• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Prestasi Kerja

1. Pengertian prestasi kerja

Menurut Supardi ( 1989: 63 ) Prestasi kerja adalah kegiatan hasil yang dapat dicapai atau ditunjukan oleh seseorang di dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan. Dapat dikatakan juga bahwa prestasi merupakan perwujudan atau penampilan seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat dikatakan berprestasi baik apabila mereka dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, yang berarti pula mencapai sasaran atau standar kerja yang telah ditetapkan atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja merupakan hasil usaha membandingkan hasil kerja yang telah dilakukan pegawai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya

Sedangkan prestasi kerja adalah ukuran atau keberhasilan kerja karyawan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Dapat dikatakan juga bahwa prestasi merupakan perwujudan atau penampilan seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan. Prestasi kerja adalah skor penilaian prestasi kerja yang diukur melalui dimensi: a. Hasil kerja yang terdiri dari kesesuaian target kerja, disiplin terhadap peraturan,

ketepatan waktu, mutu atau kualitas kerja, kreatifitas kerja, komitmen kerja, loyalitas dan tanggung jawab kerja, semangat kerja

2. Manfaat dan Tujuan Penilaian Prestasi Kerja a. Perbaikan prestasi kerja

Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan- kegiatan mereka untuk memperbaiki prestasi

b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, peberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya

c. Keputusan penempatan

Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu

d. Perencanaan dan pengembangan karier

Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan- kepusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti

Sedangkan penilaian prestasi kerja menurut Susilo Martoyo ( 1994: 87 ) antara lain:

Mengidentifikasi para karyawan mana yang membutuhkan pendidikan latihan a. Menetapkan gaji ataupun upah karyawan

b. Menetapkan kemungkinan pemindahan karyawan ke penugasan baru c. Menetapkan kebijaksaan baru dalam rangka reorganisasi

d. Mengidentifikasi para karyawan yang akan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi dan sebagainya

17

3. Metode dan Alat Pengukuran Prestasi Kerja

Menurut Supardi ( 1989: 69 ) metode dan alat pengukuran prestasi kerja adalah segala berikut

a. Metode Perbandingan

Metode dengan membandinkan obyek penilaian dari pegawai yang satu dengan yang lainnya yang ada dalam perusahaan. Alat penilaiannya yaitu dalam bentuk menyusun rangking berdasar angka skor penilaian dari masing- masing pegawai b. Metode Skala Grafik

Metode dengan membuat grafik yang berisi daftar nama pegawai dengan kolom obyek penilaian serta dengan skala penilaian. Alat penilaiannya adalah skor nilai dengan skala tertentu

c. Metode Checklist

Penilaian dengan mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan yang dilakukan unit kepegawaian dengan suatu jawaban “ ya “ atau “ tidak “ lalu dilakukan pembobotan

d. Metode dengan pendekatan Manajemen Berdasar Sasaran

Menilai prestasi bawahan dengan standar penilaian sasaran pekerjaan yang telah ditetapkan bersama- sama antara atasan dengan pegawainya

4. Faktor- Faktor Penilaian Prestasi Kerja

Faktor- factor prestasi kerja yang digunakan dalam menilai prestasi kerja menurut Heidjrachman dan Suad Husnan ( 1990 : 125 ) adalah kualitas kerja, kuantitas kerja, kerjasama, kepemimpinan, kehati- hatian, pengetahuan, kerajinan,kesetiaan, keandalan dan inisiatif.

Berdasarkan factor- factor tersebut maka penulis hanya akan menggunakan empat indicator dalam penelitian ini, yaitu:

a. Kualitas Kerja

Yaitu pencapaian prestasi kerja yang dapat dilihat dalam diri karyawan itu sendiri saat bekerja, yang meliputi ketepatan dalam menjalankan pekerjaan, ketelitian dan kebersihan dalam menjalankan tugas serta keterampilan dalam menjalankan tugas b. Kuantitas Kerja

Yaitu pencapaian prestasi kerja yang diukur atas dasar hasil pekerjaan yang dicapai oleh karyawan dalam bekerja. Variabel ini dapat diukur melalui indicator- indicator output yang ditetapkan perusahaan, dan hasil indicator jam kerja atau lembur yang diberikan karyawan untuk memenuhi target produksi pekerjaan, jumlah karyawan dengan banyaknya pekerjaan, teknologi dengan cepat lambatnya penyelesaian terhadap suatu pekerjaan.

c. Hubungan Kerja

Hubungan kerja seseorang tercermin pada saat mereka bekerja, apakah mereka dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan saling kerja sama antar karyawan atau sebaliknya. Hubungan kerja bukan hanya semata- mata kerja sama antara karyawan dengan perusahaan. Hubungan kerja sama ini menyangkut sikap karyawan terhadap perusahaa, kerja sama antar teman sekerja, penilaian karyawan terhadap pekerjaan, pandangan karyawan pada perlakuan atasan pada waktu kerja dan pengawasan yang dilakukan oleh atasan.

19

d. Keandalan

Merupakan pengukuran dari segi kemampuan seseorang atau keandalan mereka dalam melaksankan tugas, misalnya keandalan dalam mengikuti instruksi dari atasan, adanya inisiatif, sikap hati- hati dan kerajinan dalam menyelesaikan tugas. C. Gaya Kepemimpinan

Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok

Menurut pendapat Hersey dan Blanchard (1995: 178), disusun definisi konseptual Gaya Kepemimpinan dipandang sebagai gaya kepemimpinan situasional yang terbentuk dari dinamika hubungan kerja di antara unsur-unsur pimpinan dan staf yang terungkap dari kadar bimbingan dan arahan yang diberikan pemimpin; Perilaku hubungan diantara pemimpin dan pengikut; dan level kesiapan pengikut dalam melaksanakan tugas, fungsi, atau tujuan tertentu.

HIPOTESIS

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut, yang sering membutuhkan pengecekan.

Untuk memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian, penulis merumuskan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan negatif antara intensitas konflik dengan prestasi kerja karyawan

2. Variabel perbedaan tujuan mempunyai hubungan paling erat dengan prestasi kerja karyawan

KERANGKA PEMIKIRAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya penulis akan membuat kerangka pemikiran sebagai berikut. Kerangka pemikiran ini dibuat agar pembaca mempunyai persepsi yang sama dalam membaca penelitian ini sehingga akan mudah memahami alur pemikiran penulisan.

Kerangka pemikiran yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut : 3. 4. (X1)Tingkat intensitas Konflik (X2) Gaya Kepemimpinan Prestasi Kerja ( Y )

21

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian memiiki fungsi yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian, sehingga dalam penelitian perlu dipilih metode penelitian yang baik agar dapat menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitan tersebut. Hal- hal yang diutamakan dalam metode penelitian ini adalah:

A. Jenis Penelitian

Deskriptif- Asosiatif

Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas. Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan ”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” ( Nawawi, 1998; 63 ). Sedangkan Penelitian asosiatif simetris menunjukkan hubungan antara variable yang satu dengan yang lain

B. Lokasi, Alasan Pemilihan Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Alasan Pemilihan Lokasi

Lokasi yang dijadikan daerah penelitian adalah pada PT. Makmur Budi Jaya Murni yang berlokasi di jalan Peleman No 9 Rejowinangun Kotagede Yogyakarta. Pertimbangan memilih PT Budi Jaya Murni Yogyakarta sebagai daerah penelitian karena pada perusahaan tersebut belum pernah diteliti dan

merupakan suatu perusahaan yang termasuk banyak terjadinya konflik terlebih di bagian produksi

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus- September 2013. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam hal ini adalah karyawan di bagian produksi pada PT Budi Jaya Murni

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah a. Tingkat intensitas konflik

b. Prestasi kerja Karyawan

Dokumen terkait