• Tidak ada hasil yang ditemukan

BABU KAJIAN PUSTAKA

A. PRESTASI BELAJAR 1. Prestasi

a. Pengertian Prestasi

Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai (WS Winkel, 1984 : 768). Prestasi dapat dilihat setelah pembelajaran berlangsung. Karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor (Usman, 1993 : 9-10) baik yang berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun faktor yang berasal di luar dirinya (Eksternal)

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pentingsekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuan siswa masing-masing.

1. Faktor yang berasal dari dalam ( Internal)

a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah panca indra yang mengalami gangguan atau tidak berfungsi dengan baik, seperti:

- Telinga yang mampu mendengar suara - Mata yang tidak jelas / pandangan yang kabur

- Ataupun alat lain yang mengalami gangguan atau kerusakan

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Dalam hal ini faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, kecerdasan, bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki, serta faktor psikologis lain dan faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri.

2. Faktor yang berasal dari luar dirinya( Eksternal) a) Faktor sosial yang terdiri dari

1). Lingkungan Keluarga

Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun, harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang broken. Siswa yang berasal dari keluarga yang latar belakang keluarga •& 4,

>.

rukun belajar akan lebih tenang sehingga makin

nyaman dalam mengulang pembelajaran maka akan

mendapatkan prestasi yang bagus. Lain halnya dengan

siswa yang berasal dari keluarga yang kurang

harmonis.

2) . Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah yang baik dengan terbiasa

berdisiplin akan menghasilkan peserta didik yang

berkualitas dibandingkan dengan lingkungan sekolah

yang tidak menerapkan kedisiplinan dengan baik sebab

kedisiplinan adalah awal dari sebuah keberhasilan

selain itu dengan lingkungan sekolah menyenangkan

juga mempengaruhi belajar anak di sekolah.

3) . Lingkungan Masyarakat

Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial maka

tidak heran apabila siswa sekolahpun setiap harinya

bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Namun

apabila siswa yang bersosialisasi dengan masyarkat

yang berfikir maju maka akan lebih terpacu semangat

belajarnya. Karena di sekelilingnya banyak

keberhasilan yang diraih dengan semangat belajar yang

tinggi. Begitu pula sebaliknya siswa yang terbiasa

kepedulian terhadap kehidupan maka akan biasa saja

menghadapi kehidupan, tanpa adanya semangat dalam

mencapai keberhasilan. 4). Lingkungan Kelompok

Kelompok atau teman sangat berpengaruh dengan

prestasi siswa karena dengan kelompok ini siswa satiap hari berkumpul. Apabila seorang anak yang rajin

belajar berkumpul denga anak-anak yang malas belajar

maka tidak tertutup kemungkunan akan terpengaruh

sehingga menjadikan siswa tersebut juga akan malas

belajar, itu menunjukkan bahwa lingkungan kelompok yang tidak baik akan mempengaruhi keberhasilan.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas yang tersedia di

rumah dan fasilitas belajar yang tersedia

d) Faktor lingkungan, seperti spiritual dan agama.

2. Belajar

a. Definisi Belajar

Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud belajar terlebih

dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

1). Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah

dari Skinner dan Barlow dalam bukunya Educational Psychology The Theaching - Learning Process (1985) (Muhibbin Syah, 1995 : 96)

2) . Chaplin dalam buku D ichonary O f Psychology membatasi belajar dalam 2 rumusan: yang pertama berbunyi acgulisiton o f any relatively perm anent change in behavior as

result o f practice and experience” belajar adalah proses pembahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan penyelaman.yang kedua berbunyi : Process o f squiring respons as a result o f special practice” belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus (Muhibbin Syah, 1995 : 90)

3) . Hintsman dalam bukunya The Psychology O f Learning A nd Memori berpendapat bahwa learning is change in organism due to experience which can affect the organism ’s behaviour yang artinya belajar adalah suatu pembahan yang teijadi dalam arti diri organime yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi oraganisme tersebut (Muhibbin Syah, 1995 : 90) 4) . Withg dalam bukunya Psychology O f Learning mendefinisikan

belajar sebagai “any relative o f experience” belajar adalah pembahan yang relative menetap dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman (Muhibbin Syah, 1995 : 90)

5). Menurut Salahudin dalam bukunya media pendidikan agama belajar terbagi atas 2 pandangan, yaitu:

a) . Pandangan tradisional “Belajar adalah usaha memperoleh

sejumlah ilmu pengetahuan”

b) . Pandangan modem “belajar adalah proses pembahan

tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan”( Mahfudh

Salahudin, 1986:25)

b. Faktor Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

1. ) Faktor Internal (faktor dari dalam diri)

a) . Faktor jasmaniah seperti anggota tubuh, panca indra baik

yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

b) . Faktor psikologis yang terdiri atas :

1) Faktor intelektif meliputi faktor potensial yaitu

kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan yaitu prestasi yang dimiliki.

2) Faktor non intelektif meliputi unsur kepribadian

tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan,

motivasi, emosi dan penyesuaian diri. c) . Faktor kematangan fisik maupun psikis

2. ) Faktor Eksternal (faktor dari luar) a). Faktor sosial yang terdiri atas:

2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat

4) Lingkungan kelompok

b) . Faktor budaya, adat, iptek dan kesenian.

c) . Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas

belajar

d) . Faktor lingkungan spiritual / keagamaan,

c. Elemen Belajar

Dari definisi di atas dapat dikemukakan beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian belajar yaitu:

1) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman.

3) Agar dapat disebut belajar, maka perubahan harus relatif

mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang.

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.

5) W.H Burton dalam bukunya The Guidance O f Learning Activities (1984) mengemukakan teorinya bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dan individu satu dengan lingkungannya, sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Usman dan Setiowati, 1993 : 4).

Dari definisi di atas menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah memperoleh informasi yang disengaja. Jadi suatu kegiatan belajar adalah upaya mencapai perubahan tingkah laku baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber bahan serta evaluasi.

d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Karena tingginya suatu keberhasilan, seorang guru harus berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematik. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil belajar baik faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat keberhasilan belajar.

Faktor tersebut antara lain : tujuan belajar, guru, anak didik, kegiatan pembelajaran, alat evaluasi, dan suasana evaluasi (Jamarah dan Aswan Zain, 2006 : 109).

Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat, sikap, perhatian dan psikis yang mendorong siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

Hakekat perubahan belajar adalah tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Dua keberhasilan pembelajaran yang bersifat umum yaitu yang ditinjau dari proses dan ditinjau dari sudut hasil yang dicapai.

Kriteria dari sudut proses menekanan pada pengajaran sebagai suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek belajar yang mampu mengembangkan potensinya secara efektif. Sedang kriteria dari segi hasil menekankan pada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar dan kualitas pengajaran adalah faktor lingkungan. Yang dimaksud kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif

tidaknya porses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalah dengan teori belajar di sekolah ( The O ry o f School learning) dari Blomn yaitu : tiga variable utama yakni individu, kualitas dan hasil belajar.

Sedangkan Carrol berpendapat bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh bakat, waktu yang tersedia untuk belajar, waktu yang tersedia untuk menjelaskan pelajaran, kualitas pengajaran dan kemampuan individu.

Kedua faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar siswa yang artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa.

3. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi dan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam perolehan prestasi belajar. Prestasi belajar itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar karena merupakan proses, sedang prestasi merupakan hasil akhir.

Menurut Winkel (1996 : 162) “prestasi adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”

Menurut Nasution (1996 : 17) “prestasi belajar adalah kesempurnaan belajar yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat dan

dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek kognitif, asfektif dan psikomotorik dan dikatakan kurang memuaskan apabila seseorang belum memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Dari pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Biasanya prestasi belajar ditunjukkan dalam bentuk nilai atau yang lazim disebut raport. Dan dalam raport itu memuat tentang hasil studi siswa dalam satu semerter. Raport / hasil diperoleh dari tes atau evaluasi dari berbagai mata pelajaran yang disajikan di sekolah.

B. FIQIH

1. Definisi fiqih

Kata fiqih menurut etimologi berasal darai kata atau hu ru fA cj

yang menunjukkan kepada maksud sesuatu atau ilmu pengetahuan. Secara terminologi fiqih dengan pengetahuan tentang hukum syara’ mengenai perbuatan manusia yang diusahakan dari dalil-dalil yang terinci atau kumpulan hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan manusia yang diperoleh dari dalil-dalil yang terinci (Umar Syihab, 2003 : 12) pengertian ini dapat dibuktikan melalui ijtihad, analisis dan renungan.

Ilmu fiqih adalah pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti yang empiris (Ahmad Tafsir, 2003 : 15). Fiqih adalah hasil analisis para ulama yang berdasarkan pada kaidah-kaidah usul dalam mengitsbathkan hukum-hukum syara’ untuk itulah analisis itu yang biasa disebut ilmu fiqih adalah kumpulan hukum-hukum syariah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan maupun perbuatan yang diambil dari nash-nash yang ada atau dari mengistimbathkan dalil-dalil syara’ Islam lain bagi kasus yang tidak ada nashnya.

Sedangakan definisi fiqih berdasarkan istilah syara’ ialah : pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil dalilnya secara terperinci. Pengertian tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf Wahhab Abdul, 1996 :2 ) a. Pendapat para ahli tentang fiqih

Menurut Asaf Fizes (1965 : 22-31) fiqih adalah ilmu pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban seseorang sebagaimana diketahui dalam Al Qur’an dan sunah.

Menurut Abdul Ati (1984 : 16 -17) fiqih merupakan usaha manusia yang dengan daya intelekjtualnya mencoba mentafsirkan penerapan prinsip-prinsip sejarah secara sistematis.

Sedangakan menurut Husby Ash Shiddiqie (1962 : 17) menyatakan bahwa fiqih adalah sefala hukum syara’ yang diambil dari kitaabullah dan sunah Rasulullah SAW dengan jalan

mendalamkan faham dan penilikan yakni dengan jalan ijtihad dan istimbath.

Dari pengertian fiqih di atas dapat disimpulkan sebagai pengetahuan pemahaman dan pengetian terhadap sesuatu secara mendalam (Abdul Salam, Fathurrohman, 1996 :4 )

Adapaun ahli fiqih berpendapat yaitu berkisar pada hukum- hukum yang am aly / praktis yang diambil dari dalil 2 yang tafsily / terperinci (Abu Zahroh, Abdul Salam dan Fathurrohman, 1996 :4 )

Dengan pengertian fiqih diatas dapat juga diidentifikasi sebagai salah satu dimensi hukum Islam yakni produk penalaran fuqoha’ yang dideduksi dari Al Qur’an dan sunah yang secara empiris dijadikan hukum terapan oleh muslim di berbagai kawasan (Bisri Hasan Cik, 2003 :4 )

b. Ciri-ciri fiqih adalah sebagai berikut :

1) . Didasarkan pada ayat-ayat Al Quran dan hadits (sunah) yang dicantumkan secara ekslpisit dan otentik.

2) . Tersusun secara sistematis yang dilakukan oleh para pakar yang memiliki kompetensi. Di dalamnya mencakup unsur hukum wadh’i (sebab syarat).

3) . Terdiokumentasi di dalam berbagai kitab fqih yan gtersebar menurut berbagai aliran pemikiran (madzhab) sehingga mudah dipelajari dan diajarkan.

4) . Mencakup berbagai bidang kehidupan manusia yang disertai kafiah masing-masing.

5) . Bersifat praktis (amaliah) sehingga mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6) . Diajarkan dalam berbagai lingkungan baik melalui jalur pendidikan Negara baik melalui badan legislatif dan eksekutif maupun produk badan pelaksanaan kekuasaan yudikatif (Hasan Bisri, Jakarta 2003)

2. Sholat Beijamaah a. Makna Sholat

Sholat secara bahasa adalah do’a. Sedangkan secara agamis adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Setiap uamt Islam diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu.baik sholat secara beijamaah ataupun sendirian. Berikut adalah penjelasan tentang tata cara sholat.:

1. Syarat sahnya sholat

Syarat sahnya sholat adalah sebagai berikut: a. Islam

b. Tamziz ( berakal dan baligh) c. Menutup aurat

d. Menghadap qiblat

f. Suci dari hadats. Baik hadats besar maupun hadats kecil g. Mengetahui tata cara sholat / bisa membedakan hukum dan

sunah sholat 2. Rukun sholat

Rukun sholat adalah hal atau tindakan yang dilakukan ketika sholat yaitu sebagai berikut:

a. Niat

b. Takbirotul ikhrom c. Membaca surat Al Fatihah d. Ruku’ dan thuma’ninah e. I’tidal dan thuma’ninah f. Sujud dan thuma’ninah

g. Duduk diantara 2 sujud dan thuma’ninah h. Duduk tasyahud akhir

i. Membaca tasyahud akhir j. Membaca sholawat nabi k. Mengucap salam l. Tartib / berurutan b. Sholat beijamaah

Sholat beijamaah merupakan keistimewaan bagi umat nabi Muhammad SAW. Manusia yang pertama kali melakukan sholat beijamaah adalah Rosulullah SAW.

Sholat berjamaah adalah sholat yang dikeijakan secara bersama- sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang ma’mura. (HM Masykur Abdurrohman dan Moh Syeh Bachir Pasuruan.)

Menurut Rifa’i (1970 : 145) sholat beijamaah adalah sholat yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama sekurang- kurangnya dua orang. Yang seorang diantara mereka lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi imam.

Hukum sholat beijamaah adalah fardhu kifayah. Namun sebagian ulama berpendapat hukumnya sunah m u’akad kecuali pada sholat beijamaah saat sholat Jum’at. Pahala sholat beijamaah adalah 27 derajat dibandingkan sholat sendirian.

Cara sholat beijamaah adalah imam berdiri di depan sedang makmum berdiri di belakang. Untuk makmum perempuan bertempat di belakang makmum laki-laki,

a. Syarat menjadi makmum 1. Niat mengikuti imam 2. Mengikuti gerakan imam

3. Mengetahui segala yang dikeij akan imam 4. Sholat makmum harus sesuai dengan sholat imam 5. Harus berada di satu tempat yang sama dengan imam 6. Makmum tidak boleh bertentangan dengan imam dalam

7. Posisi makmum tidak lebih ke depan dari posisi imam 8. Sholatnya imam sah menurut keyakinan makmum

9. Tidak makmum pada imam yang berkewajiban mengurangi sholat

10. Imamnya bukan orang yang ikut makmum

11. Laki-laki tidak boleh makmum pada imam perempuan 12. Orangnya tidak ummi

b. Syarat menjadi imam

1. Lebih bagus dan lebih fasih bacaannya

c. Sunat-sunat dalam sholat berjamaah 1. Meluruskan shof barisan

2. Berdiri pada shof yang terdepan jika dapat shof yang pertama baru kemudian mengisi shof yang belakang 3. Jika beijamaah dilakukan 2 orang saja, makmum berdiri di

sebelah kanan imam agak sedikit di belakang 4. Imam menyeringkan / mengeraskan suaranya.

d. Hal-hal yang menghilangkan sholat beijamaah

1. Karena hujan yang menyebabkan susah beijalan ke tempat beijamaah

3. Karena perut lapar dan makanan telah tertuang

4. Duduk ingin buang air besar

5. Sakit yang menyebabkan susah berjalan ke tempat

berjamaah

6. Kuatir datangnya bahaya

7. Karena baru m akan makanan yang berbau dapat

mengganggu orang yang sedang sholat berjamaah

e. Sholat yang disunahkan berjamaah

1. Sholat maktubah ( sholat fardhu)

2. Sholat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)

3. Sholat kusuf (gerhana)

4. Sholat Istisqo’

5. Sholat tarawih dan witir

6. Sholat jenazah

Dokumen terkait