• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III RESEPSI PERNIKAHAN

A. Profil Pengadilan Agama Bogor

1. Sejarah Pembentukan dan Dasar Hukum1

Pengadilan Agama Bogor adalah salah satu lembaga yang berada di lingkungan peradilan Negara, yang dijamin kemerdekaannya dalam menjalankan kewenangannya, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

Kehadiran Pengadilan Agama Bogor dirasakan oleh masyarakat sejak agama Islam masuk di Kota Bogor, meskipun belum berupa suatu lembaga formal dalam masyarakat, tetapi telah terdapat norma-norma yang diperkenalkan pemuka-pemuka agama Islam Kota Bogor. Kemudian pada masa setelah kemerdekaan, Pengadilan Agama semakin terlihat jelas dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap pemuka-pemuka agama Islam Kota Bogor untuk diberi wewenang sebagai tempat menyelesaikan masalah.

Pengadilan Agama Bogor dibentuk berdasarkan Staatsblaad 1882 Nomor 53 dengan nama Raad Agama / Penghulu Landraad. Kemudian terjadi perubahan nama menjadi Pengadilan Agama dan perubahan wilayah hukum serta lokasi Pengadilan Agama berdasarkan KEPPRES Nomor 85 Tahun 1996 tanggal 1 Nopember 1996.

1

Pertama kali Pengadilan Agama Bogor berkantor di serambi masjid Kelurahan Empang, Kecamatan Kota Bogor Selatan, dari tahun 1953 sampai tahun 1972, kemudian pindah ke Kelurahan Sempur, Kecamatan Kota Bogor Tengah, dari tahun 1972 sampai tahun 1983, lalu pindah ke jalan Sambu ini dibangun pada tahun 1979 di atas tanah seluas 150 m2, melalui anggaran DIP Departemen Agama tahun 1979/1980 nomor: 20/XX/1979 yang dilaksanakan oleh PT/CV Murni Jaya dengan biaya Rp. 90.243.000,- (Sembilan puluh juta dua ratus empat puluh tiga ribu rupiah). Kemudian pada tahun 1982 dilaksanakan perluasan sehingga luas tanah seluruhnya menjadi 550 m2 dan luas bangunan seluruhnya menjadi 250 m2. Perluasan diperoleh dari DIP tahun 1982 Nomor 65/XXV/3/82 selesai dibangun tanggal 11 Maret 1982 dengan biaya Rp. 9.568.000,- (Sembilan juta lima ratus enam puluh delapan ribu rupiah), dimana saat itu keadaan gedung sudah sangat memprihatinkan dan letaknya yang berada di samping terminal bus Baranangsiang Kota Bogor sangat tidak kondusif untuk daerah perkantoran. Selanjutnya Wali Kota Bogor dengan suratnya Nomor: 590/BA 1-Aset/2005 tanggal 15 juli 2005 memberikan pinjaman kantor Departemen Tenaga Kerja untuk dipergunakan sebagai kantor Pengadilan Agama Bogor.

Pengadilan Agama Bogor pada saat itu berkantor di jalan Dadali II No. 2 Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor menempati bekas kantor Departemen Tenaga Kerja kurang lebih seluas 600 m2 yang berdiri di atas tanah seluas 1050 m2. Yaitu sejak bulan Januari 2006 sampai dengan bulan april 2010.

Berdasarkan DIPA Nomor: 0053.0/005-01.0/XI/2007 tanggal 31 Desember 2006, Pengadilan Agama Bogor mendapat dana sebesar Rp. 4.380.000.000,- (empat milyar tiga ratus delapan puluh juta rupiah) untuk pengadaan tanah kantor Pengadilan Agama Bogor, dan pada tanggal 5 juli 2007 telah dilakukan Transaksi jual beli antara Panitia pengadaan Tanah Pengadilan agama Bogor dengan pemilik tanah, tanah seluas 2900 m2 terletak di jalan Ring Road Yasmin, dipinggir Jalan besar yang rencananya dilalui tol Sentul-Dramaga dan berada di lingkungan elit Perumahan Yasmin, lokasi ini sangat strategis, mudah dijangkau dari berbagai arah. Kemudian pada Bulan September 2008 dibangunlah Gedung Pengadilan Agama Bogor Tahap Pertama (1) yang telah mendapatkan dana dari DIPA Nomor : 0053.0/005-01.0/XII/2008 tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp.3.827.750.000,- ( Tiga milyar delapan ratus dua puluh tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah ) yang kemudian dilanjutkan dengan Pembangunan Gedung Pengadilan Agama Bogor Tahap Kedua (2), Dengan dana DIPA Nomor : 0053.0/005-0l.2/XII/2009 tanggal, 31 Desember 2008 sebesar Rp.3.519.000.000,- (Tiga milyar lima ratus sembilan belas juta rupiah ) yang selesai pembangunannya bulan Desember 2009 mencapai 100 %.

2. Yuridiksi atau Wilayah Hukum2

Menurut pasal 4 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, suatu Pengadilan Agama

2

mempunyai wewenang relative atau wilayah hukum. Dalam hal ini Pengadilan Agama Bogor mempunyai wilayah hukum meliputi enam kecamatan, yaitu:

NAMA KECAMATAN NAMA KELURAHAN

1. Kecamatan Bogor Tengah a. Paledang

b. Gudang c. Babakan Pasar d. Tegallega e. Babakan f. Sempur g. Pabaton h. Cibogor i. Panaragan j. Kebon Kelapa k. Ciwaringin

2. Kecamatan Bogor Timur a. Sindangsari

b. Sindangrasa c. Tajur d. Katulampa e. Baranangsiang f. Sukasari

3. Kecamatan Bogor Utara a. Tegalgundil

b. Bantarjati

c. Ciluar

d. Cibuluh.

f. Ciparigi

g. Cimahpar

4. Kecamatan Bogor Barat a. Gunung Batu

b. Menteng c. Cilendek Timur d. Cilendek Barat e. Pasir Mulya f. Pasir Kuda g. Pasir Jaya h. Loji i. Sindang Barang j. Curug Mekar k. Curug

5. Kecamatan Bogor Selatan a. Pakuan

b. Lawang Gintung c. Batu Tulis d. Bondongan e. Empang f. Harjasari g. Muarasari h. Cipaku i. Mulyaharja j. Pamoyanan k. Kertamaya l. Rancamaya

m.Rangga Mekar n. Genteng o. Bojong Kerta p. Muarasari q. Cikaret

6. Kecamatan Tanah Sareal a. Kedung Waringin

b. Kedung Jaya c. Kebon Pedes d. Tanah Sareal e. Kedung Badak f. Sukaresmi g. Sukadamai h. Cibadak i. Kayu Manis. j. Mekar Wangi k. Kencana

Apabila digambarkan dengan peta wilayah maka akan terlihat seperti di bawah ini:

3. Visi dan Misi

Dalam melaksanakan tugas lembaga peradilan, Pengadilan Agama Bogor telah menentukan Visi dan Misi sebagai berikut :

A.Visi:

Mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat, serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik.

B.Misi:

1) Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan serta memenuhi rasa keadilan masyarakat.

2) Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain.

3) Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan masyarakat. 4) Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan.

5) Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, dan bermartabat serta dihormati.

6) Melaksanakan Kekuasaan Kehakiman yang mandiri tidak memihak dan transparan.

KETUA DRS. MOHAMMAD YAMIN SH, WAKIL KETUA DRS. H. NEMIN AMINUDDIN, SH., PANITERA/SEKRETARIS DRS. HARUN AL-RASYID WAKIL PANITERA DRS. DEDIH MARJUKI

PANITERA MUDA GUGATAN MAKSUM, SAg.

PANITERA MUDA PERMOHONAN IYUS MOH. YUSUF, SAg.

WAKIL SEKRETARIS ASEP NURDIN, SH.

PANITERA MUDA HUKUM MUMU, SH. MH.

KAUR. UMUM ENDANG PURWANINGSIH

KAUR KEUANGAN RIDWAN C BANYUAJI, SH.I. MM.

PARA HAKIM:

1. DRA. ERNAWATI, BR. MH. 2. DRS. SAFRUDIN, MH. 3. DRA. LULUK ARIFAH, MH. 4. DRA. EUIS NURJANAH. 5. DRS. M. ANSHORI, MH. 6. DRA. YUMIDAH.

4. Struktur Organisasi3

3

Arsip Pengadilan Agama Bogor, didapat pada tanggal 12 Desember 2013.

JURU SITA DEDE SYARIPUDIN

JURU SITA PENGGANTI 1.AHMAD WASKITO, SHI. 2.AHMAD RIFANY, Amd. 3.ARLY RIZANA ADI, S, Amd. 4.HJ. AFIFAH.

5.IKA MULIANITA, SE. 6.MIA E. RYANA, Amd. PANITERA PENGGANTI

1.SUMARNI

2.RAISUL WADHIFUDDIN, SH. 3.SITI MUNAWAROH, SHI.

: GARIS TANGGUNG JAWAB : GARIS KOORDINASI

Dokumen terkait