a. Taman Baca
Taman baca merupakan suatu program yang dilaksanakan oleh Tim KKN guna memberikan sarana bagi masyarakat untuk membaca buku secara gratis melalui perpustakaan mini. Taman baca ini diprakarsai dan didirikan oleh Tim KKN UNNES dan Kepala Desa Banjarejo dan untuk kedepannya akan dikelola dan dirawat oleh pemuda dan warga desa Banjarejo khususnya para anggota posdaya dibawah pengawasan Kepala Desa.
b. Electronic Repair Training
Program ini merupakan suatu bentuk pelatihan yang dilaksanakan oleh Tim KKN UNNES, pelatihan ini berupa pelatihan memperbaiki alat-alat atau barang elektronik agar para warga khususnya para anggota posdaya memiliki keahlian khusus untuk mereparasi barang elektronik yang rusak. Kegiatan ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh anggota posdaya Sido Makmur untuk membuka lapangan pekerjaan yang baru. c. Bimbingan Belajar
Bimbingan Belajar yang dimaksud di sini adalah bimbingan belajar untuk anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar. Pada awal pelaksanaannya, bimbingan belajar mata pelajaran SD ini diprakarsai oleh anggota Tim KKN Alternatif UNNES. Untuk keberlanjutannya, bimbingan belajar ini diserahkan kepada Koordiantor Bidang Pendidikan POSDAYA Sido Makmur dengan waktu pelaksanaan setiap hari selasa, kamis dan sabtu.
2. BIDANG EKONOMI
Pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang didalamnya terdiri dari
a. Pembuatan Nugget Lele
Dusun krajan merupakan salah satu dusun di Desa Banjarejo yang sebagian warganya masuk dalam kategori PKS dan KS1. Tim KKN Alternatif UNNES bekerja sama dengan beberapa tokoh masyarakat Dusun Krajan menggagas kegiatan kewirausahaan yang aplikatif, yaitu kegiatan usaha bersama produksi nugget lele. Usaha ini dipilih karena bahan baku dan bahan tambahan mudah didapatkan oleh masyarakat Dusun Krajan. Bahan baku dari nugget ini sendiri sangat melimpah di Desa Banjarejo, karena di desa ini banyak memiliki peternakan lele yang pengolahannya belum maksimal. Peralatan dan kelengkapan produksi khususnya mesin press disumbangkan oleh Tim KKN Alternatif UNNES dengan harapan kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar. Usaha ini diharapkan mampu memberdayakan keluarga anggota POSDAYA. Nugget diproduksi di rumah anggota POSDAYA yaitu Ibu Jamilah.
b. Pembuatan Bros Dari Kain Perca
Di dusun krajan ini ada penjahit yang belum memaksimalkan limbah kain percanya, dan juga kain perca itu sendiri dapat ditemukan dengan mudah dan murah. Oleh sebab itu, untuk memanfaatkan kain perca di dusun ini, maka Tim KKn memberikan pelatihan pembuatan bros dari kain perca agar kedepannya kegoiatan ini dapat dikembangkan oleh anggota posdaya sendiri untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi limbah kain yang tidak terpakai tersebut serta agar mengurangi sampah yang diakibatkan oleh limbah kain perca itu sendiri. Peralatan seperti glue gan, peniti, dll disumbangkan oleh Tim KKN agar kedepannya dapat digunkan anggota Posdaya untuk melanjutkan kegiatan ini sendiri dan mengembangkan inovasi lain dari pengolahan kain perca.
c. Pengemasan Kripik Sido Makmur
Disisi lain warga dusun Krajan ada satu dua orang yang telah mengembangkan sayap industry rumah tangga yaitu industry Kripik namun ada banyak kendala yang menghambat proses produksinya. Oleh sebab itu Tim KKN merangkul industry kripik ini untuk masuk kedalam Posdaya Sido Makmur, harapan kedepannya industry ini dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi warga lain di Dusun Krajan sendiri. Dengan alasan tersebut untuk sedikit memperlancar industry tersebut, kami dari Tim KKN memberikan inovasi pengemasan Kripik Sido Makamur ini agar penjualan kripik ini dapat meluas keluar Desa Banjarejo. Selain itu Posdaya ini diharapkan kedepannya dapat memberdayakan kehidupan para anggota posdaya lainnya dan dapat menjadi satu contoh bagi masyarakat lainnya untuk mau dan berusaha dalam mengembangkan indutri rumah tangga lainnya.
3. BIDANG KESEHATAN a. Senam Aerobic
Saat ini masyarakat sangat menggemari model olahraga senam, salah satunya adalah senam aerobic. Telah terbukti pada saat kegiatan senam aerobic warga masyarakat sangat antusias untuk mengikuti. Selain itu ada beberapa warga yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan senam di salah satu sanggar senam, sehingga sudah ada warga yang memiliki kemampuan dasar terkait senam. Oleh karena itu, TIM KKN mencoba untuk melatih beberapa ibu-ibu yang telah mengikuti sangar tersebut untuk menjadi instruktur senam. Diharapkan untuk kedepannya dengan adanya instruktur yang terlatih kegiatan senam dapat terus dilaksanakan. Selain itu, instruktur yang telah terlatih dapat membuka ladang pekerjaan baru dengan membuka sanggar senam. Kegiatan senam yang teratur diadakan selain dapat meningkatkan kesehatan tubuh juga dapat meningkatkan keakraban antar warga.
b. Sport Massase
Massase atau yang lebih dikenal dengan pijat, adalah salah satu langkah yang dipilih masyarakat untuk menghilangkan letih. Di Desa Banjarejo ada 2 orang tukang pijat tradisional, akan tetapi beliau ini belum begitu memahami teori memijat yang benar. Oleh sebab itu, TIM KKN memberikan penyuluhan terkait cara memijat yang benar agar tidak ada lagi pasien yang mengeluh. Dengan dirangkulnya pemijat tradisional ini dalam posdaya maka diharapkan dapat semakin meningkatkan keterampilan dan dapat menambah penghasilan.
c. Kerja Bakti
Lingkungan desa Banjarejo khususnya dusun Krajan belum begitu padat penduduk sehingga masih banyak lahan yang kosong. Kekosongan lahan tersebut menjadikan pemiliknya malas untuk membersihkan. Sistem sanitasi yang belum baik juga menjadikan lingkungan terlihat kurang bersih. Oleh sebab itulah, TIM KKN memasukkan program kerja bakti ke dalam posdaya. Tujuannya adalah agar masyarakat desa Banjarejo semakin rutin melaksanakan kebersihan. sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, TIM KKN bekerjasama dengan pemuda di wilayah banjarejo agar terus melakukan kegiatan kerja bakti secara rutin. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat kedepannya, dalam setiap kegiatan kerja bakti dapat dibarengi dengan arisan atau kegiatan lain sehingga semua warga dapat mengikuti kerjabakti. Sedangkan sebagai pengawasan jalannya kegiatan kerja bakti adalah erangkat desa dibantu oleh pengurus posdaya.
d. Penyuluhan Demam Berdarah Serta Penyuluhan 3M (Mengubur, Menutup, Menguras)
Keadaan ekonomi masyarakat desa Banjarejo yang tergolong menengah kebawah menjadi salah satu factor rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Masih banyak
masyarakat yang belum memahami tentang dampak dari kurang bersihnya lingkungan, terutama pada penapungan air atau tempat-tempat yang dapat menjadi tempat-tempat tergenanggnya air. Oleh karena itu, TIM KKN melakukan penyuluhan tentang DB (Demam Berdarah) dan cara mencegahnya, yaitu melalui 3M maupun 3M Plus. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan sekali pastilah belum cukup membangun kesadaran masyarakat, akan tetapi setidaknya dapat sedikit menggugah kesadaran masyarakat terkait kebersihan perairan. Sebagai tindak lanjut, melalui pengurus posdaya yang terbentuk dapat dilakukan pengecekan sanitasi setiap rumah penduduk secara berkala. Hal ini tentunya dapat berhasil jika masyarakat mau bekerja sama dengan baik.
4. BIDANG INFRASTRUKTUR/LINGKUNGAN a. Reparasi Lampu Penerangan
Penerangan jalan merupakan kebutuhan bersama di masyarakat. Alat utama dalam penerangan adalah lampu. Biasanya apabila ada kerusakan lampu-lampu tersebut hanya dibuang dan tidak lagi dapat dimanfaatkan. Program ini berkesinambungan dengan program pelatihan alat elektronik rumah tangga, masyarakat yang telah dilatih untuk melakukan servis elektronik diharapkan pula dapat memperbaiki lampu penerangan jalan yang rusak. Sehingga untuk kedepannya pengadaan penerangan jalan dapat dikurangi, karena lampu yang rusak dapat diperbaiki.