• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL

PENGGERAK SWADAYA MASYARAKAT

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN,

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN

INFORMASI

KEMENTERIAN DESA PEMBANGUNAN

DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

(2)

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas

kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah , dah inayah-Nya kepada

kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan modul

“Pengembangan Kapasitas Diri”. Modul yang diperuntukkan bagi para

peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Penggerakan Swadaya

Masyarakat.

Modul ini kami susun dengan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu kepada semua pihak yang telah berkontruksi dalam

proses pembuatan modul ini kami menyampaikan banyak terima kasih

semoga budi baik bapak dan Ibu sekalian mendapat balasan dari Allah

SWT, Amiin YRA. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya

bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun

tata bahasa bahkan dari segi materinya. Oleh karena itu dengan tangan

terbuka kami mengharapkan segala saran dan kritik dari pembaca agar

dapat memperbaiki modul ini.

Akhir kata kami berharap semoga modul Pengembangan

Kapasitas Diri ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap

pembaca dalam proses pendidikan dan latihan bagi Penggerak

Swadaya Masyarakat.

Jakarta, Desember 2015

(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diklat ini diperuntukan bagi calon Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) yang memiliki tugas dan Fungsi sebagai Penyuluh, Pelatih, dan Pendamping. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya nanti maka seorang calon Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) dibekali dengan kapasitas diri yang utuh. Untuk itu pada peserta diberikan mata diklat Pengembangan Kapasitas Diri PSM sebagai salah satu cara unutk meningkatkan pemenuhan kapasitas dirinya.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap Calon PSM agar memahami dan menerapkan strategi pengembangan kapasitas diri PSM. Pembahasan meliputi konsep dasar pengembangan kapasitas diri, Potensi Diri Manusia,, Identifikasi potensi diri, Pengembangan Kapasitas Diri, Menyusun strategi pengembangan kapasitas diri.

C. HASIL BELAJAR

Setelah pembelajaran peserta diharapkan memahami konsep dasar pengembangan kapasitas diri, Potensi Diri Manusia,, Identifikasi potensi diri, Pengembangan Kapasitas Diri, Menyusun strategi pengembangan kapasitas diri.

(4)

2

D. INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah pembelajaran peserta diharapkan dapat:

1) Mendeskripsikan konsep dasar pengembangan kapasitas diri ; 2) Menguraikan potensi diri manusia ;

3) Mengidentifikasi potensi diri ;

4) Menjelaskan pengembangan kapasitas diri 5) Menyusun strategi pengembangan kapasitas diri.

E. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK 1. Konsep Dasar Pengembangan Kapasitas Diri;

a) Pengertian Kapasitas dan Pengembangan Kapasitas b) Tujuan Membangun Kapasitas Diri

2. Potensi Diri Manusia a) Apa itu Potensi Diri

b) Macam-macam Potensi Diri Manusia 3. Identifikasi Potensi diri

a) Pengenalan Potensi Diri • Individu

• Feedback

• Pengukuran Potensi Diri 4. Pengembangan Kapasitas Diri

(5)

3 • Berpikir positif • Percaya Diri • Stress management • Manajemen Waktu

b) Hambatan Pengembangan Kapasitas Diri

5. Penyusunan strategi membangun Kapasitas Diri PSM (Personnal Goal Setting)

F. MANFAAT

Berbekal hasil belajar dari modul ini , peserta diklat diharapkan mampu mengembangkan kapasitas dirinya dalam rangka mendukung sasaran Diklat Calon Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM).

(6)

4

BAB II

KONSEP PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI

A. PENGERTIAN KAPASITAS DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS

Pengembangan kapasitas (capacity development) adalah sebuah pendekatan yang pada masa sekarang ini secara luas digunakan dalam pembangunan masyarakat (community development). Istilah pengembangan kapasitas telah digunakan sejak tahun 1990an oleh negara-negara donor untuk memperbaiki kapasitas negara partner (negara yang mendapat bantuan). Untuk memahami konsep pengembangan kapasitas kita terlebih dahulu perlu memahami pengertian kapasitas.

Kata kapasitas sering digunakan ketika kita berbicara tentang peningkatan kemampuan seseorang, ketika kita memperoleh sertifikasi, mengikuti pelatihan atau mengikuti pendidikan (JICA, 2004). Dalam pengertian yang lebih luas, yang sekarang digunakan dalam pembangunan masyarakat, kapasitas tidak hanya berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan individu, tetapi juga dengan kemampuan organisasi untuk mencapai misinya secara efektif dan kemampuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.

Kebanyakan literatur mendefinisikan kapasitas sebagai kemampuan umum untuk melaksanakan sesuatu. UNDP mendefinisikan kapasitas sebagai kemampuan (kemampuan memecahkan masalah) yang dimiliki seseorang, organisasi, lembaga, dan

Setelah mempelajari Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami dan menjelaskan Pengertian kapasitas dan Pengembangan Kapasitas, Tujuan

(7)

5

masyarakat untuk secara perorangan atau secara kolektif melaksanakan fungsi, memecahkan masalah, serta menetapkan dan mencapai tujuan (UNDP, 2006).

Menurut Uni Eropa pengembangan kapasitas adalah proses yang dialami oleh individu, kelompok dan organisasi untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam melaksanakan fungsi mereka dan mencapai hasil yang diinginkan (Morgan, 2004). Dari pengertian ini kita dapat memberi penekanan pada dua hal penting: 1) pengembangan kapasitas sebagian besar berupa proses pertumbuhan dan pengembangan internal, dan 2) upaya-upaya pengembangan kapasitas haruslah berorientasi pada hasil.

United Nation Development Program (UNDP) mendefinisikan pengembangan kapasitas sebagai suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan (CIDA, 2000).

Jika kita dalami semua pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pengembangan masyarakat merupakan suatu proses yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri (endogenous process). Kita, sebagai pihak luar tidak dapat mengembangkan orang-orang, organisasi, atau masyarakat, namun orang-orang, organisasi atau masyarakat itu sendirilah yang dapat mengembangkan diri mereka. Kita hanya dapat mendukung mereka dengan cara memfasilitasi proses untuk mempercepat perkembangan mereka, serta membantu mereka menemukan akses terhadap sumberdaya dan input yang mereka butuhkan. Dengan demikian, secara singkat ”pengembangan kapasitas dapat diartikan sebagai suatu proses dimana orang-orang,

(8)

6

organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan mengeluarkan, memperkuat, menciptakan, mengadaptasikan dan memelihara kemampuan mereka seiring dengan berjalannya waktu.” Pengembangan kapasitas bukanlah sesuatu yang instant. Pengembangan kapasitas merupakan suatu proses yang berlangsung dalam waktu panjang dan bisa dilakukan secara bertahap.

B. TUJUAN PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI

Salah satu faktor kunci dalam pengembangan kapasitas adalah pembelajaran. Pembelajaran terjadi pada tingkat individu, tingkat organisasi dan tingkat masyarakat. Pengembangan kapasitas adalah suatu proses yang berlangsung dalam jangka panjang secara berkesinambungan dimana orang-orang belajar untuk lebih capable (lebih mampu melaksanakan pekerjaannya). Mereka belajar agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, dan mengubah perilaku mereka untuk mencapai tujuan mereka, yakni memperbaiki kualitas hidup. Dalam pengembangan kapasitas kita tidak dapat memandang orang sebagai sebuah gelas kosong. Kita tahu bahwa mereka, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok, memiliki pengalaman hidup yang dapat menjadi sebuah sumber yang kaya bagi proses pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan untuk menetapkan tujuan-tujuan mereka sendiri. Dalam diri mereka telah ada kemampuan yang mungkin untuk dikembangkan. Kita tentu saja perlu memperhatikan semua hal ini.

Dalam mengembangkan kapasitas individu, kelompok, organisasi atau masyarakat, kita tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan, keterampilan atau sikap, namun kita berbagi dengan mereka. Dalam proses pengembangan kapasitas kita

(9)

7

tidaklah mengubah kemampuan mereka dengan hanya menambah atau mengganti kemampuan yang sudah mereka miliki, namun yang kita lakukan melalui proses berbagi tersebut adalah menciptakan suatu pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru, yang dikembangkan dari apa yang telah mereka miliki. Dalam proses pengembangan kapasitas di bidang tertentu setiap orang belajar bersama, dan terbuka kemungkinan dalam proses ini mereka juga memperoleh input dari orang-orang yang ahli dalam bidang yang dikembangkan tersebut.

(10)

8

BAB II

POTENSI DIRI MANUSIA

Siapapun diri kita, apapun profesinya, dimanapun tinggalnya, dan berapapun usianya, memiliki potensi diri yang dapat dikembangkan dan tidak ingin gagal. Oleh karena itu marilah merenung sejenak mengenali potensi-potensi apa yang anda miliki? Bagaimana, kapan, dimana, mengapa, siapa, dan seterusnya kita mengembangkan bahkan dapat melesatkan potensi diri kita. Mengenal diri sendiri amatlah penting dalam hidup ini. Sebab orang yang mengenal dirinya akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Ia akan pandai menempatkan diri dalam pergaulan. Juga mampu mengelola kelebihannya (potensi) untuk meraih keberhasilan hidup di masa depan. Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini terjadi dikarenakan mereka belum atau bahkan tidak mengenal potensi dirinya dan hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut. Apa yang dimaksud dengan potensi diri ?

A. APA ITU POTENSI DIRI

Potensi berasal dari kata “to potent” dalam bahasa Inggris mempunyai arti kekuatan atau power. Menurut Prof. Dr. Buchari Zainun, MPA potensi adalah “daya”, yang dapat bersifat positif dalam bentuk kekuatan dan negatif dalam bentuk

Setelah mempelajari Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami dan menjelaskan Apa itu potensi Diri, Macam-macam Potensi Diri.

(11)

9

kelemahan. Sedangkan menurut kamus umum Bahasa Indonesia potensi adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki seseorang namun belum dipergunakan secara maksimal”.

Potensi diri manusia merupakan kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam diri dan menunggu diwujudkan atau diaktualisasikan untuk menjadi manfaat nyata dalam kehidupan manusia. Potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.

B. MACAM-MACAM POTENSI MANUSIA

Secara umum potensi diri dibedakan menjadi 5 macam, yaitu;

1. Potensi fisik, merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.

2. Potensi Mental Intelektual, merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia terutama otak kiri, yang berfungsi untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional, merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak terutama otak sebelah kanan, yang berfungsi untuk mengendalikan amarah, bertanggung jawab, motivasi dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual, merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan diluar ego, kecerdasan ini berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.

(12)

10

5. Potensi Daya Juang, merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang, melalui potensi ini seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.

Prof. Howard Gardner, seorang ahli psikologi dari Harvard School of Education di Amerika, menemukan jenis-jenis kecerdasan dan memperkenalkan ada 9 macam kecerdasan yang perlu dikenali dan ditumbuh kembangkan, a. l ;

1. Kecerdasan Logis-matematis adalah kemampuan untuk melakukan penalaran, hitung menghitung dan memecahkan masalah dengan rasional dan berpikir jernih. Kemampuan ini dimiliki oleh ahli matematika, sarjana ilmu pasti, insinyur, detektif, pengacara dan akuntan. Ciri kepribadian orang ini antara lain suka berpikir abstrak, suka akan keakuratan, menikmati tugas hitung menghitung, memecahkan soal-soal dan komputer, suka melakukan penelitian dengan cara berpikir logis, catatan tersusun rapi dan sistematis. Ada beberapa cara untuk menumbuh kembangkan kemampuan iniadalah dengan belajar memecahkan masalah, mengerjakan permainan matematika, menganalisa dan menafsirkan data, memadukan kemampuan matematika dgn musik, olah raga atau tari.Mencoba melakukan percobaan praktis, gunakan cara berpikir deduktif dan latihan menghitung menggunakan komputer.

2. Kecerdasan Verbal Linguistik adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berbicara dan menulis dengan lancar dan jelas. Kemampuan ini dimiliki oleh pengarang novel, penulis puisi, juru kampanye, ahli pidato, pemimpin organisasi

(13)

11

politik, editor surat kabar, wartawan dan bagian humas. Ciri kepribadian orang ini adalah peka terhadap bahasa, berbicar dengan teratur dan sistematik, memiliki penalaran tinggi, suka mendengarkan, membaca dan menulis, lancar dalam mengucapkan kata-kata, suka bermain kata-kata dan memiliki ingatan perbendaharaan kata yang kuat. Cara menumbuh kembangkan kemampuan ini bias ditempuh dengan menceritakan aneka ragam cerita, bermain tebak kata, membaca dan menulis cerita lucu, menulis jurnal atau buku harian, melakukan wawancara, bermain pussel kata, mengelola majalah sekolah, aktif berdiskusi dan gunakan komputer utk mengolah kata

3. Kecerdasan visual-spasial adalah kemampuan membayangkan suatu bidang datar atau ruang dgn akurat, biasanya nampak pada arsitek, pelukis, pematung, navigator, pemain catur, ahli ilmu lingkungan alam, sarjana ilmu fisik dan ahli menyusun strategi perang. Ciri kribadian orang ini adalah berpikir dengan menciptakan sketsa atau gambar, mudah sekali membaca peta dan diagram, mudah ingat bila melihat gambar, memiliki cita warna tinggi dan mampu menggunakan semua indra untuk melukiskan sesuatu. Cara menumbuh kembangkannya adalah dengan menggunakan gambar, titik-titik dan simbol untuk belajar, belajar menggambar peta & diagram, gunakan pemetaan pikiran, melakukan kegiatan visualisasi, menonton atau membuat sendiri film video, merubah susunan perabot rumah utk menciptakan sudut pandang berbeda & gunakan komputer grafis.

4. Kecerdasan Olah Tubuh-Kinestetik adalah kemampuan untuk menggerakkan anggota badan secara indah, lentur dan sempurna. Kemampuan ini nampak

(14)

12

pada penari, aktor-artis, olahragawan, pekerja lapangan dan mekanik yang berbakat. Ciri kepribadiannya adalah bersikap rileks, suka olah raga fisik, suka menyentuh, ahli bermain peran, belajar dgn bergerak-gerak dan berperan serta dalam proses belajar, sangat peka terhadap kondisi lingkungan fisik, gerak gerik tubuh terlatih dan terkendali, suka bermain dengan suatu benda sambil mendengarkan orang lain berbicara dan sangat berminat dengan bidang mekanik. Cara mengembangkan kemampuan ini adalah dengan menggunakan latihan fisik, tarian, gerak-gerik, drama, bermain peran, aktifitas bermain, karya wisata dalam belajar.

5. Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk memadukan nada-nada suara secara harmonis dan indah dalam bentuk gubahan lagu, nyanyian dan bermain alat musik. Kemampuan ini terlihat pada pencipta lagu, kondakter, pengrajin alat musik, penala piano, pemain musik dan penyanyi. Cara menumbuh kembangkan kecerdasan ini adalah ikut paduan suara, latihan memainkan alat musik, belajar melalui lagu, bekerja denga mendengarkan musik, mengubah suasana hati dengan musik supaya kembali rileks dan santai, kembangkan fantasi dengan musik, belajar menghafal dengan menyanyi lagu dan mencoba membuat lagu. 6. Kecerdasan antar pribadi adalah kemampuan utk memahami dan bergaul

dengan orang lain. Kecerdasan ini dimiliki oleh politikus, guru, ulama, konselor, manajer dan humas. Sifat yang menonjol dari mereka adalah ahli berunding, pintar bergaul, mampu membaca niat orang lain, menikmati saat-saat bersama orang lain, memiliki banyak teman, pintar berkomunikasi, suka dengan kegiatan kelompok, gemar bekerja sama dan menjadi mediator serta pandai membaca

(15)

13

situasi. Cara mengembangkan potensi ini adalah dengan kegiatan belajar yang bersifat kooperatif, sediakan waktu untuk bergaul, menggunakan ketrampilan berkomunikasi dan belajar membina hubungan antar pribadi, bermain telepon, adakan perayaan dlm pembelajaran, buatlah belajar itu menyenangkan, belajar melayani orang lain.

7. Kecerdasan Intrapribadi adalah kemampuan utk menyadari dan menelusuri emosi diri sendiri dan mengelolanya dengan efektif. Kemampuan ini banyak dimiliki oleh pengarang novel, konselor, filsuf, guru ilmu kebatinan, ahli mistik dan guru yoga. Cara menumbuh kembangkan kemampuan ini dgn melatih dialog batin, menggunakan waktu untuk refleksi diri, belajar mandiri, belajar mendengarkan intuisi, berdiskusi, refleksi dan menulis pengalaman diri, menulis buku harian atau otobiografi, banyak bertanya, latihan mengendalikan diri dan berpikir positif.

8. Kecerdasan Naturalis atau sering dinamakan kecerdasan lingkungan adalah kemampuan manusiawi untuk mengenal tanaman, binatang dan bagian-bagian lain dari lingkungan alam, misalnya udara, awan, air, tanah dan batuan. Orang seperti ini biasanya mampu hidup diluar rumah dengan efektif, dapat berkawan dan berhubungan ramah dengan lingkungan alam, cinta lingkungan dan tidak suka merusak lingkungan hidup. Kemampuan ini dimiliki oleh pencinta lingkungan hidup, ahli flora dan fauna, penemu obat-obatan tradisional, sinshe, ahli jamu tradisional, ahli botani dan zoologi. Sifat orang seperti ini suka dengan alam sekitar, lebih senang berada di alam terbuka daripada di ruangan, suka berpetualang menjelajah hutan, marah besar bila ada orang membantai hewan

(16)

14

langka, merusak dan membakar hutan dan mencemari laut. Lebih suka mengkonsumsi obat atau jamu tradisional daripada obat-obatan pabrik, lebih senang menggunakan bahan yang alami dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.

9. Kecerdasan Eksistensialis adalah kemampuan dan kepekaan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam mengenai keberadaan manusia, misalnya sering muncul pertanyaan dalam diri sendiri mengapa aku ada, apa makna dari hidupku ini, bagaaimana seseorang bisa mencapai tujuan hidup yang sejati, mengapa seseorang harus mati, bila sudah mati ia ke mana, dll. Kecerdasan ini dimiliki oleh ahli filsafat, teolog, ahli kebatinan ataupun psikolog transpersonal. Sifat yang mereka miliki adalah suka bertanya soal mkebenaran dan inti persoalan, kritis, suka merenung dan melakukan refleksi diri, senang berdiskusi mengenai hakikat hidup.

Begitulah! Jika kita telah mengenal potensi kita, maka tugas selanjutnya adalah mengoptimalkannya hingga kemudian lahirlah karya-karya luar biasa yang membuat dunia takjub dan terpesona.

Adapun metode-metode yang bisa dilakukan untuk mengetahui potensi diri sendiri diantaranya adalah mengetahui bidang apa saja yang disenangi, bertanya kepada orang lain, khususnya teman dekat, mencoba berbagai hal baru, dan juga mencoba untuk banyak membaca, melihat dan merasakan.

Cari tahu cara mengetahui potensi diri di bawah ini:

1. Bidang apa saja yang kita senangi. Sesuatu yang penuh gairah dan semangat kita lakukan. Tanpa harus diminta atau disuruh. Anda akan melakukannya

(17)

15

secara sukarela tanpa dibayar, bahkan anda mau mengeluarkan uang untuk apa yang anda lakukan. Inilah yang disebut dengan hobi. Seseorang yang punya hobi tertentu akan melakukannya dengan sepenuh hati. Misalnya orang yang hobi memelihara tanaman, dia rajin menyiram dan merawat tanaman setiap hari. Dia rela mengeluarkan uang berapapun untuk membeli tanaman, pupuk, alat-alat dan semacamnya. Hobi bisa membawa kebahagiaan dan juga penghasilan. If we do what we love, then money will follow.

2. Bertanya kepada orang terdekat. Orang yang paling tahu diri anda adalah orang terdekat. Bisa orang tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Merekalah yang tahu tentang diri anda dari kecil sampai dewasa. Jadi mereka tahu apa potensi diri anda. Terkadang kita tidak menyadari potensi yang kita miliki, perlu orang lain untuk membantu menyadarkan.

3. Mencoba hal-hal baru. Begitu banyak yang bisa kita lakukan di dunia ini. Wawasan, pergaulan dan keberanian yang terbataslah yang menghambat kita untuk melakukannya. Kita bisa mencoba hal-hal baru yang belum pernah kita lakukan. Tentu saja yang kita lakukan tidak boleh melanggar hukum yah. Dengan mencoba banyak hal, mungkin kita akan menemukan potensi diri yang selama ini tersembunyi.

4. Banyak membaca, melihat dan merasakan. Dengan begitu akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi. Jika anda suka membaca perkembangan dunia komputer, internet dan semacamnya. Anda bisa menjadi ahlinya, asalkan terus konsisten untuk menambah pengetahuan

(18)

16

Sebelum seseorang mengembangkan dirinya ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Berusaha mengenal diri sendiri

2. Berusaha mengenal kekuatan diri sendiri, keluarga dan teman

3. Berusaha mengembangkan interaksi dan komunikasi terbuka dengan lingkungan yang positif dan educatif

4. Membiasakan diri selalu mengadakan kritik terhadap diri sendiri, mengevaluasi diri dan mengembangkan rasa humor

5. Mencoba menerima keadaan secara rasioal dan obyektif

6. Membiasakan diri selalu mengadakan kontrol dan teliti dalam setiap tindakan 7. Memiliki tujuan dalam tahapan waktu yang terprogram

8. Tidak mengimitasikan diri pada seseorang tetapi bersifat mandiri 9. Kembangkan budaya 5 S (Sapa, Salam, Senyum, Sopan, Santun) 10. Menginventarisir teman / sahabat

Orang sukses karena memiliki banyak kiat sehingga mampu mengatasi masalah yang di hadapi, pandai melihat, pandai memanfaatkan peluang serta pandai bergaul dengan bermasyarakat, jadikan tantangan menjadi peluang, peluang menjadi kesempatan, kesempatan menjadi kenyataan.

(19)

17

BAB III

IDENTIFIKASI POTENSI DIRI

A. PENGENALAN POTENSI DIRI

Pengenalan diri adalah salah satu cara untuk mengenal potensi-potensi diri anda. Dengan mengenal potensi akan diketahui potensi positif dan potensi negatif, di samping itu dapat juga mengetahui apakah saudara telah mencapai perkembangan diri secara optimal atau menjadi pribadi yang sukses dan mantap. Dalam artian, memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat dengan menyadari kekuatan dan kelemahan masing-masing. Pertanyaannya adalah, bagaimanakah cara mengenal diri sendiri? John Robert Powers dalam pelatihan program pengembangan pribadi menekankan bahwa, pengenalan diri sendiri dapat dilakukan melalui mengenal secara individual, feedback orang lain, dan menggunakan instumen tertentu.

Lebih lanjut teknik mengenal diri sendiri adalah sebagai berikut : 1. Secara individual

Mengapa pengenalan diri bisa dilakukan secara individu ? Karena Andalah yang paling mengetahui diri anda sendiri. Asal dilakukan dengan mendengarkan suara hati yang paling dalam dan dilakukan secara jujur.

Setelah mempelajari Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami dan mengidentifikasi Pengenalan Potensi Diri, dan Hambatan Pengembangan

(20)

18

Berikut ini anda diminta merenungkan diri anda sendiri dan menuangkan potensi-potensi yang ada pada diri anda sendiri yang terkait dengan peran anda sebagai agen perubahan yang dituangkan dalam kolom berikut.

NO. POTENSI POSITIF POTENSI NEGATIF KET

Jika Anda telah mampu merumuskan berbagai potensi diri, baik yang positif maupun negatif. Berarti anda memiliki kecenderungan telah mengenal diri anda sendiri. Apakah pengenalan diri seperti ini dinyatakan valid? Tentunya Anda perlu menggunakan teknik lain untuk melakukan pengenalan potensi diri anda. Salah satu di antaranya adalah menggunakan feedback.

2. Pengenalan diri melalui orang lain (feedback)

Pernahkan anda mendengar staf atau teman anda memberikan penilaian terhadap penampilan ataukah perilaku anda seperti tersebut di atas? Senangkah anda mendapat penilaian tersebut? Penilaian dari orang lain tersebutlah yang disebut dengan ”Feedback”. Teknik Feedback merupakan salah satu teknik untuk mengenal diri melalui orang lain baik disengaja maupun tidak disengaja. Kegiatan yang dilakukan dengan meminta umpan balik (feedback) dari orang lain mengenai potensi (baik yang positif maupun yang negatif dari orang lain). Berbicara tentang umpan

(21)

19

balik. Seperti halnya cermin, dalam artian harfiah, benda ini berfungsi untuk melihat sosok fisik kita. Dimana kelebihan dan kekurangan kita akan terlihat dalam cermin tersebut. Sejauhmanakah tingkat keakuratan cermin tersebut? Tentu, tergantung bentuk cerminnya. Bila yang digunakan adalah cermin cembung atau cekung, maka kondisi diri kita yang terpantul dalam cermin tersebut tidak sesuai dengan aslinya. Namun, apabila menggunakan cermin datar maka pantulan yang dihasilkan akan menyerupai aslinya. Demikian juga umpan balik dari orang lain, orang lain sebagai

“cermin” dari perilaku diri kita dapat kelihatan cembung, cekung dan datar. Bila “datar” maka feedback tersebut sesuai dengan diri kita. Tetapi kalau cembung

maupun cekung, kita perlu introspeksi diri. Mengapa demikian?

Umpan balik merupakan cara seseorang memberitahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya tentang tingkah laku orang lain. Tujuan pemberian umpan balik adalah membantu perkembangan potensi diri seseorang demi membentuk pribadi yang mantap. Namun demikian, jarang orang mampu mengungkapkan perasaannya terhadap orang lain yang akan memberi umpan balik. Mengapa demikian? Sebagian orang mengatakan kurang sopan, merasa tidak enak (ewuh pakewuh), merasa berdosa dan sebagainya. Padahal pengalaman menunjukkan bahwa orang memerlukan umpan balik langsung yang cukup banyak untuk memberikan data yang cukup bagi perkembangan pribadi seseorang. Feedback dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung serta feedback evaluatif.

(22)

20

3. Pengukuran potensi diri

Pandangan Realistik dan Obyektif seseorang tentang dirinya sendiri adalah merupakan usaha -usaha untuk memperluas dan memperdalam kesadaran mengenai berbagai aspek, kecenderungan dan kekhususan diri sendiri yang sudah teraktualisasi maupun yang masih merupakan potensi. (Pengenalan dan

Pengembangan Potensi diri, Dharmayanti Utoyo Lubis, Phd.Psi)

Dalam rangka pengukuran potensi diri, dalam bahan ajar ini menggunakan pengukuran secara kualitatif yang dicoba untuk dikuantitatifkan. Pengukuran disini menggunakan instrumen-instrumen psikologi yang telah dibakukan yang ditulis para pakar dalam bidangnya. Pengukuran menggunakan instrumen mengukur kreativitas anda serta kemampuan anda dalam melakukan inovasi. Ada 4 tipologi manusia menurut Hippocrates – Galenus yaitu Sanguinis, Melankolis, koleris dan Phlegmatis. Hal tersebut akan dijelaskan Widyaiswara setelah peserta selesai mengisi instrument.

B. HAMBATAN-HAMBATAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

Beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik secara internal maupun eksternal. Hambatan internal antara lain adalah tidak memiliki tujuan hidup, tidak mau mengenal dirinya, tidak mau menerima umpan balik dari orang lain dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal antara lain lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan kerja.. Lingkungan kerja misalnya tidak mendapatkan kesempatan, atasan yang tidak memberikan kesempatan untuk pemberdayaan dirinya, teman maupun staf yang tidak mendukung. Lingkungan keluarga antara lain

(23)

21

tidak mendapatkan dukungan dari keluarga dan lain sebagainya. Tantangan yang tidak kalah penting dalam pengembangan potensi diri adalah tantangan internal dan eksternal organisasi. Berkaitan dengan hal ini juga dibahas dalam modul ini. Dalam pengembangan potensi diri hendaknya masing-masing mencari hambatan-hambatan yang ada pada dirinya maupun meminta bantuan ahli untuk menggali hambatan yang ada pada dirinya , Dalam kaitannya dengan pemimpin kreatif dan inofatif hambatan lebih dititik beratkan pada hambatan internal maupun eksternal. Hambatan internal lebih menekankan pada hambatan dalam diri sendiri, sedangkan hambatan eksternal lebih menekankan pada hambatan di luar dirinya,

(24)

22

BAB IV

PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI

A. MEMBANGUN SIKAP POSITIF (Building Positive Attitude) 1. Berpikir Positif

Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukan pikiran-pikiran, kata-kata, dan gambaran-gambaran yang konstruktif (membangun) bagi perkembangan pikiran anda. Pikiran positif menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan, serta kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan anda. Apapun yang pikiran anda harapkan, pikiran positif akan mewujudkannya. Jadi berpikir positif juga merupakan sikap mental yang mengharapkan hasil yang baik serta menguntungkan.

Tidak semua orang menerima atau mempercayai pola berpikir positif. Beberapa orang menganggap berpikir positif hanyalah omong kosong, dan sebagian menertawakan orang-orang yang mempercayai dan menerima pola berpikir positif. Diantara orang-orang yang menerima pola berpikir positif, tidak banyak yang mengetahui cara untuk menggunakan cara berpikir ini untuk memperoleh hasil yang efektif. Namun, dapat dilihat pula bahwa semakin banyak orang yang menjadi tertarik pada topik ini, seperti yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah buku, kuliah, dan kursus mengenai berpikir positif. Topik ini memperoleh popularitas dengan cepat.

Setelah mempelajari Bab ini, peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan Membangun Sikap Positif (Building Positive

(25)

23

Kita sering mendengar orang berkata: “Berpikirlah positif!”, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata tersebut, karena mereka tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna dan efektif. Berapa jumlah orang yang anda kenal, yang memiliki waktu untuk memikirkan kekuatan dari berpikir positif?

Cerita berikut mengilustrasikan bagaimana kekuatan berpikir positif bekerja:

Beno mengajukan lamaran kerja, namun kepercayaan dirinya rendah, dan dia menganggap dirinya gagal dan tidak layak memperoleh kesuksesan, ia merasa yakin bahwa ia tidak akan memperoleh pekerjaan tersebut. Ia memiliki pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, dan percaya bahwa calon pegawai yang lain lebih baik dan lebih memenuhi syarat dibandingkan dirinya. Beno memperoleh sikap ini karena pengalaman buruk yang ia peroleh dari wawancara pekerjaan yang telah ia ikuti sebelumnya.

Pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif dan rasa takut atas pekerjaan tersebut selama satu minggu penuh sebelum ia akan diwawancara. Ia yakin ia akan ditolak. Pada hari wawancara ia bangun terlambat, rasa takutnya menjadi kenyataan. Ia mendapati kemeja yang akan ia kenakan kotor, dan kemejanya yang lain harus disetrika. Dan karena ia sudah terlambat, ia memutuskan untuk mengenakan kemeja yang kusut.

Selama wawancara, ia merasa tegang, menunjukkan sikap negatif, khawatir mengenai kemejanya, dan merasa lapar karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk sarapan. Semua hal ini menyebabkan pikirannya teralihkan dan sulit baginya untuk

(26)

24

fokus pada wawancara. Sikapnya secara keseluruhan menimbulkan kesa yang buruk, dan sebagai akibatnya rasa takutnya menjadi kenyataan dan tidak memperoleh pekerjaan tersebut.

Budi juga mengajukan lamaran atas pekerjaan yang sama, namun ia menyikapinya secara berbeda. Ia merasa yakin bahwa ia akan memperoleh pekerjaan tersebut. Satu minggu sebelum wawancara, ia sering memvisualisasikan dirinya memperoleh pekerjaan tersebut.

Malam hari sebelum wawancara, ia menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan dan tidur lebih awal dari biasanya. Pada hari wawancara, ia bangun lebih awal dari baiasanya, sehingga ia memiliki cukup waktu untuk sarapan, lalu tiba di tempat wawancara sebelum jadwal.

Ia memperoleh pekerjaan tersebut karena ia berpikir positif terhadap hal-hal yang ia lakukan. Tentunya ia juga memenuhi persyaratan untuk memperoleh pekerjaan tersebut, sama halnya dengan Beno.

Apa yang bisa kita pelajari dari dua cerita tersebut? Apakah ada sihir yang digunakan dalam cerita tersebut? Tidak, semuanya merupakan hal yang alami. Jika kita memiliki sikap yang positif, sikap-sikap tersebut akan menghasilkan perasaan-perasaan yang positif, gambaran-gambaran yang konstruktif, dan kita akan melihat dalam mata pikiran kita apa yang kita inginkan. Hal ini akan memberikan pencerahan, lebih banyak kekuatan, dan kebahagiaan. Diri anda juga akan memancarkan kebaikan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Bahkan pikiran positif juga akan memberikan beragam manfaat bagi kesehatan anda. Kita berjalan tegak dan suara kita lebih berwibawa. Bahasa tubuh kita menunjukkan perasaan kita.

(27)

25

Pikiran Positif dan Negatif Menular

Setiap dari kita mempengaruhi orang-orang yang kita temui, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini terjadi secara naluriah, dalam pikiran bawah sadar anda, yang terpancar melalui pikiran dan perasaan, serta bahasa tubuh kita. Orang di sekeliling kita dapat merasakan aura kita dan dipengaruhi oleh pikiran kita, juga sebaliknya. Wajarkah jika kita ingin berada di sekitar orang-orang yang positif dan menghindari orang-orang yang negatif? Orang lebih tergerak untuk membantu kita jika kita bersikap positif, dan mereka tidak menyukai dan menghindari siapapun yang bersikap negatif.

Pikiran-pikiran, kata-kata, dan sikap negatif akan menghasilkan mood serta tindakan yang negatif dan tidak menyenangkan. Semua hal ini akan berujung pada kegagalan, frustrasi, dan kekecewaan.

Instruksi-Instruksi Praktis

Untuk merubah pikiran anda menjadi positif, diperlukan latihan dan kemauan untuk merubah diri anda karena sikap dan pola pikir tidak dapat berubah dalam sekejap.

Simaklah topik berikut, pikirkan keuntungan yang akan anda peroleh dan ajaklah diri anda untuk mencobanya. Kekuatan pikiran merupakan kekuatan dahsyat yang selalu membentuk kehidupan kita. Proses pembentukkan biasanya dilakukan di dalam pikiran bawah sadar kita, namun sangatlah mungkin untuk melakukan proses tersebut secara sadar. Meskipun usulan tersebut terdengar cukup aneh; cobalah untuk

(28)

26

melakukannya, karena anda tidak akan merasa rugi; sebaliknya anda akan memperoleh banyak hal. Acuhkan apapun pendapat orang lain tentang diri anda ketika anda mengubah pola pikir anda.

Selalu visualisasikan situasi yang menguntungkan dan bermanfaat bagi anda. Gunakan kata-kata positif dalam suara hati anda atau ketika anda berbicara dengan orang lain. Tersenyumlah sedikit lebih banyak, karena senyuman akan membantu anda untuk berpikir lebih positif. Abaikan perasaan malas atau keinginan untuk berhenti. Jika anda bertahan, anda akan berubah pola pikir anda.

Saat pikiran negatif memasuki pikiran anda, anda harus mewaspadainya dan menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih konstruktif. Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran anda lagi, dan sekali lagi anda harus menggantikannya dengan pikiran positif. Seakan-akan anda dua gambar di depan anda, dan anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain.

Jika tiba-tiba merasakan perlawanan dari dalam diri anda ketika anda berusaha mengganti pikiran-pikiran negatif tersebut, jangan menyerah. Tetap fokuskan diri anda pada pikiran-pikiran yang positif dan menyenangkan.

Terlepas dari keadaan anda saat ini, berusahalah untuk berpikirlah positif. Pikirkan hasil serta situasi yang menguntungkan anda, dan keadaan akan berubah sesuai dengan pikiran anda. Perubahan ini tentunya membutuhkan waktu, namun pada akhirnya perubahan akan terjadi.

(29)

27

Metode lain yang bisa anda lakukan adalah melakukan afirmasi berulang kali. Afirmasi merupakan metode yang menyerupai visualisasi, secara lebih kreatif, dan keduanya bisa digunakan secara bersamaan.

2. PERCAYA DIRI

a. Pengertian Kepercayaan Diri.

Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede/percaya diri dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya.

Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.

Percaya Diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.

Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87),

percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi

(30)

28

yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

c. Macam-Macam Percaya Diri

Kalau melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan

pede/percaya diri yaitu ada empat macam, yaitu :

1. Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.

2. Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.

3. Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.

4. Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)

(31)

29

Berdasarkan paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

d. Akibat Kurang Percaya Diri

Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :

1) Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.

2) Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang) 3) Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan 4) Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah

5) Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)

6) Canggung dalam menghadapi orang

7) Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan

8) Sering memiliki harapan yang tidak realistis 9) Terlalu perfeksionis

(32)

30

Sebaliknya, orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.

3. MANAJEMEN STRESS

Setiap manusia di dunia ini pasti pernah merasakan apa itu yang nama nya stress dalam hidupnya. Stress sendiri banyak dialami individu karena individu tersebut mengalami tekanan hidup. Tetapi walaupun setiap individu pasti pernah mengalami stress, tingkat stress yang dialami oleh masing-masing individu itu pasti berbeda-beda, tergantung pada stressor atau penyebab stress itu sendiri seperti masalah-masalah atau tekanan hidup yang dialami. Sebelum membahas mengenai Stress lebih lanjut, kita lihat terlebih dahulu arti penting stress menurut para ahli.

Stress dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang. Dalam bahasa sehari – hari stres di kenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut individu untuk melakukan penyesuaian. Menurut Lazarus & Folkman (1986) stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya. Stres juga adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis ( Chapplin, 1999). Stres juga diterangkan sebagai suatu istilah yang digunakan dalam ilmu perilaku dan ilmu

(33)

31

alam untuk mengindikasikan situasi atau kondisi fisik, biologis dan psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada organisme itu sehingga ia berada diatas ambang batas kekuatan adaptifnya. (McGrath, dan Wedford dalam Arend dkk, 1997).

Menurut Lazarus & Folkman (1986) stres memiliki memiliki tiga bentuk yaitu: 1. Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang

menimbulkan stres atau disebut juga dengan stressor.

2. Respon, yaitu stres yang merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara psikologis, seperti: jantung berdebar, gemetar, pusing, serta respon psikologis seperti: takut, cemas, sulit berkonsentrasi, dan mudah tersinggung.

3. Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun afeksi.

Rice (2002) mengatakan bahwa stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan yang menyebabkan individu merasa tegang. Atkinson (2000) mengemukakan bahwa stres mengacu pada peristiwa yang dirasakan membahayakan kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Situasi ini disebut sebagai penyebab stres dan reaksi individu terhadap situasi stres ini sebagai respon stres.

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa stress merupakan suatu keadaan yang menekan diri individu. Stress terjadi karena antara

(34)

32

keinginan dan harapan tidak sesuai. Stressor atau penyebab stress sendiri bisa terjadi karena 3 faktor yaitu:

1. Faktor eksternal atau lingkungan 2. Faktor internal (psikologis) 3. Faktor biologis

Jika stress pada individu tidak tertangani maka bukan tidak mungkin stress tersebut akan membuat orang menjadi frustasi. Tingkatan stress pada individu satu sama lain pasti berbeda, individual differences tersebut yaitu adanya faktor jenis kelamin, usia, tingkah laku, intelegensi, afeksi, budaya, dll. Karena stress adalah hal yang alamiah maka bukanlah ketakutan berlebihan yang harus terjadi ketika stress datang. Malah kita harus menjadikan stress sebagai tantangan untuk kita agar kita bisa mengelola stress itu dengan baik karena jika stress bisa dikelola dengan baik, stress tersebut akan bisa menjadi bermanfaat untuk kehidupan kita. Cara mengatasi stress biasa disebut dengan Coping Stress. Apa saja sih yang termasuk dalam jenis-jenis coping stress?

Jenis – Jenis Coping Stress

Individu dari semua umur mengalami stres dan mencoba untuk mengatasinya. Karena ketegangan fisik dan emosional yang menyertai stres menimbulkan ketidaknyaman, seseorang menjadi termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk mengurangi stres. Hal-hal yang dilakukan bagian dari coping (dalam Jusung, 2006).

Sarafino (2006) menambahkan bahwa coping adalah proses dimana individu melakukan usaha untuk mengatur (management) situasi yang dipersepsikan adanya

(35)

33

kesenjangan antara usaha (demands) dan kemampuan (resources) yang dinilai sebagai penyebab munculnya situasi stres. Menurut Sarafino (2006) usaha coping sangat bervariasi dan tidak selalu dapat membawa pada solusi dari suatu masalah yang menimbulkan situasi stres. Individu melakukan proses coping terhadap stres melalui proses transaksi dengan lingkungan, secara perilaku dan kognitif.

Menurut Lazarus dan Folkman, ada 2 jenis strategi coping stres, yaitu : 1. Emotional-Focused Coping

Coping ini bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap respon emosional terhadap

situasi penyebab stres, baik dalam pendekatan secara behavioral maupun kognitif. Lazarus dan Folkman (1986) mengemukakan bahwa individu cenderung menggunakan Emotional-Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stresor yang ada tidak dapat diubah atau diatasi. Berikut adalah aspek-aspeknya: a. Self Control, merupakan suatu bentukdalam penyelesaian masalah dengan cara

mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.

b. Seeking Social Support (For Emotional Reason), adalah suatu cara yang dilakukan individu dalam menghadap masalahnya dengan cara mencari dukungan sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan perhatian.

c. Positive Reinterpretation, respon dari suatu individu dengan cara merubah dan mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba mengambil pandangan positif dari sebuah masalah (hikmah),

(36)

34

d. Acceptance, berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.

e. Denial (avoidance), pengingkaran, suatu cara individu dengan berusaha menyanggah dan mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang ada pada dirinya

2. Problem-Focused Coping,

Coping ini bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi stres atau memperbesar

sumber daya dan usaha untuk menghadapi stres. Lazarus dan Folkman (1986) mengemukakan bahwa individu cenderung menggunakan Problem Focused Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada dapat diubah. Aspek-aspek yang digunakan individu, yaitu :

a. Distancing , ini adalah suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti menganggap remeh/lelucon suatu masalah .

b. Planful Problem Solving, atau perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis.

c. Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencar makna positif dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal religi. d. Self Control, merupakan suatu bentukdalam penyelesaian masalah dengan

cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.

(37)

35

e. Escape, usaha untuk menghilangkan stress dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti merokok, narkoba, makan banyak dll.

Teori Kepribadian Sehat menurut Allport dan Carl Rogers 1. Allport

Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalamanmasa kanak-kanak, berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang sehat. Contohnya seorang remaja membutuhkan penyaluran-penyaluran atas energinya agar terhindar dari kepribadian yang tidak sehat. Energi itu harus menemukan jalan keluar, dan apabila energi tidak diungkapkan secara konstruktif maka mungkin energi

(38)

36

akan dilepaskan secara destruktif. Dimana beberapa anak yang kekurangan tujuan-tujuan yang berarti dan konstruktif untuk menghabiskan energi mereka, menyebabkan masalah kenakalan. Dorongan yang bersifat konstruktif adalah sangat penting bagi orang-orang yang sehat secara psikologis. Orang-orang yang demikian mengejar secara aktif tujuan-tujuan, harapan-harapan, dan impian-impian, dan kehidupan mereka dibimbing oleh suatu perasaan akan maksud, dedikasi, dan komitmen. Pengejaran terhadap suatu tujuan tidak pernah berakhir; apabila suatu tujuan harus dibuang, maka suatu motif yang baru harus cepat dibentuk. Orang yang sehat melihat ke masa depan dan hidup dalam masa depan. 2. Carl Rogers

Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers mirip dengan pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat. Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa, kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari kecenderungan alamiah. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi

(39)

37

dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.

Di masa sekarang karyawan diharapkan untuk mampu berbuat lebih banyak dengan jumlah karyawan lebih sedikit, hal inilah yang telah menjadi penyebab utama terjadinya stres di tempat kerja. Penyebab lain stres di tempat kerja termasuk kekhawatiran tentang tuntutan kerja yang meningkat dengan waktu yang terbatas, mengalami tekanan dan masalah dengan rekan kerja atau perbedaan pendapat dengan atasan, menurut Hess dan Terry Beehr, Ph.D, director of the Industrial/Organizational Program at Central Michigan University.

Beberapa tekanan pekerjaan dapat begitu mempengaruhi kesehatan mental seseorang bahkan sampai melihat seorang pengangguran tampak lebih baik kehidupannya. Berdasarkan penelitian terbaru, orang-orang dalam pekerjaan yang buruk atau dengan definisi sebagai ketidaknyamanan pekerjaan dengan tuntutan

(40)

38

yang sangat tinggi atau beban kerja yang berat, sedikit kontrol atas beban kerja dan gaji yang tidak sesuai akan memiliki kualitas kesehatan mental yang sama atau lebih buruk daripada individu yang menganggur.

Namun jika sementara ini anda mungkin merasakan hal tersebut, ada cara yang dapat anda lakukan untuk memberdayakan diri dan mengubah situasi pekerjaan anda menjadi lebih baik. Berikut adalah tips untuk mengurangi tekanan dan 6 cara mengatasi stress di tempat kerja.

a. Menjaga diri. Bermasalah dengan stres kerja merupakan hal yang dapat membuat orang sakit, baik secara psikologis maupun fisik, menurut Beehr dari penelitiannya dalam mempelajari stres kerja dan kepuasan. Jadi cara yang efektif untuk mengurangi strees di tempat kerja adalah tetap bekerja namun dengan mengurangi ketegangan. Pertama kali anda dapat mencari bantuan profesional untuk gejala yang anda alami dari seorang dokter atau psikolog. Menurut Beehr anda juga dapat terlibat dalam kegiatan santai yang dapat anda lakukan, seperti yoga, atau apa pun yang anda dapat benar-benar menikmatinya, seperti berjumpa dengan para sahabat, membaca buku, menonton film atau berkebun. Tentu saja, kegiatan fisik tersebut merupakan anugerah bagi kesehatan Anda dan bisa menjadi pelindung. Menjadi kuat secara fisik akan membuat Anda agak lebih tahan terhadap efek stres.

(41)

39

b. Ubah pola pikir Anda. Melalui bukunya, Hess berbicara bagaimana menciptakan cara Professional Paradise, yang ia lihat sebagai keadaan pikiran bahwa penilaian bukan dari atasan yang sempurna atau gaji. Jadi tidak apa yang sebenarnya terjadi di tempat kerja, tetapi bagaimana cara kita memandang peristiwa tersebut.Hess telah mengembangkan 5 langkah pendekatan untuk hal tersebut yang dia sebut SHIFT. Berikut ini penjelasannya :

1) Stop and take a deep breath (Berhenti sejenak dan ambilah napas dalam-dalam) Hal ini tidak hanya membantu menenangkan anda, tetapi juga mencegah anda dari mengatakan sesuatu yang mungkin akan membuat anda menyesal.

2) Harness your harmful knee-jerk reactions (Mengendalikan reaksi gegabah anda yang berbahaya). Ketika terjadi sesuatu yang negatif, beberapa orang secara mental akan menarik diri dari situasi tersebut, sementara yang lain cenderung bertahan dan menyerang.

3) Identify and manage your negative emotions (Mengidentifikasi dan mengelola emosi negatif anda) Luangkan waktu sebentar untuk mempertimbangkan bagaimana perasaan anda. Hal ini juga membantu untuk mengidentifikasi di mana emosi ini ditunjukkan dalam tubuh Anda dan mencari tahu apa yang membantu anda mengatasi perasaan tersebut apakah dengan mendengarkan musik atau berjalan-jalan.

4) Find new options (Cari pilihan baru) Hess menyarankan untuk kita bertanya pada diri kita sendiri.

(42)

40

5) Take one positive action (Ambil satu tindakan positif) Pertimbangkan bagaimana kita dapat melihat situasi dari sisi yang berbeda. Jika anda kewalahan dengan sebuah pekerjaan maka langkah positif yang dapat dilakukan adalah dengan membuat daftar dan memecahnya menjadi bagian-bagian untuk dikelola.

c. Menyelesaikan Masalah Anda. Menentukan sumber stres anda dan mempertimbangkan bagaimana anda dapat mengatasi masalah tersebut. Misalnya apabila anda sedang merasakan stres tentang suatu proyek maka pertimbangkan sesuatu yang dapat membantu untuk memperjelas ruang lingkup dan tugas yang diperlukan. Jika itu adalah konflik dengan rekan kerja maka berpikir tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Secara mendasar kuncinya adalah untuk mengambil pendekatan untuk pemecahan masalah dan mencoba untuk memperbaiki apa yang ada di dalam kemampuan anda.

d. Selalu bersyukur. Hess menyarankan supaya kita memikirkan satu hal yang dapat anda syukuri setiap hari di tempat kerja bahkan walaupun itu sangat sederhana seperti bersyukur karena atasan anda membelikan air kemasan untuk seisi kantor.

e. Bergaul dengan orang banyak. Banyak tempat kerja memiliki apa Hess sebut sebagai “rantai geng” beranggotakan rekan kerja yang selalu stres dan banyak mengeluh. Sebaliknya pilihlah untuk bergaul dengan orang-orang yang mendukung, santai dan menyenangkan berada di sekitar mereka. Sekelompok

(43)

41

besar rekan kerja juga dapat membantu menyelesaikan beban kerja yang berat atau dengan memberikan dukungan moral.

f. Berhubungan kembali dengan apa yang Anda sukai tentang pekerjaan Anda. Kebanyakan orang lebih puas jika mereka memiliki pekerjaan yang mereka anggap bermakna dan memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan nilai yang mereka miliki.

4. MANAJEMEN WAKTU

Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya (yang terbatas) untuk mencapai tujuan yang kita kehendaki. Untuk dapat memanajemen waktu yang tepat, kita harus cermat dalam mengatur porsi baik untuk beribadah (untuk Tuhan), untuk diri sendiri, untuk bekerja, bahkan untuk kegiatan sosial yang lain.

Manajemen waktu harus di lakukan dengan tepat karena hal ini berkaitan dengan waktu yang sifatnya tidak dapat disewa, dipinjam, dibeli, tidak bisa berubah, tidak bisa disimpan, dan dikumpulkan, serta tidak ada penggantinya. Kita harus selalu memperhatikan waktu yang kita punya. Kita juga harus merefleksikan bagaimana kita menghabiskan waktu, kapan kita menghabiskan waktu dengan sia – sia, serta mengetahui bagaimana kita harus produktif. Untuk menghabiskan waktu, kita harus merencanakannya dengan baik. Misalnya dengan membuat jadwal harian, jadwal mingguan, jadwal bulanan dan jadwal tahunan. Selain itu kita juga harus menentukan target dan mimpi kita dalam jangka pendek dan jangka panjang.

(44)

42

1. Buatlah rencana harian

2. Diawali dengan menentukan prioritas a. Penting mendesak

b. Penting tidak mendesak c. Mendesak tidak penting

d. Tidak penting, tidak mendesak 3. Batasi waktu setiap pekerjaan

4. Gunakan kalender dan tulislah semua pekerjaan 5. Deadline

6. Belajar berkata tidak 7. Tentukan target lebih awal 8. Atur reminder sebelumnya 9. Fokus

10. Cegahlah perampok waktu

Jika kita dapat melakukan cara – cara diatas dengan baik, maka manajemen waktu kita tentu akan lebih baik. Kesempatan untuk mencapai mimpi juga akan lebih terbuka.

B. MENYUSUN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITAS DIRI (PERSONAL

GOAL SETTING)

Setiap individu sebetulnya punya potensi diri, namun demikian tidak semua individu bisa menggunakan potensinya dengan baik, tergantung bagaimana individu tersebut mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, dan yang

(45)

43

diharapkan tentu pengembangan potensi tersebut menuju kearah yang lebih baik. Mulai kapan dan sampai kapan setiap individu bisa mengembangkan potensi diri? Pengembangan kapasitas diri adalah suatu usaha atau proses yg terus menerus mulai lahir sampai meninggal kearah personal mastery (penguasaan pribadi), sehingga dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan pribadi, yg akhirnya membentuk pribadi yg mantap dan sukses. Bagaimana agar potensi diri bisa cepat berkembang? Orang yang sukses adalah orang yang tahu potensi dirinya dan mengoptimalkannya sehingga menjadi pribadi yang sukses dan mantap. Setiap orang tentu memiliki potensi dirinya masing-masing, tetapi kebanyakan diantaranya sangat sulit menentukan apa sebenarnya potensi diri yang mereka miliki. Ketidaktahuan akan potensi diri yang dimiliki, akan menjadi salah satu penghalang untuk mengembangkan potensi diri itu sendiri.

Cara mengembangkan potensi diri sendiri harus dilakukan dengan mengetahui potensi diri yang dimiliki terlebih dahulu. Dalam hal ini perlu berbagai metode yang dilakukan agar potensi diri yang dimiliki tersebut dapat dikembangkan dan kemudian akan berdampak positif bagi kemajuan diri dan juga kepada orang lain.

Berbagai hal yang dapat mendukung upaya pengembangan potensi diri diantaranya adalah dengan :

1. Memiliki budaya belajar yang tinggi.

2. Memahami dan dapat melakukan cara berkomunikasi secara efektif

3. Mempunyai kreativitas yang tinggi, sehingga memunculkan banyak inovasi 4. Mempunyai berperilaku asertif, dimana semua orang tidak merasa tertekan dan

(46)

44

5. Menghargai waktu termasuk memanfaatkan setiap peluang yang ada. 6. Mempunyai pola pikir berkembang

Membuat Personal Goal Setting

Buatlah rencana pengembangan diri anda secara sistimatis dalam bentuk personal

goal setting. Elemen apakah yang perlu ada dalam personal goal setting? Goal Setting with Neuro-Lingguistic Programming meliputi elemen-elemen berikut ini : 1. SAYA

Saya-lah yang menentukan pencapaian GOAL saya. SAYA lah yang berpikir , membuat keputusn, dan bertindak, oleh sebab itu Saya-lah yang menentukan dan bertanggungjawab atas hasil yang saya capai. Oleh karena itu dalam pembuatan goal setting benar-benar harus memperhatikan segala aspek yang ada baik internal maupun eksternal.

2. Orientasi Outcome

Setiap pemikiran, keputusan, perilaku, terarah pada GOAL. Semua PERILAKU kita adalah untuk meninkatkan kemampuan Sumber Daya untuk mencapai GOAL.

Outcome merupakan capaian kinerja yang telah dapat diselesaikan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang tersedia, terukur, rational, dan memberikan dampak positif terhadap kinerja organisasi.

(47)

45

2. Fleksibel

Memiliki Fleksibilitas untuk merubah cara, menambah sumber daya, menyesuaikan perilaku, sampai Goal tercapai. Karena sesungguhnya tidak ada kegagalan, karena

kegagalan adalah sukses yang tertunda dengan menyikapi berbagai feedback yang diterimanya. Kegagalan adalah proses belajar, yang perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan.

Di samping itu dalam menetapkan Goal yang KUAT dan DAPAT DICAPAI , dengan : 1) Dinyatakan dalam bentuk positif, goal dituliskan dalam bentuk kalimat positif, goal

dinyatakan secara spesifik , dapat diukur, ada ukuran waktu, aplikatif (SMART) dan kontekstual.

Contoh : Saya ingin...

2) Diinisiatifkan dan dijamin dapat dicapai oleh pembuat goal. Yang membuat goal menjamin bahwa goal tersebut akan dimulai, dilaksanakan, dan diselesaikan olehnya dan dapat dikendalikan sengan tepat.

3) Goal mempunyai bukti indera

Menjawab pertanyaan; “Apa yang saya Lihat., Dengar dan Rasakan saat tercapainya goal tersebut. Goal harus mempunyai bukti indera—sesuatu yang dapat diinderakan.

Contoh : Saat saya mencapainya... 4) Menjaga sistem rapport/ Ekologi

Menjawab pertanyaan “Apakah yang terjadi dengan sistem Rapport saat saya mencapai goal tersebut?. Apakah ada harga yang bisa saya terima, seberapa

(48)

46

perhatikan untuk tercapainya goal tersebut. Satu hal yang penting untuk diingat bahwa kesuksesan organisasi merupakan rapport positive yang tidak dapat dihargai dengan barang apapun, karena kepuasan kinerja (performance satisfaction) merupakan positive reward yang tidak ternilai harganya.

Setelah anda memperhatikan syarat-syarat pembuatan goal tersebut , maka segeralah membuat goal setting dalam sebuah rencana berikut ini :

(49)

47

PERSONAL GOAL SETTING

Nama :……….. Jabatan :………..… Unit Organisasi :………..…

Hal yang akan saya lakukan setelah selesai Diklat PSM adalah ini : (dinyatakan dalam bentuk positif dan SMART)

1. Yang berkaitan dengan pengembangan kapasitas diri :

... ...

2. Yang berkaitan dengan Pribadi sebagai PSM:

... ...

Hal-hal yang mungkin menghambat pencapaian personal goal setting saya adalah : ( internal dan eksternal)

1) ... 2) ...

(50)

48

Saat saya mencapai goal, saya

merasa:………...

Langkah-langkah dalam mengatasi masalah tersebut di atas adalah: 1) ...

2) ...

Mengetahui : Yang membuat pernyataan:

(51)

49

BAB V PENUTUP

Pengembangan kapasitas diri dimulai dengan mengenali potensi yang kita miliki. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan , itulah asset yang kita miliki. Berkembangnya kapasitas diri manusia adalah porsi masing2 orang berdasarkan kemauan dan kemampuannya. Pengembangan kapasitas diri ini berhubungan dengan diri sendiri bukan dengan orang lain. Potensi diri maksudnya adalah sesuatu yang kita punyai yang merupakan kekuatan dan belum tergali secara maksimal. Banyak orang yang tidak tahu potensi dirinya. Tidak tahu apa saja kelebihan yang dimilikinya. Tapi kalo ditanya apa kekurangan atau kelemahan diri, banyak orang yang dengan cepat bisa menjawab. Kurang ganteng, miskin, gak pinter, dan sebagainya.

Setiap individu sebetulnya punya potensi diri, namun demikian tidak semua individu bisa menggunakan potensinya dengan baik, tergantung bagaimana individu tersebut mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, dan yang diharapkan tentu pengembangan potensi tersebut menuju kearah yang lebih baik. Mulai kapan dan sampai kapan setiap individu bisa mengembangkan potensi diri? Pengembangan kapasitas diri adalah suatu usaha atau proses yg terus menerus mulai lahir sampai meninggal kearah personal mastery (penguasaan pribadi), sehingga dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan pribadi, yg akhirnya membentuk pribadi yg mantap dan sukses. Bagaimana agar potensi diri bisa cepat berkembang?

(52)

50

mengoptimalkannya sehingga menjadi pribadi yang sukses dan mantap. Setiap orang tentu memiliki potensi dirinya masing-masing, tetapi kebanyakan diantaranya sangat sulit menentukan apa sebenarnya potensi diri yang mereka miliki. Ketidaktahuan akan potensi diri yang dimiliki, akan menjadi salah satu penghalang untuk mengembangkan potensi diri itu sendiri.Maka mulailah mengenali diri kita sendiri agar dapat mengembangkan kapasitas diri yang kita miliki.

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dilakukan Penyidik Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan dalam memberantas tindak pidana peredaran Produk Pangan Ilegal di Provinsi Riau adalah :

o Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Proses 7em%uatan susu %u%u meru7aan sala& satu ;onto& 7engola&an susu /engan tu#uan rnenurunan a/ar air susu /engan ;ara 7engeringan sem7rot (  spray drying 

Karya Maslow dapat membantu manajer untuk menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks, motivasi diinternalisasikan sehingga dalam manajemen harus membantu karyawan

Percobaan-percobaan itu adalah percobaan rangkaian penguat non-inverting, percobaan penguat inverting, percobaan rangkaian summer (penjumlah), percobaan rangkaian

[r]

a. Survey durasi dengan mencatat kendaraan dan jam masuk serta keluar kendaraan dilakukan pada pintu gerbang utama yang disebut TP1 sedangkan untuk parkir khusus motor atau

Hasil pengujian statistik faktor lingkungan fisik (suhu, kelembaban, curah hujan, pH air, penggunaan lahan, dan kondisi fisik rumah) di wilayah Danau Sentani