• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Program Desa Peduli Buruh Migran Di Kabupaten Lembata

Desbumi merupakan inisiatif lokal yang didorong oleh Migrant CARE bersama Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) dan didukung oleh MAMPU (Maju Perempuan Indonesia Untuk Penaggulangan Kemiskinan) yang merupakan kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Australia dalam hal perlingan terhadap buruh migran. Hal ini untuk memberikan perlindungan bagi buruh migran yang dimulai dari desa.Inisiatif ini kemudian dijawab oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lembatamelalui Pemerintah Daerah Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Perlindungan TKI.

Perda 20 Tahun 2015 ini kemudian diterjemahkan kembali dengan aturan pelaksananya melalui Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017yang menjadi dasar terbentuknya peraturan desa sebagai kategorisasi Desa Tenaga Keja Indonesia atau Desa Peduli Buruh Migran. Perda dan Perbup ini kemudian menjadikan beberapa desa di dua Kecamatan di Kabupaten Lembata yaitu Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur sebagai Desa Peduli Buruh Migran.

Artinya, keberadaan Desbumi di Kabupaten Lembata merupakan sebuah inisiatif lokal(Pemda dan NGO) namun diisisi lain, sebenarnya intervensi pemerintah pusat juga, melalui Mampu dan Desmigratif (program nasioanal) melakoni

keberadaan program Desbumi yang ada di Kabupaten Lembata. Atau dengan kata lain, keberadaan Desbumi adalah wujud komitmen global dalam melindungi hak-hak buruh migran, terutama dari kejahatan human trafficking. Kemunculannya bertumpu pada kesadaran akan bahaya human trafficking. Hal ini ditengaraioleh realitas mobilitas tenaga kerja yang cukup banyak namun hak-haknya sebagai buruh migran tidak dinikmati karena tidak adanya perlindungan atas dirinya. Sehingga dengan kata lain, kehadiran Desbumi adalah kehadiran negara untuk melindungi warga negaranya yang bekerja sebagai buruh migran.

Desa yang terkategori sebagai Desbumi adalah Desa Tagawiti, Beutaran, dan Dulitukan yang berada di Kecamatan Ili Ape, dan Desa Lamatokan, Lamawolo dan Bao Lali Duli di Kecamatan Ile Ape Timur. Kemunculan inisiatif lokal yang ditopang oleh komitmen global ini disebabkan oleh banyaknya jumlah masyarakat di Lembata yang bermigrasi namun tidak melalui prosedur yang sesuai dengan Konvensi Migran 1990. Disamping itu, kemunculan program Desbumi juga merupakan langkah pencegahan atas kasus human trafficking yang menjadi kasus yang serius di NTT khususnya di Lembata.

Dalam Peraturan Desa Tagawiti Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Desa Tenaga Kerja Indonesia Bab III Pasal Tentang Ruang Lingkup Desa Tenaga Kerja Indonesia atau Desa Peduli Buruh Migran diantaranya adalah pendataan, pelayanan dokumen, pelayanan informasi, pengaduan, akses komunikasi pengorganisasian/jaringan, pendidikan manajemen pengelolaan pendapatan (remitansi),rehabilitasi korban, kesepakatan bersama, pembiyaan serta pembinaan dan pengawasan terhadap calon

buruh migran, buruh migran dan mantan buruh migran. 51 Peraturan Desa Tagawiti, Dulitukan dan Beutaran tentang Desbumi pada prinsipnya memiliki kesamaan dalam materi perdesnya. berikut penjabarannya,

 Pendataan, yaitu Pemerintah Desa melakukan registrasi calon buruh

migran dan buruh migran dengan format identitas calon buruh migran dan buruh migran, tujuan migrasi tanggal keberangkatan ke negara tujuan sertatanggal kepulangan.

 Pelayanan Dokumen, Desbumi memeriksa dan memfasilitasi

pengurusan KTP, kartu keluarga, akta kelahiran,kesepakatan keluasan bagi calon buruh migran yang sudah berkeluarga, rekomendasi dari Pemerintah desa, Surat perjanjian mengenai jaminan buruh migran terhadap keluarga yang tinggalkan, dan dokumen lainnya yang dibutuhkan oleh calon buruh migran dan buruh migran.

 Pelayanan Informasi, yang dimaksud disini adalah Desbumi

memberikan informasi tentang alamat tempat kerja,jenis pekerjaanbesaran upah pekerjaan, jangka waktu kontrak pekerjaan.

 Pengaduan yaitu, jika dalam proses migrasi buruh migran mengalami

kendala dalam pengerusan dokumen dan jaminan hidup bagi keluarga yang ditinggalkan oleh buruh migran.

51Peraturan Desa Tagawiti Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Desa Tenaga Kerja Indonesia Hal. 9

 Akses Komunikasi, yaitu Desbumi membantu dalam membangun

komunikasi untuk mengetahui keberadaan calon buruh migran atau buruh migran melalui telepon celuler dan internet.

 Pengorganisasian Jaringan, yaitu dalam melaksanakan perlindunganterhadap buruh migran, pemerintah desa (Desbumi) dapat membuka jaringaninstitusi atau lembata yang memiliki perhatian terhadap buruh migran.

 Pendidikan Manajemen Pengelolaan Pendapatan (Remitansi),

yaitu Pemerintah Desa wajib memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pengaturan manajemen pengelolaan pendapatan (remitansi) yang berbasis usaha produktif bagi keluarga buruh migran dan buruh migran yang telah kembali ke desa. Pendidikan dan pelatihan ini bertujuan agar pendapatan yang diperoleh buruh migran dapat bermanfaat bagi kesejahteraan keluarganya.

 Rehabilitasi Korban, yaitu Pemerintah Desa membentuk badan

konseling atau dengan nama lain yang bertugas memulihakan buruh migran yang menjadi korban traumatis ketika bekerja sebagai buruh migran.

 Kesepakatan Bersama, yaitu Pemerintah Desa menyiapkan jaminan hidup bagi keluarga yang ditinggalkan oleh calon buruh atau buruh migran paling kurang 6 (enam) bulan pertama.

 Pemeriksaan Kesehatan, yaitu Pemerintah Desa memfasilitasi dan

mendampingi buruh migran yang telah kembali ke kampung halaman dalam pemeriksaan kesehatan difasilitas kesehatan pemerintah daerah.

Gambar.1

Registrasi Buruh Migran

Sumber :Data Manual Pemerintah Desa Dulitukan Tahun 2015

Dari beberapa kewenangan dan ruang lingkup desbumi ini, menurut pengakuan aparat desa Tagawiti Abubakar Sidiq yang bekerja di Kantor Desa Tagawiti, untuk pendataan atau registrasi calon buruh migran, pihak Desbumi telah menyiapkan format identitas beserta waktu keberangkatan dan kepulangan calon buruh migran dan buruh migran. Kemudian tentang pengurusan dokumennya, Desbumi

memfasilitasi pengurusan surat pindah penduduk, surat keterangan belum memiliki akta kelahiran dan surat pengantar untuk keperluan administrasi agar diterbitkan di Ognisasi Pemerintah Daerah terkait.

Setelah pengurusan dokumen melalui Desbumi, calon buruh migran kemudian mengurus dokemen lanjutan di Dinas ketenagakerjaan Kabupaten Lembata agar mendapatkan surat pengantar migrasi atau rekomendasi dari Dinas Ketenagakerjaan kabupaten Lembata yang akan dilanjutkan ke kantor imigrasi. Selanjutnya, dalam pengurusan administrasi di terkait, calon buruh migran harus melengkapi data administrasi yang sudah ditetapkan oleh Desbumi. Selanjutnya calon buruh migran yang telah mengantongi rekomendasi dari dinas ketenakerjaan melanjutkan pengurusan administrasi di kantor migrasi guna mengurusi administrasi lanjutan seperti paspor dan visa kerja. Disini peran Desbumi adalah mengawal proses migrasi.

Dalam hal akses komunikasi serta advokasi ketika ada persoalan dalam pengurusan dokumen.

Ada dua jalur migrasi, yaitu melalui perusahan penawar jasa tenaga kerja melalui Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) atau melalui jalur mandiri.Calon buruh migran yang melalui Desbumi biasanya dan memang tradisinya selalu menggunakan migrasi dengan mandiri.Buruh migranyang melalui jalur mandiri, maka kontrak kerja dan kesepakatan kerja serta persoalan kemudian langsung dibicarakan oleh calon buruh migran dengan pihak yang ingin menggunakan jasa calon buruh migran. Alur migrasi yang demikian akan

memudahkan calon buruh migran dan buruh migran mendapatkan perlindungan hukum dari pemerintah.

Menurut Marlin Koten, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Penaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dan Ketenagakerjaan Kabupaten Lembata, potensi human trafficking sangat rentan dialami oleh calon buruh migran yang tidak melalui prosedur administrasi atau illegal. Karena jika calon buruh migran melalui prosedur maka identitas tentang buruh migran akan teraudit oleh pemerintah.

Sehingga jika terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mengarah pada unsur human trafficking, Pemrintah dapat mengkroscek data buruh migran dan melakukan intervensi dalam melindungi hak-hak buruh migran.

Bagan 1 Alur Migrasi

Jadi peran program Desbumi dalam kerangka perlindungan terhadap buruh migranadalah memastikan calon buruh migran dapat dilindungi haknya melalui pelayanan administrasi berupa pengurusan dokumen ditingkat desa hingga ditempat tujuan migrasi.Dalam proses migrasi, Desbumi juga memonitoring dalam komunikasi dan advokasi apabila calon buruh migran mengalami kendala.

Desbumi Pemerintah Derah

Mandiri PPTKIS

Kantor Imigrasi

Gambar.2

Bagan kewenangan Desbumi

Sumber : Kantor Desa Tagaawiti

C. Peran Desbumi Dalam Meminimalisir Human Trafficking

Dokumen terkait