• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Temuan Data Dan Interpretasi Data

5.3. Program Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Kebun Aek

Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) merupakan sebuah lembaga masyarakat yang berasaskan Islam. Oleh karena itulah kemudian lembaga ini banyak membuat program-program untuk meningkatkan rasa persaudaraan di dalam masyarakat. Adapun program-program kegiatan yang dibuat oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo khususnya kebun Aek Loba adalah seperti yang dijelaskan di bawah ini.

5.3.1. Pengajian rutin (Tabligh Akbar)

Pengajian ini merupakan program rutin yang diadakan setiap bulan dari Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Aek Loba. Peserta yang hadir biasanya adalah ibi-ibu perwiritan baik itu warga perkebunan maupun masyarakat biasa yang ada di sekitar perkebunan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan kaum laki-laki juga hadir memenuhi undangan dari Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo IPMS) kebun Aek Loba. Karena pengajian ini memang ditujukan untuk masyarakat perkebunan dan masyarakat sekitar perkebunan. Seperti apa yang dikatakan oleh bapak Taufik :

”Biasanya yang banyak hadir di acara pengajian rutin ini adalah ibu-ibu khususnya ibu perwiritan karena mereka senang mendengarkan ceramah. Sedangkan untuk yamg laki-laki itu ada tapi sedikit jumlahnya karena pada umumnya mereka bekerja.”

(Sumber : Wawancara 10 Juni 2013)

Selain itu juga tempat yang digunakan untuk pengajian rutin Tabligh Akbar ini berpindah-pindah dari satu mesjid ke mesjid yang lain dan berada di wilayah perkebunan. Bapak Taufik juga mengatakan bahwa biaya sepenuhnya ditanggung oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba. Senada dengan pernyataan bapak Taufik, bang Andi sebagai bendahara juga menguatkan dengan pernyataan sebagai berikut.

“Nanti abang yang mengurus pembiayaannya, uang iuran dari seluruh anggota IPMS kebun Aek Loba ini yang akan digunakan sebagai dana pengajian, baik itu untuk makanannya para undangan pengajian ataupun cenderamata untuk pengisi ceramahnya, semua dari IPMS.”

(Sumber : Wawancara 11 Juni 2013)

Dari wawancara di atas dapat dilihat bahwa Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba tidak main-main dalam menjalankan program-programnya untuk masyarakat. Hal ini kemudian yang membuat pengajian selalu ramai dikunjungi masyarakat.

5.3.2. Pengajian rutin Al-Munawwaroh

Pengajian ini sedikit berbeda dengan pengajian Tabligh Akbar di atas. Bedanya adalah kalau pengajian Tabligh Akbar merupakan kegiatan yang diadakan dan diurus sendiri oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba, sedangkan pengajian Al-Munawwaroh merupakan bentuk kerja sama antara pihak Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba

dengan pihak pemerintahan kecamatan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh bang Andi :

“Kalau pengajian Al-Munawwaroh ini pihak IPMS bekerja sama dengan pihak kecamatan. Biayanya dibagi dua dan tempatnya bergantian di wilayah perkebunan dan wilayah kecamatan. Nanti kami yang mengurus semua administrasinya.”

(Sumber : Wawancara 11 Juni 2013)

Dari pernyataan di atas terlihat bahwa pihak pemerintah khususnya kecamatan mendukung adanya kegiatan ini. Biaya yang ditanggung juga dibagi dua agar meringankan. Wilayah yang dijadikan sebagai tempat pengajian juga tidak hanya di wilayah perkebunan akan tetapi juga mesjid-mesjid di wilayah kecamatan. Hal ini dimaksudkan agar para warga perkebunan dapat berbaur dan saling berinteraksi satu sama lain tanpa ada rasa canggung lagi.

Kepanitiaan pengajian juga dibagi dua, maksudnya adalah yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengajian ini tidak hanya pihak Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba akan tetapi juga pihak dari pemerintahan kecamatan.

5.3.3. Pengajian rutin Az-Zidiniyah

Pengajian ini juga hampir sama dengan pengajian-pengajian di atas, yang berbeda hanyalah waktu dan panitianya saja. Atau dengan kata lain kepanitiaan ditanggungjawabi oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek

Loba. Tempat-tempat yang digunakan juga lebih banyak mesjid-mesjid di wilayah desa atau bukan merupakan wilayah perkebunan.

Sedangkan biaya ditanggung oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba dan masyarakat sekitarnya. Pengutipan biaya dari pihak masyarakat biasanya melalui pihak pemerintahan kecamatan. Jadi dengan kata lain pihak kecamatan yang mengutipnya dari masyarakat dan kemudian diserahkan pada pengurus Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba untuk selanjutnya dimanfaatkan.

5.3.4. Upah-upah calon jamaah haji

Dalam kegiatan ini pihak Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) bekerja sendiri atau tidak bekerja sama dengan pihak pemerintahan. Akan tetapi yang diupah-upah tidak hanya warga perkebunan yang akan naik haji saja, tetapi juga masyarakat yang berada di sekitaran perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba. kegiatan ini rutin dilakukan tiap setahun sekali ketika musim haji tiba. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi perbedaan antara masyarakat perkebunan dengan masyarakat yang bukan merupakan warga perkebunan. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh bapak Nazaruddin sebagai berikut :

“IPMS memang sebagai lembaga sosial keagamaan yang sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial termasuk upah-upah calon jamaah haji. Sebagai orang Islam kita kan dituntut untuk berbuat baik, ya salah satunya dengan mendoakan orang yang akan berangkat haji dengan mengupah-upahnya. Sekalian juga memperkenalkan IPMS untuk masyarakat desa yang belum tahu”.

(Sumber : Wawancara 26 Juni 2013)

Pernyataan bapak Nazaruddin di atas juga diperkuat oleh hasil wawancara dengan bapak Kresno sebagai berikut :

“Upah-upah calon jamaah haji dilakukan pada saat musim haji ini tidak hanya diperuntukkan bagi masyarakat perkebunan saja, akan tetapi juga dipersembahkan untuk masyarakat sekitar. Supaya ada rasa tanggung jawab orang-orang perkebunan terhadap kemaslahatan umat yang ada di sekitarnya.”

(Sumber : Wawancara 15 Juni 2013)

5.3.5. Safari Ramadhan

Kegiatan Safari Ramadhan merupakan kegiatan tahunan yang wajib dilakukan oleh lembaga Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba. Hampir tidak pernah absen para pengurus lembaga ini mengadakan safari pada bulan Ramadahan. Setiap bulan Ramadhan tiba, Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) berkeliling dari mesjid yang satu ke mesjid yang lain untuk berceramah. Kegiatan ini dilakukan pada malam hari yaitu dimulai dari menjelang berbuka puasa hingga selesai sholat Tarawih.

Dulu Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba melakukan kegiatan safari Ramadhan hanya di wilayah perkebunan saja, akan tetapi saat ini Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) sudah bekerja sama dengan pihak kecamatan Aek Kuasan untuk mengadakan safari bersama dan wilayahnya tidak hanya mencakup wilayah perkebunan saja tapi juga wilayah kecamatan. Safari Ramadhan biasanya diisi dengan ceramah oleh Ustad Ikatan

Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) bergantian dengan Ustad dari pihak kecamatan. Selain itu juga untuk membagikan cenderamata bagi mesjid yang dikunjungi untuk kepentingan ibadah. Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Edyana kepada peneliti sebagai berikut :

“Dulunya Safari Ramadhan ini cuma diadakan di mesjid-mesjid wilayah perkebunan saja, tapi sekarang kan sudah merambah ke mesjid-mesjid di sekitar perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba.”

(Sumber : Wawancara 20 Juni 2013)

5.3.6. Sunat Massal

Kegiatan Sunat Massal rutin dilakukan setiap tahunnya. Biasanya dilakukan di setiap bulan Juni. Sunat Massal ditujukan untuk anak para karyawan perkebunan dan masyarakat di sekitar wilayah perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba. Sedangkan para peserta tidak dimintai biaya sedikitpun bahkan mereka diberi bingkisan sebagai daya tarik agar para anak-anak berani disunat. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Pak Kresno :

“ Para peserta tidak ada dimintai biaya sedikitpun dan malah mereka diberi bingkisan sebagai hiburan berupa uang dan cenderamata secukupnya, hal ini dibuat supaya anak-anak merasa tertarik dan tidak merasa takut untuk disunat.”

Pak Taufik juga mengatakan bahwa tenaga medis yang digunakan adalah dokter ahli dari Rumah Sakit Umum Kisaran kabupaten Asahan. Jadi jaminan akan kesehatan dari para peserta tidak perlu diragukan lagi karena yang menangani langsung adalah dokter yang sudah berpengalaman.

“Untuk tenaga medisnya biasanya pihak IPMS bekerja sama dengan PT. Socfindo kebun Aek Loba. Beberapa tenaga medis dari perkebunan biasanya dipakai dan selebihnya merupakan panggilan dari Rumah Sakit Umum Kisaran.”

(Sumber : Wawancara 10 Juni 2013)

Sesuai dengan observasi langsung yang dilakukan peneliti pada saat acara sunat massal dapat diketahui bahwa antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah peserta sunat massal tahun 2013 lebih banyak dari masyarakat yang bukan karyawan perkebunan.

5.3.7. Santunan anak yatim

Kegiatan ini rutin dilakukan setiap satu tahun sekali, biasanya menjelang hari raya Idul Fitri. Santunan tidak hanya diberikan untuk anak-anak yatim di wilayah perkebunan, akan tetapi juga bagi masyarakat di sekitaran perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba. Adapun bentuk santunannya adalah berupa bingkisan dan uang tunai untuk sekedar meringankan beban ekonomi orang yang mengurusinya. Adapun penyerahan santunan ini dilakukan pada saat penyerahan zakat fitrah untuk masyarakat miskin oleh BKM sebuah mesjid di wilayah perkebunan. Jadi pihak Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) bekerja

sama dengan pengurus mesjid. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bang Andi sebagai bendahara Ikatan Persudaraan Muslim Socfindo (IPMS) :

“Untuk santunan anak yatim biasanya IPMS memberikan bantuan sekedarnya pas menjelang hari raya idul fitri. Biasanya sekalian dengan penyerahan zakat fitrah. Jadi ya IPMS bekerja sama dengan BKM di sebuah mesjid yang ada di wilayah perkebunan. Jumlahnya ya sekedarnya saja lah.”

(Sumber : Wawancara 11 Juni 2013)

5.3.8. Membentuk panitia Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Panitia Lembaga Amil Zakat (LAZ) merupakan Ikatan Persudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba. Kepanitiaan ini diatur oleh lembaga Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba. Mereka menghimpun dan mengelola dana yang dikumpulkan dari para warga perkebunan berbentuk zakat profesi.

Gaji para karyawan langsung dipotong setiap bulan sebesar 2,5% tergantung berapa banyak jumlah gajinya, karena masing-masing karyawan berbeda jumlah gaji yang didapat, tergantung jabatan dan lemburnya dan diserahkan kepada Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba untuk selanjutnya dialokasikan kepada yang berhak, seperti biaya pendidikan bagi anak-anak kurang mampu baik itu yang merupakan anak karyawan maupun masyarakat di sekitaran perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba, serta biaya hidup bagi fakir miskin baik itu yang merupakan karyawan perkebunan maupun masyarakat di sekitarannya.

5.3.9. Perayaan Hari Besar Islam

Kegiatan ini biasanya meliputi perayaan Maulid dan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini rutin dilakukan setiap tahunnya oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba. Maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan secara terpusat di wilayah perkebunan secara bergantian di tiap-tiap Divisi. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan masing-masing Divisi tersebut membuat kegiatan sendiri di wilayahnya. Sedangkan Isra’ Mi’raj Nabi Muhamad SAW tidak diadakan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS), selain karena minimnya biaya juga karena terlalu dekat dengan bulan suci Ramadhan sehingga digantikan dengan kegiatan Safari Ramadhan.

Dari berbagai program yang telah dilaksanakan lembaga Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) untuk membangun hubungan sosial dengan masyarakat sekitar perkebunan PT. Socfindo kebun Aek Loba ternyata membuat lembaga ini sudah tidak asing lagi di kenal oleh masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan hubungan baik yang dilakukan IPMS membuat masyarakat mengapresiasikan kegiatan yang dibuat oleh IPMS sehingga tujuan yang diharapkan lembaga ini sesuai dengan visi dan misi yang telah dibuat. Selain itu hubungan dan interaksi antara masyarakat perkebunan dengan masyarakat sekitar semakin baik dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh IPMS.

Secara sosiologis peneliti mengaitkan teori interaksi sosial yang dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Menurut Ferdinand Tonnies (dalam

Soerjono Soekanto, 2001:144-146) bahwa “suatu masyarakat memiliki

hubungan-hubungan positif satu sama lainnya. Adapun bentuk hubungan-hubungan tersebut dibedakan atas dua yaitu paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (Gesellschaft).”

Paguyuban (Gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Dalam hasil penelitian yang dilakukan ternyata maksud dan tujuan lembaga Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) adalah untuk menciptakan hubungan silaturrahmi yang bersifat kekeluargaan antara masyarakat perkebunan dengan masyarakat sekitar yang secara umum sebagian masyarakat memandang bahwa masyarakat perkebunan lebih tertutup daripada masyarakat sekitar. Akan tetapi peneliti menganalisis bahwa hal tersebut tidak semuanya benar. Karena dengan adanya Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS), lembaga ini menjadi suatu alat penghubung antara masyarakat sekitar dengan masyarakat perkebunan. Sehingga secara alami menumbuhkan rasa kepedulian antar sesama umat beragama yang saling tolong menolong dalam menjalani kehidupan sosial. Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Budi Hartono selaku masyarakat sekitaran perkebunan yang merasakan langsung dampak dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) kebun Aek Loba sebagai berikut :

“Sudah banyak manfaat dari kegiatan-kegiatan yang diadakan IPMS ini untuk masyarakat sekitar, selain sebagai penunjang ekonomi juga sebagai sarana interaksi antara masyarakat perkebunan dengan kami masyarakat desa di sekitarnya. Masyarakat desa juga jadi merasa seperti ada ikatan batin karena sering terbantu, misalnya sunatan massal tiap tahun itu. Dan akhirnya membuat kami merasa takut untuk berbuat jahat di perkebunan itu.

(Sumber : Wawancara 15 Juni 2013)

Sedangkan kalau dilihat pada konsep patembayan (Gesellschaft)

merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam fikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Bentuk

Gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik. Dalam konsep ini dapat dijelaskan bahwa kegiatan IPMS berlangsung dengan bantuan masyarakat sekitar dengan tujuan untuk mensukseskan kegiatan yang sifatnya hanya sementara dan tidak untuk melakukan proses dalam jangka waktu yang panjang agar hubungan antara masyarakat perkebunan dan masyarakat sekitar dapat terjaga.

5.4. Interaksi Sosial Masyarakat Perkebunan Dengan Masyarakat Sekitar

Dokumen terkait