• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

PROFIL LEMBAGA

E. Oprasional BMT Bina Usaha

2. Produk Pembiayaan

Pembiayaan dalah penyediaan uang yang dapat dipinjamkan kepada peminjam berdasrkan persetujuan atau kesepakatan bersama antara pihak BMT dengan nasabah. Nasabah peminjam (pembiayaan) wajib mengembalikan dan melunasi pinjaman berserta bagi hasilny

setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan sesuai kesepakatan bersama. Jenis-jenis pembiayaan di BMT Bina Usaha adalah sebagai berikut :

a. Mudharabah (MDA)Yaitu akad kerjasama suatu usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama BMT selaku shahibul maal

menyediakan seluruh modal usaha, sedangkan pihak kedua anggota BMT sebagai mudharib bertindak selaku pengelola usaha dan

keuntungan usaha dibagi antara BMT. Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan:

1) Bersedia menjadi anggota

2) Amanah dan bertanggung jawab

3) Memiliki kartu identitas

4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap

5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan

6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha

7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Kartu Keluarga)

8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua (bagi yang belum nikah)

9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu

permohonan pembiayaan.

10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan

Ketentuan:

a) Pembiayaan untuk modal usaha produktif.

b) Modal usaha disediakan BMT.

c) Anggota BMT bertindak selaku pengelola usaha.

d) Anggota BMT bersedia untuk menyampaikan kondisi usaha, dan laporan keuangan secara jujur dan terbuka.

e) Keuntungan hasil usaha dibagi antara BMT dan anggota BMT sesuai kesepakatan bersama (nisbah).

b. Musyarakah (MSA)yaitu akad kerjasama antara BMT dan anggota BMT untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (modal usaha) dan keuntungan usaha dibagi antara BMT dengan anggota BMT sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam akad pembiayaan.

Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan: 1) Bersedia menjadi anggota

2) Amanah dan bertanggung jawab

3) Memiliki kartu identitas

4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap

5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan

6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha

7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Kartu Keluarga)

8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua (bagi yang belum nikah)

9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu

permohonan pembiayaan.

10)Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan

11)Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali Ketentuan:

a) Pembiayaan untuk modal usaha produktif.

b) BMT menyertakan sebagian modal atas usaha yang dikelola

oleh anggota BMT.

c) Anggota BMT bersedia untuk menyampaikan kondisi usaha,

dan laporan keuangan (keuntungan) secara jujur dan terbuka.

d) Keuntungan hasil usaha dibagi antara BMT dan anggota BMT sesuai kesepakatan bersama (nisbah).

c. Murabahah (MBA)yaitu akad jual beli suatu barang antara BMT (penjual) dengan anggota BMT (pembeli) dengan menegaskan harga belinya kepada anggota BMT dan anggota BMT membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.

Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan:

1) Bersedia menjadi anggota

2) Amanah dan bertanggung jawab

4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap

5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan

6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha

7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Kartu Keluarga)

8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua (bagi yang belum nikah)

9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu

permohonan pembiayaan.

10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan

11) Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali. Ketentuan:

a) Pembiayaan untuk pembelian barang (kebutuhan konsumtif).

b) Pihak BMT membelikan barang yang dipesan oleh anggota

BMT, kemudian menjualnya kepada anggota, atau BMT mewakilkan kepada Anggota BMT untuk membeli barang yang dikehendakinya dan selanjutnya BMT menjual barang tersebut kepada anggota.

c) BMT menyampaikan harga perolehan (harga beli barang) dan menjual kepada anggota dengan harga lebih (profit margin) sebagai laba.

d) Anggota BMT membayar barang yang dibeli tersebut dengan cara jatuh tempo maupun angsuran sesuai jangka waktu yang disepakati.

d. Ijaroh (IJR)adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatubarang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan pemilikan barang itu sendiri.

Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan:

1) Bersedia menjadi anggota

2) Amanah dan bertanggung jawab

3) Memiliki kartu identitas

4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap

5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan

6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha

7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Kartu Keluarga)

8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua (bagi yang belum nikah)

9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu

permohonan pembiayaan.

10) Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan

Ketentuan:

a) Ijaroh digunakan untuk keperluan menyewa barang/jasa

(pemindahan hak guna/manfaat barang/jasa).

b) Pihak BMT menyewakan barang atau jasa

(menyediakan hak guna barang/jasa) sesuai kebutuhan anggota BMT.

c) Pembayaran sewa dilakukan secara mengangsur sesuai jangka waktu yang disepakati.

d) Keuntungan BMT diperoleh dari imbalan jasa (ujroh) atas penggunaan manfaat barang/jasa tersebut.

e. Qardhul Hasan (QH) yaitu suatu akad pinjaman kepada anggota BMT, dan anggota berkewajiban mengembalikan sejumlah pokok pinjaman tanpa tambahan keuntungan kepada BMT.

Ketentuan:

1) Pinjaman ini diprioritaskan untuk kaum dhuafa.

2) Anggota hanya diwajibkan mengembalikan sejumlah pokok

pinjaman tanpa tambahan keuntungan.

f. Bai Bitsaman Ajil adalah pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk pembelian barang.keuntungan diperoleh dari harga barang ditambah jumlah kelebihan harga barang sesuai dengan kesepakatan, antara BMT dan lembaga.

Berikut ini syarat pengajuan pembiayaan: 1) Bersedia menjadi anggota

2) Amanah dan bertanggung jawab

3) Memiliki kartu identitas

4) Memiliki usaha dan atau pekerjaan tetap

5) Mengisi formulir permohonan pembiayaan

6) Bersedia disurvei ke rumah atau empat usaha

7) Permohonan pembiayaan dilengkapi fotocopy identitas diri (KTP suami-istri dan Kartu Keluarga)

8) Pengajuan pembiayaan harus diketahui suami-istri atau orang tua (bagi yang belum nikah)

9) Suatu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu

permohonan pembiayaan.

10)Memberikan fotocopy jaminan yang akan dijadikan agunan

11)Berkas yang sudah masuk tidak dapat diminta kembali. Ketentuan:

e) Pembiayaan untuk pembelian barang (kebutuhan konsumtif).

f) Pihak BMT membelikan barang yang dipesan oleh anggota

BMT, kemudian menjualnya kepada anggota, atau BMT mewakilkan kepada Anggota BMT untuk membeli barang yang dikehendakinya dan selanjutnya BMT menjual barang tersebut kepada anggota.

g) BMT menyampaikan harga perolehan (harga beli barang) dan menjual kepada anggota dengan harga lebih (profit margin) sebagai laba.

h) Anggota BMT membayar barang yang dibeli tersebut dengan cara jatuh tempo maupun angsuran sesuai jangka waktu yang disepakati.

Tabel I.1

Jumlah Pembiyaan BBA BMT BINUS Karangjati thn 2012/2105 Tahun Jumlah peminjam/thn Jumlah uang keluar/thn

2012 392 anggota Rp. 3.848.100.000,00

2013 615 anggota Rp. 7.085.200.000,00

2104 836 anggota Rp. 10.227.100.000,00

BAB IV ANALISIS

A. ProsedurPenerapan Pembiayaan BBA di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang

Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil dalam praktiknya sudah diterapkan

sesuai dengan praktiknya di BMT Bina Usaha Karangjati,ini terbukti bahwa pembiayaan BBA dilakukan dengan akad jual beli dengan beberapa ketentuan dan kesepakatan yang berlaku antara nasabah dan pihak BMT. Misalnya dalam penentuan margin keuntungan dalam hal ini nasabah dan pihak BMT

saling sepakat. Pembayaran atau pengembalian pembiayaan BBA menggunakan angsuran sesuai keinginan nasabah akan mengangsur, dan disampaikan pada awal perjanjian dengan adanya kesepakatan.

Dalam pemberian pembiayaan di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang, memiliki tahap-tahap yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dalam proses pemberian pembiayaan bagi calon fasilitas pembiayaan. Pemberian pembiayaan pada dasarnya sama dengan bank dan lembaga keuangan lainnya yakni menggunakan prinsip dasar 5C+1S. Diantaranya 5C (character, capacity, capital, colleteral dan

condition,) dan syariah.

BMT dalam hal ini harus merasa yakin bahwa pembiayaan yang diberikan akan benar-benar kembali dengan melakukan penilaian. tujuan penilaian tersebut adalah agar BMT yakin bahwa pembiayaan yang diberikan

benar-benar aman. Dalam melakukan penilaian, kriteria-kriteria dan aspek penilainnya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap BMT maupun lembaga lainnya.

Di dalam proses pembiayaan BBA di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas terdapat 3 rukun dalam melakukan pembiayaan BBA yakni orang yang berakad (penjual dan pembeli), yang diakadkan (harga dan barang yang diakadkan), shigat (ijab dan qobul). Dalam Bai Bitsamn Ajil dibutuhkan

beberapa syarat, diantaranya pembeli atau calon pemohon mengetahui harga pertama (harga pembelian) dan memberi tahu jumlah dan besarny keuntungan yang diambil oleh pihak BMT.

Dalam melakukan permohonan pembiayaan BBA sangatlah mudah apabila pemohon sudah memenuhi persyaratan yang ada di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang. Dibawah ini syarat dan kriteria prosedur pembiayaan BBA yang dilakukan oleh BMT Bina Usaha:

Dokumen terkait