• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.5.4. Produktivitas Kerja

Berbicara mengenai pengertian atau defenisi produktivitas, bukanlah hanya satu masalah teknis semata ataupun manejerial, tetapi merupakan suatu masalah yang kompleks. Ada banyak pengertian tentang produktivitas, yang mana menunjukkkan betapa kompleksnya sesungguhnya arti dari produktivitas kerja dalam satu organisasi, ada ciri yang sama dari berbagi pengertian yang diberikan yaitu menyangkut output banding input, yaitu perbandingan antara totalitas pengeluaran dan totalitas pemasukan, jika semakin besar pengeluaran dibanding pemasukan berarti tidak produktif.

Drs. Muchdarsyah Sinungan, mengartikan produktivitas sebagai : “ hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya” (Muchdarsyah Sinungan : 1987 : 9).

Sedangkan L. Greenberg mendefenisikan produktivitas sebagai :

“ perbandingan totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas selama periode tersebut ”( Muchdarsyah Sinungan, 1987 : 10).

Berhubung yang dibicarakan adalah produktivitas kerja karyawan di Bel Mondo Cafe, berarti berbicara tentang produktivitas tenaga kerja. Ini juga berarti berbicara tentang bagaimana meningkatkan kerja produktif dari seseorang. Jadi menyangkut bagaimana menciptakan suatu kondisi kerja yang bisa mendorong seorang pekerja, untuk secara sukarela meningkatkan hasil dan

mutu kerja yang menjadi tanggungjawabnya di organisasi tempat ia mengadakan aktivitas kerja. Dengan demikian dibutuhkan suatu pengelolaan atau manajemen.

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu” (Drs. Oey Liang Lee, 1977 : 15). Dengan demikian dibutuhkan suatu seni mengelola manusia, baik ia sebagai individu, maupun kelompok agar dapat menghasilkan suatu hasil kerja yang seproduktif mungkin. Adapun faktor yang berkaitan dengan sikap untuk meningkatkan produktivitas kerja seseorang dapat dilihat dari :

a. Keseriusan kerja

Sikap untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan tidak mengabaikan peraturan yang berlaku.

b. Disiplin kerja :

Sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja karena adanya keyakinan bahwa dengan adanya aturan-aturan itu tujuan perusahaan akan dapat tercapai.

c. Partisipasi kerja :

Keikutsertaan para karyawan dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai organisasi.

d. Semangat kerja :

Suatu gairah yang positif yang terdapat secara internal di dalam diri seseorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja.

e. Mutu kerja :

Suatu hasil yang diberikan oleh seseorang pekerja di dalam melakukan aktivitas kerja sesuai dengan bidangnya.

f. Loyalitas kerja :

Suatu kesetiaan yang diberikan oleh seseorang pada suatu organisasi dimana ia mengadakan aktivitas kerja.

I.6. Kerangka Konsep

Nawawi (1995 : 37), mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukan setelah sejumlah teori diuraikan adalah merumuskan kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai.

Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Singarimbun, 1984 : 16).

Kerangka konsep dari satu gejala sosial yang memadai diperlukan untuk menyajikan masalah penelitian dengan cara yang jelas dan dapat diuji, karena itu variabel-variabel yang penting harus didefenisikan dengan jelas, setidaknya beberapa variabel yang harus didefenisikan secara operasional untuk memungkinkan dalil-dalil yang dapat diuji.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti yaitu:

1. Variabel Bebas atau Independent Variabel (X) Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : Kegiatan Komunikasi Antar Pribadi.

2. Variabel Terikat atau Dependent Variabel (Y) Yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Produktivitas Kerja Karyawan 3. Variabel Antara atau Intervening Variabel (Z).

Yaitu variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel antara dalam penelitian ini adalah : Karakteristik Responden.

I.7. Model Teoritis

Berdasarkan variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, maka dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :

Variabel Bebas (X) Kegiatan Komunikasi Antar Pribadi

Variabel Terikat (Y) Produktivitas Kerja Karyawan

Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden

I.8. Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang ada di atas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu :

VARIABEL TEORITIS VARIABEL OPERASIONAL

1. Variabel Bebas (X)

Kegiatan Komunikasi Antar Pribadi 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa positif 5. Kesamaan 2. Variabel Terikat (Y)

Produktivitas Kerja Karyawan

1. Keseriusan kerja 2. Disiplin kerja 3. Partisipasi kerja 4. Semangat kerja 5. Mutu kerja 6. Loyalitas kerja 3. Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden 1. Umur 2. Kelamin 3. Pendidikan 4. Lama bekerja

I.9. Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1989 : 46).

Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas (X)

Komunikasi antar pribadi : a. Keterbukaan :

Adanya kemauan pimpinan dan karyawan di Bel Mondo Café untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya sendiri sehubungan dengan kegiatan komunikasi.

b. Empati :

Kemampuan pimpinan maupun karyawan Bel Mondo Café dalam menempatkan diri mereka seperti apa yang dirasakan oleh rekan kerja mereka sewaktu mengadakan komunikasi.

c. Dukungan :

Suatu keadaan yang mendorong para karyawan di Bel Mondo Café untuk berkomunikasi dengan pimpinan ataupun rekan kerja mereka tanpa merasa tertekan dan ketakutan atas kritik yang datang padanya.

d. Rasa positif :

Suatu perasaan yang dialami secara internal oleh individu karyawan Bel Mondo Cafe itu sendiri bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukannya membawa manfaat kepada dirinya.

e. Kesamaan :

Adanya suatu kondisi yang menunjukkan terdapatnya posisi kesejajaran antara pimpinan dan bawahan dalam berkomunikasi satu sama lain di Bel Mondo Cafe tanpa memandang siapa lawan komunikasinya, baik itu dengan pimpinan maupun bawahan.

2. Variabel Terikat (Y) Produktivitas kerja : a. Keseriusan kerja :

Sikap pimpinan maupun karyawan pada Bel Mondo Café untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan tidak mengabaikan peraturan yang berlaku.

b. Disiplin kerja :

Sikap atau tingkah laku pimpinan maupun karyawan Bel Mondo Café yang berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kerja karena adanya keyakinan bahwa dengan adanya aturan-aturan itu tujuan perusahaan akan dapat tercapai.

c. Partisipasi kerja :

Keikutsertaan para karyawan dalam usaha mencapai tujuan yang ingin dicapai Bel Mondo Cafe.

d. Semangat kerja :

Suatu gairah yang positif yang terdapat secara internal di dalam diri pimpinan dan karyawan dalam melakukan aktivitas kerja di Bel Mondo Cafe.

e. Mutu kerja :

Suatu hasil yang diberikan oleh para karyawan Bel Mondo Cafe di dalam melakukan aktivitas kerja sesuai dengan bidangnya.

f. Loyalitas kerja :

Suatu kesetiaan yang diberikan oleh para karyawan pada Bel Mondo Café untuk mencapai tujuan perusahaan.

I.10. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan logis sebagai kemungkinan pemecahan masalah yang hanya dapat diterima sebagai kebenaran bilamana setelah diuji ternyata fakta atau kenyataan sesuai dengan dugaan tersebut (Nawawi, 1990 : 43). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan dan bawahan di Bel Mondo Cafe dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan.

Ha : Terdapat hubungan antara kegiatan komunikasi antar pribadi yang dilakukan pimpinan dan bawahan di Bel Mondo Cafe dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan.

I.11. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah I.2. Perumusan Masalah I.3. Pembatasan Masalah

I.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian

I.4.2. Manfaat Penelitian I.5. Kerangka Teori

I.6. Kerangka Konsep I.7. Model Teoritis

I.8. Operasionalisasi Variabel I.9. Defenisi Operasional I.10. Hipotesa

I.11. Sistematika Penulisan

Dokumen terkait