• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA HASIL PENELITIAN

A. Profil Kabupaten Kudus

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Kudus adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota kabupaten ini adalah Kota Kudus, terletak di jalur pantai timur laut Jawa Tengah antara Kota Semarang dan Kota Surabaya. Kota ini berjarak 51 kilometer dari Timur Kota Semarang.

Kabupaten Kudus berbatasan dengan Kabupaten Pati di Timur, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak di Selatan, serta Kabupaten Jepara di barat. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek) terbesar di Jawa Tengah dan juga dikenal sebagai kota santri. Kota ini adalah pusat perkembangan agama Islam pada abad pertengahan. Hal ini dapat dilihat dari adanya tiga makam wali/sunan, yaitu Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Kedu.

Dahulu Kota Kudus bernama Kota "Tajug". Disebut Tajug karena di daerah tersebut terdapat banyak tajug, tajug merupakan bentuk atap arsitektur tradisional yang sangat kuno dipakai tujuan keramat. Tajug dahulunya dijadikan tempat bersembahyang warga Hindu. Dengan demikian kota Tajug dulunya sudah memiliki sifat kekeramatan tertentu, kota ini dianggap suci bagi warga setempat yang beragama Hindu.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Di sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (yaitu Gunung Muria), dengan puncak Puncak Saptorenggo (1.602 m dpl), Puncak Rahtawu (1.522 m dpl), dan Puncak Argojembangan (1.410 m dpl). Sungai terbesar adalah Sungai Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak. Kudus dibelah oleh Sungai Gelis di bagian tengah sehingga terdapat istilah Kudus Barat dan Kudus Timur.

Kabupaten Kudus terdiri atas 9 kecamatan, yang dibagi lagi atas 123 desa dan 9 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kota Kudus. Kudus adalah kabupaten dengan wilayah terkecil dan jumlah kecamatan paling sedikit di Jawa Tengah,sehingga seharusnya menjadi Kota bukan Kabupaten. Kabupaten Kudus terbagi menjadi 3 wilayah pembantu bupati (kawedanan), yaitu: (1) Kawedanan Kota (Kec. Kota Kudus, Jati dan Undaan). (2) Kawedanan Cendono (Kec. Bae, Dawe, Gebog dan Kaliwungu). (3) Kawedanan Tenggeles (Kec. Mejobo dan Jekulo). Rencana kedepan, akan ada kecamatan baru yaitu Kecamatan Kota Kudus Barat, Kota Kudus Timur dan Kecamatan Muria yang merupakan pemecahan dari Kecamatan Dawe. Sedangkan untuk Kecamatan Jekulo, akan dipersiapkan sebagai Ibukota Kabupaten Kudus, untuk Kota Kudus tetap beribukota di Kota Kudus.43

2. Keadaan Demografi a. Jumlah Penduduk

43

Web. Kabupaten kudus, Data geografis dan demografis, Kabupaten Kudus: diunduh tanggal 22 Juni 2017, Pukul 08.15 WIB.

Jumlah penduduk Kabupaten Kudus pada tahun 2011 tercatat sebesar 769.904 jiwa, terdiri dari 382.021 jiwa laki-laki (49,62 persen) dan 387.883 jiwa perempuan (50,38 persen). Apabila dilihat penyebarannya, maka kecamatan yang paling tinggi persentase jumlah penduduknya adalah Kecamatan Jekulo yakni sebesar 12,84 persen dari jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Kudus, kemudian berturut-turut Kecamatan Jati 12,77 persen dan Kecamatan Gebog 12,27 persen. Sedangkan kecamatan yang terkecil jumlah penduduknya adalah Kecamatan Bae sebesar 8,12 persen.

Bila dilihat dari perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuannya, maka diperoleh rasio jenis kelamin pada tahun 2011 sebesar 98,49 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki. Dengan perkataan lain bahwa penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk laki-laki, ini bisa dilihat hampir di semua kecamatan (kecuali kecamatan Gebog dan Dawe) bahwa angka rasio jenis kelamin di bawah 100 persen, yaitu berkisar antara 93,52 dan 99,92 persen.44

b. Agama

Jumlah pemeluk agama di Kabupaten Kudus sampai pada akhir tahun 2017 yang beragama Islam sejumlah 785.388 orang, beragama kristen 13.062 orang, beragama Katholik 4.665 orang, beragama Budha 983 orang, bergama Hindhu 72 orang dan 289 orang menganut kepercayaan kepadaTuhan Yang Maha Esa/lainnya

44

Web BPS Kabupaten kudus, kuduskab.bps.go.id, diunduh tanggal 22 Juni 2017 Pukul 08.30 WIB.

Terdapat Sarana Ibadah berupa masjid 665.unit, 2015 langgar/Mushola, 23 gereja Kristen, 4 gereja katholik dan 10 Vihara/klenteng. Dibidang pendidikan keagamaan terdapat..443 TPQ buah, sekolah minggu 35 buah dan 152 buah pondok pesantren dengan jumlah santri sebanyak 63.512 orang.45 c. Pendidikan

Pendidikan yang bermutu merupakan komponen penting dalam membentuk SDM yang berkualitas. Penduduk yang bersekolah secara umum mengalami fluktuasi selama tahun ajaran 2015/2016 – 2016/2017, hal ini dapat dilihat dari banyaknya murid dibeberapa jenjang pendidikan yang mengalami kenaikan dan penurunan. Pada semua tingkat pendidikan, baik pendidikan dasar yaitu SD (Negeri dan Swasta), pendidikan menengah yaitu SLTP (Negeri dan Swasta) dan pendidikan atas yaitu SMA (Negeri dan Swasta).

Peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah, tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik dan tenaga guru yang memadai. Pada tahun 2017, tersedia jumlah SD sebanyak 459 unit dan MI sebanyak 141 unit, SLTP dan MTs masing-masing sebanyak 48 dan 64 unit, SLTA dan MA masing- masing ada sebanyak 17 dan 35 unit. Jumlah Universitas/Perguruan Tinggi pada tahun akademik 2016/2017 tercatat ada 8 buah, yaitu Universitas Muria Kudus (UMK), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus, Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Cendekia Utama Kudus, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamadiyah, Akbid Mardi Rahayu, Akbid Pemda, Akper

45

Web Bappeda Kabupaten kudus, http://bappeda.kuduskab.go.id, diunduh tanggal 22 juni 2017 pukul 08.30 WIB.

Krida Husada dan Akademi kebidanan Muslimat NU Kudus. Banyaknya mahasiswa periode 5 tahun terakhir cenderung meningkat.

Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai dan berkualitas serta tenaga pengajar yang profesional. Pendidikan dapat digolongkan dalam 2 (dua) golongan yaitu pendidikan umum dan pendidikan keagamaan. Pendidikan keagamaan baik negeri maupun swasta terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiah (MTs), Madrasah Aliah (MA) dan Perguruan Tinggi Agama.

Kebudayaan daerah dapat dilihat dari adat istiadat yang mengarah pada budaya Jawa dan Islam. Bahasa daerah yang ada sangat didominasi oleh bahasa jawa. Tempat bersejarah yang ada antara lain yaitu Makam Sunan Kudus dan Makam Sunan Muria. Makan Sunan Kudus menyatu dalam satu lingkungan dengan Masjid Menara Kudus yang berlokasi di Desa Kauman (merupakan pusat Kota Kuno Kudus). Sedangkan Makam Sunan Muria berlokasi di salah satu puncak Gunung Muria yaitu di desa Colo. Organisasi kepemudaan di kabupaten Kudus berjumlah 23 organisasi, yang meliputi organisasi keagamaan maupun yang bersifat umum.46

Dokumen terkait