• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasarana Limbah Cair dan Padat

B. Sistem Prasarana Wilayah Lainnya 1 Jaringan Listrik

5. Prasarana Limbah Cair dan Padat

Pada umumnya limbah yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Kaimana adalah berupa limbah rumah tangga yang merupakan sampah domestik. Dengan jumlah penduduk yang masih relatif sedikit, sedangkan areal lahan cukup luas, permasalahan sampah belum begitu menuntut perhatian yang besar. Masyarakat dapat melakukan pembuangan sampah dengan pola yang tradisional, yaitu mengumpulkannya di suatu tempat lalu membakarnya. Hal yang perlu dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar jangan membuang limbah atau sampah ke sungai/muara sungai atau ke pantai, apalagi mengingat bahwa sungai adalah merupakan salah satu sumber kebutuhan air bersih masyarakat.

Untuk limbah yang berasal dari kegiatan industri, karena kegiatan industri yang ada di wilayah Kaimana masih sangat kecil dan berlokasi jauh di pedalaman, sehingga belum mengakibatkan permasalahan. Meskipun demikian, tidak pula salah agar pemerintah daerah mempersiapkan aparatnya untuk memahami hal yang berkaitan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Hal ini diperlukan, agar pemerintah daerah mampu melakukan pencegahan terhadap kegiatan-kegiatan yang akan berdampak pada keseimbangan lingkungan. Secara keseluruhan, perlu dilakukan suatu rencana untuk menyiapkan prasarana limbah baik untuk limbah padat maupun limbah cair, antara lain untuk tempat pembuangan limbah padat dan limbah cair, dan bagaimana system pengelolaan limbah padat dan limbah cair.

6. Kesehatan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data sekunder, tampak bahwa belum semua wilayah distrik memiliki puskesmas. Keberadaan puskesmas terbatas hanya pada pusat distrik, sedangkan pada beberapa desa tertentu baru dilayani oleh Puskesmas Pembantu (Pustu). Untuk Distrik Kaimana, Teluk Etna dan Teluk Arguni, sudah memiliki Puskesmas Perawatan, yaitu puskesmas yang juga dapat memberikan pelayanan rawat inap, atau dapat juga dikategorikan sebagai rumah sakit mini.

7. Pendidikan

Prasarana pendidikan di wilayah Kabupaten Kaimana, terutama untuk tingkat SD dan SLTP sudah menyebar di seluruh wilayah distrik, sedangkan untuk tingkatan SLTA baru hanya ada di wilayah Dsitrik Kaimana. Data ini memperlihatkan bahwa masyarakat yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA, harus merantau ke Distrik Kaimana. Disebutkan merantau, karena memang letak geografis distrik tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan pulang pergi setiap hari. Demikian pula halnya untuk masyarakat yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTP, harus merantau ke pusat distrik atau lokasi dimana SLTP berada. Karena sebagian besar wilayah desa tidak memiliki aksesibiltas yang baik dengan ibukota distrik.

Hal lainnya yang cukup menarik adalah tingginya angka putus sekolah untuk tingkatan SLTP, dan itu justru terjadi di kota Kabupaten. Masih belum dapat disimpulkan apakah tingginya angka putus sekolah pada tingkatan SLTP di kota kabupaten ini ada hubungan dengan faktor kenakalan remaja “perkotaan”?

Berdasarkan angka rasio guru terhadap sekolah, tampak bahwa secara keseluruhan wilayah Kabupaten Kaimana masih mengalami kekurangan guru. Untuktingkatan SD, bila diasumsikan bahwa setiap kelas dilayani oleh satu guru, maka rasio guru terhadap sekolah untuk tingkatan SD adalah 6 : 1. Dan dari data yang ada, hanya Distrik Kaimana yang mendekati angka yang ideal tersebut. Selanjutnya untuk tingkat SLTP, dengan asumsi setiap guru mengajar satu mata pelajaran, dan jumlah mata pelajaran SLTP sebanyak 8, maka rasio guru terhadap sekolah adalah 8 : 1, dan angka rasio ideal hanya dipenuhi oleh Distrik Teluk Arguni.

8 Rekreasi

Pada saat ini prasarana rekreasi yang ada di Kabupaten Kaimana baru merupakan prasarana hiburan malam (Pub dan Karaoke) yang terpusat di kota kabupaten (Distrik Kaimana). Sedangkan untuk prasarana rekreasi lainnya masih belum ada.

Sebenarnya Kabupaten Kaimana memiliki potensi yang cukup besar di bidang Pariwisata, antara lain Wisata Panorama di Senja hari yang bahkan keindahan begitu dipuja oleh seorang seniman dalam bentuk lagu Senja di Kaimana. Disamping keindahan panorama matahari terbenam, Kaimana juga menyimpan sejumlah cerita indah di kawasan Lobo (Distrik Kaimana) dengan keindahan dinding terjal yang hanya dapat dinikmati dari Teluk Bitsari, yang bagaikan suatu lukisan raksasa. Konon, di puncak dinding terjal tersebut merupakan awal munculnya ide Bung Karno untuk menjadikan Burung Garuda sebagai Lambang Negara Republik Indonesia, karena di puncak dinding terjal itulah “Sang Burung Garuda” memiliki sarang.

Kaimana juga memiliki obyek wisata alam berupa Pantai Pasir Putih yang tersebar di Distrik Kaimana dan Buruway; obyek wisata laut berupa terumbu karang, kawasan penyu, ikan lumba-lumba dan ikan paus; obyek wisata danau yang memiliki keunikan berupa danau air manis yang ada di Teluk Arguni, danau yang kering di kala musim kemarau yang terdapat di Distrik Teluk Etna; Obyek Wisata Rawa yang merupakan habitat buaya; Obyek Wisata Hutan Suaka Alam dengan spesies kupu-kupu; dan pusaran air yang sangat keras di Distrik Teluk Arguni.

3.3.3 Logical Framework : Keterkaitan Rencana Pengembangan Wilayah dan Rencana Pembangunan Infrastruktur (Master Plan Infrastruktur)

Bagian ini menguraikan keterkaitan antara rencana pengembangan Kabupaten Kaimana dan rencana pembangunan PSD. Uraian ini dilengkapi matrik hubungan antara kegiatan yang akan dikembangkan dengan PSD utama dan penunjang yang dibutuhkan. Penjelasan keterpaduan, keterkaitan, dan keselarasan terhadap masalah yang dihadapi Kabupaten Kaimana dan prioritas, hal ini dapat pada tabel 3.9 di bawah ini :

Tabel 3.4 MatrikLogical Framework

No. Isu/Permasalahan Per Kawasan

Tujuan/

Sasaran Pendekatan dan Strategi Pembangunan Kebijakan Program

Ruang Lingkup Kegiatan

Output/ Outcome Performance Indicator Asumsi dan Resiko (1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). 1. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan

1. Mengadakan pelatihan keterampilan kerja; 1. Pengembangan

unit usaha yang bersifat padat karya

Keterampilan Tenaga kerja

2. Mengadakan pelatihan pengelolaan usaha; Perkembangan Usaha

3. Mengadakan Balai Latihan Kerja (Training Centre); Ketersediaan Balai Latihan Kerja

4. Membuat/menyusun program-program padat karya dari unit usaha Ketersediaan program - program

padat karya dari unit usaha

Dokumen terkait