• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan kesehatan adalah pemenuhan dasar kebutuhan manusia untuk dapat mencapai derajat kesehatan penduduk yang optimal sebagai mana di amanatkan dalam UUD 1945. Pemenuhan kebutuhan kesehatan memerlukan upaya yang sungguh-sungguh, baik dari pemerintah, masyarakat, pemberi layanan kesehatan dan lembaga-lembaga non pemerintah serta stakeholder lainnya. Dalam upaya ini diperlukan adanya regulasi yang sangat vital dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan ialah dimulai dari optimalisasi perencanan yang betul-betul mengarah kepada kebutuhan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah Berkedudukan Sebagai lembaga Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Bupati Mamuju Tengah Nomor 18 Tahun 2014 tentang organisasi dan tata cara kerja lembaga teknis daerah pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah mempunyai tugas melaksanakan

33

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang bersifat spesifik bidang pelayanan kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan kewenanangannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun Visi Rumah Sakit Umum Mamuju Tengah yaitu “Terwujudnya RSUD Mamuju Tengah menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan yang Bermutu, Paripurna, Mandiri dan Berkeadilan Tahun 2022” Misi Rumah Sakit Umum Mamuju Tengah yaitu:

1. Peningkatan Pengembangan dan Pemeliharaan prasarana dan alat kesehatan dalam rangka pelayanan yang berkualitas.

2. Pemenuhan dan Peningkatan Sumberdaya Manusia Kesehatan 3. Pengelolaan Rumah sakit yang tertib mandiri dan berkeadilan Sedangkan Tujuan Rumah Sakit Umum Mamuju tengah yaitu:

1. Memberikan pelayanan yang paripurna mandiri dan berkeadilan kepada masyarakat Mamuju Tengah

2. Ikut berpartsipasi dalam pembangunan daerah melalui pembangunan Sumberdaya Manusia Kesehatan.

34

a) Bagan Struktur Organisasi RSUD Satelit Mamuju Tengah

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Satelit Mamuju Tengah

b) Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Mamuju Tengah yang terdiri dari: 1. Direktur

2. Sub bagian tata usaha a. Kepegawaian b. Program c. Keuaangan

3. Kelompok jabatan fungsional a. Instalasi

b. Komite

c. Staf medis fungsional

DIREKTUR KELOMPOK JABTAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA SEKSI PELAYA NAN SEKSI INTALASI DAN SEKSI KEPERAW ATAN SEKSI PENUNJANG MEDIK

35 d. Satuan perawatan internal

4. Seksi-seksi

a. Seksi pelayanan medik b. Seksi perawatan c. Seksi penunjang medik d. Instalasi rekam medik c) Pembagian Tugas

Ada pun pembagian tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan yang ada di Rumah Sakit Umum Mamuju Tengah yaitu sebagai berikut:

1. Direktur

Membantu bupati dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten dibidang pelayanan kesehatan dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan umum dan rujukan serta menunjang pelayanan dirumah sakit dan tugas lain yang diberikan oleh bupati.

2. Kepala Seksi Keperawatan

Mengkoordinasi kegiatan keperawatan inap meliputi ketersediaan tenaga 35able, sarana peralatan 35able, dengan pelaksanaan pengendalian dan penerimaan dan pemulangan pasien,bimbingan asuhan keperawatan dan penyuluhan,pelayanan dan etika mutu keperawatan, penyediaan 35able35us,ketersediaantenaga dan sarana keperawatan, meonitoring evaluasi pelaksanaan keperawatan,pemantauan penggunaan fasilitas keperawatan.

36 3. Kepala Seksi Pelayanan Medik

Mengkordinir kegiatan pelayanan medic, melaksanakan penyedia logistic pelayanan medic, ketersediaan tenaga dan sarana, kegiatan pada poli klinik, UDG, ICU dan melaksanakan monitoring dan evaluasi serta perumusan untuk pelayanan medic.

4. Kepala Seksi Penunjang Medik

Melaksanakan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas rumah sakit. Pelaksanaan administrasi penunjang medik dan keparmasian,ketersediaan bahan penunjang laboratorium dan transfusi darah, rontgen dan pshioterapy, penyusunan dan penyediaan bahan obat-obatan pelayanan dasar rujukan medik,alat kesehatan, bahan habis pakai dan monitoring penggunaan obat-obatan, narkotika dan psikotropi

5. Kepala Seksi Intalasi dan Rekam Medik

a) Menentukan standard dan kebijakan pelayanan

b) Mengusulkan upaya yang di perlukan dalam penanggulangan masalah pelayanan rekam medis.

c) Menganalisis secara teratur isi rekam medis untuk menentukan apakah informasi klinis sudah cukup dalam asuhan pasien

d) Melakukan rapat secara teratur dan menghadiri rapat tersebut

e) Menjamin bahwa semua informasi dicatat sebaik-baiknya dan tersedia jika diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan kepada pasien

37

f) Menjamin telah dijalankannya dengan baik filling records, pembuatan indeks, penyimpanan rekam medis, dan tersedianya rekam medis dari semua pasien g) Mengajukan usul-usul kepada direktur RS tentang perubahan dalam isi ukuran

rekam medis 6. Kasubang TU

1) Menganalisis secara teratur isi rekam medis untuk menentukan apakah informasi klinis sudah cukup dalam asuhan pasien

2) Melakukan rapat secara teratur dan menghadiri rapat tersebut

3) Menjamin bahwa semua informasi dicatat sebaik-baiknya dan tersedia jika diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan kepada pasien

4) Menjamin telah dijalankannya dengan baik filling records, pembuatan indeks, penyimpanan rekam medis, dan tersedianya rekam medis dari semua pasien 5) Mengajukan usul-usul kepada direktur RS tentang perubahan dalam isi

ukuran rekam medis 7. Staf TU

Membantu kegiatan administrasi secara umum.

d) Jenis Pelayanan Rumah Sakit Umum Mamuju Tengah

Adapun jenis pelayanan yang tersedia di Rumah Sakit Mamuju Tengah adalah: 1. Pelayanan Medik

1) Rawat Jalan a. Poli umum b. Poli kandungan

38 c. Poli anak

d. Poli gigi e. Poli bedah f. Penyakit dalam g. Kulit dan kelamin h. Poli Akupuntur 2) Rawat Inap

a. Interna ( kelas III ) b. Kelas I

c. Ruang perawatan kebidanan ( INC,PNC,BAYI,dan GSR ) d. Bedah dan anak

e. ICU

3) Gawat Darurat

Observasi ( bedah, non bedah dan anak ), operasi Minor 2. Pelayanan Penunjang Medik

a. Pelayanan laboratorium b. Pelayanan farmasi c. Pelayanan Radiologi 3. Pelayanan umum

a. Pelayanan ketertiban dan keamanan b. Sanitasi dan kesehatan lingkungan c. Pelayanan gizi dapur rumah sakit

39 d. Pelayanan laundry

e) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana RSUD Mamuju Tengah merupakan sumberdaya penunjang yang akan menjamin terlaksanaanya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Secara umum kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana di RSUD Mamuju Tengah sudah cukup memadai. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta penyebaran berbagai jenis penyakit yang sulit diprediksi maka penambahan dan peningkatan kualitas serta kuantitas peralatan penunjang tetap harus dilakukan penambahan dan penyempurnaan sesuai kebutuhan dan kemapuan stakeholders.

Secara umum Jenis sarana pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah sat ini terdiri dari :

a. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam b. Apotik 24 Jam

c. Gudang obat

d. Ruang ICU ( Intensif Care Unit )

e. Ruang Perawatan Interna ( VIP dan kls III ) f. Ruang Perawatan Bedah

g. Ruang Perawatan Anak h. Ruang Perinatologi

i. Polikklinik ( Umum, Bedah, Penyakit Dalam,jantung Anak, Kandungan,dan Gigi )

40 j. Ruang Administrasi dan Keuangan

k. Ruang SISRUM (Sistem Informasi Rumah Sakit ) l. Ruang / Kamar Bersalin

m. Ruang Nifas n. Ruang Operasi o. Laboratorium p. Radiology q. Instalasi Gizi r. Perumahan Dokter

s. Area Parkir Karyawan dan Pengunjung t. Incenerator

u. IPAL

v. Genset Emergen f) Data pasien 2015-2016

Table 4.2 Data Pasien 2015-2016

No. Pasien

Tahun

2015 2016

1. Rawat Jalan 5.717 Kunjungan 9.567 kunjungan 2. Rawat Inap 1.631 Pasien 1. 765 Pasien

3. Pasien Meninggal 18 0

41 g) Kinerja Pelayanan RSUD Mamuju Tengah

Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah merupakan Rumah Sakit Kelas tipe D milik Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju Tengah yang terletak di Ibu kota Kabupaten Mamuju Tengah dengan luas lahan 6000 m. Untuk menunjang operasional pelayanan di Rumah Sakit, terdapat beberapa gedung penunjang dimana Dari seluruh bangunan utama dengan luas seluruh bangunan 2870 m.

Dalam menjalankan fungsinnya, Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah Mamuju Tengah melayani pasien rawat jalan dan rawat inap yang terdiri dari pasien kunjungan langsung dan pasien rujukan.

Gambaran umum mengenai kualitas indikator pelayanan kesehatan di RSUD Mamuju Tengah saat ini akan diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

h) Indikator Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah Tahun 2016

Tabel 4.3 tersebut menggambarkan bahwa indikator cakupan rawat jalan, rawat inap, dan cakupan pelayanan IGD dua tahun terakhir sudah cukup baik dalam, Faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan, meningkatnya jumlah dokter ahli dari 1 orang pada tahun 2014 menjadi 7 orang pada tahun 2015 Faktor lain adalah penentuan target yang cukup rendah dan tidak meningkat setiap tahunnya dan dilanjutkannya program kesehatan

42

gratis baik jamkesda maupun Jamkesmas sehingga masyarakat khususnya yang tidak mampu tidak memiliki beban lagi dari sisi pembiayaan.

Pada indikator BOR (Bed Ocupancy Rate) menggambarkan bahwa selama setahun terakhir cenderung masih labil dan belum ideal. BOR yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Pencapaian terendah adalah pada tahun 2014 dimana Rumah sakit masih dalam proses pengembangan ( rumah sakit baru ) dan pencapaian tertinggi pada tahun 2015 yaitu 17 %. Saat ini BOR merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan kualitas dari sebuah RS di Indonesia. BTO merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali dalam setahun. BTO RSUD Mamuju Tengah Mamuju Tengah tahun 2014-2015 belum cukup ideal.

AvLOS yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien di RSU Mamuju Tengah. AvLOS RSD Mamuju Tengah Mamuju Tengah untuk tahun 2014 adalah 4 hari, diharapkan akan terjadi peningkatan lama rawat seorang pasien dimasa yang akan datang (idealnnya 6 – 12 hari)

TOI adalah rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati saat terisi berikutnya. TOI RSUD Mamuju Tengah Mamuju Tengah untuk tahun 2015 belum ideal yaitu masih mencapai 4 hari.NDR ( Net Death Rate ), yaitu kematian bersih atau angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap penderita keluar. NDR RSUD Mamuju Tengah tahun 2015 sudah dibawah angka rata-rata. GDR ( Gross Death Rate ) , yaitu angka kematian

43

kotor GDR yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap penderita. GDR tahun 2015 adalah dan masih dalam batas normal.

untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan. Masih adanya keluhan merupakan salah satu indikator adanya ketidakpuasan pelayanan Rumah sakit dari pasien. Ketidakpuasan terhadap pelayanan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor internal :

a. Aspek Dokter adalah ketersediaan dalam kualitas pelayanan yang meliputi keandalan atau kompetensi, empati dan ketepatan jadwal pelayanan.

b. Aspek perawat adalah kecepatan respon, keramahan, keterampilan dan kerjasama perawat dalam membantu menyelesaikan masalah pasien.

c. Kecepatan pelayanan penunjang seperti Laboratorium, Farmasi, Radiologi, Unit Transfusi Darah RS dan administrasi termasuk keuangan.

d. Aspek lain seperti sarana, peralatan dan kebersihan gedung. Sedangkan faktor eksternal RS yang terkait adalah:

e. Faktor yang mempengaruhi aksesibilitas (penggunaan pelayanan) yang meliputi : faktor geografis yaitu jarak pasien dengan tempat pelayanan, transportasi, tarif dan jam buka.

f. Dari aspek pasien sendiri adalah : harapan pasien dalam memenuhi kebutuhan , keinginan dan permintaan akan pelayanan rumah sakit.

Berdasarkan survei Perkembangan jumlah keluhan pasien selama 2 tahun terakhir meningkat dari 20 keluhan pada tahun 2017 menjadi 25 keluhan pada

44

tahun 2018. Data jumlah keluhan tersebut berasal dari survey kepuasan pelanggan, tidak termasuk keluhan yang disampaikan secara lisan atau tidak tertulis. Di harapkan di tahun- tahun kedepan angka keluhan tersebut semakin berkurang.

Dari segi cakupan pelayanan masyarakat yang berobat ke RS setiap tahunnya mencapai 95% .namun pihak RSUD tidak pernah menolak pasien miskin yang datang berobat ke Rumah Sakit. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Mamuju Tengah adalah kemampuan keuangan daerah dan merupakan faktor yang sangat krusial dalam keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap optimalisasi kualitas pelayanan kesehatan. Rendahnya kemampuan pemerintah pusat dan daerah serta sumber pembiayaan lainnya dalam merealisasi klaim yang diajukan, berdampak buruk pada terhambatnya pemenuhan kebutuhan operasional pelayanan yang sangat kurang seperti ketidakmampuan RSUD Mamuju Tengah untuk menyiapkan bahan obat dan perbekalan kesehatan, reagens laboratorium, serta pemenuhan sarana / prasarana lainnya. Kondisi tersebut menjadikan posisi RSUD Mamuju Tengah berada pada titik yang dilematis. Disatu sisi masyarakat dan pemangku kebiajakan selalu menunut pelayanan yang terjangkau dan berkualitas , tapi disisi lain alokasi anggaran dan realisasi klaim yang diajukan pihak RSUD Mamuju Tengah masih rendah.

45

i) Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Saat ini Rumah Sakit dihadapkan pada tuntutan peningkatan pelayanan publik, hal ini menjadikan rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan publik yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat untuk lebih professional dan terbuka menghadapi globalisasi.

Rumah sakit juga perlu berbenah memperbaiki manajemen menjadi berorientasi pada customer care dan patient safety serta berupaya menstandarkan akreditasi. Rumah sakit harus mampu memberikan investasi SDM dan memperbaiki kelemahan-kelemahan seperti komunikasi, dan kurangnya customer focus.

Selain itu pentingnya peningkatan atas kualitas pelayanan, kompetensi para medis dan pendukungnya serta infrastruktur rumah sakit itu sendiri. Dengan demikian, kedepan rumah sakit dituntut untuk memberikan perhatian yang cukup serius terhadap prinsip equiti, efesiensi, efektivitas, kualitas pelayanan dan kepuasaan pelanggan baik internal maupun eksternal.

1. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD

Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi (yang masih berlaku) perlu dilakukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD RSUD Mamuju Tengah.

46

Sebagai perbandingan maka akan dilakukan review antara indikator knerja dan capaian sasaran Renstra SKPD serta sasaran renstra Dinas Kesehatan Provinsi dan Renstra K/L sebagaimana akan disajikan dalam tebel berikut :

Tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa indikator pelaksanaan Renstra SKPD RSUD Mamuju Tengah pada indikator jumlah kunjungan pasien miskin dan cakupan pelayanan pasien miskin telah mencapai sasaran dan berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Renstra SKPD provinsi dan Renstra K/L.

Pembangunan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara komprehensif, sehingga terjadi suatu sinergi antara pembangunan ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu pembangunan kesehatan manusia merupakan agenda wajib dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kondisi yang ingin dicapai dan proyeksi kedepan dalam bidang kesehatan khusunya di RSUD Mamuju Tengah adalah :

1. Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada publik melalui Pengelolaan kebijakan jaminan kesehatan yang optimal.

2. Meningkatnya fungsi Rumah Sakit melalui pemenuhan peningkatan kualitas pelayanan, pengelolaan managemen dan SDM, pemenuhan sarana, prasarana, obat dan perbekalan kesehatan serta pemenuhan standarisasi Rumah Sakit melalui akreditasi.

47

j) Standar Biaya Rumah Sakit yang ditetapkan PERDA Mamuju Tengah 1. Tarif Pelayanan Rawat Jalan dibedakan antar rawat jalan akademik, rawat jalan

umum, rawat jalan medic spesialis dan rawat jalan spesialis VIP ( Eksekutif). Apabila diberikan pelayanan tambahan meliputi obat-obatan tindakan medic dan konsultasi medik spesialis maka pasien dikenakan biaya tambahan.

2. Tarif Pelayanan Gawat Darurat

Komponen tarif gawat darurat tidak termaksud obat-obatan, tindakan medik, tindakan medik gigi dan mulut, penunjang medik dan jasa konsultasi antar spesialis semua tergantung dari jasa atau barang yang digunakan disesuakan dengan tarif yang telah ditetapkan.

3. Tarif Rawat jalan inap

Komponen tarif gawat darurat tidak termaksud obat-obatan tindakan medik, tindakan gigi medik dan mulut, penunjang medik dan jasa konsultasi anyat spessilalis pasien harus membayar biaya tambahan selain biaya rawat darurat. 4. Tarif tindakan medik

Komponen dan besaran tariff tindakan medik terdiri dari : a. Jasa sarana

b. Jasa pelayanan c. Jasa medik

tarif tindakan medik tidak termaksud obat-obatan, penunjang medik dan jasa konsultasi antar spesialis.

48

Berdasarkan tarif pelayanan persalinan kebidanan ditentukan berdasarkan jenis pelayanan, kelas perawatan dan kategori persalinan seperti persalinan normal, persalinan abnormal dengan tindakan pervaginam dan persalinan abnormal dengan tidnakan pervaginam dan persalinan abnormal dengan tindakan bedah (Sectio Caesaria). Komponen dan bessaran tarif pelayanan persalinan meliputi: jasa sarana, jasa pelayanan, jasa medik operator, jasa medik anasthesi dan jasa medik pediatric ( spesialis anak)

6. Tarif pelayanan Medik Gigi dan Mulut tidak termaksud obat-obatan, tindakan medik, penunjang medik dan jasa konsultasi antar spesialis.

7. Tarif pelayanan konsultasi dan tindakan khusus adalah pelayanan yang diberikan berupa konsultasi atau tindakan psikologi, psikoterapi, psychiatri, gizi, gawat darurat gigi, pelayanan rawat sehari, pengurusan surat keterangan dan konsultasi lainnya.

8. Tarif pelayanan medico legal

Pelayanan medico legal meliputi visum et repertum dan pemerikasaan kesehatan untuk kepentingan hokum. Tarif berdasarkan pelayanan medico legal disesuaikan dengan besaran tarif pemerikasaan kesehatan sesuai yang telah ditetapkan.

9. Tarif pelayanan penunjang Diagnostik

Jenis pelayanan penunjang Diagnostik meliputi pelayanan patologi klinik, radiodiagnostik, elektromedik dan lain-lain. Besaran tarif pelayanan penunjang Diagnostik adalah sama untuk semua kelas.

49 10. Tarif pelayanan Radiodiagnostik

Kunjugan speisalis penunjang Diagnostik di luar jam kerja dianggap sama dengan kunjugan spesilais di instansi atau instalasi rawat darurat dan mendapat tambahan Rp 25.000 perkunjungan pasien.

Dokumen terkait