• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.4. Profil Informan

I . PROFIL INFORMAN

Nama : Nur sania Harahap Usia : 19 tahun

Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Suku : Batak Mandailing

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kesehatan Masyarakat Stambuk :2014

Nur sania adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Stambuk 2014. Saat ini dia mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sania, begitu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini biasa di panggil, adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Orang tua sania, Ayah berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Ibu berprofesi sebagai wirausahawan sebagai pedagang kelontong di rumahnya. Sehari-hari sania sebelum pergi ke kampus selalu membantu ibunya menjaga toko.

Selain menjalankan aktifitas perkuliahan di kampusnya, Sania juga aktif mengikuti organisasi yang ada di kampusnya seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sehari hari sania beraktifitas ke kampus maupun di luar kampus menggunakan sepeda motor. Selain menjalankan aktifitas kesehariannya sebagai mahasiswa nur sania juga adalah mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Walaupun Sania tidak aktif di kumunitas/kelompok mahasiswa pencinta lingkungan tapi Sania mau meluangkan waktunya untuk memperhatikan kondisi sekitarnya, khususnya mengenai kebersihan lingkungan.

Sania menuturkan bahwa kebersihan lingkungan di sekitar kampusnya khususnya di FKM sudah terlihat baik, karena petugas kebersihan telah melakukan tugasnya dengan baik. Menurut Sania indikator kampus dikatakan bersih adalah ketika tidak ada sampah yang berserakan, ruangan perkuliahan rapi, tidak ada bau yang tidak sedap mengganggu penciuman, dan nyaman untuk di gunakan sebagai tempat belajar. Sania juga berpendapat bahwa ketika kampus bersih dan nyaman di gunakan sebagai tempat menimba ilmu maka materi yang di berikan akan lebih mudah di cerna oleh pikiran, dan kampus juga akan menghasilkan mahasiswa yang betul-betul siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat luas.

Sania juga menjelaskan bahwa selain petugas kebersihan, mahasiswa juga harus bisa menjaga dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kampus agar kampus tetap terjaga kenyamannya untuk di gunakan sebagai tempat belajar mahasiswa. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat menurut Sania sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kampus hal itu terlihat dari tingkah laku mahasiswa dengan membuang sampah pada tempat yang sudah di sediakan oleh pihak kampus sehingga kampus tidak lagi terlihat berantakan karena sampah. Nama : Asbi Syahreza Putra

Usia : 19 tahun Agama : Islam Jenis kelamin : Laki-laki

Suku : Batak Mandailing

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat Stambuk :2014

Asbi Syahreza Putra adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 yang mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Asbi sebagaimana teman-teman kampusnya memanggilnya adalah anak pertama dari dua bersaudara, asbi memiliki seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMA di medan. Sehari-hari asbi menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan untuk melakukan aktifitas dari rumah menuju kampus bahkan diluar kegiatan kampus asbi juga menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan.

Selain menjalankan aktifitas sebagai mahasiswa Asbi juga aktif di komunitas pencinta lingkungan yang bernama Bank Sampah yang berdiri 2 tahun lalu. Asbi aktif di Bank Sampah karena rasa peduli terhadap lingkungan kampus yang sebelumnya tidak terjaga dengan baik.hal ini terlihat ketika Bank Sampah berdiri lingkungan kampus semakin bersih. Hal ini terjadi karena Bank Sampah memiliki banyak kegiatan untuk mengkampanyekan tentang perlunya menjaga lingkungan khususnya kampus dengan mengadakan seminar tentang lingkungan dan lain sebagainya. Bank Sampai juga memiliki perogram seperti Bank pada umumnya yaitu dengan menukarkan sampah menjadi rupiah yang mana Bank sampah tersebut mau membeli sampah yang bisa di daur ulang dengan harga yang sudah di tentukan. Menurut Asbi sebelum ada Bank Sampah kondisi lingkungan kampus FKM tidak serapi seperti saat sekarang ini.

Asbi menuturkan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat berbeda dengan Fakultas lain di Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari kondisi kebersihan kampus FKM yang mana tidak banyak berserakan puntung rokok di lingkungan kampus bahkan di area kampus di larang merokok karena kampus FKM membuat peraturan KTR (Kawasan Tanpa Rokok). Peraturan tersebut berlaku pada mahasiswa dan dosen di kampus FKM.

Menurut asbi mahasiswa di kampus FKM belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus. Hal ini terlihat dari prilaku beberapa mahasiswa yang tidak membuang sampah bekas makannya pada tempat yang telah di tentukan. Hal tersebut membuat kondisi lingkungan menjadi tidak bersih dan rapi. Memang ada petugas kebersihan yang di sediakan oleh pihak kampus untuk membersihkan kampus tapi kan dapat dilihat bahwa mahasiswa belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih, tutur Asbi.

Nama : Maulidia Rahma Uami Usia : 19 tahun

Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Suku : Jawa

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat Stambuk :2014

Maulidia Rahma Uami adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Stambuk 2014. Saat ini dia mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Tami, begitu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini biasa di panggil, adalah anak ke tida dari empat bersaudara. Dia memiliki dua orang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Orang tua Tami, Ayah berprofesi sebagai karyawan pabrik dan Ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Tami beserta keluarga bermukim di daerah Marelan.

Selain aktif menjalankan kuliah Tami juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kampusnya. Sehari-hari Tami kuliah dengan menggunakan angkutan umum. Menurut tami ketika kita berbicara masalah kebersihan lingkungan kita harus melihat dulu bagaimana peranan

individu dalam mencintai lingkungannya, apalagi kalau berbicara mengenai lingkungan kampus pasti tak lepas dari peran masyarakat kampus seperti mahasiswa maupun dosen. Tami menjelaskan bahwa keadaan kampus kususnya FKM USU sudah terlihat rapi, ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kampus. Hal ini terlihat dari prilaku mahasiswa maupun dosen yang membuang sampah pada tempatnya, tidak mencemari udara dengan asap rokok, dan lain sebagainya yang sifatnya tidak merusak lingkungan.

Tami juga menjelaskan walau masih ada mahasiswa yang masih kurang peduli akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan Kampus FKM USU yaitu dengan mebnuang sampah tidak pada tempat yang sudah di sediakan namun hal tersebut tidak begitu terlihat mencolok hali ini dikarenakan peran dari petugas kebersihan yang selalu sigap membersihkan sampah bekas konsumsi mahasiswa yang belum sadar akan lingkungan. Selain membersihkan sampah petugas kebersihan juga selalu merapikan ruangan kuliah agar mahasiswa nyaman dalam belajar.

Menurut Tami kampus dikatakan bersih apabila tidak adalagi sampah yang berserakan, ruangan kelas rapi dan nyaman untuk digunakan, adanya tempat sampah di sekitaran kampus guna untuk tempat mahasiswa membuang sampah hasil konsumsinya. Pihak Kampus FKM USU juga mendukung akan pentingnya menjaga lingkungan kampus dengan membuat peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seputaran kampus FKM USU, memberikan sarana dan prasarana untuk menjaga lingkungan seperti tempat sampah, dan alat kebersihan.

Nama : Dinda Faradiba Lubis Usia : 19 tahun

Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan

Suku : Batak Mandailing

Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat Stambuk :2014

Dinda Faradiba Lubis adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 yang mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Dinda sebagaimana teman-teman kampusnya memanggilnya adalah anak kedua dari tiga bersaudara, Dinda memiliki kakak Laki-laki yang sudah bekerja dan seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMA di medan. Sehari-hari Dinda menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan untuk melakukan aktifitas dari rumah menuju kampus bahkan diluar kegiatan kampus Dinda juga menggunakan sepeda motornya sebagai kendaraan.

Dinda menjelaskan bahwa kebersihan lingkungan di sekitar kampusnya khususnya di FKM sudah terlihat baik, karena sudah ada petugas kebersihan telah melakukan tugasnya dengan baik. Menurut Dinda indikator kampus dikatakan bersih adalah ketika tidak ada sampah yang berserakan, ruangan perkuliahan rapi, tidak ada bau yang mengganggu penciuman, dan nyaman untuk di gunakan sebagai tempat belajar.

Menurut dinda selaku mahasiswa FKM USU bahwasanya mahasiswa FKM USU sudah sadar untuk melestarikan lingkungan hal ini terlihat dengan tindakan yang dilakukan mahasiswa FKM USU yang bertanggung jawab terhadap sampah bekas konsumsi untuk di buang pada tempatnya. Hal ini menurut Dinda sudah sangat efektif karena kesadararan akan pentingnya menjaga lingkungan harus dari diri kita sendiri yaitu dengan tindakan tidak membunang sdampah pada tempatnya. Selain itu mahasiswa FKM USU juga membentuk kelompok pencinta lingkungan yang di beri nama Bank Sampah, yang mana kelompok ini menampaung semua sampah yang diberikan oleh mahasiswa dengan nilai tukar rupiah sesuai dengan harga yang sudah di tetapkan

oleh pengelola Bank Sampah. Kelompok ini juga di dukung oleh pihak kampus FKM USU dengan seringnya mengadakan diskusi tentang pengelolaan limbah bekas dan pentingnya menjaga lingkungan.

Nama : Hary Cahya Purnama Usia :19 Tahun

Agama : Islam Jenis kelamin : Laki-laki Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Ilmu Administrasi Negara Stambuk :2014

Hary Cahya Purnama adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara 2014. Saat ini sedang kuliah dijurusan Administrasi Negara. Harry begitu biasa dia dipanggil dikalangan mahasiswa lain adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Hary memiliki satu orang adik perempuan yang masi duduk di bangu SMA dan satu orang adik laki-laki yang saat ini masih duduk di Bangku SMP. Orang tua hary, ayah berkerja sebagai wirausaha dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Hary tinggal didaerah deli tua yang sehari-hari kekampus naik sepeda motor. Mahasiswa yang sangat suka dengan musik ini sehari-hari aktif melakukan kegiatan di kampus baik perkuliahan maupun organisasi ekstra di kampus FISIP seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Menurut hary kampus dikatakan bersih apabila halaman kampus bersih, tamannya tertata rapih dengan pohon yang rapih, misalnya ada bunga-bunganya, terus ruangan kelasnya rapih, kursinya tidak rusak, nyaman untuk perkuliahan. Tapi pada kenyataannya hali tersebut belum terlihat di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara karena ,masih banyaknya sampah bekas konsimsi mahasiswa di lingkungan kampus. Tapi karena adanya petugas kebersihan di kampus hal tersebut sedikit lebih baik karena lingkungan kampus jadi lebih rapi dari sampah yang di buang begitu saja oleh para mahasiswa.

Hary menjelaskan bawa kampus sudah memberikan tempat atau wadah untuk mahasiswa sebagai tempat sampah agar kampus bebas dari sampah tapi sebagian mahasiswa belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.

Hary juga menjelaskan bahwa selain petugas kebersihan, mahasiswa juga harus bisa menjaga dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kampus agar kampus tetap terjaga kenyamannya untuk di gunakan sebagai tempat belajar mahasiswa. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menurut Hary belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kampus hal itu terlihat dari tingkah laku mahasiswa dengan membuang sampah bukan pada tempat yang sudah di sediakan oleh pihak kampus sehingga kampus terlihat sedikit berantakan karena sampah.

Nama : Yusria Aqmarina Usia :19 Tahun

Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Ilmu Antropologi Stambuk : 2014

Yusria Aqmarina adalah mahasiswa Ilmu Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2014. Ria begitu biasa dia dipanggil dikalangan

mahasiswa lain adalah anak pertama dari dua bersaudara. Ria memiliki satu orang adik perempuan yang masi duduk di bangu SMA. Orang tua Ria, ayah berkerja sebagai Petani dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Ria tinggal didaerah Tembung yang sehari-hari kekampus naik sepeda motor. Mahasiswa yang sangat suka dengan Fotografi sehari-hari aktif melakukan kegiatan di kampus baik perkuliahan maupun organisasi ekstra di kampus FISIP seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Walaupun Ria tidak aktif di organisasi atau kelompok mahasiswa pencinta lingkungan tapi Ria juga selalu memperhatikan keadaan sekitanya terutama di lingkungan Kampus FISIP USU ini.

Menurut Ria mahasiswa FISIP USU belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus hai ini terlihat dari kaedaan lingkungan kampus yang masih belum merdeka dari sampah. Padahal suadah ada petugas yang membersihkan tapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa masih membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya. Sebagai mahasiswa FISIP USU Ria merasa harusnya mahasiswalah yang aktif melestarikan lingkungan kampus ini. Karena menurut Ria apabila kampus bersih dari sampah sudah pasti akan nyaman bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai aktifitas seperti kuliah, diskusi, dan berorganisasi. Pihak kampus FISIP USU juga sudah menyediakan fasilitas kebersihan seperti tempat sampah, sapu, dan lain-lain. Tapi fasilitas- fasilitas tersebut belum maksimal di manfaatkan oleh sebagian besar mahasiswa.

Nama : Anggi Wardhani Usia :19 Tahun

Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan

Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Ilmu Administrasi Bisnis Stambuk : 2014

Anggi Wardani adalah salah satu mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2014. Anggi sebagaimana teman-teman kampusnya memanggilnya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Anggi memiliki satu orang adik laki-laki yang masih duduk di bangku SMA dan seorang adik perempuan yang masih duduk di bangku SMP. Orang tua Anggi berpropesi sebagai, ayah Karyawan PT.KIM (persero) dan ibu sebagai Guru Sekolah Dasar swasta di Medan. Setiap hari anggi ke kampus menggunakan angkutan umum. Walaupun Anggi tidak aktif dealam Organisasi ekstra maupun intra tapi Anggi selalu peduli akan kelestarian lingkungan sekitarnya khususnya di kampus FISIP USU ini.

Menurut Anggi mahasiswa di FISIP USU sebagian besar masih mencemari lingkungan kampus seperti membuang sampah sembarangan sementara pihak kampus sudah menyediakan wadah atau tempat untuk mengumpulkan sampah yang nantinya akan di buang jika sudah penuh. Hal ini tentu saja mengganggu pandangan ketika kita beraktifitas di lingkungan kampus juga bisa merusak lingkungan sekitar kampus. Anggi berpendapat bahwa ini terjadi karena kurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga lingkungan, juga karena kurangnya kampanye yang di lakukan oleh pihak kampus dalam menjaga lingkungan seperti tulisan-tulisan tentang menjaga kebersihan.

Anggi berpendapat indikator kampus dikatakan bersih apabila tidak ada sampah yang mencemari halaman bahkan ruangan kampus, fasilitas-fasilitas kampus terjaga dengan baik, bebas dari pencemaran udara, dan lain sebagainya. Apabila kampus sudah bersih maka kita

sebagai mahasiswa akan nyaman menimba ilmu di kampus ini, kita juga akan nyaman beraktifitas seperti diskusi di seputaran kampus. Memang sudah ada petugas kebersihan yang membersihkan kampus, tapi sebagai mahasiswa kita juga harus turut serta manjaga kelestarian lingkungan kampus seperti tidak membuang sampah sembarangan.

Nama : Hanum Reza Usia :19 Tahun Agama : Islam Jenis kelamin : Perempuan Suku : jawa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan ilmu politik /Sosiologi Stambuk : 2014

Hanum Reza adalah mahasiswa Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara angkatan tahun 2014. Eza sebagaimana teman-teman kampus memanggilnya adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Eza memiliki dua orang kakak laki-laki dan seorang adik laki-laki. Orang tua Eza berprofesi, ayah sebagai petani dan ibu sebagai wirausaha. Eza setiap hari melakukan aktifitas ke kampus dengan menggunakan sepeda motor. Selain akif menjalankan kuliah di kampus FISIP USU Eza juga aktif di ornganisasi ekstra di kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Menurut Eza kampus dikatakan bersih apabila halaman kampus bersih, tamannya tertata rapih dengan pohon yang rapih, misalnya ada bunga-bunganya, terus ruangan kelasnya rapih, kursinya tidak rusak, nyaman untuk perkuliahan. Tapi pada kenyataannya hali tersebut belum terlihat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara karena ,masih banyaknya

sampah bekas konsimsi mahasiswa di lingkungan kampus. Tapi karena adanya petugas kebersihan di kampus hal tersebut sedikit lebih baik karena lingkungan kampus jadi lebih rapi dari sampah yang di buang begitu saja oleh para mahasiswa.

Menurut Eza mahasiswa FISIP USU belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kampus hai ini terlihat dari kaedaan lingkungan kampus yang masih belum merdeka dari sampah. Padahal suadah ada petugas yang membersihkan tapi pada kenyataannya sebagian besar mahasiswa masih membuang sampah sembarangan dan tidak pada tempatnya. Sebagai mahasiswa FISIP USU Eza merasa harusnya mahasiswalah yang aktif melestarikan lingkungan kampus ini. Karena menurut Ria apabila kampus bersih dari sampah sudah pasti akan nyaman bagi mahasiswa untuk melakukan berbagai aktifitas seperti kuliah, diskusi, dan berorganisasi.

Dokumen terkait