• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk-Produk yang Dikeluarkan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

B. Profil Perusahaan

4. Produk-Produk yang Dikeluarkan

TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath IKMI) merupakan simpanan lancar mitra yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Tabungan ini menggunakan prinsip wadiah/titipan. Dalam tabungan ini BMT Al-Fath IKMI tidak wajib memberikan hasil kepada penabung BMT Al-Fath IKMI boleh memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan kebijakan BMT Al-Fath IKMI.

TABAH (Tabungan Berjangka Al-Fath) merupakan tabungan / investasi dengan menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang dikehendaki. Pilihan jangka waktu yang dapat dipilih: 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan dengan nisbah bagi hasil yang kompetitif.

SIDIK (Simpanan Pendidikan) yaitu bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana pendidikan bagi putra putri mitra. Penarikan dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun, pertama pada saat tahun ajaran baru, kedua pada saat semester. Mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah.

SIMPANAN QURBAN yaitu produk simpanan yang memberikan kemudahan dalam perencanaan ibadah Qurban bagi mitra. Dengan mitra bebas menentukan setoran sehingga cukup membantu pelaksanaan qurban mitra. Penarikan dilakukan satu kali menjelang ibadah qurban. Simpanan ini

55

menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah.

SIMPANAN IDUL FITRI yaitu simpanan yang direncanakan untuk keperluan idul fitri. Seperti mudik lebaran, belanja kebutuhan lebaran dan lain-lain. Penarikan dilakukan satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah.

SIMPANAN NIKAH yaitu produk simpanan yang diperuntukan bagi mereka para pemuda-pemudi yang merencanakan pernikahan. Banyak pemuda-pemudi menunda nikah salah satu faktornya adalah biaya. Produk tabungan ini sangat untuk membantu perencanaan keuangan pernikahan mitra. Penarikan dilakukan satu kali, satu bulan menjelang pernikahan. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah, dan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan nisbah.

b. Produk Penyaluran Dana

PIUTANG MURABAHAH yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT Al-Fath IKMI dengan menyatakan harga perolehan/harga beli/harga pokok ditambah keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga pokok

ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu.

PIUTANG IJARAH yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT Al-Fath IKMI dan mitra. BMT Al-Fath IKMI menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka waktu tertentu.

PEMBIAYAAN MUDHARABAH yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak. Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah pihak sesuai dengan porsi modal masing-masing.

57 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Perlakuan Akuntansi Murabahah pada BMT Al-Fath IKMI yang Sesuai dengan PSAK 102

Setelah melihat bagaimana perlakuan akuntansi mengenai transaksi murabahah yang ada di BMT Al-Fath IKMI melalui contoh jurnal di bawah ini, Sekarang penulis akan mencoba menganalisa apakah perlakuan akuntansi murabahah yang ada di BMT Al-Fath IKMI telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, yaitu PSAK 102 tentang akuntansi murabahah. Analisa tersebut disesuaikan dengan contoh jurnal yang ada, berikut di bawah ini analisa yang dapat di ambil oleh penulis, yaitu:

Tabel 4.1: Tabel pencatatan (Pengakuan dan Pengukuran) Perlakuan akuntansi BMT Al-Fath dan perlakuan akuntansi PSAK 102

Pencatatan (Pengakuan dan Pengukuran) No. Perlakuan Akuntansi pada

BMT Al-Fath

Perlakuan Akuntansi Menurut

PSAK No. 102

Keterangan

1. Piutang murabahah dicatat sebesar harga jual yaitu harga pokok ditambah dengan

Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui

Pencatatan yang dilakukan

margin/keuntungan. Margin ditangguhkan merupakan selisih antara harga jual dengan nilai persediaan/harga pokok

sebesar nilai perolehan ditambah keuntungan yang disepakati. BMT Al-Fath dalam piutang murabahah telah sesuai dengan PSAK No. 102 2. BMT Al-Fath mendapatkan

urbun sebagai uang muka pembelian pada saat akad sesuai kesepakatan. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila transaksi murabahah jadi dilaksanakan dan tanda keseriusan mitra (nasabah) untuk transaksi pembiayaan murabahah. Namun, apabila batal uang muka dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi kerugian yang muncul akibat pembatalan

Urbun diakui sebagai

uang muka

pembelian sebesar jumlah yang diterima bank (lembaga keuangan syariah, BMT) pada saat diterima. Jika transaksi murabahah dilaksanakan maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang (bagian angsuran pembelian). Dan jika transaksi murabahah Pencatatan yang dilakukan BMT Al-Fath pada saat penerimaan urbun telah sesuai dengan PSAK No. 102

59

tersebut. Jika uang muka tersebut lebih kecil dari kerugian BMT Al-Fath maka BMT meminta tambahan dari nasabah. tidak dilaksanakan, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank (lembaga keuangan syariah, BMT).

3. Jika BMT Al-Fath mendapat potongan dari pemasok, maka potongan itu merupakan hak mitra (nasabah). Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembegian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad.

Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akad murabahah, maka diskon itu merupakan hak pembeli. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah disepakati diperlakukan sesuai Pencatatan yang dilakukan BMT Al-Fath dalam potongan aset murabahah telah sesuai dengan PSAK No. 102

dengan kesepakatan dalam akad tersebut. Jika tidak diatur dalam akad, maka diskon tersebut menjadi hak penjual. 4. Apabila sebelum jangka waktu

pelunasan angsuran tersebut jatuh tempo mitra (nasabah) melakukan pelunasan dini atau percepatan pelunasan pembayaran angsuran maka mitra (nasabah) berhak mendapat potongan pembayaran pelunasan dipercepat. Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakui sebagai pengurangan keuntungan murabahah. Pencatatan yang dilakukan BMT Al-Fath pada potongan pelunasan dini telah sesuai dengan PSAK No. 102

5. Pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, saat terjadi tunggakan BMT Al-Fath

Pada saat terjadi tunggakan angsuran dan penerimaan angsuran tunggakan, Pencatatan jurnal tunggakan angsuran dan

61

tidak mengakui apapun. Tetapi jika pada bulan berikutnya mitra (nasabah) membayar tunggakan BMT Al-Fath mencatatnya sesuai dengan angsuran perbulan yang telah ditetapkan diawal.

margin diakui proporsional dengan kas yang diterima.

penerimaan angsuran tunggakan yang dilakukan BMT Al-Fath belum sesuai dengan PSAK No. 102 6. Apabila mitra (nasabah) tidak

dapat memenuhi piutang murabahah sesuai dengan yang diperjanjikan, BMT Al-Fath akan mengenakan denda kecuali jika dapat dibuktikan bahwa nasabah tidak mampu melunasi. Dana dari denda diperuntukan sebagai dana kebajikan (Qordhul hasan)

Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan

kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan Pencatatan yang dilakukan BMT Al-Fath dalam hal penetapan denda telah sesuai dengan PSAK No. 102

Tabel 4.2: Tabel Penyajian perlakuan akuntansi BMT Al-Fath dan Perlakuan akuntansi menurut PSAK 102

Penyajian Perlakuan akuntansi

pada BMT Al-Fath

Perlakuan Akuntansi menurut PSAK No. 102

Keterangan

Pencatatan untuk transaksi pelunasan angsuran oleh nasabah yang nilainya sebesar jumlah seluruh sisa pokok pembiayaan (piutang) ditambah dengan bonus margin

yang telah

diperhitungkan atau dengan kata lain pada saat penyelesaian BMT Al-Fath hanya mengurangi pendapatan margin.

Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah. Pencatatan yang dilakukan BMT Al-Fath telah sesuai dengan PSAK No. 102

63

Tabel 4.3: Tabel Pengungkapan perlakuan akuntansi murabahah BMT Al-Fath dan perlakuan akuntansi murabahah PSAK 102

Pengungkapan Perlakuan akuntansi

pada BMT Al-Fath

Perlakuan Akuntansi menurut PSAK No. 102

Keterangan

Kebijakan akuntansi yang ada di BMT Al-

Fath juga mengungkapkan tentang transaksi-transaksi murabahah seperti perolehan aset murabahah, persediaan piutang murabahah, margin murabahah dan lain sebagainya.

Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan adalah hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah tetapi tidak terbatas pada harga perolehan aset murabahah, janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan dan yang diperlukan sesuai PSAK 101 tentang penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Pengungkapan yang dilakukan oleh BMT Al-Fath dalam hal pengungkapan kebijakan akuntansi murabahah yang ada di BMT telah sesuai dengan PSAK No. 102.

1. Persyaratan, Prosedur dan Tata Cara Memperoleh Pembiayaan Murabahah di BMT Al-Fath

Keberadaan BMT sebagai salah satu lembaga keuangan mikro syariah mengalami dinamika yang bagus seiring dinamika dan perkembangan lembaga ekonomi dan keuangan Islam lainnya di tanah air. Munculnya lembaga keuangan mikro seperti BMT merupakan salah satu multiplier efect dari pertumbuhan dan perkembangan lembaga ekonomi dan keuangan bank syariah. Lembaga ekonomi mikro ini lebih dekat dengan kalangan masyarakat bawah. Salah satu BMT tersebut adalah BMT Al- Fath, dalam menyalurkan dananya BMT Al-Fath memiliki persyaratan, prosedur dan tatacara tersendiri tapi sesuai dengan mekanisme penyaluran dana pada umumnya. Dalam produk pembiayaan murabahah BMT Al- Fath hanya menyediakan satu produk pembiayaan murabahah dengan nama murabahah, pembiayaan murabahah pada BMT Al-Fath diterapkan dengan sistem wakalah murabahah ataupun murabahah saja. Dalam mengajukan pembiayaan murabahah kepada BMT Al-Fath, barang yang diajukan harus jelas dan halal. Dan nasabah pemohon pembiayaan murabahah sudah menjadi anggota BMT Al-Fath. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh mitra (nasabah) pemohon pembiayaan murabahah diantaranya :

a) Kartu tanda penduduk (KTP) b) Kartu keluarga (KK)

65

c) Surat nikah (kalau sudah menikah) d) Pas Foto 3 X 4

e) Data pekerjaan pemohon f) Slip gaji

g) Data perusahaan h) Fotocopy agunan 1 set

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, pemohon mengisi formulir aplikasi permohonan pembiayaan, kemudian menyerahkan syarat-syarat yang disebutkan diatas dengan lengkap.1

Dokumen terkait