PENINGKATAN P R E ST A SI B E L A JA R S IS W A PA D A MATA PELA JAR AN FIQIH MATERI SH O LAT BER JAM AA H KELAS II MELALUI M ETO DE D EM O N STR A SI D I MI SA B IL U L H UDA
JIM BARAN KECAMATAN BANDUNG AN KABUPATEN SEM ARANG TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
S ITI WAHYU UTAMI NIM: 11408215
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
K E M E N T R I A N A G A M A yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI
METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 telah dimunaqosyahkan dalam sidang panitia ujian jurusan tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)
Salatiga, 25 September 2010
Ketua
Panitia Sidang
Sekretaris
3
$
Dr. R ihmat H arivadl M.Pd. N IP : 196701121992031005
Penguji II
Maslikhatul Umami. MA N I P : 198005132003122003
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
Bismillahhirrohmaanirrohim
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian pula skripsi ini
tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi-materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung
jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi ini.
Demikian deklarasi dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Siti Rukhayati, M. Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 Eksemplar Hal : Naskah Skipsi Saudari : Siti Wahyu Utami
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah kami teliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari
Nama : Siti Wahyu Uatami
NIM .11408215
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010.
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera di munaqosahkan. Wassalamualaikum wr.wb.
Salatiga, 6 Agustus 2010 Pembimbing
M O TT O
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Ibuku tercinta Hj. Sumiyati yang senantiasa memberiku do’a dan dukungan baik moril maupun materiil di setiap peijalananku dan di dalam kehidupanku.
Terima kasih ibu, semoga ibu selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
2. Dosen pembimbingku ibu Siti Rukhayati yang selalu sabar dan ulet dalam membimbing aku, khususnya dalam pembuatan skripsi ini saya mengucapkan
terima kasih dan semoga skripsi ini berguna bagi saya.
3. Suamiku Ahmad Maftuh yang selalu mendoakan dan memberiku motivasi dalam menghadapi skripsi.
4. Anak-anakku Firyal Nihalya Salsabilla, Muhammad Farhan Ali Hanafi yang
tidak pernah mengeluh apabila ibu tinggal kuliah dan si kecil Muhammad
Luthfi Tirta Pradita Wibisono yang tidak pernah rewel meskipun kurang perhatian ketika ingin minum ASI, semoga mereka menjadi anak yang sholih
dan sholihah dan menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama serta berbakti kepada kedua orang tua.
5. Saudaraku mbak Widyastuti dan mas Hery Sumarlan, Neny Yuli Anita dan
Antonia Prihatmoko serta keponakanku Alfin Ahmad Nidzar El Rahiem dan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah in i:
Nama : Siti Wahyu Utami
NIM :11408215
Jurusan : Tarbiyah
Program studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain, pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 25 September 2010
Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmaanirrohim
Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya. Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
hambatan, rintangan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak
terutama pembimbing, akhirnya hal tersebut dapat teratasi.
Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar saijana pendidikan, adapun judul skripsi ini adalah
“ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE
DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUD A JIMBARAN KEC. BANDUNGAN
KAB. SEMARANG TAHUN 2010 ”. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga yang berkenan
memohon ijin penelitian.
2. Drs. Joko Sutopo, selaku kaprogdi PAI Fakultas tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Siti Rukhayati,M.Ag, selaku pembimbing yang selalu memberikan saran dan
perbaikan dalam penyusunan skipsi ini.
4. Seluruh dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal
ilmu dan ketrampilan pada penulis hingga selesainya tugas akademik.
6. Sohani, S. Ag, selaku kepala MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan 7. Dewan guru TK/RA dan MI Kelas 1 sampai kelas VI Yayasan Sabilul Huda
Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang.
8. Kepala perpustakaan STAIN Salatiga beserta stafthya yang telah memberikan layanan pustaka kepada peneliti.
9. Ibu dan suamiku tercinta, kakak dan adikku tersayang serta anak-anakku yang kubanggakan, dan keponakanku yang telah memberiku spirit dan motivasi baik berupa materiil serta doa dan restunya.
10. Teman-teman sepeijuangan di RA yang saya cintai yang telah membantu dalam proses penulisan skipsi ini.
Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut di atas selain iringan do’a, mudah-mudahan amal baik diterima Allah SWT dan mendapat balasan sebagaimana mestinya. Amin.
Akhirnya penulis menyadari dan mengukur bahwa penulisan skripsi ini dipaparkan dengan segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun diharapkan dari semua pihak. Sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin-amin yarobbal ’alamin
Semarang. r 2010
Siti
ABSTRAK
Siti Wahyu Utami (NIM 1148215) PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT
BERJAMAAH KELAS D MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI
SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG
TAHUN 2010.
MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang adalah
madrasah yang sedang mengalami perkembangan dengan tingkat prestasi yang
rata-rata. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei 2010 dan sebagai penunjang keberhasilan penelitian
ini penulis melakukan dengan metode demonstrasi.
Pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar guru perlu membuat
persiapan terlebih dahulu sebagai pelaksanaan sebagian dari rencana bualanan dan
tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang tujuan pembelajaran,
pokok pengajaran / materi. Oleh karena itu setiap guru harus memahami benar
tentang tujuan mengajar.
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk m engetahui:
a. Metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar fiqih pada siswa
kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan.
b. Metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar fiqih pada siswa
c. Metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih pada siswa kelas II semester II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak 2 kali putaran. Setiap putaran terdiri dari lima tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II. Data yang diperoleh berupa hasil praktek atau gerakan, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus H.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar fiqih siswa kelas II. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agama khususnya di bidang demonstrasi yang berkaitan dengan membaca, menulis, menghafal, melakukan gerakan dan masalah sehari-hari.
D A F T A R I S I
HALAMAN JU D U L ... i
HALAMAN L O G O ... ii
HALAMAN DEKLARASI ...iii
HALAMAN NOTA PE M B IM B IN G ... iv
HALAM AN PENG ESA H AN ...v
M OTTO ... vi
PERSEMBAHAN ...vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xi
D AFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
BAB I PE N D A H U L U A N ...1
A. Latar Belakang M a s a la h ...1
B. Rumusan Masalah ...4
C. Tujuan Pelaksanaan ... 4
D. Hipotesis T in d a k a n ... 4
E. Kegunaan P e n e litia n ... 5
F. Penegasan Istilah / Devinisi O perasional...5
G. Metodologi Penelitian ... 8
2. Subjek P enelitian... 11
3. Tahap / Langkah P enelitian...11
4. Instrument P en elitian ... 12
5. Pengumpulan D a ta ...19
6. Analisis Data... 20
H. Sistematika Penelitian...20
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 23
A. Prestasi B elajar... 23
1. Prestasi ...23
2. Belajar ... 26
3. Prestasi B e la ja r... 32
B. F iq ih ...33
1. Definisi Fiqih ... 33
2. Sholat B erjam aah... 36
C. Metode Demonstrasi ...40
1. Metode Pem belajaran...40
2. Metode Demonstrasi ... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 46
A. Gambaran Lokasi P en e litia n ... 46
L Profil Madrasah ... 46
2. Data Pegawai ...47
3. Data Siswa... 48
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE M B A H A SA N ... 64
A. Deskripsi Per s ik lu s ...64
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ...64
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I I ... 67
B. Hasil Analisa Penelitian ... 71
C. Pembahasan ...81
BAB V PENUTUP ...85
A. Kesimpulan ...85
B. S a r a n ... 86
Daftar Pustaka ...87
Daftar Riwayat Hidup
D A F T A R T A B E L
Tabel 1.1 Indikator... 13
Tabel 1.2 Skala Pengukuran ... 13
Tabel 3.1 Data K epegaw aian... 47
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Mi Sabilulhuda... 48
Tabel 3.2 Hasil Kegiatan Belajar Pertemuan I ... 52
Tabel 3.3 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Siklus I ... 53
Tabel 3.4 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Di Kelas Pada Siklus I ... 55
Tabel 3.5 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan Ii ...59
Tabel 3.6 Nilai Tes Formatif Siklus I i ... 61
Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Prestasi Di Kelas Siklus I i ...62
Tabel 4.1 Pendekatan Dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Siklus I ... 64
Tabel 4.2 Frekwensi Dan Presentasi Tingkat Prestasi Pada Siswa Siklus I ...65
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I ... 66
Tabel 4.4 Pendekatan Dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Siklus I i ...67
Tabel 4.5 Frekwensi Dan Presentasi Tingkat Prestasi Pada Siklus I i ...68
Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I i ...69
Tabel 4.7 Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran F iq ih ... 71
Tabel 4.8 Milai Pengamatan Hasil Belajar ...72
Tabel 4.9 Tabel Bacaan Siswa ... 74
Tabel 4.10 Data Bacaan S isw a... 75
Tabel 4.12 Data Analisa Motivasi Bacaan S isw a ...76
Tabel 4.13 Rata-Rata Gerakan S isw a... ...77
Tabel 4.14 Data Motivasi Gerakan S is w a ...78
Tabel 4.15 Tabel Bantu Penghitungan... 78
Tabel 4.16 Data Hasil Motivasi Gerakan S is w a ...79
Tabel 4.17 Rata-Rata Hasil Belajar S isw a ...79
Tabel 4.18 Data Hasil Belajar S isw a ... 80
Tabel 4.19 Data Hasil Belajar S is w a ... 81
Tabel 4.20 Data Hasil Belajar S is w a ... 81
Diagram 4.1 Motivasi Bacaan Siswa... 75
Diagram 4.2 Motivasi Gerakan S is w a ... 77
Diagram 4.3 Hasil Belajar S is w a ... 80
Grafik 4.1 Pencapaian Motivasi Bacaan ...76
Grafik 4.2 Pencapaian Motivasi G erak an ...79
BA BI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam proses pembelajaran, guru seharusnya mempunyai kemampuan
mengajar, baik dalam penguasaan materi pelajaran, pengelolaan kelas dan mengetahui karakter siswa sebagai bagian dalam proses pendidikan di
sekolah. Berdasarkan kenyataan tersebut maka seorang guru harus dapat
membina dan membekali diri dengan berbagai ketrampilan yang diperlukan Pengajaran merupakan suatu proses yang berfungsi untuk membimbing
siswa dalam pendidikan, yaitu membimbing siswa sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan yang harus dijalani seorang guru. Tugas perkembangan
tersebut mencakup kebutuhan individu, sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT. Maka dari itu guru harus
mengusahakan penggunaan metode yang lebih baik, yaitu metode yang sesuai
dengan tujuan yang ingin di capai, sesuai waktu yang tersedia dan sarana yang ada sehingga tercaopai tujuan keberhasilan yang maksimal.
Guru sebagai pembimbing siswa harus membekali anak didik dalam
situasi-situasi tertentu, dalam bentuk tertentu dengan metode tertentu atau
dengan kata lain guru harus dapat mengorganisasi situasi pembelajaran di kelas. Bagi guru MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten
berjamaah berfungsi meningkatkan pengembangan sikap perilaku anak serta
peningkatan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Dalam pembelajaran Fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan
Bandungan, banyak siswa kelas II yang belum memahami materi tentang
sholat beijamaah dan tata caranya. Selama ini proses pembelajaran Fiqih
yang melibatkan guru dengan murid belum maksimal. Karena itu guru harus
memilih metode mengajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang
diajarkan agar proses pembelajaran tercapai secara optimal.
Salah satu tolak ukur keberhasilan siswa pada proses pembelajaran yaitu
prestasi belajar. Apabila prestasi belajar anak baik, ini merupakan
keberhasilan siswa dengan guru pada proses pembelajaran. Tetapi apabila
prestasi kurang baik atau bahkan bisa dikatakan jelek, ini merupakan
kegagalan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keadaan siswa,
metode yang dipakai, strategi seorang guru dalam pembelajaran, media yang
digunakan, bahan atau materi serta lingkungan belajar.
Dalam pelajaran Fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran masih banyak siswa
yang belum memahami dan mengerti tentang tata cara melaksanakan sholat
beijamaah. Karena metode yang digunakan selama ini adalah metode
ceramah. Metode ceramah dirasa belum mampu meningkatkan keaktifan,
motifasi serta prestasi siswa karena siswa pasif hanya mendengarkan dan
menirukan ucapan bacaan sholat yang dijelaskan guru. Sehingga di tengah
yang mengantuk, akibatnya siswa kurang menyerap dan memahami materi
yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Dengan metode ceramah guru mengajarkan siswa materi Fiqih dengan
cara klasikal, semua siswa yang ada di kelas diajar secara bersama sehingga
dirasa membosankan dan memerlukan waktu yang relatif panjang. Sehingga
siswa kurang perhatian terhadap keterangan dan kurang konsentrasi, sehingga
anak bicara sendiri, mengantuk dan tidak memperhatikan guru, sehingga
tidak teijadi proses belajar mengajar yang menyenangkan.
Guru dituntut mampu memberikan metode yang tepat agar keberhasilan
siswa tercapai baik aspek kognitif, afektif dan spikomotorik. Dalam hal ini
peneliti menggunakan metode demonstrasi untuk mengetasi permasalahan di
atas. Metode demonstrasi adalah metode belajar mengajar dengan jalan guru
atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada siswa dalam proses atau
kaifiyah melakukan sesuatu (Zaenudin D ja’far, 1995 : 31). Pelaksanaan ini
dapat dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa sebagai latihan
praktis dari yang sudah atau belum diketahui oleh siswa.
Dengan metode demonstrasi diharapkan ada perubahan berupa
peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas II
MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI
Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010 ?
2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang
tahun 2010 ?
C. TUJUAN PELAKSANAAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan
metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran
Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010.
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
“Apabila metode demonstrasi dilaksanakan dengan baik maka diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan
E. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Bagi siswa
Penelitian ini berguna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan pembelajaran teknik yang digunakan sehingga pembelajaran dapat beijalan menyenangkan dan bermakna, juga dapat menjadi motivasi berbagai guru agama dalam
memahami karakter siswa, serta lingkungan sekolah dan untuk
menentukan teknik pembelajaran yang cepat.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini berfungsi sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan sekolah
dalam pengembangan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru untuk
meningkatkan prestasi sekolah.
F. PENEGASAN ISTILAH / DEFINISI OPERASIONAL 1. Prestasi
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985 : 40) menyatakan bahwa prestasi belajar
juga diartikan hasil yang diperoleh kareana adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang juga beranggapan bahwa belajar adalah menuntut ilmu.
Prestasi adalah bukti keberhasilan yang dicapai, (WS Winkel, 1984:768). Prestasi dapat diketahui setelah proses belajar mengajar
dan guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran.
b. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Omar Malik, 1975:10). Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang teijadi dari hasil latihan dan pengalaman. Sedang prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama pembelajaran. Untuk itu prestasi belajar sangat erat kaitan dengan proses pembelajaran.
c. Indikator Prestasi Belajar Fiqih Hal-hal yang menunjukkan:
1. ) Nilai pembelajaran Fiqih lebih dari 65 2. ) Anak bisa mencapai ketuntasan di atas KKM 3. ) Anak menguasai Fiqih yang disampaikan guru 4. ) Anak tidak remidi dalam tes
2. Fiqih
Dalam Al Qur’an dan sunah adalah pengetahuan luas dan mendalam
mengenai perintah-perintah realitas islam dan tidak memiliki relevansi
dengan bagian ilmu tertentu. Fiqih merupakan salah satu subyek dalam
pengkajian islam (Murtadho Mutahari, 1993:176)
3. Sholat beijamaah
Sholat beijamaah ialah sholat yang dilakukan oleh orang banyak
bersama-sama, sekurang-kurangnya dua orang, seorang diantara mereka
yang lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tetang hukum islam
dipilih menjadi imam. Dia berdiri di depan sekali dan lainnya berdiri di belakangnya sebagai m a’mum / pengikut.
Sholat beijamaah hukumnya sunnat m u’akad kecuali sholat Jum ’at
pada hari Jum’at. Pahalanya 27 derajat (kali) dibandungkan dengan
sholat sendirian. Sholat beijamaah lebih utama dilakukan di masjid
daripada di rumah, kecuali sholat sunnah (H Muh Rifa’1 ,1978:145) 4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses situasi
atau benda tertentu baik yang sebenarnya atau tiruan yang sering disertai
dengan penjelasan lisan (Sudirman N, 1987:133). Metode ini baik
digunakan untuk mendapatkan hasil yang dimaksud oleh penulis dengan
bantuan buku pedoman dan kaidah yang berlaku sehingga lebih jelas
mengetahui kebenaran. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan
penerapan metode demonstrasi dengan proses pembelajaran dua kali
pertemuan atau dua siklus dengan indikator sebagai b erik u t:
a. Guru memberi contoh gerakan sholat dengan lafadz sebagai imam dan m a’mum
b. Guru membujuk beberapa siswa untuk membuat shaf sesuai sholat
beijamaah.
c. Siswa menirukan gerakan dan lafadz yang dicontohkan guru dengan
membentuk shaf sholat beijamaah.
d. Siswa melakukan secara sendiri dalam bentuk kelompok.
G. METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas II MI Sabilul Huda
Jimbaran Bandungan pada mata pelajaran Fiqih dengan rencana
penelitian m eliputi:
a. Rencana penelitian tindakan kelas di MI Sabilul Huda kelas II pada
pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah dengan menggunakan
metode demonstrasi ad alah :
1.) Siklus I
Untuk pencapaian nilai yang maksimal dan sesuai dengan
siklus. Pada setiap siklus peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian yaitu :
a.) Perencanaan
(1.) Bagi guru
(a.) Guru menyuruh siswa menyebutkan apa arti sholat
berjamaah dan bagaimana tata cara sholat berjamaah, kemudian mendemonstrasikan.
(b.) Guru menerangkan kepada siswa sambil
mendemonstrasikan sholat berjamaah dengan mengucapkan bacaan yang baik dan benar dengan bantuan siswa sebagai ma’mum.
(c.) Guru membagi siswa dalam 2 kelompok sesuai
jenis kelamin dalam setiap kelompok ditunjuk satu
orang sebagai imam dan lainnya sebagai ma’mum dan menyuruh siswa mendemonstrasikan untuk
mengulangi gerakan guru. (d.) Guru memberi nilai.
(2.) Bagi siswa
(a.) Siswa menyebutkan arti sholat berjamaah dan
mendemonstrasikan tata cara sholat berjamaah.
baik bacaannya maupun gerakannya serta bentuk
shafnya.
(c.) Siswa mendemonstasikan gerakan seperti yang
dicontohkan pada tiap kelompok.
2.) Siklus II
Karena penelitian pada siklus I belum tercapai hasil yang
maksimal, maka peneliti akan mengadakan penelitian siklus yang ke II. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengulangan
agar tercapai indikator penelitian pada mata pelajaran Fiqih.
a.) Perencanaan (1.) Bagi guru
(a.) Guru menyuruh siswa menyebutkan apa arti sholat
beijamaah dan bagaimana tata cara sholat beijamaah, kemudian mendemonstrasikan.
(b.) Guru menerangkan kepada siswa sambil
mendemonstrasikan sholat beijamaah dengan
mengucapkan bacaan yang baik dan benar dengan bantuan siswa sebagai ma’mum.
(c.) Guru membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai
urutan absensi, dalam setiap kelompok ditunjuk 1 orang sebagai imam dan lainnya sebagai ma’mum
kemudian mendemonstrasikan sholat beijamaah
(a.) Siswa menyebutkan arti sholat beijamaah dan
mendemonstrasikan tata cara sholat beijamaah.
(b.) Siswa memperhatikan keterangan dan demonstrasi
dari guru ketika melaksanakan sholat yang benar baik bacaannya maupun gerakannya serta bentuk
shafnya.
(c.) Siswa mendemonstasikan gerakan seperti yang dicontohkan pada tiap kelompok.
2. Subjek Penelitian
a. Siswa
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang yang
beijumlah 36 siswa. b. Peneliti
Penelitian dilakukan oleh guru kelas II di II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.
3. Tahapan - tahapan / langkah penelitian :
a. Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam penelitian tindakan
kelas (Suharsimi Arikunto, 2008:16) y aitu : 1. ) Perencanaan
2. ) Pelaksanaan
4.) Refleksi
Secara visual langkah-langkah ini adalah :
Gambar 1. Siklus PTK
4. Instrumen Penelitian
Pengertian instrument adalah alat yang digunakan untuk menunjang
keberhasilan belajar mengajar. Instrument yang digunakan: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar murid
Tabel 1-1 Skala Pengukuran
Baik Cukup Kurang
Siswa termasuk Siswa termasuk Siswa termasuk 1
kategori baik apabila kategori cukup kategori kurang
prestasinya mencapai apabila prestasinya apabila prestasinya
70 poin yang mencapai 65 poin mencapai 50 poin dari
diharapkan. yang diharapkan yang diharapkan
Tabel 1-2
Prosentase Pengukuran
Baik Cukup Kurang
66-70 56-65 40-55
Keterangan:
B : Siswa termasuk kategori baik apabila prosentase 66 - 70
C : Siswa termasuk kategori cukup apabila prosentase 56 - 65
K : Siswa termasuk kategori kurang apabila prosentase 4 0 -5 5
a. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran merupakan pedoman guru dalam
Dalam rencana pembelajaran memuat tentang berbagai macam
aspek. Aspek yang terkandung dalam proses belajar mengajar antara
lain : aspek standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi, metode, langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
Selain yang tersebut di atas juga terdapat waktu pelaksanaan,
alokasi waktu, mata pelajaran, semester dan kelas. Biasanya untuk standar kompetesi dan kompetensi dasar sudah tercantum dalam
buku mata pelajaran yang digunakan sebagai referensi atau acuan
pembelajaran, untuk indikator guru harus dapat menjabarkan dari kompetensi dasar.
Sedangkan untuk tujuan pembelajaran itu sendiri merupakan
penjabaran atau hal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk
materi pokok yaitu materi yang harus dipaparkan dalam proses belajar mengajar. Dalam materi pokok biasanya terdapat sub-sub
materi yang dapat dijabarkan sebagai indikator dan dapat dijadikan
tujuan pembelajaran.
Dalam langkah-langkah pembelajaran guru harus dapat menjabarkan rencana-rencana yang akan dilakukan dalam proses
belajar mengajar. Baik dari pendahuluan yang memuat berdoa dan
proses belajar mengajar. Guru juga harus mencantumkan sunmber
belajar baik yang berupa buku penunjang maupun alat peraga.
Setelah proses pembelajaran selesai maka harus dilakukan tanya
jawab sesuai dengan apa yang dipelajari. Kemudian guru menutup
proses belajar mengajar dengan menyimpulkan materi pelajaran.
Setelah itu dilakukan pemberian tugas formatif.
b. Tugas Formatif
Tugas ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai untuk mengukur kemampuan pemahaman bacaan dan
gerakan dalam sholat beijamaah siswa kelas II pada pokok materi
sholat berjamaah.
a.) Sholat beijamaah merupakan salah satu cara menjaga persatuan.
Sholat beijamaah mempunyai ketentuan-ketentuan yang
meliputi syarat sah menjadi imam dan m a’mum, cara memberi
tahu imam yang salah dan keutamaan sholat beijamaah. Sholat
beijamaah sah apabila terpenuhi syaratnya seperti seorang imam
haruslah terpandai dalam membaca Alqur’an. Syarat seorang
im am :
1) . Laki-laki mengimami jamaah laki-laki dan perempuan
2) . Perempuan mengimami perempuan
3) . Bacaan imam harus benar dan fasih dan tidak riya’ (pamer)
5) . Sanggup menunaikan sholat 6) . Dapat diterima oleh jamaah
7) . Paling tua umurnya dan mulia akhlaknya
8) . Tidak fasik dan tidak sombong
9) . Tidak tertuduh melakukan kejahatan
10) . Tidak meminta bayaran
11) . Tidak batal sholatnya karena murtad
Sikap ma’mum dalam sholat beijamaah yaitu memperhatikan
hal sebagai berikut:
1) . Ma’mummengikuti imam yang tidak batal sholatnya
2) . Ma’mum dan imam harus berada pada satu tempat
3) . Ma’mum berniat mengikuti imam
4) . Ma’mum harus mengikuti gerakan imam
5) . Ma’mum harus berdiri dibelakang imam 6) . Jamaah laki-laki tidak boleh mengikuti perempuan
b.) Apabila dalam sholat beijamaah seorang imam lupa baik
bacaannya maupun gerakannya maka ma’mum segera menegur
dengan bacaan “Subhanalloh” bagi jamaah laki-laki. Bagi
jamaah perempuan dengan menepuk tangannya sendiri. Dari
peristiwa di atas dapat disimpulkan manfaat sholat beijamaah
1) . Saling mengingatkan apabila imam salah
2) . Melatih diri menjadi pemimpin
3) . Merasakan sebagai seorang yang dipimpin
4) . Berlatih mengingatkan orang lain dengan cara yang terpuji
5) . Sebagai penguat silaturrahmi antar muslim
Selain manfaat apabila terbiasa sholat berjamaah banyak
keutamaan yang diperoleh antara lain:
1) . Memperkukuh semangat persaudaraan kaum muslimin
2) . Merasa memiliki tanggung jawab sosial
3) . Membina kedisiplinan rohani
4) . Menghargai waktu
5) . Bentuk ketaatan iman seseorang kepada Alloh
6) . Menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab
memakmurkan masjid
7) . Memperoleh pahala dua puluh tujuh derajat dibandingkan
sholat sendiri (Tanwir, 2009 : 130)
c. Kriteria Penelitian
Untuk memepermudah evaluasi terhadap tingkat kemampuan
siswa perlu dirumuskan kriteria sebagai berikut:
1. Kategori benar semua
3. Kategori salah semua
Prosentase jumlah kategori 1 dan 2 menunjukkan tingkat
keberhasilan pembelajaran. Kriteria ini diberikan karena
pertimbangan bahwa pelaksanaan praktek sholat beijamaah bagi
siswa mengenai bacaan dan tata cara sholat beijamaah yang baik dan
benar merupakan pekeijaan yang sulit dicapai kesempurnaannya.
Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar
yaitu perorangan dan klasikal. Menurut Ahmad Rohani, untuk
mengetahui “penguasaan setiap peserta didik” terhadap soal-soal
(items) dari suatu “ tes formatif secara keseluruhan “kita perlu
menghitung44 prosentase memuaskan” bagi peserta didik masing-
masing.
Pengolahan hasil penilaian pada akhir tes formatif ini
mempergunakan pendekatan ukuran mutlak yaitu prosentase yang
mutlak dikuasai atau dikeijakan masing-masing peserta didik. Hasil
pengolahan ini kita tafsirkan sesuai dengan fungsinya sebagai
b erik u t:
1. Bagi hasil yang dicapai seorang peserta didik dalam
keseluruhan soal-soal tes itu 75% atau lebih maka pesrta didik
tersebut telah berhasil, telah menguasai bahan pengajaran dalam
satpel tersebut, dan apabila demikian halnya maka peserta didik
2. Apabila hasil yang dicapai peserta didik kurang dari 75%
(prosentase memuaskan kurang dari 75%) m aka peserta didik
tersebut boleh m engikuti satu pelajaran berikutnya tetapi dengan
syarat “bahwa ia harus berusaha untuk m em pelajari kembali
satu pelajaran yang kurang m em uaskan tersebut. Dengan
demikian guru harus memberi bantuan khusus pada siswa
terutam a pada bagian-bagian yang m engalam i kesulitan (dengan
m em perhatikan waktu yang tersedia)
Dari penafsiran di atas terhadap hasil penelitian form atif kita
dapat mengambil kesimpulan, bahwa penilaian form atif sangat
penting dalam usaha m enyempurnakan proses belajar mengajar.
Untuk m enghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rum us
sebagai berikut:
2 Siswa yang tuntas belajar
P _________ ____ _________ ____ X 1 0 0 % 2 Siswa
5. Pengum pulan Data
Pengum pulan data pada penelitian m ata pelajaran Fiqih metode
dem onstrasi ini dilakukan melalui:
a. W awancara
b. Catatan lapangan
6. Analisa Data
Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui wawancara.
Catatan lapangan dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa, siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi aktivitas dan prestasi belajarnya hingga mencapai indikator penelitian
yang diharapkan yaitu menepai 70%. Penelitian ini dilakukan pada mata
pelajaran Fiqih kelas II MI Sabilul Huda kecamatan Bandungan
kabupaten Semarang dengan metode demonstrasi materi sholat beijamaah.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah C. Tujuan
D. Hipotesis Tindakan E. Kegunaan Penelitian
F. Penegasan Istilah / Definisi Operasional G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan penelitian
3. Langkah-langkah penelitian 4. Instrument penelitian
5. Pengumpulan data
6. Analisia data
H. Sistematika penelitian
BABU KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi belajar
1. Prestasi
2. Belajar 3. Prestasi belajar B. Fiqih
1. Definisi Fiqih 2. Sholat beijamaah
C. Metode Demonstrasi
1. Metode pembelajaran
2. Metode demonstrasi
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode demonstrasi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian B. Deskripsi pelaksanaan siklus I
C. Deskripsi pelaksanaan siklus II
A. Deskripsi per siklus
1. Deskripsi hasil penelitian siklus I
2. Deskripsi hasil penelitian siklus II B. Hasil Analisa Penelitian
C. Pembahasan BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
BABU
KAJIAN PUSTAKA
A. PRESTASI BELAJAR 1. Prestasi
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai (WS Winkel, 1984 : 768). Prestasi dapat dilihat setelah pembelajaran berlangsung. Karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor (Usman, 1993 : 9-10) baik yang berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun faktor yang berasal di luar dirinya (Eksternal)
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pentingsekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuan siswa masing-masing.
1. Faktor yang berasal dari dalam ( Internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah
panca indra yang mengalami gangguan atau tidak berfungsi
dengan baik, seperti:
- Telinga yang mampu mendengar suara
- Mata yang tidak jelas / pandangan yang kabur
- Ataupun alat lain yang mengalami gangguan atau kerusakan
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Dalam hal ini faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, kecerdasan, bakat serta faktor kecakapan
nyata yaitu prestasi yang dimiliki, serta faktor psikologis
lain dan faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri.
2. Faktor yang berasal dari luar dirinya( Eksternal)
a) Faktor sosial yang terdiri dari
1). Lingkungan Keluarga
Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun,
harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari
rukun belajar akan lebih tenang sehingga makin
nyaman dalam mengulang pembelajaran maka akan
mendapatkan prestasi yang bagus. Lain halnya dengan
siswa yang berasal dari keluarga yang kurang
harmonis.
2) . Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang baik dengan terbiasa
berdisiplin akan menghasilkan peserta didik yang
berkualitas dibandingkan dengan lingkungan sekolah
yang tidak menerapkan kedisiplinan dengan baik sebab
kedisiplinan adalah awal dari sebuah keberhasilan
selain itu dengan lingkungan sekolah menyenangkan
juga mempengaruhi belajar anak di sekolah.
3) . Lingkungan Masyarakat
Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial maka
tidak heran apabila siswa sekolahpun setiap harinya
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Namun
apabila siswa yang bersosialisasi dengan masyarkat
yang berfikir maju maka akan lebih terpacu semangat
belajarnya. Karena di sekelilingnya banyak
keberhasilan yang diraih dengan semangat belajar yang
tinggi. Begitu pula sebaliknya siswa yang terbiasa
kepedulian terhadap kehidupan maka akan biasa saja
menghadapi kehidupan, tanpa adanya semangat dalam
mencapai keberhasilan.
4). Lingkungan Kelompok
Kelompok atau teman sangat berpengaruh dengan
prestasi siswa karena dengan kelompok ini siswa satiap
hari berkumpul. Apabila seorang anak yang rajin
belajar berkumpul denga anak-anak yang malas belajar
maka tidak tertutup kemungkunan akan terpengaruh
sehingga menjadikan siswa tersebut juga akan malas
belajar, itu menunjukkan bahwa lingkungan kelompok
yang tidak baik akan mempengaruhi keberhasilan.
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas yang tersedia di
rumah dan fasilitas belajar yang tersedia
d) Faktor lingkungan, seperti spiritual dan agama.
2. Belajar
a. Definisi Belajar
Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud belajar terlebih
dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:
1). Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
dari Skinner dan Barlow dalam bukunya Educational
Psychology The Theaching - Learning Process (1985) (Muhibbin Syah, 1995 : 96)
2) . Chaplin dalam buku D ichonary O f Psychology membatasi
belajar dalam 2 rumusan: yang pertama berbunyi
acgulisiton o f any relatively perm anent change in behavior as
result o f practice and experience” belajar adalah proses pembahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat
latihan dan penyelaman.yang kedua berbunyi : Process o f
squiring respons as a result o f special practice” belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan
khusus (Muhibbin Syah, 1995 : 90)
3) . Hintsman dalam bukunya The Psychology O f Learning A nd
Memori berpendapat bahwa learning is change in organism due
to experience which can affect the organism ’s behaviour yang artinya belajar adalah suatu pembahan yang teijadi dalam arti diri organime yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi oraganisme tersebut (Muhibbin Syah, 1995 : 90)
4) . Withg dalam bukunya Psychology O f Learning mendefinisikan
belajar sebagai “any relative o f experience” belajar adalah pembahan yang relative menetap dalam segala macam atau
5). Menurut Salahudin dalam bukunya media pendidikan agama belajar terbagi atas 2 pandangan, yaitu:
a) . Pandangan tradisional “Belajar adalah usaha memperoleh
sejumlah ilmu pengetahuan”
b) . Pandangan modem “belajar adalah proses pembahan
tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan”( Mahfudh
Salahudin, 1986:25)
b. Faktor Belajar
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
1. ) Faktor Internal (faktor dari dalam diri)
a) . Faktor jasmaniah seperti anggota tubuh, panca indra baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
b) . Faktor psikologis yang terdiri atas :
1) Faktor intelektif meliputi faktor potensial yaitu
kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan yaitu
prestasi yang dimiliki.
2) Faktor non intelektif meliputi unsur kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan,
motivasi, emosi dan penyesuaian diri.
c) . Faktor kematangan fisik maupun psikis
2. ) Faktor Eksternal (faktor dari luar)
a). Faktor sosial yang terdiri atas:
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
4) Lingkungan kelompok
b) . Faktor budaya, adat, iptek dan kesenian.
c) . Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar
d) . Faktor lingkungan spiritual / keagamaan,
c. Elemen Belajar
Dari definisi di atas dapat dikemukakan beberapa elemen
penting yang mencirikan pengertian belajar yaitu:
1) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih
baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku
yang lebih buruk.
2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan
atau pengalaman.
3) Agar dapat disebut belajar, maka perubahan harus relatif
mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu
yang cukup panjang.
4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun
5) W.H Burton dalam bukunya The Guidance O f Learning
Activities (1984) mengemukakan teorinya bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya dan individu satu dengan lingkungannya,
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Usman dan Setiowati, 1993 : 4).
Dari definisi di atas menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku ini
bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah
memperoleh informasi yang disengaja. Jadi suatu kegiatan belajar
adalah upaya mencapai perubahan tingkah laku baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar
mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber bahan serta evaluasi.
d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Karena tingginya suatu keberhasilan, seorang guru harus
mempengaruhi hasil belajar baik faktor yang mendukung maupun
faktor yang menghambat keberhasilan belajar.
Faktor tersebut antara lain : tujuan belajar, guru, anak didik,
kegiatan pembelajaran, alat evaluasi, dan suasana evaluasi (Jamarah
dan Aswan Zain, 2006 : 109).
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga ada
faktor lain, seperti motivasi belajar, minat, sikap, perhatian dan
psikis yang mendorong siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
Hakekat perubahan belajar adalah tingkah laku individu yang
diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu
kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Dua keberhasilan
pembelajaran yang bersifat umum yaitu yang ditinjau dari proses
dan ditinjau dari sudut hasil yang dicapai.
Kriteria dari sudut proses menekanan pada pengajaran sebagai
suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa
sebagai subjek belajar yang mampu mengembangkan potensinya
secara efektif. Sedang kriteria dari segi hasil menekankan pada
tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun
kuantitas.
Salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil
belajar dan kualitas pengajaran adalah faktor lingkungan. Yang
tidaknya porses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.
Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa
dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalah dengan teori belajar di
sekolah ( The O ry o f School learning) dari Blomn yaitu : tiga
variable utama yakni individu, kualitas dan hasil belajar.
Sedangkan Carrol berpendapat bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh
bakat, waktu yang tersedia untuk belajar, waktu yang tersedia untuk
menjelaskan pelajaran, kualitas pengajaran dan kemampuan individu.
Kedua faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran) mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar
siswa yang artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa.
3. Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi dan sangat
menentukan keberhasilan siswa dalam perolehan prestasi belajar. Prestasi
belajar itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar
karena merupakan proses, sedang prestasi merupakan hasil akhir.
Menurut Winkel (1996 : 162) “prestasi adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek kognitif, asfektif dan
psikomotorik dan dikatakan kurang memuaskan apabila seseorang belum memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
Dari pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses
belajar mengajar. Biasanya prestasi belajar ditunjukkan dalam bentuk
nilai atau yang lazim disebut raport. Dan dalam raport itu memuat tentang hasil studi siswa dalam satu semerter. Raport / hasil diperoleh
dari tes atau evaluasi dari berbagai mata pelajaran yang disajikan di sekolah.
B. FIQIH
1. Definisi fiqih
Kata fiqih menurut etimologi berasal darai kata atau hu ru fA cj
yang menunjukkan kepada maksud sesuatu atau ilmu pengetahuan.
Secara terminologi fiqih dengan pengetahuan tentang hukum syara’
mengenai perbuatan manusia yang diusahakan dari dalil-dalil yang terinci atau kumpulan hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan
manusia yang diperoleh dari dalil-dalil yang terinci (Umar Syihab, 2003 :
Ilmu fiqih adalah pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti
yang empiris (Ahmad Tafsir, 2003 : 15). Fiqih adalah hasil analisis para
ulama yang berdasarkan pada kaidah-kaidah usul dalam mengitsbathkan
hukum-hukum syara’ untuk itulah analisis itu yang biasa disebut ilmu
fiqih adalah kumpulan hukum-hukum syariah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan maupun perbuatan yang
diambil dari nash-nash yang ada atau dari mengistimbathkan dalil-dalil
syara’ Islam lain bagi kasus yang tidak ada nashnya.
Sedangakan definisi fiqih berdasarkan istilah syara’ ialah : pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan
manusia yang diambil dari dalil dalilnya secara terperinci. Pengertian
tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf Wahhab Abdul, 1996 :2 )
a. Pendapat para ahli tentang fiqih
Menurut Asaf Fizes (1965 : 22-31) fiqih adalah ilmu
pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban seseorang sebagaimana diketahui dalam Al Qur’an dan sunah.
Menurut Abdul Ati (1984 : 16 -17) fiqih merupakan usaha
manusia yang dengan daya intelekjtualnya mencoba mentafsirkan
penerapan prinsip-prinsip sejarah secara sistematis.
mendalamkan faham dan penilikan yakni dengan jalan ijtihad dan istimbath.
Dari pengertian fiqih di atas dapat disimpulkan sebagai pengetahuan pemahaman dan pengetian terhadap sesuatu secara
mendalam (Abdul Salam, Fathurrohman, 1996 :4 )
Adapaun ahli fiqih berpendapat yaitu berkisar pada hukum- hukum yang am aly / praktis yang diambil dari dalil 2 yang tafsily /
terperinci (Abu Zahroh, Abdul Salam dan Fathurrohman, 1996 :4 )
Dengan pengertian fiqih diatas dapat juga diidentifikasi sebagai
salah satu dimensi hukum Islam yakni produk penalaran fuqoha’ yang dideduksi dari Al Qur’an dan sunah yang secara empiris
dijadikan hukum terapan oleh muslim di berbagai kawasan (Bisri Hasan Cik, 2003 :4 )
b. Ciri-ciri fiqih adalah sebagai berikut :
1) . Didasarkan pada ayat-ayat Al Quran dan hadits (sunah) yang
dicantumkan secara ekslpisit dan otentik.
2) . Tersusun secara sistematis yang dilakukan oleh para pakar yang
memiliki kompetensi. Di dalamnya mencakup unsur hukum wadh’i (sebab syarat).
3) . Terdiokumentasi di dalam berbagai kitab fqih yan gtersebar
4) . Mencakup berbagai bidang kehidupan manusia yang disertai
kafiah masing-masing.
5) . Bersifat praktis (amaliah) sehingga mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6) . Diajarkan dalam berbagai lingkungan baik melalui jalur pendidikan Negara baik melalui badan legislatif dan eksekutif
maupun produk badan pelaksanaan kekuasaan yudikatif (Hasan Bisri, Jakarta 2003)
2. Sholat Beijamaah
a. Makna Sholat
Sholat secara bahasa adalah do’a. Sedangkan secara agamis
adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Setiap uamt Islam diwajibkan melaksanakan sholat lima
waktu.baik sholat secara beijamaah ataupun sendirian. Berikut adalah penjelasan tentang tata cara sholat.:
1. Syarat sahnya sholat
Syarat sahnya sholat adalah sebagai berikut: a. Islam
b. Tamziz ( berakal dan baligh) c. Menutup aurat
d. Menghadap qiblat
f. Suci dari hadats. Baik hadats besar maupun hadats kecil
g. Mengetahui tata cara sholat / bisa membedakan hukum dan sunah sholat
2. Rukun sholat
Rukun sholat adalah hal atau tindakan yang dilakukan ketika sholat yaitu sebagai berikut:
a. Niat
b. Takbirotul ikhrom
c. Membaca surat Al Fatihah
d. Ruku’ dan thuma’ninah e. I’tidal dan thuma’ninah
f. Sujud dan thuma’ninah
g. Duduk diantara 2 sujud dan thuma’ninah
h. Duduk tasyahud akhir
i. Membaca tasyahud akhir
j. Membaca sholawat nabi k. Mengucap salam
l. Tartib / berurutan
b. Sholat beijamaah
Sholat beijamaah merupakan keistimewaan bagi umat nabi Muhammad SAW. Manusia yang pertama kali melakukan sholat
Sholat berjamaah adalah sholat yang dikeijakan secara bersama-
sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang ma’mura.
(HM Masykur Abdurrohman dan Moh Syeh Bachir Pasuruan.)
Menurut Rifa’i (1970 : 145) sholat beijamaah adalah sholat
yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama sekurang-
kurangnya dua orang. Yang seorang diantara mereka lebih fasih
bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi
imam.
Hukum sholat beijamaah adalah fardhu kifayah. Namun
sebagian ulama berpendapat hukumnya sunah m u’akad kecuali pada
sholat beijamaah saat sholat Jum’at. Pahala sholat beijamaah adalah
27 derajat dibandingkan sholat sendirian.
Cara sholat beijamaah adalah imam berdiri di depan sedang
makmum berdiri di belakang. Untuk makmum perempuan bertempat
di belakang makmum laki-laki,
a. Syarat menjadi makmum
1. Niat mengikuti imam
2. Mengikuti gerakan imam
3. Mengetahui segala yang dikeij akan imam
4. Sholat makmum harus sesuai dengan sholat imam
5. Harus berada di satu tempat yang sama dengan imam
6. Makmum tidak boleh bertentangan dengan imam dalam
7. Posisi makmum tidak lebih ke depan dari posisi imam
8. Sholatnya imam sah menurut keyakinan makmum
9. Tidak makmum pada imam yang berkewajiban mengurangi sholat
10. Imamnya bukan orang yang ikut makmum
11. Laki-laki tidak boleh makmum pada imam perempuan 12. Orangnya tidak ummi
b. Syarat menjadi imam
1. Lebih bagus dan lebih fasih bacaannya
c. Sunat-sunat dalam sholat berjamaah 1. Meluruskan shof barisan
2. Berdiri pada shof yang terdepan jika dapat shof yang
pertama baru kemudian mengisi shof yang belakang
3. Jika beijamaah dilakukan 2 orang saja, makmum berdiri di sebelah kanan imam agak sedikit di belakang
4. Imam menyeringkan / mengeraskan suaranya.
d. Hal-hal yang menghilangkan sholat beijamaah
1. Karena hujan yang menyebabkan susah beijalan ke tempat beijamaah
3. Karena perut lapar dan makanan telah tertuang
4. Duduk ingin buang air besar
5. Sakit yang menyebabkan susah berjalan ke tempat
berjamaah
6. Kuatir datangnya bahaya
7. Karena baru m akan makanan yang berbau dapat
mengganggu orang yang sedang sholat berjamaah
e. Sholat yang disunahkan berjamaah
1. Sholat maktubah ( sholat fardhu)
2. Sholat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)
3. Sholat kusuf (gerhana)
4. Sholat Istisqo’
5. Sholat tarawih dan witir
6. Sholat jenazah
C. METODE DEMONSTRASI
1. Metode pembelajaran
a. Pengertian metode pembelajaran
Untuk mengetahui metode demonstrasi kita perlu mengetahui
apa itu metode pembelajaran karena metode pembelajaran adalah
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik
secara individu atau secara kelompok,
b. Syarat-syarat penggunaan metode pembelajaran
Syarat yang harus diperhatikan pada metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) . Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motifasi, minat dan gairah belajar siswa
2) . Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa
untuk belajar lebih lanjut seperti melakkukan inovasi dan eksplorasi
3) . Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4) . Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
kegiatan kepribadian siswa
5) . Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam
teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi
6) . Metode yang digunakan harus dapat menenmkan dan
2. Metode demonstrasi
Dari pengertian metode pembelajaran di atas penulis metode
demonstrasi sebagai bahan penentuan tindakan kelas pada mata pelajaran fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran kelas II semester II
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan jalan. Guru atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada murid-murid proses atau kaifiya melakukan sesuatu.
3. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode ini antara la in :
a. Tujuan yang akan dicapai dalam metode demonstrasi
1) . Mengetahui latar belakang dan keperluan yang akan dihadapi
2) . Melukiskan pokok persoalan yang diperbincangkan di papan
tulis atau di kertas untuk dibagi-bagikan
3) . Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga demonstrasi dapat
dijelaskan dan didiskusikan pada waktu yang telah ditentukan 4) . Adakan diskusi untuk mengetahui hal-hal yang telah dan akan
dilakukan setelah demonstrasi berakhir
5) . Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan2 yang baik
dengan demonstrasi yang dilakukan.
6) . Mengambil kesimpulan dan melakkukan pengulangan termasuk hal-hal yang diperlukan untuk menanamkan pengertian yang
b. Teknik melakukan demonstrasi
Berhasil atau tidaknya metode demonstrasi sangat bergantung
pada guru dalam melakukan demonstrasi karena metode ini biasanya dipergunakan apabila:
1) . Memantapkan ketrampilan tertentu
2) . Akan memudahkan pemberian penjelasan karena penggunaan
bahasa lisan atau tertulis terbatas
3) . Akan memperlihatkan kepada murid murid proses jalannya suatu peristiwa kejadian (Dja’far, 1995 : 31)
4) . Metode demonstrasi dapat dapat dilakukan bersama-sama antara
guru dan murid, karena metode ini bersifat ekspresi dan gerak baik perbuatan atau ucapan kata-kata yang didengar, tehnik ini
bermanfaat dalam menjelaskan dan menerangkan pelajaran.
c. Kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi
1). Kebaikan metode demonstrasi
a. ) Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan
kemungkinan berpikir kritis.
b. ) Memberikan pengertian yang riil
c. ) Keraguan siswa dapat hilang dengan mengawasi dan mengadakan demonstrasi.
d. ) Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi
2). Kelemahan
a. ) Bila tidak dapat mengamati secara seksama maka metode
ini menjadi tidak wajar.
b. ) Bila ada pengajaran kurang memadai maka hasilnya pun
kurang memuaskan
c. ) Kemungkinan demontrrasi akan berlangsung lama sehingga mengganggu pelajaran yang lain
d. Saran dalam penggunaan metode demonstrasi
1) . Setiap langkah demonstrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh murid.
2) . Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didapat secara
jelas pula oleh siswa
3) . Anak-anak mengikuti dan pada prinsipnya mereka harus tahu
apa yang mereka sedang amati
4) . Demonstrasi harus direncakan dengan teliti
5) . Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan lancar dan efektif
6) . Demonstrasi hendaknya dilaksanakan pada saat yang tepat
7) . Beri kesempatan kepada anak-anak untuk berlatih apa yang
telah mereka amati
8) . Siapkan semua alat yang diperlukan sebelum demonstrasi
9). Demonstrasi hendaknya disertai dengan ringkasannya di papan tulis
10) . Jangan melupakan tujuan pokok
11) . Lakukan try out terlebih dahulu sebelum demonstrasi dilakukan
BAB
in
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
1. Profil madrasah
: M I SABILUL HUDA JIMBARAN
1. NAMA MADRASAH
12. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
13. BANGUNAN MADRASAH
14. LUAS BANGUNAN
15. JARAK KE PUSAT KECAMATAN
16. TERLETAK PADA LINTASAN
17. JUMLAH ANGGOTA RAYON
2.
Data Pegawai
2. Amir khozin -
3. Data Siswa
Tabel 3.2
Jumlah Siswa MI Sabilul Huda Jimbaran
Kec. Bandungan, Kab Semarang
Kelas
Keterangan
Jumlah
L P
I 10 12 22
II 23 13 36
III 16 14 30
IV 12 18 30
V 14 8 22
VI 12 12 24
Jumlah 165
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I 1. Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan persiapan materi dengan pokok
bahasan sholat berjamaah. Adapun materi pelajaran berupa pengertian
sholat berjamaah dan tata caranya. Ternyata masih ada siswa yang
belum memahami materi yang berkaitan dengan tata cara sholat
beijamaah. Semula guru mengajar melalui metode ceramah. Siswa
Kemudian guru mengubah dengan metode demonstrasi untuk
mendorong siswa serta sebagai sarana mengetahui minat dalam
memahami materi pelajaran fiqih pokok bahasan sholat beijamaah.
2. Pelaksanaan
a. Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
b. Menyampaikan materi pelajaran tentang sholat beijamaah syarat
menjadi imam, m a’mum, manfaat sholat beijamaah yang
sebelumnya memberi apersepsi secara klasikal sebagai prasyarat
yang harus dikuasi.
c. Guru menerangkan tata cara sholat beijamaah dengan
mendemonstrasikannya.
d. Setelah itu siswa menirukan dengan cara klasikal
e. Dengan bimbingan guru membagi dua kelompok sesuai dengan jenis
kelamin dan siswa memperagakan sholat jamaah yang telah
diajarkan guru.
f. Pemberian evaluasi untuk tindakan sklus I
g. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi
atas proses pembelajaran yang dilakukan
h. Guru melakukan tindak lanjut dengan menyuruh siswa dengan
i. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam kelas pertemuan yaitu
dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010 membahas tetang tata cara
menjadi imam ma’mum yaitu bacaannya gerakannya dan shafhya
serta apabila imam lupa cara mengingat.
3. Pengamatan
Pengamatan ini ditujukan kepada siswa
a. Peneliti mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran di kelas dan
menulis hasil pengamatannya dalam lembar pengamatan untuk siswa. Hasil pengamatan motifasi keaktifan dan prestasi dalam
mengikuti pembelajaran pada siklus I y a itu :
1. ) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik.
2. ) Sikap siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran belum kelihatan baik dapat dilihat banyak siswa yang biasa sendiri dan
melamum pada saat pelajaran dilakukan.
3. ) Keaktifan sudah ada. Hal ini dilihat ketika guru selesai mendemonstrasikan materi siswa berebut untuk menjadi imam
dan berusaha menempatkan sajadah masing-masing pada shaf bagian depan.
4. ) Sebagian besar siswa berminat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di musholla.
tidak memperhatikan maka guru memberikan perhatian agar
anak tersebut memperhatikan secara seksama.
b. Proses penilaian pada kegiatan ini pada akhir siklus I diperoleh hal-
hal sebagai berikut:
1. ) Masih banyak anak yang belum mengerti tentang tata cara
memberi tahu imam yang salah seperti yang dicontohkan guru tadi namun ada yang terbalik ma’mum perempuan yang
mengucap subhaanallah.
2. ) Dalam pelaksanaan shaf masih belum lurus masih dibantu oleh
guru.
3. ) Dalam gerakan sholat masih ada ma’mum yang mendahului
imam terutama ketika bangun dari sujud / ketika duduk diantara
dua sujud.
4. ) Bacaan sholatnya masih ada yang kurang sempurna.
c. Peneliti mengawasi jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:
1. ) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
pada sikul I sebagai berikut:
a.) Sebagian siswa aktif dalam mengikuti pelajaran
2. ) Hal-hal yang harus diperbaiki dalam kegiatan belajar pada
sikulus I sebagai berikut:
a. ) Pembentukan kelompok
c. ) Ketenangan kelas
d. ) Memotifasi siswa untuk belajar lebih giat lagi.
Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan
hasil belajar dalam materi pelajaran sholat berjamaah. Pada pembelajaran ini siswa masuk sebanya 36 siswa. Guru mengamati
kebanyakan siswa belum memahami. Hasil observasi pada
perencanaan diketahui label sebagai b erikut:
Label 3.3
Hasil Kegiatan Belajar Pertemuan I
Nama Sekolah : M3 Sabilul Huda Jimbaran Pokok Pembahasan : Sholat Berjamaah
Kelas : II
8. Ahmad Nurhidayat V V V
9. Aurelia K V V V
11. Desi Eka S V V V
20. M Ahwanuddin V V
21. M Farhan Ali H V V V
Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Pada Siklus I
3. 50
Jumlah Siswa yang tuntas : 20
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 16
Skor maksimal ideal : 2520
Skor tercapai : 2190