• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PROGRAM ACARA DAKWAH

B. Proses Proses Produksi Program Acara Dakwah Ngobrol

2. Produksi

Pada tahapan pra produksi selesai dilakukan, maka tahapan yang selanjutnya harus dilakukan oleh para tim program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yakni tahapan pelaksanaan produksi (shooting). Tahapan produksi adalah seluruh rangkaian kegiatan pengambilan gambar baik di studio maupun di luar studio.

Pada tahapan ini, program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz yang dilakukan secara langsung (live) didalam studio Banten TV, setiap hari Senin-Jumat pada jam 17.00-18.00 WIB. Siaran langsung (live) ini bertujuan agar para pemirsa dirumah yang ingin curhat langsung kepada Kang Ustadz bisa melalui telepon interaktif dan tidak dibataskan jumlah penelepon yang ingin curhat dengan Kang Ustadz untuk menanyakan semua permasalahan yang dihadapi oleh dirinya tanpa ada yang direkayasa, dan terpenting untuk menambah khazanah tentang agama Islam dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Setiap penayangan program acara dakwah ini, waktu yang diperlukan ialah 60 (enam puluh) menit. Dalam penayangannya terdapat 4 (empat) segment dengan masing-masing segment memiliki durasi yang sama dan format yang berbeda.

Pada segment I ialah opening tune, yang mana dimaksudkan pada pembukaan program ini menggunakan tampilan gambar dengan diiringi sound dari program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz dan dilanjutkan dengan opening oleh Host.

Dalam membuka program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz seorang Host menyapa para pemirsa terlebih dahulu dengan memberitahukan tagline dari program acara dakwah

tersebut, yaitu “Ngobrol Sareng Kang Ustadz, Anda Curhat Kang Ustadz Kasih Nasehat”. Kemudian, Host memperkenalkan Kang

Ustdaz sebagai Narasumber pada program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

Dalam program acara dakwah tersebut, Kang Ustadz yang dimaksud ialah Ustadz Al-Bukhori pada hari Senin-Selasa, Ustadz Ahmad Rifqy Umar (Ustadz Lancip) pada hari Rabu-Kamis dan Ustadz Afandi pada hari jumat. pada program acara dakwah ini untuk para Narasumber berganti-ganti setiap penayangannya, agar pemirsa dirumah yang menonton tidak merasa bosan dan banyak pelajaran yang akan didapatkan. Selain itu, tidak ketinggalan Host juga memberitahukan tentang tema-tema yang akan dibahas, dan mengajak para pemirsa dirumah bergabung untuk curhat langsung kepada Kang Ustadz melalui telepon interaktif di line telepon 081289963181, atau juga bisa melalui media sosial, seperti account twitter di @NSKU_BTV dan facebook di Ngobrol Sareng Kang Ustadz, atau juga bisa melalui live streaming di www.banten.tv. Kemudian, dilanjutkan dengan muqodimah dari Kang Ustadz mengenai sebuah tema yang telah ditentukan oleh para tim program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz. Setelah commersial break, dilanjutkan dengan segment II ialah pembahasan materi yang terlebih dahulu Host akan memberikan pertanyaan kepada Narasumber tentang tema-tema yang telah ditentukan pada setiap penayangan program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz. Lalu, disegment ini juga Host tidak lupa mengajak para pemirsa

dirumah bergabung untuk curhat langsung kepada Kang Ustadz melalui telepon interaktif yang telah disediakan oleh pihak stasiun Banten TV.

Pada segment ini, penelepon yang ingin bergabung untuk curhat langsung kepada Kang Ustadz cukup banyak dan para peneleponnya juga tidak hanya dari wilayah Serang, Cilegon, Lebak, Tangerang, dan sekitarnya melainkan dari wilayah Jabodetabek. Setelah segment II selesai, dilanjutkan dengan

commersial break, yang kemudian dilanjutkan lagi ke segement III, dimana Host melanjutkan pertanyaan yang masih tersisa kepada Kang Ustadz tentang tema yang sudah ditentukan, untuk Kang Ustadz menjawab sesuai dengan pedoman, yakni Al-Quran dan Hadist sambil menunggu penelepon masuk. Kemudian, jika ada penelepon masuk, maka seorang Host dengan sopan menerima telepon dari para pemirsa yang ingin bergabung pada program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz ini.

Pada segment II dan segment III ini merupakan segment yang paling diharuskan dalam proses produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, alasannya pada segment ini Kang Ustadz yang dipandu oleh Host dapat berinteraksi secara langsung oleh para pemirsanya melalui telepon interaktif ataupun sebaliknya para pemirsa dapat curhat atau bertanya tentang

masalah-masalahnya kepada Kang Ustadz untuk mendapatkan nasehat dari sebuah masalah yang dihadapinya.6

Dalam hal ini, sesuai dengan arti dari nama program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yakni Ngborol atau berbincang-bincang bersama Kang Ustadz. Pada segment IV yang dilanjutkan dengan penutup. Pada segment ini Kang Ustadz sebagai Narasumber memberikan kesimpulan tentang tema yang telah ditentukan, setelah itu diakhiri dengan doa. Sedangkan waktu untuk pelaksanaan pada tahapan produksi terhadap program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz ini,

Bapak Mahrup selaku Produser program acara

dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

Menurutnya,“...Dalam setiap penayangan secara langsung

(live) program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz ini memerlukan total waktu (durasi) 60 (enam puluh) menit yang digunakan untuk badan program dan commersial break. Pada program acara dakwah ini,terdapat empat segment yang masing-masing segment memiliki 12 (dua belas) menit, jadi total waktu yang digunakan 48 (empat puluh delapan) menit untuk badan program, sedangkan 12 (dua belas) menit sisanya digunakan untuk commersial break yang persegmentnya masing-masing 3 (tiga)

menit...”7

Pada proses produksi berlangsung, agar sesuai dengan harapan dan target yang ingin dicapai maka yang menjadi perhatian tim produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yaitu:

6

Wawancara Pribadi dengan Mahrup N.R, Kantor Banten TV, 3 Febuari 2014, Jam 09.00-12.00

7

1. Materi Produksi

Dalam menentukan sebuah materi, pada dasarnya seorang Produser melihat materi yang akan disajikan dalam bentuk naskah (script) sebagai bahan panduan dalam membuat sebuah program acara, karena naskah tersebut dihasilkan dari sebuah ide atau gagasan yang kemudian akan diubah menjadi tema, yang selanjutnya tema atau konsep-konsep program acara tersebut kemudian diwujudkan menjadi treatment.

Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi sebuah program. Oleh karena itu, treatment

untuk setiap format program berbeda-beda.8

Dalam pelaksanaan produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, materi ini dibuat sebaik mungkin dengan sebuah konsep yang berbeda dari meteri program acara dakwah lainnya yang ditayangkan oleh setiap stasiun televisi, sehingga materi yang dibuat oleh tim program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz dapat diterima oleh masyarakat dan diharapkan mampu menjadi sebuah tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat yang menontonnya.

Materi acara dakwah adalah seluruh ajaran Islam yang telah tertuang didalam Al Quran al Karim dan Sunnah Nabi

8

Fred Wibowo, Teknik Produksi Progam Televisi, (Yogyakarta: Pinus Publisher, 2007), h.9

Muhammad SAW, sedangkan pengembangannya mencakup seluruh kultur Islam yang murni dan bersumber pada pokok ajaran Islam itu sendiri. Materi yang demikian luas, dan sudah tentu memerlukan pemilihan yang cermat, disamping perlunya diperhatikan situasi dan kondisi kemasyarakatan yang ada adalah pemilihan materi yang tepat untuk penerima dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Seorang dai atau komunikator tanpa adanya materi dakwah yang disampaikan bisa menjadikan kegiatan dakwah itu tidak terarah, bahkan menyebabkan hilangnya bentuk dakwah yang sebenarnya. Materi dakwah yang baik dan searah dengan kondisi sasaran (objek dakwah) yang dituju. Hal ini tentunya dikhawatirkan dakwah berubah menjadi sarana hiburan atau objek gelak tawa (badut-badutan). Padahal yang diharapkan sebaliknya, hiburan harus dapat dijadikan wahana dakwah yang segar dan mampu memberikan tujuan kepada penontonnya.9

Materi yang akan dibahas pada program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz ialah pemilihan materi yang tentunya harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat yang meliputi tentang kehidupan sehari-hari. Adapun materi-materi yang dibahas pada bulan Febuari 2014 pada program acara dakwah

9

M. Bahril Ghozali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet. Ke-1, h.9-10

Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yaitu Al-Quran Untuk Siapa, Kenapa Harus Menikah, Menyanyi Menurut Syariat/Hukum, Suami Durhaka, Istri Durhaka, Kurung Batang, Menjual Ayat-Ayat Allah/Hukum dan Perkawinan Dusta.10 Selanjutnya, materi yang telah disampaikan oleh Kang Ustadz dapat menjadi wawasan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan tentang agama Islam serta dapat menyejukan pikiran dan sebagai media interospeksi bagi para pemirsa dirumah.

2. Sarana dan Prasarana

Dalam pelaksanaan produksi berlangsung sarana dan prasarana yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide menjadi sebuah program yang siap untuk ditayangkan, tentu saja perlu diperhatikannya kualitas alat (perlengkapan) yang sesuai untuk mengahasilkan gambar dan suara secara bagus. Oleh karena itu, terjaminnya kualitas peralatan menjadi faktor penunjang lancarnya suatu proses pelaksanaan produksi.

Dalam proses produksi ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan perekaman pencahayaan.

10

Wawancara Pribadi dengan Mahrup N.R, Kantor Banten TV, 5 Febuari 2014, Jam 13.00-15.00

Adapun sarana dan prasaran pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan berlangsungnya produksi sebuah program Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yaitu:

a. Sarana dalam melaksanakan produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yaitu:

1) Kamera merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar. Dalam program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz menggunakan tiga kamera. Dari tiga kamera yang digunakan pada saat produksi berlangsung program Ngobrol Sareng Kang Ustadz semuanya terhubung langsung dengan

switcher, yang nantinya switcher akan mengirimkan gambarnya ke bagian MCR lalu dipancarkan ke tiang pancar untuk dipancarkan lagi ke pemirsa di rumah.

2) CCU (camera control unit) merupakan alat yang dipergunakan untuk mengontrol beberapa kamera yang bisa dikontrol atau digantikan fungsinya, melalui alat ini diantanya pengaturan pencahayaan (brightness contrast), temperatur warna (color temperature), kecepatan (shutter speed), white blance, serta warna hue (red, green, blue). Jumlah CCU yang digunakan sama persis dengan jumlah

kamera yang digunakan karena masing–masing kamera dikontrol oleh satu CCU.

Dalam program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz CCU digunakan oleh seorang Master Control Room (MCR), yang akan mengatur pencahayan pada gambar yang diambil oleh seorang

cameraman sebelum gambar disiarkan kepada khalayak, dengan tujuan supaya gambar tersebut dapat jelas terlihat dan dapat dinikmati oleh pemirsa di rumah.

3) Switcher merupakan seorang teknisi untuk memindahkan dan memilih gambar dari berbagai

stock shoot maupun input kamera. Dalam program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz hanya memiliki satu orang switcher.

4) Audio Mixer merupakan alat pengatur suara agar suara yang dihasilkan tidak mengalami gangguan pada pelaksanaan produksi berlangsung program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

5) Monitor berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera. Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja tergantung dari beberapa kamera yang digunakan. Ada monitor dari berbagai

source camera, monitor preview, serta monitor hasil akhir.

6) VTR (Video Tape Recorder) merupakan alat yang digunakan untuk merekam hasil shooting.

7) Lighting merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam proses shooting.

8) Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk membuat serta menanpilkan title, subtitle, serta garafik yang digunakan dalam produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

9) Earpiece, merupakan alat bantu komunikasi yang digunakan oleh FDuntuk berkomunikasi langsung dengan Produser untuk mengarahkan acara di studio dan di ruang panel atau kontrol.

b. Prasarana dalam mendukung pelaksanaan produksi program Ngobrol Sareng Kang Ustdaz

1) Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara, kamera dan penyejuk udara (AC)

2) Ruang Kontrol

3) Ruang Audio atau ruang penyuting gambar dan suara

3. Organisasi Pelaksana Produksi

Dalam melaksanakan dan menghasilkan suatu program acara yang baik dan berkualitas, maka sebuah stasiun televisi maupun stasiun radio memerlukan pengorganasian sumber daya manusia untuk memudahkan pekerjaan dilapangan sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditentukan karena, apabila suatu organisasi pelaksanaan produksi yang tidak tersusun secara rapih dan sistematis dengan pembagian tugas-tugas yang akan menghambat jalannya proses produksi.

Adapun struktur organisasi pelaksanaan produksi di stasiun televisi, yaitu:

a. Eksekutif Produser adalah penanggung jawab terhadap produksi dan modal suatu program acara. Dalam hal ini adalah program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

b. Program Director (Pengarah acara) : Memimpin rapat secara teknis, merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakkan kamera dalam bentuk recording plan, mengarahkan dan melaksanakan proses produksi kepada kerabat kerja/tim produksi dan pengisi acara.

c. Ass. Program Director : Mendampingi dan membantu PD dalam melaksanakan tugasnya, mengingatkan PD akan waktu yang tersedia, dan memberikan masukan kepada PD demi kelancaran acara.

d. Floor Director : Mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh kerabat kerja produksi dan melaksanakan koordinasi dalam studio berdasarkan permintaan PD, dengan memberikan cue yang diperlukan kepada tim dan pengisi acara saat produksi berlangsung.

e. Art. Director : Merencanakan fasilitas artistic, seperti dekorasi, property, graphic, tata rias dan busana serta menyusun anggaran biaya.

f. Property : Menyediakan seluruh kebutuhan property

(perlengkapan) yang mendukung suatu acara.

g. Make Up : Membuat desain dan melaksanakan tata rias terhadap pengisi acara sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistic

h. Switcher : Bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan memadukan gambar sesuai dengan permintaan PD.

i. VTR (Video Tape Recoder) : Mengoperasikan peralatan rekam audio visual dan melakukan pengisian time code. j. Sound Mixer : Mengoperasikan audio yang digunakan,

memasang mic dan peralatan pendukung lainnya.

k. Cameramen : Mengoperasikan kamera, crame, dolly,

pedestal, steady cam, dan melaksanakan perintah yang diinginkan oleh PD.

m.CGO (Character Generator Operator) : Mempersiapkan, mengoperasikan peralatan computer character generator, dan mengerjakan kredit title dan subtitle, serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan graphic designer.

n. TD (Technical Director) : Menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa kesiapan peralatan, system dan instalasi produksi serta mengawasi pengopersian produksi. o. Costume : Membuat desain dan menyediakan kostum

sesuai dengan kebutuhan produksi acara.

Pada proses produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz juga tidak lepas dari namanya struktur organisasi. Dalam melaksanakan proses produksi harus sesuai dengan tugas-tugas yang sudah dibagikan, maka diperlukannya sebuah kerjasama dari tim yang solid dan bertanggung jawab atas masing-masing tugasnya. Karena, untuk menghasilkan sebuah tayangan yang baik tentunya dalam memproduksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz produser tidak bekerja sendiri, melainkan melibatkan banyak orang dalam susunan kerabat kerja. Berikut ini struktur organisasi pelaksanaan produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz, yaitu:

a. Eksekutif Producer : Budi Mulyono b. Producer : Mahrup NR

c. Floor Director : Rio Febrian

d. Cameraman : Deden Kurniawan, Ade Ridwan e. Audio : Edi Suardi dan Apri

f. Switcher : Dian Rikas Bagia

g. Technical Spot : Sammuri dan Iip Setiawan h. Wardobe : Dian

i. Make up : Nunu Nurainun j. Host : Devia Alfiani

k. Narasumber: Ustadz Al-Bukhori, Ustadz Ahmad Rifqy (Ustadz Lancip) dan Ustadz Afandi

l. Master Control Room: Dani, Kholili, Vincent dan Novian

m. Lighting : M. Imron

Pada tahapan produksi juga melaksanakan yang namanya proses pengambilan gambar. Pengambilan gambar (shooting) merupakan proses kreatif yang merubah naskah menjadi bentuk audio visual dan memegang peranan penting. Dalam proses ini adalah tim produksi yang bekerja dalam sebuah produksi program acara, seperti halnya didalam program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

Teknik pengambilan gambar pada program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz dilakukan secara langsung didalam studio dengan menggunakan tiga kamera yang cara pengambilannya bervariasi, yaitu :

a. Kamera I biasanya mengambil angel untuk Narasumber, dengan angel medium close, two shoot

dan one shoot. Supaya pada saat pengambilan gambarnya fokus pada Narasumber saja.

b. Kamera II biasanya mengambil angel untuk keseluruhan atau biasanya pada kamera ini disebut dengan camera center, dengan angel secara full shoot, one shoot, two shoot, long shoot, medium shoot dan

medium close up. Supaya dapat mengontrol sekitar studio

c. Kamera III biasanya mengambil gambar Pembawa Acara (Host), dengan angelmedium close up, one shoot, medium shoot, over shoulder dan close up. Supaya pengambilan gambarnya terfokus pada Host.

Dalam teknik pengambilan gambar melalui Kamera I dan III, biasanya mengkombinasikan angel kamera yang akan digunakan dengan menggunakan teknik pan dan tlit. Sedangkan, teknik pengambilan gambar melalui Kamera II yang berfungsi mengambil gambar secara keseluruhan dan kontinu juga melakukan kombinasi pengambilan gambar dengan menggunakan teknik pan, tlit, track dan crap, yaitu dengan cara mengikuti objek serta memperbaiki posisi.

Mengikuti objek berarti kamera akan bergerak mengikuti pergerakan objek, namun komposisi gambar dari

objek tersebut akan berubah. Sedangkan, memperbaiki posisi, yaitu dimana kamera harus bergerak dengan pan, tlit dan

zoom agar dapat mempertahan kan komposisi terbaiknya terhadap suatu objek yang sedang bergerak.11

Dalam pelaksanaan produksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan baik dan mendapat hasil yang maksimal, sebagaimana berikut:

a. Semua peralatan yang digunakan harus siap untuk digunakan.

b. Artis atau pengisi acara lainnya harus sudah siap sebelum

shooting dilakukan.

c. Pengarahan harus diberikan kepada pengisi acara tentang hal-hal yang dipandang perlu.

d. Jangan lupa mengontrol hal-hal kecil yang biasanya sering terlupakan.

e. Mulailah tepat waktu, kecuali ada hal-hal khusus yang menyebabkan keterlambatan. Jika terlambat atau berhalangan hadir, segera memberitahukan kepada seluruh tim produksi.

f. Jangan segan-segan mengulangi shoot yang tidak memuaskan dan juga untuk mendapatkan stock shoot

11

sebanyak-banyaknya dan pasti akan dipergunakan pada saat proses editing nanti.12

Oleh karenanya, pada pelaksanaan produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz yang dilakukan secara langsung dan dapat dilihat oleh para pemirsa dirumah, tanpa ada proses editing akan memiliki resiko yang sangat tinggi, baik dari segi teknis maupun non-teknis yang harus dihindari dalam pelaksanaan produksi berlangsung, yakni pada program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz.

Secara teknis kerusakan alat dapat menyebabkan terganggunya proses produksi, seperti kerusakan pada audio yang akan menyebabkan tidak adanya suara, dan rusaknya kamera yang mengakibatkan tidak bisa mengambil gambar. Sedangkan, dalam hal non teknis keterlambatan pengisi acara, baik Host maupun Narasumber akan menggangu jalannya proses produksi dan juga hal yang paling penting, yaitu mengenai pernyataan atau pertanyaan yang mengandung unsur sara dan menyimpang dari pembahasan tidak bisa ditarik atau diedit.

Berbeda dengan pengambilan secara rekaman (tapping), apabila ada kesalahan dapat diulang maupun

12

Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran, (T.tp.: Multi Media Training Center, 1992), h. 182.

diedit kembali agar hasil yang akan ditayangkan dapat dinikmati, tanpa menggangu pemirsa di rumah terhadap tayangan yang mereka lihat.

Dalam produksi program acara dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz memiliki sebuah format acara. Format acara merupakan presentasi suatu program siaran. Selain itu format adalah bagian utama dari pasar televisi. Semakin baik format acara yang disajikan, maka semakin banyak pula penonton yang tertarik untuk menyaksikan acara tersebut.

Tabel 1.

Format Acara Program Acara Dakwah Ngobrol Sareng Kang Ustadz

Mata Acara Ngobrol Sareng Kang

Ustadz

Format Dialog Interaktif melalui

telepon

Program Lokal

Waktu Siar Senin-Jumat

Pukul 08.00 - 08.30 WIB

Durasi 60 menit

Sasaran Umum

Tipe Program Siaran Keagamaan

Tujuan Sebagai tempat dimana

Kang Ustadz memberikan nasehat kepada para pemirsa

yang bertanya untuk

meningkatkan keimanan

dan ketakwaan kepada

Allah SWT dan juga

menambah pengetahuan

tentang ajaran agama Islam.

Kriteria Dialog interaktif antara

narasumber dengan pemirsa di rumah.

Dokumen terkait