BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Prestasi Belajar Kejuruan
1. Pengertian Prestasi Belajar Kejuruan
Prestasi Belajar adalah penguasaan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran lazimnya ditunjukkan dari nilai test atau hasil test, hasil belajar
(Winkel, 1985)
Hasil test hasil belajar siswa/prestasi siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penelitian terhadap suatu hal, bisa dari tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, metode pemecahan (Nana Sudjana, 1990:28) usaha mengevaluasi hasil bagi siswa biasanya dilakukan dengan suatu pengukuran dalam letak ujian tertulis, lisan maupun praktek yang diberi skor, dan skor tersebut nampak dalam rapor siswa yang diterima setiap akhir semester.
Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur menggunakan alat ukur yaitu test. Hasil yang diperoleh itu merupakan itu merupakan bentuk aktualisasi diri (Winkel, 1985:16)
Dari pendapat Winkel dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar
adalah dari proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa yang dilakukan
dengan cara evaluasi terhadap hasil belajar digunakan untuk mengetahui
sejauh mana tujuan pengajaran dan proses belajar dicapai.
Menurut Nana Sudjana (1990:13) penilaian itu suatu tindakan atau kegiatan yang melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil- hasil belajar yang diperhatikan setelah mereka menempuh pengalaman belajar.
Sumardi Suryabrata (1998) berpendapat ada hal- hal pokok dalam
belajar yaitu :
a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral change,
actual maupun potensial).
b) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru.
c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Roestiyah N.K faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar digolongkan menjadi dua (Roestiyah,1982;159)
a. Faktor Internal
Yang dimaksud faktor Internal adalah faktor-faktor yang terjadi
dari dalam itu sendiri. Faktor internal ini diantaranya sebagai berikut:
1) Tujuan belajar yang jelas
Siswa yang menganggap dirinya masuk sekolah bukan kemauan diri sendiri tetapi memenuhi anjuran orang tua, atau hanya sekedar juga gengsi melanjutkan sekolah karena memperoleh hadiah sepeda bagus. Bila kondisi demikian bukan kemajuan yang diperolehnya, melainkan kegagalan atau kekecewaan yang akan didapat. Jadi seseorang yang akan belajar harus mempunyai tujuan yang jelas jika ingin prestasi baik. Minat terhadap bahan mata pelajaran
Minat menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seorang siswa. Dalam mengikuti pelajaran di sekolah lanjutan setiap siswa hendaknya mempunyai minat terhadap pelajaran yang sedang diikutinya. Kurangnya minat belajar berpengaruh terhadap prestasinya.
2) Kesehatan
Badan yang sehat akan lebih menguntungkan bagi setiap orang. Dengan badan yang sering sakit-sakitan dan kurang tenaga merupakan faktor yang menghambat kemajuan belajar seseorang. Adanya gangguan emosional, rasa tidak tenang, khawatir, mudah tersinggung, gangguan dalam proses berfikir, semuanya mengakibatkan kegiatan belajar terganggu.
3) Kecakapan mengikuti pelajaran
Cakap mengikuti pelajaran apabila siswa mengerti hal yang disiarkan kemudian merangsangnya menambah pengetahuan yang lebih luas. Untuk bisa memahami dan mengerti isi pelajaran diperlukan perhatian yang terkonsentrasi, senantiasa bertanya dan mengajukan masalah- masalah dalam dirinya, menanggapi secara kritis apa yang diajarkan, sebelum mengikuti pelajaraan lebih dulu mempelajari pokok-pokok yang akan diajarkan. Kegagalan atau hambatan dalam kemajuan pelajaran seringkali disebabkan karena siswa kurang cakap mengikuti pelajaran dengan baik. Karena itu menguasai teknik mengikuti pelajaran adalah perjuangan.
b. Faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan factor ini adalah faktor- faktor yang datang dari luar antara lain(Roestiyah,1982):
1) Faktor yang datang dari lingkungan keluarga
Kita ketahui sebagian besar waktu belajar dilaksanakan dirumah karena aspek-aspek kehidupan dalam keluarga turut mempengaruhi kemajuan belajar, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor untuk suksesnya belajar anak.
2) Faktor yang datang dari masyarakat
Pada umumnya masyarakat tidak akan menghalangi kemajuan belajar siswa, sebaliknya mereka membutuhkan tenaganya setelah anak atau siswa tamat belajar kelak.
3) Faktor yang datang dari lingkungan sekolah
Faktor yang mempengaruhi kemajuan belajar tidak saja bersumber dari diri siswa dan keluarga, akan tetapi dapat bersumber dari sekolah. Sebab-sebab hambatan yang timbul terhadap kemajuan belajar siswa menjadi tanggung jawab sekolah untuk memperbaikinya.
Tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor (Nagalim Purwanto, 1992):
a) Faktor eksterna l
Faktor eksternal yang terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumen. Faktor lingkungan meliputi alam dan lingkungan sekitar. Sedang faktor instrument meliputi kurikulum atau bahan pelajaran, guru, sarana dan prasarana serta administrasi.
b) Faktor internal
Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor psiologis meliputi kondisi fisik dan kondisi panca indra. Sedang faktor psikologis meliputi bakat, motivasi, minat, kemampuan kognitif, kecerdasan dll.
Dari pendapat di atas, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalah faktor yang berasal dari dalam individu (internal) yang meliputi faktor fisiologis, faktor lingkungan dan faktor instrumen. Namun yang paling berpengaruh adalah faktor dari dalam individu.
Faktor-faktor yang me mpengaruhi proses belajar yang akhirnya juga berpengaruh terhadap prestasi belajar (Depdikbud 1993) adalah:
a. Keadaan khusus seseorang (sifat pribadi) 1) Kemampuan
Manusia berbeda dari manusia lain. Salah satu perbedaannya adalah dalam hal kemampuan. Dalam kenyatannya ada yang dikaruniai kemampuan tinggi, sehingga mudah mempelajari sesuatu. Kebalikannya ada orang yang kemampuannya kurang sehingga ia mengalami kesulitan mempelajari sesuatu.
2) Kehendak dan Kemauan
Kehendak sangat mempengaruhi corak yang akan diperlihatkan seseorang. Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari sesuatu, tetapi bilamana ia tidak mampu atau tidak ada kehendak atau kemauan erat pula hubungannya dengan minat (interest) yang dimiliki, karena minat mengarah timbulnya kehendak seseorang.
3) Umur
Pada umumnya diakui semakin tua seseorang, maka proses perkembangan mentalnya makin bertambah baik. Akan tetapi pada unsur-unsur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental tidak seperti ketika ia berumur belasan
tahun.bukan pada usia yang sangat lanjut, proses-proses perkembangan ini sangat lanjut, proses-proses ini akan menurun.
b. Keadaan bahan yang dipelajari
Usaha untuk mempelajari sesuatu tertentu tergantung akan apa yang dipelajari. Ada bahan yang sukar, ada bahan yang mudah. Bahan-bahan yang mengandung makna mempunyai kecendrungan yang mudah diingat dari pada bahan yang tidak bermakna sama sekali (Depdikbud 1993)
c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan metode belajar
Apakah kita belajar dengan global (whole method) yaitu belajar secara keseluruhan terlebih dahulu baru kemudian menuju kedetailnya, atau secara bagian perbagian (part method) yaitu mempelajari bagian perbagian dulu kemudian melihat keseluruhan. Apabila cara mempelajari dengan suara/sambil mendengarkan musik atau cara mempelajari tidak dengan suara dan harus tenang (Depdikbud 1993).
Menurut Winkel (1985), banyak faktor yang bisa mempengaruhi proses belajar pada diri seseorang khususnya siswa.
a. Faktor-faktor dari pihak siswa
1) Faktor intelektual: taraf intelegensi; kemampuan belajar, cara belajar.
2) Faktor nonintelektual; motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi akibat sosial dan lain sebagainya.
b. faktor fisik: kondisi fisik. c. Faktor di luar siswa
1. Faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah a) Kurikulum pengajaran
b) Disiplin sekola h c) Fasilitas belajar d) Pengelompokan siswa 2. Faktor-faktor sosial disekolah
e) Sistem sosial f) Status sosial siswa g) Interaksi guru-siswa 3) Faktor-faktor situasional
a) Keadaan politik-ekonomi b) Keadaan waktu dan tempat c) Keadaan musim- iklim
3. Fungsi prestasi belajar kejuruan
Oleh karena itu perlu penilaian dalam proses belajar yang berfungsi
antara lain untuk mengetahui akan kemajuan yang telah dicapai, yang pada
umumnya berpengaruh baik terhadap pekerjaan-pekerjaan selanjutnya,
artinya menyebabkan prestasi selanjutnya lebih baik. Manfaat penilaian
(Sumardi Suryabrata 1998) antara lain :
a. Memberikan data untuk dapat menentukan status anak didik di dalam kelasnya.
b. Memberikan ikhtisar mengenai segala hasil usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan.
c. Merupakan inti laporan tentang kemajuan dan murid-murid kepada orang tua/pejabat pemerintah yang berwenang, guru- guru dan juga murid-muridnya
Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa akan
mempengaruhi konsekuensi terhadap penyelesaian studinya, yang pada
akhirnya akan menunjukkan proses apa yang terjadi selama siswa menjalani
pengalaman edukatif untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah pola perubahan tingkah laku selama pengalaman
berlangsung, prestasi belajar juga dapat mencerminkan fungsi yang dapat
ditunjukkan sebagai aspek-aspek yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku di dalam pengalaman edukatif.
Berdasarkan batasan di atas dimaksudkan prestasi belajar di dalam
penelitian ini adalah kecakapan nyata yang dapat diukur berupa pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai hasil interaktif antara subyek belajar dengan
obyek belajar selama berlangsung proses belajar mengajar edukatif untuk
Berdasarkan batasan di atas yang dimaksud prestasi belajar di dalam
penelitian ini adalah kecakapan nyata yang dapat diukur berupa pengetahuan,
sikap dan keterampilan sebagai hasil interaktif antara subyek belajar dengan
obyek belajar selama berlangsung proses belajar mengajar.