BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5. Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijakkan yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara konsisten. Karena itu, prinsip akan berlaku umum dan telah diyakini kebenarannya dari berbagai pengamatan dalam kondisi yang beragam. Dengan demikian prinsip dapat diartikan sebagai landasan pokok yang benar, bagi pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Menurut Slamet (2000) Menekankan Esensi penyuluhan memberikan modal usaha, membantu pemasaran sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.
...
Meskipun prinsip biasanya diterapkan dalam dunia akademis, melaksanakan kegiatan harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip pemberdayaan yang sudah disepakati, seorang penyuluh (apalagi administrator pemberdayaan) tidak mungkin dapat dilaksanakan pekerjaan dengan baik. Bertolak dari pemahaman pemberdayaan sebagai salah satu sistem pendidikan, maka pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip:
1. Mengerjakan, artinya, kegiatan pemberdayaan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk mengerjakan/menerapkan sesuatu. Karena melalui mengerjakan mereka akan mengalami proses belajar (baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan keterampilannya) yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang lebih lama.
2. Akibat, artinya, kegiatan pemberdayaan harus memberikan akibat atau pengaruh yang lebih baik atau bermanfaat; karena, perasaan senang/puas atau tidak senang/kecewa akan mempengaruhi semangatnya untuk mengikuti kegiatan belajar/pemberdayaan di masa-masa mendatang.
3. Asosiasi, artinya, setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya, sebab, setiap orang cenderung untuk mengaitkan/menghubungkan kegiatannya dengan kegiatan/peristiwa yang lainya. Misalnya, dengan melihat cangkul orang yang di inginkan kepada pemberdayaan tentang persiapan lahan yang baik: melihat tanaman yang kerdil/subur, akan menginginkannya kepada usuha-usaha pemupukan dll.
Lebih lanjut, Dahama dan Bhatnagar dalam Sriwahyuni (2013) mengungkapkan perinsip-prinsip pemberdayaan yang lain yang mencakup:
1. Minat dan kebutuhan, artinya, pemberdayaan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat. Mengenai hal ini, harus di kaji secara mendalam: apa yang benar-benar menjadi minat dan kebutuhan yang dapat menyenangkan setiap individu maupun segenap warga masyarakat, kebutuhan apa saja yang dapat di penuhi sesuai dengan tersedianya sumber daya, serta minat dan kebutuhan mana yang perlu mendapat perioritas untuk di penuhi terlebih dahulu.
2. Organisasi masyarakat bawah, artinya pemberdayaan akan efektif jika mampu melibatkan/menyentuh organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluarga/kekerabatan.
3. Keragaman budaya, artinya, pemberdayaan harus memperhatikan adanya keragaman budaya. Perencanan pemberdayaan harus selalu di sesuaikan dengan budaya lokal yang beragam. Di lain pihak, perencanaan pemberdayaan yang seragam untuk setiap wilayah seringkali akan memenuhi hambatan yang bersumber pada keragaman budaya.
4. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan mengakibatkan perubahan budaya. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulakan kejutan-kejutan budaya. Karena itu, setiap penyuluh perlu untuk terlebih dahulu memperhatikan nilai-nilai budaya lokal seperti tabu, kebiasaan-kebiasaan;
...
5. Kerja sama dan partisipasi artinya pemberdayaan hanya akan efektif jika mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan yang telah direncanakan.
6. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam pemberdayaan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk menawarkan setiap ilmu alternatif yang ingin di terapkan yang di maksud demokrasi disini bukan terbatas pada tawar-menawar tentang ilmu alternatif saja, tetapi juga dalam penggunaan metode pemberdayaan, serta proses pengambilan keputusan yang akan di laksanakan oleh masyarakat sasarannya.
7. Belajar sambil bekerja, artinya dalam kegiatan pemberdayaan harus diupayakan agar masyarakat agar dapat belajar sambil bekerja, atau balajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan. Dengan perkataan lain, pemberdayaan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi atau konsep-konsep teoritis, tetapi harus memberikan kesempatan kepada masyarakat sasaran untuk mencoba atau memperoleh pengalaman melelui pelaksanaan kegiatan secara nyata.
8. Penggunaan metode yang sesuai, artinya pemberdayaan harus dilakuakan dengan menerapkan metode yang selalu di sesuaikan dengan kondisi (lingkungan pisik, kemampuan ekonomi, dan nilai-nilai sosial budaya)
sasaran. Dengan perkataan lain, tidak satupun metode yang dapat di terapkan di semua kondisi sasaran dengan efektif dan efesien.
9. Kepemimpinan, artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan/kepuasannya sendiri, dan harus mampu mengembangkan kepemimpinan. Dalam hubungan ini, penyuluh sebaiknya mampu menumbuhkan pemimpin-pemimpin lokal atau menempatkan pemimpin lokal yang telah ada untuk membantu kegiatan pemberdayaan.
10. Spesialis yang terlatih, artinya, penyuluh harus benar-benar pribadi yang telah memperoleh latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh. Penyuluh-penyuluh yang di siapkan untuk menagani kegiatan kegiatan khusus akan lebih efektif di banding yang di siapkan untuk melakukan beragam kegiatan (meskipun masih berkaitan dengan kegiatan pertanian).
11. Segenap keluarga, artinya, penyuluh harus sebagai suatu kesatuan dari unit sosial. Dalam hal ini terkandung pengertian-pengertian antara lain sebagai berikut:
a. Pemberdayaan harus dapat memenuhi segenap anggota keluarga.
b. Setiap anggota keluarga memiliki peran/pengaruh dalam setiap pengambilan keputusan.
c. Pemberdayaan harus mampu mengembangkan pemahaman bersama.
d. Pemberdayaan mengajarkan pengelolaan keluarga.
...
e. Pemberdayaan mendorong keseimbangan antar kebutuhan keluarga dan kebutuhan usaha.
f. Pemberdayaan harus mampu mendidik anggota keluarga yang masih muda.
g. Pemberdayaan harus mengembangkan kegiatan-kegiatan keluarga, memperkokoh kesatuan keluarga, baik yang menyangkup masalah sosial, ekonomi, maupun budaya.
h. Mengembangkan pelayanan keluarga terhadap masyarakatnya.
12. Kepuasan, artinya, pemberdayaan harus mampu mewujudkan tercapinya keputusan, adanya kepuasan akan sangat menentukan keikutsertaan sasaran pada program-program pemberdayaan selanjutnya.
6. Tujuan Pembedayaan Masyarakat
Pemberdayaan merupakan implikasi dari strategi pembagunan yang berbasis pada masyarakat. Terkait dengan hal ini, pembagunan, apapun pengertian yang di berikan terhadapnya, selalu merujuk pada upaya perbaikan, terutama perbaikan pada mutu hidup manusia, baik secara fisik, mental, ekonomi, maupun sosial budayanya.
Selaras dengan hal itu, dalam pembangunan pemberdayaan tujuan pemberdayaan diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis, perbaikan usaha, dan perbaikan kehidupan, dan masyarakatnya. Dari pemberdayaan yang telah di laksanakan di Indonesia, menunjukkan bahwa untuk mencapai ketiga bentuk
perbaikan yang di sebutkan di atas masih memerlukan perbaikan lain yang menyangkut.
a. Perbaikan pemberdayaan masyarakat demi terjadinya kerja sama dan kemitraan.
b. Perbaikan kehidupan masyarakat, yang tercermin dalam perbaikan pendapatan, stabilitas, dan politik yang sangat diperlukan bagi terlaksananya pemberdayaan masyarakat yang merupakan subsistem pembagunan masyarakat. Tentang hal ini, pengalaman menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan, mana kala pengusaha tidak memiliki cukup dana yang didukung oleh stabilitas politik dan keamanan serta pembagunan bidang dan sektor kehidupan yang lain.
c. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup demi kelangsungan usaha.
7. Industri Rumah Tangga
Rumah tangga berarti rumah, tempat tingal, ataupun kampung halaman, sedangkan industri, dapat di artikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan, singkatnya industri rumah tangga (atau bisa ditulis/dieja dengan industri rumah tanggga) adalah usaha rumah produk barang atau juga produk kecil.
Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam undang-undang No.9 tahun 1995. Yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan karyawan bersih paling banyak 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) kriteria lainnya dalam undang-undang no 9 tahun 1995 adalah milik WNI, berdiri
...
sendiri, berafiliasi langsung dengan usaha menengah atau besar dan badan usaha perorangan baik berbentuk badan hukum maupun tidak. industri rumah tangga, karena termasuk yang dikelola keluarga.
Adapun undang yang menaungi tentang usaha kecil yaitu undang-undang No. 9 tahun 1995
UNDANG-UNDANG TENTANG USAHA KECIL Pasal 1
1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi keriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2. Usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.
8. Pengertian dan Ruang Lingkup Gerabah
Gerabah ialah alat atau benda keperluan manusia, terbuat dari tanah liat yang pembuatannya melalui proses pembakaran tanpa glasir. Gerabah ini di Sulawesi Selatan sering juga disebut keramik lokal jadi semua benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia mungkin adalah gerabah.
Gerabah adalah elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dahulu, karena gerabah tidak hanya memerankan sebagai wadah dari kehidupan sehari-hari gerabah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang merupakan salah satu alat yang terbuat dari tanah liat telah dikenal oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang
lalu. Namun hingga kini peralatan tersebut masih digunakan oleh sebagaian masyarakat dipedalaman. Keterampilan membuat gerabah merupakan pengetahuan yang diwarisi secara turun-temurun dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya.
Pada mulanya peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah masih sangat sederhana tradisi tersebut hingga kini masih dapat kita lihat pada industri-industri gerabah penduduk yang tersebar di beberapa Desa.
B. Kerangka Pikir
Pemerintah Daerah dalam hal ini memeliki peranan penting: (1).
Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembuatan gerabah. (2).
Memberikan modal usaha. (3) membantu pemasaran. Dengan demikian pemerintah daerah dapat dikatakan berhasil apabila telah bekerja dan dirasakan kinerjanya oleh masyarakat yang ada di daerahnya.
Dalam hal ini adapun faktor-faktor yang mepengahuri dalam pembuatan gerabah yaitu faktor lingkungan dan faktor modal. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh faktor cuaca yaitu terkendala pada saat pembakaran gerabah di musim hujan dan faktor modal dipengaruhi oleh susahnya mendapat modal usaha sehingga meraka harus menggadaikan surat tanah di bank untuk mendapatkan modal usaha.
...
C. Defenisi Fokus
Peran Pemerintah Kabupaten Takalar
Peran pemerintah kabupaten takalar dalam membantu pengusaha industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar meliputi: (1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pembuatan Gerabah, (2) Memberi Modal Usaha (tadak ada peran pemeritah), (3) Membantu Pemasaran.
D. Definisi Fokus Penelitian
Adapun deskripsi fokus dalam penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pembuatan Gerabah Peran pemerintah daerah dalam pengembangan industri rumah tangga gerabah tanah liat di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu
Pengusaha Industri Rumah Tangga (Gerabah) Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar
Indikator Peran Pemerintah 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam Pembuatan Gerabah 2. Memberikan Modal Usaha
3. Membantu Pemasaran Faktor yang Mempengaruhi
1. Faktor lingkungan 2. Faktor modal
Kabupaten Takalar yaitu melalui dinas perindustrian memberikan penyuluhan kepada penrajin industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar
2. Memberikan Modal Usaha
Peran pemerintah Kabupaten Takalar dalam memberikan modal usaha kepaada pengusaha industri rumah tangga gerabah tanah liat adalah tidak ada peran pemerintah kabupaten takalar.
3. Membantu Pemasaran
Peran pemerintah Kabupaten Takalar dalam membantu pengusaha industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di keluraahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar melalui dinas perindustrian yaitu membantu memasarkan hasil produksi penrajin gerabah tanah liat dengan cara mengikut sertakan hasil produksi gerabah tanah liat pada pemeran atau iven-iven tertentu.
...
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan. di Kelurahan Takalar lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Tempat ini dipilih oleh peneliti dimana terdapat masalah yang perlu diteliti lebih lanjut dan menarik untuk dipelajari lebih mendalam serta terdapat daya tarik tersendiri karena pemberdayaan yang dilakukan pemerintah di masyarakat.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menhasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diambil.
Dengan dasar tersebut, maka peneliti ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai peran Pemerintah Daerah dalam pengembangan industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat didukung data-data tertulis maupun data-data hasil wawancara.
Tipe penelitian ini adalah penelitian fenomenologis yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum berbagai macam data yang dikumpul dari lapangan secara objektif.
28
C. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber data primer
Merupakan data yang diperoleh langsung pada pelaku home industri, Kepala Kelurahan Takalar Lama,Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan dan warga Kelurahan Takalar Lama yang terlibat langsung dalam home industri yaitu berupa keterangan atau informasi langsung dari iforman.
2. Sumber data sekunder
Untuk menperoleh sumber data sekunder, penulis menggunakan teknik dokumentasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui informasi secara tertulis atau gambar-gambar yang berhubungan dengan penelitian ini.
D. Informan Penelitian
Informan merupakan sasaran objek peneliti yang akan menjadi sumber informasi dalam pengumpulan data-data primer melalui proses observasi dan wawancara lapangan. Sumber informan merupakan informasi dari masyarakat lingkungan sekitar lokasi industri rumah ttangga dan pengelola industri rumah tangga itu sendiri serta dari pihak Pemerintah. Dalam hal ini yang dimaksud adalah :
... Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Staf dinas Perindustrian
Teknik penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan suatu penelitian. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin, artinya peneliti mengadakan pertemuan langsung dengan informan, dan wawancara bebas artinya peneliti bebas mengajukan pertanyaan kepada informan sesuai dengan jenis pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
2. Dokumentasi adalah pemanfaatan informasi melalui dokumen-dokumen tertentu yang dianggap mendukung. Adapun manfaat penggunaan dokumen dalam hal ini adalah :
3. Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan dampak aktivitas industri rumah tangga di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.
a) Dokumen membantu pemverikasian ejaan dan judul atau nama yang benar dari organisasi yang telah disinggung dalam wawancara.
b) Dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi dari sumber-sumber lain jika bukti dokumenter bertentangan dan bukannya mendukung, peneliti mempunyai alasan untuk meneliti lebih jauh topik yang bersangkutan.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam penyusunan hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif. Dalam model ini terdapat komponen pokok, menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiono :2012) keempat komponen tersebut yaitu :
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
b. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan peneliti dapat dilakukan.
...
c. Sajian Data
Sajian data merupakan suatu rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis makna peristiwanya dapat di pahami.
d. Penarikan Simpulan
Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan mencatat peraturan-peraturan sebab akibat dan berbagai proporsi sehingga penarikan simpulan dapat dipertanggung jawabkan.
G. Pengabsahan Data
Karena penelitian ini bersifat kualitatif, agar keabsahan data tetap terjaga perlu dilakukan startegi. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah metode campuran, diamana metode kualitatif dan kuantitatif digunakan bersama-sama dalam penelitian ini.
H. Jadwal Penelitian
Adapun pelaksanaan penelitian yang direncanakan menyangkup dua tahap, yaitu : 1. Persiapan
Tahap ini peneliti mengurus perizinan, penyusunan instrument penelitian selama dua minggu.
2. Pelaksanaan
Tahap ini peneliti mengumpulkan data, mengola data, menganalisis data yang diperoleh kemudian penarikan kesimpulan selama dua bulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Letak dan luas desa/kelurahan
Kelurahan Takalar Lama terletak di sebelah selatan atau berbatasan dengan Kecamatan Mangarabombang, yaitu berada di sekitaran pesisir pantai (berada di pantai barat selat makassar) Kelurahan Takalar Lama berada pada ˂50 di atas permukaan air laut.
Adapun luas Kelurahan Takalar Lama yaitu, Luas 7,21 Km2. Persen terhadap kecamatan, 15,93. Jarak ke kecamatan yaitu (0 km) karena berada di pusat kecamatan, dan jarak ke kabupaten yaitu (6 Km). Banyaknya lingkungan yang ada di kelurahan Takalar yaitu 7 lingkungan yakni : Lingkungan Masalleng, Lingkungan Cilallang, Lingkungan Pattitangngang, Lingkungan Takalar, Lingkungan Kampung Beru, dan Lingkungan Kunjung Mae. Batas-batas wilayah kelurahan Takalar Lama sebagai berikut :
1. Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Patani.
2. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Banggae, Kec. Mangarabombang.
3. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Selat Makassar.
4. Sebelah Barat Berbatasan Dengan Selat Makassar.
...
2. Jumlah Penduduk/Mata Pencaharian.
Dalam wilayah Kelurahan Takalar Lama saat ini jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 893 KK dengan jumlah penduduk 4.011 jiwa, yang sebagian besar dan memiliki pekerjaan pokok Petani 15%. Sebagai kelurahan pantai memiliki nelayan 32%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 13%, lain-lain 35% pekerjaan diluar pekerjaan di atas.
Tabel. pekerjaan pokok Kepala Keluarga (KK) kelurahan Takalar adalah :
Jenis pekerjaan pokok
Jumlah KK
Persentase (%)
Petani 72 15%
Nelayan 154 32%
PNS 65 13%
Peternak 24 5%
Lain- lain 168 35%
Sumber : Sensus perangkat kesejahteraan masyarakat Kelurahan Takalar Lama Untuk pekerjaan sampingan saat ini tercatat sebanyak 35% kepala keluarga di kelurahan Takalar Lama memiliki pekerjaan sampingan pada sektor usaha jual beli, perdagangan, jasa, dan usaha kecil-kecilan.
3. Struktur Pemerintahan
Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan norma dan peraturan daerah kabupaten dengan mengupayakan situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban.
4. Kelembagaan Masyarakat
Struktur kelembagaan masyarakat dengan pemantapan koordinasi antara unsur aparatur sehingga dapat memberikan makna bagi kehidupan masyarakat kelurahan Takalar yang lebih baik dan mandiri.
Adapun kelembagaan yang ada di kelurahan Takalar Lama yaitu, LKMD sebanyak 1, kelembagaan Pemuda sebanyak 3, dan lembaga BPD sebanyak 1.
5. Identifikasi Potensi Sumber Daya dan Manusia 1. Potensi Sumberdaya alam
Kelurahan Takalar Lama merupakan salah satu kelurahan dari beberapa desa yang ada di kecamatan mappakasunggu. Dengan luas wilayah yang cukup besar NIP : 19690107 200701 1 102
URUSAN UMUM
...
dominan adalah Nelayan, sehingga produksi ikan, kepiting, udang ataupun rumput laut sangat cocok untuk selalu dijaga dan tentunya untuk dikembangkan. Disisi lain di kelurahan ini juga mempunyai objek wisata yang terletak di pinggiran pantai kelurahan ini sehingga cukup menarik untuk dikunjungi. Selain itu areal persawahan juga yang ada di kelurahan ini sehingga produkisi beras di kelurahan ini cukup baik.
2. Potensi Sumberdaya Manusia
Jumlah penduduk yang cukup padat dikelurahan ini yang mencapai 4.011 jiwa sangat mendukung perubahan yang cukup signifikan di kelurahan ini. Dilihat dari pekerjaan pokok masyarakat yaitu PNS sebanyak 13%, terbagi atas beberapa dokter, guru paramedis (perawat dan bidan) dan dukun bayi.
3. Sarana dan Prasarana
Pembangunan Kelurahan Takalar Lama untuk 5 (lima) tahun kedepan sesungguhnya sangat dibutuhkan adanya dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung dari segala sektor kehidupan masyarakat kelurahan Takalar Lama baik sekarang maupun yang akan datang, yakini Mesjid, Sekolah, Balai pertemuan, dan sanggar yang dimiliki.
4. Identifikasi Masalah
Adapun yang menjadi kendala ataupun penghambat dalam mewujudkan kelurahan Takalar Lama untuk memaksimalkan tujuannya yaitu minimnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah setempat terhadap kebutuhan masyarakat itu sendiri, perlunya rehabilisasi terhadap fasilitas umum seperti, gedung pertemuan atau Sanggar yang ada di kelurahan Takalar Lama.
B. Peranan Pemerintah Dalam Pengembangan Industri Rumah Tangga, Pembuatan Gerabah Tanah Liat Di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.
Gerabah adalah elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dahulu, karena gerabah tidak hanya memerankan sebagai wadah dari kehidupan sehari-hari melainkan juga bisa berarti barang berharga baik untuk perdagangan gerabah sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang merupakan salah satu alat yang terbuat dari tanah liat, telah dikenal oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu.
Namun hingga kini peralatan tersebut masih digunakan oleh sebagian masyarakat baik dikota maupun di pedalaman. Keterampilan membuat gerabah merupakan pengetahuan yang diwarisi seacara turun temurun dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Pada mulanya peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah masih sangat sederhana.
Oleh karena itu agar pengrajin Gerabah tetap ada dan dilestarikan keberadaannya dengan memanfaatkan program pemerintah yang ada yang di anggap mampu menjamin kesejahteraan masyarakat. Seperti yang diungkapkan bagian UPTD Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar sebagai berikut :
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dakam Pembuatan Gerabah
“Analisa SWOT (Strength, Weaknes, Oportunities dan Threat) adalah suatu metode analisa yang dapat digunakan untuk merancang strategi manajemen industri rumah tangga dalam upaya mengembangkan usaha serta memenangkan persaingan di masa depan. Analisa dilakukan dengan memahami hal-hal yang dapat dikendalikan manajemen industri rumah
“Analisa SWOT (Strength, Weaknes, Oportunities dan Threat) adalah suatu metode analisa yang dapat digunakan untuk merancang strategi manajemen industri rumah tangga dalam upaya mengembangkan usaha serta memenangkan persaingan di masa depan. Analisa dilakukan dengan memahami hal-hal yang dapat dikendalikan manajemen industri rumah