• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Ujung Padang

4.1.9 Profil Informan

1. Nama : Suyanto Ginting Jenis kelamin : laki-laki

Agama : Islam Pendidikan terakhir : SLTA

Status : Kepala Keluarga

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link II Kp. Jawa Jumlah tanggungan : 3 orang

Suku : Karo

Pak Yanto adalah salah satu warga yang melakukan peralihan pertanian dari bertani padi ke bertani kelapa sawit sejak 11 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 2004. Beliau lahir pada tahun 1975 dansekarang sudah berumur 40 tahun. Pendidikan terakhir pak Yanto ini adalah SLTA sementara ibu Tini adalah tamatan SMP. Beliau 3 orang anak yang masih menjadi tanggungannya yang mana terdiri dari 1 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki

Alasan pak Yanto untuk melakukan peralihan adalah karna susahnya perawatan dan juga besarnya resiko yang harus dihadapi serta banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk bertani padi. Menurut Pak Yanto juga untuk merawat tanaman padi harus butuh ekstra kesabaran dan ketelatenan untukmenghindari penyakit dan hama yang dapat merusak tanaman belum lagi saat musim penghujan tiba dan terjadi banjir maka sawah juga akan terendam dan menyebabkan gagal panen belum lagi untuk biaya perawatan yang relative mahal karena harus membeli pupuk membeli obat hama dan biaya lainnya seperti biaya perawatan, penyemaian dan pemotonngan padi. Faktor kesulitan merawat padi diataslah yang menjadikan Pak Yanto Beralih dari petani padi ke Petani Kelapa Sawit hingga sekarang. Saat bertani padi pak Yanto memiliki pendapatan sebesar Rp.500.000 – Rp. 600.000 per bulannya dengan pendapatan tersebut beliau memenuhi kebutuhan keluarga dengan tanggungan 3 orang meskipun harus pandai pandai mengatur keadaan ekonomi rumah tangga. Saat bertani padi pak Yanto memiliki rumah sederhana dengan atap rumbia dan beliau juga

masih memiliki tabungan dari hasil pekerjaan yang lain dan memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor sebanyak 1 unit didalam rumah bapak Yanto juga dilengkapi peralatan elektronik seperti TV dan kipas angin. Luas lahan padi atau sawah yang dimiliki oleh Pak Yanto sebanyak kurang lebih 1 Ha. Dalam mengerjakan sawah Pak Yanto juga menggunakan tenaga orang lain untuk menggarapnya. Dan membutuhkan biaya perawatan hingga panen sebesar kurang lebih sebesar Rp. 1.800.000 selain sebagai petani padi saat itu pak yanto juga menekuni usaha lain yaitu menjadi Makelar baik itu sapi maupun jual beli tanah yang ada di kecamatan Ujung Padang kelurahan Ujung Padang Ini. Pada saat bertani padi beliau sanggup menyekolahkan anaknya karena pada saat itu anaknya masih kecil sehingga kebutuhan pendidikannya tidak terlalu mahal.

Ketika pak Yanto beralih ke kelapa sawit beliau memiliki penghasilan sebesar Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 perbulannya dimana ada peningkatan pendapan secara drastis saat beralih ke petani kelapa sawit. Dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan 3 orang tanggungan.Pak Yanto Saat ini memiliki lahan sawit seluas 2 Ha dan telah membangun rumah permanen sebagai tempat peristirahatan dan tempat berkumpul dengan keluarga di rumah yang lebih baik dibandingkan dengan rumah yang terdahulu yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang lebih baik pula.Saat ini pak Yanto juga memiliki tabungan dan penambahan kendaraan kendaraan pribadi yaitu sepeda motor.

2. Nama : Paimo

Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 50 tahun

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMP

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link II Kp. Jawa Jumlah tanggungan : 5 orang

Suku : Jawa

Pak Paimo adalah salah satu warga yang melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke petani kelapa sawit sejak 12 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 2003. Beliau lahir pada tahun 1965 dan sekarang sudah berumur 50 tahun. Dari hasil pernikahannya pak Paino memiliki 4 orang anak yang masih menjadi tanggungannya yang mana terdiri dari 1 orang anak perempuan dan 3 orang anak laki-laki.Anak yang pertama telah berumur 22 tahun berpendidikan terakhir SMA dan telah menikah. Sedangkan anak pak Paino yang kedua dan berumur 19 dan sedang berkuliah di salah satu universitas di Siantar dan anak ketiga beliau berusia 17 tahun dan anak keempat berumur 16 dan masih duduk di bangku SMA.

Menurut Pak Paino juga untuk merawat tanaman padi harus butuh ekstra kesabaran dan ketelatenan untuk menghindari penyakit dan hama yang dapat merusak tanaman belum lagi saat musim penghujan tiba dan terjadi banjir maka sawah juga akan terendam dan menyebabkan gagal panen belum lagi untuk biaya perawatan yang relative mahal karena harus membeli pupuk membeli obat hama dan biaya lainnya seperti biaya perawatan, penyemaian dan pemotonngan padi. Faktor kesulitan merawat padi diataslah yang menjadikan Pak Paimo Beralih dari petani padi ke Petani Kelapa Sawit hingga sekarang. Saat bertani padi pak Paimo memiliki pendapatan sebesar Rp.500.000 – Rp. 600.000 per bulannya dengan pendapatan tersebut pada saat itu beliau bisa memenuhi kebutuhan keluarga meskipun harus bijak dalam mengatur keadaan ekonomi rumah tangga. Saat bertani padi pak Paino memiliki rumah sederhana dengan atap rumbia dan beliau tidak memiliki tabungan namun memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor sebanyak 1 unit didalam rumah bapak Paimo juga dilengkapi peralatan elektronik yang sederhana. Luas lahan padi atau sawah yang

dimiliki oleh Pak Paino sebanyak kurang lebih 1 Ha.Dalam mengerjakan sawah Pak Paino menggunakan tenaga sendiri untuk menggarapnya.Dan membutuhkan biaya perawatan hingga panen sebesar kurang lebih sebesar Rp. 1.500.000 - Rp. 1.800.000.Pada saat bertani padi beliau sanggup menyekolahkan anaknya karena pada saat itu anaknya masih kecil dan baru masuk SD sehingga kebutuhan pendidikannya tidak terlalu mahal.

Peralihan pertanian dari petani padi ke Petani Kelapa sawit secara ekonomi membawa dampak positif bagi Pak Paino, saat pak Paino beralih ke kelapa sawit beliau memiliki penghasilan sebesar Rp. 3.000.000 - Rp. 3.500.000 per bulannya dimana ada peningkatan pendapan secara drastis saat beralih ke petani kelapa sawit. Dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pak Paino Saat ini memiliki lahan sawit seluas 1,5 Ha dan telah membangun rumah permanen sebagai tempat peristirahatan dan tempat berkumpul dengan keluarga di rumah yang lebih baik dibandingkan dengan rumah yang terdahulu yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang lebih baik pula.Pak Paimo juga sekarang memiliki usaha sampingan yaitu sebagai penjual martabak ketika ada acara hajatan di desa-desa.Saat ini pak Paino juga memiliki tabungan dan penambahan kendaraan kendaraan pribadi yaitu 3 unit sepeda motor.

Nama : Subadi

Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 56 tahun

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMP

Status : Kepala Keluarga

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link II Kp. Jawa Jumlah anak : 6 orang

Pak Subadi adalah salah satu warga yang melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke petani kelapa sawit sejak 15 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 1998. Beliau lahir pada tahun 1959 dan sekarang sudah berumur 56 tahun. Pendidikan terakhir pak Subadi ini adalah SMP. Beliau memiliki 6 orang anak yaitu 4 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki, yang masih menjadi tanggungannya adalah sebanyak 3 orang anak sementara tiga orang anak lainnya sudah menikah dan ikut suami mereka masing-masing.

Alasan pak Subadi untuk melakukan peralihan pertanian ini sama juga dengan pendapat warga lain yang melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke petani kelapa sawit alas an mereka adalah karena masa panennya juga relative lama belum lagi jika terkena penyakit maka produksi gabah juga akan menurun jika produksi gabah menurun maka pendapatan petani juga akan menurun jadi penghasilan dari panen padi hanya cukup untuk menutupi hutang bahkan kurang begitulah siklusnya belum lagi jika musim panen tiba harga gabah yang tiba-tiba menurun karena harga jual gabah yang rendah dan tidak tau penyebab pastinya apa apalagi proses untuk merawat padi membutuhkan waktu yang panjang bayangkan untuk memanen padi harus menunggu dan merawatnya hingga waktu 5 sampai 6 bulan baru bisa panen. Menurut Pak Subadi juga untuk merawat tanaman padi harus butuh ekstra kesabaran dan ketelatenan untukmenghindari penkyakit dan hama yang dapat merusak tanaman belum lagi saat musim penghujan tiba dan terjadi banjir maka sawah juga akan terendam dan menyebabkan gagal panen belum lagi untuk biaya perawatan yang relative mahal karena harus membeli pupuk membeli obat hama dan biaya lainnya seperti biaya perawatan, penyemaian dan pemotonngan padi. Faktor kesulitan merawat padi diataslah yang menjadikan Pak Subadi Beralih dari petani padi ke Petani Kelapa Sawit hingga sekarang. Saat bertani padi pak Subadi memiliki pendapatan sebesar Rp.500.000 – Rp. 600.000 per bulannya dengan pendapata tersebut beliau mampu memenuhi kebutuhan keluarga dengan tanggungan 4 orang meskipun harus pandai pandai mengatur keadaan ekonomi rumah tangga.

Pada saat bertani padi pak Subadi memiliki rumah sederhana dengan atap rumbia dan beliau tidak memiliki tabungan dari hasil pekerjaannya sebagai petani padi. Luas lahan padi atau sawah yang dimiliki oleh Pak Subadi sebanyak kurang lebih 0,8 Ha. Dalam mengerjakan sawah Pak Subadi menggunakan tenaga sendiri untuk menggarapnya.

Ketika pak Subadi beralih ke kelapa sawit beliau memiliki penghasilan sebesar Rp. 3.000.000 - Rp. 3.500.000 per bulannya dimana ada peningkatan pendapan secara drastis saat beralih ke petani kelapa sawit. Pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pak Subadi Saat ini memiliki lahan sawit seluas 1,5 Ha dan telah membangun rumah permanen sebagai tempat peristirahatan dan tempat berkumpul dengan keluarga di rumah yang lebih baik dibandingkan dengan rumah yang terdahulu yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang lebih baik pula seperti TV untuk menonton dan bersantai bersama keluarga dan perabotan elektronik rumahtangga lainnya.Selain sebagai petani sawit saat ini pak Subadi juga menekuni usaha lain yaitu menjadi tukang belah kayu.Saat ini pak Subadi juga memiliki tabungan dan penambahan kendaraan kendaraan pribadi yaitu 4 sepeda motor.

4. Nama : Mispan

Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 57 tahun

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMP

Status : Kepala Keluarga

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link V Kp. Melayu Jumlah anak : 2 orang

Pak Mispan melakukan peralihan ke kelapa sawit sejak 10 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 2005. Beliau lahir pada tahun 1958 dan sekarang sudah berumur 57 tahun.. Pendidikan terakhir pak Mispan ini adalah SMP. Dari hasil pernikahannya pak Mispan memiliki 1 orang anak yang masih tinggal bersamanya dirumah.Pendidikan terahir anak pak miswar yang adalah SLTA dan sekarang bekerja membantu orang tuanya di Kebun.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa alasan pak Mispan untuk melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke kelapa sawit ini sama dengan warga yang lain yang melakukan peralihan pertanian, alas an pak Mispan adalah karena semakin meningginya kebutuhan ekonomi dimana tidak cukup lagi jika hanya mengandalkan padi sebagai sumber mata pencahaian karena panennya juga relative lama belum lagi jika terkena penyakit maka produksi gabah juga akan menurun jika produksi gabah menurun maka pendapatan petani juga akan menurun jadi penghasilan dari panen padi hanya cukup untuk menutupi hutang bahkan kurang begitulah siklusnya belum lagi jika musim panen tiba harga gabah yang tiba-tiba menurun karena harga jual gabah yang rendah dan tidak tau penyebab pastinya apa apalagi proses untuk merawat padi membutuhkan waktu yang panjang bayangkan untuk memanen padi harus menunggu dan merawatnya hingga waktu 5 sampai 6 bulan baru bisa panen. Menurut Pak Mispan juga untuk merawat tanaman padi harus butuh ekstra kesabaran dan ketelatenan untuk menghindari penyakit dan hama yang dapat merusak tanaman belum lagi saat musim penghujan tiba dan terjadi banjir maka sawah juga akan terendam dan menyebabkan gagal panen belum lagi untuk biaya perawatan yang relative mahal karena harus membeli pupuk membeli obat hama dan biaya lainnya seperti biaya perawatan, penyemaian dan pemotonngan padi. Faktor kesulitan merawat padi diataslah yang menjadikan Pak Mispan Beralih dari petani padi ke Petani Kelapa Sawit hingga sekarang. Saat bertani padi pak Mispan memiliki pendapatan sebesar Rp.550.000 – Rp. 600.000 per bulannya dengan pendapata tersebut beliau mampu memenuhi kebutuhan keluarga meskipun

harus berhemat untuk mengatur keadaan ekonomi rumah tangga. Saat bertani padi pak Mispan memiliki rumah sederhana dengan atap rumbia dan beliau juga masih memiliki tabungan dari hasil pekerjaan dari hasil bertani padi beliau juga memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor sebanyak 1 unit didalam rumah bapak Mispan juga dilengkapi peralatan elektronik seperti TV dan dipas angin yang sangat sederhana sekali. Luas lahan padi atau sawah yang dimiliki oleh Pak Mispan sebanyak kurang lebih 1,4 Ha. Dalam mengerjakan sawah Pak Mispan juga menggunakan tenaga orang lain untuk menggarapnya, Pak Mispan menggunakan sistem kerja Kelompok untuk menggarap sawahnya hinga panen. Dan membutuhkan biaya perawatan hingga panen sebesar kurang lebih sebesar Rp. 1.800.000-2.000.000.Pada saat bertani padi beliau sanggup menyekolahkan anaknya hingga lulus SMA. Ketika pak Mispan beralih ke kelapa sawit beliau memiliki penghasilan sebesar Rp. 3.000.000 - Rp. 4.000.000 perbulannya dimana ada peningkatan pendapan secara drastis saat beralih ke petani kelapa sawit. Dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan 2 orang tanggungan.Pak Mispan Saat ini memiliki lahan sawit seluas 2 Ha dan telah membangun rumah permanen sebagai tempat peristirahatan dan tempat berkumpul dengan keluarga di rumah yang lebih baik dibandingkan dengan rumah yang terdahulu yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang lebih baik pula.Selain sebagai petani kelapa sawit saat ini pak Mispan juga memiliki usaha lain yaitu menjadi memiliki kedai kelontong Saat ini pak Mispan juga memiliki tabungan dan penambahan kendaraan kendaraan pribadi yaitu 3 sepeda motor.

Nama : M. Salimi Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 50 tahun

Pendidikan terakhir : SMP

Status : Kepala Keluarga

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link II Kampung Jawa Jumlah Anak : 2 orang

Suku : Jawa

Pak Salim melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke petani kelapa sawit sejak 10 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 2005. Beliau lahir pada tahun 1965 dan sekarang sudah berumur 50 tahun.. Pendidikan terakhir pak Salim ini adalah SMP.Dari hasil pernikahannya pak Salim memiliki 2 orang anak yang masih duduk di bangku SMA dan yang terahir masih duduk di kelas 1 SMP.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa alasan pak Salim untuk melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke kelapa sawit ini sama dengan warga yang lain yang melakukan peralihan pertanian, alasan pak Salim adalah karena semakin meningginya kebutuhan ekonomi dimana tidak cukup lagi jika hanya mengandalkan padi sebagai sumber mata pencahaian karena panennya juga relative lama belum lagi jika terkena penyakit maka produksi gabah juga akan menurun jika produksi gabah menurun maka pendapatan petani juga akan menurun jadi penghasilan dari panen padi hanya cukup untuk menutupi hutang bahkan kurang begitulah siklusnya belum lagi jika musim panen tiba harga gabah yang tiba-tiba menurun karena harga jual gabah yang rendah dan tidak tau penyebab pastinya apa apalagi proses untuk merawat padi membutuhkan waktu yang panjang bayangkan untuk memanen padi harus menunggu dan merawatnya hingga waktu 5 sampai 6 bulan baru bisa panen. Menurut Pak Salim juga untuk merawat tanaman padi harus butuh ekstra kesabaran dan ketelatenan untukmenghindari penyakit dan hama yang dapat merusak tanaman belum lagi saat musim penghujan tiba dan terjadi banjir maka sawah juga akan terendam dan menyebabkan gagal panen belum lagi untuk biaya perawatan yang relative mahal karena

harus membeli pupuk membeli obat hama dan biaya lainnya seperti biaya perawatan, penyemaian dan pemotonngan padi. Faktor kesulitan merawat padi diataslah yang menjadikan Pak Salim Beralih dari petani padi ke Petani Kelapa Sawit hingga sekarang. Saat bertani padi pak Salim memiliki pendapatan sebesar Rp. 600.000 per bulannya dengan pendapatan tersebut beliau mampu memenuhi kebutuhan keluarga meskipun harus berhemat untuk mengatur keadaan ekonomi rumah tangga.Saat bertani padi pak Salim memiliki rumah sederhana dengan atap rumbia dan beliau juga masih memiliki tabungan dari hasil pekerjaan dari hasil bertani padi beliau juga memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor sebanyak 2 unit didalam rumah bapak Salim juga dilengkapi peralatan elektronik sederhana.Luas lahan padi atau sawah yang dimiliki oleh Pak Salim sebanyak kurang lebih 1 Ha. Dalam mengerjakan sawah Pak Salim juga menggunakan tenaga orang lain untuk

Ketika pak Salim beralih ke kelapa sawit beliau memiliki penghasilan sebesar Rp.4.000.000. Dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pak Salim Saat ini memiliki lahan sawit seluas 1.8 Ha dan telah membangun rumah permanen sebagai tempat peristirahatan dan tempat berkumpul dengan keluarga di rumah yang lebih baik dibandingkan dengan rumah yang terdahulu yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang lebih baik pula. Saat ini pak Salim juga memiliki tabungan dan penambahan kendaraan kendaraan pribadi yaitu 3 unit sepeda motor, jika keluarga beliau sakit maka berobat ke dokter dan dan masih tetap mengikuti program kesehatan pemerintah yaitu Jamkesmas dan mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi seperti sekarang.

5. Nama : Sulaiman Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 55 tahun

Pendidikan terakhir : SLTA

Status : Kepala Keluarga

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link I Pekan Ujung Padang Jumlah anak : 4 orang

Suku : Sunda

Pak Sulaiman beliau adalah salah satu warga yang mengalami peralihan pertanian dari petani padi ke petani kelapa sawit sejak 12 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 2003. Beliau lahir pada tahun 1960 dan sekarang sudah berumur 55 tahun. Pendidikan terakhir pak Sulaiman ini adalah tamatan SLTA.Dari hasil pernikahannya pak Sulaiman memiliki 4 orang anak terdiri dari 1 anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan yang masih tinggal bersamanya dirumah. Anak yang pertama tamatan SLTA Sementara yang lainnya 2 orang masih duduk di bangku SMA dan yang terahir masih duduk di kelas 4 SD.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa alasan pak Sulaiman untuk melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke kelapa sawit ini sama dengan warga yang lain yang melakukan peralihan pertanian, alasan pak Sulaiman adalah karena harga jual padi yang berbeda dengan harga jual kelapa sawit juga karena panennya juga relative lama belum lagi jika terkena penyakit maka produksi gabah juga akan menurun jika produksi gabah menurun maka pendapatan petani juga akan menurun. Faktor kesulitan merawat padi diataslah yang menjadikan Pak Sulaiman Beralih dari petani padi ke Petani Kelapa Sawit hingga sekarang. Saat bertani padi pak Sulaiman memiliki pendapatan sebesar Rp. 650.000 per bulannya dengan pendapatan tersebut beliau mampu memenuhi kebutuhan keluarga meskipun harus berhemat untuk mengatur keadaan ekonomi rumah tangga. Saat bertani padi pak Sulaiman memiliki rumah sederhana dengan atap rumbia dan beliau juga masih memiliki tabungan dari hasil pekerjaan dari hasil bertani padi beliau juga memiliki kendaraan pribadi yaitu sepeda motor sebanyak 2 unit didalam rumah bapak Sulaiman juga dilengkapi peralatan elektronik

seperti TV dan kipas angin yang sederhana. Luas lahan padi atau sawah yang dimiliki oleh Pak Sulaiman sebanyak kurang lebih 1,5 Ha.

Ketika pak Sulaiman beralih ke kelapa sawit beliau memiliki penghasilan sebesar Rp.4.000.000 per bulannya dimana ada peningkatan pendapan secara drastis saat beralih ke petani kelapa sawit.Dan pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pak Sulaiman Saat ini memiliki lahan sawit seluas 2,5 Ha dan telah membangun rumah permanen sebagai tempat peristirahatan dan tempat berkumpul dengan keluarga di rumah yang lebih baik dibandingkan dengan rumah yang terdahulu yang dilengkapi dengan perlengkapan elektronik yang lebih baik pula. Pak salami juga mempunyai pekerjaan sampingan sebagai kontraktor ketika telah bertani kelapa sawit.Saat ini pak Sulaiman juga memiliki tabungan dan penambahan kendaraan kendaraan pribadi yaitu 4 unit sepeda motor.

6. Nama : Paiman

Jenis kelamin : laki-laki

Usia : 53 tahun

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SMA

Status : Kepala Keluarga

Alamat : Kelurahan Ujung Padang Link II Kampung. Jawa Jumlah Anak : 2 orang

Suku : Jawa

Pak Paiman adalah salah satu warga yang melakukan peralihan pertanian dari petani padi ke petani kelapa sawit sejak 10 tahun yang lalu lebih tepatnya adalah sejak tahun 2004. Beliau lahir pada tahun 1962 dan sekarang sudah berumur 53 tahun. Pendidikan terakhir pak Paiman ini adalah SMA dari hasil pernikahannya pak Paiman memiliki 2 orang anak.