• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Responden

Dalam dokumen 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI (Halaman 32-41)

2.7 Hasil Kuisioner

2.7.1. Profil Responden

Populasi dan sampel merupakan satu hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian dikarenakan populasi dan sampel dapat membantu seorang peneliti untuk mengetahui sejauh mana batas dari penelitian tersebut dilakukan sehingga penelitian tersebut tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan.

Populasi memiliki pengertian kumpulan atau agegrasi dari seluruh elemen-elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dari suatu penelitian.10 Penelitian mengenai perancangan buku cerita bergambar untuk anak-anak usia 4-7 tahun tentang perumpamaan Yesus menggunakan gaya Pop-Up beserta media pendukung promosinya, berada di kota Surabaya. Adapun populasi dari penelitian perancangan ini ialah:

• Anak-anak usia 4-7 tahun

• Bersekolah

• Di Surabaya

• Pada bulan Maret dan April 2005

Setelah menetapkan populasi, langkah berikutnya adalah pengambilan sampel yang merupakan objek sesungguhnya dari suatu penelitian. Pengertian sampel adalah bagian dari suatu populasi yang merupakan bagian dari individu yang diselidiki.

Metode untuk menyeleksi individu-individu yang masuk ke dalam sampel disebut sampling. Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah

non probability sampling. Penarikan sampel secara non probability sampling dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu accidental sampling, quota sampling, cluster sampling.11 Untuk pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling dimana dengan pengambilan sampel cara ini, pengumpul data menetapkan terlebih dahulu kriteria dari sampel. Berikut merupakan kriteria dari sampel penelitian:

1. Berumur 4 hingga 7 tahun. Dipilih usia tersebut karena perancangan tersebut ditujukan untuk anak-anak dengan kisaran usia 4-7 tahun.

2. Bersekolah di sekolah Kristen. Buku cerita tersebut lebih ditujukan untuk anak-anak yang mengenal tentang Tuhan Yesus dari kelas sosial menengah hingga menengah ke atas, dengan jenjang pendidikan TK hingga SD kelas 1 dan 2.

3. Bertempat tinggal di Surabaya agar dapat memudahkan penelitian.

Dari ciri-ciri tersebut diatas dipilih 100 orang responden yang berasal dari sekolah Kristen di Surabaya.

18 Kevlin Laki-laki Alusis Petra 6

61 Adia Perempuan TK/SD Vita School 5

2.7.2. Tabulasi Hasil Survei

1. Suka/Tidak membaca buku cerita yang ada gambarnya?

Suka/ tidak membaca buku cerita yang ada gambarnya?

91%

9%

Suka Tidak suka

Gambar 2.34. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Dari hasil survei ternyata 91% dari anak-anak menyukai buku cerita yang ada gambarnya, mereka merasa lebih bergairah dan tertarik melihat buku cerita yang banyak gambarnya. Hanya sebagian kecil yang tidak suka (9%), umumnya mereka adalah anak-anak yang pasif dan pendiam.

2. Suka gambar yang mana? (Teknik Pewarnaan)

Suka gambar yang mana? (Teknik Pewarnaan)

22% 58%

20% Cat yang pekat

Cat Air

Pensil warna/krayon

Gambar 2.35. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Sebagian besar anak-anak (58%) menyukai teknik pewarnaan cat

cat air (22%), umumnya berjenis kelamin perempuan, dan yang lainnya menyukai media pensil warna atau krayon (20%).

3. Warnanya lebih senang yang lembut (pastel) atau colorfull (warna-warni)?

(Sambil menunjukkan contoh)

Le bih senang warna pastel atau colorfull ?

54%

46% Colorful

Pastel

Gambar 2.36. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Anak-anak lebih menyukai gambar yang colorfull/penuh warna (54%) daripada yang pastel/lembut (46%). Umumnya mereka yang memilih warna-warna yang lembut berusia sekitar 4 tahun, sedangkan mereka yang memilih warna-warni berusia 5-7 tahun.

4. Lebih tertarik membaca karya Pop-up atau karya biasa?

Manakah yang lebih menarik, karya Pop-Up atau karya biasa?

91%

9%

Pop-Up Biasa

Gambar 2.37. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Sebagian besar anak-anak ternyata lebih menyukai karya Pop-Up (91%) daripada karya biasa (9%). Mereka tampak lebih tertarik untuk memegang dan mengetahui isi cerita tersebut.

5. Pernahkah anak-anak membaca buku cerita tentang cerita-cerita Alkitab?

Pernahkah anak-anak membaca buku cerita tentang cerita-cerita Alkitab?

69%

31%

Pernah Tidak pernah

Gambar 2.38. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Sebagian besar anak-anak yang bersekolah di sekolah-sekolah Kristen menyatakan pernah membaca buku cerita tentang cerita-cerita Alkitab, seperti Daud, Simson, Yunus, dsb (69%). Sedangkan 31% lainnya menyatakan tidak pernah membaca ataupun memiliki buku-buku semacam itu.

6. Tahukah anak-anak tentang cerita perumpamaan Yesus, seperti perumpamaan anak yang hilang, pengampunan, talenta, dll?

Tahukah anak-anak tentang cerita perumpamaan Yesus?

36%

64%

Tahu Tidak tahu

Gambar 2.39. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Meskipun sebagian besar anak-anak pernah membaca buku cerita yang berisi cerita-cerita Alkitab, sebagian besar dari mereka masih belum mengetahui cerita tentang perumpamaan Tuhan Yesus (64%). Sedangkan 36% lainnya sudah pernah mendengarnya dari Sekolah Minggu dan orang tua.

7. Apakah anak-anak ingin tahu?

Apakah anak-anak ingin tahu?

92%

8%

Ingin tahu Tidak ingin tahu

Gambar 2.40. Diagram hasil kuisioner.

Analisa: Keingintahuan anak-anak usia 4-7 memang besar, meskipun mereka belum pernah membaca dan mendengar, sebagian besar dari mereka menyatakan ingin tahu (92%), sedangkan 8% yang tidak ingin tahu, kebanyakan berlatarbelakang agama dan kepercayaan yang lain namun mereka sekolah di sekolah Kristen.

2.7.3. Kesimpulan Hasil Survei

Dari kesimpulan hasil survei akan diambil bentuk SWOT untuk menganalisa seberapa besar pengaruh perancangan ini nantinya. Hasil analisa ini akan dapat digunakan sebagai data pendukung dalam proses perancangan buku cerita bergambar untuk anak-anak usia 4-7 tahun tentang perumpamaan Yesus menggunakan gaya Pop-Up beserta media pendukung promosinya nantinya.

Berikut ini adalah hasil analisa SWOT dari penelitian yang telah dilakukan:

Strengths

• Manfaat yang diperoleh anak-anak dalam bidang kerohanian sangat besar, karena dapat mengatasi kejenuhan mereka dalam mempelajari tentang kisah

perumpamaan Yesus dalam Alkitab, yang merupakan bacaan padat dan kurang diminati anak-anak.

• Kisah tentang perumpamaan Yesus masih jarang diterbitkan, terbukti di sejumlah toko buku rohani, tema tentang ini masih belum ada.

• Buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang cukup banyak diminati dan desenangi oleh anak-anak.

• Berdasarkan hasil survei keingintahuan anak-anak mengenai hal ini sangat besar, mereka ingin tahu tentang cerita perumpamaan tersebut.

• Media Pop-Up dapat menimbulkan rasa keingintahuan anak lebih besar lagi, buku-buku rohani yang menggunakan media Pop-Up juga masih jarang.

• Media promosi pendukung yang diberikan juga akan lebih mengingatkan mereka tentang isi buku cerita tersebut.

Weakness

• Kurangnya kesadaran para orangtua untuk memperhatikan kehidupan rohani anak-anak mereka.

• Minimnya informasi bahwa mempelajari kisah Alkitab tidak harus dilakukan hanya pada saat-saat tertentu di sekolah minggu, namun kisah-kisah sederhana dapat dipakai sebagai sebuah media pembelajaran, seperti buku cerita.

Opportunities

• Sebuah buku cerita yang berisi muatan-muatan rohani memiliki daya edar untuk jangka panjang dan tidak ada kecenderungan atau tren yang harus diikuti sehingga dalam tahun-tahun berikutnya buku cerita ini tidak menjadi sesuatu yang basi.

• Kurangnya buku rohani yang menyediakan kisah tentang perumpamaan Yesus di toko-toko buku.

• Banyak orang tua yang menganggap buku cerita tentang cerita Alkitab, cenderung kuno dan kurang menarik dari segi visualnya.

• Tidak banyak buku cerita rohani yang menggunakan budaya lokal untuk visualisasinya.

• Besarnya ketertarikan anak terhadap buku cerita bergambar yang ada.

Threats

• Sulitnya merubah polapikir orangtua yang cenderung kurang memberikan pengertian rohani pada anak-anaknya, namun melemparkan tanggung jawab tersebut hanya kepada guru sekolah maupun guru sekolah minggu saja.

• Harga yang mahal untuk sebuah buku yang menggunakan gaya Pop-Up.

• Persaingan yang ketat antara tokoh-tokoh kartun yang saat ini melanda dunia anak.

Dalam dokumen 2. ANALISIS DAN TINJAUAN TEORI (Halaman 32-41)

Dokumen terkait