• Tidak ada hasil yang ditemukan

e. Sarana dan Prasarana

C. Program ekonomi

0,229 * 0,079 Pendidikan non formal -0,231 0,180 -0,109 0,346 0,127 Usaha 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Pendapatan -0,261 -0,141 0,045 -0,205 0,094 Tingkat kosmopolitan -0,249 0,290 0,414 -0,122 * -0,448* Sarana Pendidikan 0,259 -0,084 0,313 -0,121 0,222

Keterangan : *= hubungan nyata (p < 0,05) dan **= hubungan sangat nyata ( p < 0,01)

Tingkat kekosmopolitan berhubungan nyata dengan kredibilitas SDM dan berhubungan nyata negatif dengan sarana dan prasarana. Semakin tinggi kekosmopolitan masyarakat terhadap berbagai informasi, maka semakin baik sikap peserta terhadap kader, tetapi semakin rendah sikap peserta terhadap sarana prasarana, dikarenakan fasilitas yang tersedia di PAUD Posdaya seadanya, terutama tempat kegiatan belajar mengajarnya.

C. Program ekonomi

Secara keseluruhan faktor internal dan eksternal pada program ekonomi dengan proses sosialisasi Posdaya terdapat hubungan nyata dan sangat nyata. Faktor umur terdapat hubungan nyata dengan metode komunikasi, artinya semakin bertambah usia peserta, maka semakin bersikap positif terhadap metode komunikasi yang dilakukan Posdaya dalam sosialisasi program. Pada program ekonomi, sebagian besar peserta berusia sekitar 30-40 tahun, termasuk kategori dewasa. Kisaran umur tersebut disebut umur produktif tenaga kerja, sehingga metode komunikasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta. Tabel 9 menunjukkan hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi Posdaya bidang ekonomi.

Tabel 9. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan proses sosialisasi program ekonomi Faktor internal dan eksternal Proses sosialisasi Metode komunikasi

Media Kredibilitas Materi Sarana prasarana Umur 0,439* 0,181 -0,122 0,140 -0,086 Pendidikan formal 0,447 0,373 * 0,213 0,490* 0,406* Pendidikan non formal -0,049 -0,213 -0,091 0,423 0,253 * Usaha -0,408* -0,227 -0,007 -0,536** -0,403* Pendapatan -0,256 -0,327 0,315 0,000 0,050 Tingkat kosmopolitan 0,130 0,015 0,201 0,414 0,374 * Sarana ekonomi -0,151 -0,404 -0,295 * 0,110 0,118

Keterangan : *= hubungan nyata (p < 0,05) dan **= hubungan sangat nyata ( p < 0,01)

Pendidikan peserta program ekonomi mayoritas berpendidikan rendah (SD-SLTP) dan sedang (SLTA) masing-masing 45,5%. Berkaitan dengan tingkat pendidikan formal dengan proses sosialisasi berhubungan nyata dengan aspek metode komunikasi, materi dan sarana prasarana. Pendidikan formal dapat menunjukkan tingkat intelejensia seseorang yang berhubungan dengan daya pikir, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka keterbukaan akan informasi baru dan kegiatan yang bermanfaat akan mudah diterima. Pendidikan nonformal merupakan proses belajar di luar sekolah seperti kursus, pelatihan, penataran maupun studi banding. Dari hasil penelitian, pendidikan nonformal berhubungan nyata dengan materi. Semakin sering masyarakat mengikuti berbagai pelatihan, maka menyebabkan semakin mudah memahami materi yang disampaikan pada proses sosialisasi Posdaya.

Usaha ataupun pekerjaan peserta sebagian besar adalah pedagang (68,2%). Usaha peserta berhubungan nyata dengan metode komunikasi dan sarana prasarana, sedangkan dengan materi berhubungan sangat nyata, tetapi cenderung negatif. Semakin baik pekerjaan yang dilakukan peserta telah mengakibatkan semakin malas mengikuti proses sosialisasi. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan mengikuti sosialisasi Posdaya, peserta berpikir akan menyita waktu pekerjaannya.

Tingkat kekosmopolitan berhubungan nyata dengan materi, semakin tinggi kekosmopolitan atau sifat keterbukaan masyarakat terhadap informasi, maka semakin baik responsnya terhadap materi yang disampaikan, terutama materi yang sesuai untuk meningkatkan usahanya. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang terbuka cenderung untuk selalu mengakses informasi yang terus berkembang. Masyarakat juga semakin antusias untuk memperoleh informasi, karena materi yang disampaikan oleh kader posdaya sangat bemanfaat bagi peningkatan pendapatan mereka. Materi pelatihan yang disampaikan, di antaranya budidaya jamur tiram, ikan lele dan membuat berbagai makanan (keripik cempedak, rolade dan jus jambu merah). Materi pelatihan yang disampaikan cukup membantu sebagai tambahan penghasilan masyarakat.

Sarana ekonomi yang dimaksud adalah kemudahan dalam memperoleh pelayanan pada bidang ekonomi. Sarana ekonomi berhubungan nyata negatif dengan media komunikasi. Semakin mudah masyarakat memperoleh pelayanan, telah menyebabkan semakin rendah pandangannya terhadap media komunikasi dalam proses sosialisasi. Media komunikasi yang digunakan umumnya media cetak, karena kurang menarik perhatian masyarakat. Kemudahan yang diperoleh masyarakat adalah pelayanan dalam memperoleh pinjaman modal usaha. Keberadaan LKM pada dasarnya untuk membantu masyarakat yang kekurangan modal usaha. Keberadaan LKM menumbuhkan jiwa-jiwa wirausaha dan meminimkan pinjaman para warga pada Bank keliling atau renternir yang marak di pedesaan ataupun kota pinggiran.

Hubungan Faktor Internal dan Eksternal dengan Efektivitas Komunikasi Posdaya Bina Sejahtera

Analisis hubungan τb-

A. Program Kesehatan

Kendal antara faktor internal dan eksternal peserta dengan efektivitas komunikasi program Posdaya terdiri dari tiga program, yaitu program kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Efektivitas komunikasi yang dilihat pada program Posdaya meliputi aspek kognitif, afektif dan konatif. Secara keseluruhan tidak terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi. Hanya pada faktor

umur yang berhubungan sangat nyata (p < 0,01) dengan efektivitas komunikasi (kognitif, afektif dan konatif). Semakin bertambah usia peserta maka tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yang ditunjukkan peserta dalam program kesehatan ini sangat efektif. Peserta sangat aktif dalam menerima setiap pelayanan yang diberikan dalam program kesehatan. Tabel 8 menunjukkan hubungan faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi pada Posdaya.

Tabel 10. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi program kesehatan

Faktor internal dan eksternal

Efektivitas komunikasi

Kognitif Afektif Konatif Umur 0,519** 0,711** 0,711** Pendidikan formal -0,051 0,103 0,111 Pendidikan non formal 0,086 0,130 0,251 Usaha -0,122 0,047 0,153 Pendapatan 0,101 -0,006 0,093 Kekosmopolitan -0,187 -0,136 -0,044 Sarana kesehatan 0,164 -0,110 -0,114

Keterangan : **= hubungan sangat nyata ( p < 0,01)

B. Program Pendidikan

Efektivitas komunikasi yang baik akan meningkatkan tingkat pengetahuan peserta, memperbaiki sikap dan tindakan peserta, sehingga menjadi lebih baik. Peserta pada program pendidikan sebagian besar adalah ibu rumah tangga dengan usia yang relatif muda, sehingga tergolong keluarga muda dan tingkat pendidikannya sebagian besar SD - SLTA. Walaupun tingkat pendidikannya rendah, namun peserta paham arti penting sebuah pendidikan, sehingga dengan hadirnya PAUD antusiasme masyarakat sangat tinggi. Berdasarkan Tabel 11, hasil penelitian diperoleh tidak terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi. Dengan demikian, karakteristik peserta menunjukkan tidak menentukan pandangannya terhadap efektivitas komunikasi bidang pendidikan Posdaya. Ciri yang sangat menonjol pada peserta program pendidikan ini adalah 100% pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga. Tabel 11 menunjukkan hubungan faktor internal dan eksternal dengan efektifitas komunikasi.

Tabel 11. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi program pendidikan

Faktor internal dan eksternal

Efektivitas komunikasi

Kognitif Afektif Konatif

Umur 0,132 0,184 0,116

Pendidikan formal -0,167 -0,058 -0,013

Pendidikan non formal 0,336 0,083 0,000

Usaha 0,000 0,000 0,000

Pendapatan 0,195 -0,141 0,078

Kosmopolitan 0,266 0,030 0,197

Sarana pendidikan -0,092 0,211 -0,317

C. Program Ekonomi

Faktor internal maupun eksternal peserta ekonomi secara keseluruhan tidak berhubungan dengan efektivitas komunikasi program. Karakteristik masyarakat tidak menentukan pandangannya terhadap efektivitas komunikasi bidang ekonomi. Efektivitas komunikasi ini ditentukan oleh proses sosialisasi yang dijalankan oleh Posdaya. Tabel 12 menunjukkan sejauhmana hubungan faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi program ekonomi.

Tabel 12. Hubungan faktor internal dan eksternal dengan efektivitas komunikasi program ekonomi

Faktor internal dan eksternal

Efektivitas komunikasi

Kognitif Afektif Konatif

Umur 0,000 0,156 -0,104

Pendidikan formal -0,068 -0,096 0,056

Pendidikan non formal -0,058 0,324 -0,171

Usaha -0,028 0,058 0,039

Pendapatan -0,115 0,174 -0,087

Kosmopolitan 0,183 0,000 0,008

Sarana ekonomi -0,054 0,248 -0,211

Hubungan Proses Sosialisasi dengan Efektivitas Komunikasi Posdaya Bina Sejahtera

Analisis hubungan τb- Kendal antara faktor internal dan eksternal peserta dengan efektivitas komunikasi program Posdaya terdiri dari tiga program, yaitu program kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Proses sosialisasi yang dilihat terdiri dari lima (5) indikator, yaitu metode komunikasi, media, kredibilitas,

materi dan sarana prasarana. Efektifitas yang diamati terdiri dari kognitif, afektif dan konatif.

Dokumen terkait