• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Domestik Regional Bruto

Dalam dokumen KAJIAN PENGEMBANGAN PRODUKSI USAHA KECIL (Halaman 34-41)

KONDISI UMUM DAERAH

4.4. Produk Domestik Regional Bruto

Nilai PDRB Kota Tangerang Selatan berdasarkan harga berlaku tahun 2012, yaitu Rp 14.296.146 juta. Sektor-sektor yang memberikan kontribusi besar dalam pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan tahun 2012 adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar

27 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM

(Rp 2.296.146 juta), sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 14,98% (Rp 2.243.272 juta), serta sektor industri pengolahan sebesar 14,09% atau senilai Rp 2.109.547 juta. Sementara untuk sektor yang lainnya, sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan sebesar

12,04% (Rp 1.803.180 juta), sektor Bangunan dan Konstruksi 8,47% (Rp 1.268.128 juta), sektor listrik, gas, dan air 3,39% (Rp 507.502 juta) dan

terakhir sektor Pertanian Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 0,81% (Rp 121.420 juta).

Tabel 4.1.

Nilai PDRB dan Distribusi Presentase PDRB Kota Tangsel Per Lapangan Usaha Berdasarkan Harga Berlaku

Lapangan Usaha 2011 2012

PDRB (Juta Rp) % PDRB (Juta Rp) %

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 113.653 0,86 121.420 0,81

Pertambangan dan Penggalian 2.898 0,02 3.150 0,02

Industri Pengolahan 1.975.202 14,86 2.109.547 14,09

Listrik, Gas, dan Air Bersih 447.042 3,36 507.502 3,39

Bangunan dan Konstruksi 1.083.120 8,15 1.268.128 8,47

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 4.091.275 30,78 4.618.702 30,85

Pengangkutan dan Komunikasi 2.002.052 15,07 2.243.272 14,98

Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1.603.954 12,07 1.803.180 12,04

Jasa-jasa 1.971.422 14,83 2.296.146 15,34

Jumlah 13.290.617 100,00 14.296.146 100,00

Sumber: PDRB Kota Tangerang Selatan, 2013 4.5. Kondisi Produksi

a. Sektor Pertanian

Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak ditetapkan sebagai Kota otonom termuda di Provinsi Baten pada 26 November 2008, terus berbenah diri. Salah satunya mengoptimalkan potensi pertanian. Walaupun isu aktual yang terus menghantui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Tangsel adalah

“alih fungsi lahan pertanian”, namun usaha pengembangan

pertanian diarahkan pada pertanian perkotaan. Yakni suatu pertanian agrobisnis yang menuju agrowisata.

28 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM

Saat ini potensi sumber daya alam atau lahan pertanian Kota Tangsel seluas sekitar 2.196,53 hektar (Ha). Lahan itu terdiri dari dari lahan kering 1.976,53 Ha dan lahan sawah 220 Ha.

(1) Subsektor Tanaman Bahan Makanan

Kontribusi subsektor tanaman bahan makanan berdasarkan harga berlaku pada tahun 2012 terhadap PDRB Kota Tangerang Selatan sangat kecil yaitu Rp 121.420 juta atau 0,81%. Keadaan luas areal dan produksi tanaman bahan makanan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa padi sawah memiliki areal terluas (luas areal 1.336 ha dan produksi 5.653 ton), Perkembangan luas panen tanaman pangan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2012

Komoditi 2009

Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)

Padi Sawah 305 1.598 Jagung 124 395 Ubi Kayu 169 2.475 Ubi Jalar 76 981 Kacang Tanah 182 204 Jumlah 1.336 5.653

Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka 2013

(2) Subsektor Peternakan

Jumlah ternak yang banyak dipelihara dan dibudidayakan di Kota Tangerang Selatan pada tahan 2012, secara umum terdiri dari; Kuda sebanyak 159 ekor (30,93%), Kerbau sebanyak 22 ekor (4,28%), dan Sapi Potong sebanyak 5 ekor (0,97%).

29 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM Tabel 4.3.

Jumlah Ternak Besar di Kota Tangerang Selatan Tahun 2012

Jenis Ternak 2012 % Kuda 159 30,93 Kerbau 22 4,28 Sapi Potong 328 63,81 Sapi Perah 5 0,97 Jumlah 514 100,00

Sumber: Kota Tangsel Dalam Angka 2013 (3) Subsektor Perikanan

Dilihat dari subsektor perikanan di Kota Tangerang Selatan, produksi ikan pada tahun 2011, sebanyak 373,2 ton. Berasal dari usaha budidaya kolam sebanyak 368,2 ton dan sisanya berasal dari budidaya jaring terapung sebanyak 5 ton.

Tabel 4.4.

Produksi Ikan menurut Jenis Usaha Perikanan Kota Tangerang Selatan Tahun 2011

Jenis Usaha Perikanan Produksi (Ton) Nilai (Rp. 000) 1. Budidaya Kolam 368,2 4.606.000 2. Budidaya Jaring Apung 5 70.000

Jumlah 373,2 4.676.000

Sumber: Kota Tangsel Dalam Angka, 2013

Ikan tambak yang banyak dibudidayakan adalah mujair, patin, gurame, dan ikan lele. Ikan yang banyak dibudidayakan di Jaring Apung adalah ikan Mujair/nila.

b. Sektor Perindustrian

Dilihat dari sisi industri, pada tahun 2012 terdapat 179 perusahaan di Kota Tangerang Selatan berdasarkan status penanaman modal, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.5. Pada tabel tersebut, terlihat bahwa ada sebanyak 0 perusahaan non fasilitas, 12 perusahaan PMDN dan 167 perusahaan PMA.

30 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM Tabel 4.5.

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Berdasarkan Status Perusahaan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2012

Jenis Industri Jumlah Unit Jumlah Tenaga Kerja 1. Perusahaan PMDN 166 25.122 2. Perusahaan PMA 167 8.679 3. Swasta Nasional 1.136 61.261 3. Kerjasama (Join) 28 1.720

Jumlah 1.497 96.782

Sumber: Kota Tangsel Dalam Angka, 2013

Keberadaan 1.497 perusahaan tersebut, telah mampu menyerap tenaga kerja sekitar 96.782 orang di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2012.

Tabel 4.6.

Jumlah Perusahaan berdasarkan Sektor dan Tenaga Kerja Tahun 2012

No Sektor Usaha Perusahaan Tenaga Kerja 1. Pertanian Peternakan, Kehutanan, dan

Perikanan 4 65

2. Pertambangan dan Penggalian 7 130 3. Industri Pengolahan 108 26.832 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4 238

5. Bangunan/Kontruksi 58 6.017

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 736 31.879 7. Pengangkutan dan Komunikasi 27 3.954 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 502 18.958 9. Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 157 10.584

Jumlah 1.497 98.657

Sumber: Kota Tangsel Dalam Angka, 2013

Pada tabel di atas, dapat dilihat sebaran dari jumlah perusahaan berdasarkan sektor ekonomi di Kota Tangerang Selatan. Keberadaan 1.497 perusahaan tersebut, dapat menyerap sebanyak 98.657 orang tenaga kerja di berbagai sektor ekonomi. Perusahaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sebanyak 31.879 orang (32,31%),

31 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM

diikuti industri pengolahan yang dapat menyerap sebanyak sebanyak 26.832 orang (27,20 %), dengan jumlah perusahaan di sektor ini adalah 108 perusahaan, dan penyerapan tenaga kerja di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yaitu sebanyak 18.958 orang (19,22 %) untuk sejumlah 502 perusahaan.

c. Sektor Perdagangan

Dalam pembentukan PDRB, sektor perdagangan merupakan agregasi dari 3 subsektor, yaitu perdagangan besar dan eceran, hotel, dan restoran. Sektor perdagangan di Kota Tangerang Selatan mampu memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB tahun 2012, dimana menurut harga berlaku kontribusinya sebesar 30,85% dengan nilai Rp 4.618.702 juta.

Jumlah penerbitan surat izin usaha perdagangan (SIUP) pada tahun 2008 di Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan berjumlah 2.497, terdiri dari SIUP untuk usaha kecil sebanyak 1.652 buah (66,16%), SIUP untuk usaha menengah sebanyak 738 buah (29,56%), dan SIUP untuk usaha besar sebanyak 87 buah (3,48%).

Tabel 4.7.

Penerbitan SIUP di Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 No Penerbitan SIUP 2012

1 Usaha Besar 87

2 Usaha Menengah 738

3 Usaha Kecil 1.652

Jumlah 2.497

32 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM d. Sektor Angkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2012 atas harga berlaku menyumbang 14,98% dalam pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan, atau senilai Rp 2.243.272 juta. Jumlah perusahaan yang bergerak di sektor pengangkutan dan telekomunikasi di Kota Tangerang Selatan sebanyak 27 Perusahaan. Jumlah angkutan kota yang beroperasi di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2011 adalah 1.650 unit kendaraan, yang melayani sebanyak 21 trayek antar kota di Kota Tangerang Selatan. Jumlah ini belum termasuk data angkutan jenis pikap, boks dan truk.

Jalan di kota Tangerang Selatan merupakan salah satu infrastruktur terpenting. Berdasarkan Data kota Tangerang Selatan dalam Angka 2012, Kota Tangerang Selatan memiliki total panjang 640,93 Km dengan 83,03% dari panjang total tersebut dalam kondisi baik (532,26 km), 15,13% dalam kondisi rusak ringan (96,97 km) dan 1,83% dalam kondisi rusak berat (11,7 km). Titik rawan kemacetan utamanya terdapat pada 12 titik yang umumnya terdapat pada sekitar persimpangan jalan atau pasar. Stasiun kereta rel listrik (KRL) berjumlah 5 buah dan tersebar di tiga kecamatan yaitu Serpong, Ciputat dan Ciputat Timur.

33 Penyusunan Pengembangan Produksi UKM

BAB V

USAHA KECIL DAN MENENGAH

Dalam dokumen KAJIAN PENGEMBANGAN PRODUKSI USAHA KECIL (Halaman 34-41)

Dokumen terkait