KAJIAN
REGIONAL
KANTOR PERWAKILAN
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN
REGIONAL PROVINSI MALUKU UTARA
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU UTARA
KEUANGAN
PROVINSI MALUKU UTARA
secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”
“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas s
TUGAS BANK INDONESIA
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, 2. Mengatur dan menjaga kelancaran s3. Mengatur dan mengawasi bank.
Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada : Redaksi :
Unit Kajian, Statistik, Kantor Perwakilan
Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate Telp : (0921)
Fax : (0921)
secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”
MISI BANK INDONESIA
“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang
negara Indonesia yang berkesinambungan”
TUGAS BANK INDONESIA
(Pasal 8 UU No. 23 Tahun 1999)Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Mengatur dan mengawasi bank.
Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada :
Kajian, Statistik, dan Survey
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate
(0921) 3121217 (0921) 3124017
nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”
“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan
stem keuangan untuk pembangunan jangka panjang
Tugas Bank Indonesia berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004 adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta mengatur dan mengawasi bank. Pelaksanaan tugas pokok tersebut ditujukan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Sejalan dengan undang-undang tersebut, keberadaan Kantor Bank Indonesia di daerah merupakan bagian dari jaringan kerja Kantor Pusat Bank Indonesia yang berperan sebagai pelaksana kebijakan Bank Indonesia dan tugas-tugas pendukung lainnya di daerah.
Sebagai jaringan kerja Kantor Pusat Bank Indonesia di bidang ekonomi dan moneter, Bank Indonesia Ternate berperan memberikan masukan dengan menyusun dan menerbitkan suatu produk yaitu Kajian Ekonomi Regional yang pokok bahasannya terdiri atas Perkembangan Ekonomi, Perkembangan Inflasi Regional, Kinerja Perbankan dan Sistem Pembayaran Provinsi Maluku Utara dan Prospek Ekonomi. Kajian ini diolah berdasarkan data dan informasi di daerah untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan kebijakan moneter Bank Indonesia dan diharapkan dapat menjadi salah satu bahan informasi bagi penentu kebijakan di daerah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih menemui beberapa kendala. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran serta kerjasama dari semua pihak agar kualitas dan manfaat laporan ini menjadi lebih baik di waktu yang akan datang.
Akhirnya, kepada pihak-pihak yang membantu tersusunnya laporan ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapkan terima kasih.
Ternate, Februari 2014
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI MALUKU UTARA
Budiyono Kepala Perwakilan
KATA PENGANTAR
I
DAFTAR ISI
iii
INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN PROVINSI MALUKU UTARA
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
vii
BAB I
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
1
1.1
Kondisi Umum
1
1.2
Perkembangan PDRB dari Sisi Permintaan
2
1.3
Perkembangan Ekonomi dari Sisi Penawaran
12
BAB II
PERKEMBANGAN INFLASI REGIONAL
21
2.1
Gambaran Umum
21
2.2
Perkembangan Inflasi Kota Ternate
22
2.3
Faktor-Faktor Penggerak Inflasi
27
BOKS I
PERILAKU
VOLATILE FOOD DAN INFLASI UMUM KOTA TERNATE
33
BAB III
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
37
3.1
Gambaran Umum
37
3.2
Perkembangan Aset Bank Umum
37
3.3
Penghimpunan Dana Bank Umum
38
3.4
Penyaluran Kredit
39
3.5
Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum
40
3.6
Non Performing Loans (NPLs) Bank Umum
40
3.7
Perkembangan Bank Syariah
41
3.8
Perkembangan BPR dan BPRS
42
BOKS II
FINANCIAL INCLUSION DI MALUKU UTARA
45
BAB IV
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
51
4.1
Gambaran Umum
51
4.2
Pendapatan Daerah
52
4.3
Belanja Daerah
53
4.4
Defisit dan Pembiayaan
56
BAB V
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
57
5.1
Kondisi Umum
57
6.3
Pengangguran
67
6.4
Nilai Tukar Petani (NTP)
68
6.5
Tingkat Kemiskinan
71
BAB VII
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
73
7.1
Prospek Perekonomian Makro
73
7.2
Prospek Inflasi Daerah
75
A. Inflasi dan PDRB
Tw.1 Tw.2 Tw.3 Tw.4 Tw.1 Tw.2 Tw.3 Tw.4
MAKRO
Indeks Harga Konsumen (Kota Ternate) 133.20 134,73 135.68 136.87 138.49 138.68 148.78 150.25
Laju Inflasi Tahunan (yoy %) 4.5 4.3 3.9 3.3 4.0 2.9 9.66 9.78
PDRB - harga konstan (Milyar Rp) 837.07 851.22 874.48 882.73 887.45 905.45 923.30 940.11
- Pertanian 279.7 284.5 287.8 287.8 289.5 288.9 292.2 292.2
- Pertambangan & Penggalian 33.79 31.92 32.87 33.86 33.91 33.38 33.35 34.37
- Industri Pengolahan 97.13 98.30 99.38 98.21 100.25 102.88 104.50 106.02
- Listrik, Gas & Air Bersih 3.98 4.05 4.15 4.23 4.18 4.31 4.35 4.48
- Bangunan 16.33 17.03 17.56 17.78 17.31 17.63 17.93 18.44
- Perdagangan, Hotel & Restoran 241.55 246.61 259.41 265.32 268.65 280.00 288.35 297.33
- Pengangkutan & Komunikasi 67.71 69.06 71.04 72.03 71.74 72.45 73.94 75.11
- Keuangan, Persewaaan & Jasa 30.88 31.45 32.29 32.32 32.33 33.58 34.38 35.47
- Jasa 65.95 68.28 70.02 71.22 69.61 72.37 74.32 76.66
Pertumbuhan PDRB (yoy %) 7.3 7.3 6.3 5.8 6.02 6.37 5.58 6.50
Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 0.17 0.09 0.11 0.18 0.19 0.18 0.15 0.20
Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 3.86 1.89 2.36 4.56 4.62 1.36 3.93 6.38
Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 0.0034 0.0058 0.0000 0.0009 0.0002 0.0020 0.0016 0.0008 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 0.0014 0.0037 0.0000 0.0013 0.0000 0.0043 0.0017 0.0010
TAHUN 2013 TAHUN 2012
PERBANKAN Bank Umum:
Total Aset (Rp milyar) 5072.350138 5266.306035 5,477.92 5,791.38 5,906.48 5,959.34 6262.19 6602.52 DPK (Rp milyar) 4,313.00 4,352.70 4,461.72 4,424.58 4,792.54 4,743.51 4,923.28 4,830.80 - Tabungan 2,021.02 2,253.16 2,351.96 2,737.29 2,513.83 2,598.37 2,786.21 3,170.73 - Giro 1,521.24 1,341.48 1,323.81 865.03 1,390.55 1,282.53 1,290.50 779.16 - Deposito 770.74 758.06 785.95 822.26 888.16 862.61 846.56 880.90 Kredit (Rp milyar) 3299.827979 3552.11225 3,708.30 3,864.23 4,025.03 4,375.88 4508.428 4,631.48 - Modal Kerja 1119.042333 1356.446131 1,164.32 1,169.31 1,185.19 1,278.99 1278.4552 1,295.95 - Konsumsi 300.2819155 330.1432419 2,196.47 2,334.80 2,469.36 2,623.35 479.14931 483.46 - Investasi 1880.503731 1865.522877 347.51 360.13 370.48 473.54 2750.8235 2,852.07 LDR 76.51 81.61 83.1 87.3 84.0 92.2 91.57 95.87
Kredit UMKM (Rp milyar)
Kredit Mikro (Rp milyar) 254.13 405.79 222.32 224.39 235.73 255.97 249.11 266.43
- Modal Kerja 214.80 363.65 175.05 180.25 190.67 191.63 184.57 199.01
- Konsumsi - - -
-- Investasi 39.33 42.15 47.27 44.14 45.06 64.34 64.54 67.42
Kredit Kecil (Rp milyar) 650.16 810.30 761.40 805.70 790.40 840.55 820.45 830.03
- Modal Kerja 589.35 614.76 575.70 613.33 594.57 595.76 580.44 591.66
- Konsumsi 8.05 0.14 - - -
-- Investasi 52.75 195.40 185.70 192.37 195.83 244.79 240.01 238.37
Kredit Menengah (Rp milyar) 242.57 299.90 273.13 260.39 282.47 335.78 347.74 355.90
- Modal Kerja 204.20 242.16 217.98 191.21 211.85 248.75 256.98 262.53
- Konsumsi - - -
-- Investasi 38.37 57.73 55.15 69.18 70.62 87.03 90.76 93.37
Total Kredit MKM (Rp milyar) 1,275.70 1,250.02 1,256.85 1,290.48 1,308.60 1,432.30 1,417.30 1452.35
NPL MKM gross (%) 1.9 2.2 4.1 3.8 5.5 5.6 6.6 6.4
Keterangan:
GAMBARAN UMUM
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara atas dasar harga konstan pada triwulan IV-2013 tercatat sebesar Rp 940,11 milyar rupiah, tumbuh 6,5% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini berada diatas pertumbuhan tahunan nasional yang tercatat sebesar 5,78% (yoy). Jika dibandingkan triwulan III-2013 pertumbuhan yang terjadi pada triwulan laporan adalah 1,82% (qtq). Secara aggregat selama tahun 2013, Maluku Utara berhasil
membukukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,12% dengan total
nominal sebesar Rp. 3.65 triliun.
Laju kenaikan harga barang dan jasa Maluku Utara yang direpresentasikan oleh Kota Ternate mengalami peningkatan selama triwulan IV-2013. Secara tahunan, terlihat terjadi volatilitas yang cukup besar tingkat inflasi di kota ternate selama tahun 2013 dengan posisi di penghujung tahun sebesar 9,78% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,29% (yoy).
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Dari sisi permintaan (penggunaan), pertumbuhan ekonomi utamanya digerakkan oleh seluruh aspek perekonomian. Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, beberapa sektor mengalami perlambatan seperti halnya pengeluaran konsumsi rumah tangga yang melambat tipis di
penghujung tahun sebesar -0,02% (qtq) kemudian diikuti oleh
pembentukan modal tetap bruto 0,40%) serta ekspor barang dan jasa (-1,62%, qtq). Sementara itu, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dan pengeluaran konsumsi pemerintah terakselerasi pertumbuhannya masing-masing sebesar 1,01% (qtq) dan 1,95% (qtq).
direpresentasikan oleh Kota Ternate mengalami peningkatan pada triwulan IV 2013 yang tercatat sebesar 9,78% (yoy), jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan data periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,29% (yoy). Tekanan inflasi yang dialami oleh Kota Ternate juga terpantau lebih tinggi dibandingkan dengan Nasional dan Zona Sulampua (Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua) yang masing-masing tercatat sebesar 8,38% (yoy) dan 7.02% (yoy).
PERKEMBANGAN PERBANKAN
Secara umum kinerja perbankan di Maluku Utara pada triwulan IV-2013 menunjukan perkembangan positif, baik secara kelembagaan maupun
secara keuangan. Aset perbankan pada triwulan laporan tercatat
mengalami kenaikan yang juga diiringi oleh kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang disalurkan. Pada triwulan laporan tingkat pertumbuhan penyaluran dana tercatat lebih tinggi dibandingkan
penghimpunan DPK sehingga mengakibatkan Loan to Deposit Ratio (LDR)
meningkat. Peningkatan penyaluran kredit ini juga diiringi peningkatan rasio Non Performing Loan’s (NPL) yang sedikit meningkat, namun demikian rasio ini masih berada didalam batas aman yang ditetapkan. Secara kelembagaan, terdapat penambahan jaringan kantor setingkat kantor cabang pembantu bank umum sebanyak dua kantor, selain itu juga satu kantor pusat BPRS dan satu kantor cabang BPR sedang dalam proses perizinan. Dengan penambahan jaringan kantor tersebut diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan perbankan.
KEUANGAN DAERAH
Pada tahun 2013, Pemerintah Provinsi Maluku Utara memiliki target
pendapatan dalam APBD sebesar Rp. 1,3 triliun, meningkat 17,9% (yoy)
dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, target belanja di tahun
2013 sebesar Rp. 1,40 triliun atau meningkat 20% (yoy) dibandingkan
SISTEM PEMBAYARAN
Aliran uang kartal pada triwulan IV 2013 di Maluku Utara menunjukkannet Outflow yang berarti uang kartal ke masyarakat (bayaran, penukaran, kas keliling) lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang masuk ke khasanah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara (setoran, penukaran, kas keliling). Selama triwulan laporan tercatat bahwa terdapat 1.631.445 lembar uang tidak layak edar (UTLE) yang masuk ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, turun signifikan sebesar
74,46% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau
turun 36,03% dibandingkan triwulan III 2013.
TENAGA KERJA
Kondisi ketenagakerjaan di Maluku Utara periode Agustus 2013 menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan data Agustus 2012 dan Februari 2013. Hal ini tercermin dari adanya kenaikan jumlah penduduk umur 15 tahun keatas yang diikuti oleh koreksi jumlah pengangguran yang cukup signifikan. Disisi lain, terjadi penurunan jumlah angkatan kerja dan partisipasi kerja pada periode laporan dibandingkan dengan data Agustus tahun sebelumnya.
.
PROSPEK EKONOMI REGIONAL
Menyambut tahun 2014, Provinsi Maluku Utara masih diperkirakan
tumbuh pada level 7,3%±1 (yoy). Sumber pertumbuhan diawal tahun
2014 diperkirakan masih berasal dari tiga sektor utama yaitu sektor
pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) serta sektor
industri pengolahan. Sementara itu, sektor pertambangan yang
digadangkan menjadi salah satu sektor utama di masa yang akan
datang
diperkirakan
akan
mengalami
pukulan
keras
dari
pemberlakuan UUD Minerba tahun 2009 oleh pemerintah pusat.
dengan data historisnya yaitu dikisaran 9,7%±1 (yoy).
Walaupun
demikian, kondisi perekonomian Maluku Utara yang diperkirakan
masih mampu untuk tumbuh diatas 5% akan mendorong
pertumbuhan perbankan dikisaran 20% (yoy). Dana Pihak Ketiga
(DPK) diperkirakan akan tumbuh dikisaran 15% (yoy) sejalan dengan
dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia di level 7,5%.
1.1 Kondisi Umum
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku Utara atas dasar harga konstan pada triwulan IV 2013 tercatat sebesar Rp. 940,11 miliar, naik cukup tinggi sebesar 6.5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian
diatas rata-rata pertumbuhannya selama lebih dari satu dekade terakhir (2002 yang tercatat pada level 5,2%. Selain
tahun ini masih berada diatas pertumbuhan ekonom
Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,82% (qtq
membukukan rata-rata pertumbuhan ekonomi 3.65 triliun.
Dari sisi permintaan (penggunaan), pertumbuhan ekonomi utamanya digerakkan oleh seluruh aspek perekonomian. Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, beberapa sektor mengalami perlambatan seperti halnya pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mela
-100,000.0 200,000.0 300,000.0 400,000.0 500,000.0 600,000.0 700,000.0 800,000.0 900,000.0 1,000,000.0
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku Utara atas dasar harga konstan pada triwulan IV 2013 tercatat sebesar Rp. 940,11 miliar, naik cukup tinggi sebesar 6.5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian
rata pertumbuhannya selama lebih dari satu dekade terakhir (2002
yang tercatat pada level 5,2%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara di penghujung tahun ini masih berada diatas pertumbuhan ekonomi Nasional yang tercatat sebesar 5,78% ( Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan
qtq). Secara aggregat selama tahun 2013, Maluku Utara berhasil rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,12% dengan total nominal sebesar Rp.
Dari sisi permintaan (penggunaan), pertumbuhan ekonomi utamanya digerakkan oleh seluruh aspek perekonomian. Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, beberapa sektor mengalami perlambatan seperti halnya pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mela
-1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 100,000.0 200,000.0 300,000.0 400,000.0 500,000.0 600,000.0 700,000.0 800,000.0 900,000.0 1,000,000.0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2009 2010 2011 2012 2013
PDRB g_PDRB_yoy (aksis kanan)
Grafik 1.1
Perkembangan PDRB Maluku Utara
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku Utara atas dasar harga konstan pada triwulan IV 2013 tercatat sebesar Rp. 940,11 miliar, naik cukup tinggi sebesar 6.5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian Maluku Utara berada rata pertumbuhannya selama lebih dari satu dekade terakhir (2002 – triwulan III 2013) itu, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara di penghujung onal yang tercatat sebesar 5,78% (yoy). Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Maluku Utara mencatatkan pertumbuhan ). Secara aggregat selama tahun 2013, Maluku Utara berhasil sebesar 6,12% dengan total nominal sebesar Rp.
Dari sisi permintaan (penggunaan), pertumbuhan ekonomi utamanya digerakkan oleh seluruh aspek perekonomian. Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, beberapa sektor mengalami perlambatan seperti halnya pengeluaran konsumsi rumah tangga yang melambat tipis
1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
(-0,40%) serta ekspor barang dan jasa (
lembaga swasta nirlaba dan pengeluaran konsumsi pemer masing-masing sebesar 1,01% (
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara sebesar 6,5% ( perdagangan, hotel dan restoran (PHR)
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
Proses pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (PILKADA) berlangsung dengan aman dan lancar serta tidak ada kejadian
mengganggu kestabilan sosial budaya
perekonomian yang tinggi di triwulan akhir 2013
1.2 Perkembangan PDRB dari Sisi Permintaan
Struktur perekonomian Maluku Utara dari sisi permintaan (penggunaan) pada triwulan masih didominasi oleh konsumsi
memiliki peran yang cukup besar pembentukan modal tetap bruto/inve
sebesar 24,2%, kemudian impor dan perubahan stok yang menjadi komponen pengurang PDRB masing-masing memiliki pangsa sebesar 2
Konsumsi lembaga swasta nirlaba mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi di triwulan IV 2013 sebesar 10,05% (yoy) namun dikarenakan pangsanya yang masih kecil sehingga andil yang
Pembentukan Modal Tetap Bruto, 10.3 Perubahan Stok & Diskrepansi Statistik, (8.7) Ekspor Barang dan Jasa, 24.2 Sumber : B
) serta ekspor barang dan jasa (-1,62%, qtq). Sementara itu, pengeluaran konsumsi
lembaga swasta nirlaba dan pengeluaran konsumsi pemerintah terakselerasi pertumbuhannya masing sebesar 1,01% (qtq) dan 1,95% (qtq).
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara sebesar 6,5% (
perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang melesat 12,06% (yoy) kemudian d
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (9,74%, yoy) dan industri pengolahan (7,95%,
Proses pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (PILKADA)
berlangsung dengan aman dan lancar serta tidak ada kejadian force m
mengganggu kestabilan sosial budaya di Maluku Utara sehingga mendukung lancarnya kegiatan di triwulan akhir 2013.
1.2 Perkembangan PDRB dari Sisi Permintaan
Struktur perekonomian Maluku Utara dari sisi permintaan (penggunaan) pada triwulan
masih didominasi oleh konsumsi masyarakat dengan pangsa 68,3%. Konsumsi pemerintah juga cukup besar dengan pangsa sebesar 32,2%. Sementara itu
pembentukan modal tetap bruto/investasi (PMTB) memiliki pangsa 10,3%. E
%, kemudian impor dan perubahan stok yang menjadi komponen pengurang PDRB asing memiliki pangsa sebesar 26,2% dan 8,7%.
Konsumsi lembaga swasta nirlaba mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi di triwulan IV 2013 ) namun dikarenakan pangsanya yang masih kecil sehingga andil yang
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, 67.5 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba, 0.7 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, 32 .2 Pembentukan Modal Tetap Bruto, 10.3 Perubahan Diskrepansi Statistik, (8.7) Ekspor Barang dan Jasa, 24.2 Dikurangi Impor Barang dan Jasa, 26.2 Grafik 1.2
Struktur PDRB Sisi Penggunaan
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
. Sementara itu, pengeluaran konsumsi intah terakselerasi pertumbuhannya
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara sebesar 6,5% (yoy) ini dimotori oleh ) kemudian disusul oleh ) dan industri pengolahan (7,95%, yoy). Proses pemungutan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara (PILKADA) force major lainnya yang Maluku Utara sehingga mendukung lancarnya kegiatan
Struktur perekonomian Maluku Utara dari sisi permintaan (penggunaan) pada triwulan IV 2013 Konsumsi pemerintah juga %. Sementara itu kegiatan %. Ekspor memiliki pangsa %, kemudian impor dan perubahan stok yang menjadi komponen pengurang PDRB
Konsumsi lembaga swasta nirlaba mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi di triwulan IV 2013 ) namun dikarenakan pangsanya yang masih kecil sehingga andil yang
Pengeluaran Konsumsi Tangga, 67.5 Pengeluaran Konsumsi Nirlaba, 0.7
diberikan sangat terbatas yaitu sebesar
memiliki andil terbesar (67,5%) kepada PDRB Maluku Utara mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 6,37% (yoy). Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar perekonomian Maluku Utara dari sisi permintaan masih me
terkonfirmasi dengan terakselerasinya pertumbuhan tahunan impor yang tercatat sebesar 8,98% (yoy), lebih tinggi 0,78% (qtq
sebelumnya. Selain itu, naiknya laju pertumbuhan impor juga berarti ketergantungan Maluku Utara terhadap barang
Kenaikan konsumsi ini juga ditandai oleh
karena digunakan untuk konsumsi internal daerah yang melonjak di penghujung tahun.
1.2.1 Konsumsi
Pertumbuhan konsumsi masyarakat pada triwulan laporan masih terjaga pada
dan relatif stabil dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi masyarakat yang terdiri dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh sebesar 6,4% (
dengan pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya. Be konsumsi masyarakat adalah
sipil atau PNS), perayaan hari raya natal, liburan tahun baru serta walaupun andil yang diberikan
masyarakat secara aggregat di triwulan laporan Berdasarkan indeks tendensi konsumen
dapat diartikan bahwa kondisi ekonomi masyarakat mening
Komponen Konsumsi Masyarakat Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Dikurangi Impor PDRB
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
diberikan sangat terbatas yaitu sebesar 0,7%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang memiliki andil terbesar (67,5%) kepada PDRB Maluku Utara mencatatkan angka pertumbuhan . Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar perekonomian Maluku Utara dari sisi permintaan masih mengandalkan tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Hal ini terkonfirmasi dengan terakselerasinya pertumbuhan tahunan impor yang tercatat sebesar 8,98% qtq) jika dibandingkan dengan laju pertumbuhannya di triwulan n itu, naiknya laju pertumbuhan impor juga berarti
ketergantungan Maluku Utara terhadap barang-barang impor dalam pemenuhan kebutuhannya. Kenaikan konsumsi ini juga ditandai oleh turunnya laju pertumbuhan ekspor barang dan jasa
kan untuk konsumsi internal daerah yang melonjak di penghujung tahun.
Pertumbuhan konsumsi masyarakat pada triwulan laporan masih terjaga pada
dan relatif stabil dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi masyarakat yang terdiri dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh sebesar 6,4% (
dengan pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya. Beberapa faktor yang memicu pertumbuhan adalah naiknya pendapatan masyarakat (penyesuaian gaji pegawai negeri perayaan hari raya natal, liburan tahun baru serta pelaksanaan PILKADA Malut 2013 walaupun andil yang diberikan ketiga faktor terakhir kurang signifikan terhadap konsumsi
di triwulan laporan.
Berdasarkan indeks tendensi konsumen (ITK) di triwulan IV 2013 yang tercatat sebesar 110,83, kondisi ekonomi masyarakat meningkat namun tingkat optimisme
Komponen Pertumbuhan(yoy ) Kontribusi
(%) Konsumsi Masyarakat 6.4 68.3 Konsumsi Pemerintah 6.1 32.2 4.9 10.3 1.2 24.2 Dikurangi Impor 9.0 26.2 6.5 6.5 Tabel 1.1
Struktur PDRB Sisi Penggunaan
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
0,7%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga yang memiliki andil terbesar (67,5%) kepada PDRB Maluku Utara mencatatkan angka pertumbuhan . Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar perekonomian Maluku Utara ngandalkan tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Hal ini terkonfirmasi dengan terakselerasinya pertumbuhan tahunan impor yang tercatat sebesar 8,98% ) jika dibandingkan dengan laju pertumbuhannya di triwulan n itu, naiknya laju pertumbuhan impor juga berarti semakin tinggi barang impor dalam pemenuhan kebutuhannya. turunnya laju pertumbuhan ekspor barang dan jasa kan untuk konsumsi internal daerah yang melonjak di penghujung tahun.
Pertumbuhan konsumsi masyarakat pada triwulan laporan masih terjaga pada tingkat yang baik dan relatif stabil dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi masyarakat yang terdiri dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh sebesar 6,4% (yoy), sama berapa faktor yang memicu pertumbuhan naiknya pendapatan masyarakat (penyesuaian gaji pegawai negeri pelaksanaan PILKADA Malut 2013 kurang signifikan terhadap konsumsi
di triwulan IV 2013 yang tercatat sebesar 110,83, kat namun tingkat optimisme
113,23. Selain itu, peningkatan kondisi ekonomi konsumen ini didorong oleh peningkatan indeks penerimaan rumah tangga (IPRT) saat ini seb
Konsumsi masyarakat yang tumbuh positif ini juga ditandai dengan pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan dimana kredit konsumsi tercatat tumbuh signifikan sebesar
(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya namun melambat jika dibandingkan dengan
sebesar 29,89% (yoy)..
Sementara itu, nilai tukar petani (NTP)
tercatat sebesar 100,59 pada akhir triwulan laporan atau turun tipis
-100,000.0 200,000.0 300,000.0 400,000.0 500,000.0 600,000.0 700,000.0 800,000.0
I II III IV I II III IV I II III IV 2009 2010 2011
Kons. Masyarakat g_Kons. Masyarakat_yoy (aksis kanan)
102.47 103.63 110.10 103.82 104.98 109.67 111.15 102.17 95.00 97.00 99.00 101.00 103.00 105.00 107.00 109.00 111.00 113.00 I II III IV I II III 2011 2012 Grafik 1.3
Perkembangan Konsumsi Masyarakat
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.5
Indeks Penadpatan Rumah Tangga (IPRT)
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
113,23. Selain itu, peningkatan kondisi ekonomi konsumen ini didorong oleh peningkatan indeks penerimaan rumah tangga (IPRT) saat ini sebesar 111,04.
Konsumsi masyarakat yang tumbuh positif ini juga ditandai dengan pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan dimana kredit konsumsi tercatat tumbuh signifikan sebesar
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 21,31% ( namun melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang
Sementara itu, nilai tukar petani (NTP) sebagai gambaran tingkat daya beli petani di Maluku Utara tercatat sebesar 100,59 pada akhir triwulan laporan atau turun tipis
0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0% 14.0% I II III IV I II III IV 2012 2013 g_Kons. Masyarakat_yoy (aksis kanan)
102.4 105.3 110.4 106.6107.18 108.6 111.7 95 97 99 101 103 105 107 109 111 113 115 I II III IV I II 2011 2012 102.17 101.88 106.87 112.8 111.04 IV I II III IV 2013 -500.00 1,000.00 1,500.00 2,000.00 2,500.00 3,000.00 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 2011 2012
Kredit Konsumsi g_yoy (aksis kanan)
Grafik 1.3
Perkembangan Konsumsi Masyarakat
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.4
Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Indeks Penadpatan Rumah Tangga (IPRT)
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.6
Perkembangan Kredit Konsumsi
113,23. Selain itu, peningkatan kondisi ekonomi konsumen ini didorong oleh peningkatan indeks
Konsumsi masyarakat yang tumbuh positif ini juga ditandai dengan pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan dimana kredit konsumsi tercatat tumbuh signifikan sebesar 22,16% yang tumbuh sebesar 21,31% (yoy) periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh
sebagai gambaran tingkat daya beli petani di Maluku Utara tercatat sebesar 100,59 pada akhir triwulan laporan atau turun tipis sebesar 0,9% (yoy)
111.7 107.8 102.5 107.2 113.2 110.8 III IV I II III IV 2012 2013 0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 45.00% 50.00% 9 11 1 3 5 7 9 11 2013 g_yoy (aksis kanan)
Grafik 1.4
Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.6
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat pada
lain, pertumbuhan konsumsi di Maluku Utara digerakkan oleh masyarakat baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan.
Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di Maluku Utara juga terlihat dari pergerakan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate pada sebagian besar
luar daerah seperti Surabaya, Makassar dan Bitung (Manado).
97.00 98.00 99.00 100.00 101.00 102.00 103.00 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 2011 2012
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.8
Volume Bongkar Bahan Makanan (Ton/M
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat pada level 101,55. Dengan kata lain, pertumbuhan konsumsi di Maluku Utara digerakkan oleh masyarakat baik di daerah perkotaan
Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di Maluku Utara juga terlihat dari pergerakan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate pada sebagian besar komoditas yang dikirim dari luar daerah seperti Surabaya, Makassar dan Bitung (Manado).
-2.0% -1.0% 0.0% 1.0% 2.0% 3.0% 4.0% 5.0% 97.00 98.00 99.00 100.00 101.00 102.00 103.00 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2011 2012 2013
NTP g_yoy (aksis kanan)
11 1 3 5 7 9 11 2013 0 100 200 300 400 500 600 700 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2011 2012 Grafik 1.7
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Volume Bongkar Bahan Makanan (Ton/M3)
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
Grafik 1.9
Volume Bongkar Telur (Ton/M
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
level 101,55. Dengan kata lain, pertumbuhan konsumsi di Maluku Utara digerakkan oleh masyarakat baik di daerah perkotaan
Meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di Maluku Utara juga terlihat dari pergerakan kegiatan komoditas yang dikirim dari
7 9 11 1 3 5 7 9 11 2012 2013
1.9
Volume Bongkar Telur (Ton/M3)
1.2.2 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Pertumbuhan investasi atau modal tetap domestik bruto (PMTB) pada triwulan IV 2013 masih terjaga pada tingkat yang cukup tinggi
sepanjang tahun 2013 namun secara nominal terpantau adanya kenaikan investasi di Maluku Utara. jika pada triwulan III 2013 PMTB Maluku Utara tumbuh sebesar 5,2% (
triwulan IV 2013 tumbuh melambat di angka 4,9% (
banyak digerakkan oleh pembangunan infrastruktur hampir diseluruh wilayah provinsi Maluku Utara dalam rangka mendukung program MP3EI baik infrastruktur dasar seperti jembatan dan jalan raya ataupun fasilitas pendukung transportasi
mengingat kondisi geografis Maluku Utara yang berupa kepulauan.
pembangunan yang dilakukan adalah finalisasi jalan lingkar Pulau Morotai, pembangunan jalan 0 200 400 600 800 1000 1200 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 2011 2012 -3000 2000 7000 12000 17000 22000 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 2011 2012 Grafik 1.10
Volume Bongkar Minuman Ringan (Ton/M
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate Grafik 1.12
Volume Bongkar Beras Umum Non Dolog (Ton/M
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
1.2.2 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
Pertumbuhan investasi atau modal tetap domestik bruto (PMTB) pada triwulan IV 2013 masih terjaga pada tingkat yang cukup tinggi, walaupun mengalami perlambatan di setiap
sepanjang tahun 2013 namun secara nominal terpantau adanya kenaikan investasi di Maluku Utara. jika pada triwulan III 2013 PMTB Maluku Utara tumbuh sebesar 5,2% (
triwulan IV 2013 tumbuh melambat di angka 4,9% (yoy). kegiatan investasi pada triwulan laporan banyak digerakkan oleh pembangunan infrastruktur hampir diseluruh wilayah provinsi Maluku Utara dalam rangka mendukung program MP3EI baik infrastruktur dasar seperti jembatan dan jalan raya ataupun fasilitas pendukung transportasi lainnya seperti pelabuhan yang perannya cukup vital mengingat kondisi geografis Maluku Utara yang berupa kepulauan.
pembangunan yang dilakukan adalah finalisasi jalan lingkar Pulau Morotai, pembangunan jalan 11 1 3 5 7 9 11 2013 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 1 3 5 7 9 11 1 3 5 2011 2012 9 11 1 3 5 7 9 11 2012 2013 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 1 3 5 7 9 11 1 3 2011
Volume Bongkar Minuman Ringan (Ton/M3)
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
Grafik 1.
Volume Bongkar Bawang (Ton/M
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate Grafik 1.12
Volume Bongkar Beras Umum Non Dolog (Ton/M3)
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
Grafik 1.
Total Volume Bongkar (Ton/M
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate
Pertumbuhan investasi atau modal tetap domestik bruto (PMTB) pada triwulan IV 2013 masih , walaupun mengalami perlambatan di setiap triwulan sepanjang tahun 2013 namun secara nominal terpantau adanya kenaikan investasi di Maluku Utara. jika pada triwulan III 2013 PMTB Maluku Utara tumbuh sebesar 5,2% (yoy), maka pada asi pada triwulan laporan banyak digerakkan oleh pembangunan infrastruktur hampir diseluruh wilayah provinsi Maluku Utara dalam rangka mendukung program MP3EI baik infrastruktur dasar seperti jembatan dan jalan lainnya seperti pelabuhan yang perannya cukup vital mengingat kondisi geografis Maluku Utara yang berupa kepulauan. Beberapa kegiatan pembangunan yang dilakukan adalah finalisasi jalan lingkar Pulau Morotai, pembangunan jalan
7 9 11 1 3 5 7 9 11 2012 2013
5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2012 2013
Grafik 1.11
Volume Bongkar Bawang (Ton/M3)
Sumber : PT Pelindo Cabang Ternate Grafik 1.13
Total Volume Bongkar (Ton/M3)
raya Sofifi – Tobelo, perpanjangan
pusat perbelanjaan baru di daerah Tapak Kota Ternate, serta berbagai kegiatan pembangunan lainnya di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara.
Selain itu, pertumbuhan investasi di Maluku Utara juga tercermin dari perkembangan kredit investasi yang disalurkan perbankan hingga Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp. 483,46 miliar atau naik signifikan sebesar 34,25% (
sebelumnya. Pada triwulan laporan,
17,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini turut mengkonfirmasi pertumbuhan positif kegiatan investasi dan pembangunan di Maluku Utara baik
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 -100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 2011 2012
Kredit Investasi g_yoy (aksis kanan)
Perkembangan Investasi di Maluku
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah Grafik 1.15
Perkembangan Kredit Investasi
anganrun way bandara Baabullah, pembangunan dan pengoperasian
pusat perbelanjaan baru di daerah Tapak Kota Ternate, serta berbagai kegiatan pembangunan lainnya di seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara.
Selain itu, pertumbuhan investasi di Maluku Utara juga tercermin dari perkembangan kredit investasi yang disalurkan perbankan hingga Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp. 483,46 miliar atau naik signifikan sebesar 34,25% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun
Pada triwulan laporan, volume pengadaan semen di Maluku
jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini turut mengkonfirmasi pertumbuhan positif kegiatan investasi dan pembangunan di Maluku Utara baik
0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0% 14.0% 16.0%
I II III IV I II III IV I II III IV 2011 2012 2013
PMTB g_yoy (aksis kanan)
-20.00% -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 1 3 5 7 9 11 2013 g_yoy (aksis kanan)
-5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 1 3 5 7 9 11 1 3 2012 Konsumsi Semen Grafik 1.14
Perkembangan Investasi di Maluku Utara
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Perkembangan Kredit Investasi Perkembangan Konsumsi SemenGrafik 1.16
Sumber : ASI
bandara Baabullah, pembangunan dan pengoperasian pusat perbelanjaan baru di daerah Tapak Kota Ternate, serta berbagai kegiatan pembangunan
Selain itu, pertumbuhan investasi di Maluku Utara juga tercermin dari perkembangan kredit investasi yang disalurkan perbankan hingga Desember 2013 yang tercatat sebesar Rp. 483,46 miliar ) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun volume pengadaan semen di Maluku Utara naik sebesar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini turut mengkonfirmasi pertumbuhan positif kegiatan investasi dan pembangunan di Maluku Utara baik
-100.0% 0.0% 100.0% 200.0% 300.0% 400.0% 500.0% 3 5 7 9 11 2013 g_yoy (aksis kanan) 16
1.2.3 Pengeluaran Pemerintah
Kinerja pengeluaran pemerintah pada triwulan IV 2013 tumbuh sebesar sebesar 1,95 poin jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar pengeluaran pemerintah ini juga terjadi jika dilihat dari data triwulanannya ( 3,83% (qtq), lebih tinggi jika dibandingkan triwulan III 2013 yan
Penghujung tahun merupakan jadwal penyelesaian berbagai proyek pembangunan pemerintah baik yang dibiayai melalui APBD maupun APBN sehingga p
terjadi di triwulan laporan. Hal ini mendorong n tahun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Peningkatan belanja pemerintah secara triwulanan juga terlihat dari perkembangan saldo giro pemerintah di perbankan, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Pada triwulan IV 2013, jumlah saldo pemerintah di perbankan mengalami penurunan sebesar
dibandingkan triwulan sebelumnya atau 48,97% ( sama tahun sebelumnya. Semakin
pengeluaran belanja pemerintah daerah lebih rendah dibandingkan tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.
1.2.4 Kegiata Ekspor – Impor
Kinerja ekspor dan impor di penghujung tahun 2013 walaupun hingga akhir tahun tercatat
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2011 2012
Kons. Pemerintah g_yoy (aksis kanan)
Grafik 1.17
Perkembangan Pengeluaran Pemerintah
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah 1.2.3 Pengeluaran Pemerintah
Kinerja pengeluaran pemerintah pada triwulan IV 2013 tumbuh sebesar 6,03% ( sebesar 1,95 poin jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 4,07% ( pengeluaran pemerintah ini juga terjadi jika dilihat dari data triwulanannya (
), lebih tinggi jika dibandingkan triwulan III 2013 yang berada pada posisi 1,95% ( Penghujung tahun merupakan jadwal penyelesaian berbagai proyek pembangunan pemerintah baik yang dibiayai melalui APBD maupun APBN sehingga pembayaran cermin kedua kontraktor terjadi di triwulan laporan. Hal ini mendorong naiknya realisasi pengeluaran pemerintah di akhir tahun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
pemerintah secara triwulanan juga terlihat dari perkembangan saldo giro pemerintah di perbankan, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Pada triwulan IV 2013, jumlah saldo pemerintah di perbankan mengalami penurunan sebesar
dibandingkan triwulan sebelumnya atau 48,97% (yoy) jika dibandingkan dengan period Semakin rendah saldo giro yang dimiliki Pemda
pengeluaran belanja pemerintah daerah pada tahun berjalan sudah relatif baik
dibandingkan tahun lalu menunjukkan realisasi belanja pemerintah dibandingkan tahun sebelumnya.
Impor
Kinerja ekspor dan impor di penghujung tahun 2013 terpantau mengalami pertumbuhan positif
walaupun hingga akhir tahun tercatat net import dimana nilai impor sedikit lebih tinggi
-2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 Q1 Q2 Q3 Q4 2013 g_yoy (aksis kanan)
0.00 500.00 1000.00 1500.00 2000.00 2500.00 I II III IV I II III 2011 2012
Giro Pemda g_yoy (aksis kanan) Perkembangan Pengeluaran Pemerintah
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.
Perkembangan Giro Pemda
6,03% (yoy), terakselerasi 4,07% (yoy). akselerasi pengeluaran pemerintah ini juga terjadi jika dilihat dari data triwulanannya (qtq) yang tumbuh g berada pada posisi 1,95% (qtq). Penghujung tahun merupakan jadwal penyelesaian berbagai proyek pembangunan pemerintah embayaran cermin kedua kontraktor aiknya realisasi pengeluaran pemerintah di akhir
pemerintah secara triwulanan juga terlihat dari perkembangan saldo giro pemerintah di perbankan, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Pada triwulan IV 2013, jumlah saldo pemerintah di perbankan mengalami penurunan sebesar 21,15% (qtq) ) jika dibandingkan dengan periode yang emda menandakan bahwa sudah relatif baik. Jumlah saldo yang pemerintah lebih baik
terpantau mengalami pertumbuhan positif dimana nilai impor sedikit lebih tinggi -100.00% -50.00% 0.00% 50.00% 100.00% 150.00% IV I II III IV 2013 g_yoy (aksis kanan) Grafik 1.18
dibandingkan nilai ekspor. Kondisi
Maluku Utara yang menurun terlihat sejak tahun
Perkembangan ekspor pada triwulan laporan menunjukkan perkembangan positif yaitu naik sebesar 1,8% (qtq) jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau naik sebesar 6,4% ( jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
kegiatan ekspor Maluku Utara yang bergerak naik baik secara nilai maupun beratnya jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu masing
(yoy) dan 10% (yoy). Nilai ekspor Maluku Utara selama ta
kegiatan yang dilakukan adala kegiatan ekspor luar negeri dan ekspor antar daerah.
100,000.0 200,000.0 300,000.0 400,000.0 500,000.0 600,000.0 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 I II III IV I II III IV 2011 2012
Berat g_berat_yoy (aksis kanan)
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.20
Perkembangan Volume Ekspor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
dibandingkan nilai ekspor. Kondisinet import ini terlihat sejak triwulan III 2012 namun tren ekspor Maluku Utara yang menurun terlihat sejak tahun-tahun sebelumnya.
erkembangan ekspor pada triwulan laporan menunjukkan perkembangan positif yaitu naik ) jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau naik sebesar 6,4% ( jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini j
kegiatan ekspor Maluku Utara yang bergerak naik baik secara nilai maupun beratnya jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu masing
). Nilai ekspor Maluku Utara selama tahun 2013 mencapai 16,3 juta ton dimana kegiatan yang dilakukan adala kegiatan ekspor luar negeri dan ekspor antar daerah.
(1.0) -1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 -100,000.0 200,000.0 300,000.0 400,000.0 500,000.0 600,000.0
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Ekspor g_yoy (aksis kanan)
-50% 0% 50% 100% 150% 200% 250% 300% I II III IV 2013 g_berat_yoy (aksis kanan)
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 I II III IV I II III IV 2011 2012
Nilai g_nilai_yoy (aksis kanan) Grafik 1.19
Perkembangan PDRB Sektor Ekspor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Perkembangan Volume Ekspor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.21
Perkembangan Nilai Ekspor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah ini terlihat sejak triwulan III 2012 namun tren ekspor
erkembangan ekspor pada triwulan laporan menunjukkan perkembangan positif yaitu naik ) jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau naik sebesar 6,4% (yoy) Pertumbuhan ini juga terlihat dari kegiatan ekspor Maluku Utara yang bergerak naik baik secara nilai maupun beratnya jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu masing-masing sebesar 40% mencapai 16,3 juta ton dimana kegiatan yang dilakukan adala kegiatan ekspor luar negeri dan ekspor antar daerah.
-50% 0% 50% 100% 150% 200% 250% 300% 350% I II III IV 2013 g_nilai_yoy (aksis kanan)
21
Perkembangan Nilai Ekspor
Jika ditilik berdasarkan nilainya,
Melesatnya ekspor bijih nikel Maluku Utara terlihat sejak Septembe
dari kebijakan pemerintah pusat yang melarang perusahaan mengekspor
komoditas tertentu tidak termasuk seperti misalnya batu bara) per Januari 2014 atau lebih dikenal dengan UU Minerba. Selain itu, turunnya harga nikel di pasar global juga mendorong perusahaan nikel untuk meningkatkan kapasitas ekspornya untuk menja
level aman. Harga nikel dipenghujung tahun 2013 berada pada level USD 13.924,6/MT, turun 9,2% (qtq) jika dibandingkan triwulan sebelumnya atau turun 20,2% (
tahun 2012.
Semakin besar volume ekspor nikel yang di nikel termasuk Indonesia, menyebabkan
nikel pada level yang lebih rendah. Selain itu, hadirnya teknologi baru yang diterapkan pada produksi nikel pig iron sebagai komoditas substitusi dari nikel mengakibatkan turunnya biaya produksinikel pig iron sehingga harga nikel dunia ikut tertekan.
0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 I II III IV I II III IV 2011 2012 Ekspor Kopra g_yoy (aksis kanan) Grafik 1.22
Perkembangan Ekspor Kopra
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Jika ditilik berdasarkan nilainya, ekspor Maluku Utara masih didominasi oleh ekspor bijih nikel. Melesatnya ekspor bijih nikel Maluku Utara terlihat sejak September 2012 yang merupakan respon dari kebijakan pemerintah pusat yang melarang perusahaan mengekspor
komoditas tertentu tidak termasuk seperti misalnya batu bara) per Januari 2014 atau lebih dikenal dengan UU Minerba. Selain itu, turunnya harga nikel di pasar global juga mendorong perusahaan nikel untuk meningkatkan kapasitas ekspornya untuk menjaga jumlah margin perusahaan paad level aman. Harga nikel dipenghujung tahun 2013 berada pada level USD 13.924,6/MT, turun ) jika dibandingkan triwulan sebelumnya atau turun 20,2% (yoy) jika dibandingkan akhir
ekspor nikel yang dipasok ke pasar global oleh negara
menyebabkanover supply komoditas dimaksud dan
nikel pada level yang lebih rendah. Selain itu, hadirnya teknologi baru yang diterapkan pada sebagai komoditas substitusi dari nikel mengakibatkan turunnya biaya sehingga harga nikel dunia ikut tertekan.
-400.0% -200.0% 0.0% 200.0% 400.0% 600.0% 800.0% 1000.0% I II III IV 2013 Ekspor Kopra g_yoy (aksis kanan)
0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 I II III IV I II III 2011 2012
Perkembangan Ekspor Kopra
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.
Perkembangan Ekspor Nikel
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah ekspor Maluku Utara masih didominasi oleh ekspor bijih nikel.
r 2012 yang merupakan respon
dari kebijakan pemerintah pusat yang melarang perusahaan mengekspor raw material (untuk
komoditas tertentu tidak termasuk seperti misalnya batu bara) per Januari 2014 atau lebih dikenal dengan UU Minerba. Selain itu, turunnya harga nikel di pasar global juga mendorong perusahaan ga jumlah margin perusahaan paad level aman. Harga nikel dipenghujung tahun 2013 berada pada level USD 13.924,6/MT, turun ) jika dibandingkan akhir
oleh negara-negara penghasil komoditas dimaksud dan menarik harga jual nikel pada level yang lebih rendah. Selain itu, hadirnya teknologi baru yang diterapkan pada sebagai komoditas substitusi dari nikel mengakibatkan turunnya biaya
-100.0% -50.0% 0.0% 50.0% 100.0% 150.0% 200.0% 250.0% 300.0% 350.0% III IV I II III IV 2012 2013 Ekspor Nikel g_yoy (akasis kanan) 23
Perkembangan Ekspor Nikel
Sementara itu, perkembangan aktivitas ekspor antar daerah tercermin dari kegiatan muat barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate yang tercatat mengalami pertumbuhan positif. Selama triwulan laporan, tercatat volume muat barang sebesar
dibandingakn dengan periode yang sama tahun sebelumnya namun turun tipis sebesar 0,1% ( jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Disamping itu, perkembangan
jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini berbalik arah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh tipis sebesar 0,2% (
volume impor ini menunjukkan bahwa sisi suplai internal Maluku Utara m
0 5 10 15 20 25 30 R ib u $ 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Sumber : IMF
Perkembangan Volume Muat Barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate
Sumber : Pelindo
perkembangan aktivitas ekspor antar daerah tercermin dari kegiatan muat barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate yang tercatat mengalami pertumbuhan positif. Selama triwulan
tercatat volume muat barang sebesar 6.479 ton/m3 atau naik sebesar 11,9% (
dibandingakn dengan periode yang sama tahun sebelumnya namun turun tipis sebesar 0,1% ( jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
itu, perkembangan impor Maluku Utara juga mengalami koreksi sebesar 22,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini berbalik arah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh tipis sebesar 0,2% (
volume impor ini menunjukkan bahwa sisi suplai internal Maluku Utara mengalami pertumbuhan
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 2011 2012 2013
Nikel Emas (Aksis Kanan)
-100.0% -50.0% 0.0% 50.0% 100.0% 150.0% 200.0% 250.0%
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Volume Muat g_yoy (aksis kanan)
Grafik 1.24
Perkembangan Harga Internasional
Sumber : IMF
Grafik 1.25
Perkembangan Volume Muat Barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate
Sumber : Pelindo
perkembangan aktivitas ekspor antar daerah tercermin dari kegiatan muat barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate yang tercatat mengalami pertumbuhan positif. Selama triwulan atau naik sebesar 11,9% (yoy) jika dibandingakn dengan periode yang sama tahun sebelumnya namun turun tipis sebesar 0,1% (qtq)
juga mengalami koreksi sebesar 22,4% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini berbalik arah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh tipis sebesar 0,2% (yoy). Penurunan engalami pertumbuhan Perkembangan Volume Muat Barang di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate
dalam kemampuan pemenuhan sisi permintaan. Secara agregat, impor dalam negeri masih menjadi pemilik pangsa utama kegiatan impor Maluku Utara.
1.3 Perkembangan Ekonomi Sisi Penawaran
Struktur perekonomian Maluku Utara di triwulan IV 2013 tidak banyak berubah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya ataupun periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar
oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dengan pangsa sebesar 27,4%, dan sektor industri pengolahan sebagai penyumbang terbanyak ketiga dengan pangsa sebesar 12,4%. Sedangkan sektor lainnya memiliki pangsa dibawah 10% termasuk sektor p
penggalian yang diharapkan akan menjadi sektor unggulan lainnya memiliki pangsa sebesar 4,4%. 50,000.0 100,000.0 150,000.0 200,000.0 250,000.0 300,000.0 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 I II III IV I II III IV 2011 2012 Berat
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, Grafik 1.27
Perkembangan Kegiatan Impor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
dalam kemampuan pemenuhan sisi permintaan. Secara agregat, impor dalam negeri masih menjadi pemilik pangsa utama kegiatan impor Maluku Utara.
1.3 Perkembangan Ekonomi Sisi Penawaran
Struktur perekonomian Maluku Utara di triwulan IV 2013 tidak banyak berubah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya ataupun periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Maluku Utara dengan pangsa 33,2%, kemudi
oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dengan pangsa sebesar 27,4%, dan sektor industri pengolahan sebagai penyumbang terbanyak ketiga dengan pangsa sebesar 12,4%. Sedangkan sektor lainnya memiliki pangsa dibawah 10% termasuk sektor p
penggalian yang diharapkan akan menjadi sektor unggulan lainnya memiliki pangsa sebesar 4,4%. -2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 -50,000.0 100,000.0 150,000.0 200,000.0 250,000.0 300,000.0
I II III IV I II III IV I II III IV
2011 2012 2013
Impor g_yoy (aksis kanan)
-0.005 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 I II III IV 2013 Nilai (aksis kanan)
0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 2011 2012 Volume Bongkar Grafik 1.26
Perkembangan PDRB Riil Sektor Impor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Perkembangan Kegiatan Impor
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara,
Grafik 1.
Perkembangan Kegiatan Bongkar Barang
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah dalam kemampuan pemenuhan sisi permintaan. Secara agregat, impor dalam negeri masih menjadi
Struktur perekonomian Maluku Utara di triwulan IV 2013 tidak banyak berubah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya ataupun periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor pertanian PDRB Maluku Utara dengan pangsa 33,2%, kemudian disusul oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dengan pangsa sebesar 27,4%, dan sektor industri pengolahan sebagai penyumbang terbanyak ketiga dengan pangsa sebesar 12,4%. Sedangkan sektor lainnya memiliki pangsa dibawah 10% termasuk sektor pertambangan dan penggalian yang diharapkan akan menjadi sektor unggulan lainnya memiliki pangsa sebesar 4,4%.
-40.0% -20.0% 0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 9 11 1 3 5 7 9 11 2013 g_yoy (aksis kanan)
Grafik 1.28
Perkembangan Kegiatan Bongkar Barang
Seluruh sektor perekonomian di Maluku Utara menunjukkan kinerja positif di penghujung tahun 2013. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) merupakan sektor yang menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan PDRB Maluku Utara yang yaitu sebesar 3,63% (
juga tercatat sebagai sektor dengan pertumbuhan menembus angka dua digit di triwulan IV 2013 yaitu sebesar 12,06% (yoy). kemudian diikuti oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di posisi kedua yang tumbuh sebesar 9,74% (
sebagai sektor tertinggi ketiga dengan pertumbuhan sebesar 7,95% (
Pengolahan, 1 Pengangkutan Komunikasi, 7 Jasa Pertambangan, Sektoral
Pertambangan dan Penggalian Listrik, Gas, dan Air Bersih Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
PDRB
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Seluruh sektor perekonomian di Maluku Utara menunjukkan kinerja positif di penghujung tahun 2013. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) merupakan sektor yang menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan PDRB Maluku Utara yang yaitu sebesar 3,63% (yoy
juga tercatat sebagai sektor dengan pertumbuhan menembus angka dua digit di triwulan IV 2013 ). kemudian diikuti oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di posisi kedua yang tumbuh sebesar 9,74% (yoy) dan sektor industri pengolahan sebagai sektor tertinggi ketiga dengan pertumbuhan sebesar 7,95% (yoy).
Pertanian, 33. 2 PHR, 27.4 Industri Pengolahan, 1 2.4 Pengangkutan dan Komunikasi, 7 .6 -jasa, 7.3 Pertambangan, 4.4 Keuangan, 3.9 Bangunan, 3.3 LGA, 0.6
Sektoral Pertumbuhan(yoy )
Pertumbuhan
Pertanian 1.55
Pertambangan dan Penggalian 1.51
Industri Pengolahan 7.95
Listrik, Gas, dan Air Bersih 5.82
Bangunan 3.75
Perdagangan, Hotel dan Restoran 12.06
Pengangkutan dan Komunikasi 4.27
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9.74
Jasa-jasa 7.63
PDRB 6.50
Grafik 1.29
Struktur PDRB Sisi Penawaran
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Grafik 1.2
Pertumbuhan PDRB Sisi Penawaran
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
Seluruh sektor perekonomian di Maluku Utara menunjukkan kinerja positif di penghujung tahun 2013. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) merupakan sektor yang menjadi penyumbang yoy). Selain itu, sektor ini juga tercatat sebagai sektor dengan pertumbuhan menembus angka dua digit di triwulan IV 2013 ). kemudian diikuti oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa ) dan sektor industri pengolahan
Sumber Pertumbuhan 0.51 0.06 0.88 0.03 0.08 3.63 0.35 0.36 0.62 6.50
1.3.1 Sektor Pertanian
Triwulan IV 2013 ini, sektor pertanian t
tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan II dan triwulan III tahun yang sama yaitu sebesar 1,52%
pertumbuhan tertinggi pada awal tahun sebesar 3,5% ( (yoy) hingga tahun 2013 berakhir
jadwal tanam dan panen berbagai komoditas penyusunnya serta perubahan cuaca dapat mengakibatkan penurunan atau naiknya kapasitas produksi sektor pertanian.
tren pertumbuhan sektor utama PDRB Maluku Utara ini memang terlihat menurun waktu. Pertumbuhan sektor pertanian selama tiga triwulan
pertumbuhan terendah sejak tahun 2005. Namun jika dilihat lebih jauh kebelakang, Maluku Ut sempat mencatatkan pertumbuhan negatif untuk sektor ini pada triwulan III tahun 2001 yaitu sebesar -4,1% (yoy). Salah satu alasan
semakin kecilnya animo masyarakat untuk menekuni
yang dianggap memiliki prospek pendapatan yang lebih baik seperti menjadi pegawai pemerintah.
Subsektor tanaman perkebunan merupakan penyumbang terbesar te pertanian dengan pangsa sebesar 14,3%
disusul oleh subsektor tanaman bahan pangan dengan pangsa 2,7% (yoy), sedangkan subsektor perikanan tumbuh sebesar 1,7% ( sebesar 6,6%. 255.00 260.00 265.00 270.00 275.00 280.00 285.00 290.00 295.00
Perkembangan PDRB Riil Sektor Pertanian
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
ini, sektor pertanian tumbuh relatif stabil sebesar 1,55% (
berbeda jika dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan II dan triwulan III tahun % (yoy) dan 1,53% (yoy). Selama tahun 2013, s
pertumbuhan tertinggi pada awal tahun sebesar 3,5% (yoy) kemudian stagnan pada level 1,5% ) hingga tahun 2013 berakhir. Pertumbuhan sektor yang satu ini sangat dipengaruhi oleh jadwal tanam dan panen berbagai komoditas penyusunnya serta perubahan cuaca dapat mengakibatkan penurunan atau naiknya kapasitas produksi sektor pertanian.
ama PDRB Maluku Utara ini memang terlihat menurun . Pertumbuhan sektor pertanian selama tiga triwulan (triwulan I, II dan III) di
sejak tahun 2005. Namun jika dilihat lebih jauh kebelakang, Maluku Ut sempat mencatatkan pertumbuhan negatif untuk sektor ini pada triwulan III tahun 2001 yaitu
Salah satu alasan terjadinya tren penurunan pertumbuhan sektor ini karena semakin kecilnya animo masyarakat untuk menekuni sektor ini dan mulai beralih ke sektor lain yang dianggap memiliki prospek pendapatan yang lebih baik seperti halnya
Subsektor tanaman perkebunan merupakan penyumbang terbesar terhadap perkembangan sektor pertanian dengan pangsa sebesar 14,3% dan tingkat pertumbuhan sebesar 0,8% (
disusul oleh subsektor tanaman bahan pangan dengan pangsa sebesar 8,0% yang tumbuh sebesar sedangkan subsektor perikanan tumbuh sebesar 1,7% (yoy) dan pangsa yang dimiliki
-1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 255.00 260.00 265.00 270.00 275.00 280.00 285.00 290.00 295.00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2011 2012 2013
Pertanian g_yoy (aksis kanan) Grafik 1.30
Perkembangan PDRB Riil Sektor Pertanian
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, diolah
% (yoy). Pertumbuhan ini berbeda jika dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan II dan triwulan III tahun Selama tahun 2013, sektor ini mengalami kemudian stagnan pada level 1,5% Pertumbuhan sektor yang satu ini sangat dipengaruhi oleh jadwal tanam dan panen berbagai komoditas penyusunnya serta perubahan cuaca dapat mengakibatkan penurunan atau naiknya kapasitas produksi sektor pertanian. Namun demikian, ama PDRB Maluku Utara ini memang terlihat menurun dari waktu ke (triwulan I, II dan III) di 2013 ini adalah sejak tahun 2005. Namun jika dilihat lebih jauh kebelakang, Maluku Utara sempat mencatatkan pertumbuhan negatif untuk sektor ini pada triwulan III tahun 2001 yaitu pertumbuhan sektor ini karena lai beralih ke sektor lain halnya sektor PHR atau
rhadap perkembangan sektor tingkat pertumbuhan sebesar 0,8% (yoy). Kemudian 8,0% yang tumbuh sebesar dan pangsa yang dimiliki
Berdasarkan angka ramalan (ARAM II)
dari segi luas panen, produktivitas serta kapasitas produksinya. mengalami pertumbuhan sebesar 6,93% (
2012 dan dengan didukung oleh produktivitas yang naik sebesar 1,08% ( bertambahnya produksi tanaman padi sebesar 8,09% (
tahun 2013 dimana angka tetap (ATAP) 2012 mencatat produksi padi sebesar 65.686 ton.
Kondisi yang cukup variatif terlihat pada kinerja tanaman jagung dan kedelai di Maluku Utara jika dibandingkan dengan angka tetap
luas panen sebesar -3,06% (
tanaman ini tercatat tumbuh sebesar 9,62% (
sebesar 6,28% (yoy). Kondisi cuaca yang cukup mendukung
serta pelaksanaan program pemerintah daerah seperti pemberian bantuan teknis dan pelatihan kepada petani menyebabkan pengurangan luas lahan tidak berdampak signifikan terhadap produktivitas dan kapasitas produksi tanaman pangan yang satu ini.
kedelai mencatat kondisi yang berbalik arah dari perkembangan tanaman jagung. Luas panen tanaman kedelai mengalami pertumbuhan sebesar 4,29% (
produksinya tumbuh negatif masing
asumsi jumlah permintaan terhadap kedelai yang masih sama, maka Maluku Utara harus melakukan penambahan impor kedelai untuk dapat memenuhi kebutuhannya karena stok yang tidak terjaga dengan baik akan mengakibatkan terdongkraknya harga dari komoditas tersebut termasuk produk-produk turunannya seperti tahu dan tempe
dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat di Maluku Utara Subsektor peternakan dan hasil
dibandingkan pertumbuhan tahunan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,2% (yoy). Permintaan dari masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk subsektor ini serta sisi produksi internal provinsi yang
sebagian besar kebutuhannya dari daerah lain seperti dari Surabaya, Makassar dan Manado. Oleh karena itu, saat ini pemerintah daerah mulai mengembangkan klaster ay
mendorong pertumbuhan sisi produksi subsektor dimaksud dengan harapan dapat menurunkan tingkat ketergantungan terhadap daerah lain dan mampu menarik turun harga ke level yang lebih terjangkau sehingga mampu menjaga tingkat kesejaht
Berdasarkan angka ramalan (ARAM II) tahun 2013, tanaman padi menunjukkan kinerja positif baik dari segi luas panen, produktivitas serta kapasitas produksinya. Luas panen tanaman padi mengalami pertumbuhan sebesar 6,93% (yoy) jika dibandingkan dengan angka tetap (ATAP) tahun 2012 dan dengan didukung oleh produktivitas yang naik sebesar 1,08% (
bertambahnya produksi tanaman padi sebesar 8,09% (yoy) atau sebanyak 71.002 ton hingga akhir tahun 2013 dimana angka tetap (ATAP) 2012 mencatat produksi padi sebesar 65.686 ton.
Kondisi yang cukup variatif terlihat pada kinerja tanaman jagung dan kedelai di Maluku Utara jika dibandingkan dengan angka tetap (ATAP) tahun 2012. Tanaman jagung mengalami pengurangan 3,06% (yoy) menjadi 10.735 hektar. Walaupun demikian, produktivitas tumbuh sebesar 9,62% (yoy) dan mendorong pertumbuhan produksinya si cuaca yang cukup mendukung pada saat jadwal tanam dan panen serta pelaksanaan program pemerintah daerah seperti pemberian bantuan teknis dan pelatihan kepada petani menyebabkan pengurangan luas lahan tidak berdampak signifikan terhadap kapasitas produksi tanaman pangan yang satu ini. Sementara itu, tanaman kedelai mencatat kondisi yang berbalik arah dari perkembangan tanaman jagung. Luas panen tanaman kedelai mengalami pertumbuhan sebesar 4,29% (yoy) namun produktivitas dan kapasitas produksinya tumbuh negatif masingmasing sebesar 7,21% (yoy) dan
-asumsi jumlah permintaan terhadap kedelai yang masih sama, maka Maluku Utara harus melakukan penambahan impor kedelai untuk dapat memenuhi kebutuhannya karena stok yang tidak terjaga dengan baik akan mengakibatkan terdongkraknya harga dari komoditas tersebut
produk turunannya seperti tahu dan tempe yang merupakan masyarakat di Maluku Utara.
n hasil-hasilnya tercatat tumbuh sebesar 2,7% (
dibandingkan pertumbuhan tahunan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar ). Permintaan dari masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk subsektor ini serta si produksi internal provinsi yang masih terbatas mengakibatkan Maluku Utara harus mengimpor sebagian besar kebutuhannya dari daerah lain seperti dari Surabaya, Makassar dan Manado. Oleh karena itu, saat ini pemerintah daerah mulai mengembangkan klaster ayam di Kota Ternate untuk mendorong pertumbuhan sisi produksi subsektor dimaksud dengan harapan dapat menurunkan tingkat ketergantungan terhadap daerah lain dan mampu menarik turun harga ke level yang lebih
sehingga mampu menjaga tingkat kesejahteraan riil masyarakat.
tahun 2013, tanaman padi menunjukkan kinerja positif baik Luas panen tanaman padi ) jika dibandingkan dengan angka tetap (ATAP) tahun 2012 dan dengan didukung oleh produktivitas yang naik sebesar 1,08% (yoy) mengakibatkan ) atau sebanyak 71.002 ton hingga akhir tahun 2013 dimana angka tetap (ATAP) 2012 mencatat produksi padi sebesar 65.686 ton.
Kondisi yang cukup variatif terlihat pada kinerja tanaman jagung dan kedelai di Maluku Utara jika (ATAP) tahun 2012. Tanaman jagung mengalami pengurangan ) menjadi 10.735 hektar. Walaupun demikian, produktivitas ) dan mendorong pertumbuhan produksinya pada saat jadwal tanam dan panen serta pelaksanaan program pemerintah daerah seperti pemberian bantuan teknis dan pelatihan kepada petani menyebabkan pengurangan luas lahan tidak berdampak signifikan terhadap Sementara itu, tanaman kedelai mencatat kondisi yang berbalik arah dari perkembangan tanaman jagung. Luas panen ) namun produktivitas dan kapasitas -3,22% (yoy). Dengan asumsi jumlah permintaan terhadap kedelai yang masih sama, maka Maluku Utara harus melakukan penambahan impor kedelai untuk dapat memenuhi kebutuhannya karena stok yang tidak terjaga dengan baik akan mengakibatkan terdongkraknya harga dari komoditas tersebut yang merupakan komoditas yang
hasilnya tercatat tumbuh sebesar 2,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahunan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar ). Permintaan dari masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk subsektor ini serta terbatas mengakibatkan Maluku Utara harus mengimpor sebagian besar kebutuhannya dari daerah lain seperti dari Surabaya, Makassar dan Manado. Oleh am di Kota Ternate untuk mendorong pertumbuhan sisi produksi subsektor dimaksud dengan harapan dapat menurunkan tingkat ketergantungan terhadap daerah lain dan mampu menarik turun harga ke level yang lebih
Subsektor kehutanan menunjukkan kinerja positif pada triwulan IV 2013 dengan tumbuh sebesar 2,3% (yoy) setelah sebelumnya sempat mengalami pertumbuhan negatif selama tiga triwulan berturut-turut (triwulan I, II, dan III) di sepanjan
sebesar -2,7% (yoy) pada triwulan I,
Pertumbuhan sektor kehutanan di penghujung tahun ini menunjukkan adanya geliat produksi kayu dari kepulauan Halmahera.
Setali tiga uang dengan sektor
triwulan laporan dengan mengalami pertumb sebelumnya (triwulan II dan III
sebesar 0,4% (yoy) dan 0,9% ( produksi ikan tangkap di Kota Te
dengan triwulan sebelumnya. Namun secara aggregat Januari tangkap di Kota Ternate tumbuh tipis sebesar 0,2% (
sama tahun sebelumnya. Total produksi ikan tangkap Kota Ternate sepanjang tahun 2013 sebanyak 6.852 ton dari sebelumnya sebanyak 6.837 ton pada tahun 2012.
Perkembangan sektor pertanian juga tercermin dari perkembangan kredit yang dikucurkan untuk sektor ini oleh perbankan. Total kredit yang disalurkan selama triwulan laporan adalah sebanyak Rp. 62,19 miliar, tumbuh negatif sebesar
sama tahun sebelumnya namun naik sebesar 6,8% ( sebelumnya. 0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 I II III IV I II III IV 2011 2012
Kredit Sektor Pertanian g_yoy (aksis kanan) Grafik 1.31
Perkembangan Kredit Sektor Pertanian
Subsektor kehutanan menunjukkan kinerja positif pada triwulan IV 2013 dengan tumbuh sebesar ) setelah sebelumnya sempat mengalami pertumbuhan negatif selama tiga triwulan turut (triwulan I, II, dan III) di sepanjang tahun 2013 dengan koreksi masing
) pada triwulan I, -4,2% (yoy) pada triwulan II dan -3,6% (
Pertumbuhan sektor kehutanan di penghujung tahun ini menunjukkan adanya geliat produksi kayu
Setali tiga uang dengan sektor kehutanan, sektor perikanan juga mencatat kinerja positif pada triwulan laporan dengan mengalami pertumbuhan sebesar 1,7% (yoy) dimana pada dua triwulan sebelumnya (triwulan II dan III 2013) sempat mencatat pertumbuhan negatif masing
) dan 0,9% (yoy). Pertumbuhan ini terkonfirmasi juga oleh pertumbuhan produksi ikan tangkap di Kota Ternate yang tumbuh tipis sebesar 4,7% (
triwulan sebelumnya. Namun secara aggregat Januari – Desember, total produksi ikan tangkap di Kota Ternate tumbuh tipis sebesar 0,2% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang Total produksi ikan tangkap Kota Ternate sepanjang tahun 2013 sebanyak 6.852 ton dari sebelumnya sebanyak 6.837 ton pada tahun 2012.
sektor pertanian juga tercermin dari perkembangan kredit yang dikucurkan untuk sektor ini oleh perbankan. Total kredit yang disalurkan selama triwulan laporan adalah sebanyak Rp. 62,19 miliar, tumbuh negatif sebesar -58,6% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya namun naik sebesar 6,8% (qtq) jika dibandingkan dengan triwulan
-100.0% -50.0% 0.0% 50.0% 100.0% 150.0% 200.0% 250.0% 300.0% 350.0% 400.0% I II III IV 2013 g_yoy (aksis kanan)
-5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Cakalang kakap Merah
Perkembangan Kredit Sektor Pertanian Perkembangan Produksi Ikan TangkapGrafik 1.
Sumber : PPN Kota Ternate
Subsektor kehutanan menunjukkan kinerja positif pada triwulan IV 2013 dengan tumbuh sebesar ) setelah sebelumnya sempat mengalami pertumbuhan negatif selama tiga triwulan g tahun 2013 dengan koreksi masing-masing 3,6% (yoy) pada triwulan III. Pertumbuhan sektor kehutanan di penghujung tahun ini menunjukkan adanya geliat produksi kayu
, sektor perikanan juga mencatat kinerja positif pada ) dimana pada dua triwulan t pertumbuhan negatif masing-masing ). Pertumbuhan ini terkonfirmasi juga oleh pertumbuhan % (qtq) jika dibandingkan Desember, total produksi ikan ) jika dibandingkan dengan periode yang Total produksi ikan tangkap Kota Ternate sepanjang tahun 2013
sektor pertanian juga tercermin dari perkembangan kredit yang dikucurkan untuk sektor ini oleh perbankan. Total kredit yang disalurkan selama triwulan laporan adalah sebanyak kan dengan periode yang ) jika dibandingkan dengan triwulan
Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
2013
kakap Merah Kerapu
Grafik 1.32
Perkembangan Produksi Ikan Tangkap