• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN P R E ST A SI B E L A JA R S IS W A PA D A MATA PELA JAR AN FIQIH MATERI SH O LAT BER JAM AA H KELAS II MELALUI M ETO DE D EM O N STR A SI D I MI SA B IL U L H UDA JIM BARAN KECAMATAN BANDUNG AN KABUPATEN SEM ARANG TAHUN 2 0 1 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN P R E ST A SI B E L A JA R S IS W A PA D A MATA PELA JAR AN FIQIH MATERI SH O LAT BER JAM AA H KELAS II MELALUI M ETO DE D EM O N STR A SI D I MI SA B IL U L H UDA JIM BARAN KECAMATAN BANDUNG AN KABUPATEN SEM ARANG TAHUN 2 0 1 0"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN P R E ST A SI B E L A JA R S IS W A PA D A MATA PELA JAR AN FIQIH MATERI SH O LAT BER JAM AA H KELAS II MELALUI M ETO DE D EM O N STR A SI D I MI SA B IL U L H UDA

JIM BARAN KECAMATAN BANDUNG AN KABUPATEN SEM ARANG TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

S ITI WAHYU UTAMI NIM: 11408215

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

K E M E N T R I A N A G A M A yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI

METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 telah dimunaqosyahkan dalam sidang panitia ujian jurusan tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

Salatiga, 25 September 2010

Ketua

Panitia Sidang

Sekretaris

3

$

Dr. R ihmat H arivadl M.Pd. N IP : 196701121992031005

Penguji II

Maslikhatul Umami. MA N I P : 198005132003122003

(3)

KEMENTRIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

Bismillahhirrohmaanirrohim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian pula skripsi ini

tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang

dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi-materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung

jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi ini.

Demikian deklarasi dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

(4)

KEMENTRIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

Siti Rukhayati, M. Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp. : 3 Eksemplar Hal : Naskah Skipsi Saudari : Siti Wahyu Utami

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah kami teliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari

Nama : Siti Wahyu Uatami

NIM .11408215

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010.

Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera di munaqosahkan. Wassalamualaikum wr.wb.

Salatiga, 6 Agustus 2010 Pembimbing

(5)

M O TT O

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ibuku tercinta Hj. Sumiyati yang senantiasa memberiku do’a dan dukungan baik moril maupun materiil di setiap peijalananku dan di dalam kehidupanku.

Terima kasih ibu, semoga ibu selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

2. Dosen pembimbingku ibu Siti Rukhayati yang selalu sabar dan ulet dalam membimbing aku, khususnya dalam pembuatan skripsi ini saya mengucapkan

terima kasih dan semoga skripsi ini berguna bagi saya.

3. Suamiku Ahmad Maftuh yang selalu mendoakan dan memberiku motivasi dalam menghadapi skripsi.

4. Anak-anakku Firyal Nihalya Salsabilla, Muhammad Farhan Ali Hanafi yang

tidak pernah mengeluh apabila ibu tinggal kuliah dan si kecil Muhammad

Luthfi Tirta Pradita Wibisono yang tidak pernah rewel meskipun kurang perhatian ketika ingin minum ASI, semoga mereka menjadi anak yang sholih

dan sholihah dan menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama serta berbakti kepada kedua orang tua.

5. Saudaraku mbak Widyastuti dan mas Hery Sumarlan, Neny Yuli Anita dan

Antonia Prihatmoko serta keponakanku Alfin Ahmad Nidzar El Rahiem dan

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah in i:

Nama : Siti Wahyu Utami

NIM :11408215

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain, pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 25 September 2010

Yang menyatakan

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmaanirrohim

Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya. Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

hambatan, rintangan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak

terutama pembimbing, akhirnya hal tersebut dapat teratasi.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi

syarat guna memperoleh gelar saijana pendidikan, adapun judul skripsi ini adalah

“ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE

DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUD A JIMBARAN KEC. BANDUNGAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2010 ”. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga yang berkenan

memohon ijin penelitian.

2. Drs. Joko Sutopo, selaku kaprogdi PAI Fakultas tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Siti Rukhayati,M.Ag, selaku pembimbing yang selalu memberikan saran dan

perbaikan dalam penyusunan skipsi ini.

4. Seluruh dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal

ilmu dan ketrampilan pada penulis hingga selesainya tugas akademik.

(9)

6. Sohani, S. Ag, selaku kepala MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan 7. Dewan guru TK/RA dan MI Kelas 1 sampai kelas VI Yayasan Sabilul Huda

Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang.

8. Kepala perpustakaan STAIN Salatiga beserta stafthya yang telah memberikan layanan pustaka kepada peneliti.

9. Ibu dan suamiku tercinta, kakak dan adikku tersayang serta anak-anakku yang kubanggakan, dan keponakanku yang telah memberiku spirit dan motivasi baik berupa materiil serta doa dan restunya.

10. Teman-teman sepeijuangan di RA yang saya cintai yang telah membantu dalam proses penulisan skipsi ini.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut di atas selain iringan do’a, mudah-mudahan amal baik diterima Allah SWT dan mendapat balasan sebagaimana mestinya. Amin.

Akhirnya penulis menyadari dan mengukur bahwa penulisan skripsi ini dipaparkan dengan segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun diharapkan dari semua pihak. Sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin-amin yarobbal ’alamin

Semarang. r 2010

Siti

(10)

ABSTRAK

Siti Wahyu Utami (NIM 1148215) PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT

BERJAMAAH KELAS D MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI

SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG

TAHUN 2010.

MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang adalah

madrasah yang sedang mengalami perkembangan dengan tingkat prestasi yang

rata-rata. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Mei 2010 dan sebagai penunjang keberhasilan penelitian

ini penulis melakukan dengan metode demonstrasi.

Pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar guru perlu membuat

persiapan terlebih dahulu sebagai pelaksanaan sebagian dari rencana bualanan dan

tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang tujuan pembelajaran,

pokok pengajaran / materi. Oleh karena itu setiap guru harus memahami benar

tentang tujuan mengajar.

Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk m engetahui:

a. Metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar fiqih pada siswa

kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan.

b. Metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar fiqih pada siswa

(11)

c. Metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih pada siswa kelas II semester II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak 2 kali putaran. Setiap putaran terdiri dari lima tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II. Data yang diperoleh berupa hasil praktek atau gerakan, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus H.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar fiqih siswa kelas II. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agama khususnya di bidang demonstrasi yang berkaitan dengan membaca, menulis, menghafal, melakukan gerakan dan masalah sehari-hari.

(12)

D A F T A R I S I

HALAMAN JU D U L ... i

HALAMAN L O G O ... ii

HALAMAN DEKLARASI ...iii

HALAMAN NOTA PE M B IM B IN G ... iv

HALAM AN PENG ESA H AN ...v

M OTTO ... vi

PERSEMBAHAN ...vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

D AFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PE N D A H U L U A N ...1

A. Latar Belakang M a s a la h ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Pelaksanaan ... 4

D. Hipotesis T in d a k a n ... 4

E. Kegunaan P e n e litia n ... 5

F. Penegasan Istilah / Devinisi O perasional...5

G. Metodologi Penelitian ... 8

(13)

2. Subjek P enelitian... 11

3. Tahap / Langkah P enelitian...11

4. Instrument P en elitian ... 12

5. Pengumpulan D a ta ...19

6. Analisis Data... 20

H. Sistematika Penelitian...20

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 23

A. Prestasi B elajar... 23

1. Prestasi ...23

2. Belajar ... 26

3. Prestasi B e la ja r... 32

B. F iq ih ...33

1. Definisi Fiqih ... 33

2. Sholat B erjam aah... 36

C. Metode Demonstrasi ...40

1. Metode Pem belajaran...40

2. Metode Demonstrasi ... 42

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 46

A. Gambaran Lokasi P en e litia n ... 46

L Profil Madrasah ... 46

2. Data Pegawai ...47

3. Data Siswa... 48

(14)

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PE M B A H A SA N ... 64

A. Deskripsi Per s ik lu s ...64

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ...64

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I I ... 67

B. Hasil Analisa Penelitian ... 71

C. Pembahasan ...81

BAB V PENUTUP ...85

A. Kesimpulan ...85

B. S a r a n ... 86

Daftar Pustaka ...87

Daftar Riwayat Hidup

(15)

D A F T A R T A B E L

Tabel 1.1 Indikator... 13

Tabel 1.2 Skala Pengukuran ... 13

Tabel 3.1 Data K epegaw aian... 47

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Mi Sabilulhuda... 48

Tabel 3.2 Hasil Kegiatan Belajar Pertemuan I ... 52

Tabel 3.3 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Siklus I ... 53

Tabel 3.4 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Di Kelas Pada Siklus I ... 55

Tabel 3.5 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan Ii ...59

Tabel 3.6 Nilai Tes Formatif Siklus I i ... 61

Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Prestasi Di Kelas Siklus I i ...62

Tabel 4.1 Pendekatan Dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Siklus I ... 64

Tabel 4.2 Frekwensi Dan Presentasi Tingkat Prestasi Pada Siswa Siklus I ...65

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I ... 66

Tabel 4.4 Pendekatan Dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Siklus I i ...67

Tabel 4.5 Frekwensi Dan Presentasi Tingkat Prestasi Pada Siklus I i ...68

Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I i ...69

Tabel 4.7 Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran F iq ih ... 71

Tabel 4.8 Milai Pengamatan Hasil Belajar ...72

Tabel 4.9 Tabel Bacaan Siswa ... 74

Tabel 4.10 Data Bacaan S isw a... 75

(16)

Tabel 4.12 Data Analisa Motivasi Bacaan S isw a ...76

Tabel 4.13 Rata-Rata Gerakan S isw a... ...77

Tabel 4.14 Data Motivasi Gerakan S is w a ...78

Tabel 4.15 Tabel Bantu Penghitungan... 78

Tabel 4.16 Data Hasil Motivasi Gerakan S is w a ...79

Tabel 4.17 Rata-Rata Hasil Belajar S isw a ...79

Tabel 4.18 Data Hasil Belajar S isw a ... 80

Tabel 4.19 Data Hasil Belajar S is w a ... 81

Tabel 4.20 Data Hasil Belajar S is w a ... 81

Diagram 4.1 Motivasi Bacaan Siswa... 75

Diagram 4.2 Motivasi Gerakan S is w a ... 77

Diagram 4.3 Hasil Belajar S is w a ... 80

Grafik 4.1 Pencapaian Motivasi Bacaan ...76

Grafik 4.2 Pencapaian Motivasi G erak an ...79

(17)

BA BI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam proses pembelajaran, guru seharusnya mempunyai kemampuan

mengajar, baik dalam penguasaan materi pelajaran, pengelolaan kelas dan mengetahui karakter siswa sebagai bagian dalam proses pendidikan di

sekolah. Berdasarkan kenyataan tersebut maka seorang guru harus dapat

membina dan membekali diri dengan berbagai ketrampilan yang diperlukan Pengajaran merupakan suatu proses yang berfungsi untuk membimbing

siswa dalam pendidikan, yaitu membimbing siswa sesuai dengan tugas-tugas

perkembangan yang harus dijalani seorang guru. Tugas perkembangan

tersebut mencakup kebutuhan individu, sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT. Maka dari itu guru harus

mengusahakan penggunaan metode yang lebih baik, yaitu metode yang sesuai

dengan tujuan yang ingin di capai, sesuai waktu yang tersedia dan sarana yang ada sehingga tercaopai tujuan keberhasilan yang maksimal.

Guru sebagai pembimbing siswa harus membekali anak didik dalam

situasi-situasi tertentu, dalam bentuk tertentu dengan metode tertentu atau

dengan kata lain guru harus dapat mengorganisasi situasi pembelajaran di kelas. Bagi guru MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten

(18)

berjamaah berfungsi meningkatkan pengembangan sikap perilaku anak serta

peningkatan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Dalam pembelajaran Fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan

Bandungan, banyak siswa kelas II yang belum memahami materi tentang

sholat beijamaah dan tata caranya. Selama ini proses pembelajaran Fiqih

yang melibatkan guru dengan murid belum maksimal. Karena itu guru harus

memilih metode mengajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang

diajarkan agar proses pembelajaran tercapai secara optimal.

Salah satu tolak ukur keberhasilan siswa pada proses pembelajaran yaitu

prestasi belajar. Apabila prestasi belajar anak baik, ini merupakan

keberhasilan siswa dengan guru pada proses pembelajaran. Tetapi apabila

prestasi kurang baik atau bahkan bisa dikatakan jelek, ini merupakan

kegagalan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keadaan siswa,

metode yang dipakai, strategi seorang guru dalam pembelajaran, media yang

digunakan, bahan atau materi serta lingkungan belajar.

Dalam pelajaran Fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran masih banyak siswa

yang belum memahami dan mengerti tentang tata cara melaksanakan sholat

beijamaah. Karena metode yang digunakan selama ini adalah metode

ceramah. Metode ceramah dirasa belum mampu meningkatkan keaktifan,

motifasi serta prestasi siswa karena siswa pasif hanya mendengarkan dan

menirukan ucapan bacaan sholat yang dijelaskan guru. Sehingga di tengah

(19)

yang mengantuk, akibatnya siswa kurang menyerap dan memahami materi

yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Dengan metode ceramah guru mengajarkan siswa materi Fiqih dengan

cara klasikal, semua siswa yang ada di kelas diajar secara bersama sehingga

dirasa membosankan dan memerlukan waktu yang relatif panjang. Sehingga

siswa kurang perhatian terhadap keterangan dan kurang konsentrasi, sehingga

anak bicara sendiri, mengantuk dan tidak memperhatikan guru, sehingga

tidak teijadi proses belajar mengajar yang menyenangkan.

Guru dituntut mampu memberikan metode yang tepat agar keberhasilan

siswa tercapai baik aspek kognitif, afektif dan spikomotorik. Dalam hal ini

peneliti menggunakan metode demonstrasi untuk mengetasi permasalahan di

atas. Metode demonstrasi adalah metode belajar mengajar dengan jalan guru

atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada siswa dalam proses atau

kaifiyah melakukan sesuatu (Zaenudin D ja’far, 1995 : 31). Pelaksanaan ini

dapat dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa sebagai latihan

praktis dari yang sudah atau belum diketahui oleh siswa.

Dengan metode demonstrasi diharapkan ada perubahan berupa

peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas II

MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun

(20)

B. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI

Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010 ?

2. Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang

tahun 2010 ?

C. TUJUAN PELAKSANAAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan

metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran

Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010.

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

“Apabila metode demonstrasi dilaksanakan dengan baik maka diharapkan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan

(21)

E. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Bagi siswa

Penelitian ini berguna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan pembelajaran teknik yang digunakan sehingga pembelajaran dapat beijalan menyenangkan dan bermakna, juga dapat menjadi motivasi berbagai guru agama dalam

memahami karakter siswa, serta lingkungan sekolah dan untuk

menentukan teknik pembelajaran yang cepat.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini berfungsi sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan sekolah

dalam pengembangan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru untuk

meningkatkan prestasi sekolah.

F. PENEGASAN ISTILAH / DEFINISI OPERASIONAL 1. Prestasi

a. Pengertian Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985 : 40) menyatakan bahwa prestasi belajar

(22)

juga diartikan hasil yang diperoleh kareana adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang juga beranggapan bahwa belajar adalah menuntut ilmu.

Prestasi adalah bukti keberhasilan yang dicapai, (WS Winkel, 1984:768). Prestasi dapat diketahui setelah proses belajar mengajar

dan guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran.

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Omar Malik, 1975:10). Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang teijadi dari hasil latihan dan pengalaman. Sedang prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama pembelajaran. Untuk itu prestasi belajar sangat erat kaitan dengan proses pembelajaran.

c. Indikator Prestasi Belajar Fiqih Hal-hal yang menunjukkan:

1. ) Nilai pembelajaran Fiqih lebih dari 65 2. ) Anak bisa mencapai ketuntasan di atas KKM 3. ) Anak menguasai Fiqih yang disampaikan guru 4. ) Anak tidak remidi dalam tes

(23)

2. Fiqih

Dalam Al Qur’an dan sunah adalah pengetahuan luas dan mendalam

mengenai perintah-perintah realitas islam dan tidak memiliki relevansi

dengan bagian ilmu tertentu. Fiqih merupakan salah satu subyek dalam

pengkajian islam (Murtadho Mutahari, 1993:176)

3. Sholat beijamaah

Sholat beijamaah ialah sholat yang dilakukan oleh orang banyak

bersama-sama, sekurang-kurangnya dua orang, seorang diantara mereka

yang lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tetang hukum islam

dipilih menjadi imam. Dia berdiri di depan sekali dan lainnya berdiri di belakangnya sebagai m a’mum / pengikut.

Sholat beijamaah hukumnya sunnat m u’akad kecuali sholat Jum ’at

pada hari Jum’at. Pahalanya 27 derajat (kali) dibandungkan dengan

sholat sendirian. Sholat beijamaah lebih utama dilakukan di masjid

daripada di rumah, kecuali sholat sunnah (H Muh Rifa’1 ,1978:145) 4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses situasi

atau benda tertentu baik yang sebenarnya atau tiruan yang sering disertai

dengan penjelasan lisan (Sudirman N, 1987:133). Metode ini baik

digunakan untuk mendapatkan hasil yang dimaksud oleh penulis dengan

bantuan buku pedoman dan kaidah yang berlaku sehingga lebih jelas

(24)

mengetahui kebenaran. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan

penerapan metode demonstrasi dengan proses pembelajaran dua kali

pertemuan atau dua siklus dengan indikator sebagai b erik u t:

a. Guru memberi contoh gerakan sholat dengan lafadz sebagai imam dan m a’mum

b. Guru membujuk beberapa siswa untuk membuat shaf sesuai sholat

beijamaah.

c. Siswa menirukan gerakan dan lafadz yang dicontohkan guru dengan

membentuk shaf sholat beijamaah.

d. Siswa melakukan secara sendiri dalam bentuk kelompok.

G. METODOLOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian

Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas II MI Sabilul Huda

Jimbaran Bandungan pada mata pelajaran Fiqih dengan rencana

penelitian m eliputi:

a. Rencana penelitian tindakan kelas di MI Sabilul Huda kelas II pada

pelajaran Fiqih materi sholat beijamaah dengan menggunakan

metode demonstrasi ad alah :

1.) Siklus I

Untuk pencapaian nilai yang maksimal dan sesuai dengan

(25)

siklus. Pada setiap siklus peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian yaitu :

a.) Perencanaan

(1.) Bagi guru

(a.) Guru menyuruh siswa menyebutkan apa arti sholat

berjamaah dan bagaimana tata cara sholat berjamaah, kemudian mendemonstrasikan.

(b.) Guru menerangkan kepada siswa sambil

mendemonstrasikan sholat berjamaah dengan mengucapkan bacaan yang baik dan benar dengan bantuan siswa sebagai ma’mum.

(c.) Guru membagi siswa dalam 2 kelompok sesuai

jenis kelamin dalam setiap kelompok ditunjuk satu

orang sebagai imam dan lainnya sebagai ma’mum dan menyuruh siswa mendemonstrasikan untuk

mengulangi gerakan guru. (d.) Guru memberi nilai.

(2.) Bagi siswa

(a.) Siswa menyebutkan arti sholat berjamaah dan

mendemonstrasikan tata cara sholat berjamaah.

(26)

baik bacaannya maupun gerakannya serta bentuk

shafnya.

(c.) Siswa mendemonstasikan gerakan seperti yang

dicontohkan pada tiap kelompok.

2.) Siklus II

Karena penelitian pada siklus I belum tercapai hasil yang

maksimal, maka peneliti akan mengadakan penelitian siklus yang ke II. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengulangan

agar tercapai indikator penelitian pada mata pelajaran Fiqih.

a.) Perencanaan (1.) Bagi guru

(a.) Guru menyuruh siswa menyebutkan apa arti sholat

beijamaah dan bagaimana tata cara sholat beijamaah, kemudian mendemonstrasikan.

(b.) Guru menerangkan kepada siswa sambil

mendemonstrasikan sholat beijamaah dengan

mengucapkan bacaan yang baik dan benar dengan bantuan siswa sebagai ma’mum.

(c.) Guru membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai

urutan absensi, dalam setiap kelompok ditunjuk 1 orang sebagai imam dan lainnya sebagai ma’mum

kemudian mendemonstrasikan sholat beijamaah

(27)

(a.) Siswa menyebutkan arti sholat beijamaah dan

mendemonstrasikan tata cara sholat beijamaah.

(b.) Siswa memperhatikan keterangan dan demonstrasi

dari guru ketika melaksanakan sholat yang benar baik bacaannya maupun gerakannya serta bentuk

shafnya.

(c.) Siswa mendemonstasikan gerakan seperti yang dicontohkan pada tiap kelompok.

2. Subjek Penelitian

a. Siswa

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang yang

beijumlah 36 siswa. b. Peneliti

Penelitian dilakukan oleh guru kelas II di II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.

3. Tahapan - tahapan / langkah penelitian :

a. Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam penelitian tindakan

kelas (Suharsimi Arikunto, 2008:16) y aitu : 1. ) Perencanaan

2. ) Pelaksanaan

(28)

4.) Refleksi

Secara visual langkah-langkah ini adalah :

Gambar 1. Siklus PTK

4. Instrumen Penelitian

Pengertian instrument adalah alat yang digunakan untuk menunjang

keberhasilan belajar mengajar. Instrument yang digunakan: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

b. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar murid

(29)

Tabel 1-1 Skala Pengukuran

Baik Cukup Kurang

Siswa termasuk Siswa termasuk Siswa termasuk 1

kategori baik apabila kategori cukup kategori kurang

prestasinya mencapai apabila prestasinya apabila prestasinya

70 poin yang mencapai 65 poin mencapai 50 poin dari

diharapkan. yang diharapkan yang diharapkan

Tabel 1-2

Prosentase Pengukuran

Baik Cukup Kurang

66-70 56-65 40-55

Keterangan:

B : Siswa termasuk kategori baik apabila prosentase 66 - 70

C : Siswa termasuk kategori cukup apabila prosentase 56 - 65

K : Siswa termasuk kategori kurang apabila prosentase 4 0 -5 5

a. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran merupakan pedoman guru dalam

(30)

Dalam rencana pembelajaran memuat tentang berbagai macam

aspek. Aspek yang terkandung dalam proses belajar mengajar antara

lain : aspek standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, metode, langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.

Selain yang tersebut di atas juga terdapat waktu pelaksanaan,

alokasi waktu, mata pelajaran, semester dan kelas. Biasanya untuk standar kompetesi dan kompetensi dasar sudah tercantum dalam

buku mata pelajaran yang digunakan sebagai referensi atau acuan

pembelajaran, untuk indikator guru harus dapat menjabarkan dari kompetensi dasar.

Sedangkan untuk tujuan pembelajaran itu sendiri merupakan

penjabaran atau hal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk

materi pokok yaitu materi yang harus dipaparkan dalam proses belajar mengajar. Dalam materi pokok biasanya terdapat sub-sub

materi yang dapat dijabarkan sebagai indikator dan dapat dijadikan

tujuan pembelajaran.

Dalam langkah-langkah pembelajaran guru harus dapat menjabarkan rencana-rencana yang akan dilakukan dalam proses

belajar mengajar. Baik dari pendahuluan yang memuat berdoa dan

(31)

proses belajar mengajar. Guru juga harus mencantumkan sunmber

belajar baik yang berupa buku penunjang maupun alat peraga.

Setelah proses pembelajaran selesai maka harus dilakukan tanya

jawab sesuai dengan apa yang dipelajari. Kemudian guru menutup

proses belajar mengajar dengan menyimpulkan materi pelajaran.

Setelah itu dilakukan pemberian tugas formatif.

b. Tugas Formatif

Tugas ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai untuk mengukur kemampuan pemahaman bacaan dan

gerakan dalam sholat beijamaah siswa kelas II pada pokok materi

sholat berjamaah.

a.) Sholat beijamaah merupakan salah satu cara menjaga persatuan.

Sholat beijamaah mempunyai ketentuan-ketentuan yang

meliputi syarat sah menjadi imam dan m a’mum, cara memberi

tahu imam yang salah dan keutamaan sholat beijamaah. Sholat

beijamaah sah apabila terpenuhi syaratnya seperti seorang imam

haruslah terpandai dalam membaca Alqur’an. Syarat seorang

im am :

1) . Laki-laki mengimami jamaah laki-laki dan perempuan

2) . Perempuan mengimami perempuan

3) . Bacaan imam harus benar dan fasih dan tidak riya’ (pamer)

(32)

5) . Sanggup menunaikan sholat 6) . Dapat diterima oleh jamaah

7) . Paling tua umurnya dan mulia akhlaknya

8) . Tidak fasik dan tidak sombong

9) . Tidak tertuduh melakukan kejahatan

10) . Tidak meminta bayaran

11) . Tidak batal sholatnya karena murtad

Sikap ma’mum dalam sholat beijamaah yaitu memperhatikan

hal sebagai berikut:

1) . Ma’mummengikuti imam yang tidak batal sholatnya

2) . Ma’mum dan imam harus berada pada satu tempat

3) . Ma’mum berniat mengikuti imam

4) . Ma’mum harus mengikuti gerakan imam

5) . Ma’mum harus berdiri dibelakang imam 6) . Jamaah laki-laki tidak boleh mengikuti perempuan

b.) Apabila dalam sholat beijamaah seorang imam lupa baik

bacaannya maupun gerakannya maka ma’mum segera menegur

dengan bacaan “Subhanalloh” bagi jamaah laki-laki. Bagi

jamaah perempuan dengan menepuk tangannya sendiri. Dari

peristiwa di atas dapat disimpulkan manfaat sholat beijamaah

(33)

1) . Saling mengingatkan apabila imam salah

2) . Melatih diri menjadi pemimpin

3) . Merasakan sebagai seorang yang dipimpin

4) . Berlatih mengingatkan orang lain dengan cara yang terpuji

5) . Sebagai penguat silaturrahmi antar muslim

Selain manfaat apabila terbiasa sholat berjamaah banyak

keutamaan yang diperoleh antara lain:

1) . Memperkukuh semangat persaudaraan kaum muslimin

2) . Merasa memiliki tanggung jawab sosial

3) . Membina kedisiplinan rohani

4) . Menghargai waktu

5) . Bentuk ketaatan iman seseorang kepada Alloh

6) . Menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab

memakmurkan masjid

7) . Memperoleh pahala dua puluh tujuh derajat dibandingkan

sholat sendiri (Tanwir, 2009 : 130)

c. Kriteria Penelitian

Untuk memepermudah evaluasi terhadap tingkat kemampuan

siswa perlu dirumuskan kriteria sebagai berikut:

1. Kategori benar semua

(34)

3. Kategori salah semua

Prosentase jumlah kategori 1 dan 2 menunjukkan tingkat

keberhasilan pembelajaran. Kriteria ini diberikan karena

pertimbangan bahwa pelaksanaan praktek sholat beijamaah bagi

siswa mengenai bacaan dan tata cara sholat beijamaah yang baik dan

benar merupakan pekeijaan yang sulit dicapai kesempurnaannya.

Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar

yaitu perorangan dan klasikal. Menurut Ahmad Rohani, untuk

mengetahui “penguasaan setiap peserta didik” terhadap soal-soal

(items) dari suatu “ tes formatif secara keseluruhan “kita perlu

menghitung44 prosentase memuaskan” bagi peserta didik masing-

masing.

Pengolahan hasil penilaian pada akhir tes formatif ini

mempergunakan pendekatan ukuran mutlak yaitu prosentase yang

mutlak dikuasai atau dikeijakan masing-masing peserta didik. Hasil

pengolahan ini kita tafsirkan sesuai dengan fungsinya sebagai

b erik u t:

1. Bagi hasil yang dicapai seorang peserta didik dalam

keseluruhan soal-soal tes itu 75% atau lebih maka pesrta didik

tersebut telah berhasil, telah menguasai bahan pengajaran dalam

satpel tersebut, dan apabila demikian halnya maka peserta didik

(35)

2. Apabila hasil yang dicapai peserta didik kurang dari 75%

(prosentase memuaskan kurang dari 75%) m aka peserta didik

tersebut boleh m engikuti satu pelajaran berikutnya tetapi dengan

syarat “bahwa ia harus berusaha untuk m em pelajari kembali

satu pelajaran yang kurang m em uaskan tersebut. Dengan

demikian guru harus memberi bantuan khusus pada siswa

terutam a pada bagian-bagian yang m engalam i kesulitan (dengan

m em perhatikan waktu yang tersedia)

Dari penafsiran di atas terhadap hasil penelitian form atif kita

dapat mengambil kesimpulan, bahwa penilaian form atif sangat

penting dalam usaha m enyempurnakan proses belajar mengajar.

Untuk m enghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rum us

sebagai berikut:

2 Siswa yang tuntas belajar

P _________ ____ _________ ____ X 1 0 0 % 2 Siswa

5. Pengum pulan Data

Pengum pulan data pada penelitian m ata pelajaran Fiqih metode

dem onstrasi ini dilakukan melalui:

a. W awancara

b. Catatan lapangan

(36)

6. Analisa Data

Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui wawancara.

Catatan lapangan dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa, siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi aktivitas dan prestasi belajarnya hingga mencapai indikator penelitian

yang diharapkan yaitu menepai 70%. Penelitian ini dilakukan pada mata

pelajaran Fiqih kelas II MI Sabilul Huda kecamatan Bandungan

kabupaten Semarang dengan metode demonstrasi materi sholat beijamaah.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah C. Tujuan

D. Hipotesis Tindakan E. Kegunaan Penelitian

F. Penegasan Istilah / Definisi Operasional G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan penelitian

(37)

3. Langkah-langkah penelitian 4. Instrument penelitian

5. Pengumpulan data

6. Analisia data

H. Sistematika penelitian

BABU KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi belajar

1. Prestasi

2. Belajar 3. Prestasi belajar B. Fiqih

1. Definisi Fiqih 2. Sholat beijamaah

C. Metode Demonstrasi

1. Metode pembelajaran

2. Metode demonstrasi

3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode demonstrasi

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian B. Deskripsi pelaksanaan siklus I

C. Deskripsi pelaksanaan siklus II

(38)

A. Deskripsi per siklus

1. Deskripsi hasil penelitian siklus I

2. Deskripsi hasil penelitian siklus II B. Hasil Analisa Penelitian

C. Pembahasan BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

(39)

BABU

KAJIAN PUSTAKA

A. PRESTASI BELAJAR 1. Prestasi

a. Pengertian Prestasi

Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai (WS Winkel, 1984 : 768). Prestasi dapat dilihat setelah pembelajaran berlangsung. Karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor (Usman, 1993 : 9-10) baik yang berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun faktor yang berasal di luar dirinya (Eksternal)

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pentingsekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuan siswa masing-masing.

(40)

1. Faktor yang berasal dari dalam ( Internal)

a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah

panca indra yang mengalami gangguan atau tidak berfungsi

dengan baik, seperti:

- Telinga yang mampu mendengar suara

- Mata yang tidak jelas / pandangan yang kabur

- Ataupun alat lain yang mengalami gangguan atau kerusakan

b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Dalam hal ini faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, kecerdasan, bakat serta faktor kecakapan

nyata yaitu prestasi yang dimiliki, serta faktor psikologis

lain dan faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian

tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri.

2. Faktor yang berasal dari luar dirinya( Eksternal)

a) Faktor sosial yang terdiri dari

1). Lingkungan Keluarga

Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun,

harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari

(41)

rukun belajar akan lebih tenang sehingga makin

nyaman dalam mengulang pembelajaran maka akan

mendapatkan prestasi yang bagus. Lain halnya dengan

siswa yang berasal dari keluarga yang kurang

harmonis.

2) . Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah yang baik dengan terbiasa

berdisiplin akan menghasilkan peserta didik yang

berkualitas dibandingkan dengan lingkungan sekolah

yang tidak menerapkan kedisiplinan dengan baik sebab

kedisiplinan adalah awal dari sebuah keberhasilan

selain itu dengan lingkungan sekolah menyenangkan

juga mempengaruhi belajar anak di sekolah.

3) . Lingkungan Masyarakat

Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial maka

tidak heran apabila siswa sekolahpun setiap harinya

bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Namun

apabila siswa yang bersosialisasi dengan masyarkat

yang berfikir maju maka akan lebih terpacu semangat

belajarnya. Karena di sekelilingnya banyak

keberhasilan yang diraih dengan semangat belajar yang

tinggi. Begitu pula sebaliknya siswa yang terbiasa

(42)

kepedulian terhadap kehidupan maka akan biasa saja

menghadapi kehidupan, tanpa adanya semangat dalam

mencapai keberhasilan.

4). Lingkungan Kelompok

Kelompok atau teman sangat berpengaruh dengan

prestasi siswa karena dengan kelompok ini siswa satiap

hari berkumpul. Apabila seorang anak yang rajin

belajar berkumpul denga anak-anak yang malas belajar

maka tidak tertutup kemungkunan akan terpengaruh

sehingga menjadikan siswa tersebut juga akan malas

belajar, itu menunjukkan bahwa lingkungan kelompok

yang tidak baik akan mempengaruhi keberhasilan.

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas yang tersedia di

rumah dan fasilitas belajar yang tersedia

d) Faktor lingkungan, seperti spiritual dan agama.

2. Belajar

a. Definisi Belajar

Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud belajar terlebih

dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

1). Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah

(43)

dari Skinner dan Barlow dalam bukunya Educational

Psychology The Theaching - Learning Process (1985) (Muhibbin Syah, 1995 : 96)

2) . Chaplin dalam buku D ichonary O f Psychology membatasi

belajar dalam 2 rumusan: yang pertama berbunyi

acgulisiton o f any relatively perm anent change in behavior as

result o f practice and experience” belajar adalah proses pembahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat

latihan dan penyelaman.yang kedua berbunyi : Process o f

squiring respons as a result o f special practice” belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan

khusus (Muhibbin Syah, 1995 : 90)

3) . Hintsman dalam bukunya The Psychology O f Learning A nd

Memori berpendapat bahwa learning is change in organism due

to experience which can affect the organism ’s behaviour yang artinya belajar adalah suatu pembahan yang teijadi dalam arti diri organime yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi oraganisme tersebut (Muhibbin Syah, 1995 : 90)

4) . Withg dalam bukunya Psychology O f Learning mendefinisikan

belajar sebagai “any relative o f experience” belajar adalah pembahan yang relative menetap dalam segala macam atau

(44)

5). Menurut Salahudin dalam bukunya media pendidikan agama belajar terbagi atas 2 pandangan, yaitu:

a) . Pandangan tradisional “Belajar adalah usaha memperoleh

sejumlah ilmu pengetahuan”

b) . Pandangan modem “belajar adalah proses pembahan

tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan”( Mahfudh

Salahudin, 1986:25)

b. Faktor Belajar

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

1. ) Faktor Internal (faktor dari dalam diri)

a) . Faktor jasmaniah seperti anggota tubuh, panca indra baik

yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

b) . Faktor psikologis yang terdiri atas :

1) Faktor intelektif meliputi faktor potensial yaitu

kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan yaitu

prestasi yang dimiliki.

2) Faktor non intelektif meliputi unsur kepribadian

tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan,

motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

c) . Faktor kematangan fisik maupun psikis

2. ) Faktor Eksternal (faktor dari luar)

a). Faktor sosial yang terdiri atas:

(45)

2) Lingkungan sekolah

3) Lingkungan masyarakat

4) Lingkungan kelompok

b) . Faktor budaya, adat, iptek dan kesenian.

c) . Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas

belajar

d) . Faktor lingkungan spiritual / keagamaan,

c. Elemen Belajar

Dari definisi di atas dapat dikemukakan beberapa elemen

penting yang mencirikan pengertian belajar yaitu:

1) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih

baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku

yang lebih buruk.

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman.

3) Agar dapat disebut belajar, maka perubahan harus relatif

mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu

yang cukup panjang.

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun

(46)

5) W.H Burton dalam bukunya The Guidance O f Learning

Activities (1984) mengemukakan teorinya bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu

berkat adanya interaksi antara individu yang satu dengan

individu yang lainnya dan individu satu dengan lingkungannya,

sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Usman dan Setiowati, 1993 : 4).

Dari definisi di atas menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku ini

bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah

memperoleh informasi yang disengaja. Jadi suatu kegiatan belajar

adalah upaya mencapai perubahan tingkah laku baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap.

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar

mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan

pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber bahan serta evaluasi.

d. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Karena tingginya suatu keberhasilan, seorang guru harus

(47)

mempengaruhi hasil belajar baik faktor yang mendukung maupun

faktor yang menghambat keberhasilan belajar.

Faktor tersebut antara lain : tujuan belajar, guru, anak didik,

kegiatan pembelajaran, alat evaluasi, dan suasana evaluasi (Jamarah

dan Aswan Zain, 2006 : 109).

Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga ada

faktor lain, seperti motivasi belajar, minat, sikap, perhatian dan

psikis yang mendorong siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

Hakekat perubahan belajar adalah tingkah laku individu yang

diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu

kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Dua keberhasilan

pembelajaran yang bersifat umum yaitu yang ditinjau dari proses

dan ditinjau dari sudut hasil yang dicapai.

Kriteria dari sudut proses menekanan pada pengajaran sebagai

suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa

sebagai subjek belajar yang mampu mengembangkan potensinya

secara efektif. Sedang kriteria dari segi hasil menekankan pada

tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun

kuantitas.

Salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil

belajar dan kualitas pengajaran adalah faktor lingkungan. Yang

(48)

tidaknya porses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.

Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa

dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalah dengan teori belajar di

sekolah ( The O ry o f School learning) dari Blomn yaitu : tiga

variable utama yakni individu, kualitas dan hasil belajar.

Sedangkan Carrol berpendapat bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh

bakat, waktu yang tersedia untuk belajar, waktu yang tersedia untuk

menjelaskan pelajaran, kualitas pengajaran dan kemampuan individu.

Kedua faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas

pengajaran) mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar

siswa yang artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas

pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa.

3. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi dan sangat

menentukan keberhasilan siswa dalam perolehan prestasi belajar. Prestasi

belajar itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar

karena merupakan proses, sedang prestasi merupakan hasil akhir.

Menurut Winkel (1996 : 162) “prestasi adalah suatu bukti

keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan

kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”

(49)

dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek kognitif, asfektif dan

psikomotorik dan dikatakan kurang memuaskan apabila seseorang belum memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Dari pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses

belajar mengajar. Biasanya prestasi belajar ditunjukkan dalam bentuk

nilai atau yang lazim disebut raport. Dan dalam raport itu memuat tentang hasil studi siswa dalam satu semerter. Raport / hasil diperoleh

dari tes atau evaluasi dari berbagai mata pelajaran yang disajikan di sekolah.

B. FIQIH

1. Definisi fiqih

Kata fiqih menurut etimologi berasal darai kata atau hu ru fA cj

yang menunjukkan kepada maksud sesuatu atau ilmu pengetahuan.

Secara terminologi fiqih dengan pengetahuan tentang hukum syara’

mengenai perbuatan manusia yang diusahakan dari dalil-dalil yang terinci atau kumpulan hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan

manusia yang diperoleh dari dalil-dalil yang terinci (Umar Syihab, 2003 :

(50)

Ilmu fiqih adalah pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti

yang empiris (Ahmad Tafsir, 2003 : 15). Fiqih adalah hasil analisis para

ulama yang berdasarkan pada kaidah-kaidah usul dalam mengitsbathkan

hukum-hukum syara’ untuk itulah analisis itu yang biasa disebut ilmu

fiqih adalah kumpulan hukum-hukum syariah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan maupun perbuatan yang

diambil dari nash-nash yang ada atau dari mengistimbathkan dalil-dalil

syara’ Islam lain bagi kasus yang tidak ada nashnya.

Sedangakan definisi fiqih berdasarkan istilah syara’ ialah : pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan

manusia yang diambil dari dalil dalilnya secara terperinci. Pengertian

tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf Wahhab Abdul, 1996 :2 )

a. Pendapat para ahli tentang fiqih

Menurut Asaf Fizes (1965 : 22-31) fiqih adalah ilmu

pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban seseorang sebagaimana diketahui dalam Al Qur’an dan sunah.

Menurut Abdul Ati (1984 : 16 -17) fiqih merupakan usaha

manusia yang dengan daya intelekjtualnya mencoba mentafsirkan

penerapan prinsip-prinsip sejarah secara sistematis.

(51)

mendalamkan faham dan penilikan yakni dengan jalan ijtihad dan istimbath.

Dari pengertian fiqih di atas dapat disimpulkan sebagai pengetahuan pemahaman dan pengetian terhadap sesuatu secara

mendalam (Abdul Salam, Fathurrohman, 1996 :4 )

Adapaun ahli fiqih berpendapat yaitu berkisar pada hukum- hukum yang am aly / praktis yang diambil dari dalil 2 yang tafsily /

terperinci (Abu Zahroh, Abdul Salam dan Fathurrohman, 1996 :4 )

Dengan pengertian fiqih diatas dapat juga diidentifikasi sebagai

salah satu dimensi hukum Islam yakni produk penalaran fuqoha’ yang dideduksi dari Al Qur’an dan sunah yang secara empiris

dijadikan hukum terapan oleh muslim di berbagai kawasan (Bisri Hasan Cik, 2003 :4 )

b. Ciri-ciri fiqih adalah sebagai berikut :

1) . Didasarkan pada ayat-ayat Al Quran dan hadits (sunah) yang

dicantumkan secara ekslpisit dan otentik.

2) . Tersusun secara sistematis yang dilakukan oleh para pakar yang

memiliki kompetensi. Di dalamnya mencakup unsur hukum wadh’i (sebab syarat).

3) . Terdiokumentasi di dalam berbagai kitab fqih yan gtersebar

(52)

4) . Mencakup berbagai bidang kehidupan manusia yang disertai

kafiah masing-masing.

5) . Bersifat praktis (amaliah) sehingga mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6) . Diajarkan dalam berbagai lingkungan baik melalui jalur pendidikan Negara baik melalui badan legislatif dan eksekutif

maupun produk badan pelaksanaan kekuasaan yudikatif (Hasan Bisri, Jakarta 2003)

2. Sholat Beijamaah

a. Makna Sholat

Sholat secara bahasa adalah do’a. Sedangkan secara agamis

adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Setiap uamt Islam diwajibkan melaksanakan sholat lima

waktu.baik sholat secara beijamaah ataupun sendirian. Berikut adalah penjelasan tentang tata cara sholat.:

1. Syarat sahnya sholat

Syarat sahnya sholat adalah sebagai berikut: a. Islam

b. Tamziz ( berakal dan baligh) c. Menutup aurat

d. Menghadap qiblat

(53)

f. Suci dari hadats. Baik hadats besar maupun hadats kecil

g. Mengetahui tata cara sholat / bisa membedakan hukum dan sunah sholat

2. Rukun sholat

Rukun sholat adalah hal atau tindakan yang dilakukan ketika sholat yaitu sebagai berikut:

a. Niat

b. Takbirotul ikhrom

c. Membaca surat Al Fatihah

d. Ruku’ dan thuma’ninah e. I’tidal dan thuma’ninah

f. Sujud dan thuma’ninah

g. Duduk diantara 2 sujud dan thuma’ninah

h. Duduk tasyahud akhir

i. Membaca tasyahud akhir

j. Membaca sholawat nabi k. Mengucap salam

l. Tartib / berurutan

b. Sholat beijamaah

Sholat beijamaah merupakan keistimewaan bagi umat nabi Muhammad SAW. Manusia yang pertama kali melakukan sholat

(54)

Sholat berjamaah adalah sholat yang dikeijakan secara bersama-

sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang ma’mura.

(HM Masykur Abdurrohman dan Moh Syeh Bachir Pasuruan.)

Menurut Rifa’i (1970 : 145) sholat beijamaah adalah sholat

yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama sekurang-

kurangnya dua orang. Yang seorang diantara mereka lebih fasih

bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi

imam.

Hukum sholat beijamaah adalah fardhu kifayah. Namun

sebagian ulama berpendapat hukumnya sunah m u’akad kecuali pada

sholat beijamaah saat sholat Jum’at. Pahala sholat beijamaah adalah

27 derajat dibandingkan sholat sendirian.

Cara sholat beijamaah adalah imam berdiri di depan sedang

makmum berdiri di belakang. Untuk makmum perempuan bertempat

di belakang makmum laki-laki,

a. Syarat menjadi makmum

1. Niat mengikuti imam

2. Mengikuti gerakan imam

3. Mengetahui segala yang dikeij akan imam

4. Sholat makmum harus sesuai dengan sholat imam

5. Harus berada di satu tempat yang sama dengan imam

6. Makmum tidak boleh bertentangan dengan imam dalam

(55)

7. Posisi makmum tidak lebih ke depan dari posisi imam

8. Sholatnya imam sah menurut keyakinan makmum

9. Tidak makmum pada imam yang berkewajiban mengurangi sholat

10. Imamnya bukan orang yang ikut makmum

11. Laki-laki tidak boleh makmum pada imam perempuan 12. Orangnya tidak ummi

b. Syarat menjadi imam

1. Lebih bagus dan lebih fasih bacaannya

c. Sunat-sunat dalam sholat berjamaah 1. Meluruskan shof barisan

2. Berdiri pada shof yang terdepan jika dapat shof yang

pertama baru kemudian mengisi shof yang belakang

3. Jika beijamaah dilakukan 2 orang saja, makmum berdiri di sebelah kanan imam agak sedikit di belakang

4. Imam menyeringkan / mengeraskan suaranya.

d. Hal-hal yang menghilangkan sholat beijamaah

1. Karena hujan yang menyebabkan susah beijalan ke tempat beijamaah

(56)

3. Karena perut lapar dan makanan telah tertuang

4. Duduk ingin buang air besar

5. Sakit yang menyebabkan susah berjalan ke tempat

berjamaah

6. Kuatir datangnya bahaya

7. Karena baru m akan makanan yang berbau dapat

mengganggu orang yang sedang sholat berjamaah

e. Sholat yang disunahkan berjamaah

1. Sholat maktubah ( sholat fardhu)

2. Sholat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)

3. Sholat kusuf (gerhana)

4. Sholat Istisqo’

5. Sholat tarawih dan witir

6. Sholat jenazah

C. METODE DEMONSTRASI

1. Metode pembelajaran

a. Pengertian metode pembelajaran

Untuk mengetahui metode demonstrasi kita perlu mengetahui

apa itu metode pembelajaran karena metode pembelajaran adalah

(57)

digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik

secara individu atau secara kelompok,

b. Syarat-syarat penggunaan metode pembelajaran

Syarat yang harus diperhatikan pada metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) . Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motifasi, minat dan gairah belajar siswa

2) . Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa

untuk belajar lebih lanjut seperti melakkukan inovasi dan eksplorasi

3) . Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

4) . Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan

kegiatan kepribadian siswa

5) . Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam

teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi

6) . Metode yang digunakan harus dapat menenmkan dan

(58)

2. Metode demonstrasi

Dari pengertian metode pembelajaran di atas penulis metode

demonstrasi sebagai bahan penentuan tindakan kelas pada mata pelajaran fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran kelas II semester II

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan jalan. Guru atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada murid-murid proses atau kaifiya melakukan sesuatu.

3. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode ini antara la in :

a. Tujuan yang akan dicapai dalam metode demonstrasi

1) . Mengetahui latar belakang dan keperluan yang akan dihadapi

2) . Melukiskan pokok persoalan yang diperbincangkan di papan

tulis atau di kertas untuk dibagi-bagikan

3) . Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga demonstrasi dapat

dijelaskan dan didiskusikan pada waktu yang telah ditentukan 4) . Adakan diskusi untuk mengetahui hal-hal yang telah dan akan

dilakukan setelah demonstrasi berakhir

5) . Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan2 yang baik

dengan demonstrasi yang dilakukan.

6) . Mengambil kesimpulan dan melakkukan pengulangan termasuk hal-hal yang diperlukan untuk menanamkan pengertian yang

(59)

b. Teknik melakukan demonstrasi

Berhasil atau tidaknya metode demonstrasi sangat bergantung

pada guru dalam melakukan demonstrasi karena metode ini biasanya dipergunakan apabila:

1) . Memantapkan ketrampilan tertentu

2) . Akan memudahkan pemberian penjelasan karena penggunaan

bahasa lisan atau tertulis terbatas

3) . Akan memperlihatkan kepada murid murid proses jalannya suatu peristiwa kejadian (Dja’far, 1995 : 31)

4) . Metode demonstrasi dapat dapat dilakukan bersama-sama antara

guru dan murid, karena metode ini bersifat ekspresi dan gerak baik perbuatan atau ucapan kata-kata yang didengar, tehnik ini

bermanfaat dalam menjelaskan dan menerangkan pelajaran.

c. Kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi

1). Kebaikan metode demonstrasi

a. ) Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan

kemungkinan berpikir kritis.

b. ) Memberikan pengertian yang riil

c. ) Keraguan siswa dapat hilang dengan mengawasi dan mengadakan demonstrasi.

d. ) Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi

(60)

2). Kelemahan

a. ) Bila tidak dapat mengamati secara seksama maka metode

ini menjadi tidak wajar.

b. ) Bila ada pengajaran kurang memadai maka hasilnya pun

kurang memuaskan

c. ) Kemungkinan demontrrasi akan berlangsung lama sehingga mengganggu pelajaran yang lain

d. Saran dalam penggunaan metode demonstrasi

1) . Setiap langkah demonstrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh murid.

2) . Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didapat secara

jelas pula oleh siswa

3) . Anak-anak mengikuti dan pada prinsipnya mereka harus tahu

apa yang mereka sedang amati

4) . Demonstrasi harus direncakan dengan teliti

5) . Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugas-tugasnya

dengan lancar dan efektif

6) . Demonstrasi hendaknya dilaksanakan pada saat yang tepat

7) . Beri kesempatan kepada anak-anak untuk berlatih apa yang

telah mereka amati

8) . Siapkan semua alat yang diperlukan sebelum demonstrasi

(61)

9). Demonstrasi hendaknya disertai dengan ringkasannya di papan tulis

10) . Jangan melupakan tujuan pokok

11) . Lakukan try out terlebih dahulu sebelum demonstrasi dilakukan

(62)

BAB

in

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

1. Profil madrasah

: M I SABILUL HUDA JIMBARAN

1. NAMA MADRASAH

12. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

13. BANGUNAN MADRASAH

14. LUAS BANGUNAN

15. JARAK KE PUSAT KECAMATAN

16. TERLETAK PADA LINTASAN

17. JUMLAH ANGGOTA RAYON

(63)

2.

Data Pegawai

2. Amir khozin -

(64)

3. Data Siswa

Tabel 3.2

Jumlah Siswa MI Sabilul Huda Jimbaran

Kec. Bandungan, Kab Semarang

Kelas

Keterangan

Jumlah

L P

I 10 12 22

II 23 13 36

III 16 14 30

IV 12 18 30

V 14 8 22

VI 12 12 24

Jumlah 165

B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I 1. Perencanaan

Perencanaan dimulai dengan persiapan materi dengan pokok

bahasan sholat berjamaah. Adapun materi pelajaran berupa pengertian

sholat berjamaah dan tata caranya. Ternyata masih ada siswa yang

belum memahami materi yang berkaitan dengan tata cara sholat

beijamaah. Semula guru mengajar melalui metode ceramah. Siswa

(65)

Kemudian guru mengubah dengan metode demonstrasi untuk

mendorong siswa serta sebagai sarana mengetahui minat dalam

memahami materi pelajaran fiqih pokok bahasan sholat beijamaah.

2. Pelaksanaan

a. Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

b. Menyampaikan materi pelajaran tentang sholat beijamaah syarat

menjadi imam, m a’mum, manfaat sholat beijamaah yang

sebelumnya memberi apersepsi secara klasikal sebagai prasyarat

yang harus dikuasi.

c. Guru menerangkan tata cara sholat beijamaah dengan

mendemonstrasikannya.

d. Setelah itu siswa menirukan dengan cara klasikal

e. Dengan bimbingan guru membagi dua kelompok sesuai dengan jenis

kelamin dan siswa memperagakan sholat jamaah yang telah

diajarkan guru.

f. Pemberian evaluasi untuk tindakan sklus I

g. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi

atas proses pembelajaran yang dilakukan

h. Guru melakukan tindak lanjut dengan menyuruh siswa dengan

(66)

i. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam kelas pertemuan yaitu

dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010 membahas tetang tata cara

menjadi imam ma’mum yaitu bacaannya gerakannya dan shafhya

serta apabila imam lupa cara mengingat.

3. Pengamatan

Pengamatan ini ditujukan kepada siswa

a. Peneliti mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran di kelas dan

menulis hasil pengamatannya dalam lembar pengamatan untuk siswa. Hasil pengamatan motifasi keaktifan dan prestasi dalam

mengikuti pembelajaran pada siklus I y a itu :

1. ) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik.

2. ) Sikap siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran belum kelihatan baik dapat dilihat banyak siswa yang biasa sendiri dan

melamum pada saat pelajaran dilakukan.

3. ) Keaktifan sudah ada. Hal ini dilihat ketika guru selesai mendemonstrasikan materi siswa berebut untuk menjadi imam

dan berusaha menempatkan sajadah masing-masing pada shaf bagian depan.

4. ) Sebagian besar siswa berminat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di musholla.

(67)

tidak memperhatikan maka guru memberikan perhatian agar

anak tersebut memperhatikan secara seksama.

b. Proses penilaian pada kegiatan ini pada akhir siklus I diperoleh hal-

hal sebagai berikut:

1. ) Masih banyak anak yang belum mengerti tentang tata cara

memberi tahu imam yang salah seperti yang dicontohkan guru tadi namun ada yang terbalik ma’mum perempuan yang

mengucap subhaanallah.

2. ) Dalam pelaksanaan shaf masih belum lurus masih dibantu oleh

guru.

3. ) Dalam gerakan sholat masih ada ma’mum yang mendahului

imam terutama ketika bangun dari sujud / ketika duduk diantara

dua sujud.

4. ) Bacaan sholatnya masih ada yang kurang sempurna.

c. Peneliti mengawasi jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:

1. ) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

pada sikul I sebagai berikut:

a.) Sebagian siswa aktif dalam mengikuti pelajaran

2. ) Hal-hal yang harus diperbaiki dalam kegiatan belajar pada

sikulus I sebagai berikut:

a. ) Pembentukan kelompok

(68)

c. ) Ketenangan kelas

d. ) Memotifasi siswa untuk belajar lebih giat lagi.

Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk

mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan

hasil belajar dalam materi pelajaran sholat berjamaah. Pada pembelajaran ini siswa masuk sebanya 36 siswa. Guru mengamati

kebanyakan siswa belum memahami. Hasil observasi pada

perencanaan diketahui label sebagai b erikut:

Label 3.3

Hasil Kegiatan Belajar Pertemuan I

Nama Sekolah : M3 Sabilul Huda Jimbaran Pokok Pembahasan : Sholat Berjamaah

Kelas : II

8. Ahmad Nurhidayat V V V

9. Aurelia K V V V

(69)

11. Desi Eka S V V V

20. M Ahwanuddin V V

21. M Farhan Ali H V V V

Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Pada Siklus I

(70)

3. 50

Jumlah Siswa yang tuntas : 20

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 16

Skor maksimal ideal : 2520

Skor tercapai : 2190

Gambar

Gambar 1. Siklus PTK
Tabel 1-1Skala Pengukuran
Data kepegawaian (personalia)Tabel 3.1
Tabel 3.2Jumlah Siswa MI Sabilul Huda Jimbaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keikutsertaan ibu di kelas ibu hamil tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik Inisiasi Menyusu Dini, akan tetapi dengan ikut serta dalam program kelas ibu

Pada gambar 4 activity diagram aplikasi simulasi membuat SIM C ini user membuka aplikasi dan sistem menampilkan splash screen lalu tampil menu utama, user memilih

Seluruh rencana pelaksanaan program dan kebijakan Komisi Pemilihan Umum yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 dituangkan dalam dokumen ini, dengan mengacu pada misi dan visi

Pada aktivitas searching juga terlihat pada perlakuan dengan konsentrasi 5 % dan 7,5 %baik digunakan sebagai atraktan karena aroma dan bau yang terdapat pada tanaman

2.5 Pengaruh Pajanan Debu Kayu Terhadap Kerja Mukosiliar Hidung Bekerja dalam lingkungan yang dipenuhi oleh debu kayu menyebabkan terhirupnya debu ke saluran nafas

Proses pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Kartika XIX-2 BANDUNG menemukan masalah bahwa peserta didik kelas VII kurang aktive dalam mengikuti pembelajaran,

Komputer Encoder digunakan sebagai device pengkonversi sinyal video dari analog menjadi digital, sehingga nantinya konten video dapat disalurkan menuju device streaming server

Sarana produksi penangkapan ikan seperti alat tangkap, kapal, alat bantu penangkapan ikan, dan tenaga kerja mempunyai beberapa permasalahan. Masalah yang muncul dari alat