• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGANGKATAN ANAK DI DUSUN DAWUNG DESA

B. Profil Pasangan Suami Istri Pengangkatan Anak

Semarang

Pengangkatan anak merupakan masuknya anak orang lain kedalam keluarga yang mengangkatnya. Dibawah ini merupakan profil pasangan suami istri pengangkatan anak.

1. Profil Ibu SW dan Bapak FR

Ibu SW merupakan warga asli Dusun Dawung Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang, saat ini beliau berusia 32 tahun. Pendidikan formal Ibu SW hanya sebatas sampai kelas 5 Sekolah Dasar saja. Selain itu, pendidikan non formal Ibu SW adalah mengikuti TPA (taman pendidikan al-Qur’an) yang di selenggarakan di masjid sekitar rumahnya. Pada usia 20 tahun, Ibu SW pernah menikah dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Namun pernikahan itu hanya bertahan beberapa hari saja. Setelah itu suami dari Ibu SW pergi dan sampai sekarang tidak pernah kembali lagi. Akhirnya status Ibu SW menjadi tidak jelas, apakah dia bersuami atau tidak.

Akhirnya 3 tahun kemudian, Ibu SW menyatakan ingin menikah lagi kepada pihak keluarganya sendiri maupun keluarga suaminya. Dari pihak keluarganya sendiri membolehkan, tetapi keluarganya bingung dengan status pernikahan Ibu SW

sebelumnya. Kemudian akhirnya melalui inisiatif dari Bapak RH (kakak kandung suaminya), Ibu SW diminta membakar akta nikahnya untuk menghilangkan bukti bahwa sebenarnya dia telah menikah meskipun hanya bertahan beberapa hari saja. Kemudian Ibu SW mendaftarkan pernikahannya yang kedua di KUA dengan status sebagai gadis. Calon suaminya Bapak FR yang ternyata juga tetangganya sendiri juga mengetahui hal tersebut.

Bapak FR adalah suami dari Ibu SW sekarang. Usianya lebih muda 2 tahun dari Ibu SW, yaitu 30 tahun. Pendidikan formalnya sebatas tamat Sekolah Dasar saja. Pekerjaannya sekarang serabutan. Terkadang menjadi kuli bangunan, buruh tani di desanya atau hanya sebatas menjual pupuk kimia kepada tetangganya.

Pernikahan antara Ibu SW dan Bapak FR dilangsungkan pada awal bulan Oktober tahun 2009 bertempat di kediaman Ibu SW. Pernikahannya sederhana tetapi berjalan khidmat dengan disaksikan keluarga dekat dan para tetangga. Setelah enam tahun pernikahan berlangsung, Ibu SW dan Bapak FR masih belum dikaruniai keturunan. Akhirnya pada januari 2015, keinginan Ibu SW dan Bapak FR untuk memiliki keturunan terkabul meski dengan cara mengangkat anak (wawancara dengan keluarga Ibu SW dan Bapak FR pada 3 September 2016)

2. Profil Ibu Sn dan Bapak MT

Ibu Sn dan Bapak MT sama-sama penduduk asli Dusun Dawung Desa Candirejo, mereka menikah pada tahun 1990. Pendidikan formalnya sama-sama lulus dari Sekolah Dasar saja. Saat ini Ibu Sn berusia 46 tahun dan Bapak MT berusia 50 tahun. Kesehariannya Ibu Sn berjualan sembako atau membuka warung kelontong dirumahnya. Sedangkan Bapak MT berprofesi sebagai petani dan “belantik” sapi (orang yang memperjualbelikan sapi). Jadi dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk golongan yang berkecukupan. Meskipun dari segi ekonomi merasa cukup, tetapi dalam rumah tangga masih terasa ada yang kurang disebabkan belum adanya anak yang hadir ditengah keluarga mereka.

Akhirnya setelah 10 tahun menanti untuk bisa memiliki anak, akhirnya pasangan Ibu Sn dan Bapak MT mendapatkan anak dari salah seorang tetangganya yang telah melahirkan bayi laki-laki. Kemudian bayi tersebut dirawat dan di didik dengan penuh kasih sayang, layaknya anak kandung sendiri. Saat ini anak laki-laki tersebut telah berusia 16 tahun, dan masih menempuh pendidikan formal kelas dua di salah satu SMK di Salatiga (wawancara dengan keluarga Ibu Sn dan Bapak MT pada 5 Oktober 2016 )

3. Profil Ibu M dan Bapak JW

Ibu M dan Bapak JW juga sama-sama penduduk asli Dusun Dawung Desa Candirejo. Ibu M merupakan kakak kandung pertama dari Ibu SW (profil no. 1). Pendidikan formal Ibu M hanya sampai kelas 3 Sekolah Dasar saja. Sedangkan suaminya, Bapak JW lulus Sekolah Dasar. Saat ini Ibu M berusia 55 tahun, sedangkan suaminya lebih muda yaitu berusia 50 tahun. Kesehariannya Ibu M mengurus rumah tangga, sedangkan Bapak JW bertani dilahan miliknya sendiri. Terkadang istrinya juga ikut membantunya bertani.

Penikahan Ibu M dengan Bapak JW merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya Ibu M pernah menikah pada usia 13 tahun dan hanya 3 tahun pernikahan Ibu M bercerai dengan suami pertamanya. Kemudian setelah lama menjanda, Ibu M akhirnya dinikahi Bapak JW pada tahun 1985 dengan status janda tanpa memiliki anak.

Ibu M pernah hamil, tetapi ketika usia kandungan baru menginjak 7 bulan, kehamilan Ibu M tiba-tiba menghilang. Tidak diketahui penyebabnya, kenapa perutnya yang sudah membesar tiba-tiba setelah bangun tidur dia terkejut karena perutnya menjadi kempes. Sejak saat itu Ibu M tidak pernah hamil lagi hingga usia perkawinan 15 tahun, mereka belum juga mendapatkan keturunan. Mereka sudah pasrah menanti hadirnya

anak dalam rumah tangganya. Akhirnya pada awal 2000’an, mereka berdua memiliki anak meski bukan anak kandungnya sendiri (wawancara dengan keluarga Ibu M dan Bapak JW pada 3 September 2016)

4. Profil Ibu Su dan Bapak K

Ibu Su dan Bapak K juga merupakan warga asli Dusun Dawung Desa Candirejo. Saat ini Ibu Su berusia 55 tahun dan Bapak K berusia 62 tahun. Pendidikan formal Ibu Su hanya sampai kelas 3 Sekolah Dasar saja dan Bapak K juga tidak tamat Sekolah Dasar. Kesehariaanya mereka bertani seperti warga yang lainnya. Mengingat masyarakat di Dusun Dawung mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh pabrik bagi yang masih muda.

Pernikahan mereka dilaksanakan pada tahun 1978, saat itu kurang lebih usia Ibu Su masih sekitar 15 tahun. Pada tahun 80’an Ibu Su pernah dua kali melahirkan anak tetapi belum sampai berusia satu tahun, bayinya meninggal dunia. Karena dua kali anaknya meninggal dunia, akhirnya Ibu Su trauma untuk memiliki anak lagi. Hingga perkawinan mereka berusia puluhan tahun, mereka masih hidup berdua saja. Barulah kemudian pada awal 2000’an mereka mendapatkan anak, mengasuhnya seperti anaknya sendiri. Saat ini anak yang diasuhnya duduk di kelas 2

Sekolah Menengah Pertama di daerah tersebut (wawancara dengan keluarga Ibu Su dan Bapak K pada 5 Oktober 2016).

C. Prosedur Pengangkatan Anak di Dusun Dawung Desa Candirejo

Dokumen terkait