• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Profil Prajurit Kodam Jaya/Jayakarta

1. Mayor Infantri Alfiyan Fauzan, S.Ag adalah seorang prajurit berpangkat Mayor Infantri yang lahir di Banyuwangi pada tanggal 17 Mei 1973 yang menjabat sebagai Kepala seksi pembinaan mental rohani Islam (Kabinrohis) di Bintaldam jaya. Alamat rumah beliau di Perumahan Grahab Kartika Pratama blok F. A nomor 16 Bojong Baru Bojong Gede Bogor. Peran di Kodam Jaya membantu Kodam Jaya dalam penyelenggaraan pembinaan rohani Islam terhadap prajurit dan PNS jajaran Kodam Jaya beserta keluarga. Peran di Bintaldam Jaya, karena jabatan Kasibinrohis adalah staf Kabintaldam Jaya, sehingga perannya membantu Kabintaldam Jaya dalam menyelenggarakan Pembinaan Rohani Islam.

Pengalaman yang beliau jalani, selama lebih kurang 3 tahun di bintaldam Jaya dimana tugas beliau lebih banyak berhadapan dengan prajurit, dan Keluarga, baik dalam pembinaan berupa ceramah ke satuan wilayah Jakarta Bekasi, Depok dan Tangerang, maupun bimbingan pra nikah dan menangani keluarga yang menghadapi masalah rumah tangga.

Untuk penulis, Bapak Alfiyan Fauzan menjadi narasumber utama, karena beliau menjabat sebagai kepala pembinaan mental rohani Islam dan mengetahui seluk beluk pembinaan mental rohani Islam Kodam Jaya.

2. Kolonel Infantri Choirul Mustofa S.Sos. adalah kepala di bagian pembinaan mental Kodam Jaya. Selain menjabat sebagai kepala bintaldam yang saat ini masih menduduki jabatan tersebut, beliau pun menjadi pembina untuk prajurit Kodam Jaya/Jayakarta. Menurut beliau, pembinaan mental bagi prajurit Kodam Jaya merupakan pendidikan yang bukan hanya menjadikan diri masing- masing disiplin, namun menjadikan mereka tetap teguh dengan perintah Tuhan

dan, menjalani perintah-NYA, serta memberikan contoh yang baik kepada lingkungannya. Selain itu, membentuk diri nasionalisme, militan dan peduli kepada kawasan yang diamankannya yaitu NKRI, serta melanjutkan perjuangkan para Pahlawan terdahulu. Prajurit adalah benteng kokoh, bermoral, berbudi dan berdedikasi tinggi. Diharapkan agar para prajurit di Kodam jaya istiqomah dalam mengemban tugas sebagai benteng negara serta berwawasan luas, baik imtek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan imtaq (iman dan takwa).2

3. Bapak Sugiyono merupakan salah satu prajurit Kodam Jaya/Jayakarta yang menjadi peserta binrohis dengan pangkat Sersan Satu dan menjabat di salah satu bagian kesehatan Militer (kesmil) Kodam Jaya/Jayakarta. Penulis menjadikan salah satu informan karena tugas beliau di bagian kesehatan Kodam Jaya/Jayakarta, karena di bagian ini, bukan hanya menangani kesehatan fisik, namun juga menangani kesehatan mental seorang prajurit. Menurut beliau, mengikuti kegiatan binrohis mendapatkan dampak positif dan mendapatkan banyak manfaat. Di antara lain dapat menambah wawasan, pengetahuan tentang keagamaan dan lebih mantap dalam beribadah agar dapat menjadi insan prajurit yang lebih baik lagi. Kesan beliau membawa dampak yang baik (positif) dengan mengikuti kegiatan tersebut, lebih memahami apa yang belum diketahui, apa yang sudah diketahui bisa lebih dipahami. Pesan beliau untuk kegiatan binrohis agar lebih ditingkatkan kembali baik dari penyelenggaraan kegiatan atau sebagai peserta, lebih ditingkatkan kembali semangat untuk ibadah agar menjadi yang lebih baik.3

2

Wawancara Pribadi dengan colonel Inf. Choirul Mustofa, kepala pembinaan mental Kodam Jaya/Jayakarta Cawang, 21 Mei 2012.

3

4. Bapak Zainal Abidin merupakan prajurit Kodam Jaya/Jayakarta yang menjadi peserta binroh dengan pangkat Sersan Mayor. Alasan penulis menjadikan beliau informan karena beliau salah satu bagian dari bintaldam Jaya/Jayakarta dan ingin mengetahui alasan beliau sendiri seperti apa pembinaan dari satuan bintaldam Jaya/Jayakarta. Pembinaan mental rohani Islam bagi Bapak Zainal Abidin, manfaat mengikuti kegiatan ini ada dan berlaku untuk kehidupan sehari- hari dan memang ada pengaruhnya walau tingkatannya hanya beberapa persen saja. Kesan beliau selama mengikuti kegiatan tersebut adalah baik sekali, sebagai perserta kultum mempunyai wawasan dan terus bertambah. Untuk pesan dari beliau semoga saja pemberi dan penerima tausiah menjadi bermanfaat di dalam kehidupan sehari hari.4

B.Pembinaan Mental Rohani Islam

1. Program Wilayah Pembinaan Mental Rohani Islam

Pembinaan mental rohani Islam adalah salah satu kegiatan dalam program bintaldam yang menjadi kewajiban dan kebutuhan prajurit dalam melaksanakan tugas negara. Karena dalam mengembangkan tugas melindungi negara adalah bagian dari jiwa mereka, sepatutnya mendapat pembinaan agar dapat berjalan mulus dan sesuai dengan peraturan yang ada, hingga tugas berjalan dengan lancar. kegiatan binrohis dilaksanakan di satuan-satuan Kodam Jaya di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang, si rumah sakit-sakit dan masjid-masjid satuan jajaran Kodam Jaya serta masjid Binaan Kodam Jaya (komplek). Setelah penjelasan dari bentuk program pembinaan mental Rohani Islam di atas, berikut

adalah contoh tabel kegiatan binrohis yang penulis dapatkan di Kodam Jaya/Jayakarta.

2. Visi, Misi dan Tujuan Pembinaan Mental Rohani Islam

Visi dan misi pembinaan mental rohani Islam adalah; visi binrohis adalah dengan meningkatnya iman dan taqwa prajurit Kodam Jaya dapat membantu melaksanakan tugas pokok kodam jaya dalam pengabdian bangsa dan Negara. Misi binrohis adalah menjadikan prajurit Kodam Jaya/Jayakarta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT agar memiliki akhlaq/moral yang luhur.5

Sedangkan tujuan dari pembinaaan mental rohani Islam adalah;

a. Membimbing dan meningkatkan ilmu agama Islam, kesadaran beragama, serta kehidupan keagamaan bagi prajurit yang beragama Islam di lingkungan Kodam Jaya

b. Membina, memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, mempertinggi akhlak/budi pekerti luhur bagi prajurit beserta keluarganya dilingkungan Kodam Jaya berdasarkan agama Islam. c. Memberikan bimbingan pernikahan dan rumah tangga sakinah,

penyelesaian cerai dan rujuk, bimbingan haji dan umroh serta zakat, infak dan sodakoh maupun sosial keagamaan serta amal ibadah lainnya bagi prajurit beserta keluarganya di Kodam Jaya/Jayakarta.

d. Mengevaluasi kondisi mental spiritual prajurit yang beragama Islam.

5

e. Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait dengan fungsi bintalrohis di luar Kodam Jaya sesuai kebijaksaan Kabintaldam Jaya.6

3. Jadwal Kegiatan dan Peserta Pembinaan Mental Rohani Islam

Binrohis memiliki jadwal-jadwal tertentu dalam menjalankan programnya yaitu pada hari senin setelah sholat zuhur diadakan kultum (kuliah tujuh menit) yang diisi oleh pihak binrohis atau dari luar. Pada hari selasa setelah zuhur diadakan pembelajaran memahami Al-Qur`an. Hari rabu setelah zuhur diadakan pembacaan asmaul husna atau kultum, dan pada hari kamis setelah zuhur diadakan pembacaan surah yasin. Semua ini wajib diikuti oleh semua golongan seperti prajurit berpangkat perwira, perwira menengah, perwira pertama, bintara dan tamtama. Ada pula para penceramah dari satuan Kodam Jaya/Jayakarta yang memiliki jadwal di luar satuan.7

4. Pelayanan Pembinaan Mental Rohani Islam

Pelayanan binrohis di Kodam memberikan dampak positif bagi prajurit. Dan bentuk pelayanan dari binrohis di kodam Jaya berupa:

a. Pelayanan haji gratis militer dan PNS.

b. Konsultasi keluarga seperti pranikah dan nikah, perceraian serta rujuk. c. Pelayanan Do`a.

d. Kunjungan untuk Rumah Sakit dan. e. Perawatan terhadap Jenazah.8

6

Ibid.

7

Kodam, Pedoman kerja.

8

Kegiatan dan pelayanan binrohis tidak hanya terpaku dengan kegiatan di atas. Pelaksanaan sosiodrama, siaran lisan maupun tertulis, dan memperingati hari-hari besar Islam.9

5. Penerapan Pembinaan Mental Rohani Islam

Pembinaan mental rohani Islam menjadi jalan untuk menerapkan beberapa pembinaan. Penerapan tersebut di kaitkan dengan pembinaan mental karena pada dasarnya pembentukan mental merupakan jalan untuk membantu seseorang dalam memecahkan permasalah hidup, mengembangkan pola kognitif seseorang dan menjadikan orang yang lebih baik. Dalam pengembanagn tersebut, pada dasarnya pembinaan mental Kodam Jaya/Jayakarta yang menaungi kegiatan binrohis dan binroh lainnya di Kodam Jaya/Jayakarta adalah pendidikan formal tanpa basis kurikulum. Semua program yang dijadikan dasar pembinaan tersebut bersumber dari Bujuk (Buku petunjuk) pedoman pembinaan mental Kodam Jaya/Jayakarta dan beberapa buku umum lainnya.10

Binrohis menangani problema tersebut karena seorang prajurit yang hanya mampu menembak dan membuat strategi perang, namun tidak memiliki akidah dan mental yang sehat hanyalah prajurti yang tak berarti. Atau bahkan bukan seorang prajurit namanya. Karena tugas prajurit memberi dan melayani negara (masyarakat).

Penerapan pembinaan mental rohani Islam di bintaldam Jaya/Jayakarta hanya dilakukan oleh pihak bintaldam dan binrohis. Di luar bagian tersebut juga

9

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lokasi penelitian, Kodam Jaya/Jayakarta pada bulan Mei 2012.

10

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lokasi penelitian, Kodam Jaya/Jayakarta pada bulan Mei 2012.

ada namun dengan prosedur tertentu. Pembinaan mental rohani Islam Kodam Jaya/Jayakarta diterapkan dengan beberapa metode, yaitu jalan dakwah seperti ceramah agama, konsultasi permasalah rumah tangga dari kalangan militer dan pemanggilan anggota jika terlibat suatu permasalahan pribadi.

Karena tujuan bintaldam dan binrohis membantu tugas pokok Kodam Jaya/Jayakarta dan kesatuan luar, maka program-program tersebut dilaksanakan dengan tenaga profesional dari kalangan Bintal dan binrohis Kodam Jaya/Jayakarta. Selain itu pelayanan yang berhubungan dengan binroh pun dilakukan ketika dari pihak prajurit ingin mengajukan haji, pernikahan dan rujuk. Dilakukan ketika akan mengajukan sambil mengurus proses surat-surat yang berhubungan dengan pengajuan tersebut. Ketika melakukan pengunjungan ke Rumah sakit, Binrohis menerapkan dengan do`a yang dibawakan oleh pihak militer dan menyampaian yang berhubungan dengan rohani bagi pasien di Rumah sakit tersebut.

Kegiatan bimbingan dan pembinaan pun dilakukan oleh para prajurit dengan mengadakan sosiodrama dengan tujuan pembinaan dan bimbingan rohani bagi para prajurit. Sosiodrama dilaksanakan agar para prajurit mendapat gambaran berupa bermacam-macam problema hidup di masyarakat dan dunia.11 Kepala bintaldam, Mayor Inf, Alfiyan Fauzan S.Ag. mengatakan bahwa penangangan terhadap permasalahan yang di alami oleh prajurit adalah evaluasi dari tujuan inti binrohis Kodam Jaya/Jayakarta dengan melihat kedisiplinan para prajurit.12

11

Wawancara Pribadi dengan Mayor Inf. Alfiyan Fauzan, Kepala pembinaan mental rohani Islam Kodam Jaya/Jayakarta Cawang, 19 Mei 2012.

12

Wawancara Pribadi dengan Mayor Inf. Alfiyan Fauzan, Kepala pembinaan mental rohani Islam Kodam Jaya/Jayakarta Cawang, 19 Mei 2012.

6. Para Pembina di Pembinaan Mental Rohani Islam

Pembinaan mental rohani Islam memiliki beberapa orang pembina dari kalangan prajurit militer Kodam Jaya/Jayakarta, mereka adalah sebagai berikut:

a. Alfiyan Fauzan S.Ag

Mayor Inf, nomor nip. 1197002690573 b. Choirul Mustofa

Kolonel Inf, nomor nip. NRD 32246 c. Al-Bartus

Kapten Inf, nomor nip. 11980026910673 13

Dokumen terkait