Secara historis, lex mercatoriamerupakan sekumpulan hukum kebiasaan
diantara para pedagang Eropa yang diadministrasikan oleh pengadilan pedagang (merchant court) dimana ada dari unsur pengadil adalah pedagang itu sendiri yang menjadi hakimnya. Gagasan dasar inilah yang ada di balik penelitian banyak lembaga-lembaga arbitrase internasional saat ini.
Sebagai suatu tradisi hukum, lex mercatoria yang merupakan hukum
kebiasaan pedagang Eropa pada abad pertengahan tidak terekam atau tercatat dalam bentuk homogen.
Lex Mercatoria terekam dalam berbagai literatur, nasehat berkala kepada
pedagang, dekrit raja, hukum munisipal (municipal law), custom of fair,glossary
dan komentar hukum Romawi dan Kanonik96.
95
53 Pada saat itu, hukum ini hanya berlaku bagi orang tertentu, yakni pedagang, dan tempat tertentu, seperti pasar dan pelabuhan laut. Ia juga mengatur
hubungan perdagangan di suatu kota97.
Belakangan dalam konteks yang lebih modern, mendefinisikan lex
mercatoria sebagai:
the customs or usages of internationa l trade, or the rules of law that are common to all or most of the states engaged international trade ot to those that connected with the contract98.
Stocker mengutip Goldman memberikan batasan.
lex mercatoria sebagai a set of genaral principles, and customary rules spontaneously referred to or elaborated in the framework of international trade without reference to a particular national system or laws.99
Selain itu ada pula yang mendefinisikanlex mercatoria sebagai:
rules of laws which are common to all or most of the states engaged in international trade or to those state connected which the disputes, and if not ascertainable, the rules which appear to be appropriate and equitable.100
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat dikatakan, bahwa prinsip- prinsip dan kebiasaan yang diterima secara umum dalam praktek perdagangan 96Roy Gooede “The Concept of Good Faith in English Law” , www.cn.itcrdcsframe2.htm diakses
pada 20 Juli 2002.
97
Harold J, Berman, Law a nd Revolution, The Formation of the western Legal Tradition (Cambridge: Harvard University Press, 1999), hlm., 341.
98 J.G. Castel, et.al, The Canadian Law and Practice of International Trade with Pa rticular
Emphasis on Export and Import of Goods and Services, (Toronto: Emmons Montgomery Publication Limited, 1991), hlm., 105.
99 C.W.O. Stoecker, “
The Lex Mercatoria: to What Extent Does it Exist?”, dalam journal of international Arbitration, Vol 7, 1990, hlm., 105.
100O. Lando, ”The Lex Mercatoria in International Commercial Arbitration”, dalam International
54
internasional tanpa merujuk pada suatu sistem hukum internasional tertentu lex
mercatoria merupakan suatu norma yang bersifat otonom, suatu norma yang berlaku di kalangan masyarakat dagang atau belakangan agak sedikit dirancukan
dengan istilah bisnis101.
Adapun elemen-elemen lex mercatoria di alam perdagangan internasional
dihimpun dan ditegaskan keberadaannya lewat102: (Kompilasi-kompilasi tertulis
asas-asas dan aturan-aturan dalam bidang atau sektor perdagangan tertentu103
yang dilakukan oleh badan-badan internasional publik atau swasta). Contohnya:
kompilasi Incoterms 2000 atau Uniform Customs and Practice for Documentary
Credit104; (Konvensi-konvensi hukum inteternasional atau regional yang mengatur sektor-sektor perdagangan internasional tertentu secara subtansial, yang
dipelopori oleh The UNCITRAL Convention on Contracts for International Sale
of Goods105dan diikuti oleh perbagai konvensi lain (misalnya, Convention on the Limitation Period in the International Sale of Goods106; UNIDROIT Convention
101 Khairandy Ridwan, Pengantar Hukum Perdata Internasional, FH UII Press, Yogyakarta, 2007,
hlm., 126.
102 Lihat websites resmi UNCITRAL pada http://www.uncitral.org/uncitral atau International
Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT) pada http://www.unidroit.org/ atau Internasional Chamber of Commerce pada http://www.iccwbo.org/.
103Perkembangandi atas menunjukan bahwa dewasa ini, sekurang-kurangya di bidang
perdagangan internasional, sedang tumbuh seperangkat asas dan aturan hukum yang memiliki ciri dan sifat seperti layaknya sebuah sistem hukum nasional yang otonom dan idependen. Bidang hukum baru inilah yang dikenal dengan sebutan the New Lex Mercatoria. Lihat Dr. Bayu Seto Hardjowahono, SH., LL.M. Op.Cit., hlm. 318.
104 UCPDC, 1993.
105 Vienna, 1980.
55 on Internasional Financial Leasing107; Convention on International Interests in Mobile Equipment108; The United National Convention on the Assignment of Receivables in International Trade109; UNIDROIT Convention on International Factoring110; Pembentukan model laws dan legal guides atau model/pedoman pembuatan peraturan perundang-undangan yang sebenarnya di maksudkan untuk dijadikan model dalam pembuatan peraturan perundang-undangan nasional, tetapi secara subtantif mengandung asas-asas dan aturan-aturan yang dianggap sesuai
dengan tuntutan kebutuhan perdagangan internasional). Misalnya, The
UNCITRAL Legal Guide on Drawing up International Contracts for the Contruction of Industrial Work (1988), UNIDROIT Model Franchise Disclosure
Law (2002), dan UNCITRAL Model Legislative Provisions on Privately Financed
Infrastucture Projects (2004); Pembuatan law restatements atau kondifikasi tidak resmi dari asas-asas dan aturan-aturan yang hidup dan berkembang dalam praktik perdagangan internasional, yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di antara sistem-sistem atau tradisi- taradisi hukum yang ada di dunia.
Contoh yang paling baik untuk menggambarkan pranata ini adalah Principles of International Commercial Contracts (2004) yang berisi sekumpulan asas dan aturan dalam kontrak bisnis internasional, baik yang dikenal dalam praktik maupun yang dianggap terbaik untuk mengatasi persoalan-persoalan 107 Ottawa, 1988. 108 Cape Town, 2001. 109 New York, 2001. 110 Ottawa, 1988.
56 perdagangan sehari-hari. Di terimanya prinsip-prinsip UNIDROIT ini di perlbagai forum internasional dan nasional, arbitrase, atau pengadilan biasa, menunjukan adanya kesadaran baru bahwa kaidah-kaidah hukum perdagangan internasional itu sebenarnya ada dan memiliki sifat yang otonom dan independen.
Di lingkungan masyarakat Eropa (ME) juga tengah dikembangkan Principles of European Contract Law yang direncanakan akan menjadi hukum
kontrak Eropa sebagai European ius commune walaupun masih banyak pro-kontra
mengenai hal ini. Perkembagan terakhir bahkan menunjukan bahwa pendekatan
melalui law restatements ini juga merasuk ke bidang hukum HPI, dengan
diintrodusirnya ALI/UNIDROIT Principles of Transnational Civil Procedure111.
Pendekatan lain yang digunakan untuk membentuk sumber hukum tertulis dalam wujud penetapan kembali asas-asas yang dianggap hidup dan berlaku dalam praktik perdagangan internasional adalah melalui penyusunan daftar asas-
asas seperti yang dilakukan oleh CENTRAL112 dengan menerbitkan daftar yang
disebut The List of Lex Mercatoria Principles, yang tidak saja mencakup asas-asas
yang berlaku di bidang kontrak internasional, tetapi juga di semua bidang hukum perdagangan, bahkan termasuk asas-asas HPI.
Perkembagan di atas menunjukan bahwa dewasa ini.melihat praktek transaksi perdagangan internasional yang tumbuh dengan seperangkat asas dan aturan hukum yang memiliki ciri dan sifat sepertil layaknya sebuah sistem hukum
111
American Law Institute/UNIDROIT, ALI/UNIDROIT Principles of Transnational Civil Procedure, Cambridge Univesity Press, Weshington D.C., Rome, 2004.
57
nasional yang otonom dan independen113, maka eksestensi lex mercatoria
sebenarnya tidak perlu diragukan lagi. Sebagai bukti bahwa ia memang benar- benar eksis dapat dilihat dalam kontrak-kontrak dagang internasional yang baik secara eksplisit maupun implisit mengadung klausula mengenai yang menunjukan
penggunaan lex mercatoria. Hal yang sama juga terlihat dalam arbritrase
perdagangan internasional114.