• Tidak ada hasil yang ditemukan

e. Sarana dan Prasarana

A. Program kesehatan

Secara keseluruhan terdapat hubungan nyata (p < 0,5) dan sangat nyata (p < 0,1) antara proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi pada program kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa peserta dapat menerima proses sosialisasi yang dijalankan Posdaya, sehingga meningkatnya pengetahuan tentang program-program yang dijalankan Posdaya, menunjukkan sikapnya dengan berpartisipasi sebagai anggota Posdaya dan menjalankan berbagai kegiatan yang terdapat pada Posdaya. Hanya pada aspek metode komunikasi yang tidak berhubungan dengan efektivitas komunikasi. Tabel 13 menunjukkan hubungan proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi.

Tabel 13. Hubungan proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi program kesehatan

Proses Sosialisasi

Efektivitas komunikasi

Kognitif Afektif Konatif

Metode komunikasi 0,201 0,267 0,187 Media 0,451* 0,252 0,278 Kredibilitas -0,518** -0,614** -0,527** Materi 0,345* 0,645** 0,697** Sarana prasarana -0,413* -0,545** -0,488**

Keterangan : *= hubungan nyata (p < 0,05) dan **= hubungan sangat nyata ( p < 0,01)

Efektivitas komunikasi berpengaruh nyata (p < 0,5) dan sangat nyata (p<0,1) pada media komunikasi, kredibilitas, materi pelatihan dan sarana prasarana yang digunakan pada proses sosialisasi. Media komunikasi berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi pada aspek kognitif. Hal ini menunjukkan media komunikasi yang digunakan pada proses sosialisasi Posdaya meningkatkan pengetahuan pesertatentang kesehatan. Simulasi program kesehatan dibantu oleh beragam media yang digunakan, terutama media cetak seperti leaflet, brosur, poster dan buku membuat proses komunikasi menjadi efektif.

Kredibilitas berhubungan dengan peran pendamping yang memiliki peran baik di mata masyarakat. Tingkat kredibilitas sumber berpengaruh sangat nyata,

dengan kecenderungan negatif pada pengetahuan, sikap dan tindakan peserta. Hal ini menunjukkan semakin kredibel kader, ternyata berbanding terbalik dengan kemampuan komunikasinya dalam proses sosialisasi. Kader lebih banyak menggunakan jargon-jargon yang sulit dipahami dan dimengerti oleh masyarakat. Sementara ada kader yang kurang memiliki kredibilitas, namun mampu menyampaikan pesan-pesan komunikasi dalam bahasa yang lebih sederhana, sehingga mudah dipahami masyarakat.

Materi pada program kesehatan berpengaruh nyata terhadap pengetahuan dan sangat nyata pada aspek sikap dan tindakan peserta. Setiap informasi yang disampaikan program kesehatan diterima sangat baik oleh peserta dan diaplikasikan melalui sikap dan tindakannya dengan menjadi anggota Posdaya.

Sarana prasarana yang digunakan dalam program kesehatan ini berpengaruh terbalik terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan peserta. Hal ini mungkin terjadi, karena sarana dan prasarana yang dpergunakan dalam program kesehatan ini masih sederhana dan apa adanya, sehingga kurang berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan responden yang mengakibatkan kurang efektif pada proses sosialisasinya.

B. Program Pendidikan

Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain karena adanya interaksi. Pada Tabel 14 secara umum menunjukkan tidak terdapat hubungan baik yang nyata maupun sangat nyata antara proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi, namun pada aspek metode komunikasi terdapat hubungan nyata negatif dengan aspek konatif. Metode komunikasi yang dilakukan pada program pendidikan adalah metode secara langsung. Hal ini dilakukan supaya proses komunikasi lebih mudah dan diharapkan lebih efektif, karena komunikasi secara langsung atau face to face akan lebih efisien, karena

feed back yang diperoleh saat itu juga. Namun hasil yang diperoleh metode komunikasi adalah berhubungan terbalik dengan tindakan masyarakat terhadap sosialisasi program pendidikan. Hal ini dikarenakan fasilitas yang tersedia kurang memadai, sehingga masyarakat menilai metode yang dijalankan biasa-biasa, karena sudah cukup paham arti penting sebuah pendididkan. Hubungan proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hubungan proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi program pendidikan

Proses Sosialisasi

Efektivitas komunikasi

Kognitif Afektif Konatif

Metode komunikasi -0,106 -0,371 -0,459* Media -0,097 0,035 0,023 Kredibilitas -0,210 0,342 0,094 Materi -0,325 -0,164 0,308 Sarana prasarana -0,222 -0,019 -0,240

Keterangan : *= hubungan nyata ( p < 0,05)

C. Program Ekonomi

Prosessosialisasi merupakan suatu proses belajar seorang individu yang akan mengubah dari seseorang yang tidak mengetahui tentang diri dan lingkungannya menjadi lebih tahu dan memahami. Adanya proses sosialisasi Posdaya diharapkan membawa dampak positif terhadap efektivitas komunikasi masyarakat sebagai peserta program, sehingga meningkatkan tingkat pengetahuan atau pemahaman masyarakat yang diikuti sikap dan tindakan yang lebih baik. Tabel 15 menunjukkan hubungan proses sosialisasi dengan efektifitas komunikasi.

Tabel 15. Hubungan proses sosialisasi dengan efektivitas komunikasi program ekonomi

Proses Sosialisasi

Efektifitas komunikasi

Kognitif Afektif Konatif

Metode komunikasi 0,197 -0,204 0,408 * Media 0,401* -0,017 0,254 Kredibilitas 0,090 -0,060 0,185 Materi 0,273 0,203 -0,012 Sarana prasarana 0,047 -0,061 0,053

Keterangan : *= hubungan nyata (p < 0,05)

Dari hasil penelitian, hubungan proses sosialisasi pada program ekonomi umumnya tidak berhubungan dengan efektifitas komunikasi, tetapi hanya pada aspek metode komunikasi dan media komunikasi yang berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi. Metode komunikasi berhubungan nyata dengan konatif, maka semakin baik metode komunikasi yang dilakukan kader mampu menggugah peserta untuk melaksanakan praktek kegiatan ekonomi yang diajarkan. Kader

dalam melakukan proses sosialisasi dengan cara simulasi, sehingga telah membuat masyarakat sewbagai peserta menjadi tertarik melakukan apa yang disampaikan dalam psoses sosialisasi. Misalnya dalam pembuatan budidaya Jamur Tiram. Kegiatan ini mampu menambah penghasilan masyarakat. Aspek media komunikasi berhubungan nyata dengan kognitif, yang ditunjukkan semakin baiknya media yang digunakan mampu meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat.

1. Peserta Posdaya Bina Sejahtera sebagian besar berkategori tua, pendidikan formal SD-SMP dan tidak pernah mengikuti pelatihan sebagai pendidikan non formal. Jenis usaha yang peserta Posdaya yang dominan adalah ibu rumah tangga (55,9%) dengan pendapatan pada kategori sedang (Rp. 650.000,00-1.500.000,00).

2. Peserta Posdaya cukup mudah mengakses atau memperoleh pelayanan pada program Posdaya.

3. Proses sosialisasi Posdaya sudah berlangsung cukup efisien dan program ini dapat diterima oleh masyarakat.

4. Komunikasi pada proses sosialisasi Posdaya sudah efektif dalam meningkatkan pengetahuan atau pemahaman, serta mengarahkan sikap dan tindakan masyarakat peserta Posdaya.

5. Faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan proses sosialisasi hanya pada umur, pendidikan formal dan tingkat kosmopolitan pada program kesehatan. Pada program pendidikan aspek pendidikan formal dan tingkat kosmopolitan. Sedangkan pada program ekonomi aspek umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, usaha, tingkat kosmopolitan dan sarana prasarana.

6. Faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan efektifitas komunikasi adalah aspek umur pada program kesehatan, sedangkan pada dua program lainnya tidak ada.

7. Aspek sosialisasi berhubungan dengan efektivitas komunikasi, yaitu media komunikasi, kredibilitas SDM, materi dan sarana prasarana pada program kesehatan. Metode komunikasi pada program pendidikan, metode dan media komunikasi pada program ekonomi.

Saran

1. Proses sosialisasi pada setiap program masih perlu ditingkatkan lagi, yaitu aspek penggunaan media sebagai sarana penyampai materi, untuk membuat masyarakat sebagai peserta Posdaya tertarik dan mudah memahami, sehingga mengefektifkan komunikasi

2. Perlu ditingkatkan muatan pengetahuan dalam materi program pada tiap-tiap program Posdaya, terutama program pendidikan dan ekonomi.

ERNA ERNAWATI

I352080041

SEKOLAH PASCASARJANA

Dokumen terkait