• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pemain Film 12 Menit

BAB IV Temuan Hasil Penelitian

GAMBARAN UMUM FILM 12 MENIT

D. Profil Pemain Film 12 Menit

Gambar 3.3 Titi Rajo Bintang (Rene) Sumber: Google Image2

Titi Rajo Bintang, aktirs yang lahir di Jakarta, 10 Febuari 1981 berperan sebagai Rene seorang pelatih Marching Band berpengalaman yang tegas, perfectionis, memiliki rasa disiplin yang tinggi, semangat yang tinggi serta obsesi yang tinggi. Rene hadir sebagai

2

Artikel, diakses Senin, 20 Juni 2014 pukul 16.05 WIB dari Titi Rajo Bintang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas_files

katalisator mimpi tersebut. Bagi Rene yang telah matang dalam dunia Marching Band dan telah beberapa kali membawa tim lain ke puncak kejayaan tentu mimpi tersebut tidaklah mustahil. Namun keyakinan Rene menjadi turut tergoncang saat berhadapan dengan realita tim yang dibinanya. Jangankan untuk menjangkau, untuk membayangkan saja personel tim sudah dihantam oleh berbagai rasa kecut dan konflik internal yang merong-rong keyakinan mereka.

Gambar 3.4 Arum Sekarwangi (Tara) Sumber: Film 12 Menit

Arum sekarwangi berperan sebagai Tara seorang anak yang sensitive, seorang pemain drum yang baik di masa lampau. Kini ia harus berjuang mengembalikan permainan terbaiknya dalam keterbatasan pendengaran. Hampir 80 persen pendengaran Tara hilang bersama kepergian Ayahnya dalam sebuah kecelakaan maut. Rasa bersalah dan kehilangan adalah luka masa lalu yang menghambat Tara untuk menatap masa depan.

Setelah kejadian itu, Ibu Tara harus melanjutkan kuliah ke luar negeri.Tara harus diasuh oleh opa dan omanya.Demi menuruti kata sang ibu, Tara terus berjuang untuk melanjutkan hidupnya.

Gambar 3.5 Hudri (Lahang) Sumber: Film 12 Menit

Hudri berperan sebagai Lahang, pemuda kampong dengan bekal pesan dari sang bunda ingin menjadikan Tugu Monas sebagai loncatan bagi mimpi besar untuk mengunjungi berbagai tugu lain di dunia. Membentangkan sayap keberanian, terbang lebih tinggi seperti Elang.Dalam meretas mimpinya bersama Marching Band Lahang dihadapkan dengan sebuah dilema tentang keluarga. Kondisi Bapaknya yang kian parah, serta penyesalan karena tidak berada di sisi Ibunya saat sang bunda menghembuskan nafas terakhir membuat Lahang sulit beranjak dari sisi Bapaknya. Lahang meragu untuk mengejar mimpinya sementara sebuah

janji telah terucap.Lahang telah berjanji kepada Bapaknya untuk terus ‘hidup’ dalam

Gambar 3.6 Amanda Susanto (Elaine) Sumber Gambar: Film 12 Menit

Amanda Susanto berperan sebagai Elaine, gadis pintar keturunan Jepang yang tumbuh dan besar di Jakarta, tiba-tiba harus pindah ke Bontang (Kaltim) karena harus mengikuti sang ayah yang seorang insinyur kimia asli Jepang yang ditugaskan untuk memimpin sebuah departemen di sebuah perusahaan besar di Bontang. Elaine terpaksa meninggalkan segala sesuatu yang selama ini begitu berarti baginya.Elaine sangat mencintai musik dan meyakini musik adalah segala-galanya dalam hidupnya. Josuke sang ayah, sangat menginginkan Elaine menjadi seorang ilmuwan, dan baginya musik adalah sesuatu yang sia-sia. Elaine mempunyai peran vital dalam tim. Ia adalah satu-satunya field commander yang diharapkan setelah field commander yang sebelumnya mengalami cedera berat. Josuke menentang keras keinginan Elaine untuk tetap bergabung dalam tim.

Gambar 3.7 Olga Lydia (Ibu Elaine) Sumber Gambar: Film 12 Menit

Olga Lydia aktris yang lahir di Jakarta pada 4 Desember 1976 silam ini berperan sebagai ibu Elaine yang sangat mencintai keluarganya dan selalu mendukung kegiatan anaknya, karena dia selalu ingin melihat anaknya berkembang karena dia selalu yakin dalam hidup ini pengalaman sangatlah penting untuk mencoba hal yang baru dan untuk mencapai kebahagiaan yang tak akan diraih jika hanya mengandalkan kemampuan akademis saja.

Gambar 3.8 Nobuyuki Suzuki (Josuke Higoshi) Sumber Gambar: Film 12 Menit

Nobuyuki Suzuki actor kelahiran Jepang ini berperan sebagai Josuke Higoshi (ayah Elaine) yang menganggap akademis adalah segalanya, di sisi lain sosok Josuke ini adalah

sangat mementingkan keluarga untuk meneruskan perusahaan yang sedang dijalaninya, akan tetapi tanpa dia sadari di dalam keluarganya memiliki tujuan yang berbeda.

Gambar 3.9 Didi Petet (Kakek Tara) Sumber Gambar: Google.com

Didi Widiatmoko (lahir di Surabaya, Indonesia, 12 Juli1956; umur 58 tahun) atau lebih dikenal sebagai Didi Petet adalah seorang pemeran Indonesia.Ia telah membintangi banyak film dan teater, memerankan berbagai tokoh mulai dari Emon dalam Catatan si Boy, Kabayan dalam Kabayan Saba Kota, sampai Suwito dalam Pasir Berbisik.

Ketika dunia sinetron merebak seiring dengan tumbuh maraknya stasiun televisi di tanah air, Didi pun terjun ke sana. Film iklan tak ketinggalan dirambahnya pula. Bahkan ia kemudian mendirikan sebuah production house. Di samping itu, ia aktif pula dalam sejumlah pementasan teater, seminar tentang seni peran dan tentu saja mengajar di IKJ.3Dalam film 12 Menit ini dia berperan sebagai kakek Tara.

3

Gambar 3.10 Niniek L Karim (Nenek Tara) Sumber Gambar: Google.com

Niniek L. Karim (lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 14 Januari1949; umur 65 tahun) adalah pemeranIndonesia. Ia selain berprofesi sebagai pemeran juga menjadi dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Niniek L. Karim pernah meraih Piala Citra sebagai pemeran pembantu terbaik dalam film Ibunda. Lewat film yang sama, wanita berdarah Minang ini juga meraih gelar aktris terbaik pada Festival Film Asia Pasifik tahun 1990.4Dalam Dilm 12 Menit ini berperan sebagai nenek dari seorang gadis yang sensitive dan pesimis yang bernama Tara.

4

Artikel, diakses Sabtu , 30 Agustus 2014 pukul 15.30 WIB dari http://id.wikipedia.org/wiki/Niniek_L._Karim

Gambar 3.11 Verdi Solaiman (Manager) Sumber Gambar: wowkeren.com

Verdi adalah anak kedua dari aktor kawakan Henky Solaiman. Setelah 10 tahun kuliah dan bekerja di bidang Advertising Design di Amerika (Columbus, OH), ketika Ia pulang ke Indonesia Verdi jatuh cinta dengan akting tahun 2004 sewaktu secara tidak sengaja masuk ke sekolah akting Sakti Aktor Studio. Di Sakti Aktor Studio Ia digembleng oleh gurunya Eka D. Sitorus dimana Ia juga bertemu dengan Arifin Putra, Andhara Early, Ardina Rasti, Olga Lydia dan lain-lain.

Di sekolah seni peran Verdi banyak terlibat dalam pementasan teater karya-karya off-broadway dan mementaskan "Mass Appeal" karya Bill C. Davis sebagai ujian akhirnya; sebuah naskah dua jam berbahasa Inggris yg dipentaskan bersama Arifin Putra.Peralihan ke dunia film layar lebar dimulai dengan debut-nya di Jakarta Undercover (film).Selain sebagai aktor Verdi juga bekerja sebagai creative director untuk promo film layar lebar sejak tahun 2006. Di mulai dari film "Jomblo" produksi Sinemart Pictures lalu berturut-turut, Pocong

(film), Maaf Saya Menghamili Istri Anda, Karma, Heart-Break.com, Ketika Cinta Bertasbih dan lain-lain5. Dalam film 12 menit ini dia berperan sebagai manager yang menentang keras kemauan Rene sebagai pelatih, dia tidak yakin kelompok marchingband yang dibina Rene akan berhasil pada laga GPMB.

Gambar 3.12 Egy Fedly (Ayah Lahang) Sumber Gambar: Film 12 Menit

Berperan sebagai ayah lahang yang bersal dari keluarga kurang mampu tapi selalu mendukung mimpi anaknya, yang menjadikan tugu monas sebagai batu loncatannya untuk melihat tugu-tugu yang lain di seluruh dunia.

Gambar 3.13 Tim Marching Band Bontang

5

Artikel, diakses Sabtu , 30 Agustus 2014 pukul 15.43 WIB dari http://id.wikipedia.org/wiki/Verdi_Solaiman

Dokumen terkait