BAB 5 HASIL YANG DICAPAI
5.3 Profil Air Terjun di Kabupaten Tasikmalaya
Dari data yang telah dihimpun terdapat 11 objek wisata air terjun di Kabupaten Tasikmalaya. Masing-masing air terjun tersebut memiliki perbedaan kondisi fisiknya, baik itu letak, koordinat, ketinggian air terjun dan ketinggian lokasinya serta yang paling unik yaitu toponimi atau asal-usul penamaan air terjun tersebut. Disisi lain, terdapat pula fasilitas dari tiap objek wisata air terjun, fasilitas utama yaitu tiket masuk, tempat parkir, warung, tempat ibadah, toilet, dan penunjuk arah serta fasilitas pendukung lainnya. Dari masing-masing objek wisata air terjun masih belum didukung oleh fasilitas yang memadai dan sedang dalam tahap pengelolaan dari pemerintah serta dari penduduk setempat. Sebaran lokasi air terjun berada di setiap kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, yang paling mendominasi yaitu Kecamatan Cisayong dengan objek wisata Air Terjun Batu Blek, Objek Wisata Air Terjun Badak, Objek Wisata Air Terjun Putih, dan Objek Wisata Air Terjun Gado Bangkong.. Melihat pada teori Yoeti, O yang menjelaskan syarat-syarat objek wisata, maka objek wisata air terjun pada penelitian ini belum dapat memenuhi kriteria sebagai objek wisata. Namun fasilitas yang dasar untuk menunjang menjadi objek wisata sudah mulai dijalankan.
Berikut Toponimi beserta profil lengkap dari masing-masing objek wisata air terjun yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya sesuai dengan data yang telah dihimpun:
Tabel 5.3
Profil Objek Wisata Air Terjun di Kabupaten Tasikmalaya
NAMA CURUG& TOPONIMI PROFIL
1. BATU BLEK
Kata “Blek” bukan dari bahasa asing atau inggris “Black” dalam penyebutannya, yang berarti hitam dengan artian disambungkan menjadi batu hitam, akan tetapi maksud dari “blek” yang sebenarnya yaitu bongkahan batuan yang berbentuk blek atau seperti kaleng, persegi empat, dan cenderung berkotak-kotak. Asal mula penam aan “Batu Blek” oleh masyarakat sekitar dikarenakan sekitar air terjun tersebut terdapat batu yang berbentuk blek dengan jumlah yang banyak, maka dari itu masyarakat menamakannya dengan Curug Batu Blek yang dalam bahasa Indonesianya ialah Air Terjun Batu Blek
Desa Santanamekar
Kecamatan Cisayong
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.23736°S, 108.09967°E Koordinat desimal 7º15’10”LS - 108º7’23”BT Ketinggian air terjun 6 meter
Ketinggian lokasi 988 mdpl
Kedalaman 10 meter
Aliran sungai Ci Loseh
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
2. CURUG DENGDENG
Menurut seorang penanggungjawab pengelolaan objek wisata air terjun Dengdeng yang bercerita bahwa di masa yang lalu ada nenek yang kehilangan anaknya, anak dari nenek tersebut diketahui tersambar petir di Air Terjun Dengdeng dan menyatu dengan bebatuan di sekitaran air terjun tersebut. Dinamakan Dengdeng karena proses tersambarnya anak tersebut dan terbelahnya batuan sehingga sekarang menjadi Air Terjun Dengdeng
Desa Cikawunggading
Kecamatan Cipatujah
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.74705°S, 108.01483°E Koordinat decimal 7º44’50”LS - 108º0’54”BT Ketinggian air terjun 13 meter
Ketinggian lokasi 12 mdpl
Kedalaman 8 meter
Aliran sungai Ci Kembang
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
3. GADO BANGKONG
Dua kata dari “gado” dan “bangkong” mempunyai arti berbeda yaitu “gado” ialah dagu dan “bangkong” ialah kodok. Dinamakan “gado bangkong” karena di masa dahulu sekitaran air terjun ini dihuni oleh kodok yang berukuran sangat besar dan dari kodok-kodok tersebut ada satu kodok yang paling besar ukurannya, lalu kodok yang paling besar tersebut dimakan oleh sekumpulan kodok-kodok yang lain sampai hanya menyisakan dagunya saja.
Desa Santanamekar
Kecamatan Cisayong
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.24889°S, 108.11233°E Koordinat desimal 7º14’57”LS - 108º6’45”BT Ketinggian air terjun 17 meter
Ketinggian lokasi 795 mdpl
Kedalaman 1 meter
Aliran sungai Ci Loseh
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
4. CURUG PUTIH
Menurut aparat Desa Sukamukti asal mula penamaan Air Terjun “Putih” pada dahulunya air dari air terjun ini sangat bening dan bersih sampai dasar dari kolam air terjunnya terlihat dengan tampak batu kerikil yang berukuran kecil sampai berukuran besar. Jadi dinamakan “putih” bukan acuan dari putih seperti susu, akan tetapi maksudnya yaitu kata “putih” mempunyai makna bening dan bersih.
Desa Sukamukti
Kecamatan Cisayong
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.23808°S, 108.11031°E Koordinat desimal 7º14’14”LS - 108º6’38”BT Ketinggian air terjun 15 meter
Ketinggian lokasi 879 mdpl
Kedalaman 2 meter
Aliran sungai Ci Loseh
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
5. CURUG BADAK
Penamaan air terjun ini, menurut masyarakat setempat bahwa konon dahulu di lokasi air terjun ini dihuni oleh badak bercula satu sekitar 200 tahun yang lalu dan seiring dengan berjalannya waktu, badak tersebut punah ditelan zaman.
Desa Santanamekar
Kecamatan Cisayong
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.2523°S, 108.11113°E Koordinat desimal 7º15’9”LS - 108º6’40”BT Ketinggian air terjun 30 meter
Ketinggian lokasi 765 mdpl
Kedalaman 2 meter
Aliran sungai Ci Loseh
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
6. CURUG KOJA
Menurut salah satu pengelola objek wisata Air Terjun Koja asal mula dinamakan “Koja” karena di masa lalu untuk mengukur ketinggian dari air terjun ini menggunakan koja yaitu tali tas orang tua zaman dahulu yang mana tali tersebut berukuran sangat panjang serta ada pula yang menyebutkan bahwa kata “koja” diambil dari alat untuk menangkap sejumlah ikan yaitu alat tersebut bernama koja.
Desa Linggalaksana
Kecamatan Cikatomas
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.6448°S, 108.24498°E Koordinat desimal 7º38’42”LS - 108º14’24”BT Ketinggian air terjun 63 meter
Ketinggian lokasi 112 mdpl
Kedalaman 3 meter
Aliran sungai Ci Watin
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
7. CURUG CIBAKOM
Penamaan “Cibakom” karena air terjun ini terlihat seperti “baskom” terbalik yang dalam bahasa Indonesianya memiliki arti kurang lebih seperti wadah.
Desa Linggalaksana
Kecamatan Cikatomas
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.64294°S, 108.2452°E Koordinat desimal 7º38’35”LS - 108º14’43”BT Ketinggian air terjun 12 meter
Ketinggian lokasi 102 mdpl
Kedalaman 2 meter
Aliran sungai Ci Watin
Kategori Objek wisata
8. CURUG DENGDENG PANCATENGAH
Dinamakan Dengdeng karena menurut salah seorang pengelola objek wisata air terjun tersebut digambarkan bahwa dengdeng mempunyai arti bertingkat-tingkat, terlihat dari air terjun tersebut yang memang terdiri dari tiga tingkatan air terjun. Tingkat
pertama yaitu Air Terjun Dengdeng, tingkat kedua yaitu Air Terjun Kopo, dan tingkat ketiga yang paling bawah yaitu Air Terjun Widi.
Desa Tawang
Kecamatan Pancatengah
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.64192°S, 108.32347°E Koordinat desimal 7º38’30”LS - 108º19’25”BT Ketinggian air terjun 15 meter
Ketinggian lokasi 176 mdpl
Kedalaman 4 meter
Aliran sungai Ci Kembang
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
9. CURUG CIPINAHA
Cipinaha atau yang biasa disebut Curug Luhur dinamakan Cipinaha karena orang tua zaman dahulu di Desa Malatisuka beranggapan bahwa curug ini berada di ketinggian yang menamakan Curug Luhur dan kata “luhur” berarti “tinggi” sedangkan Ci Pinaha merupakan aliran sungai dari Curug Luhur. Jadi ada dua nama untuk air terjun ini yaitu Air Terjun Cipinaha dan Air Terjun Luhur.
Desa Malatisuka
Kecamatan Gunungtanjung
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.44822°S, 108.3185°E Koordinat desimal 7º26’60”LS - 108º18’56”BT Ketinggian air terjun 20 meter
Ketinggian lokasi 655 mdpl
Kedalaman 3 meter
Aliran sungai Ci Pinaha
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
10. CURUG MANINTIN
Kata “Manintin” diambil dari sejarah kejadian di air terjun ini pada masa lalu terdapat burung manintin yang selalu membersihkan lokasi air terjun tersebut darirumput, dan serabut-serabut yang lainnya. Burung manintin tersebut keberadaannya masih misteri dan konon habitatnya berada di bagian hulu sungai yang sekarang masih ada keberadaannya namun sulit untuk ditemukan. Maka dari itu air terjun ini mengambil nama dari burung tersebut yaitu “Manintin”.
Desa Tanjungsari
Kecamatan Salopa
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.50057°S, 108.32527°E Koordinat desimal 7º29’42”LS - 108º19’7”BT Ketinggian air terjun 115 meter
Ketinggian lokasi 607 mdpl
Kedalaman 2 meter
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
11. CURUG CIPARAY
Menurut masyarakat bahwa penamaan air terjun ini berdasarkan arti kata yang dapat dipisahkan, yaitu “Ci” yang artinya air atau sungai dan “Paray” yang berarti ikan. Jadi dinamakan Ciparay karena di sekitaran air terjun tersebut terdapat banyak ikan
Desa Cidugaleun
Kecamatan Cigalontang
Kabupaten Tasikmalaya
Koordinat UTM -7.27478°S, 108.03062°E Koordinat desimal 7º16’30”LS - 108º1’51”BT Ketinggian air terjun 75 meter
Ketinggian lokasi 821 mdpl
Kedalaman 5 meter
Aliran sungai Ci Kuluwung
Kategori Objek wisata
Status Sedang dikelola
Tipe Jeram
Tabel diatas memperlihatkan informasi asal-usul/toponimi dari air terjun yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya. Dapat pula diperoleh informasi mengenai letak secara administratif, letak koordinat, kedalaman air terjun, kategori, status dan tipe dari masing-masing air terjun.
Berikut deskripsi fasilitas dari masing-masing objek wisata air terjun yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya sesuai dengan data yang telah dihimpun:
Tabel 5.4
Deskripsi Fasilitas Masing-Masing Air Terjun Di Kabupaten Tasikmalaya
NAMA CURUG JENIS FASILITAS DESKRIPSI FASILITAS
1. BATU BLEK Santana mekar
Cisayong
TIKET MASUK Untuk dapat masuk ke kawasan wisata air terjun Batu Blek dikenakan tarif Rp. 3.000,00/motor.
TEMPAT PARKIR Tempat parkir objek wisata air terjun Batu Blek sudah mulai dikembangkan oleh masyarakat dengan izin dari pemerintah desa, serta sudah tersedianya portal yang terbuat dari kayu untuk dapat membuka dan menutup area parkir. Tempat parkir dapat menampung sekitar 50 motor dengan luas lahan parkir 10x5 m².
WARUNG Sudah tersedia dua warung berlokasi di area parkir objek wisata Air Terjun Batu Blek yang menyediakan berbagai jenis makanan ringan dan minuman seperti air minum dalam kemasan dan botol, kopi seduh, dan lain-lain.
TOILET belum tersedia Toilet di lokasi objek wisata Air Terjun Batu Blek.
TEMPAT IBADAH Disamping warung terdapat tempat ibadah untuk melaksanakan shalat dan ruang ganti pakaian.
PENUNJUK ARAH Untuk penunjuk arah ke lokasi Air Terjun masih belum terdapat penunjuk arah yang pasti, namun sebagian besar pengunjung berpatokan kepada alur selokan dari Air Terjun Batu Blek.
2. DENGDENG TIKET MASUK
Cikawunggading Cipatujah
pengunjung yang mengunjungi objek wisata Air Terjun Dengdeng adalah sebesar Rp. 3.500,00/orang temasuk didalamnya asuransi kecelakaan yakni Rp. 500,00/orang. Penerapan asuransi tersebut bekerjasama dengan PT. Asuransi Amanah Githa.
TEMPAT PARKIR Area parkir di kawasan wisata ini mempunyai dua area parkir, yang pertama di halaman rumah warga yang dapat memuat sekitar 20 sepeda motor dan untuk kendaraan beroda empat. Sedangkan yang kedua, area parkir di sekitaran lokasi objek wisata air terjun yang dapat memuat 150 motor dengan luas lahan 240m². Area parkir yang kedua dikelola 4 bulan yang lalu dari inisiatif karang taruna Desa Cikawunggading
WARUNG Warung berlokasi di area parkir yang kedua dengan jumlah total ada 4 warung di kawasan wisata ini, keempat warung tersebut posisinya berjejer di sebelah kanan awal masuk area parkir. Warung-warung disini dibangun oleh masing-masing oleh pemiliknya dengan bantuan dari warga setempat.
TOILET Sarana toilet masih dalam tahap perencanaan yang saat ini belum tersedia di kawasan wisata Air Terjun Dengdeng, namun pengunjung dapat menggunakan toilet rumah milik salah satu warga di area pakir pertama. TEMPAT IBADAH Begitupun dengan tempat ibadah
masih dalam tahap perencanaan dan pengunjung dapat
menumpang shalat dirumah salah satu warga atau mendatangi masjid terdekat PENUNJUK ARAH Penunjuk arah untuk dapat ke
kawasan ini dapat ditemui disepanjang jalan Desa
Cikawunggading dengan memasang penunjuk jalan di setiap percabangan jalan.
Selain keenam fasilitas utama diatas terdapat fasilitas lainnya yaitu tempat duduk santai dibawah pohon, saung untuk berkumpul bersama keluarga
3. GADO BANGKONG
TIKET MASUK DAN
TEMPAT PARKIR Disaat waktu libur tepatnya hari Minggu atau weekend di hari Sabtu dapat masuk ke objek wisata Air Terjun Gado Bangkong dengan dikenakan tarif Rp. 5.000,00/motor di portal pertama masuk, namun biasanya untuk hari-hari biasa di portal pertama tidak dikenakan biaya masuk.
Area parkir dapat memuat sekitar 80 motor dengan luas lahan parkir 150 m², area parkir dikelola oleh masyarakat kampung tersebut. Terbagi menjadi dua bagian area yaitu dibagian bawah dan atas.
WARUNG
Berjumlah 7 warung yang terdiri 5 warung di sekitar area parkir, dan satu warung di lokasi Air Terjun Gado Bangkong.
TOILET
Terdapat 2 toilet untuk pria dan wanita dengan dikenakan tarif Rp. 2.000,00/orang serta satu toilet sedang dalam tahap pembangunan di sekitar lokasi Air Terjun Gado Bangkong.
TEMPAT IBADAH
Mushola sedang dalam tahap pembangunan yang terletak disamping wc umum.
PENUNJUK ARAH Penunjuk arah menuju lokasi ditandai dengan letak-letak posisi warung yang langsung menuju lokasi air terjun.
4. PUTIH
5. BADAK
TIKET MASUK Parkir kendaraan yang harus dibayar oleh pengunjung sebesar Rp. 5.000,00/kendaraan dan sudah termasuk tiket masuk objek wisata.
TEMPAT PARKIR Luas lahan parkir tersebut 10x20 m² dengan daya tanpung 40 sepeda motor dan 2 mobil.
WARUNG Tersedia hanya satu warung berlokasi di area parkir yang menjual gorengan, mie rebus, dan makanan serta minuman yang lainnya.
TOILET DAN TEMPAT IBADAH
Toilet yang ada di objek wisata ini menyatu dengan mesjid sekaligus tempat untuk berwudhu dengan kondisi yang
bersih. Mesjid terletak di area parkir dengan kondisi yang baik.
PENUNJUK ARAH Penunjuk arah sudah tersedia di lokasi objek wisata ini selepas dari portal masuk yang mengarah ke lokasi air terjun keduanya dengan mengikuti aliran selokan yang bersumber dari air terjun tersebut dengan jarak 1 km.
6. KOJA
TIKET MASUK DAN TEMPAT PARKIR
Yang paling menonjol ialah Air Terjun Koja, namun pengunjung dapat diantar oleh pengelola ke Air Terjun Cibakom. Tiket masuk dan tarif parkir Rp. 5.000,00/orang dan parkir motor dikenakan tarif Rp. 2.000,00/motor. Lahan parkir di tempat ini sangat sempit yang sebelumnya merupakan lahan bekas perkebunan dengan luas 3x4m².
WARUNG DAN TEMPAT IBADAH
Warung di objek wisata air terjun berjumlah 6 warung dan satu warung di area parkir, warung di lokasi ini kepemilikannya oleh masing-masing pedagang dengan membayar biaya sewa ke pemilik lahan perminggunya Rp. 3.000,00 dan perbulannya Rp. 10.000,00. Sudah tersedia tempat ibadah dengan ukuran yang kecil yang dapat memuat satu orang saja.
7. CIBAKOM
TOILET DAN PENUNJUK ARAH
Tersedia dua toilet pria dan wanita dengan membayar Rp. 2.000,00/orang. Penunjuk arah tersedia di sepanjang perjalanan.
LAINNYA Terdapat sewa ban untuk
berenang di kolam air terjun koja dengan membayar biaya sewa Rp. 5.000,00. Lalu sudah tersedia tempat sampah dari kayu yang dianyam seperti bentuk obor.
8. DENGDENG PANCATENGAH
TIKET MASUK Harga tiket untuk dapat menikmati objek wisata air terjun Dengdeng sebesar Rp. 3.000,00/orang dan parkir motor Rp. 2.000,00/kendaraan.
TEMPAT PARKIR Luas area parkir di objek wisata air terjun ini 500m² dengan daya tampung 400 kendaraan bermotor dan 10 mobil. Dengan luas lahan parkir yang cukup luas, terkadang selalu
mengadakan acara musik di area parkir tersebut yang menyatu dengan lapangan.
WARUNG Total 24 warung dengan
kepemelikan masing-masing dari pedagang dan lahannya. Dan di sekitar lokasi objek wisata air, selain 24 warung tersebut yang telah mulai beroperasi, terdapat warung-warung yang sedang dalam pembangunan yang berjumlah dua warung. TEMPAT IBADAH DAN
TOILET
Ada empat tempat ibadah yaitu mushola untuk melaksanakan shalat, masing berada disamping warung sekitar lokasi Air Terjun Dengdeng Pancatengah.
Berjumlah tiga wc umum untuk pria dan wanita yang tersedia di lokasi objek wisata ini dengan membayar sebesar Rp. 2.000,00/orang.
PENUNJUK ARAH Tersedia papan penunjuk arah dengan ukuran yang cukup besar di jalan utama Desa Tawang.
9. CIPINAHA
TIKET MASUK DAN TEMPAT PARKIR
Dikenakan tarif sebesar Rp. 2.000,00/orang.
PARKIR
Area parkir di objek wisata air terjun ini sangat sempit dengan luas area 3x2 meter yang dapat menampung kurang dari 10 motor dan dikenakan biaya
parkir sebesar Rp.
3.000,00/motor. Tempat parkir yang menjadi kendala bila suatu saat pengunjung memadati objek wisata ini, karena memang area parkir di tempat ini memanfaatkan lahan-lahan perkebunan milik warga.
WARUNG Berjumlah 6 warung di objek wisata ini yang terdiri dari 2 warung di area parkir dan 4 warung lainnya di sekitar lokasi objek wisata air terjun, satu diantaranya menyediakan menu spesial yaitu nasi liwet dan ikan bakar.
TEMPAT IBADAH Tersedia dua tempat ibadah yaitu mushola sederhana yang berlokasi di sekitar area parkir yang masih dalam tahap pembangunan serta satu lainnya di sekitar lokasi objek wisata air terjun.
TOILET Toilet berada di sudut dari Air Terjun Cipinaha bersampingan dengan warung, dikenakan tarif Rp. 2.000,00/orang.
PENUNJUK ARAH Sudah tersedia penunjuk arah ke objek wisata Air Terjun Ci Pinaha yang dapat ditemui sepanjang perjalanan.
LAINNYA Masih terdapat fasilitas pendukung lainnya di objek wisata air terjun ini yaitu sewa ban untuk dewasa Rp. 7.000,00/orang dan untuk anak
dibawah umur Rp.
5.000,00/orang. Lalu sudah tersedia tempat ganti baju dengan membayar Rp. 1.000,00/orang, tempat penitipan helm.
10. MANINTIN
TIKET MASUK Belum tersedianya tiket masuk khusus yang disediakan oleh masyarakat Desa Tanjungsari untuk tiap pengunjung yang mengunjungi objek wisata ini, namun pengunjung dapat membayar biaya parkir motor seharga Rp. 2.000,00/motor dan sudah termasuk tiket masuk. TEMPAT PARKIR Tempat parkir di objek wisata ini
masih kurang jelas lokasinya, tetapi pengunjung akan disambut oleh warga kampung setempat yang menawarkan parkir kendaraan bermotor di halaman rumah warga yang bersangkutan. Selain itu kendaraan bermotor dapat dibawa ke lokasi parkir dengan melewati jalanan pesawahan dan akan melewati jembatan sasak gantung.
WARUNG Total warung berjumlah 4 warung yang menyatu dengan area parkir di objek wisata ini, warung-warung tersebut tidak akan beroperasi di saat hari-hari biasa dan akan kembali berjualam pada hari sabtu serta minggu.
TEMPAT IBADAH Untuk ketersediaan tempat melaksanakan sembahyang masih belum tersedia secara pasti di objek wisata ini, pengunjung dapat menumpang ke salah satu rumah warga guna untuk melaksanakan shalat. TOILET Demikian dengan toilet yang
masih belum tersedia di objek wisata ini dengan alasan dari masyarakat desa bahwa rencana pembangunan toilet akan segera
dilakukan.
PENUNJUK ARAH Penunjuk arah untuk sampai ke lokasi air terjun belum tersedia dengan jelas, pengunjung dapat bertanya ke warga setempat. Pada kampung yang paling ujung, pengunjung dapat meminta untuk diantarkan ke lokasi air terjun dengan bantuan dari masyarakat sekitar.
LAINNYA Belum tersedianya fasilitas yang memadai di objek wisata ini, akan tetapi pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas alam seperti panjat tebing, makan-makan bersama, dan berkemah. Lalu, sudah tersedia tempat untuk ganti baju di sekitar lokasi air terjun dan saung-saung sederhana untuk sekedar beristirahat dan menikmati pemandangan.
11. CIPARAY
TIKET MASUK Tiket masuk sudah termasuk biaya parkir motor yang dikenakan tarif Rp. 3.000,00/motor.
TEMPAT PARKIR Luas area lahan tempat parkir di objek wisata ini yaitu 15m² dengan daya tampung 40 sepeda motor
WARUNG Total warung di lokasi objek wisata air terjun ini berjumlah tiga warung, yang pertama berada di area parkir dan yang kedua berada di sekitar lokasi air terjun.
TEMPAT IBADAH Belum tersedianya tempat ibadah seperti mushola di objek wisata air terjun ini, mushola dalam tahap perencanaan pembangunan oleh masyarakat setempat.
TOILET Tersedia dua toilet untuk pria dan wanita.
PENUNJUK ARAH Secara administratif Air Terjun Ciparay berada di Kecamatan Cigalontang, namun rute jalan yang perlu diambil menuju Kecamatan Sariwangi dan Desa Parentas.
LAINNYA Banyak yang dapat dilakukan di objek wisata aur terjun ini yaitu kemping, berenang di sekitar lokasi air terjun, dan mengadakan acara atau event khusus tentang pecinta alam.
Tabel diatas memperlihatkan informasi deskripsi fasilitas di masing-masing air terjun yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya. Mengacu pada teori yang ada, objek wisata air terjun pada penelitian ini belum dapat memenuhi kriteria sebagai objek wisata. Namun fasilitas yang dasar untuk menunjang menjadi objek wisata sudah mulai dijalankan, artinya ada potensi yang bisa dikembangkan dari air terjun di kabupaten Tasikmalaya.