• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Sanitasi Saat Ini a. Air Limbah Domestik

Dalam dokumen BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI (Halaman 23-37)

Tersedianya database/ sistem informasi drainase skala kabupaten

Belum tersedia data base

sistem informasi drainase Belum tersedia data base sistem informasi drainase

Sumber : Data dari SSK Muba 2012 dan dikaji olah pokja sanitasi Kab. Musi Banyuasin Tahun 2016

Dari tabel 2.9. tersebut diatas dapat terlihat bahwa belum tercapainya Target pembuatan peraturan daerah (PERDA) tentang pengelolaan drainase dan penyusunan dokumen perencanaan drainase belum sepenuhnya terpenuhi yaitu belum disusunnya Masterplan drainase perkotaan pada tahun hingga akhir tahun 2016.

2.3 Profil Sanitasi Saat Ini a. Air Limbah Domestik

Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipial wastewater) yang terdiri dari atas yang pertama black water yaitu air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari tinja manusia, urine, air pembersih, air pengelontor dan kertas pembersih dan yang kedua grey water yaitu air limbah domestik yang berasal dari air cucian dapur dan cucian pakaian. Pengolahan air limbah domestik dengan On-site System banyak dijumpai di Perkotaan Kabupaten Musi Banyuasin Adapun teknologi atau pengolahan yang dipakai pada On-site system ini adalah jamban yang biasanya dibangun di masing-masing rumah atau di tempat-tempat tertentu dan dipakai secara bersama atau kolektif untuk beberapa rumah tangga. Penyediaan jamban ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi dan ketersediaan lahan.

Tingkat ekonomi penduduk sedang dan tinggi mampu untuk membuat toilet yang memenuhi syarat di rumah masing-masing, sedangkan untuk masyarakat dengan penghasilan sedikit/rendah biasanya tidak bisa membuat jamban sendiri tetapi mereka mendapatkan fasilitas berupa jamban secara kolektif. Pada kenyataannya sampai saat ini masih sering dijumpai masyarakat ekonomi lemah yang memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi dan buang air besar atau pekarangan belakang rumah. Hal ini yang masih dijumpai pada masyarakat di pedesaan Kabupaten Musi Banyuasin

Oleh karena itu Pemerintah Daerah melalui dinas terkait telah membangun sarana sanitasi umum MCK sejak tahun 2009 dan melaksanakan program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) sejak tahun 2012. Pembangunan sanitasi MCK ++ dari program SLBM pada tahun 2012 terdapat di Desa Ulak Paceh Kec. Lawang Wetan, Desa Trimulya Agung Kec. Lalan, Desa Karang Sari Kec. Lalan, Desa Banjar Jaya Kec. Tungkal Jaya, Desa Sinar Harapan Kec. Tungkal Jaya, Desa Pangkalan Bulian, Kec. Batang Hari Leko dan Kec Tungkal Jaya dan Desa Bukit Sejahtera Kec. Batang Hari Leko Cakupan pelayanan 70 KK sampai dengan 85 KK.

(1) Sistem dan Infrastruktur

Sistem sanitasi pada sektor Air Limbah Domestik dijabarkan dalam bentuk diagram sistem sanitasi (DSS) yang memuat informasi mengenai infrastruktur pengelolaan limbah domestik di Kabupaten Musi Banyuasin. Diagram Sistem Sanitasi (DSS) Air Limbah dapat dilihat pada tabel 2.9.

Tabel 2. 9 Diagram Sistem Sanitasi (DSS) Pengelolaan Air Limbah Domestik

Sarana pembuangan air limbah domestik di Kabupaten Musi Banyuasin meliputi cubluk/ jamban tidak aman, cubluk dengan septiktank, jamban bersama dan MCK komunal, MCK Komunal

II- 25 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas PU Cipta Karya yang tersebar di beberapa desa.

Secara jelas mengenai, cakupan layanan air limbah di Kabupaten Musi Banyuasin , dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut ini.

Tabel 2.9. Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten Musi Banyuasin

Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Tahun 2016

* Yang termasuk BABS: BAB langsung di kebun, kolam, laut, sungai, sawah/ladang, dsb.

** Belum Aman: jamban tidak dilengkapi tangki septik sesuai kriteria SNI atau tidak mempunyai tangki septik sama sekali. Cubluk dikategorikan tidak aman bila dibangun di area dengan kepadatan > 50 orang/Ha dan jarak terhadap sumber air bersih yg bukan perpipaan < 10 m. *** MCK : termasuk jamban bersama layak & MCK Komunal.

Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Musi Banyuasin sebagian besar telah berfungsi dengan baik dan digunakan secara maksimal oleh warga. Untuk pemeliharaan sarana prasarana air limbah domestic seperti MCK Komunal, biasanya dilakukan sendiri oleh warga dengan membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Di Kabupaten Musi Banyuasin sudah dibangun IPLT yang lokasinya berdampingan dengan TPA Sungai Medak di Kecamatan Sekayu, untuk Lebih jelasnya mengenai kondisi prasarana dan sarana air limbah domestic di Kabupaten Musi Banyuasin dapat dilihat pada tabel 2.11.

Tabel 2.11. Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik

No Jenis Satuan

Jumlah/ Kondisi

Keterangan Kapasitas Berfungsi berfungsi Tdk

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) SPAL Setempat (Sistem Onsite)

1 Tangki septik komunal < 10 KK unit 12 12 0

2 MCK unit 10 10 0

3 Truk Tinja unit 1 1 0

4 IPLT : Kapasitas M³/hari 6

SPAL Terpusat (Sistem Offsite)

1 Tangki septik komunal > 10 KK unit 0 Belum ada

2 IPAL Komunal unit 0 Belum ada

3 IPAL Kawasan unit 0 Belum ada

4 IPAL Kota unit 0 Belum ada

Keterangan :

IPLT : Intalasi Pengolahan Lumpur Tinja IPAL : Intalasi Pengolahan Air Limbah

II- 27 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

(2) Kelembagaan dan Peraturan

Di Kabupaten Musi Banyuasin pengelolaan dan pengembangan bidang-bidang prasarana dan sarana permukiman dilakukan oleh tiap-tiap dinas dalam bertindak sebagai pengelola, juga berfungsi sebagai pengatur, pengawas, dan pembina pengelola. Sebagai pengatur, Dinas-dinas tersebut bertugas membuat peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan dalam tata pengelolaan dan pembangunan prasarana dan sarana permukiman. Sebagai pengawas, fungsi instansi-instansi pemerintahan tersebut adalah mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan yang telah dibuat dan memberikan sanksi bila dalam pelaksanaan tugasnya tidak mencapai kinerja yang telah ditetapkan. Fungsi sebagai pembina pengelolaan pada instansi-instansi pemerintahan tersebut adalah melakukan peningkatan kemampuan. Pembinaan tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan maupun menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai upaya peningkatan dan pengembangan pelayanan pengelolaan infrastruktur di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

Dalam manajamen pegelolaan dan pengembangan prasarana dan sarana wilayah yang dioperasionalkan, tiap-tiap instansi pemeritahanan tersebut juga mempunyai kewenangan dan tanggung jawab dalam penyediaan pembiayaan pengelolaan prasarana dan sarana wilayah yang didapatkan dari sumber-sumber pemerintah daerah dan retribusi jasa pelayanan.

Instansi yang terkait dengan pengelolaan air limbah di Kabupaten Musi Banyuasin adalah Seksi Drainase, Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum; Seksi Penyehatan Lingkungan dan makanan minuman pada Dinas Kesehatan. Seksi Penampungan Sampah Pengolahan Tinja dan Lumpur pada Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemeliharaan Lampu Jalan Sedangkan peraturan terkait air limbah di Kabupaten Musi Banyuasin belum mempunyai peraturan air limbah.

Gambar 2.2. Gambar Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemeliharaan Lampu Jalan

II- 29 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

Pemerintah Kabupaten memegang fungsi perencanaan untuk seluruh wilayah kabupaten. Sedangkan Masayarakat memiliki peran dalam fungsi pengadaaan sarana, yakni menyediakan sarana pembuangan air limbah domestik dan membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (tangki septik). Sedangkan sarana pengangkutan dari tangki septik atau penyediaan truk tinja, dilaksanakan pihak Pemkab dan swasta. Untuk pembangunan SPAL dan pembangunan sarana IPLT atau IPAL merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Pada tahap berikutnya yakni fungsi Pengelolaan, Pengaturan dan Pembinaan, serta Monitoring dan Evaluasi merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Untuk lebih detilnya, data tersaji pada tabel 2.12 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Tabel 2.12 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah

Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat

PERENCANAAN -

 Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota - -  Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka

pencapaian target - -

 Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam

rangka pencapaian target - -

PENGADAAN SARANA

 Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestic -  Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki

Septik) - -

 Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT

(truk tinja) -

 Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber

ke IPAL (pipa kolektor) - -

 Membangun sarana IPLT dan atau IPAL - -

PENGELOLAAN

 Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja - -

 Mengelola IPLT dan atau IPAL - -

 Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja - -  Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan

atau penyedotan air limbah domestic - -

 Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam

pengurusan IMB - -

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

FUNGSI

PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah

Kabupaten/Kota Swasta Masyarakat

(pengangkutan, personil, peralatan, dll)

Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal

pengelolaan air limbah domestic - -

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air

limbah domestik - -

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target

pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas

infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik - - Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas

layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta

mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik - -

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air

limbah domestik - -

Tabel 2.13

Tabel Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Musi Banyuasin

Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Ket Ada (Sebutkan) Tidak Ada Efektif Dilaksanakan Belum Efektif Dilaksanakan Tidak Efektif Dilaksanakan AIR LIMBAH DOMESTIK

Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini

-

- - - -

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik

-

- - - -

Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan

masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik

-

- - - -

Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah

-

- - - -

Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

-

II- 31 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha

-

- - - -

Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik

-

- - - -

Retribusi penyedotan air

limbah domestik - - - -

Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran

- - - - -

Keterangan : di Kabupaten Musi Banyuasin belum ada Perda tentang air limbah.

b. Persampahan

Pelayanan pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemeliharaan Lampu Jalan (DKPPLJ) Kabupaten Musi Banyuasin meliputi pengumpulan sampah dari fasilitas umum, pengangkutan sampah dari TPS (Tempat Pengumpulan Sementara) ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir), dan pengelolaan TPA. Pengumpulan sampah dari sumber sampah ke TPS dilakukan oleh perorangan atau petugas kebersihan RT/ RW. Pola operasional penanganan sampah di Kabupaten Musi Banyuasin masih bertumpu pada penanganan sampah dari sumber sampai di TPA. Penerapan pengurangan sampah masih belum berjalan optimal. Sampah yang masuk ke TPA setiap harinya sebanyak 86 m3 pada tahun 2015.

Tahapan operasional penanganan sampah meliputi pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir di TPA. Secara umum kondisi eksisting penanganan persampahan di Kabupaten Musi Banyuasin diuraikan di bawah ini.

Penanganan dan Pengurangan Sampah di Sumber

Penanganan sampah di sumber meliputi kegiatan pemilahan, pewadahan, dan pengolahan. Saat ini kesadaran masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya masih rendah. Sebagian besar pewadahan sampah yang dilakukan masyarakat saat ini masih dijadikan satu.

Pengurangan sampah di sumber belum banyak dilakukan oleh masyarakat. Beberapa daerah di Musi Banyuasin telah melakukan kegiatan pengurangan sampah melalui adanya bank sampah dan Tempat Penampungan Sementara Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R).

Wadah sampah yang ada di sumber sampah, terutama di rumah tangga disediakan oleh setiap penghasil sampah sendiri, sedangkan wadah komunal dan wadah sampah untuk pejalan kaki disediakan oleh BLH Musi Banyuasin .

Pengumpulan Sampah dan Penyapuan

Teknik pengumpulan sampah dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengumpulan secara langsung dilakukan oleh penghasil sampah dibawa ke TPS. Pengumpulan secara tidak langsung dilakukan oleh masing-masing penghasil sampah ke tempat penampungan sampah komunal. Petugas kebersihan/pengumpul kemudian mengambil sampah dari tempat-tempat pengumpulan komunal tersebut dan dibawa ke TPS atau depo yang selanjutnya dipindahkan ke kontainer/dump truck dan diangkut ke TPA.

Kegiatan pengumpulan sampah dari kegiatan pembersihan/penyapuan jalan pada daerah pusat kota seperti ruas jalan protokol, pusat perdagangan, taman kota, saluran dan lain-lain dilakukan oleh regu penyapuan jalan.

Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah dilakukan untuk mengangkut sampah dari TPS atau depo menuju TPA. Kendaraan yang digunakan dalam pengangkutan sampah ke TPA berupa dump truck dan armroll truck. Kedua tipe truk ini memiliki kemampuan membongkar muatan secara hidrolis, sehingga lebih efisien dan lebih cepat. Cara pengangkutan menggunakan sistem kontainer yang diganti yaitu dimulai dari pool; armroll truck membawa kontainer kosong (C0) menuju kontainer pertama (C1), menurunkan kontainer kosong dan mengambil kontainer penuh (C1) secara hidrolis untuk selanjutnya diangkut menuju TPA. Kontainer kosong (C1) yang dari TPA dibawa menuju landasan kontainer (TPS) ke dua, menurunkan kontainer (C1) kemudian mengambil kontainer penuh (C2) untuk dibawa ke TPA, selanjutnya menuju ke kontainer berikutnya demikian seterusnya. Setelah rit yang terakhir, kontainer terakhir (Cn) yang kosong dibawa kembali menuju ke garasi.

II- 33 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

Pengelolaan TPA

Pada saat ini Kabupaten Musi Banyuasin memiliki satu TPA yang masih beroperasi yaitu TPA Sungai Medak yang beroperasi sejak tahun 2014 Metode penimbunan sampah di TPA Sungai Medak dilakukan dengan sistem Controlled Landfill dan memiliki 3 TPS yang lokasinya sangat jauh sehingga tidak memungkinkan untuk diangkut ke TPA Sungai Medak, untuk daerah pelayanan II (Kec. Babat Toman, Kec Sanga Desa, Lawang Wetan) pembuangan sampah dibawa ke TPS Babat Toman, untuk wilayah pelayanan III (Kec. Babat Supat, Kec. Sungai Lilin, Kec Tungkal Jaya dan Kec. Bayung Lencir) pembuangan sampah dibawa ke TPS Sungai, jarak ketiga TPA ini sangat berjauhan sehingga akan memerlukan biaya operasional yang sangat tinggi untuk dibawa ke TPA Sungai Medak. Luas TPA Sungai Medak tersebut 10 Ha sedangkan tiga TPA yang lain masing-masing memiliki lahan 1 ha.

Belum ada prosedur yang berlaku untuk mengatur tata cara pembuangan dan penimbunan sampah di TPA sehingga pembuangan dan penimbunan sampah belum tertata dengan baik.

Untuk pengelolaan persampahan, terdapat beberapa jenis aliran persampahan, dengan jumlah aliran persampahan yang teridentifikasi seperti yang tersaji pada Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan persampahan di gambar 2.4 di bawah ini :

Gambar 2.4. Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan Persampahan domestik Diagram Sistem Sanitasi Persampahan

Produk Input (A)

User Interface (B) Pengumpulan Setempat (C) Penampungan Sementara (TPS) (D) Pengangkutan (E) (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat (F) Daur Ulang / Pembuangan Akhir SUNGAI TEMPAT SAMPAH BANK SAMPAH TPS

Sumber : Hasil analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin 2016

Tabel 2.14 Timbulan sampah per kecamatan tahun 2015

Sumber : Musi Banyuasin Dalam Angka 2015 dan Analisa Pokja Sanitasi Musi Banyuasin

Dari Tabel 2.14 dapat diketahui bahwa pada user interface terdapat berbagai jenis, ada tempat sampah terpilah berupa tong bin, keranjang sampah yang berada di rumah tangga dan tempat sampah dari kegiatan penyapuan jalan serta taman ataupun fasilitas umum. Pengumpulan setempat yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin terdiri atas TPS (Tempat Penampungan Sementara), TPS-3R (Tempat Pemrosesan Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle), Pengumpulan sampah dari sumber sampah ke TPS menggunakan gerobak ataupun kendaraan motor sampah roda tiga. Tidak semua desa/kecamatan mempunyai jumlah sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang memadai sehingga masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan seperti ke sungai, dibakar, ke tanah kosong dan ke pinggir jalan, hal ini dapat menimbulkan pencemaran tanah, air dan udara.

Untuk cakupan akses dan system persampahan kecamatan dijelaskan pada tabel 2.15. Dari tabel 2.15 dapat diketahui bahwa baru 5 kecamatan yang mendapat pelayanan yaitu Kecamatan Sekayu, Kecamatan Lais, kecamatan Sungai Lilin, kecamatan Bayung Lencir dan kecamatan Babat Toman.

II- 35 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

Tabel 2.15. Tabel Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan

No Jenis Prasarana/ Sarana Sat u an Jumlah Kapas itas Ritasi /hari Kondisi Keterangan M3 Baik Rusak Ring

an

Rusak Berat

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)

1 Pengumpulan setempat

- Gerobag Sampah Unit 121 1 3 121 - - DKPPLJ

- Motor Sampah Unit 33 1 3 33 - - DKPPLJ

- Pick up Sampah Unit 6 1 4 6 - - Operasional

DKPPLJ 2 Tempat Penampungan Sementara

(TPS)

- Bak Sampah (Beton/kayu/fiber) Unit 27 1 3 27 - - DKPPLJ

- Container Unit 18 4 1 18 - - DKPPLJ

- Transfer Stasiun Unit - - - - - - DKPPLJ

- SPA (Stasiun Peralihan Antara) Unit - - - - - - DKPPLJ

3 Pengangkutan

- Dump Truck Unit 29 4 2 29 - - DKPPLJ

- Arm Roll Truck Unit 3 3 4 3 - - DKPPLJ

- Compactor Truck Unit - - - - - - DKPPLJ

4 Pengolahan Sampah

- TPS 3R Unit 1 8 1 - - DKPPLJ

- Bank Sampah Unit 2 - - - - DKPPLJ

5 TPA/TPA Regional Kontruksi : lahan urug terkendali

- Luas total TPA yang terpakai Ha 8 - - DKPPLJ

- Luas sel landfill Ha 6 - -

- Daya tampung TPA (M3/

hari) 124 - -

6 Alat Berat - -

- Bulldozer Unit 1 - - - DKPPLJ

- Excavator/backhoe Unit 1 - - - DKPPLJ

- Truck tanah Unit 1 4 1 - - DKPPLJ

7 IPL : Sistem Kolom /aerasi - - - - -

Hasil pemeriksaan lab (BOD dan COD) : - Efluen di Inlet - Efluen di Outlet Mg/l - - - - - Hasil Pemerik saan Lab Tulis dibawah ini: ...

Gambar 2.8. Peta cakupan akses dan sistem layanan persampahan

II- 37 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin

Dalam dokumen BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI (Halaman 23-37)

Dokumen terkait