),

- berbagai produk dan pelayanan yang diberikan kepada kelompok (misalnya pelatihan, fasilitas penyimpanan), dan - premi Anggota Kelompok: manfaat- manfaat dalam bentuk uang tunai atau benda fisik (barang).

Pencatatan hendaknya selalu diperbarui.

G.A.27

Premi anggota kelompok dibayarkan pada waktu dan cara yang paling nyaman untuk mereka. Harga-harga, premi, dan waktu pembayaran premi dikomunikasikan secara jelas dan transparan kepada anggota kelompok.

G

Komunikasi mengenai harga dan premium didokumentasikan.

(25)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.28

Adanya prosedur untuk menyampaikan dan menangani keluhan. Prosedur ini harus tersedia untuk :

- para staf kelompok, - para anggota kelompok, - para anggota kelompok yang termasuk sebagai pekerja lahan, - para pembeli dan pemasok, dan - siapa saja yang ingin menyampaikan keluhan yang berkaitan dengan masalah-masalah kepatuhan pada Pedoman Perilaku.

Staf kelompok dan anggota kelompok diberitahu tentang tata laksana keluhan pada saat diterima/bergabung dengan kelompok.

G

Prosedur tersebut:

- memungkinkan keluhan disampaikan secara rahasia,

- menjawab keluhan dengan cara yang jelas dan tepat waktu,

- memastikan tidak ada anggota yang dikenai sanksi karena menyampaikan keluhan, dan

- tidak tumpang tinding dengan

mekanisme keluhan atau pengaduan lain yang diakui (misal hukum yang berlaku, kesepakatan kolektif).

Keluhan dan tindakan-tindakan korektif yang dilakukan didokumentasikan secara

memadai.

Catatan keluhan dari pemerintah dalam

kasus (dugaan) pelanggaran dapat diakses oleh auditor.

G.A.29

Alat-alat yang digunakan untuk mengukur berat atau volume produk yang dipanen dikalibrasi setidaknya setahun sekali. Terdapat langkah- langkah antisipasi untuk mencegah modifikasi yang tidak

diharapkan/penyalahgunaan.

G

Kalibrasi dapat dilakukan oleh pihak eksternal yang berkompeten, sesuai dengan praktik dan peraturan nasional.

Perlengkapan yang lebih mutakhir seperti timbangan elektronik dikalibrasi oleh teknisi khusus. Nama orang atau pihak yang melakukan kalibrasi dan tanggal kalibrasi wajib didokumentasikan.

Optimalisasi Hasil

G.A.30

Adanya konsultasi dengan para penyedia layanan perihal saran-saran dan dukungan teknis untuk praktik- praktik pertanian yang baik. Layanan ini tersedia untuk anggota kelompok.

G

Permintaan untuk konsultasi dapat ditunjukkan, meskipun ketika layanan atau dukungan tidak dapat disediakan.

Suatu hubungan resmi dengan penyuluh lapangan dari pemerintah dapat dijalin manakala memungkinkan dan bermanfaat.

Kelompok dapat juga dapat menggunakan pengetahuan internal jika pengetahuan tersebut dapat memenuhi kebutuhan kelompok.

G.A.31

IMS mengidentifikasi hambatan- hambatan dan langkah-langkah yang layak untuk anggota kelompok dalam mengoptimalkan hasil mereka.

G

Untuk mengidentifikasi dan memprioritasikan langkah-langkah tersebut, hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan:

- biaya,

- pontensi peningkatan hasil, dan - ketersediaan input yang disyaratkan (misal tenaga kerja, perlengkapan, pengetahuan, pestisida, dsb).

(26)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.A.32

IMS mendukung dan mengkoordinir penerapan langkah-langkah prioritas untuk mengomptimalkan hasil para anggota kelompok.

G

Penerapannya didokumentasikan.

G.A.33

IMS memfasilitasi akses (dapat berupa bantuan biaya) untuk anggota

kelompok terhadap kebutuhan saprodi (sarana produksi) pertanian pada waktu yang relevan dalam siklus produksi.

G

IMS bisa menunjukkan upaya-upaya untuk menyediakan saprodi pertanian, misalnya bahan tanam (termasuk bahan

pembibitan), alat-alat, pupuk, dan pestisida.

(27)

BLOK B - PRAKTIK-PRAKTIK PERTANIAN

Prinsip-prinsip:

• Kebun mencapai produktivitas optimal.

• Mutu produk memenuhi persyaratan-persyaratan industri.

• Pengendalian hama terpadu diterapkan.

• Penggunaan pestisida-pestisida yang sangat berbahaya dikurangi.

• Anggota kelompok:

- Memperbaiki dan memelihara mutu tanah di perkebunan mereka,

- Menggunakan input-input pertanian (saprodi) secara bertanggung jawab dan efektif, - Menggunakan air secara efisien.

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

Bahan Penanaman dan persemaian

G.B.34

Varietas yang sesuai digunakan untuk penanaman baru (termasuk

pembibitan).

Kelompok menyediakan bahan penanaman untuk para anggota kelompok, atau mengidentifikasi penyedia lokal yang dapat

menyediakan bahan tersebut. G+M

Pemilihan varietas-varietas yang sesuai hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

- Hasil yang diharapkan

- Ketahanan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan

- Saprodi yang diperlukan - Mutu produk

- Adaptasi terhadap kondisi-kondisi lokal, geografis, ekologis dan agronomis Daftar pemasok lokal tersedia dan terkini.

Dalam hal tidak terdapat penyedia lokal yang menyediakan varietas yang tepat, hendaknya diambil langkah-langkah untuk membuat persemaian di lokasi.

G.B.35

Bahan tanam diperoleh dari sebuah tempat persemaian yang bebas dari tanda-tanda serangan hama dan penyakit yang kasat mata.

G+M

Tersedia justifikasi ketika tanaman- tanaman mempunyai tanda-tanda kerusakan akibat hama dan penyakit yang kasat mata.

G.B.36

Terdapat langkah-langkah untuk memperbaiki kesehatan tanaman di lokasi persemaian. Catatan-catatan disimpan dan memperlihatkan asal substrat dan pemberian pestisida (termasuk sterilisasi).

G+M

Langkah-langkah ini bisa termasuk pemantauan dan pengendalian hama dan penyakit, dan kerusakan pada sistem akar.

Catatan-catatan yang dimaksud setidaknya termasuk:

- tanggal pemberian, - merek produk, dan

- kuantitas atau volume yang diberikan (per hektar, petak, tanaman, dsb.).

Anggota kelompok yang buta huruf cukup

menyebutkan nama dan memperlihatkan label produk yang digunakan, dan menyebutkan periode atau waktu pemberian dan kuantitas yang diberikan.

(28)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.B.37

Untuk seluruh bahan tanam,catatan- catatan atau sertifikat-sertifikat disimpan, yang menyatakan varietas, nomor induk, dan nama penyalur

bahan. G+M

Hal ini berlaku untuk semua bahan penanaman yang diperoleh setelah

bergabung dengan program sertifikasi UTZ.

Untuk anggota kelompok yang buta huruf cukup menyebutkan nama varietas dan nama penyalur bahan dan/atau bungkus bahan dengan informasi bahan penanaman.

G.B.38

Penggunaan tanaman transgenik sebagai bahan tanam tanaman (termasuk pada petak percobaan) dikomunikasikan dengan UTZ dan

pembeli. G

Modifikasi genetik khusus hendaknya didokumentasikan. Pengakuan tertulis komunikasi dengan UTZ dan pembeli wajib

disediakan untuk auditor ekternal.

Hal tersebut hanya berlaku untuk produk-

produk UTZ.

Pemeliharaan Kebun

G.B.39

Penanaman-penanaman baru mengikuti pola-pola tanaman yang sesuai untuk memastikan sistem tanam yang baik.

M

Suatu pola tanam yang sesuai hendaknya mempertimbangkan hal-hal berikut:

- Persyaratan-persyaratan varietas - Kondisi-kondisi geografis, ekologis, agronomis

- Diversifikasi dan tumpang sari - Kepadatan penanaman

G.B.40

Pemangkasan dan pembersihan tunas serta bagian tanaman yang terinfeksi dilakukan secara teratur untuk mendapatkan struktur dan kesehatan pohon yang optimal.

M

Alat-alat disucihamakan saat terdapat risiko penularan penyakit.

G.B.41

Gulma dikendalikan untuk mengoptimalkan nutrisi dan daya

serap air dari tanaman tersebut M

Prioritas diberikan untuk strategi pengendalian gulma non-kimia.

G.B.42

Pemangkasan berat, sambung samping/pucuk, dan/atau penanaman kembali dilakukan untuk kebun yang produksinya rendah atau yang tidak produktif, untuk mendorong hasil yang optimal.

M

Diversifikasi

G.B.43

Diversifikasi produksi pertanian dan/atau sumber-sumber pendapatan lain digalakkan dan dipraktikkan dalam upaya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan/atau iklim.

G+M

Diversifikasi hendaknya

mempertimbangkan tumpang sari, pembuatan kebun-kebun rumahan dengan tanaman bergizi tinggi, atau jenis

diversifikasi lain.

(29)

PK # Poin kontrol

Berlaku untuk Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Penjelasan untuk Kepatuhan

G.B.44

Erosi tanah dicegah dengan menggunakan teknik konservasi tanah. Tanah ditutupi ketika membuka dan/atau menanam kembali lahan (misal menggunakan penutup tanaman, jerami, dsb.)

M

Api tidak boleh digunakan untuk menghilangkan vegetasi ketika mempersiapkan lahan.

G.B.45

Kesuburan tanah dan status nutrisi

tanaman dipantau setiap tahun. G+M

Pemantauan dapat mengacu pada peta-peta tanah, analisa tanah dan/atau daun, atau gejala-gejala fisik defisiensi nutrisi.

G.B.46

Diambilnya tindakan-tindakan untuk memperbaiki kesuburan tanah sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman, termasuk penggantian nutrisi yang hilang akibat panen.

Setiap pupuk yang digunakan (organik dan anorganik) digunakan secara efisien untuk memaksimalkan penyerapan.

M

Tindakan-tindakan untuk memperbaiki kesuburan tanah termasuk:

- Penanaman spesies-spesies yang dapat memperbaiki unsur nitrogen tanah - Praktik-praktik agroforestry - Pembuatan kompos

- Penggunaan pupuk anorganik

Langkah-langkah untuk memperbaiki pH tanah yang rendah dilaksanakan manakala perlu.

Jika pH tanah rendah, pupuk yang berbasis nitrogen pengasam dihindari atau

digunakan dengan kombinasi kapur dolomit.

Penggunaan pupuk yang efisien

mempertimbangkan dosis yang dianjurkan, periode atau waktu dan interval pemberian, dan pelepasan unsur-unsur.

G.B.47

Pupuk organik dan produk

turunannya hendaknya tersedia dan diutamakan penggunaannya pada tingkat kebun, dan dilengkapi dengan pupuk anorganik yang digunakan jika nutrisi masih kurang.

M

Risiko perpindahan penyakit tanaman lewat bahan-bahan organik dan turunannya hendaknya dipertimbangkan.

G.B.48

Kotoran manusia, lumpur, dan air limbah tidak digunakan untuk produksi dan/ atau kegiatan pengolahan.

G+M

G.B.49

Kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk ditempatkan minimal 25 meter dari badan air. Kotoran ini dijadikan kompos jika diperlukan untuk meminimalkan risiko.

M

Kondisi penempatan dan penyimpanan kotoran hewan mencegah dampak-dampak bagi lingkungan, perpindahan penyakit, dan pencemaran logam berat.

Pengendalian hama dan penyakit

Gambar

Tabel  1  menampilkan  jumlah  poin  kontrol  wajib  dan  tambahan  yang  tertera  dalam  Pedoman  Perilaku  untuk  sertifikasi kelompok dan multi-kelompok, per tahun sertifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat

ketersediaan koleksi merupakan aset yang besar dalam memberikan kepuasan

Dalam penelitian ini menganalisis permasalahan yang dihadapi karyawan administratif Universitas Semarang (USM), sebagian mereka merasakan ada ketidakpuasan dalam bekerja sehingga

Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email

Erosi tanah yang berlangsung secara perlahan namun kontinyu jika tidak dikelola dengan baik dapat mengundang bahaya yang lebih besar, yaitu:8.

a) Success Mobil harus selalu menjaga kualitas mobil dan meningkatakan kualitas pelayanan kepada.. konsumen agar konsumen tidak mudah beralih ke pesaing yang lain. b) Dalam

Berdasarkan hasil penelitian diketahui siswa yang memiliki motivasi tinggi baik dengan penerapan Index Card Match pada kelas X- 4 maupun konvensional pada kelas

Hal ini menunjukkan bahwa daerah dengan ketertinggalan sangat parah adalah daerah dari Kawasan Timur Indonesia (KTI). Sebanyak 91.83% kabupaten yang dinyatakan sebagai