• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.2 Profil Informan

Profil informan dalam penelitian ini merupakan anak punk yang tergabung dalam satu komunitas di Kota Medan. Berikut adalah daftar 9 punker yang menjadi informan dalam penelitian ini:

1. T.L (lk, 28 tahun)

T.L merupakan pria yang berusia 28 tahun. T.L memiliki suku pakpak yang lahir di Kota Kabanjahe. Saat ini T.L memiliki usaha kecil di bidang konveksi dan percetakan sablon di rumah. Di rumah tersebut ia tinggal bersama istri dan dua orang anaknya di Jalan Bajak Lima, Sisingamangaraja Medan. T.L telah bergabung dalam komunitas punk sejak ia berada di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama, tahun 1999. Pada awalnya T.L mengenal punk dari teman sekolah yang merupakan seorang

punker. TL pada awalnya sering berkumpul di scene Aksara Medan,

namun semenjak berkeluarga ia pindah ke daerah Sisingamangaraja Medan. Pertama kali punk memiliki tempat berkumpul yang masih

berbentuk sekretariat di Jalan Abdullah Lubis Medan, komunitas punk tergabung dalam komunitas inalum brotherhood. Dalam komunitas inalum

brotherhood T.L merupakan angkatan kedua, pada tahun 2001. T.L

memiliki sebuah band bernama RKA atau merupakan singkatan dari Rel Kereta Api. Nama RKA tersebut awalnya tercipta dari tempat tinggal atau tempat T.L dan teman-teman punk berkumpul di kawasan Rel Kereta Api.

2. K.N (lk, 27 tahun)

K.Nadalah pria berusia 27 tahun, yang merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara di keluarganya. Ketiga saudara K.N telah memiliki pekerjaan yang tetap, sedangkan ia lebih memilih hidup di jalanan dengan teman-teman punk lainnya.K.N tinggal di Jalan Pimpinan, Aksara, Medan.Sejak K.N duduk di kelas tiga Sekolah Menengah Pertama sudah mulai mengenal dunia punk hingga tahun 2000 saat ini. K.N sudah berada di scene Aksara sejak tahun 2008, sebelumnya ia selalu berpindah-pindah scene untuk melakukan tour band.

Dalam komunitas punk K.N memiliki sebuah band. K.N adalah salah satu personil band Gedebac Gedebuc yang telah ada sejak tahun 2008. K.N membuat lapak atau tempat berjualan stiker dan menerima jasa

tattoo dan piercing. Scene yang berada di dalam pasar tradisional

membuat K.N memiliki ide untuk membuat tempat jualan tersebut. Pada lapak K.N juga diperdagangkan barang dari punker lainnya. Dalam hal memperoleh untung, K.N juga berbagi dengan punker lain, sehingga usaha yang ia miliki sudah merupakan milik komunitas.

3. J.O (lk, 30 tahun)

J.O merupakan punker yang berasal dari Kota Pekanbaru, J.O merupakan pria kelahiran Padang, Sumatera Barat. J.O memiliki Suku Batak. Pertama kali J.O masih berada di kelas dua Sekolah Menengah Pertama, tahun 1996 mengenal punk. Hingga saat ini ia sudah berusia 30 tahun masih bertahan menjalani hidup dijalanan. Semenjak tahun 2007 J.O sudah sering berkumpul dengan punker Simpang Aksara. Hal ini terjadi semenjak ia tamat kuliah. J.O tingkal di Jalan Gaharu, Medan. Saat di Kota Medan ia mempunyai band yang beraliran punk. Bersama K.N dan beberapa teman lainnya, memiliki band yang bernama Gedebac Gedebuc.

4. A.R (lk, 25 tahun)

A.R adalah anak ke dua dari empat bersaudara. Pria berusia 25 tahun ini tinggal di Jalan Gaharu, Medan, sedangkan rumah orangtua A.R berada di Suka Ramai Medan. Dalam scene, A.R memiliki kegiatan lain, yaitu menawarkan jasa membuat tattoo, hal ini dilakukan A.R karena ia memang mempunyai keahlian dalam bidang seni gambar. Melalui keahliannya dalam melukis tubuh seseorang, A.R dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sejak kelas 2 Sekolah Menengah Atas A.R sudah mulai mengenal punk dari musik yang ia ketahui dari teman sekolahnya, tahun 2001.

5. I.C (lk, 29 tahun)

I.C merupakan pria berusia 29 tahun. Sejak duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas I.C sudah mengenal musik punk, tahun 1999. I.C saat ini tinggal di komplek YPPIA, daerah jalan Dr.Mansyur Medan.

Sejak tahun 2007 hingga tahun 2011 I.C sering berkumpul dengan para punker di Simpang Aksara Medan.Sejak tahun 2012 I.C tinggal membuat tempat berkumpul di jalan Dr.Mansyur, hal ini terjadi karena tempat berkumpul tersebut dekat dengan tempat tinggalnya dan telah banyak punker baru yang bertempat tinggal di sekitar scene tersebut. Dalam komunitas punk, I.C memiliki band yang bernama SPR atau Street Punk Rocker. Band ini telah ada sejak tahun 1997, namun sering terjadi pergantian personil dan pada tahun 2007 I.C menjadi salah satu personil band SPR. Selain menjadi personil band, Icoi juga bekerja sebagai pembuat tattoo dan airbrush di usahanya sendiri yang terletak di Rantau Prapat.

6. E.W (lk, 25 tahun)

E.W adalah pria yang berusia 25 tahun. E.W memiliki tempat tinggal di Kelurahan Tembung.Ia tinggal di kamar koss dengan salah satu punker lain, yaitu badai. E.W sudah mengenal tentang punk sejak ia berada di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, tahun 2000. E.W tertarik dan mulai bergabung dengan komunitas punk saat ia kelas 2 Sekolah Menengah Pertama, tahun 2001.E.W mulai sering berkumpul di komunitas punk scene Simpang Aksara sejak tahun 2007 hingga saat ini. Pada saat sebelumnya, E.W merupakan punker di Kota Pematang Siantar. E.W tertarik dengan punk disebabkan oleh lirik-lirik lagu pada musikpunk.

7. Y.N (pr, 18 tahun)

Y.N merupakan salah satu dari punker perempuan atau sering juga disebut dengan ladies punk. Y.N berusia 18 tahun dan masih kuliah

jurusan kimia disalah satu universitas swasta di Kota Medan. Y.N tinggal di Suka Ramai, Medan. Y.N merupakan seorang anak yang berasal dari orangtua yang memiliki dua agama, yaitu memiliki ibu beragama kristiani dan seorang ayah beragama muslim. Saat ini Y.N beragama kristiani, sama seperti ibunya.

Y.N mengenal punk sejak sekitar tiga tahun lalu, yaitu tahun 2010 hingga saat ini. Y.N memiliki tempat tinggal di belakang pasar Aksara Medan.Y.N merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara.

8. F.H (pr, 20 tahun)

F.H merupakan perempuan yang berasal dari Pematang Siantar. F.H telah tergabung dalam komunitas ini sejak tahun 2005 lalu, tepatnya saat ia berada di kelas dua Sekolah Menengah Pertama. Namun F.H bergabung dengan komunitas punk di Medan sejak tahun 2008. Ia tinggal di Jalan Gaharu Medan F.H merasa tertarik terhadap punk ketika ia pertama kali berkenalan dan mulai sering berkumpul dengan para punker lainnya di Siantar.

Semenjak F.H bergabung dalam komunitas punk telah banyak pengalaman dan pelajaran yang ia dapatkan. F.H pernah melakukan perjalanan jauh tanpa menggunakan uang sedikitpun. Para punker beramai-ramai pergi menuju ke Bali dengan menumpang truk-truk, kereta api minyak dan berjalan kaki. Saat itu di Bali sedang diadakan acara musik punk besar sehingga punker dari berbagai kota lainnya ingin menghadiri acara tersebut.

9. R.D (lk,22 tahun)

R.D berusia 22 tahun,ia telah bergabung dalam komunitas punk di Simpang Aksara sejak tahun 2005. R.D tinggal di Jalan Pahlawan Medan, R.D merasa tertarik terhadap punk karena teman-teman dalam komunitas punk berbeda dan memiliki wawasan yang luas. Pada awalnya R.D hanya ikut-ikutan berkumpul dalam komunitas punk di Jalan Sutomo Medan dan berdandan ala punk. Sekitar tahun 2008 R.D bermain di scene Simpang Aksara, R.D menjelaskan tidak ada larangan untuk bergabung di scene manapun, sehingga sampai saat ini R.D menjadi bagian komunitas punk dalam scene Simpang Aksara.

Dokumen terkait