• Tidak ada hasil yang ditemukan

abe 11 Prod estik Reg onal Bruto Kota Ma ya Pemata Sianta No Lapangan

Pertumbuhan Usaha 1987 1988 1989 1990 Laju (%) 27

Wawancara dengan Bapak V.Sihotang pada tanggal 26 Juli 2008, Pematang Siantar. 28

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Pematang Siantar ; Rencana

1. Pertanian 10.703,42 11.227,25 8.019,47 8.635,77 5,33 2. Penggalian 11,28 11,62 11,88 16,15 13,73 3. Industri 41.119,05 50.463,70 58.459,12 70.898,20 19,95 4. Listrik,Gas, 2.579,07 3.165,44 3.518,36 3.652,14 12,55 Air minu, 5. Bangunan 3.089,88 3.948,90 5.018,78 5.301,22 20,17 6. Perdagangan, 20.729,59 22.186,52 24.958,42 24.824,40 8,64 Hotel, Restoran 7. Angkutan dan 21.425,97 22.559,18 23.2 Komunikasi 43,54 24.824,40 5,04 8. Keuangan, Bangunan,Jasa 12.475,29 13.892,17 15.111,64 16.141,64 8,98 asuransi,Sewa Perusahaan 9. Jasa Dan sosial 13.700,62 15.312,63 15.312,63 16.237,92 5,64 Kemasyarakatan

Sumber : Buku Kompilasi Data Master Plan Kota Madya Pematang Siantar 1990,

Peningkatan perekonomian di Kota Madya P Badan Pusat Statistika Kota Madya Pematang Siantar.

ematang Siantar juga di dukung dengan

permasalahan dan juga hambatan-hambatan, namun hambatan-hambatan itu tidak aspek tenaga kerja, hal ini dapat dibuktikan melalui besarnya jumlah penduduk yang bekerja di dalam sektor lapangan kerja. Sektor-sektor lapangan pekerjaan yang merupakan kegiatan utama kota adalah kegiatan industri, perdagangan, dan juga pemerintahan. Dengan banyaknya jumlah buruh yang bekerja pada bidang tersebut, maka dapat menunjang kedinamisan dalam faktor tersebut.

Selain itu pada periode ini Pemerintah Pusat menganugrahi penghargaan kepada Pemerintah Daerah Kota Madya Pematang Siantar atas usaha-usahanya dalam memajukan daerah dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Didalam usahanya untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya menemukan banyak

membuat Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kota Pematang Siantar menjadi surut untuk mencapai tujuannya. Kerjasama dan usaha keras yang ditunjukkan oleh Pemerintah Daerah

nan, kesehatan, dan ketertiban. Pada tahun 1990 dimana Kota Madya Pematang Siantar pertama kali mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dalam bidang “Pengelolaan Kebersihan Kota” yang berupa piagam dari Mendagri, dan juga penghargaan yang berasal dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dalam bidang “Industri Karya Jasa”.

dan masyarakat, ternyata telah mampu membangun Kota Pematang Siantar walaupun belum secara keseluruhan dan masih di perlukan waktu yang lama untuk mewujudkan Kota Pematang Siantar sebagai suatu kota yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

Kerjasama dan usaha yang dilakukan Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kota Pematang Siantar mulai menampakkan hasil pada Repelita ke-5, hal ini di buktikan dengan pemberian tanda penghargaan di berbagai bidang seperti bidang kebersihan, industri, KB, pembangu

5.1.

Kesimpulan

Pada bab ini m

Perkembangan Kota Madya Pem untuk mengakhiri penulisannya, m

1.

ampuan kota untuk

BAB V

PENUTUP

erupakan penulisan terakhir dari penelitian mengenai Sejarah atang Siantar pada tahun 1960-1990. Oleh karena itu

aka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : Untuk membentuk suatu wilayah menjadi daerah kota madya membutuhkan proses yang cukup panjang dan harus di dukung oleh beberapa faktor/aspek yaitu fisik. Demikian juga halnya dengan Kota Madya Pematang Siantar, dimana faktor fisik sangatlah berperan penting dalam perkembangan kota. Faktor fisik yang dimaksud disini adalah faktor penduduk, luas wilayah, faktor ekonomi kota, aspek sosial, dan yang terakhir adalah faktor pendapatan kota yang mana faktor ini berkaitan dengan penentuan kem

membiayai pembangunan di Kota Madya Pematang Siantar. Selain faktor fisik, faktor non fisik juga sangat mempengaruhi perkembangan Kota Pematang Siantar. Adapun faktor non fisiknya di tekankan pada fungsi dan

peranan Kota Madya Pematang Siantar dalam mendukung pembangunan di wilayah Sumatera Utara.

Proses pemekaran wilayah Kota Madya P

2. ematang Siantar telah dirintis

uan dari Dewan

Hal

Madya Pematang Siantar cenderung lambat. 3.

Sia

oleh Daerah. Permasalahan tersebut antara lain :

ga menyebabkan kuantitas dan kualitas

-

-

-

h-daerah hinterlandnya, sehingga membuat padatnya jalur semenjak tahun 1960 dan baru dapat di realisasikan pada tahun 1987. Untuk melaksanakan proses pemekaran wilayah selain melihat kepentingan Kota Madya Pematang Siantar juga harus mendapatkan persetuj

Perwakilan Rakyat Daerah dan juga Pemerintahan Kabupaten Simalungun. inilah yang menyebabkan proses pemekaran/pembangunan di Kota

Dalam proses perkembangannya setelah menjadi Kota Madya Pematang ntar, muncul pula hambatan-hambatan atau permasalahan yang di hadapi

Pemerintah

- Tidak seimbangnya jumlah penduduk dengan penyediaan fasilitas-fasilitas kebutuhan masyarakat, sehing

sarana yang ada menurun.

Luas wilayah Pematang Siantar yang hanya 1.248 Ha sehingga tidak mampu menampung jumlah penduduk yang tiap tahunnya terus bertambah.

Polusi udara yang terus meningkat akibat masih banyaknya industri yang berada di kawasan pusat kota.

Letak Kota Pematang Siantar yang berada di jalur persimpangan antara daera

transportasi perdagangan yang membongkar hasil produksinya di pinggir- pinggir jalan pusat kota, sehingga membuat semrawutnya pusat kota. Beban perkotaan yang terus bertambah ini merupakan faktor perluasan wilayah. Perluasan wilayah atau pemekaran kota ini sangat membantu Pemerintah Kota Madya Pematang Siantar untuk mengurangi beban yang

4.

ti taman hewan terbesar hasil peninggalan Belanda dan juga alat

silitas-fasilitas pendidikan di banding dengan daerah-daerah lain di sekitarnya.

unan/perkembangan di Kota Madya Pematang Siantar pada umumnya untuk

ada.

Pematang Siantar merupakan salah satu kota yang mendukung kepariwisataan di Propinsi Sumatera Utara, hal ini di buktikan dengan adanya objek-objek wisata seper

transportasi yang unik yang dapat di jadikan sebagai objek wisata dan juga alat transportasi.

5. Kota Pematang Siantar merupakan pusat pendidikan bagi daerah hinterlandnya. Hal ini didasari karena di Kota Pematang Siantar terdapat fa

Pembang

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan memperhatikan dan meningkatkan beberapa aspek, yaitu : aspek kependudukan, aspek kegiatan-kegiatan dalam kota, aspek sosial kota, aspek ekonomi kota, aspek transportasi kota, aspek tata guna tanah.

Mengingat pertumbuhan Kota Madya Pematang Siantar yang akan terus mbangunan juga akan terus di lakukan. Dalam m

meningkat, maka pe elaksanakan

pembangunan, sebaik

sehingga tercipta kese ruang dan wilayah.

melaksanakan pemban

1. nataan kembali ruang kota sehingga keadaan kota

2. apat

3. ng nantinya akan jadi

Perlu adanya peningkatan atau perbaikan-perbaikan fasilitas- fasilitas sosial seperti rumah ibadah, sekolah, rumah sakit, dll. . Perlu adanya tempat pengolahan limbah dari industri-industri

sehingga tidak ada pencemaran lingkungan.

. Perlu adanya pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kota, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

nya pemerintah daerah memperhatikan lingkunga sekitarnya, imbangan dan keserasian dalam pemanfaatan

Beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh pemerintah daerah dalam gunan di daerah adalah sebagai berikut :

Perlunya pe

Pematang Siantar terlihat tertib dan tidak semwrawut.

Perlu adanya perbaikan-perbaikan jaringan jalan sehingga d mendukung peningkatan aktifitas perkotaan.

Perlu adanya renovasi asset-asset sejarah ya

objek wisata yang akan banyak di kunjungi oleh wisatawan- wisatawan.

4.

5

6

Dokumen terkait