• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Kerjasama Pemeliharaan Kawasan Revitalisasi

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 23-48)

Salah satu kegiatan penting dari kegiatan revitalisasi, adalah kegiatan pemeliharaan yang dapat dilakukan oleh instansi Pemerintah Daerah dan dapat menumbuhkan kesadaran di masyarakat untuk berperan serta

Revitalisasi infrastruktur kawasan Cibaduyut mempunyai dampak langsung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat secara berkesinambungan. Infrastruktur yang direvitalisasi harus dapat dimanfaatkan sampai masa yang panjang, untuk itu diperlukan upaya pemanfaatan dan pemeliharaan. Bila infrastruktur yang telah direvitalisasi tidak memberikan manfaat jangka panjang akibat lemahnya pemeliharaan, akan berakibat pada tidak tercapainya harapan masyarakat dan tujuan program, oleh karena itu perlu adanya ketegasan, penanggungjawab dan rencana pemeliharaan infrastruktur yang baik sesuai kebutuhan terhadap sarana & prasarana yang telah direvitalisasi.

Dengan melihat tujuan dari dilakukannya pemeliharaan kawasan yang sudah direvitalisasi yaitu mengoptimalkan pemanfaatan berkelanjutan oleh

masyarakat, terjaminnya kualitas prasarana yang direvitalisasi agar tidak cepat rusak, serta terwujudnya kawasan visibilitas (menarik dikunjungi), dan

investibilitas (ramah bagi pemodal/investor), maka untuk pelaksanaan

pemeliharaan memerlukan kerjasama antar instansi pemerintah dan menumbuhkan kesadaran pada warga masyarakat sekitar yang didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggungjawab masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah dibuat. Dan untuk melihat efektif atau tidaknya kerjasama pemeliharan dilakukan maka dilakukan penelitian dan wawancara di lapangan mengenai penggunaan prinsip-prinsip umum good governance , yang terdiri dari :

4.2.1 Transparansi

Untuk transparansi berupa penyebaran informasi atau pertemuan dengan masyarakat tentang pemeliharan kawasan revitalisasi Cibaduyut ini berdasarkan hasil dari penelitian di lapangan tidak secara intensif dilakukan oleh dinas-dinas terkait, walaupun pada saat dilakukan wawancara kepada Dudy Prayudi, ST, MT (Bidang Penataan Bangunan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya) menyampaikan, “Adanya proses sosialisasi/penyebaran informasi melalui seminar mengenai

konsep yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat atau belum”.

Sedangkan Ibu Dewi salahsatu pemiliki Toko Pakaian di Cibaduyut menyatakan, “tidak ada sosialisasi/penyebaran informasi konsep pemeliharaan,

bahkan trotoar sudah banyak yang rusak lagi dilakukan perbaikan secara swadaya oleh pemilik toko yang berdekatan, itupun pemilik toko yang mempunyai kesadaran untuk melakukan perbaikan, sedangkan banyak juga pemilik toko yang

tidak mempunyai kesadaran untuk melakukan perbaikan membiarkan rusak begitu saja fasilitas yang sudah direvitalisasi.”

4.2.2 Akuntabilitas

Berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor : 530/Kep.295-DISKUKM. PERINDAG/2009 tentang Tim Revitalisasi Sentra Industri dan Perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jeans Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binong Jati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu, adalah sebagi berikut :

Pengarah : 1. Walikota Bandung; 2. Wakil Walikota Bandung;

3. Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah departemen Perindustrian;

4. Direktur Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Departemen Perdagangan;

5. Kepala Badan Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat;

6. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat;

7. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Barat;

8. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Bandung

9. Ketua Dewan Pertimbangan Ekonomi (DPE) Kota Bandung

Ketua : Sekretaris Daerah Kota Bandung

Wakil Ketua I : Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pada Sekretariat Daerah Kota Bandung

Wakil Ketua II : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung;

Sekretaris : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Wakil Sekretaris I : Kepala Bagian Perekonomian pada Sekretariat

Daerah Kota Bandung

Wakil Sekretaris II : Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung Pembidangan :

Bidang Penataan Prasarana

:

Koordinator : Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung

Anggota : 1. Camat setempat dimana lokasi kegiatan revitalisasi sentra industri dan perdagangan berada;

2. Kepala Unit Pelaksana Teknis Operasional Pemeliharaan I pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung;

3. Kepala Unit Pelaksana Teknis Operasional Pemeliharaan II pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung;

4. Kepala Unit Pelaksana Teknis Operasional Pemeliharaan III pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung;

5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Operasional Pemeliharaan IV pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung;

6. Koordinator masing-masing sentra industri dan perdagangan

Bidang Penataan Sarana

:

Koordinator : Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung

Anggota : 1. Camat setempat dimana lokasi kegiatan revitalisasi sentra industri dan perdagangan berada;

2. Koordinator masing-masing sentra industri dan perdagangan

Bidang Penataan Sarana Perdagangan

Koordinator : Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Anggota 1. Kepala Seksi Sarana Perdagangan dan Bimbingan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

2 Kepala Seksi Perdagangan Jasa pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

3. Kepala Seksi Sarana Perdagangan Kecil Non Formal pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

perdagangan Bidang Penataan

Sarana Sentra Produksi

:

Koordinator : Kepala Bidang Industri Formal pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Anggota : 1. Kepala Seksi Tekstil Produk Tekstil dan Mesin Elektronik pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

2. Kepala Seksi Agro, Kimia,Logam, Alat Angkut, Transportasi dan Elektronik pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

3. Kepala Seksi Industri Kecil Non Formal pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

4. Koordinator masing-masing sentra industri dan perdagangan

Bidang Penataan Ruang Kota

:

Koordinator : Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung

Anggota : 1. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bandung

2. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung

3. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung 4. Kepala Bagian Pembangunan dan Sumber Daya

Alam pada Sekretariat Daerah Kota Bandung 5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola

Perparkiran pada Dinas Perhubungan Kota Bandung

6. Kepala Bidang Perencanaan Fisik pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung 7. Koordinator masing-masing sentra industri dan

perdagangan Bidang Penataan

Permodalan Usaha :

Koordinator : Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung

Anggota : 1. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung

Non Formal pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

3. Para Kepala Badan Umum Milik Negara (BUMN) dan Badan Umum Milik Daerah (BUMD) di Kota Bandung

4. Koordinator masing-masing sentra industri dan perdagangan

Bidang

Pengembangan Jasa Kepariwisataan

Koordinator : Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

Anggota : 1. Kepala Badan Komunikasi dan Informatika Kota Bandung

2. Kepala Bagian Pemerintahan Umum pada Sekretariat Daerah Kota Bandung

3. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung

4. Kepala Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung 5. Kepala Seksi Ekspor Impor dan Hubungan

Kerjasama Luar Negeri pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

6. Koordinator masing-masing sentra industri dan perdagangan

Tim Revitalisasi mempunyai tugas pokok sebagaimana berikut :

1. Membuat jadwal dan rencana kerja pelaksanaan revitalisasi yang efektif dan efesien;

2. Mengidentifikasi, menginventarisir, mengkaji dan menelaah serta menyusun berbagai data dan permasalahan dalam revitalisasi serta industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

3. Membuat rumusan kebijakan teknis revitalisasi sentra industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

4. Memberikan pertimbangan/rekomendasi mengenai rencana revitalisasi sentra industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

5. Mengkooordinasikan segala kegiatan dalam rangka mendukung upaya revitalisasi sentra industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

6. Mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dan atau pemerintah daerah dalam rangka revitalisasi sentra industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

7. Menampung aspirasi masyarakat dalam upaya pelaksanaan revitalisasi sentra industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

8. Merekomendasikan pelaksanaan pembinaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait kepada para pelaku usaha di sentra industri dan perdagangan Sepatu Cibaduyut, Jean’s Cihampelas, Kaos

dan Sablon Suci, Rajut Binongjati, Tekstil dan Produk Tekstil Cigondewah, Tahu dan Tempe Cibuntu;

9. Melaporkan pelaksanaan Keputusan ini secara berkala sewaktu-waktu apabila diminta kepada Walikota Bandung melalui Sekretaris Daerah Kota Bandung.

Anggaran revitalisasi kawasan Cibaduyut sudah masuk dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja) Kota Bandung yang juga telah disetujui oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Kota Bandung Anggaran Tahun 2011.

Anggaran untuk melakukan revitalisasi Kawasan Cibaduyut ini pada Tahun 2011 terdapat di Dinas Bina Marga dan Pengairan serta Dinas Pemakaman dan Pertamanan, dengan besarnya anggaran sebagai berikut :

Tabel 4.4

Anggaran Revitalisasi Kawasan Cibaduyut

No Pekerjaan Nilai Tahun

1 Peningkatan Jl.Cibaduyut Lama 100jt 2005

2 Rehabilitasi Saluran Jl.Cibaduyut

Lama 45jt 2005

3 Peningkatan Jl.Cibaduyut 350jt 2006

4 Pembangunan Trotoar

Jl.Cibaduyut 100jt 2007

5 Pembangunan Saluran dan

Trotoar Jl.Cibaduyut Raya 588jt 2009

6 Perencanaan Revitalisasi

Jl.Cibaduyut 200jt 2009

7 Peningkatan Jl.Cibaduyut Raya

(Tahap I) 1,25M 2010

(Tahap II)

9 Peningkatan Jalan, Saluran , dan

Trotoar Cibaduyut Raya 3,30 M 2011

10

Penanaman pohon, peletakan tanaman dan pemasanngan reklame 50 M (sifat anggaran untuk keseluruhan kawasan di Kota Bandung, termasuk di dalamnya untuk Kawasan Cibaduyut) 2011

Untuk pemeliharaan kawasan revitalisasi kawasan tidak ada anggaran khusus yang dapat digunakan tetapi anggaran pemeliharaan ini bersifat menyeluruh terhadap semua fasitas sarana dan prasarana yang ada di Kota Bandung.

Dinas yang mempunyai anggaran pemeliharaan sarana dan prasarana di Pemerintah Kota Bandung terdapat pada Dinas Bina Marga dan Pengairan serta Dinas Pemakaman dan Pertamanan.

Seperti yang diutarakan oleh Mochamad Hasan (Bidang Perencanaan) Dinas Bina Marga dan Pengairan, menyampaikan, “untuk anggaran masih

bersatu dengan anggaran pemeliharaan lainnya sesuai dengan program kerja dinas marga. Ada anggaran tanggap darurat untuk pemeliharaan yang sangat penting dan mendadak.”

Dan untuk besaran anggaran pemeliharaan pun telah disebarkan informasinya secara terbuka kepada publik dengan menggunakan internet yang

dapat diunduh melalui http://LPSE.Bandung.go.id pada Rencana Umum Pemilihan (RUP) Tahun Anggaran 2012, dengan besar anggaran sebagai berikut :

Tabel 4.5

Anggaran Pemeliharaan

No Instansi Nilai Tahun

1 Dinas Bina Marga dan Pengairan 10.849.012.700 2012

2 Dinas Pemakaman dan

Pertamanan 2.235.000.000 2012

4.2.3 Partisipatif

Tahapan sosialisasi dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam rangka akan dimulainya revitalisasi kawasan Cibaduyut, hal ini dilakukan sesuai dengan Tugas Pokok Tim Revitalisasi yaitu melakukan sosialisasi kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah dan menampung aspirasi masyarakat.

Sosialisasi dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23 Pebruari 2011 jam 09.00 s/d 11.00 bertempat di Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dilakukan pertemuan antara Walikota Bandung yang didampingi unsur OPD terkait seperti Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan, Dinas Bina Marga, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, dan Dinas Pemakaman dan Pertamanan ; unsur KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kota Bandung dan DPE (Dewan Pertimbangan Ekonomi) Kota Bandung; dan beberapa anggota DPRD Kota Bandung dengan masyarakat dan pengusaha yang ada di kawasan Cibaduyut.

Dalam pertemuan ini Walikota Bandung menyampaikan : “Secara

bertahap, Pemkot Bandung akan mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan, trotoar, drainase dan sarana perparkiran kawasan sentra wisata dan industri perdagangan yang ada di kota Bandung, khususnya kawasan Cibaduyut yang memerlukan penanganan yang cepat dikarenakan kondisi infrastrukturnya sudah tidak nyaman lagi bagi wisatawan yang datang akan berwisata belanja.”

Selanjutnya Walikota Bandung juga menegaskan bahwa : “perlunya ada

percepatan terkait penataan tujuh kawasan sebagai sentra industry perdagangan Kota Bandung, yakni sentra sepatu Cibaduyut, sentra jeans Cihampelas, sentra kaus Surapati, sentra rajut Binongjati, sentra kain Cigondewah, sentra tahu tempe Cibuntu-Andir dan sentra boneka Sukajadi.Untuk kemajuan sentra dan menjadikan potensi yang mendorong perekonomian ekonomi kota yang bisa diandalkan, pemkot Bandung merencanakan akan membentuk tim gabungan yang melibatkan DPE, Kadinda dan organisasi profesi lainnya disektor wisata, diantaranya Arsita, PHRI dan biro perjalanan termasuk wartawan media massa.”

Sementara Koordinator Sentra Sepatu Cibaduyut, Tendi menyatakan :“memang dibutuhkan percepatan pelaksanaan revitalisasi di Kawasan

Cibaduyut, dikarenakan kondisinya yang sudah sangat mengkhawatirkan diantaranya kondisi jalan yang rusak, trotoar yang sudah tidak nyaman, kemacetan serta terjadinya banjir pada saat musim penghujan dikarenakan kondisi drainase yang sudah tidak baik. Disamping itu diperlukan adanya lahan yang refresentatif untuk digunakan sebagai lahan parkir, dikarenakan pada saat

waktu libur kendaraan yang masuk ke Kawasan Cibaduyut tidak hanya kendaraan pribadi tetapi juga bus-bus pariwisata.Pihaknya juga mewacanakan akan menata kios-kios PKL oleh-oleh Bandung diantaranya pedagang pakaian jadi, kaus dan aneka gorengan, ditarik masuk ke sarana parkir. Dibuat semacam pasar tradisional, sehingga kawasan Jalan Cibaduyut bersih, tidak kumuh dan lalu lintas tidak macet. “Kitapun sudah ngobrol dengan pengrajin sepatu, proses home industry alas kaki Cibaduyut juga akan ditampilkan menjadi obyek wisata”.

Camat Bojongloa Kidul pun pada kesempatan pertemuan ini menyampaikan :“segala permasalahan-permasalahan yang ada di Kawasan

Cibaduyut dan mengharapkan agar pelaksanaan revitalisasi Kawasan Cibaduyut menjadi prioritas.utama untuk direalisasikan.”

Sesuai dengan maksud dari pertemuan yaitu menyamakan persepsi dan konsep revitalisasi yang akan dilaksanakan di Kawasan Cibaduyut, dimana Pemerintah Kota Bandung mempunyai kewenangan dalam hal penganggaran juga harus menampung aspirasi keinginan masyarakat setempat dan pihak swasta mengenai revitalisasi yang diinginkan, sehingga pelaksaaan revitalisasi yang direncanakan merupakan hasil dari sebuah kesepakatan antara unsur pemerintah, masyarakat dan swasta.

Adapun usulan yang muncul dari masyarakat dan para pengusaha Cibaduyut pada kesempatan ini disampaikan oleh salah seorang perwakilannya yaitu Anto, yang telah membuatkan beberapa gambar desain-desain disertai keterangan-keterangan tentang konsep revitalisasi yang selain menggunakan angaran dari pemerintah tetapi juga membuka kesempatan kepada pihak-pihak

swasta lain untuk terlibat. Desain dan Konsep revitalisasi yang diusulkan adalah sebagaimana berikut :

Gambar 4.22

Desain dan Konsep revitalisasi yang diusulkan

Sumber :Dokumen Kecamatan Bojongloa Kidul

Memperhatikan susunan Tim Revitalisasi terlihat pada susunan anggota Bidang Sarana ,Prasarana dan Penataan Ruang Kota melibatkan Camat serta koordinator masing-masing sentra industri dengan maksud sebagi akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dalam proses sistem dan mekanisme perencanaan, pembangunan dan pengendalian pembangunan.

Pelaksanaaan revitalisasi infrastruktur Kawasan Cibaduyut memang telah ditunggu sejak lama oleh masyarakat sekitar Cibaduyut, dikarenakan kerusakan infrastruktur yang terjadi selain mengganggu aktifitas keseharian juga sedikitnya bagi para pemilik toko dan pengusaha mempengaruhi terhadap omzet penjualan dan produksi.

Tetapi memang pada saat penyampaian informasi awal akan dilaksanakannya revitalisasi infrastruktur kawasan tidak seluruh masyarakat terutama pemilik toko serta bangunan yang ada di pinggir jalan mengetahui konsep revitalisasi sehingga pada saat dilakukannya tahapan pelaksanaan revitalisasi pemilik toko dan bangunan yang berada di pinggir jalan mengeluhkan terganggunya aktifitas usaha mereka, seperti yang dituturkan oleh Bapak Asep

salahsatu pemilik Toko Sepatu yang menyatakan, “ tidak menerima sosialisasi

mengenai revitalisasi Kawasan Cibaduyut, hanya melihat dan menerima realisasinya saja.”

Begitu pula setelah selesai dilakukannya revitalisasi infrastruktur Kawasan Cibaduyut hamper seluruh pemilik toko dan bangunan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk melakukan pemeliharaan terhadap infrastruktur yang telah direvitalisasi, dikarenakan tidak adanya penyampaian informasi lanjutan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung kepada para pengurus RT, RW dan masyarakat sekitar Cibaduyut , bagaimana seharusnya memelihara kawasan yang telah selesai dilakukan revitalisasi agar tidak cepat rusak, berumur panjang serta dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Salahsatu pemandangan yang sangat kentara tidak ada perubahan dari pelaksanaan revitalisasi Kawasan Cibaduyut ini adalah adanya titik-titik lokasi penumpukan sampah setiap hari terutama di pagi hari dari mulai jam 06 sampai dengan jam 10 (dilakukan pengangkutan tumpukan sampah oleh truk dari PD. Kebersihan), walaupun dilakukan pengangkutan tumpukan-tumpukan sampah ini terus saja berulang sehingga menimbulkan kesan kumuh kawasan pariwisata.

Tema permasalahan penumpukan sampah ini sebenarnya sudah sering menjadi pokok bahasan di aparat kewilayahan (Kecamatan dan Kelurahan) yang mencoba berkomunikasi dengan para pengurus RT/RW untuk mencari solusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah ini, tetapi sampai dengan saat ini belum diperoleh suatu titik temu pemecahan masalahnya, karena penumpukan sampah selain berasal dari sisa-sisa wisatawan yang membuang sampah secara

sembarangan, juga dilakukan oleh masyarakat rumah tangga sekitar Cibaduyut yang tidak memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.

Harian Umum Pikiran Rakyat pada hari Kamis tanggal 06 Desember 2012 memberikan berita penumpukan sampah ini dengan judul “Tumpukan sampah Dikeluhkan (Kedisiplinan Warga di Cibaduyut Masih Minim)”, dengan inti berita : “Warga dan pengguna jalan Cibaduyut Kota Bandung, mengeluhkan sampah

yang selalu menumpuk di pinggir jalan, di depan beberapa toko. Tumpukan sampah itu kerap mengganggu arus lalu lintas di ruas jalan yang memang bervolume padat. Juga dilakukan wawancara terhadap warga Cibaduyut, Bapak Ahmad Syarif yang menyatakan, “Tiap pagi, ketika lewat sini, selalu ada tumpukan sampah. Bukan hanya di satu tempat, melainkan banyak dengan jarak 10-50 meter”. Sedangkan Bapak Jafar menyatakan, “Sampah semakin menggunung pada keesokan paginya, apalagi kalau petugas dari PD. Kebersihan terlambat datang dan jika turun hujan, sampah itu menyebabkan tersumbatnya drainase dan akhirnya terjadi cileuncang.”

Untuk permasalahan sampah ini pun setelah ditelusuri terhadap pemilik toko dan bangunan di pinggir jalan, ternyata ada dua versi cerita yang berbeda yaitu, pertama, seperti yang dituturkan Ibu Dewi pemilik toko pakaian menyatakan, “Secara pribadi saya dan karyawan saya sangat menyadari dan

berusaha aktif dalam menjaga revitalisasi yg ada disekitar kami. Contohnya : mengenai sampah, kami inisiatif membuang sampah sendiri ke TPS dekat jalan tol dengan bayar iuran sendiri. Namun tetangga disekeliling kami banyak yg tidak kooperatif dalam menjaga kebersihan. Mereka secara rutin membuang sampah ke

jalan, bahkan ada yg dimasukkan ke lubang air gorong2. Saya jg pernah mengingatkan mereka.. tapi hal tsb tetap dilakukan secara berulan.”. Yang kedua

yang dituturkan oleh Bapak Ridwan pemilik toko sepatu menyatakan, “Memang

di depan toko kami setiap pagi ada penumpukan sampah, tapi sampah-sampah itu berasal dari sampah toko kami yang kami simpan di depan toko karena telah terbiasa koordinasi dengan truk pengangkut sampah, sedangkan apabila tiap pagi tumpukan menjadi menggunung, karena banyak warga yang di belakang toko kami yang ikut membuang sampah serta masyarakat yang lewat pun apabila malam menggunkan motor membuang berplastik-plastik sampah dan mereka tidak berkoordinasi sedikitpun seperti kami.”

4.2.4 Efesiensi dan Efektivitas

Untuk pelaksanaan revitalisasi Kawasan Cibaduyut ini telah dilakukan wawancara dengan beberapa instansi terkait yang masuk ke dalam Tim Revitallisasi untuk Bidang Penataan Ruang Kota serta Bidang Penataan Sarana dan Prasarana yaitu terdiri Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, Dinas Pemakaman dan Pertamanan dan Kecamatan Bojongloa Kidul selaku penangungjawab wilayah, sebagaimana berikut :

Untuk Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya berperan sebagai pengonsep dalam revitalisasi industri di kawasan Cibaduyut, seperti yang diutarakan oleh Dudy Prayudi, ST. MT (Bidang Penataan Bangunan) : “Dinas Tata Ruang dan

Cipta Karya berperan dalam pengalokasian dan penataan lokasi-lokasi untuk pedagang, tempat parkir, penataan pedestrian, dan saluran untuk menghindari banjir yang direalisasikan dalam program RTBL (rencana tata bangunan dan

lingkungan).Selain itu Distarcip berperan dalam pelegalan tempat atau kawasan tertentu seperti pelegalan tempat industri sepatu.Untuk pengalokasian tempat dagang, dikarenakan kepemilikan bangunan adalah milik warga, sehingga apabila dibeli oleh pemerintah harus melalui pembebasan lahan yang membutuhkan waktu lama, sehingga sekarang ini fokus kajian dilakukan pada pembangunan sentra parkir.Tetapi sampai saat ini hal tersebut belum dapat direalisasikan dikarenakan sulitnya mencari lahan, sehinga untuk tempat parkir digunakan lahan industri yang mempunyai lahan besar untuk parkir sebagai tempat parkir bagi wisatawan yang berkunjung, seperti oulet ouval memiliki lahan parkir yang luas, selain itu dinas tata ruang sekarang ini melakukan tata ruang untuk koridor jalan”. Selanjutnya beliau menyampaikan tentang kaitan

anggaran yang disiapkan oleh Distarcip, “Untuk Distarcip tidak ada anggaran

khusus dalam revitalisasi industri Cibaduyut karena Distarcip hanya membuat konsep tata ruang dalam RTBL di Cibaduyut pada tahun 2008, distarcip hanya mengirimkan tim ahli sebagai ahli pembuat tata lokasi sentra industri cibaduyut. Pelaksanaan fisiknya yang membutuhkan dana dilaksanakan oleh dinas bina marga , pertamananan dan lainnya.

Dari hasil wawancara terlihat peran dari Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) adalah dalam pengalokasian dan penataan lokasi-lokasi untuk

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 23-48)

Dokumen terkait