PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI
A. MEMBANGUN SIKAP POSITIF (Building Positive Attitude) 1. Berpikir Positif
2. Problem-Focused Coping,
d. Acceptance, berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.
e. Denial (avoidance), pengingkaran, suatu cara individu dengan berusaha menyanggah dan mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang ada pada dirinya
2. Problem-Focused Coping,
Coping ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi stres atau memperbesar
sumber daya dan usaha untuk menghadapi stres. Lazarus dan Folkman (1986) mengemukakan bahwa individu cenderung menggunakan Problem Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada dapat diubah. Aspek-aspek yang digunakan individu, yaitu :
a. Distancing , ini adalah suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti menganggap remeh/lelucon suatu masalah .
b. Planful Problem Solving, atau perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis.
c. Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencar makna positif dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal religi. d. Self Control, merupakan suatu bentukdalam penyelesaian masalah dengan
cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
35
e. Escape, usaha untuk menghilangkan stress dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti merokok, narkoba, makan banyak dll.
Teori Kepribadian Sehat menurut Allport dan Carl Rogers 1. Allport
Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalamanmasa kanak-kanak, berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang sehat. Contohnya seorang remaja membutuhkan penyaluran-penyaluran atas energinya agar terhindar dari kepribadian yang tidak sehat. Energi itu harus menemukan jalan keluar, dan apabila energi tidak diungkapkan secara konstruktif maka mungkin energi
36
akan dilepaskan secara destruktif. Dimana beberapa anak yang kekurangan tujuan-tujuan yang berarti dan konstruktif untuk menghabiskan energi mereka, menyebabkan masalah kenakalan. Dorongan yang bersifat konstruktif adalah sangat penting bagi orang-orang yang sehat secara psikologis. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan, dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir; apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk. Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan. 2. Carl Rogers
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat. Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi
37
dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Di masa sekarang karyawan diharapkan untuk mampu berbuat lebih banyak dengan jumlah karyawan lebih sedikit, hal inilah yang telah menjadi penyebab utama terjadinya stres di tempat kerja. Penyebab lain stres di tempat kerja termasuk kekhawatiran tentang tuntutan kerja yang meningkat dengan waktu yang terbatas, mengalami tekanan dan masalah dengan rekan kerja atau perbedaan pendapat dengan atasan, menurut Hess dan Terry Beehr, Ph.D, director of the Industrial/Organizational Program at Central Michigan University.
Beberapa tekanan pekerjaan dapat begitu mempengaruhi kesehatan mental seseorang bahkan sampai melihat seorang pengangguran tampak lebih baik kehidupannya. Berdasarkan penelitian terbaru, orang-orang dalam pekerjaan yang buruk atau dengan definisi sebagai ketidaknyamanan pekerjaan dengan tuntutan
38
yang sangat tinggi atau beban kerja yang berat, sedikit kontrol atas beban kerja dan gaji yang tidak sesuai akan memiliki kualitas kesehatan mental yang sama atau lebih buruk daripada individu yang menganggur.
Namun jika sementara ini anda mungkin merasakan hal tersebut, ada cara yang dapat anda lakukan untuk memberdayakan diri dan mengubah situasi pekerjaan anda menjadi lebih baik. Berikut adalah tips untuk mengurangi tekanan dan 6 cara mengatasi stress di tempat kerja.
a. Menjaga diri. Bermasalah dengan stres kerja merupakan hal yang dapat membuat orang sakit, baik secara psikologis maupun fisik, menurut Beehr dari penelitiannya dalam mempelajari stres kerja dan kepuasan. Jadi cara yang efektif untuk mengurangi strees di tempat kerja adalah tetap bekerja namun dengan mengurangi ketegangan. Pertama kali anda dapat mencari bantuan profesional untuk gejala yang anda alami dari seorang dokter atau psikolog. Menurut Beehr anda juga dapat terlibat dalam kegiatan santai yang dapat anda lakukan, seperti yoga, atau apa pun yang anda dapat benar-benar menikmatinya, seperti berjumpa dengan para sahabat, membaca buku, menonton film atau berkebun. Tentu saja, kegiatan fisik tersebut merupakan anugerah bagi kesehatan Anda dan bisa menjadi pelindung. Menjadi kuat secara fisik akan membuat Anda agak lebih tahan terhadap efek stres.
39
b. Ubah pola pikir Anda. Melalui bukunya, Hess berbicara bagaimana menciptakan cara Professional Paradise, yang ia lihat sebagai keadaan pikiran bahwa penilaian bukan dari atasan yang sempurna atau gaji. Jadi tidak apa yang sebenarnya terjadi di tempat kerja, tetapi bagaimana cara kita memandang peristiwa tersebut.Hess telah mengembangkan 5 langkah pendekatan untuk hal tersebut yang dia sebut SHIFT. Berikut ini penjelasannya :
1) Stop and take a deep breath (Berhenti sejenak dan ambilah napas dalam-dalam) Hal ini tidak hanya membantu menenangkan anda, tetapi juga mencegah anda dari mengatakan sesuatu yang mungkin akan membuat anda menyesal.
2) Harness your harmful knee-jerk reactions (Mengendalikan reaksi gegabah anda yang berbahaya). Ketika terjadi sesuatu yang negatif, beberapa orang secara mental akan menarik diri dari situasi tersebut, sementara yang lain cenderung bertahan dan menyerang.
3) Identify and manage your negative emotions (Mengidentifikasi dan