• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Profil Informan

1. Deskripsi Informan 1

LD merupakan informan perempuan pertama dalam penelitian ini. LD seorang mahasiswi disalah satu universitas swasta di

Yogyakarta.LD tinggal disebuah kosan yang berada tidak jauh dari kampusnya. Keseharian LD diisi dengan kuliah dari hari senin hingga jumat, usai kuliah LD sering dijemput pacarnya dan menghabiskan waktu dikosan pacarnya.

LD pertama kali berpacaran dan melakukan premarital sex intercourse pada saat duduk di bangku SMA, usia LD saat itu 18 tahun dan pacarnya berusia 19 tahun. Setelah berpacaran selama satu tahun,pacarnyamengakhiri hubungan mereka.LD merasa pacarnya meninggalkan dirinya karena sudah berhasil mendapat kesucian LD. Hal ini dirasakan LD karena pacarnya mengakhiri hubungannya usai mereka melakukan premarital sex intercourse. Selang beberapa bulan, LD kembali memiliki pacar. Pacar kedua LD seorang mahasiswa yang seangkatan dan satu universitas dengannya, namun berbeda jurusan. LD juga melakukan premarital sex intercourse dengan pacar keduanya. LD menjalin hubungan selama dua setengah tahun kemudian berpisah. Sebelum berpisah, LD telah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dan kemudian dijadikan pacar ketiga. Pacar ketiga LD seorang mahasiswa, satu tahun lebih tua dari LD, berbeda jurusan, namun kuliah di universitas yang sama. LD juga melakukan premarital sex intercourse dengan pacar ketiganya. Namun dengan pacar yang ketiga ini, LD mengalami kekerasan psikis dan fisik dalam hubungannya. LD beberapa kali dipukuli dan sering mendapat makian dari pacarnya tiap kali bertengkar. LD menjalin hubungan selama tiga

tahun dan memilih untuk berpisah karena pertengkaran yang terakhir kali LD merasa pacarnya sudah sangat keluar dari batas norma denganmemukuli LDhingga memar dibeberapa bagian tubuhnya dan bengkak pada area bibirnya. Setelah berpisah dari pacar ketiganya, selang setengah tahun LD kembali menjalin relasi berpacaran. LD tidak melakukan premarital sex intercourse dengan pacar keempatnya ini karena LD merasa premarital sex intercourse merupakan salah satu penyebab terjadinya kekerasan dalam hubungannya dengan pacar sebelumnya. LD merasa dengan melakukan premarital sex intercoursepacarnya menjadi seenaknya dalam memperlakukan dirinya sehingga LD memutuskan untuk tidak melakukan premarital sex intercourse lagi hingga memiliki seorang suami.

2. Deskripsi Informan 2

TD seorang mahasiswi jurusan Akuntansi disalah satu universitas swasta di Yogyakarta. TD tinggal disebuah kosan didaerah babarsari. TD memiliki pacar diawal masa perkuliahannya. TD seusia, seangkatan, sejurusan, dan satu universitas dengan pacarnya. TD mulai berpacaran sejak SMP. Pacarnya saat ini merupakan pacar kelima. TD memiliki teman yang sama dengan pacarnya, sehingga saat bermain bersama teman-temannya TD tetap bersama pacarnya. TD lebih banyak menghabiskan waktu berdua dengan pacarnya.

TD telah menjalin hubungan dengan pacar kelimanya ini selama empat tahun. TD dengan pacarnya telah melakukan premarital sex

intercourse sejak awal hubungan mereka. Diawal hubungannya juga TD mendapatkan perilaku kekerasan dari pacarnya. TD ditampar oleh pacarnya karena merasa cemburu saat ada laki-laki lain yang memperhatikan TD. Setelah kejadian itu TD sering mendapat perilaku kekerasan dari pacarnya. TD sering mengalami break dalam hubungannya karena tidak tahan dengan sikap kasar pacarnya. TD cukup mudah termakan bujukan pacarnya. Sering kali saat mendapatkan perlakuan kasar dari pacarnya TD ingin mengakhiri hubugannya, namun selalu gagal karena janji-janji yang diucapkan oleh pacarnya.

3. Deskripsi Informan 3

DP merupakan informan ketiga dalam penelitian ini. DPberjenis kelamin laki-laki. DP seorang mahasiswa di universitas swasta di Yogyakarta. DPtinggal di sebuah kosan yang berada tidak jauh dari kampusnya di daerah babarsari, Yogyakarta. DP sedang menjalin relasi berpacaran dengan seorang perempuan yang 1 tahun lebih muda usianya dari DP. Pacar DP seorang mahasiswi di universitas yang sama dengan DP. Pacar DP tinggal bersama keluarganya didaerah Condong Catur, Yogyakarta. Selain kuliah, pacar DP tidak memiliki kesibukan lain sehingga lebih sering menghabiskan waktu dengan DP. Kedua orang tua DP bekerja dan adik DP lebih sering bermain bersama teman-temannya sehingga pacar DP sering merasa kesepian jika harus dirumah sendirian.

4. Deskripsi Informan 4

JT merupakan informan keempat dalam penelitian ini. JT berjenis kelamin laki-laki. JT seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta di Yogyakarta. JT berdomisili di Magelang sehingga di Yogyakarta JT tinggal disebuah kos pria yang letaknya tidak jauh dari kampus. JT telah berpacaran sebanyak empat kali, pacaran yang pertama dan kedua pada masa sekolah, dan pacaran yang ketiga dan keempat pada awal kuliah.

JT pertama kali melakukan premarital sex intercourse dengan pacar ketiganya, hal ini didukung oleh kondisi tempat tinggal JT dikost. JT merasa dapat melakukan apa saja karena jauh dari pengawasan orang tua. JT menjalin hubungan selama satu setengah tahun dengan pacar ketiganya lalu berpisah karena JT merasa pacarnya memiliki laki-laki lain dibelakangnya. Dalam hubungan berpacaran yang JT jalani dengan pacar ketiganya, JT merasa bahwa didalam hubungannya terjadi kekerasan psikis. Hal ini disebabkan oleh kekangan dalam bergaul yang dirasakan oleh JT dari pacarnya. Selang enam bulan berpisah dari pacar ketiganya, JT kembali menjalin hubungan berpacaran dengan seorang perempuan yang lebih muda dua tahun dari usia JT. Pacar keempat JT juga tinggal di Yogyakarta dan kuliah di universitas yang sama dengan JT, namun berbeda jurusan dan angkatan. JT dengan pacar keempatnya masih berpacaran hingga kini.

JT tidak melakukan premarital sex intercourse dengan pacar keempatnya karena JT merasa takut untuk melakukan hal tersebut dengan pacarnya kerena usia pacarnya yang masih terbilang muda.

C. Hasil Penelitian

Dokumen terkait