• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

E. Produk Danamon Simpan Pinjam

Ada 2 jenis dari produk ini, yaitu:

a. Tabungan DSP

Merupakan simpanan yang diperuntukkan bagi nasabah Danamom Simpan Pinjam dimana penyetoran bisa dilakukan setiap saat dengan dating ke unit Danamon Simpan Pinjam maupun melalui cash pick up (pengambilan oleh teller), dan frekuensi penarikan tidak dibatasi sepanjang saldo mencukupi. Tabungan DSP dilengkapi dengan kartu DSP untuk membantu memudahkan nasabah pada saat bertransaksi karena untuk verifikasi hanya cukup menggunakan sidik jari.

b. Deposito DSP

Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah yang dikeluarkan oleh Danamon Simpan Pinjam, dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu sesuai dengan yang telah diperjanjikan.

2. Lending Product

Jenis-jenis produk ini antara lain:

a. Dana Talangan

Merupakan pinjaman tanpa jaminan, digunakan untuk modal usaha atau keperluan pribadi, proses kredit 2 (dua) hari kerja sejak dokumen lengkap. Limit kredit minimum Rp. 2.500.000,- dan maksimum Rp. 50.000.000,-. Adapun syarat-syarat pemeberian dana talangan antara lain:

1. memiliki pinjaman minimal 3 (tiga) bulan di bank atau lembaga keuangan lain status lancar 3 (tiga) bulan terakhir.

2. memiliki tabungan/giro/deposito bank yang masih berlaku minimal 3 (tiga) bulan terakhir.

3. usaha yang akan dibiayai sudah lebih dari 5 tahun dibuktikan dengan verfikasi.

b. Dana Siaga

Merupakan pinjaman tanpa menggunakan jaminan. Limit kredit yang diberikan minimum Rp. 2.500.000,- maksimal Rp. 100.000.000. Syarat-syarat dan ketentuan sama dengan produk dana talangan. Khusus untuk debitur eksis yaitu debitur yang memiliki pinjaman dengan jaminan dapat diberikan penambahan fasilitas dana siaga. Minimal pinjaman di Danamon Simpan Pinjam 12 (dua belas) bulan dengan status lancar 3 (tiga) bulan terakhir.

c. Dana Pinjam 50 (DP 50)

Pinjaman dengan jaminan, limit kredit minimum Rp. 5.000.000,- maksimum Rp. 50.000.000,-. Proses kredit selama 2 (dua) hari kerja sejak dokumen lengkap. Usaha yang akan dibiayai telah berjalan selama lebih 2 (dua) tahun dan dibuktikan dengan verifikasi.

d. Dana Pinjam 200 (DP 200)

Pinjaman dengan jaminan, limit kredit minimum Rp. 50.000.000,- maksimum Rp. 500.000.000,-. Proses kredit selama 2 (dua) hari kerja sejak dokumen lengkap. Usaha yang akan dibiayai telah berjalan selama lebih 2 (dua) tahun dan dibuktikan dengan verifikasi. Digunakan untuk modal kerja maupun untuk investasi.

e. Pinjaman Rekening Koran (PRK) DSP

1. Berdasarkan cara penarikannya,

Pinjaman Rekening Koran DSP adalah pinjaman yang penarikan dananya dapat disesuaikan menurut kebutuhan debitur. Penarikan dapat dilakukan setiap saat dan dapat berulangkali dengan maksimum sebesar plafon kreditnya. Dalam hal ini bank menyediakan fasilitas dana dalam bentuk rekening giro pinjaman.

2. Berdasarkan cara pelunasannya,

PRK adalah pinjaman dengan plafond tetap. Pinjaman ini umumnya berjangka waktu 1 tahun dan dapat dilakukan upaya perpanjangan sebelum jatuh tempo pinjaman. Debitur setiap bulan dapat hanya membayar bunga saja sesuai dengan saldo pinjaman yang dipergunakan. Pembayaran kembali juga dapat dilakukan setiap saat dan langsung mengurangi outstanding debitur.

3. Berdasarkan tujuan penggunaanya,

PRK adalah fasilitas pinjaman yang umumnya ditujukan untuk pembiayaan modal kerja diantaranya membiayai aktiva lancar dan/atau menggantikan hutang dagang.

F. Prosedur Pemberian Kredit

Dalam pemberian kredit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan dinilai telah melaksanakan prosedur yang tepat. Tetapi analisis mengenai kelayakan suatu usaha perlu mendapat perhatian. Analisis kelayakan usaha sangat penting dalam melihat kemampuan suatu usaha mempertahankan kelangsungan hidup dan berkembang yang akan mempengaruhi kemampuan usaha tersebut memenuhi kewajiban membayar bunga dan pokok kredit. Kriteria penilaian yang umum untuk mendapatkan nasabah yang benar

– benar layak untuk diberikan kredit dilakukan sesuai dengan Ketentuan Umum Kredit yang telah ditetapkan Bank Danamon Simpan Pinjam (DSP), antara lain:

1. Menetapkan Target Pemasaran

Dalam menetapkan target pemasaran hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Calon debitur adalah pedagang, pengusaha perorangan atau individu berpenghasilan tetap.

b. Tempat usaha calon debitur berada di dalam radius ± 2 km dari unit Danamon Simpan Pinjam

2. Persyaratan Umum Calon Debitur

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon debitur untuk mengajukan permohonan kredit adalah sebagai berikut:

a. Calon debitur adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di wilayah Indonesia.

b. Usia calon debitur minimal 21 tahun atau 18 tahun untuk yang telah menikah. Sedangkan usia maksimal calon debitur untuk mengajukan pinjaman adalah 60 tahun.

c. Tidak adak informasi negatif, misalnya penjudi, pemabok, berkarakter atau memiliki reputasi buruk lainnya.

d. Lama usaha minimal 2 tahun di bidang usaha yang sejenis

e. Status tempat usaha, tempat tinggal dan jaminan kepemilikannya atas nama debitur, pasangan debitur, orang tua kandung maupun anak kandung debitur. Khusus produk Dana Talangan dan Dana Siaga kepemilikannya bisa sewa minimal telah 5 tahun.

f. Wajib dilakukan BI Checking kepada debitur dan pasangan untuk total kredit di atas Rp. 100 juta; untuk take over; serta produk PRK DSP.

g. Tujuan pinjaman untuk modal kerja, investasi penunjang usaha maupun untuk konsumtif

3. Maksimum Fasilitas

Maksimum fasilitas kredit yang dapat diberikan yaitu:

a. Khusus untuk Dana Talangan dan Dana Siaga, calon debitur hanya diperkenankan untuk memiliki maksimal 1 produk pinjaman dari antara 2 produk tersebut.

b. Tidak diperkenankan untuk memberikan lebih dari satu fasilitas kredit kepada debitur baru yang sama pada saat yang bersamaan.

c. Setiap calon debitur hanya diperkenankan memiliki satu fasilitas PRK DSP. 4. Batas Maksimal Pembiayaan

a. Kemampuan membayar debitur harus sesuai dengan batas maksimal Installment

to Disposible Income Ratio (IDIR) yang berlaku pada tiap-tiap produk.

b. Kebutuhan modal kerja sesuai dengan maksimal Working Investment (WI) yang berlaku.

c. Kecukupan jaminan khusus untuk produk dengan jaminan sesuai dengan batas maksimal Loan to Value (LTV) yang berlaku pada tiap produk dan tiap jenis jaminan.

5. Jenis Usaha yang Dihindari

b. Usaha yang illegal dan tidak etis atau tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat umum misalnya, perjudian, pelacuran, tempat hiburan seperti bar, diskotik, karaoke dan bola tangkas.

c. Usaha pembiayaan baik formal maupun informal.

d. Usaha yang pendapatan usahanya diterima lebih dari 1 bulan sekali (misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan dan lainnya) atau musiman.

e. Usaha yang berada di luar radius unit Danamon Simpan Pinjam yang telah disetujui.

f. Jenis usaha lainnya yang dilaran melalui Memorandum Internal yang diterbitkan oleh Risk Management Kantor Pusat.

Selain menetapkan ketentuan-ketentuan umum di atas PT. Bank Danamon Indonesia Unit Danamon Simpan Pinjam melakukan penilaian risiko kredit dalam pemberian kredit kepada calon debitur. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan risiko yang kemungkinan muncul. Dalam penilaian risiko kredit ini, Danamon Simpan Pinjam (DSP) hanya menggunakan 3 unsur saja yang disebut 3C yang harus dianalisis dan dievaluasi oleh pejabat kredit dalam hal ini oleh credit officer guna memperoleh keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan calon debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan. Adapun unsur 3C adalah sebagai berikut:

1. Character

Merupakan penilaian risiko terpenting karena:

a. Karakter yang baik dapat diasumsikan akan membayar kewajiban angsuran tepat waktu.

b. Eksekusi jaminan dapat diminimalkan c. Meminimalkan kerugian kredit

d. Hubungan harmonis terhadap debitur meningkatkan portofolio kredit

Langkah-langkah yang dilakukan oleh petugas kredit untuk menilai dan mendapatkan karakter yang baik dari calon debitur dilakukakan dengan cara antara lain:

a. Mengumpulkan data dan informasi dari pihak-pihak yang dapat dipercaya (pesaing, tetangga usaha, supplier, dll).

b. Mengumpulkan data pendukung (catatan pinjaman bila telah atau pernah memiliki pinjaman) yang dapat memperlihatkan kedisiplinan calon peminjam dalam memenuhi kewajibannya.

c. Menggunakan data-data yang didapat dari form aplikasi sebagai sumber informasi untuk dilakukan verifikasi

d. Menggunakan data yang bersumber dari hasil BI Checking.

Karakter calon debitur juga dapat diperoleh dengan melakukan wawancara. Hal-hal yang diperhatikan dalam mewawancarai calon debitur agar dapat menilai karakter yang dimiliki calon debitur yaitu:

a. Kejujuran dalam menjawab pertanyaan.

b. Konsistensi dalam menjawab pertanyaan apakah sesuai dengan yang tertulis pada form aplikasi.

c. Menguasai usaha yang dijalani.

d. Kesesuaian penghsilan usaha dan gaya hidup e. Sikap pada saat wawancara

f. Kooperatif

g. Disiplin terhadap pembayaran kewajiban rekening listrik, telepon, air h. Tidak terlibat aktifitas melanggar hukum.

i. Riwayat kredit di bank dan/atau lembaga keuangan lainnya j. Riwayat usaha yang akan dibiayai (lama usaha dan pengalaman) k. Kondisi keluarga

2. Capacity

Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan membayar angsuran pinjaman calon debitur dari usaha objek yang akan dibiayai. Untuk menilai kemampuan membayar calon debitur, dilakukan perhitungan Disposible Income.

Disposible Income adalah Pendapatan Usaha Calon Debitur dikurangi pengeluaran

usaha,pengeluaran pribadi/Rumah Tangga,angsuran pinjaman yang dimiliki pada saat ini serta rencana angsuran yang akan disetujui oleh DSP. Setelah hasil Disposible

Income diperoleh maka persentase angsuran yang akan direkomendasikan terhadap Disposible Income atau disebut juga Instalment to Disposible Income Ratio (IDIR)

tidak boleh melebihi 80% sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan oleh DSP. Berikut adalah rumus untuk menghitung IDIR,

% 100 Re X Income Disposible DSP Angsuran komendasi Existing Kredit Angsuran IDIR= + 3. Collateral

Analisis ini digunakan khusus untuk produk Secured Loan. Sumber pembayaran terakhir yang diharapkan adalah dari sisi agunan kredit itu sendiri. Agunan harus dinilai yang meliputi jenis, lokasi, bukti kepemilikan dan status hukumnya. Penilaian terhadap agunan dapat ditinjau dari dua segi yaitu:

b. Segi yuridis, yaitu apakah agunan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis untuk digunakan sebagai agunan.

Barang-barang yang dapat dijadikan sebagai agunan oleh calon debitur untuk menajukan pinjaman antara lain:

a. Tanah

b. Tanah dan bangunan c. Kios dan sejenisnya d. Mobil/motor

e. Bilyet Deposito Bank Danamon

Bank Danamon Simpan Pinjam (DSP) dalam menyalurkan kredit kepada calon debitur tetap selalu menjaga kualitas kredit. Hal-hal yang dihindari atau diwaspadai oleh DSP dalam memberikan kredit agar kredit yang dihasilkan tidak bermasalah antara lain: 1. Calon debitur yang terlihat sangat antusias, tidak memperdulikan persyaratan yang

ada dan bersikeras untuk menentukan jadwal survey dilakukan.

2. Calon debitur yang datang ke kantor lalu cenderung menghindari pembicaraan di lokasi usahanya.

3. Calon debitur yang cenderung tidak ingin memberikan informasi tempat tinggal. 4. Calon debitur yang berbelit-belit atau berbeda-beda dalam memberikan keterangan. 5. Pedagang pendatang relatif baru atau pedagang dengan tempat usaha yang tidak jelas

lokasinya.

6. Usaha yang tidak ramai dengan aktifitas perdangangan; baik pelanggan yang datang langsung atau pelanggan grosiran.

7. Rekening tabungan atau rekening koran yang jumlahnya relatif besar dan tidak sesuai dengan perhitungan aktivitas usahanya.

8. Sering menunggak untuk kewajiban pembayaran listrik/telepon/air atau hutang piutang.

9. Calon debitur cenderung mendesak agar pencairan dipercepat sehingga petugas kredit tidak dapat melakukan verifikasi dengan baik.

10. Calon debitur cenderung tidak dikenal di lingkungan sekitar lokasi usaha atau jaminan.

11. Calon debitur cenderung tidak mengizinkan petugas kredit untuk memeriksa lebih detail di lokasi jaminan.

12. Calon debitur tidak memiliki tempat usaha tetap dan menjaminkan benda bergerak. 13. Usaha tidak beroperasi di waktu yang tidak biasanya.

14. Calon debitur yang menghindari layananan cash pick up DSP.

G. Prosedur Penagihan Piutang

PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. Unit Danamon Simpan Pinjam Pusat Pasar Medan dalam melakukan penagihan piutang terhadap debitur sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh manajemen dan ketentuan unit tersebut. Setiap kredit yang telah disalurkan kepada debitur, unit Danamon Simpan Pinjam melakukan layanan cash

pick up yaitu menjemput angsuran ke tempat usaha debitur. Layanan ini dilakukan karena

debitur pada unit Danamon Simpan Pinjam sebagian besar adalah pedagang-pedagang pasar. Adanya kesibukan transaksi di pasar yang mengakibatkan debitur tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan setoran angsuran kreditnya ke bank. Namun demikian, ada juga debitur yang mengantar langsung angsurannya ke bank. Sebagian debitur merasa terganggu oleh kedatangan petugas bank dan ada juga yang debitur malu kepada tetangga usahanya.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh pejabat-pejabat kredit, pengarahan, pembinaan serta pengawasan dalam perkreditan adalah ditujukan agar kredit yang diberikan dapat kembali dengan baik dan membawa keuntungan yang diharapkan. Akan tetapi dalam perkembangannya, tidak semua kredit yang diberikan berjalan lancar, sebagian akan lancar namunsebagian menuju kredit yang mengalami masalah. Kredit bermasalah merupakan semua kredit yang memiliki kelemahan di mana debitur telah gagal dan atau menghadapi kesulitan untuk memenuhi kewajiban yang telah diperjanjikan.

Untuk meminimaliasikan kredit yang bermasalah, dilakukan suatu tindakan penanganan untuk menyelesaikan kredit bermasalah tersebut tersebut. Kegiatan ini dilakukan terhadap debitur yang menunggak atau belum membayar angsurannya. Tindakan penyelesaian dilakukan dengan cara:

1. Cash Collection

Yaitu upaya untuk mencari, menemukan, meyakinkan, dan menagih tunggakan secara tunai. Penyelesaian tunai dapat dilakukan sekaligus seluruh fasilitas kredit atau hanya pelunasan tunggakan.

2. Restruktur

Restruktur adalah upaya yang dilakukan bank untuk menyesuaikan angsuran kredit dengan kemampuan bayar debitur sehingga pembayaran menjadi lancar. Restruktur berlaku juga bagi debitur yang mempunyai kemampuan bayar menurun dan kemauan bayar baik.

Surat peringatan diberikan kepada debitur yang tidak memenuhi janji pembayaran tunggakannya dan lama hari tunggakan lebih dari 30 (tiga puluh) hari.

4. Penjualan Jaminan Bersama Secara Sukarela

Dilakukan langsung oleh debitur atau pemilik jaminan dibantu dari pihak bank. 5. Lelang Hak Tanggungan

Adalah proses likuidasi jaminan sesuai prosedur hukum, apabila debitur tidak secara sukarela menjual atau menyerahkan jaminan kepada bank.

Dokumen terkait