• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

1. Pengertian Prestasi belajar

Prestasi belajar dalam kamus lengkap bahasa Indonesia (Bakir S, 2006: 256) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditujukan dengan nilai test atau angka yang diberikan oleh guru. Penguasaan materi dapat dikembangkan sehingga mendapatkan peringkat yang memuaskan agar mendapatkan pembelajaran yang sangat memuaskan, orang tua juga harus memperhatikan anak-anaknya dalam pembelajaran sehingga mendapatkan prestasi belajar yang diharapkan.

Banyak aktivitas yang tergolong kegiatan belajar. Hal ini karena belajar merupakan aktivitas yang sangat luas, universal, tidak mengenal tempat dan waktu. Aktivitas belajar bisa terjadi dimana saja dan oleh siapa saja. Kita mengenal pepatah long life education, atau ajaran islam yang mengunkapkan bahwa belajar terjadi sejak dalam buaian ibu hingga liang

22

lahat. Belajar tidak hanya milik anak sekolah, pelajar atau mahasiswa, tetapi milik semua orang (Sriyanti, 2003: 5).

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.

Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniyah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut. Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi tersebut, penyusun akan melengkapi sebagian definisi mereka dengan komentar dan interprestasi seperlunya (Syah, 1997: 89).

2. Pengertian Belajar menurut beberapa ahli a. Gagne

Belajar terjadi jika rangsangan bersama dengan isi rangsang mempengaruhi siswa, sehingga perilaku siswa berubah sebelum dipengaruhi rangsang dan setelah dipengaruhi rangsang.

23 b. Higlard dan Bower

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya berulang-ulang dalam situasi tersebut, dimana perubahan tersebut tidak dapat dijelaskan atau dasar kecerendungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan keadaan sesaat seseorang seperti kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya.

c. Witerington

Belajar adalah perubahan dari kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu perintah.

d. Morgan

Belajar adalah suatu perubahan yang masih bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman ( Garnida, 2002: 56 )

3. Tujuan Belajar

Robert M. Gagne mengelompokan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dari beberapa tujuan belajar adal 5 (lima) kemampuan yang secara nyata dapat di capai melalui proses belajar, yaitu:

a. Keterampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari sistem belajar skolastik)

24

b. Strategi kognitif secara luas, termasuk kemampuan memecahkan masalah yang meliputi aspek adaptasi, asimilasi, akomodasi.

c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta

d. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, misalnya mengetik, menulis, menggambar, mengukur dan sebagainya.

e. Memiliki sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang bersifat emosi pribadi, misalnya berbuat baik terhadap orang lain, menghargai pendapat orang lain, percaya diri, mandiri, mempunyai inisiatif, memiliki jati diri, dan yang lebih penting merasa terintegritas dengan lingkungan (Garnida, 2002: 57).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam.

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni dari keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

1) Faktor psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial yaitu: tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

25 2) Faktor fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (ketegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran otot-otot tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa di dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Kondisi organ-organ khususnya siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

1) Keadaan keluarga

Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga (anak angkat, anak tiri, anak bungsu dan sebagainya), pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga.

2) Faktor sekolah

Sebagian besar aktivitas belajar anak berada di sekolah. Pengembangan kepribadian anak sebagai totalitas banyak di tanamkan dan di upayakan dalam lingkungan pendidikan sekolah. Anak berinteraksi dengan guru, teman, dan personil sekolah

26

termasuk dengan nuansa yang di ciptakan sekolah tempat anak belajar. Secara terperinci faktor dari sekolah ini meliputi kualitas guru, pengajar, hubungan antar anggota sekolah (guru, staf dan siswa), kurikulum yang dipakai, kedisplinan yang di tegakkan di sekolah, kondisi gedung dan fasilitas sekolah dan susasan lingkungan sekolah.

3) Lingkungan masyarakat

Anak sebagia makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan bagi anak adalah segala sesuatu yang berada di luar diri anak, baik yang bersifat insani maupun non insani. Lingkungan yang turut mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulanya, adat/ kebiasaan masyarakat. Masyarakat yang pasif, kurang membuta gerakan atau aktivitas-aktivitas tidak bisa memacu perkembangan atau potensi anak

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digubakan siswa untuk melakuan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dengan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa

27

yang berinteligensi tingi (faktor internal) dan mendapat dorongan positiv dari orang tuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi karena faktor-faktor tersevbut di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukan gejala kegagalan yang berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat belajar mereka (Syah, 1997: 132). 5. Indikator prestasi belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses bela-jar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini di sebabkan pe-rubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan da-pat mencerminnkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa.

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaiman yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indika-tor (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur (Munandar, 2010: 216 ).

28 6. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam adalah apa yang dikerjakan oleh ahli IPA. Alam ini luas, kompleks dan menarik. Dengan keyakinan bahwa alam ini dapat dipahami. Ahli IPA selalu mencari jawaban teka-teki yang terdapat dalam alam tersebut. Seperti detektif mencari petunjuk atau tanda-tanda kemudian dari petunjuk tersebut disusunlah suatu teori, ahli IPA mencoba memahami kekomplekan alam ini dengan cara menghubungkan pengamatan satu dengan yang lain. Dengan kaitan-kaitan tersebut berkembang terus hingga ahli IPA mencari teori-teori besar seperti relativitas dan mekanika kuantum. Teori ini dapat dipecahkan dan digunakan untuk mencari jawaban teka-teki besar

Dalam pengajaran IPA nilai itu penting. Para ahli IPA waspada terhadap kritikus yang menilai bahwa IPA menentang Tuhan, matrealistik, tidak mengacuhkan keindahan, mengubah keindahan sekuntum bunga menjadi suatu rumus matematik yang dingin dan tidak menarik. Padahal sebaliknyalah yang terjadi, susunan bunga dan sarang lebih yang sangat indah itu dihargai oleh mereka yang telah mempelajarinya dengan seksama. IPA adalah jalan yang sangat penting untuk menjalin hubungan antara manusia dengan alam serta lingkunganya. Einsten menjelaskan tentang cara IPA membantu dia percaya pada Tuhan. Bagi Bronowaki IPA itu manusiawi, sehingga nilai kebaikan, keindahan dan kebebasan gagasan manusia, merupakan hal yang perlu di perhatikan di dalamnya (Garnida, 2002: 2-3)

29 7. Materi bagian-bagian tumbuhan

Dalam materi ini akan membahas tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang terdiri dari:

a. Akar tumbuhan dengan fungsinya

Akar tumbuhan adalah bagian tumbuhan yang masuk ke tanah sebagai penguat dan penghisap air dan zat makanan. Sistem prakaran pada tumbuhan di bedakan menjadi dua, yaitu sistem akar serabut dan akar tunggang.

Akar serabut adalah akar-akar yang ramping keluar dari pangkal batang dan berfungsi menggantikan akar tunggang yang tidak berkembang. Akar tunggang adalah akar utama yang tumbuh dari biji dan darinya keluar cabang-cabang akar (Kusnin, 2007: 30).

Secara umum akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar. Pengertianya sebagai berikut:

1) Inti akar terdiri atas pembuluh kayu tapis. Pembuluh kayu berfungsi pengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi men-gangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 2) Rambut akar atau bulu-bulu akar berbentuk selaput halus. Rambut

akar terletak di dinding akar. Fungsi akar rambut adalah mencari ja-lan di antara butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu akar rambut juga ber-fungsi menyerap air dari dalam tanah.

30

3) Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.

Bagian tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, berikut ini fungsi dari akar adalah sebagai berikut:

1) Menyerap air dan zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk melangsungkan hidupnya. Untuk memperoleh kebu-tuhanya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.

2) Menunjang berdirinya tumbuhan. Akar yang tertancap ke dalam ta-nah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.

3) Sebagai alat pernafasan. Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin di lakukan karena pada tanah terdapat por-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbu-han memperoleh udara dari dalam tanah.

4) Sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada tumbuhan tertentu, se-perti ubi dan bengkoang, akar di gunakan sebagai tempat menyim-pan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyanknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini di gunakan saat menghadapi musim kemarau

31

atau ketika kesulitan mencari sumber makanan (Wahyono, 2008: 30-32).

b. Batang

Batang adalah bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, tempat tumbuhnya cabang dan ranting. Batang biasanya berbentuk silinder (Kusnin, 2007: 33).

Berikut ini adalah fungsi dari batang adalah sebagai berikut:

1) Penopang. Fungsi utama batang adalah menjaga agar tummbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.

2) Pengangkut. Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 3) Penyimpan. Pada beberapa tumbuhan batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, misalnya pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan ini akan di gunakan saat diperlukan (Wahyono, 2008: 34).

32 c. Daun

Daun adalah bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting berwarna hijau, sebagai alat bernafas dan mengolah zat makanan. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang berwarna hijau. Warna hijau pada daun mengandung zat hijau yang disebut klorofil.

Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain:

1) Menyirip. Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.

2) Melengkung. Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya tulang daun sirih dan genjer.

3) Menjari. Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia, misalnya tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon dan kapas.

4) Sejajar. Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-tumputan (Wahyono, 2008: 37). d. Bunga

Bunga adalah bagian dari tumbuhan yang akan menjadi buah. Buah pada setiap tumbuhan memiliki warna yang indah. Ada bunga yang harum, ada pula bunga yang berbau bangkai. Bunga merupakan alat

33

perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan. Bagian-bagian bunga yang lengkap terdiri dari putik, mahkota bunga, benang sari, kelopak bunga, dan tangkai bunga (Kusnin, 2007: 34).

Bagian bunga yang paling menarik adalah mahkota. Mahkota yang indah dan berbau menyengat menarik perhatian serangga, seperti kupu-kupu, kumbang, dan lebah. Akibatnya tanpa di sadari proses penyerbukan terjadi, sedangkan bagi manusia, bunga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, perlengkapan upacara adat dan bahan rempah-rempah. Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang di dahului pembuahan, pembuahan yang terjadi di dahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik.

e. Buah

Bgian-bagian buah terdiri dari kulit, daging, kulit biji atau tempurung, dan biji. Kulit buah ada yang berduri seperti durian dan sirsak, adapula yang kulit luarnya halus seperti kedondong, tomat, apel dan ketimun. f.Biji

Biji tumbuhan jika ditanam akan menghasilkan tumbuhan baru. Berdasarkan keping bijinya, ada biji yang berkeping satu dan ada pula yang berkeping dua. Biji yang pada saat ditanam tumbuh dan membelah disebut berkeping dua (dikotil) misalnya mangga, jeruk dan kacang

34

tanah. Biji yang di tanam kemudian tumbuh dan tidak membelah disebut berkeping satu (monokotil) misalnya jagung, padi dan tebu. Dalam materi ini juga akan membahas tentang persamaan dan perbedaan pada bagian-bagian tumbuhan yang terdiri dari:

a. Monokotil

Monokotil adalah tumbuhan yang memiliki sepasang daun (daun benih) atau kotiledon ketika berkecambah.

b. Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan memiliki dua pasang daun (daun benih) atau kotiledon ketika mulai berkecambah.

c. Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil Tumbuhan monokotil

1) Berbiji tunggal atau berkeping satu 2) Berakar serabut

3) Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat tumbuh me-lebar dan membesar dan hanyalah pertumbuhan meninggi

4) Batang tidak bercabang- cabang 5) Bertulang daun lurus atau sejajar Tumbuhan dikotil

1) Berbiji belah atau berkeping dua 2) Berakar tunggang

3) Akar dan batang berkambium sehingga dapat tumbuh melebar, membesar dan meninggi

35 4) Batang bercabang- cabang

5) Bentuk daun tumbuhan dikotil ada yang bertulang daun menyirip dan menjari (Kusnin, 2007: 34).

d. Contoh-contoh tumbuhan monokotil dan dikotil Tumbuhan monokotil 1) Pohon kelapa 2) Padi 3) jagung Tumbuhan dikotil 1) Pohon mangga 2) Kacang tanah 3) Pohon jeruk

36

BAB III

Dokumen terkait