• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Muh. Nur Rahmatullah Nomor Stambuk:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Muh. Nur Rahmatullah Nomor Stambuk:"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

DI KELURAHAN TAKALAR LAMA KECAMATAN MAPPAKASUNGGU KABUPATEN TAKALAR

Muh. Nur Rahmatullah Nomor Stambuk: 105640100810

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

(2)

HOME INDUSTRY PEMBUATAN GERABAH TANAH LIAT

DI KELURAHAN TAKALAR LAMA KECAMATAN MAPPAKASUNGGU KABUPATEN TAKALAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

MUH. NUR RAHMATULLAH No. Stambuk : 105640100810

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

(3)

Industry Rumah Tangga Pembuatan Gerabah Tanah Liat

Di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar

Nama : Muh. Nur Rahmatullah Nomor Stambuk : 105640100810

Program Sudi : Ilmu Pemerintahan

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Lukman Hakim, M.Si Dr. Hj. Ihyani Malik, S. Sos, M.Si

Mengetahui :

Dekan Ketua Jurusan

Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Pemerintahan

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si A. Luhur Prianto, S.Ip., M.Si

(4)

Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan/undangan menguji ujian skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar, Nomor: 1384/FSP/A.1-VIII/VII/35/2014 sebagai salah stu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam program studi Ilmu Pemerintahan Di Makassar pada hari Jumat tanggal 29 bulan Agustus tahun 2014.

TIM PENILAI

Ketua, Sekretaris,

Dr. H. Muhlis Madani, M.Si. Drs. H. Muhammad Idris, M.Si

Penguji:

1. DR. Lukamn Hakim, M.Si (Ketua) ( )

2. Dra. Musliha Karim, M.Si ( )

3. DR. Hj. Budi Setiawan, M.Si ( )

4. Adnan Ma’ruf, S.Sos, M.Si ( )

(5)

Nama Mahasiswa : Muh. Nur Rahmatullah Nomor Stambuk : 105640100810

Program studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari di pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 5 Juli 2014 Yang Menyatakan,

Muh. Nur Rahmatullah

(6)

Pengembangan Industry Rumah Tangga Pembuatan Gerabah Tanah Liat Di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. (dibimbing oleh Lukman Hakim dan Ihyani Malik).

Yang menjadi permasalahan disini adalah adanya persamaan program untuk beragam jenis usaha kecil yang ada, Kedua, peran pemerintah selama ini belum membuka peluang bagi peningkatan kemampuan usaha kecil. Ketiga, pendekatan pengembangan yang didasarkan pada konsep kelemahan usaha kecil terbukti kurang efektif untk mendorong sektor ini berkembang menjadi usaha kecil yang mandiri.

Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan usaha kecil, rencana strategis bagi pengembangan usaha kecil sangat dibutuhkan mengingat alasan- alasan berikut: Usaha kecil harus mampu menanggapi berbagai perubahan pada lingkungannya yang sering tidak dapat diprediksi, pelaksanaan berbagai kebijakan penting untuk mengembangkan usaha kecil ternyata masih mengalami banyak hambatan politis dan structural sehingga kurang efektif dan sering tidak menjangkau sasaran. Permasalahan yang sering dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah adalah dalam hal : bidang permodalan, bidang pemasaran, bidang bahan baku, bidang tenaga kerja, dan bidang manajemen.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif (menjelaskan kondisi objek secara alamiah) dengan informan sebanyak 9 (Sembilan) orang yang dipilih berdasarkan pandangan bahwa informan memiliki pengetahuan dan informasi mengenai permasalahan yang diteliti. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa; observasi dan dokumentasi serta dikembangkan dengan wawancara terhadap informan.

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriftif kualitatif yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum berbagai macam data yang dikumpul dari lapangan secara objektif, sedangkan dasar penelitiannya adalah survey yakni tujuan dari penelitian deskriftip ini adalah menggambarkan mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari kondisi industry rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupataen Takalar.

Tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: Untuk mengetahui peranan pemerintah dalam pengembangan home industry. Pembuatan gerabah tanah liat di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar,Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan home industry pembuatan

(7)

meskipun belum maksimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti masih sulitnya mendapatkan dana.

Kata kunci: kewirausahaan, Dinas perindustrian, modal.

(8)

rahmat dan karunia-Nya semoga kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya.

Teriring salam dan salawat pada junjungan Rasulullah SAW dan Keluarga yang dicintainya beserta sahabat-sahabatnya, sehingga skripsi yang berjudul “Peran Pemerintah Daerah Dalam Pengembanga Industry Rumah Tangga Pembuatan Gerabah Tanah Liat Di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar” dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyusun skripsi ini sebagai karya ilmiah yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar serjana pada program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi isinya. Untuk itu, penulis menerima segala bentuk usul, saran ataupun kritikan yang sifatnya membangun demi penyempurnaan berikutnya. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai rintangan, mulai dari pengumpulan literatur, pengumpulan data sampai pada pengolahan data maupun dalam tahap penulisan. Namun dengan kesabaran dan ketekunan yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab selaku mahasiswa dan juga bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun moril, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada

(9)

membantu, dan mengarahkan penulis hingga penyelesaian skripsi ini. Dan Bapak Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos M.Si, selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis serta memberikan motifasi dan mengarahkan hingga penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak DR. H. Muhlis Madani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh stafnya.

3. Bapak A. Luhur Prianto, S.IP., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar beserta seluruh stafnya.

4. Bapak DR. H. Irwan Akib, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) dan yang telah membina Universitas ini dengan sebaik-baiknya.

5. Lurah Takalar Lama dan segenap staf dan masyarakat Takalar Lama.

Terima kasih atas segala kerjasama dan bantuan yang telah diberikan selama penulis melaksanakan penelitian.

6. Untuk kedua orang tuaku yang selama ini selalu membimbing serta mengarahkan kearah yang lebih baik, dan telah memberikan dukungan moril serta pengorbanan materi selama ini dengan sabar mengajariku

(10)

bantuannya kepada penulis untuk menyelesikan studi, terima kasih atas bantuan moril dan materi yang selalu diberikan kepada penulis.

8. Terima kasih buat teman-teman KKP Angkatan VII FISIPOL Unismuh Makassar tahun 2013.

9. Kepada teman-teman yang telah membantu saya dalam tahap proses penyelesaian skripsi saya terkhusus buat Sulaeman, S.IP.

Selain itu, penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang sedalam- dalamnya jika penulis telah banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan, baik dalam bentuk ucapan maupun tingkah laku, semenjak penulis menginjakkan kaki pertama kali di Universitas Muhammadiyah Makassar hingga selesainya studi penulis. Semua itu adalah murni dari penulis sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kekhilafan.

Akhirnya, penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga semua ini dapat bernilai ibadah di sisi-Nya, Aamiin! Sekian dan terimakasih.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 6 Juni 2014

Muh. Nur Rahmatullah

(11)

Halaman Persetujuan

Halamana Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah Abstrak

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian konsep dan Teori ... 10

1. Konsep Peranan pemerintah ... 10

2. Pemerintah daerah ... 13

3. Pengertian Otonomi Daerah ... 14

4. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 16

5. Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat ... 17

6. Tujuan Pemberdayan Masyarakat ... 22

7. Industri Rumah Tangga ... 23

8. Pengertian dan Ruang Lingkupn Gerabah ... 24

B. Kerangka Pikir ... 25

C. Defenisi Fokus ... 26

(12)

B. Jenis dan Tipe Penelitian ... 28

C. Sumber Data ... 29

D. Informan Penelitian ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Teknik Analisis Data ... 31

G. Pengabsahan Data ... 32

H. Jadwal Penelitian ... 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi objek penelitian ... 33

B. Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Industri Rumah Tangga Pembuatan Gerabah Tanah Liat Di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar ... 37

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Industri Rumah Tangga Pembuatan Gerabah Tanah Liat Dikelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar ... 47

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan merupakan Negara yang kaya dengan bermcam jsnis sumber daya alam yang dapat di kelolah. Manusia mmpunyai banyak cara dalam memanfaatkan sumber daya alam guna menopan perekomian untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya salah satunya dengan mengolah tanah liat menjadi gerabah.

Gerabah adalah elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dahulu, karena gerabah tidak hanya memerankan sebagai wadah dari kehidupan sehari-hari melainkan juga bisa berarti barang berharga baik untuk perdagangan gerabah sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang merupakan salah satu alat yang terbuat dari tanah liat telah dikenal oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu.

Masih digunakan oleh sebagian masyarakat baik di kota maupun di pedalaman.

Keterampilan membuat gerabah merupakan pengetahuan yang diwarisi seacara turun temurun dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Pada mulanya peralatan- peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah masih sangat sederhana.

Tradisi tersebut hingga kini masih dapat kita lihat pada industri gerabah yang tersebar dibeberapa desa. Teknik yang digunakan adalah roda putar yang masih sederhana tekhnologi pembuatan gerabah di Indonesia pada masa bercocok tanam belum secanggih dengan tekhnologi yang dikenal di Asia Tenggara, misalnya Malaysia, Muangthai, China, Taiwan, dan Jepang. Masa yang sama telah dikenal

(14)

2

...

penggunaan roda pemutar serta pemakaian tatap yang bulat, yang dibalut dengan seutas tali atau diukir dengan bermacam-macam pola, tatap-tatap seperti itu menghasilkan benda-benda gerabah berhias pola tali lainnya. Seperti disebutkan diatas pembuatan gerabah di daerah Asia Tenggara pada zaman prasejarah tekniknya lebih tinggi dari pada di Indonesia, sedang zaman prasejarah Indonesia berakhir dengan ditemukannya tulisan-tulisan berupa batu bertulis yang terdapat di Kutai (Kaltim) dan kerajaan Tarumanegara di Provinsi Jawa Barat.

Banyak tempat di Indonesia masih terlihat tanda-tanda berlangsungnya tradisi prasejarah hingga kini, seperti yang terdapat di belahan Timur Indonesia. Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan disebut-sebut sebagai salah satu daerah penghasil gerabah terbesar di Indonesia, seperti saat ini di Takalar terdapat banyak pengrajin gerabah yang umumnya masih menggunakan pola tradisional. Para pengrajin tersebut mampu menghasilkan banyak gerabah. Dalam sebulan selama berabad-abad gerabah dari Takalar biasanya diangkut dengan perahu untuk dijual keseluruh kepulauan di Indonesia. Gerabah yang dihasilkan biasanya adalah produk kebutuhan rumah tangga seiring perkembangan zaman permintaan gerabah Takalar pun semakin meningkat, saat ini pengangkutan gerabah Takalar sudah menggunakan truk-truk dari beberapa daerah di Sulawesi sudah mulai masuk ke kampung mereka.

Gerabah olahan tangan masyarakat Takalar pun telah mampu mendominasi pasar Sulawesi dan sebagai wilayah kawasan timur Indonesia. Memasuki Kabupaten Takalar para pengrajin gerabah bisa dijumpai di sebagian besar industri rakyat di Kabupaten Takalar. Selain di Kecamatan Pattallassang para pengrajin Gerabah juga

(15)

dapat dijumpai di Kecamatan Mappakasunggu para pengrajin gerabah tersebut biasa kita temukan di kelurahan Takalar Lama, Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar dari kampung itulah Gerabah-gerabah hasil olahan tangan masyarakat Takalar menyebar ke penjuru Sul-Sel bahkan keluar Provinsi. Sejumlah daerah tercatat sebagai pemasok tetap Gerabah Takalar seperti Makassar, Bulukumba, Pare- Pare, Bone, Gowa dan Luwu. Sementara di luar Sulawesi Selatan, Kendari Sulawesi Tenggara dan Manado Sulawesi Utara, serta kota-kota di Kalimantan. Meskipun persaingan industri barang-barang plastik yang telah lama serta murah telah mempengaruhi pasar gerabah Takalar menyikapi persaingan itu dengan menggabungkan keahlian turun-temurun dan metode mutahir yang ramah lingkungan.

Pengrajin gerabah mengembangkan daya saing gerabah baik secara domestik maupun internasional.

Usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi lebih dari 95 % struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peran yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis. Fungsi ekonomi sector ini antara lain menyediakan barang dan jasa bagi konsumen berdaya beli rendah sampai sedang menyumbang lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi serta kontributif dalam perolehan devisa Negara. Pembangunan dan Pengembangan Usaha Kecil telah dilaksanakan sejak tahun 1950 an sampai sekarang, yang menjadi bagian dari pelaksanaan program pembangunan dan pengembangan usaha, merupakan bagian dari pembangunan bidang ekonomi dan sosial di Indonesia, karena usaha kecil mempunyai peranan dan memberikan beberapa kontribusi atau sumbangan dalam pembangunan bidang

(16)

...

ekonomi dan sosial, kepada Negara dan Masyarakat, sehingga memperoleh perhatian yang cukup besar dari berbagai fihak, terutama dari Pemerintah.

Usaha ini mempunyai karakteristik tertentu apabila dibandingkan dengan lembaga usaha lainnya apabila dilihat dari sisi kekuatan dan kelebihannya; efektif sebagai lembaga penggerak dalam perekonomian nasional, regional, dan lokal, mempunyai daya tahan yang relatif lebih baik apabila dibandingkan dengan lembaga usaha lainnya yang disebabkan karena tingkat ketergantungan yang rendah terhadap beberapa hal, mempunyai potensi pasar yang cukup tinggi dan lembaga ini juga mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi dalam operasional usahanya. Usaha kecil khususnya dinegara berkembang, seperti di Indonesia juga mempunyai peranan yang sangat penting apabila dikaitkan dengan beberapa permasalahan bidang ekonomi dan sosial, misal : kemiskinan, pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, tidak meratanya pembangunan, urbanisasi, serta beberapa hal dalam bidang ekonomi dan sosial lainnya.

Peranan Usaha Kecil di Indonesia memang diakui sangat penting didalam perekonomian nasional, utamanya dalam aspek-aspek seperti peningkatan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan,pembangunan ekonomi pedesaan peningkatan ekspor non-migas. Selama ini telah banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah untuk membantu perkembangan Usaha Kecil melalui berbagai macam program pengembangan atau pembinaan Usaha Kecil, termasuk diantaranya adalah program kemitraan antara Usaha Menengah dan Besar dengan Usaha Kecil.

Namun demikian perkembangan Usaha Kecil hingga saat ini berjalan sangat lamban.

(17)

Salah satu penyebab kekurang berhasilan program pengembangan atau pembinaan Usaha Kecil di Indonesia dalam memperbaiki kondisi atau kinerja kelompok Usaha Kecil dari posisi yang lemah dan tradisional ke posisi yang kuat dan modern adalah tekanan orientasi program atau kebijaksanaan Pemerintah lebih terletak pada aspek sosial daripada aspek ekonomi atau bisnis. Selama ini usaha pengembangan kegiatan ekonomi skala kecil yang umumnya padat karya dan dilakukan oleh kelompok masyarakat miskin berpendidikan rendah ditujukan untuk meningkatkan pendapatan mereka atau mengurangi jumlah pengangguran dan kesenjangan. Tuntutan untuk mengembangkan usaha kecil telah disadari oleh banyak pihak yang merasa memiliki kesamaan nilai-nilai dan kemudian mereka memutuskan untuk mengambil peranan tertentu dalam upaya mengembangkan usaha kecil. Banyaknya pihak yang peduli terhadap tumbuh dan berkembangnya usaha kecil, seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, lembaga-lembaga swasta seperti KADIN dan Koperasi, Asosiasi Pengusaha Kecil merupakan bukti bahwa ternyata tersimpan banyak potensi yang dapat digalang untuk mendorong pertumbuhan sector ini lebih dinamis lagi.

Pengalaman selama ini memperlihatkan bahwa upaya pengembangan usaha kecil masih mengandung banyak kelemahan. Sekalipun ada beberapa program dan intervensi yang telah sering diarahkan bagi pengembangan usaha kecil, tetapi manfaat yang mereka rasakan belum optimal. Terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam kebijakan dan program bagi pengembangan usaha kecil: (1) adanya persamaan program untuk beragam jenis usaha kecil yang ada, (2) peran pemerintah selama ini belum membuka peluang bagi peningkatan kemampuan usaha kecil. (3) pendekatan

(18)

...

pengembangan yang didasarkan pada konsep kelemahan usaha kecil terbukti kurang efektif untk mendorong sector ini berkembang menjadi usaha kecil yang mandiri.

Kaitannya dengan upaya pengembangan usaha kecil, rencana strategis bagi pengembangan usaha kecil sangat dibutuhkan mengingat alasan-alasan berikut : Usaha kecil harus mampu menanggapi berbagai perubahan pada lingkungannya yang sering tidak dapat diprediksi, pelaksanaan berbagai kebijakan penting untuk mengembangkan usaha kecil ternyata masih mengalami banyak hambatan politis dan structural sehingga hasilnya kurang efektif dan sering tidak menjangkau sasaran.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah adalah dalam hal : bidang permodalan, bidang pemasaran, bidang bahan baku, bidang tenaga kerja, dan bidang manajemen. Bidang keuangan masalah yang paling menonjol adalah kurangnya modal kerja untuk mengembangkan usaha dan terbatasnya akses`ke Bank, Bidang Pemasaran masalah yang paling dominan adalah, Bidang bahan baku masalah yang dominan adalah pembayaran harus tunai, Bidang Tenaga kerja masalah yang dominan adalah sering ganti karyawan dan kesulitan membayar karyawan sesuai dengan UMK, sedangkan bidang manajemen masalah yang paling menonjol adalah kemampuan kewirausahaan yang masih terbatas dan kurang mampu dalam mengantisipasi peluang pasar. (Indrawati, 2012)

Pengrajin gerabah tanah liat Takalar hingga kini terus memperluas mengembangkan produk yang menarik di pasaran menciptakan industri rumah ta ngga yang betul-betul baru sehingga gerabah Takalar memiliki reputasi berkualitas dan superior dengan desain yang lebih progressif walaupun bahan baku gerabah

(19)

Takalar masih glaser dari Pulau Jawa. Namun desain produk tersebut mempertahankan ciri khas gerabah ala Sulawesi Selatan, Untuk mempertahankan usaha pembuatan gerabah di Takalar di perlukan peran pemerintah baik pemerintah Kabupaten agar mengeluarkan satu kebijakan yang berpihak pada pengusaha industri rumah tangga pembuatan gerabah karena usaha rumahan ini banyak ditekuni masyarakat Takalar khususnya di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar yang mayoritas masyarakatnya menekuni usaha pembuatan gerabah dari tanah liat. Karena itu diperlukan peran Pemerintah Daerah untuk membantu masyarakat pelaku industri rumah tangga, khususnya dibagian pemasaran dan diperlukan kebijakan-kebijakan pemerintah yang memperhatikan pelaku industri rumah tangga dibidang pembuatan gerabah. Usaha rumahan ini juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan usaha ini membantu menopang perekonomian warga di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Hal ini yang mendorog penulis untuk mengangkat sebuah permaslahan untuk di cari permaslahan untuk di cari solusi dengan judul : “PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PEMBUATAN GERABAH TANAH LIAT DI

KELURAHAN TAKALAR LAMA KECAMATAN MAPPAKASUNGGU

KABUPATEN TAKALAR ” B. Rumusan Masalah

Berdasarkan atas apa yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka masalah yang diangkat dalam penelitian kali ini dirumuskan sebagai berikut:

(20)

...

1. Bagaimana peran pemerintah dalam pengembangan industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar ?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengembangan industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan pemerintah dalam pengembangan industri rumah tangga. Pembuatan gerabah tanah liat di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Secara Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pemerintahan pada khususnya.

(21)

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan input bagi pemerintah tentang peran pemerintah daerah dalam pengembangan industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalar lama kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.

(22)

...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep dan Teori 1. Konsep Peranan Pemerintah

Peranan berasal dari kata peran yang berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang utama. Peranan atau role juga diartikan sebagai suatu kelakuan yang diharapkan dari oknum antar hubungan sosial tertentu yang berhubungan dengan status sosial tertentu. Melihat pengertian ini jika dikaitkan dengan pengertian peranan dalam Pemerintah Kecamatan adalah tugas dan wewenang pemerintah Kecamatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu supaya pemerintah dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka harus menjalankan perannya. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Soekanto (2002:243) peranan adalah apek dinamis dari kedudukan tertentu (status) apabila seseorang melaksanakan hak-hak tertentu serta kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka ia dikatakan menjalankan peranannya.

Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soekanto (2002), sebagai berikut, peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

10

(23)

Kurang dipahami bahwa dalam arti sesungguhnya, setiap pejabat pimpinan dalam suatu organisasi merupakan manajemen sumber daya manusia, mulai dari perencanaan ketenagakerjaan hingga pensiunan pegawai.

Akan tetapi biasanya dalam suatu organisasi dibentuk suatu kerja yang melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia dan satuan kerja tersebut yang secara fungsional bertanggung jawab dalam melakukan berbagai kegiatan dan mengambil berbagai langkah dalam manajemen sumber daya manusia. Terdapat dua alasan kuat mengapa satuan kerja fungsional demikian perlu dibentuk. Pertama, meskipun bahwa setiap manajer yang bersangkutan diserahi tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan-kegiatan lain, baik yang sifatnya tugas pokok maupun tugas penunjang, sehingga perhatian pertamanya ditujukan pada penanggung jawab fungsional itu. Kedua, dewasa ini manajemen sumber daya manusia mutlak perlu di tangani secara profesional oleh tenaga-tenaga spesial karena hanya dengan demikianlah manajemen sumber daya manusia yang kompleks ditangani dengan baik.

(Sondang, 2001:31).

Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseroang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peratuan- peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat

(24)

...

Selanjutnya dikatakan bahwa didalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu:

a. Harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran.

b. Harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.

Dalam pandangan Totok M (2012) peranan-peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat sehingga struktur masyarakat dapat dilihat sebagai pola-pola yang saling berhubungan. Barbara (1995:21) bahwa peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.

Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi tertentu. Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain, komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi adalah posisi dan pengaruh. Anda diposisi mana dalam suatu strata sosial dan sejauh mana pengaruh anda, itulah peran.

Pemerintah dalam arti sempit dimaksudkan khusus pada kekuasaan eksekutif, sedangkan pemerintah dalam arti luas ialah semua organ negara termasuk DPR.

Pemerintah adalah kekusaan yang memerintah suatu negara atau badan tertinggi yang memerintah suatu negara, pemerintah adalah jabatan atau aparatur dalam susunan

(25)

politik, Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menetapkan hukum serta undang-undang diwilayah.

Pemerintahan adalah tugas kewajiban alat negara, Pemerintahan adalah suatu kegiatan yang didalamya terdapat aturan-aturan yang harus dijalankan yang bersumber dari pemerintah. Pemerintahan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintahan diartikan dengan perbuatan cara hal urusan memerintah. Pemerintahan adalah segala badan-badan publik yang meliputi kegiatan Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara.

Pemerintahan dalam arti luas yaitu keseluruhan kegiatan Lembaga Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif dalam menjalankan tugas dan kewenangan/kekuasaan negara.

2. Pemerintah Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain pengertian otonomi daerah sebagaimana disebutkan diatas maka kita juga dapat mengetahui pengertian otonomi daerah secara harafiah. Otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah.

Demikian peran pemerintah daerah adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam bentuk cara tidak baik dalam rangka melaksanakan otonomi daerah sebagai suatu berpendapat bahwa, hak, wewenang, dan kewajiban pemerintah daerah untuk

(26)

...

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BahasaYunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat dikatakan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.

Berdasarkan pengertian otonomi daerah yang disebutkan diatas sesungguhnya kita telah memiliki gambaran yang cukup mengenai otonomi daerah. Namun perlu diketahui bahwa selain pengertian otonomi daerah yang disebutkan diatas, terdapat juga beberapa pengertian otonomi daerah yang diberikan oleh beberapa ahli atau pakar.

3. Pengertian Otonomi Daerah

Beberapa pengertian otonomi daerah menurut beberapa pakar antara lain:

Pengertian Otonomi Daerah menurut Istianto (2011) “Hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerah” Pengertian Otonomi Daerah menurut Syarifuddin (2011), adalah:“Otonomi mempunyai makna kebebasan atau kemandirian.

Tetapi bukan kemerdekaan melainkan kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu terwujud pemberian kesempatan yang harus dapat dipertanggung jawabkan. Pengertian Otonomi Daerah menurut Saleh (1993) adalah “Hak mengatur dan memerintah daerah sendiri dimana hak tersebut merupakan hak yang diperoleh

(27)

dari pemerintah pusat” Selain pendapat pakar diatas. Ada juga beberapa pendapat lain yang memberikan pengertian yang berbeda mengenai otonomi daerah, antara lain:

Pengertian otonomi daerah menurut Hoesein (2007) adalah “Pemerintahan oleh dan untuk rakyat di bagian wilayah nasional suatu negara secara informal berada diluar pemerintah pusat” Pengertian otonomi daerah menurut Mahwood (2011), adalah:

“Suatu pemerintah daerah yang memiliki kewenangan sendiri dimana keberadaannya terpisah dengan otoritas yang diserahkan oleh pemerintah guna mengalokasikan sumber material yang bersifat substansial mengenai fungsi yang berbeda”.

Pengertian otonomi daerah menurut Mariun (2013), adalah “Kebebasan (kewenangan) yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang memungkinkan mereka untuk membuat inisiatif sendiri dalam rangka mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh daerahnya sendiri. Otonomi daerah merupakan kebebasan untuk dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Pengertian otonomi daerah menurut AbdiProjo (2010), adalah “Kebebasan (kewenangan) untuk mengambil atau membuat suatu keputusan politik maupun administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam otonomi daerah tedapat kebebasan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk menentukan apa yang menjadi kebutuhan daerah namun apa yang menjadi kebutuhan daerah tersebut senantiasa harus disesuaikan dengan kepentingan nasional sebagai mana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang lebihtinggi.

(28)

...

4. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Dari beragam pengertian tentang pemberdayaan yang telah dikemukakan dan dapat disimpulkan bahwah pemberdayaan merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat dengan tanpa dukungan pihak luar, untuk memperbaiki kehidupannya yang berbasis kepada daya mereka sendiri, melalui upaya optimasi daya serta peningkatan posisi-tawar yang dimiliki dengan perkataan lain, pemberdayaan harus menempatkan kekuatan masyarakat sebagai modal utama serta menghindari rekayasa pihak luar yang sering kali mematikan kemandirian masyarakat setempat.

Kontes ini, pemberdayaan masyarakat oleh Slamet (2003) diartikan sebagai proses penyuluhan pembangunan yang oleh Mardikanto (2003) diartikan sebagai berikut: Proses perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk memperdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melalui proses belajar bersama, agar terjadi perubahan perilaku pada diri semua (individu, kelompok, kelembagaan) yang terlibat dalam proses pembangunan, demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri, yang semakin sejahtera secara berkelanjutan.

Tentang hal ini, Supadi dalam Totok (2012) memberikan catatan bahwa pihak yang membantu selalu ditempatkan pada kedudukan yang lebih tinggi di bandingkan dengan yang di bantu. Pemahaman seperti itu, sangat kontradiktif dengan teori pendidikan kritis untuk pembebasan oleh karena karena itu pemahaman konsep membantu masyarakat agar dapat membantu dirinya sendiri harus dipahami secara demokratis yang menempatkan kedua belah pihak dalam kedudukan yang setara.

Dari pemahaman seperti itu, terkandung pengertian bahwa:

(29)

a. Penyuluh fasilitator harus bekerja sama dengan masyarakat, kehadiran penyuluh/fasilitator bukan sebagai penentu atau pemaksa, tetapi ia harus mampu menciptakan suasana dialogis dengan masyarakat dan mampu menumbuhkan, mengerahkan, serta memelihara partisipasi masyarakat.

b. Pemberdayaan tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu mendorong semakin terciptanya kreativitas dan kemandirian masyarakat agar semakin memiliki kemampuan untuk berswakarsa, swadaya, swadana, dan swakelola bagi terselengaranya kegiatan guna terciptanya tujuan, harapan, dan keinginan-keinginan masyarakat sasarannya.

c. Pemberdayaan dilaksanakan, harus selalu mengacu kepada terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat dan peningkatan harkatnya sebagai manusia.

5. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijakkan yang dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan kegiatan secara konsisten. Karena itu, prinsip akan berlaku umum dan telah diyakini kebenarannya dari berbagai pengamatan dalam kondisi yang beragam. Dengan demikian prinsip dapat diartikan sebagai landasan pokok yang benar, bagi pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Menurut Slamet (2000) Menekankan Esensi penyuluhan memberikan modal usaha, membantu pemasaran sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.

(30)

...

Meskipun prinsip biasanya diterapkan dalam dunia akademis, melaksanakan kegiatan harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip pemberdayaan yang sudah disepakati, seorang penyuluh (apalagi administrator pemberdayaan) tidak mungkin dapat dilaksanakan pekerjaan dengan baik. Bertolak dari pemahaman pemberdayaan sebagai salah satu sistem pendidikan, maka pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip:

1. Mengerjakan, artinya, kegiatan pemberdayaan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk mengerjakan/menerapkan sesuatu. Karena melalui mengerjakan mereka akan mengalami proses belajar (baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan keterampilannya) yang akan terus diingat untuk jangka waktu yang lebih lama.

2. Akibat, artinya, kegiatan pemberdayaan harus memberikan akibat atau pengaruh yang lebih baik atau bermanfaat; karena, perasaan senang/puas atau tidak senang/kecewa akan mempengaruhi semangatnya untuk mengikuti kegiatan belajar/pemberdayaan di masa-masa mendatang.

3. Asosiasi, artinya, setiap kegiatan pemberdayaan harus dikaitkan dengan kegiatan lainnya, sebab, setiap orang cenderung untuk mengaitkan/menghubungkan kegiatannya dengan kegiatan/peristiwa yang lainya. Misalnya, dengan melihat cangkul orang yang di inginkan kepada pemberdayaan tentang persiapan lahan yang baik: melihat tanaman yang kerdil/subur, akan menginginkannya kepada usuha-usaha pemupukan dll.

Lebih lanjut, Dahama dan Bhatnagar dalam Sriwahyuni (2013) mengungkapkan perinsip-prinsip pemberdayaan yang lain yang mencakup:

(31)

1. Minat dan kebutuhan, artinya, pemberdayaan akan efektif jika selalu mengacu kepada minat dan kebutuhan masyarakat. Mengenai hal ini, harus di kaji secara mendalam: apa yang benar-benar menjadi minat dan kebutuhan yang dapat menyenangkan setiap individu maupun segenap warga masyarakat, kebutuhan apa saja yang dapat di penuhi sesuai dengan tersedianya sumber daya, serta minat dan kebutuhan mana yang perlu mendapat perioritas untuk di penuhi terlebih dahulu.

2. Organisasi masyarakat bawah, artinya pemberdayaan akan efektif jika mampu melibatkan/menyentuh organisasi masyarakat bawah, sejak dari setiap keluarga/kekerabatan.

3. Keragaman budaya, artinya, pemberdayaan harus memperhatikan adanya keragaman budaya. Perencanan pemberdayaan harus selalu di sesuaikan dengan budaya lokal yang beragam. Di lain pihak, perencanaan pemberdayaan yang seragam untuk setiap wilayah seringkali akan memenuhi hambatan yang bersumber pada keragaman budaya.

4. Perubahan budaya, artinya setiap kegiatan pemberdayaan akan mengakibatkan perubahan budaya. Kegiatan pemberdayaan harus dilaksanan dengan bijak dan hati-hati agar perubahan yang terjadi tidak menimbulakan kejutan-kejutan budaya. Karena itu, setiap penyuluh perlu untuk terlebih dahulu memperhatikan nilai-nilai budaya lokal seperti tabu, kebiasaan-kebiasaan;

(32)

...

5. Kerja sama dan partisipasi artinya pemberdayaan hanya akan efektif jika mampu menggerakkan partisipasi masyarakat untuk selalu bekerjasama dalam melaksanakan program-program pemberdayaan yang telah direncanakan.

6. Demokrasi dalam penerapan ilmu, artinya dalam pemberdayaan harus selalu memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk menawarkan setiap ilmu alternatif yang ingin di terapkan yang di maksud demokrasi disini bukan terbatas pada tawar-menawar tentang ilmu alternatif saja, tetapi juga dalam penggunaan metode pemberdayaan, serta proses pengambilan keputusan yang akan di laksanakan oleh masyarakat sasarannya.

7. Belajar sambil bekerja, artinya dalam kegiatan pemberdayaan harus diupayakan agar masyarakat agar dapat belajar sambil bekerja, atau balajar dari pengalaman tentang segala sesuatu yang ia kerjakan. Dengan perkataan lain, pemberdayaan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi atau konsep-konsep teoritis, tetapi harus memberikan kesempatan kepada masyarakat sasaran untuk mencoba atau memperoleh pengalaman melelui pelaksanaan kegiatan secara nyata.

8. Penggunaan metode yang sesuai, artinya pemberdayaan harus dilakuakan dengan menerapkan metode yang selalu di sesuaikan dengan kondisi (lingkungan pisik, kemampuan ekonomi, dan nilai-nilai sosial budaya)

(33)

sasaran. Dengan perkataan lain, tidak satupun metode yang dapat di terapkan di semua kondisi sasaran dengan efektif dan efesien.

9. Kepemimpinan, artinya penyuluh tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan untuk kepentingan/kepuasannya sendiri, dan harus mampu mengembangkan kepemimpinan. Dalam hubungan ini, penyuluh sebaiknya mampu menumbuhkan pemimpin-pemimpin lokal atau menempatkan pemimpin lokal yang telah ada untuk membantu kegiatan pemberdayaan.

10. Spesialis yang terlatih, artinya, penyuluh harus benar-benar pribadi yang telah memperoleh latihan khusus tentang segala sesuatu yang sesuai dengan fungsinya sebagai penyuluh. Penyuluh-penyuluh yang di siapkan untuk menagani kegiatan kegiatan khusus akan lebih efektif di banding yang di siapkan untuk melakukan beragam kegiatan (meskipun masih berkaitan dengan kegiatan pertanian).

11. Segenap keluarga, artinya, penyuluh harus sebagai suatu kesatuan dari unit sosial. Dalam hal ini terkandung pengertian-pengertian antara lain sebagai berikut:

a. Pemberdayaan harus dapat memenuhi segenap anggota keluarga.

b. Setiap anggota keluarga memiliki peran/pengaruh dalam setiap pengambilan keputusan.

c. Pemberdayaan harus mampu mengembangkan pemahaman bersama.

d. Pemberdayaan mengajarkan pengelolaan keluarga.

(34)

...

e. Pemberdayaan mendorong keseimbangan antar kebutuhan keluarga dan kebutuhan usaha.

f. Pemberdayaan harus mampu mendidik anggota keluarga yang masih muda.

g. Pemberdayaan harus mengembangkan kegiatan-kegiatan keluarga, memperkokoh kesatuan keluarga, baik yang menyangkup masalah sosial, ekonomi, maupun budaya.

h. Mengembangkan pelayanan keluarga terhadap masyarakatnya.

12. Kepuasan, artinya, pemberdayaan harus mampu mewujudkan tercapinya keputusan, adanya kepuasan akan sangat menentukan keikutsertaan sasaran pada program-program pemberdayaan selanjutnya.

6. Tujuan Pembedayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan implikasi dari strategi pembagunan yang berbasis pada masyarakat. Terkait dengan hal ini, pembagunan, apapun pengertian yang di berikan terhadapnya, selalu merujuk pada upaya perbaikan, terutama perbaikan pada mutu hidup manusia, baik secara fisik, mental, ekonomi, maupun sosial budayanya.

Selaras dengan hal itu, dalam pembangunan pemberdayaan tujuan pemberdayaan diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis, perbaikan usaha, dan perbaikan kehidupan, dan masyarakatnya. Dari pemberdayaan yang telah di laksanakan di Indonesia, menunjukkan bahwa untuk mencapai ketiga bentuk

(35)

perbaikan yang di sebutkan di atas masih memerlukan perbaikan lain yang menyangkut.

a. Perbaikan pemberdayaan masyarakat demi terjadinya kerja sama dan kemitraan.

b. Perbaikan kehidupan masyarakat, yang tercermin dalam perbaikan pendapatan, stabilitas, dan politik yang sangat diperlukan bagi terlaksananya pemberdayaan masyarakat yang merupakan subsistem pembagunan masyarakat. Tentang hal ini, pengalaman menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan, mana kala pengusaha tidak memiliki cukup dana yang didukung oleh stabilitas politik dan keamanan serta pembagunan bidang dan sektor kehidupan yang lain.

c. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup demi kelangsungan usaha.

7. Industri Rumah Tangga

Rumah tangga berarti rumah, tempat tingal, ataupun kampung halaman, sedangkan industri, dapat di artikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan, singkatnya industri rumah tangga (atau bisa ditulis/dieja dengan industri rumah tanggga) adalah usaha rumah produk barang atau juga produk kecil.

Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam undang-undang No.9 tahun 1995. Yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan karyawan bersih paling banyak 200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) kriteria lainnya dalam undang-undang no 9 tahun 1995 adalah milik WNI, berdiri

(36)

...

sendiri, berafiliasi langsung dengan usaha menengah atau besar dan badan usaha perorangan baik berbentuk badan hukum maupun tidak. industri rumah tangga, karena termasuk yang dikelola keluarga.

Adapun undang-undang yang menaungi tentang usaha kecil yaitu undang- undang No. 9 tahun 1995

UNDANG-UNDANG TENTANG USAHA KECIL Pasal 1

1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi keriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.

2. Usaha menengah dan usaha besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan usaha kecil.

8. Pengertian dan Ruang Lingkup Gerabah

Gerabah ialah alat atau benda keperluan manusia, terbuat dari tanah liat yang pembuatannya melalui proses pembakaran tanpa glasir. Gerabah ini di Sulawesi Selatan sering juga disebut keramik lokal jadi semua benda yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia mungkin adalah gerabah.

Gerabah adalah elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dahulu, karena gerabah tidak hanya memerankan sebagai wadah dari kehidupan sehari-hari gerabah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang merupakan salah satu alat yang terbuat dari tanah liat telah dikenal oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang

(37)

lalu. Namun hingga kini peralatan tersebut masih digunakan oleh sebagaian masyarakat dipedalaman. Keterampilan membuat gerabah merupakan pengetahuan yang diwarisi secara turun-temurun dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya.

Pada mulanya peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah masih sangat sederhana tradisi tersebut hingga kini masih dapat kita lihat pada industri-industri gerabah penduduk yang tersebar di beberapa Desa.

B. Kerangka Pikir

Pemerintah Daerah dalam hal ini memeliki peranan penting: (1).

Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembuatan gerabah. (2).

Memberikan modal usaha. (3) membantu pemasaran. Dengan demikian pemerintah daerah dapat dikatakan berhasil apabila telah bekerja dan dirasakan kinerjanya oleh masyarakat yang ada di daerahnya.

Dalam hal ini adapun faktor-faktor yang mepengahuri dalam pembuatan gerabah yaitu faktor lingkungan dan faktor modal. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh faktor cuaca yaitu terkendala pada saat pembakaran gerabah di musim hujan dan faktor modal dipengaruhi oleh susahnya mendapat modal usaha sehingga meraka harus menggadaikan surat tanah di bank untuk mendapatkan modal usaha.

(38)

...

C. Defenisi Fokus

Peran Pemerintah Kabupaten Takalar

Peran pemerintah kabupaten takalar dalam membantu pengusaha industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar meliputi: (1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pembuatan Gerabah, (2) Memberi Modal Usaha (tadak ada peran pemeritah), (3) Membantu Pemasaran.

D. Definisi Fokus Penelitian

Adapun deskripsi fokus dalam penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pembuatan Gerabah Peran pemerintah daerah dalam pengembangan industri rumah tangga gerabah tanah liat di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu

Pengusaha Industri Rumah Tangga (Gerabah) Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar

Indikator Peran Pemerintah 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia

(SDM) dalam Pembuatan Gerabah 2. Memberikan Modal Usaha

3. Membantu Pemasaran Faktor yang Mempengaruhi

1. Faktor lingkungan 2. Faktor modal

(39)

Kabupaten Takalar yaitu melalui dinas perindustrian memberikan penyuluhan kepada penrajin industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar

2. Memberikan Modal Usaha

Peran pemerintah Kabupaten Takalar dalam memberikan modal usaha kepaada pengusaha industri rumah tangga gerabah tanah liat adalah tidak ada peran pemerintah kabupaten takalar.

3. Membantu Pemasaran

Peran pemerintah Kabupaten Takalar dalam membantu pengusaha industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat di keluraahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar melalui dinas perindustrian yaitu membantu memasarkan hasil produksi penrajin gerabah tanah liat dengan cara mengikut sertakan hasil produksi gerabah tanah liat pada pemeran atau iven-iven tertentu.

(40)

...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan. di Kelurahan Takalar lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Tempat ini dipilih oleh peneliti dimana terdapat masalah yang perlu diteliti lebih lanjut dan menarik untuk dipelajari lebih mendalam serta terdapat daya tarik tersendiri karena pemberdayaan yang dilakukan pemerintah di masyarakat.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menhasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diambil.

Dengan dasar tersebut, maka peneliti ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai peran Pemerintah Daerah dalam pengembangan industri rumah tangga pembuatan gerabah tanah liat didukung data-data tertulis maupun data-data hasil wawancara.

Tipe penelitian ini adalah penelitian fenomenologis yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum berbagai macam data yang dikumpul dari lapangan secara objektif.

28

(41)

C. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Sumber data primer

Merupakan data yang diperoleh langsung pada pelaku home industri, Kepala Kelurahan Takalar Lama,Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan dan warga Kelurahan Takalar Lama yang terlibat langsung dalam home industri yaitu berupa keterangan atau informasi langsung dari iforman.

2. Sumber data sekunder

Untuk menperoleh sumber data sekunder, penulis menggunakan teknik dokumentasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data melalui informasi secara tertulis atau gambar-gambar yang berhubungan dengan penelitian ini.

D. Informan Penelitian

Informan merupakan sasaran objek peneliti yang akan menjadi sumber informasi dalam pengumpulan data-data primer melalui proses observasi dan wawancara lapangan. Sumber informan merupakan informasi dari masyarakat lingkungan sekitar lokasi industri rumah ttangga dan pengelola industri rumah tangga itu sendiri serta dari pihak Pemerintah. Dalam hal ini yang dimaksud adalah :

(42)

...

No Nama Jabatan Jumlah

1 2 3

4 5 6 7 8 9

Achmad Rifai Mardiana Nur Alim

Muh. Ramli Djohar Manikkang

H. Nasaruddin Nur Baya Daeng Gassing

Daeng Tutu

Kepala Dinas Perindustrian

Kepala Bagian Unit Pelayanan Terpadu (UPTD)

Staf Dinas Perindustrian yang Menangani Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Staf dinas Perindustrian

Staf Kelurahan Bagian Pembangunan Lurah Takalar Lama

Pemilik Usaha Massalleng Raya Karyawan Home Indutry Pekerja Usaha Gerabah

1 1 1

1 1 1 1 1 1

Jumlah Keseluruhan Informan = 9 Orang E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan suatu penelitian. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin, artinya peneliti mengadakan pertemuan langsung dengan informan, dan wawancara bebas artinya peneliti bebas mengajukan pertanyaan kepada informan sesuai dengan jenis pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Dokumentasi adalah pemanfaatan informasi melalui dokumen-dokumen tertentu yang dianggap mendukung. Adapun manfaat penggunaan dokumen dalam hal ini adalah :

3. Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di lapangan yang berkaitan dengan dampak aktivitas industri rumah tangga di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.

(43)

a) Dokumen membantu pemverikasian ejaan dan judul atau nama yang benar dari organisasi yang telah disinggung dalam wawancara.

b) Dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi dari sumber-sumber lain jika bukti dokumenter bertentangan dan bukannya mendukung, peneliti mempunyai alasan untuk meneliti lebih jauh topik yang bersangkutan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam penyusunan hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif. Dalam model ini terdapat komponen pokok, menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiono :2012) keempat komponen tersebut yaitu :

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

b. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan peneliti dapat dilakukan.

(44)

...

c. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis makna peristiwanya dapat di pahami.

d. Penarikan Simpulan

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mengerti apa arti dari hal- hal yang ditemui dengan mencatat peraturan-peraturan sebab akibat dan berbagai proporsi sehingga penarikan simpulan dapat dipertanggung jawabkan.

G. Pengabsahan Data

Karena penelitian ini bersifat kualitatif, agar keabsahan data tetap terjaga perlu dilakukan startegi. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah metode campuran, diamana metode kualitatif dan kuantitatif digunakan bersama-sama dalam penelitian ini.

H. Jadwal Penelitian

Adapun pelaksanaan penelitian yang direncanakan menyangkup dua tahap, yaitu : 1. Persiapan

Tahap ini peneliti mengurus perizinan, penyusunan instrument penelitian selama dua minggu.

2. Pelaksanaan

Tahap ini peneliti mengumpulkan data, mengola data, menganalisis data yang diperoleh kemudian penarikan kesimpulan selama dua bulan.

(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Letak dan luas desa/kelurahan

Kelurahan Takalar Lama terletak di sebelah selatan atau berbatasan dengan Kecamatan Mangarabombang, yaitu berada di sekitaran pesisir pantai (berada di pantai barat selat makassar) Kelurahan Takalar Lama berada pada ˂50 di atas permukaan air laut.

Adapun luas Kelurahan Takalar Lama yaitu, Luas 7,21 Km2. Persen terhadap kecamatan, 15,93. Jarak ke kecamatan yaitu (0 km) karena berada di pusat kecamatan, dan jarak ke kabupaten yaitu (6 Km). Banyaknya lingkungan yang ada di kelurahan Takalar yaitu 7 lingkungan yakni : Lingkungan Masalleng, Lingkungan Cilallang, Lingkungan Pattitangngang, Lingkungan Takalar, Lingkungan Kampung Beru, dan Lingkungan Kunjung Mae. Batas-batas wilayah kelurahan Takalar Lama sebagai berikut :

1. Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Patani.

2. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Desa Banggae, Kec. Mangarabombang.

3. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Selat Makassar.

4. Sebelah Barat Berbatasan Dengan Selat Makassar.

(46)

...

2. Jumlah Penduduk/Mata Pencaharian.

Dalam wilayah Kelurahan Takalar Lama saat ini jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 893 KK dengan jumlah penduduk 4.011 jiwa, yang sebagian besar dan memiliki pekerjaan pokok Petani 15%. Sebagai kelurahan pantai memiliki nelayan 32%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 13%, lain-lain 35% pekerjaan diluar pekerjaan di atas.

Tabel. pekerjaan pokok Kepala Keluarga (KK) kelurahan Takalar adalah :

Jenis pekerjaan pokok

Jumlah KK

Persentase (%)

Petani 72 15%

Nelayan 154 32%

PNS 65 13%

Peternak 24 5%

Lain- lain 168 35%

Sumber : Sensus perangkat kesejahteraan masyarakat Kelurahan Takalar Lama Untuk pekerjaan sampingan saat ini tercatat sebanyak 35% kepala keluarga di kelurahan Takalar Lama memiliki pekerjaan sampingan pada sektor usaha jual beli, perdagangan, jasa, dan usaha kecil-kecilan.

3. Struktur Pemerintahan

Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan norma dan peraturan daerah kabupaten dengan mengupayakan situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban.

(47)

4. Kelembagaan Masyarakat

Struktur kelembagaan masyarakat dengan pemantapan koordinasi antara unsur aparatur sehingga dapat memberikan makna bagi kehidupan masyarakat kelurahan Takalar yang lebih baik dan mandiri.

Adapun kelembagaan yang ada di kelurahan Takalar Lama yaitu, LKMD sebanyak 1, kelembagaan Pemuda sebanyak 3, dan lembaga BPD sebanyak 1.

5. Identifikasi Potensi Sumber Daya dan Manusia 1. Potensi Sumberdaya alam

Kelurahan Takalar Lama merupakan salah satu kelurahan dari beberapa desa yang ada di kecamatan mappakasunggu. Dengan luas wilayah yang cukup besar sehingga potensi SDA yang ada di kelurahan ini juga cukup memadai, dilihat dari segi pekerjaan pokok masyarakat yang ada di kelurahan ini yaitu yang paling

LURAH

H.Nasaruddin, SP.MM NIP : 196805 04 198903 1 012

SEKRETARIS LURAH A.Maolana Arief , S.Sos NIP : 19690107 200701 1 102

URUSAN UMUM Ratna Sari Dewi

NIP : 19840801 2011012014

SEKSI PEMERINTAHAN Sainuddin, S.Sos

NIP: 19806142003 12 1 004

SEKSI TRANTIB H. Edi Balang, S.Sos NIP: 19720113 2006 041

009

SEKSI PEMBANGUNAN Djohar Manikkang

NIP: 19720804 2 007012 015 SEKSI KES.RAKYAT

Wardana Djamal, S.E NIP: 19730106 199903 1011

(48)

...

dominan adalah Nelayan, sehingga produksi ikan, kepiting, udang ataupun rumput laut sangat cocok untuk selalu dijaga dan tentunya untuk dikembangkan. Disisi lain di kelurahan ini juga mempunyai objek wisata yang terletak di pinggiran pantai kelurahan ini sehingga cukup menarik untuk dikunjungi. Selain itu areal persawahan juga yang ada di kelurahan ini sehingga produkisi beras di kelurahan ini cukup baik.

2. Potensi Sumberdaya Manusia

Jumlah penduduk yang cukup padat dikelurahan ini yang mencapai 4.011 jiwa sangat mendukung perubahan yang cukup signifikan di kelurahan ini. Dilihat dari pekerjaan pokok masyarakat yaitu PNS sebanyak 13%, terbagi atas beberapa dokter, guru paramedis (perawat dan bidan) dan dukun bayi.

3. Sarana dan Prasarana

Pembangunan Kelurahan Takalar Lama untuk 5 (lima) tahun kedepan sesungguhnya sangat dibutuhkan adanya dukungan sarana dan prasarana untuk mendukung dari segala sektor kehidupan masyarakat kelurahan Takalar Lama baik sekarang maupun yang akan datang, yakini Mesjid, Sekolah, Balai pertemuan, dan sanggar yang dimiliki.

4. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi kendala ataupun penghambat dalam mewujudkan kelurahan Takalar Lama untuk memaksimalkan tujuannya yaitu minimnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah setempat terhadap kebutuhan masyarakat itu sendiri, perlunya rehabilisasi terhadap fasilitas umum seperti, gedung pertemuan atau Sanggar yang ada di kelurahan Takalar Lama.

(49)

B. Peranan Pemerintah Dalam Pengembangan Industri Rumah Tangga, Pembuatan Gerabah Tanah Liat Di Kelurahan Takalar Lama Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar.

Gerabah adalah elemen penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dahulu, karena gerabah tidak hanya memerankan sebagai wadah dari kehidupan sehari-hari melainkan juga bisa berarti barang berharga baik untuk perdagangan gerabah sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang merupakan salah satu alat yang terbuat dari tanah liat, telah dikenal oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu.

Namun hingga kini peralatan tersebut masih digunakan oleh sebagian masyarakat baik dikota maupun di pedalaman. Keterampilan membuat gerabah merupakan pengetahuan yang diwarisi seacara turun temurun dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Pada mulanya peralatan-peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah masih sangat sederhana.

Oleh karena itu agar pengrajin Gerabah tetap ada dan dilestarikan keberadaannya dengan memanfaatkan program pemerintah yang ada yang di anggap mampu menjamin kesejahteraan masyarakat. Seperti yang diungkapkan bagian UPTD Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar sebagai berikut :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dakam Pembuatan Gerabah

“Analisa SWOT (Strength, Weaknes, Oportunities dan Threat) adalah suatu metode analisa yang dapat digunakan untuk merancang strategi manajemen industri rumah tangga dalam upaya mengembangkan usaha serta memenangkan persaingan di masa depan. Analisa dilakukan dengan memahami hal-hal yang dapat dikendalikan manajemen industri rumah tangga yaitu, kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal industri rumah tangga) dan kondisi di luar kemampuan industri rumah tangga, yaitu

(50)

...

memanfaatkan peluang yang muncul dan mengnatisipasi adanya ancaman lingkungan dari luar/eksternal industri rumah tangga. (wawancara dengan informan M.A. 20 Juni 2014 ).

Dari penjelasan diatas informan mengemukakan bahwa dalam mempersiapkan diri pada persaingan kedepannya maka pemerintah sendiri telah berupaya dengan menggunakan metode-metode yang dianggap cocok untuk dipakai dalam memeneg usaha kecil gerabah yang ada di Takalar Lama. Dengan cara memanfaatkan kelebihan dan potensi yang dianggap mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Senada yang di ungkapkan oleh salah satu staff Dinas Perindustrian Yang Menangani Unit Usaha Kecil Dan Menengah sebagai berikut:

“Secara umum kondisi pada perusahaan KUB. Masalleng Jaya masih jauh dan masih sangat kurang dalam pemahaman tentang manajemen. dan seberapa penting serta seberapa besar pengaruh peran ilmu ini dalam operasional perusahaan belum dipahami sehingga belum pernah dirasakan manfaatnya, inilah yang mendorong kita dari pihak pemerintah untuk melakukan kebijakan manajemen yaitu melakukan penyuluhan kepada pemilik usaha gerabah”

(wawancara dengan informan N.A. 20 Juni 2014).

Wawancara dengan informan tersebut diatas memberikan gambaran bahwa masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya manajemen, serta seberapa penting pengaruh peran ilmu dalam membantu para pengrajin dan pemilik usaha dalam menjalankan operasional perusahaan. Dari pernyataan sumber tersebut diatas dapat pula kita mengkaji bahwa usaha dan peran pemerintah sudah kelihatan dengan cara memberikan pemahaman dan pelatihan kepada mereka pengrajin gerabah. Seperti yang di ungkapkan oleh Lurah Takalar Lama sebagai berikut:

“Kami dari kelurahan hanya mampu memberikan jalan yang seluas-luasnya kepada dinas perindustrian untuk melakukan penyuluhan kepada pengusaha

(51)

industri rumah tangga. itupun dengan penyuluh dari Dinas terkait mengundang yang memang ahli dan sesuai dengan bidangnya dari pihak kabupaten agar memberikan arahan-arahan setiap pengusaha untuk menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan usaha yang ada di dalam dan luar kabupaten” (wawancara dengan informan. H.N. 20 Juni 2014).

Informan tersebut mengungkapkan bahwa kelurahan sendiri telah melakukan upaya dengan cara memberikan jalan kepada dinas perindustrian untuk melakukan penyuluhan. Karena Lurah Takalar Lama pun tidak mampu berbuat banyak kepada para pengrajin gerabah karena kapasitas dan kemampuan pemahaman tentang manajemen yang masih terbatas sehingga masih membutuhkan bantuan dari pihak luar dalam hal ini dinas.

Berkaitan dengan penjelasan diatas maka wawancara dengan staff kelurahan bagian pembangunan juga memberikan pernyataan berkaitan dengan pemberdayaan yang dilakukan kepada masyarakat pengrajin usaha gerabah sebagai berikut :

“kami dari pihak kelurahan telah memberikan jalan kepada dinas perindustrian untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan, jadi dinas perindustrian memperkenalkan produk gerabah dengan cara mengikut sertakan hasil gerabahnya pada setiap ada pameran budaya baik dari lingkup Kabupaten Takalar sampai Tingkat provinsi, ini sedikit akan membantu pemasaran agar tercipta adanya investasi dari pengusaha untuk mengespos dan menampung serta memasarkan produk” (wawancara dengan informan. D.M. 21 Juni 2014).

Salah satu wawancara dengan informan tersebut menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan dalam membantu memberdayakan dan memasarkan produk yaitu mengikut sertakan hasil produk gerabah setiap ada pameran karena dengan cara seperti itu dianggap mampu mengangkat dan memperkenalkan produk

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data melalui pengamatan (observasi), studi pustaka, studi dokumentasi dan wawancara (interview) terhadap sejumlah informan. Sebagai analisis data

data sekunder. Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Validitas data

Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui

diperoleh selama dilapangan melalui wawancara, studi dokumentasi, studi kepustakaan, dan observasi. Data yang diperoleh oleh penulis dari lapangan ini jumlahnya

Sumber data dalam penelitian studi kasus adalah dokumentasi, data file, wawancara, kunjungan lapangan, observasi langsung, observasi partisipan dan artefak fisik

Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu studi pustaka (literature study), studi lapangan (observasi dan wawancara) dan studi dokumentasi. Teknik analisis

Setelah melakukan penelitian dengan wawancara mendalam dan observasi, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa semua informan yang dilakukan wawancara pernah