• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Ton)

1 2008 4,625

2 2009 5,073

3 2010 5,147

4 2011 6,767

5 2012 6,837

6 2013 6,852

No Tahun

Sumber : PPN Kota Ternate

intah Maluku Utara merencanakan untuk

pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, pembangkit tenaga listrik bersifat ndar udara di Halmahera, pemasangan pipa air bersih dan berbagai toran serta peremajaan pelabuhan yang tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung program MP3EI dimana wilayah Maluku Utara

Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (

Tingkat konsumsi dari masyarakat, pemerintah dan pihak swasta yang diperkirakan masih tinggi sepanjang tahun 2014 ini akan menjadi lokomotif pertumbuhan Maluku Utara dan dengan didukung oleh pembangunan infrastruktur yang baik diharapkan dapat menarik calo

untuk mengembangkan bisnisnya di bumi Kie Raha seperti halnya di sektor perikanan yang memiliki potensi besar namun belum dimanfaatkan secara optimal.

Ternate sebagai representasi Provinsi Maluku Utara diperkirakan akan meningkat sepanjang triwulan I 2014 dibandingkan dengan data historisnya

fundamental, kelompok administered price diperkirakan akan menjadi salah satu pemicu gejolak harga di awal tahun 2014 yaitu keputusan pemerintah untuk menaikkan harga LPG 12 kg di akhir tahun 2013 serta rencana untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL)

tahun 2014 akan memberikan dorongan susulan kepada kenaikan harga komoditas terkait dikarenakan naiknya biaya produksi. Jika dilihat dari karakteristiknya, inflasi yang terjadi di Kota Ternate biasanya berada pada magnitude yang lebih besar dibandingkan

Kondisi wilayah Maluku Utara yang berupa kepulauan serta masih banyaknya daerah

Produksi Nilai Produksi Produksi Rata2/Hari

(Rp.(000)

4,625 43,047,546 9,308

5,073 50,140,732 9,884

5,147 47,215,738 9,173

6,767 70,238,893 10,380

6,837 85,476,083 12,502

6,852 94,143,055 13,740

Harga

Rata-Rata/Kg

Tabel7.1

Perkembangan Produksi Ikan Tangkap

intah Maluku Utara merencanakan untuk masih fokus dalam jalan, jembatan, pembangkit tenaga listrik bersifat dar udara di Halmahera, pemasangan pipa air bersih dan berbagai toran serta peremajaan pelabuhan yang tersebar di seluruh wilayah Maluku Utara. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung program MP3EI dimana wilayah Maluku Utara

Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Tingkat konsumsi dari masyarakat, pemerintah dan pihak swasta yang diperkirakan masih tinggi sepanjang tahun 2014 ini akan menjadi lokomotif pertumbuhan Maluku Utara dan dengan didukung oleh pembangunan infrastruktur yang baik diharapkan dapat menarik calon investor seperti halnya di sektor perikanan yang

Ternate sebagai representasi Provinsi Maluku Utara diperkirakan akan meningkat sepanjang triwulan I 2014 dibandingkan dengan data historisnya yaitu dikisaran diperkirakan akan menjadi salah satu pemicu gejolak harga di awal tahun 2014 yaitu keputusan pemerintah untuk menaikkan harga LPG 12 kg di akhir tahun 2013 serta rencana untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk tahun 2014 akan memberikan dorongan susulan kepada kenaikan harga komoditas terkait dikarenakan naiknya biaya produksi. Jika dilihat dari karakteristiknya, inflasi yang yang lebih besar dibandingkan dengan Kondisi wilayah Maluku Utara yang berupa kepulauan serta masih banyaknya daerah

Produksi Rata2/Hari

(Ton)

12.7

13.9

14.1

18.5

18.7

18.8

terpencil menyebabkan banyaknya kegiatan perpindahan tangan komoditas akhirnya sampai pada konsumen yaitu masyarakat. Oleh karena itu, adanya

produsen akan direspon dengan kenaikan harga di tingkat distributor sampai ke tingkat pengecer sehingga harga akhir yang diterima oleh konsumen sudah mengalami beberapa kali kenaikan dan berujung pada tingkat harga yang tinggi.

Sementara itu, pergerakan volatile foods

dengan turunnya harga komoditas ikan sebagai penyumbang terbesar dikarenakan meredanya tinngi ombak

tinggi terkait dengan adanya bencana yang melanda berbagai daerah pusat produksi di seluruh wilayah Indonesia. Terlebih lagi wilayah Jawa dan Sulawesi yang merupakan dapur berbagai komoditas pokok yang dikonsumsi masyarakat Maluku Utara. Gangguan

disebabkan oleh turunnya kapasitas produksi akibat rusaknya lahan petani di wilayah Jawa dan Sulawesi dipekirakan menjadi penyebab

perairan utara Indonesia termasuk Maluku Utara akan terhadap rigiditas turunnya harga ikan di tingkat konsumen. Maluku Utara akan bertahan pada level yang cukup tinggi Indonesia Provinsi Maluku Utara

Dari sisi fundamental, pergerakan

didukungolehseluruhdeterminannya yang masihkondusif

serta kondisi soasial-politik Malut yang aman terkendali selama

PILKADAdiperkirakandapatdirespondenganbaikolehpeningkatanpenggunaankapasitasproduksi.Teka naneksternaldiperkirakanterkendali

sehingga ekspor mulai tumbuh pada level yang menggembirakan

7.3 Prospek Perbankan

Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di level 7,5% diperkirakan akan memberikan dorongan positif terhadap perbaikan kondisi

Namun disisi lain akan menambah beban bagi pihak perbankan karena mereka harus menai suku bunga baik suku bunga kredit maupun tabungan.

Suku bunga acuan Bank Indonesia yang berada pada level yang cukup tinggi ini akan menahan pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi dan kredit perumahan (KPR) dari perbankan terpencil menyebabkan banyaknya kegiatan perpindahan tangan komoditas

akhirnya sampai pada konsumen yaitu masyarakat. Oleh karena itu, adanya

produsen akan direspon dengan kenaikan harga di tingkat distributor sampai ke tingkat pengecer sehingga harga akhir yang diterima oleh konsumen sudah mengalami beberapa kali kenaikan dan berujung pada tingkat harga yang tinggi.

volatile foods yang seharusnya mereda di triwulan I 2014 sejalan dengan turunnya harga komoditas ikan sebagai penyumbang terbesar

dikarenakan meredanya tinngi ombak diperkirakan akan tetap bertahan pada level ya

tinggi terkait dengan adanya bencana yang melanda berbagai daerah pusat produksi di seluruh wilayah Indonesia. Terlebih lagi wilayah Jawa dan Sulawesi yang merupakan dapur berbagai komoditas pokok yang dikonsumsi masyarakat Maluku Utara. Gangguan

disebabkan oleh turunnya kapasitas produksi akibat rusaknya lahan petani di wilayah Jawa dan Sulawesi dipekirakan menjadi penyebab pergerakan harga.Selain itu, terciptanya awan badai di perairan utara Indonesia termasuk Maluku Utara akan memperpanjang dampak faktor cuaca harga ikan di tingkat konsumen. Pada akhirnya, tingkat inflasi di Maluku Utara akan bertahan pada level yang cukup tinggi sesuai proyeksi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara.

Dari sisi fundamental, pergerakan diperkirakanmasihdalam level didukungolehseluruhdeterminannya yang masihkondusif. Kenaikanaktivitaskonsumsi

politik Malut yang aman terkendali selama

dapatdirespondenganbaikolehpeningkatanpenggunaankapasitasproduksi.Teka terkendaliseiringdenganpertumbuhanekonomidunia yang

sehingga ekspor mulai tumbuh pada level yang menggembirakan.

k Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di level 7,5% diperkirakan akan itif terhadap perbaikan kondisiCurrent Account Defisit

Namun disisi lain akan menambah beban bagi pihak perbankan karena mereka harus menai suku bunga baik suku bunga kredit maupun tabungan.

Suku bunga acuan Bank Indonesia yang berada pada level yang cukup tinggi ini akan menahan pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi dan kredit perumahan (KPR) dari perbankan terpencil menyebabkan banyaknya kegiatan perpindahan tangan komoditas-komoditas sebelum kenaikan harga di level produsen akan direspon dengan kenaikan harga di tingkat distributor sampai ke tingkat pengecer sehingga harga akhir yang diterima oleh konsumen sudah mengalami beberapa kali kenaikan dan

yang seharusnya mereda di triwulan I 2014 sejalan dengan turunnya harga komoditas ikan sebagai penyumbang terbesar inflasi Kota Ternate diperkirakan akan tetap bertahan pada level yang cukup tinggi terkait dengan adanya bencana yang melanda berbagai daerah pusat produksi di seluruh wilayah Indonesia. Terlebih lagi wilayah Jawa dan Sulawesi yang merupakan dapur berbagai komoditas pokok yang dikonsumsi masyarakat Maluku Utara. Gangguan pada pasokan yang disebabkan oleh turunnya kapasitas produksi akibat rusaknya lahan petani di wilayah Jawa dan erciptanya awan badai di memperpanjang dampak faktor cuaca Pada akhirnya, tingkat inflasi di sesuai proyeksi Kantor Perwakilan Bank

dalam level moderat, . Kenaikanaktivitaskonsumsiyang tinggi politik Malut yang aman terkendali selamapelaksanaan dapatdirespondenganbaikolehpeningkatanpenggunaankapasitasproduksi.Teka seiringdenganpertumbuhanekonomidunia yang mulai membaik

k Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di level 7,5% diperkirakan akan Current Account Defisit (CAD) Indonesia. Namun disisi lain akan menambah beban bagi pihak perbankan karena mereka harus menaikkan

Suku bunga acuan Bank Indonesia yang berada pada level yang cukup tinggi ini akan menahan pertumbuhan kredit terutama kredit konsumsi dan kredit perumahan (KPR) dari perbankan

mampu untuk tumbuh diatas 5% akan mendorong pertumbuhan tahunan perbankan dikisaran 20% (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan akan tumbuh dikisaran 15% (

dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia di level 7,5% sehingga perbankan menaikkan suku bunga tabungan dan deposito mereka. Hal ini merupakan

untuk menyimpan uangnya di Bank sehingga mendorong pertumbuhan DPK.

Selain itu, masih kencangnya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mempersiapkan wilayahnya serta didukung oleh investasi yang masuk

mendorong perkembangan kredit untuk sektor korporasi pada level yang masih cukup tinggi. Sebagai kesimpulan, perkembangan perbankan di Maluku Utara yang tidak terlepas dari kondisi perbankan nasional diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif selama triwulan I 2014.

mampu untuk tumbuh diatas 5% akan mendorong pertumbuhan tahunan perbankan dikisaran ). Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan akan tumbuh dikisaran 15% (

nya suku bunga acuan Bank Indonesia di level 7,5% sehingga perbankan menaikkan suku bunga tabungan dan deposito mereka. Hal ini merupakan magnet tersendiri bagi masyarakat untuk menyimpan uangnya di Bank sehingga mendorong pertumbuhan DPK.

h kencangnya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mempersiapkan wilayahnya serta didukung oleh investasi yang masuk dari pihak swasta akan mendorong perkembangan kredit untuk sektor korporasi pada level yang masih cukup tinggi.

kesimpulan, perkembangan perbankan di Maluku Utara yang tidak terlepas dari kondisi perbankan nasional diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif selama triwulan I 2014.

mampu untuk tumbuh diatas 5% akan mendorong pertumbuhan tahunan perbankan dikisaran ). Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan akan tumbuh dikisaran 15% (yoy) sejalan dengan nya suku bunga acuan Bank Indonesia di level 7,5% sehingga perbankan menaikkan tersendiri bagi masyarakat untuk menyimpan uangnya di Bank sehingga mendorong pertumbuhan DPK.

h kencangnya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam dari pihak swasta akan mendorong perkembangan kredit untuk sektor korporasi pada level yang masih cukup tinggi.

kesimpulan, perkembangan perbankan di Maluku Utara yang tidak terlepas dari kondisi perbankan nasional diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif selama triwulan I 2014.

Dokumen terkait