LANDASAN TEOR
3.5. Metode Sampling
3.5.1. Probability Sampling
Dalam probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditarik menjadi anggota dari sampel
1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.
2. Systematic Sampling
Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dari populasi dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut mulai dari urutan yang dipilih secara random diantara nomor 1 hingga n.
3. Stratified Random Sampling
Stratified random sampling menentukanstrata elemen dalam populasi menjadi perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada.
4. Cluster Sampling
7
Cluster sampling digunakan dengan multi stage, misalnya penelitian tentang pola hidup pada nasabah bank di suatu propinsi dilakukan.
5. Area Sampling
Area sampling digunakan dengan pengambilan sampel berdasarkan perbedaan lokasi geografis dari populasi.
3.6. Quality Function Deployment
The House of Quality adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam desain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function Deployment (QFD)8
The House of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam
membangun HoQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga
proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan. Adapun komponen
penting dalam menyusun QFD-The House of Quality dapat dilihat pada Gambar 3.4.
A
Customer Needs and Benefits
D
Relationships
- What do the customer requirement mean to the manufaktur
- Where are the interactions between relationships
F
Technical Matrix - Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks - Technical Targets
B Planning Matrix
- Importance to Customer - Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction Performance - Goal
- Improvement Ratio - Sales Point - Raw Weight
- Normalized Raw Weight C
Technical Response (Technical Requirement)
E
Technical Correlations
Gambar 3.4. House of Quality
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut (Lou Cohen, 1995) :
1. Customer need and benefits
Customer need and benefit berisi daftar semua kebutuhan dan harapan pelanggan yang biasanya ditentukan dengan penelitian secara kualitatif. Cara
mengetahui suara pelanggan dapat dilakukan dengan wawancara langsung
dengan pelanggan untuk mengetahui keinginan, harapan, keluhan, maupun
2. Planning matrix
Planning matrix merupakan matriks perencanaan produk yang berisikan data kuantitatif kebutuhan konsumen dan tujuan-tujuan performansi yang hendak
dicapai.
3. Technical response
Technical response merupakan parameter teknik yang memberikan gambaran bagaimana cara tim pengembangan produk/jasa pelayanan dalam merespon
kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara konsumen yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif harus diterjemahkan ke dalam suara pengembang (voice of developer).
4. Relationship
Relationship menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD.
Hubungan tersebut diperoleh dari wawancara dengan produsen pembuat atau
perancang produk yang dapat bersifat kuat, moderat, dan lemah atau tidak
ada hubungannya.
5. Technical corelation
Technical corelation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif
6. Technical matrix
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmark
untuk tujuan pengembangan kualitas produk.
Prosedur penggunaan matriks HoQ adalah9 :
a. Diidentifikasi keinginan responden (customer requirements).
Keinginan responden (Customer Requirements) dibuat ke dalam bentuk atribut. Hal itu dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner terbuka
b. Diidentifikasi tingkat kepentingan(customer importance).
Tingkat kepentingan konsumen (customer importance) yang dibuat dalam bentuk penilaian. Penilaian diperoleh dari modus hasil penyebaran kuesioner
tertutup.
c. Menentukan karakteristik teknis produk.
Karakteristik teknis produk diperoleh dari hasil wawancara dengan para ahli
yang mengerti dan memahami produk yang diteliti. Karakteristik teknis yang
digunakan pada umumnya bersifat kuantitatif.
d. Menetapkan hubungan antar karakteristik teknis
Hubungan antar karakteristik teknis dibuat dalam bentuk skala hubungan.
Tahapan ini digunakan untuk dianalisis apakah antara karakteristik teknis
tersebut terdapat hubungan yang positif (saling mempengaruhi) atau negatif
(saling bertolak belakang). Simbol-simbol yang digunakan untuk
V : tingkat hubungan positif kuat : 4
√ : tingkat hubungan positif sedang : 3
x : tingkat hubungan negatif sedang : 2
o : tingkat hubungan negatif kuat : 1
e. Menetapkan tingkat hubungan karakteristik teknis produk dengan keinginan
konsumen.
Tingkat hubungan karakteristik teknis dengan keinginan konsumen dibuat
dengan menggunakan relation matrix. Keterangan simbol-simbol yang digunakan relation matrix untuk penilaian tingkat hubungan yakni :
Nilai 0 : Tidak ada hubungan sama sekali
Nilai 1 : Hubungan lemah
Nilai 3 : Hubungan sedang
Nilai 9 : Hubungan kuat
f. Menyusun matriks perencanaan (planning matrix).
Menyusun matriks perencanaan (planning matrix) berfungsi untuk memperoleh informasi nilai kompetitif dari atribut kebutuhan responden yang
dibuat dalam bentuk titik jual (sales point). Titik jual adalah kontribusi suatu
customer requirement terhadap daya jual produk/jasa. Untuk penilaian terhadap titik jual terdiri dari:
1 = Tidak jual Rendah
1.2 = Titik jual Menengah
Titik jual ditentukan dengan melakukan diskusi atau wawancara terhadap
orang yang ahli dalam bidang tersebut.
g. Perhitungan Bobot Kepentingan (Importance Weight)
Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap
suatu atribut proses perakitan yang dihitung dengan rumus:
Importance Weight = CIi x Rij Keterangan: CI = Customer Importance
Rij = Hubungan antara CR dengan karakteristik teknis
h. Perhitungan bobot kepentingan relatif (relative weight)
Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap
suatu atribut dihitung dengan rumus:
Relative Weight =
i. Membangun matriks house of quality (HoQ)
Matriks HoQ sering disebut dengan istilah rumah kendali mutu. Ukuran
kinerja dari HoQ diperoleh berdasarkan tiga aspek yaitu tingkat kesulitan,
tingkat kepentingan dan perkiraan biaya. Perhitungan ketiga aspek tersebut
dapat dilihat seperti di bawah ini:
1) Penentuan tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis.
Perhitungan dibuat dengan mengartikan semua bobot nilai hubungan
kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan
Company, 1995) h. 68-122
Importance Weight atribut ke- i
jumlah bobot tadi. Selanjutnya, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan
rentang persentase yang diperoleh. Tingkat kesulitan dihitung dengan
rumusan :
Tingkat Kesulitan =
2) Penentuan derajat kepentingan
Nilai derajat kepentingan dihitung dengan menghitung terlebih dahulu
total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk dengan
karakteristik teknis. Selanjutnya, derajat kepentingan dihitung dengan
rumusan :
%
100
Atribut
dengan
Teknis
tik
Karakteris
Bobot
Total
Atribut
dengan
Teknis
tik
Karakteris
Tiap
Bobot
x
3) Perkiraan biayaDasar dalam penentuan nilai perkiraan biaya adalah faktor tingkat
kesulitan. Kedua variabel ini memiliki hubungan yakni : semakin sulit
suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin tinggi pula biaya yang
dibutuhkan. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persentase dan dipengaruhi
berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Perkiraan biaya dihitung
dengan rumusan : Perkiraan biaya =
100%
Kesulitan
Tingkat
Total
Atribut
Kesulitan
Tingkat
Derajat KepentinganBobot Tiap Karakteristik Teknis
3.7. Kuesioner
Kuesioner ialah suatu bentuk instrumen pengumpulan data dalam format
pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan
menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan kepadanya.10
Perancangan kuesioner yang baik perlu dipahami prinsip-prinsip yang
terkait dengan cara penulisan pertanyaan (wording of quetions), cara pengukuran yaitu mengkatagorikan, membuat skala dan mengkodekan (catagorized, scaled and coded) jawaban dari responden dan kerapian (general appearance) kuesioner tersebut.