• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Profitabilitas Bank

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Imam Gozali mendefenisikan profitabilitas sebagai dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi

32.Sami Hasan Ahmad Hamoud, TathwiirAl A‟mal Al Mash-rafiyyah Bima Yattafiqu Wa Asy Syariah Al Islamiah, (Amman: Matbaatu Asy Syarq Wa Maktabatuha).

Dalam Muhammad Syafi’i Antonio, 2001. Bank Syariah dari teori ke Praktik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 1982), hal. 168

33.Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2001), hal. 160-162

operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Menurut Hasan bahwa profitabilitas merupakan ukuran spesifik dari performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dalam berbagai tingkat return, dan meminimalisir resiko yang ada. Dalam pengertian lain menyebutkan bahwa profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan provitabilitas dan laba perusahaan. Kinerja keuangan bank merupakan suatu ukuran yang menggambarkan kondisi keuangan suatu bank. Bagi nasabah sebelum mendepositkan dananya di suatu bank mereka akan melihat terlebih dahulu kinerja keuangan bank tersebut melalui laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi.34

Dalam mengukur profitabilitas bank salah satunya dengan menggunakan ROA (Return on Assets), diukur menggunakan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Jika dalam sebuah perusahaan ROA nya besar, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum berdasarkan prinsip Syariah,

34Nur Mawaddah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah, dalam Jurnal Ekonomi Volume 14 (2) Oktober 2015, hal. 245

ROA didapat dengan cara membagi laba sebelum pajak dengan rata-rata total aset dalam suatu periode (Bank Indonesia). secara spesifik, profitabilitas bank dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. faktor internal di antaranya yaitu faktor yang bersumber dari bank itu sendiri, seperti produk bank, kebijakan bagi hasil atau margin di bank syariah, kualitas layanan, dan reputasi bank.

Kemudian faktor eksternal nya yaitu merupakan faktor yang berasal dari luar bank. Misalnya kondisi perekonomian, kondisi perkembangan pasar uang dan pasar modal, kebijakan pemerintah, dan peraturan Bank Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.35

H. Kajian Terdahulu

Ferdian Arie Wibowo, dengan judul jurnal Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas, hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh langsung pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas. Ditunjukkan dengan ada nya peningkatan pembiayaan murabahah akan meningkatkan profitabilitas. Manfaat yang diberikan oleh penelitian ini terhadap penelitian yang akan penulis lakukan adalah bahwa di penelitian terdahulu menunjukkan adanya pengaruh terhadap profitabilitas bank, dari hal tersebut penulis dapat menjadikan acuan atau patokan untuk penelitian yang akan penulis lakukan. Perbedaannya

35.Jurnal Akuntansi Indonesia, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, hal. 145

dengan yang akan penulis teliti adalah bahwa penulis meneliti tentang tingkat pemahaman tentang produk murabahah terhadap pendapatan bank, sedangkan penelitian penelitian terdahulu ini tentang bagaimana pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas bank.

Ummi Sholihah “ Pengaruh Pengetahuan Nasabah, Kualitas Pelayanan dan Margin terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah “ dari judul penelitian terdahulu perbedaannya dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah adanya kualitas pelayanan yang di masukkan ke dalam penelitian serta pada penelitian ini faktor-faktor yang ada pada judul penelitian di teliti untuk membuat keputusan mengambil pembiayaan murabahah, sementara penulis melakukan penelitian tentang bagaimana pengetahuan nasabah terhadap fitur produk dalam meningkatkan pendapatan bank, terkhususnya produk murabahah. Dari penelitian terdahulu ini kontribusi yang bisa penulis dapatkan adalah penulis dapat melihat bagaimana pengaruh pengetahuan nasabah itu sendiri dalam pengambilan keputusan pembiayaan murabahah.

Yelsi Oktavia (2017) IAIN Bukittinggi, dengan judul skripsi Analisis Persepsi Nasabah PT. BPRS Carana Kiat Andalas terhadap Produk Pembiayaan Murabahah, hasil dari penelitian ini adalah bahwa nasabah BPRS Carana Kiat Andalas memahami produk dan prosedur pembiayaan murabahah dan memahami perbedaan bunga dan margin.

Perbedaannya dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah bahwa

penulis mengarahkan kepada pendapatan bank, sedangkan pada penelitian terdahulu terhadap pembiayaan murabahah itu sendiri. Dari penelitian ini, penulis bisa mendapatkan gambaran terhadap penelitian yang akan penulis lakukan, bahwa tingkat pengetahuan nasabah mempengaruhi minat nasabah untuk memilih produk di bank syariah.

Dari penjelasan kajian terdahulu di atas, peneliti ingin mengembangkan dan membahas lebih jauh lagi dari judul penelitian terdahulu.

42 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau (Field Reseach) yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada di lapangan.36 Penelitian ini bersifat Deskriptif Kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan dan melaporkan suatu objek penelitian dengan mengomparasikan antara teori dengan keadaan yang terjadi di lapangan, apakah ada kesenjangan atau mungkin kesamaan antara teori dengan kenyataan di lapangan, kemudian dianalisis berdasarkan tujuan penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2020.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah data primer yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber pertama baik individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara,37 yaitu data

36.Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1985), hal. 131

37.Husein Umar, Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal. 130

yang diperoleh dari nasabah PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar.

D. Informasi Penelitian

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini yang menjadi informan dari penelitian adalah nasabah yang ada di PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar sebanyak 95 orang sebagai sampel penelitian.

E. Teknik Pengumpulan data 1. Teknik wawancara

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik wawancara (Interview) yaitu bertukar informasi atau ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu topik tertentu.38 Dalam hal ini wawancara akan dilakukan dengan nasabah yang ada di PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar.

2. Teknik Observasi

Observasi adalah merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyajikan gambaran realistik pelaku atau kejadian untuk menjawab pertanyaan. Metode ini sebagai penunjang untuk membuktikan kebenaran data yang diperoleh dari interview.39

38.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Yogyakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 82

39.Kontur Ronny, Metode Penelitian Cet II, (Jakarta: Buana Printing, 2009), hal.

174

F. Teknik Analisis Data

Analisis data disebut juga pengolahan dan penafsiran data. Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.40

Sifat analisis dalam penelitian kualitatif adalah penguraian apa adanya fenomena yang terjadi (deskriptif). Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis interpretif dengan mengandalkan daya imajinasi, intuisi, dan daya kreasi peneliti dalam proses yang disebut reflektif dalam menangkap makna dari objek penelitian. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menemukan makna peristiwa yang ada pada objek penelitian dan menginterpretasikan makna dari hal yang diteliti.41 Data-data yang nantinya diperoleh dari penelitian tentang analisis tingkat pemahaman nasabah tentang fitur produk murabahah dalam meningkatkan profitabilitas bank akan dianalisis dan dijelaskan sesuai dengan fakta di lapangan untuk kemudian disajikan dalam bentuk tertulis.

40.Jurnal EQUILIBRIUM, Vol. 5, No. 9, Januari-Juni 2009: 1-8, hal. 7

41.Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996), hal. 39

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil PT. Bank Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar

1. Sejarah Berdirinya PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar

Digagas oleh DR. Rahmat Ismail dan Aswin Jusnar dari Kenagarian Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar dan Young Suar SH alharhum, dari Kenagarian Padang Laweh, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam yang ketiganya bermukim di Jakarta.

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Haji Miskin, mulai beroperasi pada tanggal 1 April 2006, berkantor pusat di Pandai Sikek. Modal disetor BPRS Haji Miskin adalah sebesar Rp 1.000.000.000,- (1 Milyar Rupiah) atas nama 75 orang pemegang saham masyarakat Pandai Sikek dan Padang Laweh, baik yang bermukim di kampung halaman maupun mereka yang menetap di perantauan seperti di Jakarta, Pekanbaru, Padang, dan Batusangkar.

Sejak 24 November 2009 Bank Indonesia menyetujui perbankan komposisi kepemilikan BPRS dari 75 orang menjadi 83 pemegang saham dengan tambahan modal disetor oleh PT. PNM Rp

1.100.000.000,- dan oleh pemegang saham lain Rp 170.000.000,- sehingga modal disetor menjadi Rp 2.270.000.000,-.

Sejak tanggal 26 Februari 2013 modal disetor BPRS haji Miskin meningkat menjadi Rp 2.589.800.000,- karena ada penambahan modal disetor dari PT. PNM dan pemegang saham lainnya yang berjumlah Rp 319.800.000,-. Pada tanggal 14 April modal disetor meningkat Ro 381.400.000,- sehingga jumlah modal menjadi Rp 2.971.200.000,- dan pada tahun 2018 dilakukan penambahan modal dari PT. PNM dan pemegang saham lainnya dengan modal yang disetor menjadi Rp 5.147.600.000,- dengan porsi saham PT. PNM adalah Rp 2.674.200.000,- atau 51,95% yang mana perubahan modal telah mendapat persetujuan dari OJK pada awal tahun 2019.

BPRS Haji Miskin diresmikan pada tanggal 30 Maret 2006 oleh Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Jakarta, Harisman, berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No.8/24/KEP.GBI/2006 tentang pemberian Izin Usaha BPRS haji Miskin tanggal 8 Maret 2006.

BPRS ini dinamai Haji Miskin adalah untuk menghormati dan mengabdikan pejuang agama Islam yang berasal dari Pandai Sikek.

Bersama Haji Piobang, Haji Sumaniak, dan Tuanku Nan Renceh. Haji Miskin adalah asisten Tuanku Imam Bonjol (Perang Padri 1803-1836).

Semula Perang Padri merupakan perang kaum ulama dengan kaum

adat, karena kaum ulama ingin memberantas berbagai perbuatan kaum adat yang bertentangan dengan ajaran Islam. Kaum adat yang terdesak kemudian meminta bantuan Belanda dan haji Miskin dikejar-kejar oleh Belanda. Haji Miskin berhasil menyelamatkan diri dan sampai sekarang tidak diketahui dimana keberadaan makamnya, yang ada hanya situs makam Haji Miskin dan nama Pesantren di Pandai Sikek.

Tujuan dikembangkannya BPR Syariah adalah untuk memberikan pelayanan kepada pengusaha Mikro dan Kecil, guna meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah operasionalnya. Dalam sistem perbankan nasional BPR Syariah didirikan untuk melayani Usha Mikro dan Kecil (UMK). Sektor ini menjadikan BPR Syariah berbeda pangsa pasar dengan bank umum/ Bank Umum Syariah.

2. Visi, Misi dari PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar

Bank BPR Syariah memiliki visi Menjadikan BPR Syariah Haji Miskin sebagai Panutan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Sumatera Barat. Untuk mencapai visi tersebut BPR Syariah menetapkan misi yaitu meningkatkan peran serta Usaha Kecil dan Menengah dalam Pembangunan ekonomi rakyat Indonesia di masa depan.

3. Motto dan Slogan PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar

a. Motto PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar “Hidup berkah tanpa riba dengan syariah”

b. Slogan PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar “Apa kabar, luar biasa, BPR Syariah Haji Miskin mantap, Yess”

4. Profil PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar

Alamat : Jl. Raya Padang Panjang – Bukittinggi KM 10, Simpang Koto Tinggi Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Terdiri dari 3 kantor kas dan 1 kantor cabang yaitu:

a. Jl. Imam Bonjol No 187, Kelurahan Balai-Balai, Kecamatan Padang Panjang Barat, Padang Panjang.

b. Jorong Baruah Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

c. Jl. Jend. Sudirman No 94 Limo Kaum Batusangkar Kabupaten Tanah Datar.

d. Kantor cabang Payakumbuh Jl. Tan Malaka No 195 Kelurahan Napar, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh.

Kode Pos : 27151 Telp. (0752) 498222 Fax. (0752) 498333

Email : bprshajimiskin@yahoo.com

5. Produk-Produk PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar

a. Produk Penghimpun Dana

1) Tabungan Mudharabah Umat

Setoran awal Rp 10.000, memperoleh bagi hasil setiap bulan dan tidak dikenakan beban biaya administrasi tabungan, sehingga saldo tabungan nasabah terus bertambah.

Pengambilan dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja, dapat dilayani dengan antar jemput dan bisa dijadikan jaminan pembiayaan.

2) Tabungan Qurban

Setoran awal Rp 10.000 memperoleh bagi hasil setiap bulan, tidak dikenakan biaya administrasi tabungan, sehingga saldo tabungan nasabah terus bertambah. Pengambilan dapat dilakukan saat akan dilakukan qurban.

3) Tabungan Haji

Adalah tabungan yang diniatkan dan digunakan untuk pergi Haji atau Umrah. Setoran awal Rp 10.000 memperoleh bagi hasil setiap bulan, tidak dikenakan beban biaya administrasi tabungan, sehingga saldo tabungan nasabah terus bertambah, dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

4) Tabungan Pendidikan

Adalah tabungan yang ditujukan untuk pelajar mulai dari TK sampai SLTA dalam rangka mendidik anak-anak hidup hemat dan gemar menabung. Setoran awal Rp 5.000, memperoleh bagi hasil setiap bulan, tidak dikenakan beban biaya administrasi tabungan, shingga saldo tabungan terus bertambah. Tabungan dijemput ke sekolah-sekolah dengan jadwal tertentu.

5) Tabungan Wadi‟ah

Tabungan wadi‟ah adalah tabungan dalam mata uang rupiah dengan prinsip wadi‟ah yad dhamanah. Tabungan ini yang penarikannya dan setoran dapat dilakukan setiap saat selama jam kerja.

b. Produk Penyaluran Dana (Pembiayaan) 1) Pembiayaan Murabahah (Jual Beli)

Adalah transaksi jual beli dimana bank menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Pembiayaan Murabahah menggunakan sistem Margin atau bagi hasil dengan tingkat presentasinya sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

Pembiayaan Murabahah ini juga harus menggunakan jaminan.

2) Pembiayaan Ijarah (Sewa)

Akad al Ijarah memiliki pengertian yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, tampa diikuti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milikiyah) atas barang itu sendiri.

3) Pembiayaan Ijarah Multi Jasa

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) memberikan dana kepada anggota untuk biaya pendidikan dan rumah sakit, setelah itu anggota membayar kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) secara angsuran dengan Ujrah yang telah ditetapkan.

4) Pembiayaan Mudharabah

Akad Mudharabah digunakan oleh bank untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan permodalan bagi nasabah guna menjalankan usaha atau proyek dengan cara melakukan penyertaan modal bagi usaha atau proyek yang bersangkutan.

5) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Musyarakah adalah perjanjian dimana terdapat pihak-pihak yang saling menyumbangkan pembiayaan (dana/modal) dan manajemen usaha pada suatu usaha tertentu dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan/laba dari usaha pembiayaan Musyarakah tersebut dibagi sesuai kesepakatan antara para pihak berdasarkan nisabah yang telah

disepakati, demikian juga dengan kerugian yang timbul dari usaha tersebut dibagikan menurut proporsi modal

B. Analisis Tingkat Pemahaman Nasabah Tentang Fitur Produk dalam Meningkatkan Profitabilitas Bank (Pembiayaan Murabahah)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan nasabah yang ada di PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar adalah bahwa tingkat pemahaman nasabah tentang fitur produk murabahah masih sangat rendah, 80% nasabah belum bisa menjawab dan menjelaskan mengenai pertanyaan yang penulis berikan mengenai fitur produk pembiayaan murabahah tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa orang nasabah, pada umumnya alasan mereka melakukan pembiayaan tersebut karena memerlukan modal untuk usahanya, dan kemudian PT. BPR Syariah Haji Miskin menawarkan pembiayaan dengan memudahkan proses pencairan dana.

Salah satunya adalah nasabah IW yang merupakan nasabah yang berasal dari Kubang Putiah, beliau bekerja sebagai petani. Beliau hanya memerlukan modal saja untuk usahanya, lalu mengajukan pembiayaan pada BPR Syariah.42 Hal ini menunjukkan bahwa nasabah tidak mementingkan pengetahuan mengenai produk-produk bank syariah, hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhannya saja. Sebagian besar nasabah yang melakukan pembiayaan tidak mengetahui tentang fitur produk murabahah tersebut, kemudian nasabah yang penulis temui juga

42Wawancara dengan Nasabah Bapak Ingki Warman, Tanggal 05 Mei 2020, Pukul 11.05 WIB

mengatakan bahwa mereka baru pertama kali melakukan pembiayaan di PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek. Dari penuturan nasabah tersebut, mereka jarang sekali mengajak keluarga ataupun orang lain untuk melakukan pembiayaan di PT. BPR Syariah Haji Miskin tersebut.43 Alasan yang menyebabkan rendahnya pengetahuan nasabah tentang fitur produk murabahah adalah kurangnya informasi yang di dapatkan oleh pihak nasabah terkait hal tersebut. Apalagi nasabah yang ada di PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar adalah mereka yang tidak terlalu cakap dengan teknologi, hal ini dapat penulis lihat dari cara nasabah menyampaikan kepada penulis bahwa beliau tidak mendapatkan informasi lebih terkait produk bank syariah, mereka menggunakan BPR Syariah karena mereka membutuhkan modal, kemudian BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek menawarkan pembiayaan dengan proses yang mudah, jadi mereka hanya tau sesuai dengan tujuan dan kegunaan pembiayaan yang mereka lakukan. Karena itu, sangat penting untuk membuat nasabah dan masyarakat mengerti dan faham mengenai produk-produk bank syariah, apalagi masyarakat di daerah bukittinggi dan padang panjang adalah mereka yang menekuni bagian pertanian, begitupun nasabah yang ada di BPR Syariah Haji Miskin adalah mereka yang bekerja sebagai petani yang mendominasi.

Kurangnya informasi yang diperoleh oleh nasabah tentu bermula dari pihak bank itu sendiri. Karena masyarakat akan mengetahui tentang

43Wawancara dengan nasabah bapak Yudi Setiawan, Tanggal 06 Mei 2020, Pukul 10.21 WIB

perbankan syariah beserta produk-produk yang disediakan ketika adanya langkah dan tindakan yang dilakukan oleh bank, dengan melakukan promosi kepada masyarakat. Dalam hal ini dituntut kinerja dari seorang marketing yang merupakan agen yang terjun langsung kepada masyarakat atau pun pihak pegawai BPR Syariah untuk memperkenalkan atau memberikan informasi kepada pihak nasabah dan juga pihak masyarakat.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar perbankan syariah beserta dengan produk-produk syariah terkhusus nya produk murabahah beserta fiturnya bisa diketahui oleh masyarakat. Nilai jual bank ditentukan oleh kinerja marketing itu sendiri, seorang marketing harus mempunyai skill dan kemampuan yang baik dalam menarik perhatian masyarakat., terutama kemampuan berkomunikasi lebih sehingga mampu meyakinkan masyarakat dan juga nasabah untuk bergabung dengan BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek. Seorang marketing yang baik, tentu harus faham dan menguasai produk yang ada di BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek terutama produk murabahah beserta dengan fitur-fitur yang disediakan, karena produk murabahah merupakan produk utama yang ada di BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek, jika pihak marketing tidak menguasai produk-produk secara benar peluang kegagalan tentu akan besar. Setidaknya bisa menyampaikan keunggulan produk yang ada di PT.

BPR Syariah dibandingkan dengan produk keuangan syariah lainnya.

Kemudian bagi seorang marketing diperlukannya keahlian dalam memperluas kontak serta kenalan, karena itu akan sangat bermanfaat

ketika harus mengejarkan jumlah target yang telah ditetapkan oleh pihak bank dalam mencari calon nasabah. Dalam hal ini, jika seorang marketing memiliki teman lama atau orang terdekat, tentu sangat mudah untuk memperkenalkan kepada mereka. Produk-produk yang ada di PT. BPR Syariah Haji Miskin Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar, karena dalam ilmu psikologi mengatakan seseorang cenderung lebih mudah mempercayai orang yang telah lama dikenal dibanding dengan orang baru. Hubungan yang dekat bisa menjadi potensi untuk menjadikan kenalan sebagai nasabah. Kemudian jangan pernah merasa putus asa dalam usaha memperkenalkan produk kepada masyarakat. Paling penting tugas seorang marketing adalah untuk selalu konsisten serta melakukan evaluasi dalam bekerja. Tetap sabar dan selalu optimis untuk mencapai target yang diinginkan.

Tingkat pemahaman seorang nasabah dipengaruhi oleh pengalaman yang dia dapatkan, terutama informasi yang diperoleh.

Banyaknya informasi yang diperoleh oleh nasabah tergantung dari apa yang dia terima. Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan adalah, bahwa nasabah yang ada di BPR Syariah pada umumnya adalah mereka yang berlatar belakang pendidikan SMA dan juga bekerja sebagai petani.

Dari hasil penelitian penulis, mereka mengatakan tidak ada upaya atau keinginannya untuk mencari informasi terkait produk yang ada di BPR Syariah atau pun di perbankan syariah lainnya. Mereka mengatakan sibuk bekerja di sawah dan juga di ladang mereka, sehingga tidak ada waktu

bagi mereka untuk mencari informasi tersebut. Bagi mereka tidak perlu rasanya mencari berita atau info lebih mengenai fitur produk yang ada, karena kebutuhan mereka sudah terpenuhi serta mereka juga telah

bagi mereka untuk mencari informasi tersebut. Bagi mereka tidak perlu rasanya mencari berita atau info lebih mengenai fitur produk yang ada, karena kebutuhan mereka sudah terpenuhi serta mereka juga telah

Dokumen terkait