KONSEP RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
B. Arahan Program Investasi
1. Program Investasi Bangunan
Arahan untuk program investasi untuk pengembangan bangunan akan dapat dirumuskan dengan baik apabila telah diketahui dengan pasti developer yang akan mengembangkan kawasan yang bersangkutan, apa saja kebutuhan pengembangannya, kapan dan bagaimana pentahapan pembangunannya, serta berapa kemampuan pendanaanya. Atau dengan perkataan lain, program investasi dapat disusun secara akurat apabila bangunan-bangunan yang akan dibuat bersifat proyek yang sudah pasti dan menguntungkan.
Pada kawasan yang belum atau tidak ada kejelasan mengenai hal-hal tersebut diatas, maka arahan yang diprogramkan pada RTBL lebih bersifat sebagai panduan perencanaan pelaksanaan pembangunan dibandingkan sebagai rencana atau rancangan yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, dalam penyusunan RTBL di kawasan Tapak I Plus Kota Ternate ini arahan program investasinya akan bersifat kemungkinan-kemungkinan, sebagai berikut :
o Bangunan Perdagangan, Fasilitas Umum, Jasa dan Bangunan Multi
Fungsi.
Pihak yang membangun
Pengembangan dilakukan dengan sistem blok yang merupakan gabungan kavling-kavling kecil atau memang berasal dari kavling sistem blok. Dalam hal ini pengembangan blok diselenggarakan secara individu oleh masing-masing pemilik kavling, namun pengembangannya harus merujuk pada panduan pengembangan unit perencanaan yang dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Sehingga secara keseluruhan akan diperoleh satu pengembangan blok yang utuh dan harmonis. Pengembangan sistem blok ini dalam kawasan Tapak I Plus Kota Ternate adalah redevelopment kawasan pemukiman kumuh yang berada pada
Laporan Draft Final VII - 8
kawasan di atas rawa sebelah utara kawasan Tapak 1 Plus, Perencanaan pengembangan Kawasan wisata/rekreasi pantai, perdagangan, hiburan/entertainment, dan pembangunan gedung/bangunan multi fungsi pada areal reklamasi sebelah barat kawasan terminal. Pengembangan sistem blok ini sebaiknya diselenggarakan sepenuhnya oleh developer/investor swasta dengan di fasilitasi Pemerintah Kota setempat.
Pentahapan pelaksanaan.
Pada blok yang dikembangkan secara individu oleh masing-masing kavling, pelaksanaan pembangunannya bisa dimulai kapan saja oleh mereka yang sudah siap membangun, sejauh mengikuti pedoman pembangunan yang telah ada. Pada blok yang dikembangkan oleh developer, pentahapan pelaksanaan pembangunan diprogramkan sesuai dengan kebutuhan developer yang bersangkutan.
Sumber pembiayaan
Pertokoan dan bangunan multi fungsi milik swasta, sumber pembiayaannya berasal dari pihak swasta (dana sendiri, pinjaman dari bank, dana dari pihak lain, patungan dan lain-lain).
b. Bangunan Perkantoran
Pihak yang membangun
Pengembangan dilakukan dengan sistem kavling atau blok yang merupakan gabungan kavling-kavling kecil atau memang sistem kavling. Dalam hal ini pengembangan kavling diselenggarakan secara individu oleh masing-masing pemilik kavling, namun pengembangannya harus merajuk pada panduan pengembangan unit perencanaan yang dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Sehingga secara keseluruhan akan diperoleh satu pengembangan kavling yang menyatu utuh dan harmonis satu dengan yang lainnya. Pengembangan blok ini juga dapat diselenggarakan sepenuhnya oleh masing-masing pemilik kavling atau developer/investor swasta.
Laporan Draft Final VII - 9
Pentahapan pelaksanaan
Pada blok yang dikembangkan secara individu oleh masing-masing kavling, pelaksanaan pembangunannya bisa dimulai kapan saja oleh mereka yang sudah siap membangun, sejauh mengikuti pedoman pembangunan yang telah ada. Pada kavling yang dikembangkan oleh developer, pentahapan pelaksanaan pembangunan diprogramkan sesuai kebutuhan developer yang bersangkutan.
Sumber pembiayaan
Perkantoran swasta, sumber pembiayaannya berasal dari pihak swasta (dana sendiri, pinjaman dari bank, dana dari pihak lain, patungan dan sebagainya).
c. Bangunan Umum
Pihak yang membangun
Bangunan umum terdiri dari bangunan sekolah, fasilitas kesehatan, dan sebagainya, bisa dibangun oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Propinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota Ternate. Bisa juga dibangun oleh masyarakat dalam hal ini adalah Yayasan, Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang bergerak dibidang pendidikan.
Kelompok bangunan umum yang lain adalah bangunan tempat peribadatan, pada umumnya dibangan oleh masyarakat atau organisasi keagamaan (yayasan, komunitas masyarakat, organisasi sosial kemasyarakatan).
Kelompok umum yang lain adalah bangunan kesehatan, bisa dibangun oleh pemerintah (Dinas Kesehatan, Pemerintah Propinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota Ternate), organisasi sosial kemasyarakatan, perusahaan swasta, kelompok perorangan dan individu.
Laporan Draft Final VII - 10
Kelompok bangunan umum yang lain adalah bangunan gedung hiburan dan kesenian (bioskop, mall, restaurant, kafe dan pub), biasanya dibangun oleh developer/investor swasta.
Pentahapan pelaksanaan
Bangunan umum yang dibangun oleh pemerintah bisa dilaksanakan sampai selesai dalam satu tahun anggaran, dan bisa juga secara bertahap lebih dari satu tahun anggaran (multi years). Bangunan umum yang dibangun oleh perusahaan swasta, masyarakat dan perorangan, pentahapan pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dananya.
Sumber pembiayaan
Bangunan umum yang dibiayai dengan dana pemerintah, sumber pembiayaannya bisa bersumber dari APBN, APBD Propinsi Maluku Utara, APBD Kota Ternate, bantuan dan/atau pinjaman luar negeri.
d. Bangunan Rumah Tinggal Biasa
Pihak yang membangun
Bangunan rumah tinggal biasa di wilayah perencanaan Tapak I Plus Kota Ternate bisa dibangun oleh perorangan, kelompok perorangan, koperasi, kantor swasta, developer/investor.
Pentahapan pelaksanaan
Bangunan rumah tinggal yang dibangun oleh perorangan, kelompok perorangan, koperasi, kantor swasta, developer/investor, pentahapan pelaksanaan pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dananya.
Sumber pembiayaan
Sumber pembiayaan bisa berasal dari pinjaman bank, koperasi, dana sendiri, patungan, bantuan pemerintah/swasta.
Laporan Draft Final VII - 11 2. Program Investasi Lingkungan
Arahan program investasi lingkungan untuk kawasan perencanaan RTBL Kawasan Tapak 1 Plus di Kota Ternate adalah sebagai berikut :
a. Pihak yang membangun
Investasi lingkungan bisa dibangun oleh pemerintah,dalam hal ini adalah ; PT PLN, PT Telkom, PT Pos dan Giro, PDAM, Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Propinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota Ternate. Jenis fasilitas yang dibangun oleh pemerintah adalah ; listrik, telepon, air bersih, tempat sampah (transfer depo), hydrant, zebra cross, trotoar, dan bis surat. Bisa juga dibangun oleh organisasi sosial masyarakat, komunitas masyarakat, perusahaan swasta/ivestor. Jenisnya adalah ; tempat sampah, reklame, pos keamanan lingkungan, pos polisi, taman-taman dan penghijauan, trotoar dan jembatan penyeberangan.
b. Pentahapan pelaksanaan
Fasilitas lingkungan yang dibangun oleh pemeritah bisa dilaksanakan sampai selesai dalam satu anggaran, dan bisa juga secara bertahap lebih dari satu tahun anggaran (multi years) sesuai dengan program instansi yang bersangkutan. Alangkah lebih baik jika pembangunan utility kota ini dilaksanakan secara bersama, terkoordasi dan terpadu satu dengan yang lainnya, sehingga dapat menghilangkan kesan tumpang tindih, hanya untuk kepentingan instansi lainnya walaupun disadari bahwa kondisi ideal ini sangat sulit dilakukan karena keterikatan pembiayaan pada tahun masing-masing anggaran.
Fasilitas lingkungan yang dibangun oleh perusahaan swasta, komunitas masyarakat, dan organisasi masyarakat, pentahapan pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dananya.
c. Sumber pembiayaan
Fasilitas lingkungan yang di biayai oleh pemerintah, sumber pembiayaannya bisa dari APBN, APBD Propinsi, APBD Kota Ternate, bantuan dan/atau pinjaman luar negeri.
Laporan Draft Final VII - 12
Fasilitas lngkungan yang dibiayai oleh non pemerintah, sumber dananya bisa berasal dari pinjaman bank, koperasi, dana yang dikumpulkan masyarakat, dana sendiri, patungan.